DEVITRI WULANDARI
JUMI APRITASARI
NENANG ILMUAN
POPI PRASTIKA
2018
STRATEGI PELAKSANAAN PADA PASIEN
PEMERAN
Sp 1
Tindakan
1. Mengidentifikasi perasaan pasien tentang bagian tubuh yang hilang, rusak, mengalami
gangguan.
2. Diskusikan dengan pasien aspek positif bagian tubuh.
3. Melatih fungsi bagian tubuh yang masih baik.
4. Mengevaluasi perasaan pasien.
Latihan 1.1
Bina hubungan saling percaya, identifikasi perasaan pasien, aspek positif, melatih fungsi
bagian tubuh yang masih baik.
Orientasi
Perawat 1 (Nenang) : “Perkenalkan nama saya Nenang, saya paling senang dipanggil nang…,
saya perawat
Perawat 1 (Nenang) : “Baiklah ibu mimi, apa keluhan yang ibu rasakan hari ini?”
Pasien (Jumi) : ”Saya merasa malu dengan diriku sendiri, karena saya bingung
bagaimana cara merawat dan membesarkan anak-anakku sedang
suami/istri ku pun meninggal dan dengan dangan aku yang cacat seperti
ini.”
Perawat 1 (Nenang) : “Baiklah ibu mimi, bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang apa
yang ibu rasakan selama ini?”
Perawat 1 (Nenang) : “Baiklah ibu. Bagaimana kalau 20 menit saja yah…?” nanti ibu akan
bercakap-cakap bersama perawat 2 ibu Devi ya buk.
Pasien (Jumi) : “(Mengangguk). Ya …”
Kerja
Perawat 2 (Devi) : “Baiklah ibu saya perawat Devi sekarang ibu bisa mengungkapkan
perasaan ibu kepada saya buk selama 20 menit saya akan merawat
ibu…., (pegang tangan atau pundak pasien). Bagaimana perasaan ibu,
setelah ibu mengalami bencana ini dan kehilangan tangan kiri ibu…?”
Pasien (Jumi) : “Saya sedih, malu, terkadang saya merasa tidak berguna dengan
keadaan yang saya alami ini, terlebih lagi tangan saya tidak dapat saya
gunakan seperti biasanya.”
Perawat 2 (Devi) : “Kemudian, apa yang ibu lakukan ketika perasaan bersalah dan putus
asa ibu muncul…?”
Pasien (Jumi) : “Saya hanya bisa menangis dan ikhlas menerima semua ini. Tapi, saya
tidak dapat membohongi diri saya sendiri dan berteriak ketika melihatnya
dan mengingat kejadian itu. (Bencana yang telah menhilangkan
tangannya ).”
Perawat 2 (Devi) : “Maaf ibu sebelumnya…sekarang ibu hanya memiliki satu tangan yang
berfungsi dan dapat ibu gunakan dengan baik.”
“Apa yang dapat ibu lakukan atau yang ingin ibu lakukan hanya dengan
satu tangan ibu miliki sekarang?”
Pasien (Jumi) : “Jujur ibu, saya ingin sekali melakukan aktivitas seperti biasanya
meskipun sekarang saya hanya memiliki satu tangan saja.”
Perawat 2 (Devi) :”Baiklah begini ibu, ibu hanya memiliki satu tangan yang berfungsi dan
satunya lagi sebelah kiri sudah tidak berfungsi lagi.
Tapi, tangan sebelah kanan ibu kan masih bisa digunakan untuk
melakukan aktivitas sehari-hari dan kaki bapak/ibu juga dapat
difungsikan dengan baik.”
Pasien (Jumi) : “Ya bu…. Terkadang saya mencoba untuk melatih tangan saya dan
melakukan kegiatan dengan tangan kanan saya, tapi tetap saja saya
merasa bahwa saya memang tidak berguna lagi di dunia ini.”
Perawat 2 (Devi) : “Saya mengerti ibu…. Tapi setidaknya ibu sudah berusaha untuk
melatihnya sendiri. Sekarang saya ajarkan ibu bagaimana agar bisa tetap
beraktivitas meskipun dengan menggunakan tangan ibu yang masih dapat
digunakan dengan baik yaitu sebelah kanan.”
Perawat 2 (Devi) : “ibu… dulu sebelum mengalami bencana ini dan kehilangan tangan ibu.
Apa saja kegiatan atau aktivitas yang ibu sering lakukan di rumah?”
Pasien (Jumi) : “Dulu saya kan guru, paling sebelum berangkat mengajar saya siapkan
anka-anak sarapan dan bersih-berih rumah juga…..”
Perawat 2 (Devi) : “Apa sekarang ibu masih ingin melakukan kegiatan-kegiatan tersebut
ibu….?”
Perawat 2 (Devi) : “Begini ibu, seperti yang saya katakan tadi, saya akan ajarkan ibu agar
dapat beraktivitas meskipun dengan menggunakan satu tangan. Tapi
sebelumnya kita coba berlatih untuk menggerakkan dan melakukan
aktivitas yang ringan-ringan.
Perawat 2 (Devi) : “Baiklah ibu, coba sekarang ibu mencoba untuk mengangkat tangan
sebelah kanan pelan-pelan dan mencoba menggenggam dengan sekuat-
kuatnya. (Sebelumnya sediakan benda yang dapat digunakan seperti sapu
dll). (contohkan kepada pasien).
Perawat 2 (Devi) : “Baiklah ibu. Bagus sekali dan terus dilatih ibu yah.” (tulis atau
masukkan ke dalam tugas harian terapi dengan rapi pada buku Rencana
tindakan pasien).” Selanjutnya ibu akan bertemu dengan perawat 3 yaitu
ibu chikita ya ibu, dia akan menanyakan tentang perasaan ibu setelah ibu
mengungkapkan perasaan kepada saya.
Terminasi
Perawat 3 (Chikita) : “ibu saya perawat 3 nama saya Chikita saya akan menemani ibu selama
10 menit untuk berbincang-bincang kepada ibu… Bagaimana perasaan
ibu setelah berbincang-bincang kepada perawat 2 ibu Devi dan
melakukan latihan hari ini…?”
Pasien (Jumi) : “Alhamdulillah… saya merasa lebih baik dan lega rasanya bu…”
Perawat 3 (Chikita) : “Kalau begitu sekarang ibu coba beritahu saya kembali, kegiatan apa
saja yang sudah ibu lakukan hari ini?”
Pasien (Jumi) : “Tadi ibu Devi bilang kalau saya masih bisa menggunakan tangan
kanan untuk beraktivitas dan melatihnya untuk melakukan kegiatan
seperti menyapu…”
Perawat 3 (Chikita) : “Baik sekali ibu, ternyata ibu masih mengingatnya ya…? (senyum)”
Perawat 3 (Chikita) : “Baiklah ibu. Apa yang kita lakukan hari ini ibu dapat melatihnya
sendiri dan mulai mencoba-coba melakukannya sendiri di rumah.”
Perawat 3 (Chikita) : “ibu saya akan kembali lagi besok kesini dan melatih ibu beberapa cara
untuk mengkoordinasikan anggota-anggota tubuh bibu yang lain dan
melatihnya dengan-kegiatan yang lain.”
Perawat 3 (Chikita) : “Baiklah ibu, besok ibu akan ketemu sama perawat 4 yaitu ibu popi
pada jam 10 pagi ke rumah ibu. Baiklah kalau begitu saya permisi dulu
ibu’’
“Assalamualaikum…”
Tindakan
Latihan 1.2
Identifikasi kemampuan pasien, melatih koordinasi fungsi tubuh, anggota tubuh dan
merencanakan kegiatan kedepan untuk pasien.
Orientasi
“Selamat pagi ibu…” (senyum) saya perawat 4 ibu Popi sesuai dengan
kontrak perawat Chikita kemaren hari ini kita akan berbincang-bincang
lagi ya ibu, apa ibu bersediah??
Perawat 4 (Popi) : “Baiklah ibu. Tapi, apa sebelumnya cara yang kemarin yang latih sama
perawat Chikita sudah ibu lakukan …?”
Pasien (Jumi) : “Sudah saya coba…, tapi tetap saja saya merasa tidak berguna sama
sekali. Karena yang bisa saya lakukan hanya kegiatan-kegiatan ringan
saja. Saya sangat sedih dan kecewa dengan diri sendiri ketika melihat
anak saya yang masih membutuhkan saya dalam melakukan aktivitas.”
Perawat 4 (Popi) : “Baiklah ibu, sesuai kesepakatan kita kemarin kita akan berbincang-
bincang dan mengajarkan ibu bagaimana cara untuk melakukan
pekerjaan yang lainnya dan mengkoordinasikan bagian tubuh ibu yang
lain.” “Apa ibu bersedia…?”
Perawat 4 (Popi) : “Bagaimana kalau disini saja ibu ya….. dan waktunya 20 menit ibu
ya…??”
Kerja
Pasien (Jumi) : “Alhamdulillah sudah agak membaik, tapi ada yang masih membebani
di pikiran saya…?”
Pasien (Jumi) : “Saya masih merasa kurang leluasa dalam melakukan aktivitas sehari-
hari dengan satu tangan. Apa lagi ketika saya mengangkat barang-barang
yang begitu banyak.”
Perawat 4 (Popi) : “Seperti itu ya ibu. Begini ibu misalnya ketika ibu ingin mengangkat
barang-barang yang begitu banyak ibu dapat meminta bantuan dengan
orang di sekitar untuk menaikkannya ke atas kepala ibu dan bisa
menggunakan tangan kanan ibu yang masih berfungsi untuk menjaga
agar barang yang di atas kepala ibu tidak terjatuh. Nanti ketika ibu ingin
menurunkannya dapat diletakkan di tempat yang sedikit lebih tinggi atau
ibu sedikit menjongkok atau meminta bantuan untuk menurunkan barang
yang ibu bawa.”
Perawat 4 (Popi) : “Bagus sekali ibu…, sekarang ibu sudah dapat melakukannnya. Cara ini
bisa ibu gunakan ketika ibu akan membawaq barang yang banyak dan
sebagainya.”
Perawat 4 (Popi) : “Nah, sekarang kira-kira kegiatan atau pekerjaan apa yang ingin ibu
lakukan kedepannya…?”
Pasien (Jumi) : “Untuk sekarang ini, saya ingin merawat anak-anak saya, melakukan
tugas sebagaimana kepala/ibu rumah tangga.
Perawat 4 (Popi) : “Wah, lumayan banyak kegiatan-kegiatan ibu bisa dilakukan setiap
harinya…, mulai dari sekarang ibu dapat melakukan semua kegiatan
yang ibu sebutkan tadi. Tapi jika ibu merasa lelah atau tidak mampu
untuk melakukannya ibu dapat meminta bantuan keluarga atau tetangga.
Mungkiun ada kegiatan lain yang ingin ibu lakukan kedepannya selain
kegiatan-kegiatan yang ibu sebutkan tadi…?”
Pasien (Jumi) : “Ya ibu…, siapa sih tidak ingin melakukan kegiatan. Kegiatan normal
seperti orang lain, saya ingin meneruskan usaha saya untuk berjualan di
took bu…?”
Perawat 4 (Popi) : “Alhamdulillah… rencana yang bagus sekali ibu (senyum). Jika
keinginannya seperti itu saya do’akan agar selalu lancer kegiatannya..
amiiin..”
Terminasi
Perawat 1 (Nenang) : “Bagaimana perasaanya ibu setelah mengobrol bersama perawat Popi
hari ini dan mencoba untuk melatih tangan ibu untuk melakukan
kegiatan-kegiatan seperti biasanya?”
Pasien (Jumi) : “Alhamdulillah saya sudah paham dan senang, bahkan saya tidak sabar
ingin mencoba dan melakukan kegiatan itu”
Perawat 1 (Nenang) : “Bagus sekali . baiklah ibu… tapi apa ibu bisa menjelaskan sedikit yang
kita diskusikan tadi?”
Pasien (Jumi) : “Hari ini kita berlatih tentang cara mengkoordinasikan tangan saya yang
masih berfungsi dengan anggota tubuh lain, yaitu dengan membawa dan
meletakkan barang banyak di atas kepala dan tangan saya serta
menjaganya tidak terjatuh. Dan pak mengajarkan saya untuk berusaha
melakukan kegiatan sehari-hari dengan normal seperti biasanya…”
Perawat 1 (Nenang) : “ Bagus sekali ibu (senyum), ternyata ibu sudah memahami dengan baik
apa yang saya sampaikan. Mungkin pertemuan hari ini saya akhiri dan
terima kasih untuk waktunya dan saya do’akan agar ibu selalu sehat
untuk melakukan aktivitas sehari-hari ibu ya”
“Assalamualaikum…”