Anda di halaman 1dari 3

Drama Demokrasi Dalam Lingkungan Keluarga

Di sebuah perumahan mewah, hiduplah keluarga yang kurang harmonis dari keluarga pak Alfin. Salah satu
penyebabnya yaitu karena perbedaan pendapat antara suami istri dalam sebuah keluarga.

Suatu ketika di malam hari, terdengar suara gaduh.

Ayah : “ assalamualaikum bund"

Bunda : “ loh yah, kemana aja ko baru pulang ?. ( dengan rasa mengintimidasi )

Ayah : “ iya bund.. soalnya lagi ada masalah dikantor !"

Bunda : “ ?? ( penasaran ). Udah seminggu ini ko pulangnya malem terus yah"

Ayah : “ namanya juga kerjaan dikantor bund. kenapa sihh bunda enggak percaya sama ayah “

Bunda : “ bukannya engga percaya, tapi ayah engga pernah mau kasih kabar dulu kalau pulang malem"

Ayah : “ Terserah bunda, ayah mau langsung mandi!“

Keesokan paginya, hanya bunda dan Fina yang sarapan

Fina : “ Bund, ayah mana? ko engga ikut sarapan bareng kita? “

Bunda : “ iya, ayah ada kerjaan pagi pagi sekali “

Fina : “ Terus nanti fina berangkat sekolah dihantar sama siapa bund?“

Bunda : “ iya, nanti bunda anter fin“

Siang hari tbtb, ayah pulang dari kantornya

Ayah : “ Assalamualaikum bund.." (dengan nada sedih)

Bunda : kaget " waalaikumsalam, LOH ko udah pulangg, biasanya pulang malem"

Ayah: " Sebelumnya ayah minta maaf ya bund, dan ada yang ingin ayah bicarakan"

Bunda terdiam " apa jangan jangan dugaanku selama ini benar, ayah mau menceraikan...

Ayah : “ Perusahaan ayah mengalami kebangkrutan bund“

Bunda syok tidak bisa berkata kata

Ayah : “ Semua aset yang kita miliki akan segera disita oleh bank untuk melunasi hutang perusahaan"

Fina lalu tiba tiba datang

Fina : “ Brati kita harus segera pindah dari rumah ini ya yah?“
Ayah : kaget “ loh finaa, iya bener fin maafin ayah“

Bunda : “ Fina kamu ganti baju dulu, dan makan siang dulu bunda udah siapin di meja makan"

Fina: “ iya bund“

Setelah fina menuju kamar, pak alfin dan bunda berdiskusi dikamar

Bunda: " Berarti nasib kita gimana yah? kita harus tinggal dimana? sekolah fina juga gimana?"

Ayah: “ Jangan khawatir bund, kita masih bisa tinggal dirumah ibu"

Bunda: “ kenapa harus dirumah ibu? kenapa kita engga cari kontrakan dulu aja?“

Ayah : “ Tabungan kita saat ini sudah terkuras banyak bund, ayah engga punya cukup uang untuk biaya sewa
kontrak rumah terus menerus “

Bunda : “ memang ibu memperbolehkan kita tinggal disana yah? “

Ayah : “ nanti ayah hubungi ibu dulu“

Setibanya dirumah ibu

Ibu: " eh anakku cucuku kemari langsung masuk saja"

bunda: "maaf bu, kita jadi harus tinggal disini"

ibu: "gapapa, ibu malah seneng, ada yang nemenin"

beberapa hari kemudian, di pagi hari bunda sedang memasak sarapan, ayah dan fina berpamitan untuk keluar

ayah: " bund ayah pamit mau nganter fina sekolah, sekalian cari kerja bund"

bunda: " iya yah hati hati, semoga semuanya lancar"

dimeja makan

Ibu : “ nda, iki ko masakan opo iki ko asin ki kepiye “

bunda: " maaf bu tadi udah saya coba engga asin bu"

Ibu : “ kui neng kulkas bahan masakam habis, sekali sekali kamu yang belanja keluar bersosialisasi dengan
tetangga“

bunda : “ nggih bu“

Ibu pergi arisan

Tonggo 1 : "Eh bu,yang ada dirumah itu anak sama mantumu kan?"

Ibu : "Iya itu baru pindah beberapa minggu lalu"

Tonggo 1 : "Kok pindah kenapa bu, bangkrut ya"(dengan nada mengejek)


Ibu : "Nggk.....anakku ga bangkrut ya, mantuku itu yg ga bisa ngatur keuangan"

Tonggo 2: " Lah kok ga diajak sekalian bu?"

Ibu : " Lah udah tak ajak, gatau dirumah ngapain"

Pagi hari saat Bunda dan ibu ibu desa berkumpul belanja sayur

Tonggo 1 : " Eh itu bukanya mantunya Bu Lya ya?"

Tonggo 2 : " Kayaknya iya deh bu"

Bunda : "Pagi ibu ibu, udah belanja apa aja ini?"

Tonggo 1: " Akhirnya keluar juga Bu" (nada julid)

Bunda : "hha hha" (tertawa canggung lalu berpamitan pulang)

Malam harinya di kamar

Bunda: "Yah kalau ngontrakcaja gimana?"

Ayah : " emngnya kenapa bun, kalau menurut ayah lebih baik tinggal disini"

Bunda : " Tapi sepertinya ibu kurang suka sama Bunda"

Ayah : " Lah kenapa, ayo kita omongin sama ibu baik baik"

Di ruang tamu

Ayah : " Eh Bu, ninda kok ngerasa kurang nyaman tinggl disini malah ngajak ngontrak"

Ibu :" Lah kenapa kok ngontrak? kn udah enk disini bisa jagain ibu juga, nanti ibu coba ngomong sama Ninda"

Ayah : " ya Alfin ajak kesini dulu"

Bunda : " Gimana buk?"

Ibu :" Ngopo kok rabetahvnang kene nda?"

Bunda :" Bukane ngga betah bu tapi gaenak, takut ngrepotin ibu."

Ibu : " gausah ngerasa gitu, ibu yang minta maaf, ibu malah yang ngrepotin."

Bunda : "engga ngrepotin bu."

Ibu : " Yaudah tetap disini aja ya, nemenin ibu"

Bunda :" nggh bu"

Anda mungkin juga menyukai