Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KEPERAWATAN KELUARGA

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN MASALAH


KESEHATAN YANG LAZIM DI INDONESIA

OLEH:
KELOMPOK 5
Asti Winda Wati
Futri Ade Cilia
M. Abdul Khodir
Nursyafridawati
Putri Nurul Aishah
Yati Mahligana

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


STIKES PAYUNG NEGERI
PEKANBARU
2019
KATA PENGANTAR

Penulis mengucapkan terimakasih kepada Allah Swt yang telah


memberikan taufik dan hidayah-Nya, sehingga makalah berjudul
Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Masalah Kesehatan Yang Lazim Di
Indonesia dapat terselesaikan dengan baik. Penulis berharap makalah ini dapat
dijadikan sebagai bahan referensi dan menjadi gambaran bagi pembaca
mengenai ilmu pendidikan khususnya yang berkaitan dengan dunia
keperawatan.

Oleh karena itu, penulis mengaharapkan kritik dan saran yang


mendukung, demi lebih sempurnanya makalah ini. Akhir kata, penulis hanya
berharap agar hasil makalah ini dapat berguna bagi semua pihak dan menjadi
sesuatu yang bermanfaat bagi pembaca.

Pekanbaru, 09 Mei 2019

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................. i


DAFTAR ISI............................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 1
C. Tujuan............................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................... 3
A. Bertanya ........................................................................................ 3
B. Mendengarkan ............................................................................... 4
C. Mengulang..................................................................................... 5
D. Klarifikasi ...................................................................................... 5
BAB III PENUTUP ................................................................................. 9
A. Kesimpulan.................................................................................... 9
B. Saran .............................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan masalah
Bagaimana Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Masalah
Kesehatan Yang Lazim Di Indonesia?

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk menjelaskan tentang paradigma keperawatan
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu menjelaskan

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tugas-Tugas Keperawatan Keluarga
Sesuai dengan fungsi pemeliharaan kesehatan, keluarga memiliki tugas di
bidang kesehatan menurut Friedman (2003), yaitu:
1. Mengenal masalah kesehatan keluarga yaitu anggota keluarga perlu
mengenal keadaan kesehatan dan perubahan-perubahan yang dialami
anggota keluarga. Jika menyadari adanya perubahan keluarga, perlu
dicatat kapan terjadinya, perubahan yang terjadi, dan seberapa besar
perubahannya.
2. Memutuskan tindakan kesehatan yang tepat untuk keluarga adalah upaya
keluarga untuk mencari pertolongan yang tepat yang sesuai dengan
keadaan keluarga. Tindakan kesehatan yang dilakukan oleh keluarga
diharapkan tepat agar masalah kesehatan dapat berkurang atau teratasi.
3. Merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan adalah dimana
keluarga telah mengambil tindakan yang tepat dan benar namun keluarga
memiliki keterbatasan. Oleh karena itu, anggota keluarga yang sakit perlu
perawatan lanjutan yang dapat dilakukan di pelayanan kesehatan atau di
rumah jika keluarga telah memiliki kemampuan melakukan tindakan
pertolongan pertama.
4. Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga.
Hal ini diperlukan untuk menunjang perawatan anggota keluarga yang
sakit.
5. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan di sekitarnya bagi keluarga.
Hal ini diperlukan untuk mengetahui seberapa jauh tingkat keparahan
penyakitatau keberhasilan suatu tindakan kesehatan yang telah dilakukan
olehkeluarga.
B. Peran Perawat Keluarga
Peran perawat dalam keluarga sangat penting. Menurut Friedman (2003)
bahwa peran perawat keluarga antara lain dapat sebagai advokat, koordinator,
kolaborator, memenuhi kebutuhan perawatan kesehatan umum seperti

2
mengatasi masalah kesehatan dengan memberikan perawatan langsung serta
memberikan bimbingan atau konseling kepada keluarga, dan sebagai
pengawas kesehatan. Perawat dalam mengubah kebiasaan kesehatan dapat
dengan melakukan penyuluhan dan konseling kesehatan yaitu perawat
sebagai pendidik dan fasilitator, namun cara ini tidak sepenuhnya mengubah
kebiasaan klien (Friedman, 2003). Klien dalam mengubah kebiasaannya
mungkin memiliki hambatan seperti hambatan eksternal (kurang fasilitas,
kurang materi, dan kurang dukungan sosial) dan hambatan internal (kurang
pengetahuan, kurang motivasi, kurang keterampilan untuk mempengaruhi
perubahan pada kebiasaan kesehatan, dan ketidakjelasan tujuan jangka
pendek serta jangka panjang) (Potter & Perry, 2005).
Klien mengontrol dan bertanggung jawab terhadap perilaku kesehatan
mereka sendiri (Friedman, 2003). Perawat hanya dapat memberikan
penjelasan terkaitperubahan kebiasaan dan menawarkan infomasi tentang
risiko kesehatan, memberikan penguatan positif untuk perilaku dan keputusan
sehat.

C. Siklus Penyakit dan Kemiskinan dalam Keluarga


Dalam memberikan asuhan perawatan terhadap keluarga, lebih
ditekankan pada keluarga-keluarga dengan keadaan sosial perekonomian
yang rendah. Keadaan social ekonomi yang rendah pada umunya berkaitan
erat dengan berbagai masalah kesehatan yang mereka hadapi disebabkan
karena ketidak mampuan dan ketidak tahuan dalam mengatasi berbagai
masalah yang meraka hadapi.
Masalah kemiskinan akan sangat mengurangi kemampuan keluarga
utuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga terhadap kebutuhan gizi,
perumahan dan lingkungan sehat, pendidikan dan kebutuhan lainnya. Jelas
kesemuannya itu dengan mudah meyababkan suatu peyakit.

D. Keluarga Kelompok Risiko Tinggi

3
Dalam melaksanakan asuhan keperawatan kesehata keluarga, yang
menjadi prioritas utama adalah keluarga-keluarga yang risiko tinggi dalam
bidang kesehatan, meliputi:
1. Keluarga dengan anggota keluarga dalam masa usia subur dengan
masalah sebagai berikut :
a) Tingkat social ekonomi keluarga rendah
b) Keluarga kurang atau tidak mampu mengatasi masalah kesehatan
sendiri
c) Kelurga dengan keturunan yang kurang baik atau keluarga dengan
penyakit keturunan
2. Keluarga degan ibu risiko tinggi kebidanan waktu hamil:
a) Umur: ibu (16th atau lebih 35th)
b) Menderita kekurangan gizi atau anemia
c) Menderita hipertensi
d) Primipara atau multipara
e) Riwayat persalinan dengan komplikasi
3. Keluarga dimana anak menjadi risiko tinggi, karena:
a) Lahir prematur atau BBLR
b) Lahir degan cacat bawaan
c) ASI ibu kurang sehigga tidak mencukupi kebutuhan bayi Ibu
menderita penyakit menular yang dapat mengancam bayi atau
anaknya
4. Kelurga mempunyai maslah dalam hubungan antara anggota
keluarga:
a) Anak yag tidak dikehendaki dan pernah dicoba untun digugurkan
b) Tidak ada kesesuaiana pendapatantara anggota keluarga dan sering
cekcok dan ketegangan
c) Ada anggota keluarga yang sering sakit
d) Salah satu orang tua (suami atau istri) meinggal, caria, atau lari
meninggalka keluarga

4
E. Hambatan-Hambatan yang Sering Dihadapi dalam Memecahkan
Masalah Kesehatan Keluarga
Hambatan yang paling besar dihadapi perawat dalam memberikan
asuhan perawatan kesehatan keluarga adalah:
1. Hambatan dari keluarga
a. pendidikan keluarga yang rendah
b. keterbatasan sumber-sumber daya keluarga (keuangan, sarana dan
prasarana)
c. kebiasaan-kebiasaan yang melekat
d. sosial budaya yang menunjang
2. Hambatan dari perawat
a. sarana dan prasarana yang tidak menunjang dan mencukupi, seperti:
PHN Kit, transportasi
b. kondisi alam (geografi yang sulit)
c. kesulitan dalam berkomunikasi (bahasa)
d. keterbatasannya pengetahuan perawat tentang kultur keluarga

F. Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Diabetes Mellitus (DM)


1. Pengkajian
Pengkajian keluarga yang perlu dilakukan menurut Friedman
(2003) yaitu mengidentifikasi data sosial-budaya, data lingkungan,
struktur keluarga, fungsi keluarga, stres serta strategi koping keluarga.
Pengumpulan data keluarga berasal dari berbagai sumber wawancara
klien tentang peristiwa yang lalu dan saat ini, temuan objekif seperti
observasi rumah keluarga dan fasilitasnya serta penilaian subjektif seperti
pengalaman yang dilaporkan keluarga. Lima tugas keluarga yang perlu
dikaji pula seperti TUK 1 bagaimana keluarga dalam mengenal masalah
kesehatan, TUK 2 bagaimana keluarga dalam memutuskan suatu masalah
kesehatan, TUK 3 bagaimana keluarga dalam merawat kesehatannya,
TUK 4 bagaimana keluarga dalam memodifikasi lingkungan agar

5
mendukung kesehatannya, dan TUK 5 bagaimana keluarga dalam hal
pemanfaatan pelayanan kesehatan.
TUK 1 mengenal masalah yaitu apakah keluarga dapat
mendefinisikan DM yaitu gangguan yang ditandai dengan kenaikan kadar
gula darah sewaktu dan 2 jam setelah makan lebih dari 200 mg/dl dan
gula darah puasa lebih dari 140 mg/dl; penyebab DM yaitu faktor
keturunan, kegemukan, sering makan makanan manis, kurang olahraga,
dan stres; tanda dan gejala DM seperti cepat lapar, cepat haus, sering
buang air kecil terutama pada malam hari, lemas, dan kulit gatal-gatal
sampai apakah keluarga dapat mengidentifikasi anggota keluarga yang
menderita DM; TUK 2 apakah keluarga dapat menjelaskan akibat DM
yaitu kebutaan,impotensi, penyakit jantung, stroke, gagal ginjal,
hipertensi, amputasi dan apakah keluarga dapat memutuskan untuk
merawat anggota keluarga yang menderita DM; TUK 3 apakah keluarga
dapat menjelaskan serta mendemonstrasikan cara perawatan DM seperti
manajemen diet, minum obat secara teratur, perawatan kaki, senam kaki,
olahraga teratur, kontrol gula darah minimal sebulan sekali; TUK 4
apakah keluarga telah memodifikasi lingkungan untuk meningkatkan
kesehatannya; dan TUK 5 apakah keluarga sudah memanfaatkan
pelayanan kesehatan.
2. Diagnosis Keperawatan yang Dapat Muncul Akibat DM
Diagnosis keperawatan merupakan keputusan klinik tentang respon
individu, keluarga, atau komunitas terhadap masalah kesehatan atau
proses kehidupan yang aktual atau potensial (NANDA, 2012). Diagnosis
keperawatan memberikan dasar dalam pemilihan intervensi keperawatan
untuk mencapai hasil yang menjadi akuntabilitas seorang perawat
(Friedman, 2003). Diagnosis yang dapat muncul pada keluarga terkait
fungsi perawatan keluarga seperti ketidakefektifan manajemen kesehatan
diri, ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan diri, ketidakefektifan
penatalaksanaan regimen terapeutik, dll (NANDA, 2012).
3. Rencana Keperawatan dengan DM

6
Rencana keperawatan merupakan suatu pedoman tertulis yang terdiri dari
berbagai intervensi keperawatan beserta tujuannya untuk menyelesaikan
suatu diagnosis keperawatan (Friedman, 2003). Rencana keperawatan
yang disertai tujuan yang jelas merupakan hal yang penting agar
intervensi yang dilakukan pun dapat bermakna untuk keluarga. Contoh
rencana keperawatan untuk menyelesaikan diagnosis ketidakefektifan
manajemen kesehatan diri dengan DM misalnya rencana intervensi untuk
melakukan TUK 1 sampai TUK 3 dengan melakukan manajemen diet,
melatih senam kaki, memotivasi untuk olahragateratur dan kontrol gula
darah secara berkala serta dilanjutkan dengan TUK 4 dan TUK 5 dengan
tujuan agar masalah ketidakefektifan manajemen kesehatan diri dengan
DM dapat teratasi.
4. Intervensi
Intervensi menurut Wright dan Bell (1994 dalam Friedman, 2003)
merupakan suatu tindakan atau respon perawat yang meliputi tindakan
terapeutik nyata dari perawat, yang terjadi dalam konteks hubungan
perawat-klien untuk mempengaruhi fungsi individu, keluarga, dan
komunitas. Intervensi keperawatan keluarga menurut Friedman (2003)
antara lain modifikasi perilaku, modifikasi lingkungan, modifikasi gaya
hidup, strategi pengajaran, dan lain-lain. Contoh intervensi yang dapat
dilakukan untuk mengatasi masalah keperawatan ketidakefektifan
manajemen kesehatan diri antara lain menjelaskan dan mengajarkan
senam kaki, perawatan kaki, manajemen diet, memotivasi untuk olahraga
teratur dan kontrol gula darah secara teratur.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

8
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, A.A (2004) Pengantar Konsep Dasar Keperawaan Ed 2. Jakarta:
Salemba Medika

Potter, Petricia A., Perry, Anne Griffin. 2005. Buku Ajar Fundamental
Keperawatan Vol I Ed 4. EGC.Jakarta

Anda mungkin juga menyukai