Anda di halaman 1dari 13

ROLE PLAY KEPERAWATAN JIWA II

ASUHAN KEPERAWATAN SEHAT JIWA DEWASA DAN LANSIA

OLEH:
KELOMPOK 5

ASTI WINDA WATI (163010056)


ELVINA DELVIANTARI (163010063)
FAJAR EKA SAPUTRA (163010066)
PUTRI WULAN SARI (163010093)
SURIADI (163010099)
TIARA INDRIAN DESLANI (163010100)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


STIKES PAYUNG NEGERI
PEKANBARU
2018
ROLE PLAY KOMUNIKASI TERAPEUTIK pada PASIEN LANSIA dengan
DEPRESI

Perawat 1 : Asti Winda Wati


Perawat 2 : Suriadi
Resepsionis : Elvina Delpiantari
Lansia : Tiara Indrian Deslani
Anak 1 : Putri Wulan Sari
Anak 2 : Fajar

Fase Pra Interaksi


Suatu hari disebuah Rumah Sakit ada seorang wanita berusia 65 tahun atas
ny.tiara yang diantarkan oleh kedua anaknya karana Sudah 3 hari Ny.z menyendiri
dikamar,gelisah dan susah tidur. Karena anak-anaknya mulai khawatir dengan
keadaan ibunya yang mulai lemah semenjak kematian Ayah mereka karena
kebakaran hebat beberapa hari yang lalu.
Anak 1 : selamat pagi permisi mbak
Resepsionis : iya selamat pagi pak ada yang bisa saya bantu
Anak 1 : Begini mbak saya ingin memeriksakan keadaan ibu saya karna sudah
beberapa hari ini keadaannya kurang baik.
Resepsionis : baik pak bapak isi formulir ini dulu dan nanti diantar oleh perawat
keruangan igd
Anak 1 : iya mbak

Pasien dan keluarga di antar keruangan IGD untuk di periksa. Dua orang
perawat akan melakukan pemeriksaan dan melihat perkembangan kondisi pada pasien
lansia yang bernama Ny. Tiara .
Fase Orientasi
Perawat asti dan Perawat putri mendatangi pasien Ny. Tiara yang terlihat terbaring
lemah di ruang IGD .
Perawat 1 : Assalamu’alaikum.
Anak 1 : Wa’alaikumsalam.
Perawat 1 : Selamat pagi mbak (sambil tersenyum)
Anak 1 : Pagi juga buk....
Perawat 1 : Pagi nek.. ??
Ny. T : (Nenek terlihat diam saja tanpa menjawab sepatah kata apapun)
Perawat 1 : saya perawat x dan ini perawat y mbak.
Anak 1 : oh iya bu, saya anak 1 dan ini adik saya anak 2
Perawat 1 :Nenek... perkenalkan saya perawat Asti dan ini perawat yadi
Ny.T : (Nenek mengangguk ,pandangannya kosong.)
Anak 2 : buk itu perawatnya ramah,ibuk apa tidak mau berkenalan dengan
perawatnya.
Perawat 1 : yasudah tidak apa-apa pak. (tersenyum kepada nenek). Oya pak
bagaimana nenek bisa seperti ini,awalnya bagaimana?.
Anak 2 : Begini bu, 4hari yang lalu ayah kami meninggal karena kebakaran,
ayah adalah sesosok orang yang romantic,penyayang dan
tanggungjawab. Semenjak kami berdua sudah menikah dan memiliki
rumah masing-masing ibuk dan ayah hanya tinggal berdua dirumah.
Mungkin karena ibuk belum siap ditinggal ayah sehingga setelah
pemakaman ibuk hanya diam, menyendiri dikamar,gelisah dan sulit
tidur bu.
Anak 1 : kami bingung dengan keadaan ibuk karena hanya makan sedikit
selama 3 hari ini dan kondisi ibuk sepertinya lemah kamipun sesegera
mungkin membawa ibuk kesini.kami takut terjadi apa-apa dengan ibuk
kami.
Perawat 1 : oh jadi seperti itu mbak ceritanya. Coba kami periksa dahulu
Anak 2 : iya bu silahkan

Perawat 2 dan perawat 1 mencoba melakukan pendekatan kepada nenek.


Perawat 1 :Nek Kami berdua perawat yang dinas pagi disini.
Nenek sudah makan belum pagi ini....??kok terlihat pucat dan lemah
sekali nek? (sambil tersenyum)
Ny. T : (mengangguk)
Perawat 2 : nenek harus banyak makan ya nek, katanya sudah 3 hari susah makan
ya nek.badan nenek terasa lemas pasti ya?, nenek harus makan
teratur,supaya tetap sehat ya kasian anak-anak nenek khawatir.
Ny. T :iya bu … (sambil melihat ke kedua anaknya)
Perawat 2 : makan apa tadi nek? Makannya banyak atau sedikit nek...??
Ny. T : bubur..hanya sedikit
Perawat 2 :nanti ditambah ya nek porsi makannya, biar nenek tidak mudah sakit.
Saya tahu nenek sedang berduka tapi nenek juga harus tetap menjaga
kesehatan supaya tidak membuat anak-anak khawatir dan nenek juga
tidak sakit.
Anak 2 : Nah mulai nanti ditambah ya buk makannya biar pulih segar kembali
badan ibuk (sambil memegang pundak ibunya)
Ny. T : iya nak
Perawat 2 :nenek susah tidur ya? Sudah berapa hari susah tidur nek?
Ny. T : iya,karena saya masih sedih jika teringat suami saya.sudah 3 malam
ini saya susah tidur.
Perawat 2 :oh seperti itu ya nek..

Setelah bertanya kepada nenek,dan anaknya perawat mencoba menjelaskan


tindakan yang akan diberikan kepada nenek.
Perawat 1 : Baiklah ,nenek dan mbak, Kami disini akan melakukan
Pemeriksaan kepada nenek. Apakah nenek bersedia...??
Ny. T : iya baiklah kalau begitu..
Anak 1 : kami mohon lakukan yang terbaik untuk ibu kami..!!
Perawat 1 : iya mbak, kami juga mohon kerjasamanya nanti dalam pemeriksaan.

Setelah itu perawat menyiapkan alat yang akan digunakan dalam tindakan yang
akan diberikan.

FaseKerja
Perawat melakukan tindakan.
Perawat 1 : Permisi nek.. maaf ya nek.. nenek tiduran saja ya...
Saya periksa nenek dulu ( sambil mengecek ttv nenek)
Ny. T : iya buk.
Perawat 1 :tekanan darah nenek ini 110/70 nek. Nenek biasanya berapa?
Ny. T :biasanya 140/90 buk.saya sedikit pusing dan tidak bisa tidur
Perawat 1 :iya karena nenek banyak fikiran ditambah lagi makannya tidak
teratur dan tidak bisa tidur karena gelisah nek.
Perawat 1 : Nek... maaf ya... tolong nenek angkat sedikit tangan
kanannya...saya cek suhu diketiak nenek ya
Ny. T : (mengangkat sedikit tangan kanannya)
Perawat 1 : (setelah nenek mengangkat tangannya, perawat langsung
memasang
termometer).
Perawat 1 : Nek... Langsung dijepit tangannya ya nek... dan jangan dulu
dilepas Sebelum saya suruh ..
Ny. T : (hanya mengangguk)
Perawat 1 :sudah nek saya ambil termometernya.

Setelah memeriksa nenek, perawat segera memberitahu dokter dan diberi advice
dokter
Perawat 1 : mbak ini advice dari dokter untuk ibuk rizki diinfus dulu ya.
Anak 2 : iya bu tidak apa-apa. Buk mau diinfus tidak apa-apa ya biar
cepet sembuh (sambil memegangi tangan ibunya)
Perawat 1 : iya nek biar cepet sembuh ya nek
Ny. T : iya bu (mengangguk)

Setelah itu perawat langsung memberikan tindakan kepada nenek.


Perawat 1 : nek ini sudah saya infuse ,saya tinggal dulu ya.mbak tolong
ibunya diberi minum hangat kalau mau.
Anak 2 : iya bu ,terimakasih.

Fase terminasi
7 jam kemudian setelah semua pemeriksaan sudah dilakukan,dan tindakan
sudah dilakukan
Perawat 2 : Bagaimana nek, masih lemas ?
Ny. T :sudah enakan bu.
Anak 1 :sudah mendingan bu,tadi sudah saya suapi bubur juga
Alhamdulillah sudah tambah nafsu makannya ya walapun
belum habis semua.
Perawat 2 : Alhamdulillah, jangan lupa ya nek harus teratur makannya,
biar tidak sakit, dan juga berbagi cerita jika dengan anak atau
orang yang nenek anggap dekat dengan nenek jika ada sesuatu
, agar nenek lebih lega,tidak memikirkan masalahnya sendirian
supaya terasa ringan beban nenek.
Ny. T :iya bu
Perawat 2 : Kalau begitu saya permisi dulu mbak.. Nenek saya permisi
dulu ya nek...
Anak 1 :iya bu
Anak 2 :terimakasih bu
Perawat 2 :iya pak sama-sama, mari mbak
Anak 2 : Ya bu..

PADA PASIEN YANG MENGALAMI GANGGUAN JIWA KARENA HARGA


DIRI RENDAH

Prolog : Asti Winda Wati

Perawat 1 : Putri Wulan Sari

Perawat 2 : Elvina Delpiantari

Pasien : Suriadi

Dokter : Fajar

Istri : Tiara Indrian Deslani

Tn. Suriadi berusia 32 tahun,pekerjaan sebelumnya kuli bangunan.


Ia mengalami kecelakaan, yaitu terjatuh dari bangunan dengan ketinggian 10 meter.
Oleh keluarganya klien dibawa ke rumah sakit.Karena kondisi tangan kanannya yang
tidak memungkinkan dan keadaan lukanya cukup parah maka tangan kanannya harus
diamputasi.
Pagi itu ada dua orang perawat datang ke ruangan pak Suriadi

Perawat 1 : Selamat pagi pak..

Tn. Suriadi : (hanya terdiam menatap perawat)

Perawat 1 : Bapak kan belum makan pagi,mari saya bantu untuk makan ya pak?

Tn. Suriadi : (memalingkan wajahnya dari perawat)

Perawat 2 : Bapak kenapa? Bapak kan harus makan agar bapak tidak lemas.

Tn. Suriadi : (tetap terdiam dan tiba-tiba menangis)

Perawat1 : Kenapa bapak menangis? Bapak cerita saja apa yang bapak
rasakan sekarang.

Tn. Suriadi : Kamu tidak mengerti perasaan saya,kamu tidak tahu kan betapa
menderitanya saya sekarang ini,hidup dengan satu tangan seperti saya
!!!!!

Perawat 2 : Iya pak,saya paham dengan apa yang bapak rasakan.

Tn. Suriadi : (masih tetap menangis)

Perawat1 : Sabar ya pak.. semua pasti ada hikmahnya.

Tn. Suriadi : saya sedih sus, saya hanya jadi beban untuk keluarga saya. Saya
benar-benar tidak berguna.

Perawat 2 : Bapak tidak boleh seperti itu. Bapak itu kepala rumah tangga, bapak
harus tegar untuk menghadapi semua itu. Saya yakin bapak dapat
melakukannya dan melewati cobaan ini. Sekarang saya bantu untuk
makan ya pak.

Tn. Suriadi : Baiklah sus.

Tiba-tiba istri pasien datang untuk menjenguk pasien.

Istri : Pagi Sus, bagaimana keadaan suami saya sekarang?

Perawat 2 : Sudah lebih membaik saat ini.

Istri : Sus, tolong berikan pengarahan pada suami saya, agar dia semangat
kembali.

Perawat 2 : Iya kami akan berusaha tapi kami juga butuh bantuan dari anda dan
keluarganya untuk memberi support untuk pak Suriadi.

Istri : Baik Sus, terima kasih. Sus,bisa saya bicara sebentar?

Perawat 2 : Ya bisa bu,mari bicara diluar bu.

Perawat 2 segera keluar dan berbicara dengan Istri pak Ronggo di luar ruangan

Istri : Sebenarnya apa yang terjadi pada suami saya sus? Akhir-akhir ini dia
sangat sensitif dan sering murung?

Perawat 2 : Maaf bu, bukan kewenangan saya untuk memberi tahu keadaan
pasien. Nanti akan saya diskusikan dulu dengan dokter ya bu.

Istri : Ya sudah sus,terima kasih.

Istri pak Suriadi kembali masuk ke ruangan.


Perawat 1 : Baiklah bu,sekarang bapak sudah selesai makan. Nanti siang saya
akan kembali untuk mengantarkan makan siang ya bu.

Istri : Ya sus,terima kasih.

Sementara itu perawat segera ke ruang dokter untuk mendiskusikan keadaan pak
Suriadi

Perawat 2 : Selamat siang dok,

Dokter : Selamat siang,

Perawat 2 : Saya akan melaporkan kondisi pak Suriadi dok,sejauh ini kondisinya
baik,namun kejiwaannya masih belum stabil. Dia masih sering diam
dan masih sensitif.

Dokter : Baik sus,tentunya keadaan kejiwaan seperti itu merupakan hal yang
wajar. Nanti saya akan memberikan penjelasan lebih kepada keluarga
pasien. Untuk itu, tolong hubungi salah satu keluarga pasien untuk ke
ruangan saya sus,

Perawat 2 : Baik dok,

Dokter : Terima kasih sus,

Perawat 2 : Ya dok..

Akhirnya perawat kembali ke ruangan pak Suriadi untuk menghubungi istrinya agar
datang ke ruangan dokter.

Perawat 2 : Bu,maaf sekarang ibu diminta untuk ke ruang dokter..


Istri : Ya sus..

Perawat mengantar Istri pak Suriadi ke ruangan dokter.

Istri : Selamat siang dok

Dokter : Selamat siang bu,silakan duduk..

Istri : Ya dok,terima kasih. Sebenarnya apa yang terjadi pada suami saya
Dok? Akhir-akhir ini dia sangat sensitif dan sering terdiam ?

Dokter : Ibu tidak perlu khawatir,tentunya itu hal yang wajar ketika seseorang
kehilangan salah satu anggota tubuhnya. Hal itu membuat harga diri
rendah yang dialami pak Suriadi. Beliau sering sensitif karena beliau
merasa sudah tidak berguna,terlebih beliau sebagai kepala
keluarga,sehingga merasa menjadi beban untuk keluarga.

Istri : Ooohhh,, Baik Dok,lalu apa yang harus kami lakukan ??

Dokter : Ibu dan keluarga cukup membuat bapak nyaman dan selalu
memberikan dukungan agar pak Suriadi menjadi lebih semangat dan
bangkit untuk tidak berputus asa.

Istri : Baiklah dok,terima kasih.

Dokter : Ya bu,semoga pak Suriadi lekas membaik ya bu..

Istri : Ya dok..

Keesokan harinya, di dalam ruangan ditunggui oleh istri dan keluarganya sementara
itu perawat masuk lagi ke ruangan Tn. Suriadi untuk memberi sarapan lagi.
Perawat 2 : Selamat pagi pak, bagaimana keadaan bapak pagi ini?

Tn. Suriadi : Alhamdulillah sudah semakin membaik,sus.

Istri : Ya sus,alhamdulillah sekarang suami saya sudah semakin membaik


dan memiliki semangat lagi.

Perawat 2 : Syukurlah…Saya senang mendengar kabar ini,semoga dengan


keadaan yang sudah semakin membaik, membuat bapak semakin
bangkit dan tidak putus asa.

Perawat 1 : Saya datang kesini untuk memberikan makan pagi bu. Mungkin
bapak akan lebih nyaman apabila ibu yang menyuapi bapak ya bu,

Istri : Baik sus,Lalu apa yang harus kami lakukan jika saat di rumah, bapak
kembali berputus asa?

Perawat 1 : Ibu tenang saja, tentunya hal itu tidak akan terjadi jika Ibu dan
keluarga selalu memberikan semangat dan selalu membuat nyaman
pak Suriadi.

Semampunya kami akan terus memberikan dukungan agar dia bisa semangat seperti
dulu.

Perawat 1 : Ya pak,itu usaha yang sangat bagus.

Istri : Lalu kapan suami saya boleh pulang?

Perawat 1 : Menurut catatan kami,pak Ronggo sudah boleh pulang,tetapi lebih


jelas lagi menunggu pengarahan dan ijin dari dokter bu,karena dokter
yang lebih bertanggung jawab dan memiliki kewenangan untuk
memutuskan kepulangan pasien.
Istri : Baiklah sus,terima kasih..

Perawat 2 : Baik bu,saya pamit dulu. Nanti siang saya akan datang lagi untuk
mengantar makan siang.

Istri : Ya sus,terima kasih.

Perawat 2 : Ya bu, selamat pagi.

Istri : Selamat pagi.

Anda mungkin juga menyukai