Nama px : Ny.N
Hari/tanggal/jam : Sabtu/24-09-2022/19.50
Interaksi ke : pertemuan
STRATEGI PELAKSAAN
1. Proses keperawatan
A. Kondisi klien
DO : klien tampak sedih, putus asa , dan tampak bingung
DS :
Klien mengatakan : Saya merasa malu dengan diriku sendiri, karena
saya bingung bagaimana cara merawat dan membesarkan anak-anakku
sedang suami/istri ku pun meninggal dan dengan dangan aku yang cacat
seperti ini. Saya sedih, malu, terkadang saya merasa tidak berguna dengan
keadaan yang saya alami ini, terlebih lagi tangan saya tidak dapat saya
gunakan seperti biasanya.
B. Diagnosa keperawatan : gangguan citra tubuh
C. Tujuan
1. Pasien dapat menerima tentang bagian tubuh yang hilsng, rusak
dan mengalami gangguan
2. Pasien dapat mengerti aspek positif dari bagian tubuh
3. Pasien dapat memanfaatksn bagian tuvuh yang masih baik
4. Pasien dapat mengontrol perasaannya
D. Tindakan keperawatan
1. Mengidentifikasi perasaan pasien tentang bagian tubuh yang hilang,
rusak, mengalami gangguan.
2. Diskusikan dengan pasien aspek positif bagian tubuh.
3. Melatih fungsi bagian tubuh yang masih baik.
4. Mengevaluasi perasaan pasien.
E. Strategi pelaksanaan
Orientasi
Perawat: “Assalamualaikum…” “Selamat pagi bapak/ibu…”(senyum).
Pasien: “Wa’alaikumsalam“Selamat pagi “
Perawat: “Perkenalkan nama saya……, saya paling senang dipanggil…,
saya perawat yang akan merawat bapak/ibu.”“Nama bapak/ibu siapa?...”
Pasien: “. . . . . .”
Perawat: “Senangnya dipanggil siapa bapak/ibu…?”
Pasien: “. . . . . .”
Perawat: “Bagaimana kabar bapak/ibu hari ini…?”
Pasien : “Alhamdulillah baik…”
Perawat: “Baiklah bapak/ibu, apa keluhan yang bapak/ibu rasakan hari
ini?”
Pasien: ”Saya merasa malu dengan diriku sendiri, karena saya bingung
bagaimana cara merawat dan membesarkan anak-anakku sedang
suami/istri ku pun meninggal dan dengan dangan aku yang cacat seperti
ini.”
Perawat : “Baiklah bapak/ibu, bagaimana kalau kita bercakap-cakap
tentang apa yang bapak/ibu rasakan selama ini?”“Bapak/ibu maunya
dimana…?”
Pasien: “Disini saja pak/bu…?!
Perawat: “Berapa lama bapak/ibu..??
Pasien: “. . . . . “(Diam)
Perawat: “Baiklah bapak/ibu. Bagaimana kalau 20 menit saja yah…?”
Pasien: “(Mengangguk). Ya …”
Kerja
Perawat: “Baiklah bapak/ibu…., (pegang tangan atau pundak pasien).
Bagaimana perasaan bapak/ibu, setelah ibu mengalami bencana ini dan
kehilangan tangan kiri bapak/ibu…?”
Pasien: “Saya sedih, malu, terkadang saya merasa tidak berguna dengan
keadaan yang saya alami ini, terlebih lagi tangan saya tidak dapat saya
gunakan seperti biasanya.”
Pasien: “Saya hanya bisa menangis dan ikhlas menerima semua ini. Tapi,
saya tidak dapat membohongi diri saya sendiri dan berteriak ketika
melihatnya dan mengingat kejadian itu. (Bencana yang telah
menhilangkan tangannya ).”
Pasien: “Dulu saya kan guru, paling sebelum berangkat mengajar saya
siapkan anka-anak sarapan dan bersih-berih rumah juga…..”
Perawat: “Apa sekarang bapak/ibu masih ingin melakukan kegiatan-
kegiatan tersebut bapak/ibu….?”
Perawat : “Begini bapak/ibu, seperti yang saya katakan tadi, saya akan
ajarkan bapak/ibu agar dapat beraktivitas meskipun dengan menggunakan
satu tangan. Tapi sebelumnya kita coba berlatih untuk menggerakkan dan
melakukan aktivitas yang ringan-ringan.
Perawat: “Baiklah pak/bu terima kasih. Bagus sekali dan terus dilatih
bapak/ibu yah.” (tulis atau masukkan ke dalam tugas harian terapi dengan
rapi pada buku Rencana tindakan pasien).”
Terminasi
Perawat: “Bapak/ibu… Bagaimana perasaan bapk/ibu setelah kita
berbincang-bincang dan melakukan latihan hari ini…?”
Pasien: “Tadi pak/ibu bilang kalau saya masih bisa menggunakan tangan
kanan untuk beraktivitas dan melatihnya untuk melakuakan kegiatan
seperti menyapu…”
Perawat: “Baiklah bapak/ibu. Apa yang kita lakukan hari ini bapak/ibu
dapat melatihnya sendiri dan mulai mencoba-coba melakukannnya sendiri
di rumah.”
Perawat: “Bpak/ibu saya akan kembali lagi besok kesini dan melatih
bapak/ibu beberapa cara untuk mengkoordinasikan anggota-anggota
tubuh bapak/ibu yang lain dan melatihnya dengan-kegiatan yang lain.”
“Bagaiamana apa bapak/ibu bersedia?”
Pasien: “Ya….”
Perawat: “wa’alaikumsalam”