Anda di halaman 1dari 7

TEATER SENI BUDAYA KELOMPOK 3

INTRODUCING :
Meluapnya emosi seorang ayah, karena tingkah buruk sang anak.

ALUR
ALUR 1 : Penggambaran keluarga yang harmonis,memiliki anak tunggal yang penurut
dan berperilaku baik.
ALUR 2 : Adanya suatu hal yang membuat orang tua bertengkar dan menyebabkan
perubahan sikap pada anak.
ALUR 3 : Perubahan sikap pada anak membuat orang tua menjadi curiga dan terjadi hal
hal diluar dugaan.
ALUR 4 : Perbuatan buruk sang anak semakin fatal, sehingga emosi sang ayah meluap.
ALUR 5 : Keluarga tersebut saling menyadari kesalahan masing masing dan menjadi
harmonis kembali.
NASKAH DRAMA
Sebuah keluarga harmonis yang memiliki seorang anak tunggal yang bernama Kenzo. Kenzo adalah
anak yang berkarakter baik dan penurut. Pada suatu hari Bunda tidak sengaja melihat suatu hal yang
mengingatkan masalalu sang suami.
SETTING 1 (RUMAH)
(alarm berbunyi)
Kenzo : (bangun sambil mematikan alarm) “sudah jam 6 waktunya siap-siap sekolah.” (sambil
berdiri menuju kamar mandi)
Bunda : “Kenzo!!! Ayo segera sarapan dulu nak!!” (berdiri di pintu kamar kenzo)
Kenzo : “Iya bun, Kenzo siap-siap dulu” (sambil menyisir rambut)
Bunda : “Kalo sudah siap segera ke ruang makan ya Ken, ayah sudah menunggu disana.” (sambil
berjalan ke ruang makan
(10 menit kemudian)
Kenzo : “Pagi yah, bun” (sambil menarik kursi di meja makan)
Bunda : “Ayo segera di makan, nanti keburu siang lhoo” (sambil membuka tudung saji)
(Setelah selesai makan)
Kenzo : “Bun, ayah sama Ken berangkat dulu ya” (sambil mencium tangan bunda)

Bunda : “Iya nak. Hati-hati dijalan ya, ayah jangan ngebut-ngebut!” (mencium tangan ayah)

Ayah : “Iya bunda…. Siap!!!” (sambil hormat ke bunda)


SETTING 2 (PASAR)
Di Pasar Bunda tengah sibuk memilih-milih bahan masakan dan pada saat perjalanan pulang dari
pasar Bunda memergoki tetangganya sedang bersama wanita lain.
Bunda : “Loh itu bukannya Mas Andy? Tapi kok bukan sama mbak Rika sih?” (sambil bertanya-
tanya sendiri dan terlihat kebingungan)
Bunda : “Masa sih Mas Andy selingkuh dari Mbak Rika? Duh jadi inget ayah dulu.” ( sambil teringat
akan masa lalu)
SETTING 3 (RUMAH)
Pada suatu malam setelah Ayah pulang dari kerja tanpa sengaja Bunda melihat notif mesra dari ponsel
suaminya.
Bunda : “Mita? Perasaan sekertaris Ayah bukan Mita Namanya” (sambil melihat ponsel sang Ayah)
Bunda : “Ya sudah deh, sekarang sudah malam pasti Ayah capek kerja coba tak tanya besok saja.”
(sambil jalan meninggalkan ponsel atah)
(Besoknya)
Bunda : “Yah, Bunda mau tanya, sekertaris ayah apa ganti?” (duduk di ruang TV)
Ayah : “Engga tuh bun, kenapa emang?” (sambil merapikan baju)
Bunda : “Ngga papa sih, tadi malam bunda liat ada notif bernama Mita di ponsel ayah. Bunda kira
ayah ganti sekertaris.” ( sambil bermain handphone)
Ayah : “Oh Mita itu cumin klien ayah doang kok!” (sambil berjalan menghampiri bunda)
Bunda : “Masa sih klien? Kok isi notif nya mesra amat.Ayah jujur deh sama bunda, itu siapa. Bunda
ga mau ya yah! kejadian dulu terulang lagi.” (ekspresi tidak percaya)
Ayah : “Kok bunda gak percaya sama ayah.” (ngegass)
Bunda : “Mana ada klien chat sampai segitunya. Bunda liat lo yah dengan mata kepala bunda
sendiri.” (bunda semakin jengkel)
Ayah : “Yaudah terserah Bunda!!!” (sambil mengambil tas lalu pergi bekerja)
Bunda : “Loh yah, ayah kok gitu sih. Bunda belum selesai bicara lo yah!!… yah!!...ayah!!!!” (bunda
teriak-teriak dan marah)
Kenzo : (Kenzo masuk rumah dengan wajah tampak kebingungan lalu bergumam) “tumben Ayah
sama Bunda bertengkar, enggak biasanya..” (kebingungan)
Pertengkaran terus berlanjut hingga hari-hari berikutnya yang membuat sang anak menjadi muak.
Kenzo : “Ayah sama Bunda ada apa sih kok bertengkar terus, dari kemarin kok enggak selesai-
selesai.” (ekpresi bertanya-tanya)
(keesokan harinya)
Kenzo : “Ayah lagi kenapa sih bun, tumben ga ikut sarapan sama kita.” (sambil mengambil nasi di
piringnya)
Bunda : “Udah ga usah di pikirin, buruan makan keburu siang! (sambil nada ketus)
Malah harinya Kenzo dan Bunda sedang menunggu ayah pulang kerja sambil menonton TV, hingga
larut malam Ayah pun baru pulang dengan pakaian berantakan yang membuat Bunda semakin
curiga.
Bunda : “Tumben banget Ayah pulang larut malam, pasti habis sama Mita ya?!!” (sambil duduk
bersendekap diruang TV)
Ayah : “Apa-apaan sih Bun!! Mita lagi, Mita lagi. Gak cape kapa bahas Mita terus!!!” (ayah
terpancing emosi)
Kenzo : “Mita siapa sih bun, yah??? (sambil berdiri)
Bunda : “Tanya aja itu sama Ayahmu!!(dengan nada ketus)
Lalu Kenzo bergegas menuju kamar dengan perasaan jengkel, dan kedua orang tuanya tetap
melanjutkan pertengkarannya di ruang TV.
SETTING 4 (LUAR SEKOLAH)
Keadaan rumah semakin berantakan membuat Kenzo berontak pada perilakunya, Kenzo semakin
berani untuk melakukan tindakan yang tidak biasanya Kenzo lakukan.
Sepulang sekolah Kenzo berniat mengunjungi tongkrongan dengan maksud menenangkan pikirannya.
Setibanya di tongkrongan Loudy yang melihat Kenzo dengan raut muka yang tampak banyak
pikiranpun bertanya.
Loudy : “Tumben banget lu dateng-dateng kesini Ken. Lagi ada masalah?? (sambil menghisap
rokok)
Kenzo : “Engga kok, lagi pengen main aja, lagi suntuk dirumah, btw enaknya rokok tu apaan sih?
Kok lu doyan banget.” (sambil berjalan menuju tempat duduk)
Loudy : “Ya gimana ya… rokok itu bisa nenangin gue saat lagi ada masalah.” (sambil menghisap
rokok nya)
Kenzo : “Oh… jadi gitu, bagi satu lah sama gue!!” (nada meminta)
Loudy : “Lo yakin mau coba-coba hal seperti ini? Hal kaya gini susah tau buat berhenti apalagi kalo
lo sudah kecanduan.”
Kenzo : “gue Cuma penasaran doang kok, santai aja kali.” (ekspresi tampak acuh)
Loudy : “Tapi lo juga harus inget seberapa kecewa orang tua lo, kalo mereka tau lo seperti ini.”
(sambil menghisap rokoknya)
Kenzo : “kok lo jadi peduli banget gini sih, santai kali aja kali aman-aman.” (Sambil mengelak)
Loudy : “yaudahlah tuh ambil aja rokoknya di depan lu.” (sambil menunjuk bungkus rokok diatas
meja)
(Kenzo pulang dari tongkrongan)
Bunda : “Oh Kenzo baru pulang? Dari mana aja nak?” (sambil berdiri di pintu)
Kenzo : “Habis nongkrong.” (dengan nada acuh, sambil mencium tangan bunda)
Bunda : “Kenzo kok bau rokok, tumben-tumbenan.” (tanyanya dalam hati)
(keesokannya saat Kenzo berjalan menuju parkiran Bersama Loudy)
Kenzo : “Dy.... bener juga kata lu, rokok emang se nenangin itu!!.” (sambil tertawa)
Loudy : “Asal lu tau, ada yang lebih nenangin lhooo, Ken.” (nada excited)
Kenzo : “Apaan tuh” (kenzo dengan bertanya-tanya)
Loudy : “Lu kalau pengen tau datang aja ke tongkrongan.” (sambil naik ke sepeda motor)
Kenzo : “Okedeh gua ikut ke tongkrongan, tapi gue nyusul.” (Kenzo langsung meninggalkan Loudy)
(sesampainya di tongkrongan)
Loudy : “Datang juga lu, Ken.” (sambil memegang botol)
Kenzo : “Ya, iya dong. Mana yang lu bilang nenangin itu??” (Kenzo semakin penasaran)
Loudy : “Ini yang gue bilang lebih nenangin.” (sambil menujuk botol Miras)
Kenzo : “Wih mantep juga lu.” (sambil memegang botol miras dan menengguknya)
(beberapa saat kemudian)
Arcy : “ Woi woi ada polisi diluar, cepet-cepet beresin.” (kebingungan dan membereskan botol-
botolnya)
Loudy : “Aarghh…. Siall!!! Kenapa ada polisi segala sih!!” (sambil berjalan sempoyongan)
Kenzo : “Duh, berat banget kepala gue.” (sambil memegang kepala)
Polisi mendatangi tongkrongan.
Polisi : “Pada ngapain kalian disini, masih berpakaian seragam sekolah kok ada minum-minuman
keras.” (nada ketuss)
Loudy : “Nggak pak… disini kita Cuma nongkrong saja.” (sambil kedaan mabuk)
Polisi : “Sini kalian semua kumpul didepan, cepat!!!!” (sambil menggiring anak-anak untuk
kumpul).
Polisi : “Sekarang kalian hubungi orang tua kalian masing-masing!!” (ekspresi yang semakin emosi)
Kenzo : “Jangan pak, jangan hubungi orang tua saya.” (sambil wajah tampak gelisah)
Polisi yang geram dengan sikap mereka mengambil paksa ponsel untuk menghubungi orang tua
mereka.
Polisi : “Selamat sore, apakah benar ini dengan orang tua pemilik hp?” (sambil menyalakan
loudspeaker)
Bunda : “Iya pak benar, ini orang tua Kenzo. Kalo boleh tau ini siapa ya? Kok pegang ponsel anak
saya?” (kebingungan)
Polisi : “Sebelumnya perkenalkan saya Raka, dari pihak kepolisian yang sedang bertugas berpatroli,
dan saya menemukan anak ibu ditongkrongan sedang berpesta miras.” (dengan nada tegas)
Bunda : “Yang benar saja pak, anak saya tidak mungkin seperti itu, Bapak jangan mengada-ngada!!”
(kaget)
Polisi : “Kalo ibuk tidak percaya, silahkan ibuk datang ke jalan Mawar no. 70.”
Bunda : “Iya pak, saya akan segera kesana Bersama suami saya!!” (sambil menutup telepon)
(bunda menelepon ayah)
Bunda : “Halo yah, segera pulang sekarang juga!! Jemput bunda dan kita pergi ke Jalan Mawar no.
70, ada Ken disana sedang Bersama polisi!!” (khawatir)
Ayah : “Lohh… kenapa kok bisa sama Polisi?! (tampak ikut khawatir)
Bunda : “Bunda juga nggak tau!! Makanya kita kesana sekarang juga!!”
Ayah : “Yaudah ayah akan segera pulang, pasti ini gara-gara kamu!! Kenzo jadi begitu!! (sambil
mematikan telepon)
(sesampainya di tempat tujuan)
Ayah : “ada masalah apa pak dengn anak saya? (tampak sangat kebingungan dan menahan emosi)
Polisi : “anak bapak kepergok mabuk-mabukan saat saya sedang berpatroli.” (sambil menunjuk ke
Kenzo dan teman-temannya)
Dengan emosi yang sudah tidak bisa tertahan lagi, ayah menghampiri Kenzo dan menarik kerah baju
Kenzo dengan raut muka tampak kecewa.
Ayah : “Kenzo!!! Kamu kenapa??!! Tidak biasanya kamu begini. Bikin malu saja kamu ini!!”
(sambil menarik kerah baju Kenzo)
Kenzo : (hanya terkekeh)
Ayah : “Kenzo!!! Jawab pertanyaan ayah! (semakin meluapkan emosi)
Kenzo : “(terkekeh Kembali) ayah tanya kenapa kenzo seperti ini? Kenzo seperti ini karena kalian!
Kenzo muak sama kalian yang berantem terus setiap hari!”
Ayah : “Sembarangan aja kamu ini kalua ngomong! Itu Cuma klien ayah saja kenzo! Bundamu itu
yang berlebihan” (masih dengan mencekram kuat kerah kenzo)
Bunda : “Bunda lihat dengan mata kepala sendiri ayah! “(ikut terbawa emosi)
Kenzo : “(terkekeh) lihatkan…… disini saja kalian masih mau bertengkar.”
Ayah : “Diam kamu! Ayah kecewa!”(mendorong kenzo yang masih setengah sadar dengan emosi)
(kenzo pingsan)
SETTING 5 (RUMAH )
Keesokan harinya setelah kejadian di malam itu. Ayah, Bunda, dan Kenzo berkumpul di ruang
keluarga untuk menyelesaikan masalah yang ada. Dan disaat itu juga ayah mulai menceritakan
kesalah pahaman yang terjadi.
Bunda : “Kenapa kamu kemarin melakukan seperti itu Ken?” (dengan nada halus)
Kenzo : “Aku muak bun!! setiap hari di rumah mendengar ayah sama bunda berantem terus, Ken
capek dengarnya bun!!” (meluapkan emosinya)
Ayah : “Bundamu itu Cuma salah paham sama ayah. Sebenarnya, Mita itu Cuma klien ayah, chat
yang kemarin bunda maksud itu Cuma chat terusan dari suaminya Mita. Nih kalu bunda ga
percaya bunda liat sendiri.” (sambil memberikan ponselnya ke bunda)
Bunda : (sambil melihat ponsel ayah) “maafin bunda ya, ayah… Udah salah paham sama ayah bunda
ga dengerin penjelasan ayah dulu.”
Ayah : “Maafin ayah juga bun ga cerita Mita ke bunda, kedepannya ayah akan berusaha
meluangkan waktu untuk keluarga ini agar tidak terjadi kesalah pahaman ini lagi. Lain kali
kalo ada hal seperti ini lagi jangan langsung kebawa emosi dan jangan suka suudzon dulu,
yang akhirnya menimbulkan masalah seperti ini ya bun. ” (sambil mengelus Pundak bunda)
Kenzo : “Maafin Kenzo juga, bun. Udah mikir yang engga-engga tentang ayah dan bunda. Dan
Kenzo juga minta maaf udah ngecewain ayah dan bunda.” (nada menyesal)
Bunda : “Iya Ken, besok-besok kalua ada masalah cerita ya Ken, jangan buat ayah sama bunda
khawatir.” (sambil mengelus punggung Ken)
Ayah : “Ayah juga minta maaf sama ken, kemarin udah kebawa emosi sama ken.”
(Pelukan Bersama)

~~~~~~TAMAT~~~~~~

Anda mungkin juga menyukai