Anda di halaman 1dari 5

STRATEGI PELAKSANAAN (SP) KOMUNIKASI PRAKTIK

KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA TAHAP DIAGNOSIS PADA


PASIEN DENGAN MASALAH UMUM

Kondisi Pasien

Pasien ibu Lulu, umur 43 tahun dirawat di RS Muhammadiyah Palembang di antar


anak nya ke rumah sakit dengan keluham sering meyendiri, melamun, dan tidak mau bergaul
dengan lingkungan sekitar. Kondisi ini terjadi setelah pasien mengalami bencana dan
kehilangan tangan kirinya. Pada saat pengkajian terlihat pasien selalu bersedih.

Diagnosis atau masalah keperawatan

 Mengalami gangguan citra tubuh

Rencana Keperawatan

1. Mengidentifikasi perasaan pasien tentang bagian tubuh yang hilang, rusak, mengalami
gangguan.
2. Diskusikan dengan pasien aspek positif bagian tubuh.
3. Melatih fungsi bagian tubuh yang masih baik.
4. Mengevaluasi perasaan pasien.

Tujuan

 Pasien dapat mengembangkan kemampuan dan dapat beraktivitas secara mandiri


 Pasien bisa merasa percaya diri dengan keadaan yang sekarang

SP Komunikasi

Fase Orientasi ( Salam Terapeutik, evaluasi/validasi, kontrak )


Perawat : “Assalamualaikum Selamat pagi ibu”(senyum).
Pasien : “Wa’alaikumsalam Selamat pagi “

Perawat : “Perkenalkan nama saya perawat Husni, saya perawat yang akan merawat
bapak/ibu. Nama ibu siapa?...”

Pasien : “ Nama saya Lulu Tri Lestari

Perawat : “Senangnya dipanggil siapa ibu…?”

Pasien : “ Panggil aja ibu Lulu”

Perawat : “Bagaimana kabar ibu hari ini…?”

Pasien : “Alhamdulillah baik”

Perawat : “Baiklah ibu, apa keluhan yang ibu rasakan hari ini?”

Pasien : ”Saya merasa malu dengan diriku sendiri, karena saya bingung bagaimana
cara merawat dan membesarkan anak-anakku sedang suami ku pun
meninggal dan dengan dangan aku yang cacat seperti ini.”

Perawat : “Baiklah bapak/ibu, bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang apa yang
bapak/ibu rasakan selama ini? ibu maunya dimana…?”

Pasien : “Disini saja mas…?

Perawat : “Berapa lama ibu..?

Pasien : “. . . . . “(Diam)

Perawat : “Baiklah ibu. Bagaimana kalau 20 menit saja yah bu?”

Pasien : “(Mengangguk). Ya”

Fase Kerja : (Tuliskan kata-kata sesuai tujuan dan rencana yang akan
dicapai/dilakukan)

Perawat : “Baiklah ibu, (pegang tangan atau pundak pasien). Bagaimana


perasaan bapak/ibu, setelah ibu mengalami bencana ini dan kehilangan
tangan kiri ibu…?”
Pasien : “Saya sedih, malu, terkadang saya merasa tidak berguna dengan keadaan
yang saya alami ini, terlebih lagi tangan saya tidak dapat saya gunakan
seperti biasanya.”

Perawat : “Kemudian, apa yang bapak/ibu lakukan ketika perasaan bersalah dan putus
asa bapak/ibu muncul…?”

Pasien : “Saya hanya bisa menangis dan ikhlas menerima semua ini. Tapi, saya
tidak dapat membohongi diri saya sendiri dan berteriak ketika melihatnya
dan mengingat kejadian itu. (Bencana yang telah menhilangkan tangannya

Perawat : “Maaf bapak/ibu sebelumnya…sekarang bapak/ibu hanya memiliki satu


tangan yang berfungsi dan dapat bapak/ibu gunakan dengan baik.”
“Apa yang dapat bapak/ibu lakukan atau yang ingin bapak/ibu lakukan
hanya dengan satu tangan bapak/ibu miliki sekarang?”

Pasien : “Jujur pak/bu, saya ingin sekali melakukan aktivitas seperti biasanya
meskipun sekarang saya hanya memiliki satu tangan saja.”

Perawat :”Baiklah begini ibu , ibu hanya memiliki satu tangan yang berfungsi dan
satunya lagi sebelah kiri sudah tidak berfungsi lagi. Tapi, tangan sebelah
kanan ibu kan masih bisa digunakan untuk melakukan aktivitas sehari-
hari dan kaki ibu juga dapat difungsikan dengan baik.”

Pasien : “Ya bu…. Terkadang saya mencoba untuk melatih tangan saya dan
melakukan kegiatan dengan tangan kanan saya, tapi tetap saja saya merasa
bahwa saya memang tidak berguna lagi di dunia ini.”

Perawat : “Saya mengerti bapak/ibu…. Tapi setidaknya bapak/ibu sudah berusaha


untuk melatihnya sendiri. Sekarang saya ajarkan ibu bagaimana agar bisa
tetap beraktivitas meskipun dengan menggunakan tangan bapak/ibu yang
masih dapat digunakan dengan baik yaitu sebelah kanan.”

Pasien : “ (Mengangguk). Ya…”

Perawat : “ibu… dulu sebelum mengalami bencana ini dan kehilangan tangan ibu.
Apa saja kegiatan atau aktivitas yang bapak/ibu sering lakukan di rumah?”

Pasien : “Dulu saya kan guru, paling sebelum berangkat mengajar saya siapkan
anak-anak sarapan dan bersih-berih rumah juga…..”

Perawat : “Apa sekarang bapak/ibu masih ingin melakukan kegiatan-kegiatan t


ersebut bapak/ibu….?”

Pasien : “Ya pak/bu…”

Perawat : “Begini ibu, seperti yang saya katakan tadi, saya akan ajarkan ibu agar
dapat beraktivitas meskipun dengan menggunakan satu tangan. Tapi
sebelumnya kita coba berlatih untuk menggerakkan dan melakukan
aktivitas yang ringan-ringan.

Pasien : “Ya bu

Perawat : “Baiklah ibu, coba sekarang bapak/ibu mencoba untuk mengangkat


tangan sebelah kanan pelan-pelan dan mencoba menggenggam dengan
sekuatkuatnya. (Sebelumnya sediakan benda yang dapat digunakan
seperti sapu dll). (contohkan kepada pasien). “sekarang bapak/ibu bisa
mencobanya sendiri ya…”

Pasien : “(Berlatih sendiri dan diawasi)”

Perawat : “Baiklah ibu, itu sudah bagus sekali. Sekarang kita akan mencoba dengan
menggunakan sapu langsung ibu ya… Nah ini tangan bapak/ibu pegang
sapunya dan ayunkan perlahan, anggap saja ibu sedang menyapu beneran
(sambil mencontohkan). Nah, sekarang giliran bapak/ibu mencobanya
ya,,? Tapi sambil beriri ibu ya…?!”

Pasien : “Ya…..(mencoba sendiri yang diajarkan perawat)?

Perawat : “Baiklah pak/bu terima kasih. Bagus sekali dan terus dilatih ibu yah”

Fase Terminasi

Perawat : “ibu… Bagaimana perasaan ibu setelah kita berbincang-bincang dan


melakukan latihan hari ini…?”

Pasien : “Alhamdulillah… saya merasa lebih baik dan lega rasanya mas…”

Perawat : “Kalau begitu sekarang ibu coba beritahu saya kembali, kegiatan apa
saja yang sudah kita lakukan hari ini?”

Pasien : “Tadi mas bilang kalau saya masih bisa menggunakan tangan kanan untuk
beraktivitas dan melatihnya untuk melakuakan kegiatan seperti
menyapu…”

Perawat : “Baik sekali ibu, ternyata bapak/ibu masih mengingatnya ya…? (senyum)”

Pasien : “Ya….(mengangguk dan senyum)”

Perawat : “Baiklah ibu. Apa yang kita lakukan hari ini ibu dapat melatihnya
sendiri dan mulai mencoba-coba melakukannnya sendiri di rumah.”

Pasien : “Ya pak/bu… akan saya coba…”

Perawat : “ibu saya akan kembali lagi besok kesini dan melatih ibu beberapa cara
untuk mengkoordinasikan anggota-anggota tubuh ibu yang lain dan
melatihnya dengan-kegiatan yang lain.” “Bagaiamana apa ibu bersedia?”

Pasien : “Ya….”

Perawat : “ibu maunya jam berapa?”

Pasien : “Jam 10 pagi saja mas”

Perawat : “Ya ibu… Terima kasih dan saya akan kembali lagi besok pada jam 10

terima kasih untuk waktunya ibu ya…? Jangan lupa latihannnya ibu ya.”

Pasien : “Kalau begitu saya pami “Assalamualaikum…”

Perawat : “wa’alaikumsalam”

Anda mungkin juga menyukai