Anda di halaman 1dari 5

Tugas : keperawatan jiwa

Nama : Nahdhea khairunisa


NIM. : 1140970120064
Kelas : 3B

STRATEGI PELAKSANAAN PADA PASIEN


GANGGUAN CITRA TUBUH

Nama px : Ny.N
Hari/tanggal/jam : Sabtu/24-09-2022/19.50
Interaksi ke : pertemuan

STRATEGI PELAKSAAN
1. Proses keperawatan
A. Kondisi klien
DO : klien tampak sedih, putus asa , dan tampak bingung

DS :
Klien mengatakan : Saya merasa malu dengan diriku sendiri, karena
saya bingung bagaimana cara merawat dan membesarkan anak-anakku
sedang suami/istri ku pun meninggal dan dengan dangan aku yang cacat
seperti ini. Saya sedih, malu, terkadang saya merasa tidak berguna dengan
keadaan yang saya alami ini, terlebih lagi tangan saya tidak dapat saya
gunakan seperti biasanya.
B. Diagnosa keperawatan : gangguan citra tubuh
C. Tujuan
1. Pasien dapat menerima tentang bagian tubuh yang hilsng, rusak
dan mengalami gangguan
2. Pasien dapat mengerti aspek positif dari bagian tubuh
3. Pasien dapat memanfaatksn bagian tuvuh yang masih baik
4. Pasien dapat mengontrol perasaannya
D. Tindakan keperawatan
1. Mengidentifikasi perasaan pasien tentang bagian tubuh yang hilang,
rusak, mengalami gangguan.
2. Diskusikan dengan pasien aspek positif bagian tubuh.
3. Melatih fungsi bagian tubuh yang masih baik.
4. Mengevaluasi perasaan pasien.

E. Strategi pelaksanaan
Orientasi
Perawat: “Assalamualaikum…” “Selamat pagi bapak/ibu…”(senyum).
Pasien: “Wa’alaikumsalam“Selamat pagi “
Perawat: “Perkenalkan nama saya……, saya paling senang dipanggil…,
saya perawat yang akan merawat bapak/ibu.”“Nama bapak/ibu siapa?...”
Pasien: “. . . . . .”
Perawat: “Senangnya dipanggil siapa bapak/ibu…?”
Pasien: “. . . . . .”
Perawat: “Bagaimana kabar bapak/ibu hari ini…?”
Pasien : “Alhamdulillah baik…”
Perawat: “Baiklah bapak/ibu, apa keluhan yang bapak/ibu rasakan hari
ini?”
Pasien: ”Saya merasa malu dengan diriku sendiri, karena saya bingung
bagaimana cara merawat dan membesarkan anak-anakku sedang
suami/istri ku pun meninggal dan dengan dangan aku yang cacat seperti
ini.”
Perawat : “Baiklah bapak/ibu, bagaimana kalau kita bercakap-cakap
tentang apa yang bapak/ibu rasakan selama ini?”“Bapak/ibu maunya
dimana…?”
Pasien: “Disini saja pak/bu…?!
Perawat: “Berapa lama bapak/ibu..??
Pasien: “. . . . . “(Diam)
Perawat: “Baiklah bapak/ibu. Bagaimana kalau 20 menit saja yah…?”
Pasien: “(Mengangguk). Ya …”

Kerja
Perawat: “Baiklah bapak/ibu…., (pegang tangan atau pundak pasien).
Bagaimana perasaan bapak/ibu, setelah ibu mengalami bencana ini dan
kehilangan tangan kiri bapak/ibu…?”

Pasien: “Saya sedih, malu, terkadang saya merasa tidak berguna dengan
keadaan yang saya alami ini, terlebih lagi tangan saya tidak dapat saya
gunakan seperti biasanya.”

Perawat: “Kemudian, apa yang bapak/ibu lakukan ketika perasaan


bersalah dan putus asa bapak/ibu muncul…?”

Pasien: “Saya hanya bisa menangis dan ikhlas menerima semua ini. Tapi,
saya tidak dapat membohongi diri saya sendiri dan berteriak ketika
melihatnya dan mengingat kejadian itu. (Bencana yang telah
menhilangkan tangannya ).”

Perawat : “Maaf bapak/ibu sebelumnya…sekarang bapak/ibu hanya


memiliki satu tangan yang berfungsi dan dapat bapak/ibu gunakan dengan
baik.” “Apa yang dapat bapak/ibu lakukan atau yang inginbapak/ibu
lakukan hanya dengan satu tangan bapak/ibu miliki sekarang?”

Pasien: “Jujur pak/bu, saya ingin sekali melakukan aktivitas seperti


biasanya meskipun sekarang saya hanya memiliki satu tangan saja.”

Perawat:”Baiklah begini bapak/ibu , bapak/ibu hanya memiliki satu


tangan yang berfungsi dan satunya lagi sebelah kiri sudah tidak berfungsi
lagi. Tapi, tangan sebelah kanan bapak/ibu kan masih bisa digunakan
untuk melakukan aktivitas sehari-hari dan kaki bapak/ibu juga dapat
difungsikan dengan baik.”

Pasien: “Ya pak/bu…. Terkadang saya mencoba untuk melatih tangan


saya dan melakukan kegiatan dengan tangan kanan saya, tapi tetap saja
saya merasa bahwa saya memang tidak berguna lagi di dunia ini.”

Perawat : “Saya mengerti bapak/ibu…. Tapi setidaknya bapak/ibu sudah


berusaha untuk melatihnya sendiri.Sekarang saya ajarkan ibu bagaimana
agar bisa tetap beraktivitas meskipun dengan menggunakan tangan
bapak/ibu yang masih dapat digunakan dengan baik yaitu sebelah kanan.”

Pasien: “ (Mengangguk). Ya…”

Perawat: “Bapak/ibu… dulu sebelum mengalami bencana ini dan


kehilangan tangan bapak/ibu. Apa saja kegiatan atau aktivitas yang
bapak/ibu sering lakukan di rumah?”

Pasien: “Dulu saya kan guru, paling sebelum berangkat mengajar saya
siapkan anka-anak sarapan dan bersih-berih rumah juga…..”
Perawat: “Apa sekarang bapak/ibu masih ingin melakukan kegiatan-
kegiatan tersebut bapak/ibu….?”

Pasien: “Ya pak/bu…”

Perawat : “Begini bapak/ibu, seperti yang saya katakan tadi, saya akan
ajarkan bapak/ibu agar dapat beraktivitas meskipun dengan menggunakan
satu tangan. Tapi sebelumnya kita coba berlatih untuk menggerakkan dan
melakukan aktivitas yang ringan-ringan.

Pasien: “Ya pak/bu

Perawat: “Baiklah bapak/ibu, coba sekarang bapak/ibu mencoba untuk


mengangkat tangan sebelah kanan pelan-pelan dan mencoba
menggenggam dengan sekuat-kuatnya. (Sebelumnya sediakan benda yang
dapat digunakan seperti sapu dll). (contohkan kepada pasien).
“sekarang bapak/ibu bisa mencobanya sendiri ya…”

Pasien: “(Berlatih sendiri dan diawasi)”

Perawat: “Baiklah bapak/ibu, itu sudah bagus sekali…..”


“Sekarang kita akan mencoba dengan menggunakan sapu langsung
bapak/ibu ya… Nah ini tangan bapak/ibu pegang sapunya dan ayunkan
perlahan, anggap saja ibu sedang menyapu beneran (sambil
mencontohkan). Nah, sekarang giliran bapak/ibu mencobanya ya,,? Tapi
sambil beriri bapak/ibu ya…?!”

Pasien: “Ya…..(mencoba sendiri yang diajarkan perawat)?!?!”

Perawat: “Baiklah pak/bu terima kasih. Bagus sekali dan terus dilatih
bapak/ibu yah.” (tulis atau masukkan ke dalam tugas harian terapi dengan
rapi pada buku Rencana tindakan pasien).”

Terminasi
Perawat: “Bapak/ibu… Bagaimana perasaan bapk/ibu setelah kita
berbincang-bincang dan melakukan latihan hari ini…?”

Pasien: “Alhamdulillah… saya merasa lebih baik dan lega rasanya


pak/bu…”

Perawat: “Kalau begitu sekarang bapak/ibu coba beritahu saya


kembali, kegiatan apa saja yang sudah kita lakukan hari ini?”

Pasien: “Tadi pak/ibu bilang kalau saya masih bisa menggunakan tangan
kanan untuk beraktivitas dan melatihnya untuk melakuakan kegiatan
seperti menyapu…”

Perawat: “Baik sekali bapak/ibu, ternyata bapak/ibu masih mengingatnya


ya…? (senyum)”

Pasien: “Ya….(mengangguk dan senyum)”

Perawat: “Baiklah bapak/ibu. Apa yang kita lakukan hari ini bapak/ibu
dapat melatihnya sendiri dan mulai mencoba-coba melakukannnya sendiri
di rumah.”

Pasien: “Ya pak/bu… akan saya coba…”


Perawat: “Bpak/ibu saya akan kembali lagi besok kesini dan melatih
bapak/ibu beberapa cara untuk mengkoordinasikan anggota-anggota
tubuh bapak/ibu yang lain dan melatihnya dengan-kegiatan yang lain.”
“Bagaiamana apa bapak/ibu bersedia?”

Pasien: “Ya….”

Perawat: “Bapak/ibu maunya jam berapa?”

Pasien: “Jam 10 pagi saja pak/ibu.”

Perawat: “Ya bapak/ibu… Terima kasih dan saya akankembali lagi besok
pada jam 10 pagi ke rumah bapak/ibu. Baiklah kalau begitu saya permisi
dulu bapak/ibu dan terima kasih untuk waktunya bapak/ibu ya…??”
“Jangan lupa latihannnya bapak/ibu ya…(senyum dan pegang pundak
pasien).”

Pasien: “Kalau begitu saya pamit…”


“Assalamualaikum…”

Perawat: “wa’alaikumsalam”

Anda mungkin juga menyukai