Anda di halaman 1dari 10

PROSES KEPERAWATAN KOMUNITAS

A. Pengkajian
1. Kota : Pekanbaru
2. Kecamatan : Payung Sekaki
3. Kelurahan/ Desa : Labuh Baru Timur
4. RW : 002
5. Jumlah RT : 08
6. Jumlah KK : 330 KK
7. Jumlah Penduduk : 1150 jiwa
a. Laki- laki : 550 jiwa
b. Perempuan : 600 jiwa
8. Jumlah Penduduk Miskin terdapat 210 KK dengan jumlah penduduk 630
jiwa.
9. Data agama
a. Katolik : 10 jiwa
b. Kristen : 30 jiwa
c. Hindu :-
d. Budha :-
e. Islam : 1.110 jiwa
10. Batas Wilayah RW 03
a. Sebelah Utara : Jalan Arengka
b. Sebelah Selatan : Jalan Ahmad Yani
c. Sebelah Timur : Jalan puyumas
d. Sebelah Barat : kelurahan sukajadi
B. Format Pengkajian Komunitas Rw 002 Kelurahan Labuh Baru Timur
Kecamatan Payung Sekaki Kota Pekanbaru
1. Data Inti Komunitas
a. Sejarah
Wilayah Kelurahan Labuh Baru Timur secara administratif
termasuk dalam wilayah Kecamatan Payung Sekaki, Kota
Pekanbaru. Terletak kurang lebih 8 Km arah utara Jalan Arengka.
Kelurahan Labuh Baru Timur Wilayah RW 02 sendiri terdiri dari
8RT dengn jumlah kepala keluarga sebanyak 330 KK.
RW 02 mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Jalan arengka
Sebelah Selatan : Jalan Ahmad Yani
Sebelah Timur : jalan puyumas
Sebelah Barat : Kelurahan sukajadi
Wilayah RW 02 banyak mengalami perubahan di daerah
tersebut, bangunan jadi permanen, banyak bangunan tambahan,
sdangkan jaman dahulunya wilayah ini masih banyak tanah kosong
(kebun).
2. Demografik
Jumlah kepala keluarga di RW 02 adalah 330 KK dengan jumlah
penduduk sebanyak 1.150 jiwa yang terdiri dari 550 laki-laki dan 600
perempuan dengan pembagian RT 1 terdapat 48 KK, RT 2 terdapat 56
KK, RT 3 terdapat 56 KK, RT 4 terdapat 41 KK, RT 5 terdapat 32 KK,
RT 6 terdapat 42 KK, RT 7 terdapat 32 KK, dan RT 8 trdapat 23 KK.
Warga didaerah ini kebanyakan berasal dari suku minang dan beberapa
pendatang berasal dari suku cina. Pendatang yang kemudian menjadi
penduduk RW 02 hanya sedikit karena sebagian besar warga RW 02
merupakan pribumi asli dari kelurahan tersebut.
Pada wilayah RW 02 ini kebanyakan penduduknya adalah lansia dan
dewasa, jumlah anak bayi dan balita hanya sedikit, jarang sekali terdapat
remaja karena kebanyakan remaja pergi bekerja ke luar kota. Sehingga di
wilayah ini kebanyakan warganya didominasi orang lansia dan dewasa.
jumlah penduduk RW 03
laki-laki

perempuan
550 60
0

Grafik 1. Pembagian Penduduk di RW 02 (Survei Data Penduduk, 2010)

JUMLAH KEPALA KELUARGA


60
50
40
30
20
10
0
RT 1 RT 2 RT 3 RT 4 RT 5 RT 6 RT 7 RT8

Grafik 2. Jumlah Kepala Keluarga di setiap RT


b. Etnisitas
Warga didaerah ini berasal dari suku minang dan beberapa
pendatang berasal dari suku cina. Ada beberapa pendatang di RT 01
ini yaitu warung makan, toko material dan bengkel mobil. Tipe
keluarga kebanyakan extended family (keluarga besar), karena
banyak yang masih tinggal dengan orang tua ataupun sanak saudara
yang lain. Kebanyakan populasinya homogen karena mempunyai
suku yang sama yaitu suku minang.
c. Nilai dan keyakinan
RW 03 mempunyai 8 mushola yang terbagi di setiap RT.
Mayoritas warga di RW 02 beragama Islam. Terdapat budaya
tahlilan di daerah ini. Mereka mengadakan pengajian rutin terutama
untuk para ibu. Para remaja juga diberdayakan untuk mengajar anak-
anak di TPA. Kegiatan keagamaan di TPA yang diperuntukan bagi
anak-anak bertujuan untuk menanamkan keyakinan agama sejak dini
sedangkan kegiatan remaja mengajar di TPA bertujuan untuk remaja
tetap mempertahankan keyakinannya dengan berkegiatan dalam
bidang keagamaan.
Nilai dan norma yang ada dimasyarakat RW 02 seperti
masyarakat pada umumnya. Mereka masih mengenal nilai
kesopanan, gotong royong dan kerukunan antar warganya. Hal ini
dapat dilihat dari adanya kegiatan-kegiatan kemasyarakatan yang
masih terus berjalan. Seperti: kerja bakti, arisan, gotong royong, dan
takziyah. Budaya gotong royong masih melekat di RW 02, setiap 1
bulan sekali dilakukan kegiatan gotong royong untuk membersihkan
pemakaman umum di daerah tersebut dan setiap 2 minggu sekali
dilakukan kegiatan gotong royong membersihkan lingkungan sekitar
pemukiman warga.

3. Subsistem
a. Lingkungan fisik
1) Iklim/cuaca dan suhu ruangan
Wilayah kelurahan ini sedang dalam iklim hujan. Berdasarkan
wawancara dengan ketua RW dan ketua RT bahwa suhu
kelurahan jika sedang musim kemarau terasa panas dan saat
musim hujan akan terjadi banjir.
2) Paparan zat kimia
Tidak terdapat paparan zat kimia
3) Penataan wilayah
Wilayah dalam keadaan yang padat dan letak rumah-rumah
penduduknya saling berdempetan. Di wilayah tersebut saluran
airnya tertutup dan susah untuk dibersihkan. Kadang diwaktu hujan
yang agak lama maka bisa terjadi banjir di kelurahan tersebut gara-
gara terjadinya penumpukan sampah pada selokan yang tertutup.
4) Dampak lingkungan fisik terhadap warga
Warga di daerah ini menggunakan air yang berasal dari
POM untuk kebutuhan sehari-harinya. Ada beberapa warga yang
memelihara hewan ternak, seperti ayam, dan ikan. Ada beberapa
rumah yang tidak memiliki halaman sehingga di rumah mereka
tidak terdapat tanaman. Hampir seluruh selokan yang terdapat di
RW 02 dalam keadaan tertutup, saat kami melakukan pengkajian
terlihat warga yang berada di RT 02 setelah hujan sedang menyapu
halaman rumah yang ada sampahnya dan dimasukan keselokan.
Lingkungan fisik di wilayah ini tidak terdapat industri,
namun disetiap RT memiliki warung kecil yang digunakan warga
untuk membeli barang kebutuhan mereka. Terlihat terdapat toko
yang agak besar yang melayani kebutuhan pokok warga seperti
yang terdapat pada RT 02.
5) Kebisingan, udara dan air
Wilayah ini termasuk dalam kondisi yang tidak terdapat
kebisingan. Udara di wilayah ini dalam kondisi yang sejuk dan
terkadang dingin saat musim penghujan seperti sekarang ini dan
akan terasa panas ketika musim kemarau. Wilayah ini pada musim
penghujan ataupun musim kemarau air akan tetap mengalir. Warga
di RT 02 memanfaatkan air yang banyak untuk ternak ikan mujaer,
lele dan beskap. Hampir semua warga di RT 02 memiliki kolam
ikan. Sumber air warga berasal dari aliran air yang berasal dari air
PAM. Berdasarkan informasi dari ketua RW ketika musim
kemarau walaupun air dari sumur dan sungai sedikit tetapi
mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan wilayah ini
belum pernah terjadi kekeringan.
6) Fasilitas yang dimiliki
Fasilitas yang dimiliki oleh RW 02 adalah lapangan badminton
yang terdapat di RT 02, mushola disetiap RT.
7) Struktur bangunan, keamanan dan kenyamanan
Hampir semua rumah dibangun permanen, warga merasa kurang
nyaman karna terjadinya banjir kalu hujan lebat yang lama.
Kenyamanan dibuktikan dengan masalah sampah yang cara
pembuangannya yaitu itu dilakukan oleh petugas sampah yang
berasal dari Rt 03/ Rw 02 dengan grobak sampah yang disediakan
oleh RT, dan nantinya akan dikumpulkan untuk dibuang di TPA.
Sampah diambil 2 kali dalam seminggu yaitu setiap hari rabu dan
minggu. Iuran sampah ini dilakukan perbulan yaitu Rp 30.000,00.
8) Jenis industri yang ada di sekitarnya
Tidak terdapat industri di wilayah ini.
9) Pembuangan limbah
Pembuangan limbah rumah tangga di wilayah ini di alirkan melalui
selokan dan berujung di sungai terdekat, sedangkan untuk WC,
limbahnya disetiap rumah telah disediakan septiteng jarak dari
sumur ke septiteng yaitu 5 M
b. Pendidikan
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari observasi ke kelurahan
labuh baru timur rata-rata pendidikan warga yang berusia 50 tahun ke
atas adalah SD, 40 tahun kebawah kebanyakan lulusan SMP, namun
masih banyak penduduk yang tidak lulusan SD.
Bila dijelaskan kembali secara rinci maka rata-rata masyarakat
yang ada di RT 1 sampai RT 3 hanya tamatan dari pendidikan SD
sampai SMP. Hal itu dikarenakan dari keterbatasan biaya dan
kurangnya dukungan dari keluarga untuk bisa melanjutkan kejenjang
pendidikan yang lebih tinggi.

c. Keamanan dan transportasi


Di wilayah RW 02 tidak terdapat penjaga keamanan secara
khusus. Poskamling dan kegiatan ronda malam sudah tidak berjalan
lagi karena warga sudah jarang rapat sehingga sudah jarang pula
kegiatan tersebut dijalankan. Tetapi baru-baru ini pada tanggal 24
November 2018 di wilayah RT 1 telah terjadi kemalingan, sehingga
keamanan di RT 01 menjadi lebih ditingkatkan lagi dan ronda malam
mulai diberlakukan.
Alat transportasi yang biasa digunakan adalah sepeda motor,
mobil, sepeda, dan angkutan umum. Namun, karena penduduk
umumnya memiliki kendaraan sepeda motor, sehingga kebanyakan
mereka menggunakan sepeda motor dalam sehari-harinya.

d. Politik dan pemerintahan


Program dari pemerintah yang sudah masuk desa ada beberapa
antara lain:
1) Program Jaminan Persalinan (Jampersal) dan Jaminan Kesehatan
Masyarakat (Jamkesmas)
Program pemerintah tentang proses kelahiran gratis untuk 2 kali
kelahiran. Program ini di luncurkan untuk mendukung program
KB (2 anak lebih baik).
2) Pembuatan sumber mata air baru
Pembuatan sumber mata air baru karena masyarakat RW 03
masih memanfaatkan dari air sungai untuk kehidupan sehari-hari.
Penyakit yang muncul biasanya diare. Tapi tidak bisa di data
karena tidak ada yang melaporkan, biasanya cuma diobati sendiri.
3) Raskin
Ada pembagian Raskin (beras miskin) di RW 03, kebijakan
masing-masing ketua RT setempat beras tersebut dibagi rata pada
lebih banyak penduduk tidak sesuai dengan daftar warga miskin
yang seharusnya menerima jatah raskin dari pemerintah sehingga
beras yang diterima lebih sedikit.

Biasanya saat ada pemilihan RT merupakan sistem


kepercayaan dari masyarakat. Orang yang di percaya mampu oleh
masyarakat di tunjuk setelah melakukan musyawarah. Ketua RT bisa
diturunan dari jabatannya bila melakukan pelanggaran tugas,
melakukan tindakan kriminal, atau apabila mendapat mosi tidak
percaya oleh masyarakat. Pemilihan ketua RT dan ketua RW
dilakukan dengan cara kumpulan/rembukan saat perkumpulan rutin.
Tidak ada peraturan yang menjelaskan mengenai lama jabatan ketua
RT dan ketua RW, sehingga masa jabatan Ketua RT dan ketua RW
dapat mencapai waktu 5 tahun, 10 tahun, sampai dengan 15 tahun.
Pemilihan Kades dilaksanakan setiap 6 tahun sekali, pemilihan
Kades dilakukan secara langsung oleh warga dengan cara
pencoblosan. Para calon kepala desa mencalonkan sendirinya,
kemudian di data oleh petugas desa. Para calon kepala desa sepakat
iuran untuk membayar para pencoblos, sekitar 20 ribu per orang
sebagai ongkos transportasi.
Tidak ada campur tangan parpol dalam pemilihan kepala desa.
Ada beberapa partai politik yang berkontribusi dalam pembangunan
RW. Namun, banyaknya parpol yang masuk belum menyentuh ke
bidang kesehatan. Parpol yang dominan pada waktu pemilu adalah
partai PDIP dan demokrat.

e. Pelayanan kesehatan dan sosial


Masyarakat wilayah RW 02 di setiap RT pernah dilanda banjir.
Hingga kegiatan fogging belum pernah dilakukan di wilayah RW 02
sehingga kejadian DBD meningkat. Apabila warga sakit ringan maka
pergi berobat secara mandiri , sedangkan bila sakit parah maka warga
baru pergi berobat ke puskesmas atau RSUD dan RST . Di wilayah
RW 2 terdapat tempat kesehatan yang sering dikunjungi warga yaitu
puskesmas, dokter praktik dan bidan. Setiap warga memeriksakan
kesehatan di tempat kesehatan tersebut. Di wilayah RT 2, sudah tidak
terdapat dukun, namun di beberapa RT masih terdapat dukun bayi
yang disertakan oleh bidan dalam proses perawatan ibu setelah
melahirkan.
Pelaksanaan posyandu balita dan imunisasi rutin dilaksanakan
warga RW 3, dibuktikan pelaksanaan posyandu balita dilaksanakan
setiap 1 bulan sekali setiap tanggal 14 di posyandu balita di wilayah
RT 3. Posyandu lansia RW 02 digabung dengan posyandu lansia RW
04, hal ini yang menyebabkan lansia RW 02 malas mengunjungi
posyandu karena jarak yang jauh, sehingga lansia sudah tidak rutin
mengikutinya.
Lansia di wilayah ini kebanyakan menderita hipertensi karna
kebiasaan warga yang suka makan garam dan makanan yang
bersantan dan kolestrol tinggi. Kegiatan penyuluhan kesehatan belum
pernah dilakukan di wilayah RW 02 dan belum pernah diberikan
penyuluhan oleh puskesmas setempat. Jaminan kesehatan yang
dimiliki dan digunakan oleh wilayah RW 02 sebagian besar
menggunakan Jamkesmas. Pasar dan pertokotan terdapat di dekat
wilayah RW 02 sehingga memudahkan warga RW 02 dalam
memenuhi kebutuhannya.
f. Komunikasi
Daerah RW 02 yang terbagi menjadi 8 RT menggunakan sarana
mushola sebagai alat untuk mengkomunikasikan informasi atau
pengumuman. Di beberapa RT, mushola dan rumah warga yang
dilaksanakan secara bergiliran digunakan sebagai sarana berkumpul
warga dan rapat, namun sudah jarang warga yang hadir bila rapat
diadakan. Kebanyakan di setiap rumah memiliki TV, sedangkan
telepon rumah hanya sedikit karena lebih banyak menggunakan
handphone. Kentongan masih digunakan oleh warga di RT 3.
Komunikasi yang sama dan hampir seluruh warga memilikinya adalah
handphone dan televisi. Warga juga memakai bahasa sehari-hari yaitu
bahasa jawa banyumasan.
g. Ekonomi
Berdasarkan hasil wawancara dengan ketua RW dan ketua RT
kebanyakan warga bekerja sebagai wiraswasta yaitu mereka seringkali
berjualan di area kelurahan labuh baru timur dan ada pula warga yang
menjadi PNS, wiraswasta, dan kerja serabutan. Dikatakan ketua RW
dan ketua RT jika penghasilan warganya kebanyakan berada dibawah
UMR, namun warganya mampu membeli sepeda motor walaupun
dengan cara kredit.
h. Rekreasi
Di wilayah RW 03, anak-anak biasa bermain di kebun,
permainan yang biasa digunakan adalah permaianan tradisional.
Terdapat sebuah tanah kosong yang cukup luas yang digunakan
sebagai lapangan untuk bermain bola. Sedangkan di wilayah RT 02
RW 03, jenis rekreasi yang dilakukan oleh warga adalah mengadakan
badminton, namun karena sekarang ini sering hujan lapangan
badminton dan warga sudah jarang menggunakannya, namun masih
ada beberapa warga yang mengadakan badminton di gedung yang
berada di dekat wilayah RT 02. Di wilayah RT 03, warga melakukan
rekreasi tidak rutin. Tempat yang pernah dikunjungi sebagai tempat
rekreasi yaitu alam mayang. Masyarakat jarang melakukan rekreasi
secara rutin. Pelaksanaan rekreasi biasanya dilakukakn bila melalui
kegiatan sekolah atau organisasi seperti PKK, jenis rekreasi yang
biasa dilakukan oleh ibu-ibu PKK adalah bertamasya ketempat wisata
seperti Guci., dan organisasi lain dalam rangka perayaan hari besar
misalnya perayaan kemerdekaan.

C. Diagnosa Keperawatan Komunitas

Anda mungkin juga menyukai