Kondisi Pasien
Rencana Keperawatan
1. Mengidentifikasi perasaan pasien tentang bagian tubuh yang hilang, rusak, mengalami
gangguan.
2. Diskusikan dengan pasien aspek positif bagian tubuh.
3. Melatih fungsi bagian tubuh yang masih baik.
4. Mengevaluasi perasaan pasien.
Tujuan
SP Komunikasi
Perawat : “Perkenalkan nama saya perawat Husni, saya perawat yang akan merawat
bapak/ibu. Nama ibu siapa?...”
Perawat : “Baiklah ibu, apa keluhan yang ibu rasakan hari ini?”
Pasien : ”Saya merasa malu dengan diriku sendiri, karena saya bingung bagaimana
cara merawat dan membesarkan anak-anakku sedang suami ku pun
meninggal dan dengan dangan aku yang cacat seperti ini.”
Perawat : “Baiklah bapak/ibu, bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang apa yang
bapak/ibu rasakan selama ini? ibu maunya dimana…?”
Pasien : “. . . . . “(Diam)
Fase Kerja : (Tuliskan kata-kata sesuai tujuan dan rencana yang akan
dicapai/dilakukan)
Perawat : “Kemudian, apa yang bapak/ibu lakukan ketika perasaan bersalah dan putus
asa bapak/ibu muncul…?”
Pasien : “Saya hanya bisa menangis dan ikhlas menerima semua ini. Tapi, saya
tidak dapat membohongi diri saya sendiri dan berteriak ketika melihatnya
dan mengingat kejadian itu. (Bencana yang telah menhilangkan tangannya
Pasien : “Jujur pak/bu, saya ingin sekali melakukan aktivitas seperti biasanya
meskipun sekarang saya hanya memiliki satu tangan saja.”
Perawat :”Baiklah begini ibu , ibu hanya memiliki satu tangan yang berfungsi dan
satunya lagi sebelah kiri sudah tidak berfungsi lagi. Tapi, tangan sebelah
kanan ibu kan masih bisa digunakan untuk melakukan aktivitas sehari-
hari dan kaki ibu juga dapat difungsikan dengan baik.”
Pasien : “Ya bu…. Terkadang saya mencoba untuk melatih tangan saya dan
melakukan kegiatan dengan tangan kanan saya, tapi tetap saja saya merasa
bahwa saya memang tidak berguna lagi di dunia ini.”
Perawat : “ibu… dulu sebelum mengalami bencana ini dan kehilangan tangan ibu.
Apa saja kegiatan atau aktivitas yang bapak/ibu sering lakukan di rumah?”
Pasien : “Dulu saya kan guru, paling sebelum berangkat mengajar saya siapkan
anak-anak sarapan dan bersih-berih rumah juga…..”
Perawat : “Begini ibu, seperti yang saya katakan tadi, saya akan ajarkan ibu agar
dapat beraktivitas meskipun dengan menggunakan satu tangan. Tapi
sebelumnya kita coba berlatih untuk menggerakkan dan melakukan
aktivitas yang ringan-ringan.
Pasien : “Ya bu
Perawat : “Baiklah ibu, itu sudah bagus sekali. Sekarang kita akan mencoba dengan
menggunakan sapu langsung ibu ya… Nah ini tangan bapak/ibu pegang
sapunya dan ayunkan perlahan, anggap saja ibu sedang menyapu beneran
(sambil mencontohkan). Nah, sekarang giliran bapak/ibu mencobanya
ya,,? Tapi sambil beriri ibu ya…?!”
Perawat : “Baiklah pak/bu terima kasih. Bagus sekali dan terus dilatih ibu yah”
Fase Terminasi
Pasien : “Alhamdulillah… saya merasa lebih baik dan lega rasanya mas…”
Perawat : “Kalau begitu sekarang ibu coba beritahu saya kembali, kegiatan apa
saja yang sudah kita lakukan hari ini?”
Pasien : “Tadi mas bilang kalau saya masih bisa menggunakan tangan kanan untuk
beraktivitas dan melatihnya untuk melakuakan kegiatan seperti
menyapu…”
Perawat : “Baik sekali ibu, ternyata bapak/ibu masih mengingatnya ya…? (senyum)”
Perawat : “Baiklah ibu. Apa yang kita lakukan hari ini ibu dapat melatihnya
sendiri dan mulai mencoba-coba melakukannnya sendiri di rumah.”
Perawat : “ibu saya akan kembali lagi besok kesini dan melatih ibu beberapa cara
untuk mengkoordinasikan anggota-anggota tubuh ibu yang lain dan
melatihnya dengan-kegiatan yang lain.” “Bagaiamana apa ibu bersedia?”
Pasien : “Ya….”
Perawat : “Ya ibu… Terima kasih dan saya akan kembali lagi besok pada jam 10
terima kasih untuk waktunya ibu ya…? Jangan lupa latihannnya ibu ya.”
Perawat : “wa’alaikumsalam”