Anda di halaman 1dari 5

MEMBUAT SP 1 UNTUK KELUARAGA

SP 1 Keluarga :

Memberikan pendidikan kesehatan pada keluarga tentang masalah perawatan diri dan
cara merawat anggota keluarga yang mengalami masalah kurang perawatan diri.

Implementasi SP 1 : Keluarga

 TAHAP ORIENTASI :

Perawat : “Selamat pagi Bu, perkenalkan saya Rahmi mahasiswi poltekkes medan jurusan
keperawatan, baiklah nama ibu siapa ? ”

Ibu: Nama saya Dewi

Perawat : “Baiklah bu, bagaimana perasaan ibu hari ini ?”

Ibu : “Perasaan saya hari ini cemas sus, kerena saya sedang mengalami masalah kurang nya
perawatan diri“

Perawat : “Kenapa Ibu bisa kurang merawat diri?“

Ibu : “Karena saya sedang mengalami kesulitan berjalan sehingga tidak bisa mengurus diri saya
sus”

Perawat : “Baiklah bu, bagaimana kita bercakap – cakap tentang masalah kecemasan yang
sedang ibu alami”

Ibu : “Boleh sus tidak apa – apa”

Perawat : “Dimana kita bisa bicara bu”

Ibu : “Di sini juga tidak apa – apa sus”

Perawat : “Berapa lama waktu kita bisa bicara bu?”

Ibu : “10 meit juga tidak apa – apa sus”

 KERJA

Perawat : “Baiklah apa saja masalah yang Ibu rasakan?”


Ibu : “ Saya terkadang merasa capek dan lelah sus karena kesulitan untuk berjalan sehingga saya
kurang merawat diri sendiri”

Perawat : “Baiklah bu, bagaimana kalau kita belajar cara mencegah kecemasan itu, apakah ibu
bersedia?”

Ibu : “ Boleh sus saya bersedia”

Perawat : “Baiklah bu, pada saat suara itu muncul cara yang pertama ibu lakukan adalah :

1. Ibu ambil nafas panjang melalui hidung, kemudian menahan nafas selama beberapa detik..
Lalu, mengembuskan nafas melalui mulut secara berlahan.

2. Bicara dengan orang lain, seperti keluarga, sodara dan lingkungan terdekat.

3. Lakukan kerjaan yang anda sukai

4. konsumsi makanan sehat dan minum obat secara teratur

Bagaimana kalau kita belajar cara menghilangkan kecemasan tersebut dengan cara yang pertama
apakah bersedia?

Ibu : “Bersedia”

Perawat : “Cara nya sebagai berikut, saat kecemasa itu muncul ibu melakukan pengambilan
nafas dari hidung kemudian menahan nafas selama beberapa detik. Lalu, mengembuskan nafas
melalui mulut secara berlahan, cara tersebut bisa Ibu ulang – ulang ketika kecemasan itu datang
samapai kecemasan yang ibu rasakan hilang”

 TERMINASI

Perawat : “Bagaimana perasaan Ibu setelah mempraktekkan nya tadi”

Ibu : “Sudah tenang sus”

Perawat : “Baiklah bu, nanti kalau kecemasan yang Ibu rasakan itu datang lagi Ibu boleh
memperagakan latihan kita tadi, bagaimana kalau kita buat jadwal buat latihan
berikut nya ?”

Ibu : “Boleh sus”

Perawat : “Baiklah bu, jadi kapan kita bisa ketemu nya lagi?”

Ibu : “Hari senin pagi sus pukul 08.00 p.m

Perawat : “Baiklah bu, sampai ketemu senin pagi Ibu”


MEMBUAT SP 2 UNTUK KELUARAGA

SP 2 Keluarga :

Strategi pelaksanaan II resiko bunuh diri perawat dengan keluarga

Pasien tersebut bernama Nn. Yuki yang berusia 25th. Pasien merasa sedih dan malu
karena pacarnya mengalami kecelakaan sehingga Nn. Yuki tidak jadi menikah. Klien
mengatakan bahwa ia selalu dicibir tetangga dan kerabat dekatnya terutama calon mertuanya
sebagai wanita pembawa sial dan tidak bisa apa-apa. Klien merasa hidupnya tidak berguna
lagi. Klien tampak tidak berinisiatif untuk berinteraksi dengan orang lain dan tampak malas-
malasan. Klien mengatakan bahwa bahwa ia tidak ingin hidup lagi karena lebih baik dia mati
saja. Tampak bekas sayatan silet di pergelangan tangan kirinya.

Implementasi SP 2 : Keluarga

 TAHAP ORIENTASI :

Perawat : “Selamat pagi bapak/ibu, sesuai janji kita minggu lalu kita sekarang ketemu lagi”
Keluarga : “Iya suster”
Perawat : “Bagaimana pak,bu ? ada pertanyaan tentang cara merawat yang kita bicarakan
minggu lalu ?”
Keluarga : “Tidak ada sus”
Perawat : “Sekarang kita akan latihan cara cara merawat Nn Yuki ya pak / bu ?”
Keluarga : “Baik suster”
Perawat : “Kita akan coba disini dulu, setelah itu baru kita coba langsung ke Nn.Yuki ya ?”
Keluarga : “Baik sus”
Perawat : “Berapa lama bapak dan ibu mau kita latihan ?” Bagaimana kalau 15 menit”
Keluarga : “Baik sus 15 menit saja”

 KERJA

Perawat : “Bapak / Ibu tahu benda – benda yang dapat membahayakan diri Nn.Yuki ? coba
bapak / ibu sebutkan apa saja benda – benda tersebut”
Keluarga : “Seperti garpu, sendok, tali,dll nya sus”

Perawat :”Bagus sekali bapak / ibu , nah bapak / ibu sudah tau mana benda yg berbahaya itu
sekarang saya Tanya, apakah salah satu benda tersebut ada dikamar Ny.Yuki ?”

Keluarga : “ Tidak ada sus”

Perawat : Apakah bapak / ibu pernah mendengar Ny.Yuki marah – marah dan mengeluarkan
kata – kata seperti saya ingin mati, saya ingin mati”

Keluarga : “Pernah sus”

Perawat : “Baiklah pak / bu saya akan mengajarkan cara – cara untuk mengusir suara – suara itu
ketika suara itu datang, apakah bapak / ibu bersedia ?”

Keluarga : “Bersedia sus”?

Perawat : “Baiklah pak / bu, cara nya ketika suara itu datang, bapak / ibu tutup kedua telingan
rapat – rapat dan katakana dengan keras ‘JAUHI SAYA, PERGI... PERGI...SAYA
TIDAK MAU MENDENGARKAN MU, KAMU PALSU. Coba bapak/ ibu praktikan.”

Keluarga : “JAUHI SAYA, PERGI... PERGI...SAYA TIDAK MAU MENDENGARKAN MU,


KAMU PALSU”

Perawat : “ iya seperti itu bapak / ibu, bagus sekali”

 TERMINASI

Perawat : “Bagaimana perasaan bapak / ibu setelah mempraktekkan nya tadi”

Keluarga : “Saya merasa senang dan tahu sus”

Perawat : “Baiklah bu, nanti kalau Ny.Yuki kumat / merasa terganggu bapak/ ibu bisa
memperagakan / mempraktekkan latihan kita tadi, bagaimana kalau kita buat jadwal
buat latihan berikut nya ?”

Keluarga : “Boleh sus”

Perawat : “Baiklah bapak / ibu, jadi kapan kita bisa ketemu lagi?”
Keluarga: “Besok boleh sus”

Perawat : “Baiklah bu, sampai ketemu besok pagi bapak/ ibu”

Anda mungkin juga menyukai