Anda di halaman 1dari 12

STRATEGI PELAKSANAAN KLIEN DENGAN GANGGUAN CITRA TUBUH

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas kelompok

mata kuliah Keperawatan Kesehatan Jiwa I

Dosen Pengampu:

Ns.Duma Lumban Tobing, M. Kep, Sp. Kep. J

Disusun oleh:

Frida Anindita Yulianti 1810711081

Nur Sari Dewi 1810711105

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1- KEPERAWATAN
2020
STRATEGI PELAKSANAAN PADA PASIEN

GANGGUAN CITRA TUBUH

SP 1

A. Proses keperawatan
1. Kondisi klien
Seorang laki-laki usia 36 tahun, di rawat di ruang bedah hari kedua operasi amputasi kaki
kanan. Riwayat DM sejak 7 tahun yang lalu, jarang kontrol ke RS dan terdapat luka ganggren
pada kaki kanan dan dilakukan amputasi. Hasil pengkajian : klien murung, sedih, lenih
banyak diam, menyendiri, malas ngobrol dengan orang lain dan tidak mau melihat kearah
kaki kanannya yang telah diamputasi. Klien mengatakan malu dengan kondisinya,
mengatakan tidak bisa hidup normal seperti duu lagi dan jika ada orang yang menjenguk
klien selalu menutupi kaki kanannya.

2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Citra Tubuh

3. Tujuan Khusus
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat dan klien dapat
merasa nyaman saat berinteraksi dengan perawat
b. Klien mampu mengungkapkan pikiran dan perasaannya tentang citra tubuh
c. Klien mampu mengungkapkan harapannya terhadap citra tubuh saat ini
d. Klien mampu mengungkapkan potensi positif dari bagian tubuh lain yang masih
dimiliki
e. Klien mampu menyentuh bagian tubuh yang terganggu

4. Tindakan keperawatan
a. Bina hubungan saling percaya dengan klien dengan cara mengucapkan salam
terapeutik, memperkenalkan diri perawat sambil berjabat tangan dan kontak mata
dengan klien
b. Dorong klien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya. Dengarkan setiap
perkataan klien. Beri respon, tetapi tidak bersifat menggurui ataupun menghakimi
klien
c. Dorong klien untuk mengungkapkan harapannya terhadap citra tubuh saat ini
d. Dorong klien untuk mengungkapkan potensi positif dari bagian tubuh lain yang
masih dimiliki.
e. Bantu klien untuk menyentuh bagian tubuh yang terganggu
Orientasi

Perawat : “Selamat pagi bapak…”

Pasien : “Selamat pagi “

Perawat : “Perkenalkan nama saya Frida, saya perawat yang akan merawat bapak.”

“Boleh sebutkan nama dan tanggal lahir bapak?...”

Pasien : “saya Budiman, 15 Januari 1984”

Perawat : “Senangnya dipanggil siapa bapak…?”

Pasien : “Budi aja sus"

Perawat : “Bagaimana kabar bapak hari ini…?”

Pasien : “Alhamdulillah baik…”

Perawat : “Baiklah bapak, apa keluhan yang bapak rasakan hari ini?”

Pasien : ”Saya merasa malu dengan diri saya sendiri, karena saya bingung bagaimana
cara mencari nafkah untuk keluarga saya.”

Perawat : “Baiklah bapak, bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang apa yang bapak
rasakan selama ini?”

“Bapak maunya dimana…?”

Pasien : “Disini saja sus"

Perawat : “Berapa lama bapak..??

Pasien : “terserah suster saja “

Perawat : “Baiklah bapak. Bagaimana kalau 20 menit saja yah…?”

Pasien : “ Ya …”
Kerja

Perawat : “Baiklah bapak…., (pegang tangan atau pundak pasien). Bagaimana perasaan
bapak, setelah bapak mengalami kehilangan kaki kanan bapak…?”

Pasien : “Saya sedih, malu, saya tidak bisa hidup normal seperti dahulu, dan saya tidak
bisa mencari nafkah untuk keluarga saya”

Perawat : “Kemudian, apa yang bapak lakukan ketika putus asa bapak muncul…?”

Pasien : “Saya hanya bisa diam, merenung dan ikhlas menerima semua ini. Tapi, saya
tidak dapat membohongi diri saya sendiri.”

Perawat : “Maaf bapak sebelumnya…sekarang bapak hanya memiliki satu kaki yang
berfungsi dan dapat bapak gunakan dengan baik.”

“Apa yang dapat bapak lakukan atau yang ingin bapak lakukan hanya dengan
satu kaki bapak miliki sekarang?”

Pasien : “Jujur sus, saya ingin sekali melakukan aktivitas seperti biasanya meskipun
sekarang saya hanya memiliki satu kaki saja.”

Perawat :”Baiklah begini bapak, bapak hanya memiliki satu kaki yang berfungsi dan
satunya lagi sebelah kanan sudah tidak berfungsi lagi.

Tapi, kaki sebelah kanan bapak kan masih bisa digunakan untuk melakukan
aktivitas sehari-hari dan tangan bapak juga dapat difungsikan dengan baik.”

Pasien : “Ya sus…. Terkadang saya mencoba untuk melatih kaki saya dan melakukan
kegiatan dengan menggerakan kaki saya, tapi tetap saja saya merasa bahwa saya
memang tidak berguna lagi di dunia ini.”

Perawat : “Saya mengerti bapak…. Tapi setidaknya bapak sudah berusaha untuk
melatihnya sendiri. Sekarang saya ajarkan ibu bagaimana agar bisa tetap
beraktivitas meskipun dengan menggunakan kaki bapak yang masih dapat
digunakan dengan baik yaitu sebelah kiri.”
Pasien : “ Ya…”

Perawat : “Bapak… dulu sebelum mengalami bencana ini dan kehilangan kiri bapak. Apa
saja kegiatan atau aktivitas yang bapak/ibu sering lakukan di rumah?”

Pasien : “Dulu saya kan driver ojek online, paling sebelum berangkat mengantar anak
saya berangkat sekolah dan membantu istri saya membersihkan rumah seperti
menyapu lantai dan membantu anak saya mengerjakan pr…..”

Perawat : “Apa sekarang bapak masih ingin melakukan kegiatan-kegiatan tersebut


bapak….?”

Pasien : “Ya sus”

Perawat : “Begini bapak, seperti yang saya katakan tadi, saya akan ajarkan bapak agar
dapat beraktivitas meskipun dengan menggunakan satu kaki. Tapi sebelumnya
kita coba berlatih untuk menggerakkan dan melakukan aktivitas yang ringan-
ringan.”

Pasien : “Ya sus"

Perawat : “Baiklah bapak, coba sekarang bapak mencoba untuk mengangkat kaki sebelah
kiri pelan-pelan dan mencoba dengan duduk secara pelan pelan. (di bantu oleh
perawat)

“sekarang bapak bisa mencobanya sendiri ya…”

Pasien : “(Berlatih sendiri dan diawasi)”

Perawat : “Baiklah bapak, itu sudah bagus sekali…..”

“Sekarang kita akan mencoba dengan menggunakan kruk bapak ya… Nah ini
tangan bapak pegang di sela2 kruknya dan ayunkan kedepan (sambil
mencontohkan). Nah, sekarang giliran bapak mencobanya ya,,? Tapi sambil
berdiri bapak ya…?!”

Pasien : “Ya"
Perawat : “Baiklah sus terima kasih. Bagus sekali dan terus dilatih bapak yah.” (tulis atau
masukkan ke dalam tugas harian terapi dengan rapi pada buku Rencana tindakan
pasien).”

Terminasi

Perawat : “Bapak… Bagaimana perasaan bapak setelah kita berbincang-bincang dan


melakukan latihan hari ini…?”

Pasien : “Alhamdulillah… saya merasa lebih baik dan lega rasanya sus…”

Perawat : “Kalau begitu sekarang bapak coba beritahu saya kembali, kegiatan apa saja
yang sudah kita lakukan hari ini?”

Pasien : “Tadi suster bilang kalau saya masih bisa menggunakan kaki kiri untuk
beraktivitas dan melatihnya untuk melakuakan kegiatan seperti berjalan…”

Perawat : “Baik sekali bapak, ternyata bapak masih mengingatnya ya…? (senyum)”

Pasien : “Ya….(mengangguk dan senyum)”

Perawat : “Baiklah bapak. Apa yang kita lakukan hari ini bapak dapat melatihnya sendiri
dan mulai mencoba-coba melakukannnya.”

Pasien : “Ya sus… akan saya coba…”

Perawat : “Bapak saya akan kembali lagi besok kesini dan melatih bapak beberapa cara
untuk mengkoordinasikan anggota-anggota tubuh bapak yang lain dan melatihnya
dengan-kegiatan yang lain.”

“Bagaiamana apa bapak bersedia?”

Pasien : “Ya….”

Perawat : “Bapak maunya jam berapa?”

Pasien : “Jam 10 pagi saja sus.”


Perawat : “Ya bapak… Terima kasih dan saya akan kembali lagi besok pada jam 10 pagi
ke ruangan bapak. Baiklah kalau begitu saya permisi dulu bapak.”

“Jangan lupa latihannnya ya pak…(senyum dan pegang pundak pasien).”

“Kalau begitu saya pamit…”

“Selamat pagi"

Pasien : “Selamat pagi"


Sp II

B. Proses keperawatan
5. Kondisi klien
Seorang laki-laki usia 36 tahun, di rawat di ruang bedah hari kedua operasi amputasi
kaki kanan. Riwayat DM sejak 7 tahun yang lalu, jarang kontrol ke RS dan terdapat luka
ganggren pada kaki kanan dan dilakukan amputasi. Hasil pengkajian : klien murung, sedih,
lenih banyak diam, menyendiri, malas ngobrol dengan orang lain dan tidak mau melihat
kearah kaki kanannya yang telah diamputasi. Klien mengatakan malu dengan kondisinya,
mengatakan tidak bisa hidup normal seperti duu lagi dan jika ada orang yang menjenguk
klien selalu menutupi kaki kanannya.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan berdasarkan SP 1, kondisi klien sudah
terlihat lebih baik. Klien sudah mulai menerima kenyataan yang terjadi padanya,
yaitu bahwa klien hanya memilihi satu kaki saja. Namun, meskipun begitu, klien
masih sering mengatakan jika ia malu dan merasa tidak dapat melakukan aktivitas
dengan baik.

6. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Citra Tubuh

7. Tujuan Khusus
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat dan klien dapat
merasa nyaman saat berinteraksi dengan perawat
b. Klien mampu mengungkapkan pikiran dan perasaannya tentang citra tubuh
c. Klien mampu mengungkapkan harapannya terhadap citra tubuh saat ini
d. Klien mampu mengungkapkan potensi positif dari bagian tubuh lain yang masih
dimiliki
e. Klien mampu menyentuh bagian tubuh yang terganggu

8. Tindakan keperawatan
a. Bina hubungan saling percaya dengan klien dengan cara mengucapkan salam
terapeutik, memperkenalkan diri perawat sambil berjabat tangan dan kontak mata
dengan klien
b. Dorong klien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya. Dengarkan setiap
perkataan klien. Beri respon, tetapi tidak bersifat menggurui ataupun menghakimi
klien
c. Dorong klien untuk mengungkapkan harapannya terhadap citra tubuh saat ini
d. Dorong klien untuk mengungkapkan potensi positif dari bagian tubuh lain yang
masih dimiliki.
e. Bantu klien untuk menyentuh bagian tubuh yang terganggu.
Orientasi

Perawat : "“Selamat pagi bapak…”

Pasien : “selamat pagi sus"

Perawat : bagaimana perasaan bapak hari ini?

Pasien : baik sus

Perawat : “Baiklah bapak. Sebelumnya cara yang kemarin kita latih sudah bapak lakukan
…?”

Pasien : “Sudah saya coba…, tapi tetap saja saya merasa tidak berguna sama sekali.
Karena yang bisa saya lakukan hanya kegiatan-kegiatan ringan saja. Saya sangat
sedih dan kecewa dengan diri sendiri ketika melihat anak saya yang masih
membutuhkan saya dalam melakukan aktivitas.”

Perawat : “Baiklah bapak, sesuai kesepaktan kita kemarin kita akan berbincang-bincang
dan mengajarkan bapak bagaimana cara untuk melakukan pekerjaan yang lainnya
dan mengkoordinasikan bagian tubuh bapak/ibu yang lain.”

“Apa bapak bersedia…?”

Pasien : “Ya sus…”

Perawat : “Bagaimana kalau disini saja bapak ya….. dan waktunya 20 menit bapak
ya…??”

Pasien : “Ya"
Kerja

Perawat : “Bagaiamana persaan bapak sekarang, apakah sudah membaik?”

Pasien : “Alhamdulillah sudah agak membaik, tapi ada yang masih membebani di pikiran
saya…?”

Perawat : “ Kira-kira Apa itu bapak…?”

Pasien : “Saya masih merasa kurang leluasa dalam melakukan aktivitas sehari-hari
dengan satu kaki. Apa lagi ketika saya melihat istri saya membereskan rumah
sendiri.”

Perawat : “Seperti itu ya bapak. Begini bapak misalnya ketika bapak/ibu ingin menyapu
rumah bapak bisa menggunakan tangan bapak untuk memegang sapu tersebut dan
bapak menyapu secara pelan – pelan saja. Dengan cara, bapak berdiri seimbang
dan mengayunkan sapu secara perlahan- lahan”

“Bagaiamana apa bapak paham dengan penjelasan saya atau bagaimana kalau kita
mencoba untuk mempraktekkannya?”

Pasien : “Ya sus"

Perawat : “Bagus sekali bapak…, sekarang bapak sudah dapat melakukannnya. Cara ini
bisa bapak gunakan ketika bapak ingin membersihkan rumah jika tidak ada yang
membantu.”

Pasien : “Ya sus"

Perawat : “Nah, sekarang kira-kira kegiatan atau pekerjaan apa yang ingin bapak lakukan
kedepannya…?”

Pasien : “Untuk sekarang ini, saya ingin mencari nafkah, melakukan tugas sebagaimana
kepala rumah tangga.

Perawat : “Wah, lumayan banyak kegiatan-kegiatan bapak bisa dilakukan setiap


harinya…, mulai dari sekarang bapak dapat melakukan semua kegiatan yang
bapak sebutkan tadi. Tapi jika bapak merasa lelah atau tidak mampu untuk
melakukannya bapak dapat meminta bantuan keluarga atau tetangga. Mungkiun
ada kegiatan lain yang ingin bapak lakukan kedepannya selain kegiatan-kegiatan
yang bapak sebutkan tadi…?”

Pasien : “Ya sus…, siapa sih tidak ingin melakukan kegiatan. Kegiatan normal seperti
orang lain, saya ingin membuka warung sembako sus…?”

Perawat : “Alhamdulillah… rencana yang bagus sekali bapak (senyum). Jika keinginannya
seperti itu saya do’akan agar selalu lancer kegiatannya.. amiiin..”

Pasien : “Amiiin sus"

Terminasi

Perawat : “Bagaimana perasaanya bapak setelah mengobrol hari ini dan mencoba untuk
melatih kaki bapak untuk melakukan kegiatan-kegiatan seperti biasanya?”

Pasien : “Alhamdulillah saya sudah paham dan senang, bahkan saya tidak sabar ingin
mencoba dan melakukan kegiatan itu”

Perawat : “Bagus sekali . baiklah bapak… tapi apa bapak bisa menjelaskan sedikit yang
kita diskusikan tadi?”

Pasien : “Hari ini kita berlatih tentang cara mengkoordinasikan kaki saya yang masih
berfungsi dengan anggota tubuh lain, yaitu dengan menyapu.”

Perawat : “ Bagus sekali bapak (senyum), ternyata bapak sudah memahami dengan baik
apa yang saya sampaikan. Mungkin pertemuan hari ini saya akhiri dan terima
kasih untuk waktunya dan saya do’akan agar bapak selalu sehat untuk melakukan
aktivitas sehari-hari bapak ya”

“Jangan lupa tetap berlatih yah”


Pasien : “Amiiinn, terima kasih sus"

Perawat : “ Kalau begitu saya pamit ya pak…”

“Assalamualaikum…”

Pasien : “Wa’alaikumsalam….”

Anda mungkin juga menyukai