OLEH:
KELOMPOK 5
Pasien dan keluarga di antar keruangan IGD untuk di periksa. Dua orang
perawat akan melakukan pemeriksaan dan melihat perkembangan kondisi pada pasien
lansia yang bernama Ny. Tiara .
Fase Orientasi
Perawat asti dan Perawat putri mendatangi pasien Ny. Tiara yang terlihat terbaring
lemah di ruang IGD .
Perawat 1 : Assalamu’alaikum.
Anak 1 : Wa’alaikumsalam.
Perawat 1 : Selamat pagi mbak (sambil tersenyum)
Anak 1 : Pagi juga buk....
Perawat 1 : Pagi nek.. ??
Ny. T : (Nenek terlihat diam saja tanpa menjawab sepatah kata apapun)
Perawat 1 : saya perawat x dan ini perawat y mbak.
Anak 1 : oh iya bu, saya anak 1 dan ini adik saya anak 2
Perawat 1 :Nenek... perkenalkan saya perawat Asti dan ini perawat yadi
Ny.T : (Nenek mengangguk ,pandangannya kosong.)
Anak 2 : buk itu perawatnya ramah,ibuk apa tidak mau berkenalan dengan
perawatnya.
Perawat 1 : yasudah tidak apa-apa pak. (tersenyum kepada nenek). Oya pak
bagaimana nenek bisa seperti ini,awalnya bagaimana?.
Anak 2 : Begini bu, 4hari yang lalu ayah kami meninggal karena kebakaran,
ayah adalah sesosok orang yang romantic,penyayang dan
tanggungjawab. Semenjak kami berdua sudah menikah dan memiliki
rumah masing-masing ibuk dan ayah hanya tinggal berdua dirumah.
Mungkin karena ibuk belum siap ditinggal ayah sehingga setelah
pemakaman ibuk hanya diam, menyendiri dikamar,gelisah dan sulit
tidur bu.
Anak 1 : kami bingung dengan keadaan ibuk karena hanya makan sedikit
selama 3 hari ini dan kondisi ibuk sepertinya lemah kamipun sesegera
mungkin membawa ibuk kesini.kami takut terjadi apa-apa dengan ibuk
kami.
Perawat 1 : oh jadi seperti itu mbak ceritanya. Coba kami periksa dahulu
Anak 2 : iya bu silahkan
Setelah itu perawat menyiapkan alat yang akan digunakan dalam tindakan yang
akan diberikan.
FaseKerja
Perawat melakukan tindakan.
Perawat 1 : Permisi nek.. maaf ya nek.. nenek tiduran saja ya...
Saya periksa nenek dulu ( sambil mengecek ttv nenek)
Ny. T : iya buk.
Perawat 1 :tekanan darah nenek ini 110/70 nek. Nenek biasanya berapa?
Ny. T :biasanya 140/90 buk.saya sedikit pusing dan tidak bisa tidur
Perawat 1 :iya karena nenek banyak fikiran ditambah lagi makannya tidak
teratur dan tidak bisa tidur karena gelisah nek.
Perawat 1 : Nek... maaf ya... tolong nenek angkat sedikit tangan
kanannya...saya cek suhu diketiak nenek ya
Ny. T : (mengangkat sedikit tangan kanannya)
Perawat 1 : (setelah nenek mengangkat tangannya, perawat langsung
memasang
termometer).
Perawat 1 : Nek... Langsung dijepit tangannya ya nek... dan jangan dulu
dilepas Sebelum saya suruh ..
Ny. T : (hanya mengangguk)
Perawat 1 :sudah nek saya ambil termometernya.
Setelah memeriksa nenek, perawat segera memberitahu dokter dan diberi advice
dokter
Perawat 1 : mbak ini advice dari dokter untuk ibuk rizki diinfus dulu ya.
Anak 2 : iya bu tidak apa-apa. Buk mau diinfus tidak apa-apa ya biar
cepet sembuh (sambil memegangi tangan ibunya)
Perawat 1 : iya nek biar cepet sembuh ya nek
Ny. T : iya bu (mengangguk)
Fase terminasi
7 jam kemudian setelah semua pemeriksaan sudah dilakukan,dan tindakan
sudah dilakukan
Perawat 2 : Bagaimana nek, masih lemas ?
Ny. T :sudah enakan bu.
Anak 1 :sudah mendingan bu,tadi sudah saya suapi bubur juga
Alhamdulillah sudah tambah nafsu makannya ya walapun
belum habis semua.
Perawat 2 : Alhamdulillah, jangan lupa ya nek harus teratur makannya,
biar tidak sakit, dan juga berbagi cerita jika dengan anak atau
orang yang nenek anggap dekat dengan nenek jika ada sesuatu
, agar nenek lebih lega,tidak memikirkan masalahnya sendirian
supaya terasa ringan beban nenek.
Ny. T :iya bu
Perawat 2 : Kalau begitu saya permisi dulu mbak.. Nenek saya permisi
dulu ya nek...
Anak 1 :iya bu
Anak 2 :terimakasih bu
Perawat 2 :iya pak sama-sama, mari mbak
Anak 2 : Ya bu..
Pasien : Suriadi
Dokter : Fajar
Perawat 1 : Bapak kan belum makan pagi,mari saya bantu untuk makan ya pak?
Perawat 2 : Bapak kenapa? Bapak kan harus makan agar bapak tidak lemas.
Perawat1 : Kenapa bapak menangis? Bapak cerita saja apa yang bapak
rasakan sekarang.
Tn. Suriadi : Kamu tidak mengerti perasaan saya,kamu tidak tahu kan betapa
menderitanya saya sekarang ini,hidup dengan satu tangan seperti saya
!!!!!
Tn. Suriadi : saya sedih sus, saya hanya jadi beban untuk keluarga saya. Saya
benar-benar tidak berguna.
Perawat 2 : Bapak tidak boleh seperti itu. Bapak itu kepala rumah tangga, bapak
harus tegar untuk menghadapi semua itu. Saya yakin bapak dapat
melakukannya dan melewati cobaan ini. Sekarang saya bantu untuk
makan ya pak.
Istri : Sus, tolong berikan pengarahan pada suami saya, agar dia semangat
kembali.
Perawat 2 : Iya kami akan berusaha tapi kami juga butuh bantuan dari anda dan
keluarganya untuk memberi support untuk pak Suriadi.
Perawat 2 segera keluar dan berbicara dengan Istri pak Ronggo di luar ruangan
Istri : Sebenarnya apa yang terjadi pada suami saya sus? Akhir-akhir ini dia
sangat sensitif dan sering murung?
Perawat 2 : Maaf bu, bukan kewenangan saya untuk memberi tahu keadaan
pasien. Nanti akan saya diskusikan dulu dengan dokter ya bu.
Sementara itu perawat segera ke ruang dokter untuk mendiskusikan keadaan pak
Suriadi
Perawat 2 : Saya akan melaporkan kondisi pak Suriadi dok,sejauh ini kondisinya
baik,namun kejiwaannya masih belum stabil. Dia masih sering diam
dan masih sensitif.
Dokter : Baik sus,tentunya keadaan kejiwaan seperti itu merupakan hal yang
wajar. Nanti saya akan memberikan penjelasan lebih kepada keluarga
pasien. Untuk itu, tolong hubungi salah satu keluarga pasien untuk ke
ruangan saya sus,
Perawat 2 : Ya dok..
Akhirnya perawat kembali ke ruangan pak Suriadi untuk menghubungi istrinya agar
datang ke ruangan dokter.
Istri : Ya dok,terima kasih. Sebenarnya apa yang terjadi pada suami saya
Dok? Akhir-akhir ini dia sangat sensitif dan sering terdiam ?
Dokter : Ibu tidak perlu khawatir,tentunya itu hal yang wajar ketika seseorang
kehilangan salah satu anggota tubuhnya. Hal itu membuat harga diri
rendah yang dialami pak Suriadi. Beliau sering sensitif karena beliau
merasa sudah tidak berguna,terlebih beliau sebagai kepala
keluarga,sehingga merasa menjadi beban untuk keluarga.
Dokter : Ibu dan keluarga cukup membuat bapak nyaman dan selalu
memberikan dukungan agar pak Suriadi menjadi lebih semangat dan
bangkit untuk tidak berputus asa.
Istri : Ya dok..
Keesokan harinya, di dalam ruangan ditunggui oleh istri dan keluarganya sementara
itu perawat masuk lagi ke ruangan Tn. Suriadi untuk memberi sarapan lagi.
Perawat 2 : Selamat pagi pak, bagaimana keadaan bapak pagi ini?
Perawat 1 : Saya datang kesini untuk memberikan makan pagi bu. Mungkin
bapak akan lebih nyaman apabila ibu yang menyuapi bapak ya bu,
Istri : Baik sus,Lalu apa yang harus kami lakukan jika saat di rumah, bapak
kembali berputus asa?
Perawat 1 : Ibu tenang saja, tentunya hal itu tidak akan terjadi jika Ibu dan
keluarga selalu memberikan semangat dan selalu membuat nyaman
pak Suriadi.
Semampunya kami akan terus memberikan dukungan agar dia bisa semangat seperti
dulu.
Perawat 2 : Baik bu,saya pamit dulu. Nanti siang saya akan datang lagi untuk
mengantar makan siang.