Bapak : Iya, pak. Saya dan anak saya ada keperluan sama bapak.
Bapak : Begini pak, saya seorang pekerja kantor dan saya sibuk dengan pekerjaan saya sehingga saya
jarang di rumah
Anak : Saya merasa kesepian di rumah karena ibu dan bapak sibuk dengan pekerjaanya masing-masing,
jadi sering lupa dengan saya
Ko : Oh begitu (sambil memegang pundak anak). Kemudian apa yang menjadi masalah anda
sekeluarga?
Bapak : Waktu saya masuk ke kamar anak saya, saya menemukan obat-obatan terlarang berada di
kamar anak saya. Kemudian saya menenyakan pada anak saya, malah dia marah-marah
Ko : Kenapa adik bisa seperti itu (sambil melihat mata anak dengan hati-hati)?
Anak : Saya merasa senang dengan apa yang saya lakukan di luar rumah dengan teman-teman saya.
Lagian orang tua saya jarang punya waktu buat anaknya dan tidak peduli dengan saya, malah sibuk
sendiri dengan pekerjaan masing-masing (berbicara dengan mata berkaca-kaca dan marah)
Ko : Saya mengerti apa yang adik rasakan (sambil memegang pundak dan menenangkan). Kemudian
menurut bapak sendiri bagaimana? Apakah masalah ini sudah dibicarakan sebelumnya dengan
keluarga?
Bapak : Saat saya mengetahui anak saya seperti itu, saya sangat marah dan merasa kecewa. Tapi malah
masalah ini membuat saya bertengkar dengan istri saya
Ko : Jadi itu permasalahan yang menimpa keluarga anda (sambil mengangguk pelan). Kemudian dari
adik yang diinginkan apa?
Anak : Sebenarnya saya tidak menginginkan ibu dan bapak bertengkar gara-gara saya. Saya ingin
mereka itu punya sedikit waktu di rumah untuk saya sehingga saya tidak merasa kesepian
Bapak : saya pulang kerja jam 19.00, tapi kalau meeting atau bertemu dengan klien bisa sampai tengah
malam.
Ko : Apakah setiap hari bapak selalu lembur sehingga pulang larut malam?
Bapak : Tidak juga pak, kalau tidak ada klien biasanya saya terus masuk kamar dan tidur karena merasa
capek
Bapak : Kalau saya diam di rumah sambil buka-buka dokumen untuk hari esok
Anak : Saya kalau hari libur main ke rumah teman, karena kalau saya di rumah merasa bosan, orang tua
saya selalu sibuk sendiri-sendiri.
Ko : Kemudian menurut bapak, apakah bapak tetap mau bekerja atau berhenti kerja
Bapak : Kalau saya, sebisa mungkin akan membagi waktuantara pekerjaan dan keluarga saya. Saya
sadarkalau keluarga itu lebih penting dari pekerjaan
Anak : Saya akan merubah sikap saya dan berusaha mengerti kesibukan orang tua saya. Saya juga akan
lebih terbuka kepada mereka tentang masalah yang saya rasakan
Bapak : Saya sedikit lega, sekarang kami tahu masalah sebenarnya dari keluarga kami, terima kasih atas
waktu yang anda berikan kepada kami
Ko : Iya, sama-sama. Semoga anda sekeluarga menjadi keluarga yang harmonis kembali (sambil
tersenyum lega)
Bapak : Sekali lagi kami sekeluarga mengucapkan terima kasih banyak (sambil berdiri untuk pamitan)
Ko : Iya pak, sama-sama (berdiri dan kemudian berjabat tangan) hati-hati dijalan ya (tersenyum dan
mengelus kepala anak dengan lembut)