KOMPLAIN
Puspa : moderator
Defi : naskah
Diana : naskah
Desa : naskah
Andre: perawat 1
Mona ; perawat 2
Alfi ; perawat 3
Elsa : Perawat 4
Cyhitia : Perawat 5
Grecia : Perawat 6
Swety: pasien
Sella : apoteker 1
Kristin: apoteker 2
Cici :dokter
Lola : keluarga pasien 1
Ramadhana : keluarga pasien 2
Kasus:
Seorang pasien dirawat di ruang rawat inap dahlia setelah mengalami kecelakaan 2
hari yang lalu, saat ini perawat hendak melakukan tindakan perawatan luka, namun
ketik membuka balutan perban, pasien menjerit dan menangis hingga akhirnya
keluarga komplen atas tindakan perawat
Fase Orientasi
Perawat 1 : “ Permisi ibu.. apa betul ibu ini, keluarga dari pasien atas nama odilia
dewi”..
Keluarga : “Iya benar, saya ibu dariodilia dewi”
Keluarga 2 :”selama saya disini anak saya tidak mengeluhkan sesuatu di saya, mungkin
lebih
jelasnya lagi mbak bisa langsung meriksa keadaan anak saya.
Perawat : “ohh, baaik lah ibu kalau begitu saya akan langsung memeriksa keadaan
anak ibu sekarang.
Perawat 2 : “ perkenalkan Mbak nama saya risty dian puspita dan ririn , kami mahasiswa
dari Keperawatan USU yang sedang praktek di rumah sakit ini , mulai pagi ini kami akan
merawat mbak dari pukul 07.00 sampai 14.00 siang. Kalau boleh saya tau nama Mbak
siapa? Dan senangnya dipanggil apa Mbak ?”
Pasien : “ iya salam kenal juga Mbak, nama saya odilia dewi , Mbak bisa panggil
saya dengan panggilan mbak odel.”
Perawat 2 : “baik mbk odel, bagaimana keadaan mbk odel sekarang? Apa yang mbak
odel rasakan ?“
Pasien : “sejak kecelakaan kemarin luka dibagian lutut saya masih agak sedikit nyeri
mbak.”(menyentuh lutut dan merenung)
Perawat 3 : “tidak mbak odel, peradangan itu merupakan gejala yang menguntungkan dan
merupakan pertahanan tubuh yang bekerja untuk menetralisir dan menghancurkan agen
pencedera dalam persiapan penyembuhan luka.Jadi mbak odel tidak usah begitu
khawatir.”(menjelaskan)
Perawat 3 : “iya mbak odel, baiklah kami permisi dulu, silakan mbak odel beristirahat
kembali, nanti saya akan datang lagi sekitar jam 08.00 siang untuk melakukan tindakan
perawatan luka,mengganti perban yang mebalut luka mbak odel dengan yang baru,tidak
lama mbak odel kira-kira 5menit dan kita melakukannya disini saja, apakah mbak odel
bersedia?.”
Perawat 3 :”mbak odel tenang saja,kerahasiaan tentang apa yang mbak odel alami juga
tetap kami jaga,“
Pasien :iya mbak,terima kasih(merasa lega)
Perawat 2 : “apabila mbak odel memerlukan bantuan saya silakan mbak panggil saya,
selamat pagi.”(tersenyum)
Perawat 2 : “mbak odel, sesuai perjanjian yang telah disepakati tadi sekarang saya akan
melakukan tindakan perawatan luka, apakah mbak odel bersedia?.”
Keluarga 1 : (tiba-tiba masuk dengan marah ke perawat), eh ada apa ini, kenapa anak saya
berteriak?
Pasien:”sakit mah”
Perawat:”Maaf bu tadi saya tidak tahu juga waktu membuka balutan luka anak ibu tiba-tiba
anak ibu berteriak
Keluarga 1 :”tanggung jawab sekarang, ini bagaimana ceritanya anak saya bisa jadi seperti
ini”
Perawat 3 :”saya juga tidak tahu bu, tadi waktu membuka perbannya saya buka pelan-pelan
kok bu”
(tiba-tiba dokter masuk kedalam ruangan tersebut)
Dokter :”assalamualaikum, perkenalkan saya nama saya fiona saya dokter dimrs
rawat inap, maaf sebelumnya, saya dengar dari luar ada yang ribut, ada apa ya bu?”
Keluarga 2 :’Ini tadi perawat ini waktu melakukan tindakan tiba-tiba anak saya menjerit
karena kesakitan, jadinya saya komplain dong, kok bisa kejadian seperti ini”
Perawat 2 ;Benar dok pasien menjerit setelah saya buka perbannya, tapi saya membukanya
dengan perlahan”
dokter :Oohh begitu, sepertinya ibu salah paham bu, mungkin anak ibu agak merasa sakit
karena perbannya lengket, jadinya anak ibu menjerit’
Dokter :Iya bu saya paham, tapi perawat risty sudah melakukannya dengan hati-hati”
Keluarga 2 :”hmm baiklah, saya maafkan, tapi saya ingin perawat lain yang mengganti
balutan luka anak saya”
Keluarga: 1 ”(mengangguk)”
Keluarga 1 2 :”waalaikumsalam”
Kemudian perawat Elsa, Cyntia dan grecia datang ke ruangan pasien untuk
mengganti perban luka pasien tersebut sesuai dengan permintaan keluarga pasien.
Perawat 4: “ Perkenalkan bu saya perawat elsa,yang akan menggantikan perban luka anak
ibu”
Keluarga 2: “ Silahkan sus,tetapi hati hati ya! Jangan sampai anak saya menangis lagi
seperti tadi”
Perawat 5; “ Baik bu kami akan melakukannya dengan sangat hati hati,untuk itu
dimohonkan keluarga menunggu di luar sebentar ya Bu”
Perawat 5: “ Itu dikarenakan luka mbk lengket pada perbannya. Jadi pada saat dibuka oleh
perawat yang sebelumnya tadi menjadi terasa nyeri. Maka dari itu nanti jika mbk merasa
nyeri pada saat dilakukan perawatan,mbk tarik nafas dalam dalam agar nyerinya berkurang
sedikit ya mbk “
Perawat 4: “ Oh iya tadi dokter telah memberikan resep obat untuk rasa nyeri yang mbk
rasakan. Setelah selesai tindakan kami akan memberikan obat tersebut pada mbk. Suster
Grecia,tolong ambilkan obat mbk adel ya. Ini resepnya ( memberikan resep obat)
Setiba di apotek
Perawat 6: “ Selamat pagi Mbk,
Perawat 6: “ saya ingin mengambil obat pasien atas nama Odilia dewi. Ini resepnya”
(memberikan resep)”
Apoteker 1: "Apoteker Kristin,tolong ambil obat ini ya(memebrikan resep obat) Kemudian
berikan kepada suster ini”
Kemudian perawat Grecia kembali ke ruangan pasien dan membawa obat tersebut.
Setibanya di ruangan pasien perawat Elsa dan Cyntia telah selesai melakukan
perawatan kepada odilia dewi dan semua berjalan lancar”
Perawat 6 : Ini sus,obat pereda nyeri nya sesuai dengan resep tadi”
Perawat 5 : “Mbk odel ini ada obat untuk meredakan rasa nyeri yang mbk rasakan. Nanti
ini akan kami berikan sesuai dengan jam dan dosis yang sudah ditetapkan.Atau apakah
mbk bisa meminumnya sendiri?
Lalu perawat Elsa,Cyntia dan Grecia keluar dari ruangan pasien. Dan bertemu
dengan keluarga pasien.
Keluarga 1 : Bagaimana keadaan anak saya sus,apakah semuanya baik baik saja?
Perawat 4: “ Ibu tenang saja,perbannya sudah kami ganti dan anak ibu dapat menahan rasa
nyerinya. Sehingga tindakan berjalan dengan lancar,dan kami juga sudah memberikan obat
pereda nyeri. Semoga anak ibu cepat sembuh ya Bu”
Perawat 4: “ Sama sama Bu,kalau begitu kami permisi dulu ya Bu,Selamat pagi”