Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH AKTUALISASI DIRI KDM

OLEH:

Nama :Masri hutagaol

Kelas : 1B/DII Keperawatan

NIM : P07520119081

Matkul : KDM

POLTEKKES KEMEKES

RI MEDAN

JURUSAN KEPERAWATAN

TA : 2019/2020

1.Pengertian Aktualisasi Diri:


Aktualisasi diri adalah kebutuhan alami dan naluriah yang di miliki manusia untuk melakukan
usaha terbaik yang ia bisa. Maslow menyatakan aktualisasi diri adalah proses menjadi diri sendiri
dan mengembangkan sifat-sifat dan potensi psikologis yang unik. Proses Aktualisasi diri akan di
bantu serta di hambat oleh pengalaman dan proses belajar kita dalam masa kanak kanak.
Aktualisasi diri akan berubah sejalan dengan perkembangan hidup dan pengalaman seseorang.

Aktualisasi diri juga dapat diartikan sebagai perkembangan yang paling tinggi dari semua bakat,
pemenuhan semua kualitas serta kapasitas yang dimiliki manusia. Aktualisasi dapat
meningkatkan pematangan serta pertumbuhan seseorang. Ketika individu makin bertambah
besar, maka "diri"nya mulai berkembang. Kemudian setelah itu, tekanan aktualisasi pun akan
beralih beralih dari segi fisiologis ke segi psikologis. Karena bentuk tubuh dan fungsinya telah
mencapai tingkat perkembangan dewasa, perkembangan selanjutnya berpusat pada kepribadian.

Menurut konsep Hirarki Kebutuhan Abraham Maslow, manusia didorong oleh kebutuhan-
kebutuhan universal yang dibawa sejak lahir. Kebutuhan ini tersusun dalam tingkatan-tingkatan
dari paling terendah sampai tertinggi. Kebutuhan paling rendah dan paling kuat harus dipuaskan
terlebih dahulu baru muncul kebutuhan di tingkat selanjutnya. Kebutuhan tertinggi dalam hirarki
Abraham Maslow adalah aktualisasi diri. Dalam hierahki tersebut di jelaskan bahwa aktualisasi
diri merupakan hal yang sangat penting dan harga mati apabila seorang individu ingin mencapai
kesuksesan dalam hidupnya. Aktualisasi diri adalah tahap pencapaian oleh seorang manusia
terhadap apa yang mulai disadarinya ada dalam dirinya. Dimana seseorang itu sadar, mengerti
dan paham akan siapa dirinya, apa kemampuannya, apa potensinya. Dalam bukunya Hierarchy
of Needs, Abraham Maslow menggunakan istilah aktualisasi diri (self actualization) sebagai
kebutuhan dan pencapaian tertinggi manusia. Maslow menjelaskan bahwa setiap manusia
dimanapun dan budaya apapun akan mengalami tahap-tahap peningkatan kebutuhan atau
pencapaian dalam kehidupannya.

Kebutuhan tersebut meliputi:

Kebutuhan fisiologis (physiological), ini merupakan kebutuhan dasar yang di butuhkan manusia,
yakni kebutuhan akan pangan, pakaian, dan tempat tinggal maupun kebutuhan biologis

Kebutuhan keamanan dan keselamatan (safety), yakni kebutuhan akan keamanan, kemerdekaan
dari rasa takut atau tekanan, keamanan dari kejadian atau lingkungan yang mengancam

Kebutuhan rasa memiliki, sosial dan kasih sayang (social), yakni kebutuhan untuk berinteraksi
dengan orang lain, seperti persahabatan, berkeluarga, berkelompok, interaksi dan kasih sayang

Kebutuhan akan penghargaan (esteem), ialah kebutuhan akan harga diri, status, dan penghargaan
dari orang lain.
Kebutuhan aktualisasi diri (self actualization), dalam hierarki maslow ini adalah tahap kebutuhan
tertinggi, yakni kebutuhan untu memenuhi keberadaan diri (self fulfillment) dengan
memaksimalkan penggunaaan kemampuan serta potensi diri.

Seseorang akan dapat beraktualisasi diri ketika kebutuhan-kebutuhan di bawahnya telah


terpenuhi dengan baik. Kemudian seseorang melakukan aktualisasi diri diri guna
mengembangkan sifat-sifat serta potensi yang memang dimiliki sesuai dengan keunikannya
sehingga menjadi keseluruhan kepribadian yang utuh.

2.Mengapa Seseorang Melakukan Aktualisasi Diri

Seperti yang sudah di bahas di atas. Diantara ilmuwan yang secara aktif memperkenalkan konsep
tentang aktualisasi diri ialah Abraham Maslow. Idenya tersebut dikenalkan dalam bingkai teori
kepribadian. Maslow memperkenalkan aktualisasi diri sebagai kebutuhan puncak dari diri
manusia diatas kebutuhan fisiologisnya (seperti kebutuhan seks, makan, minum, serta bernafas),
kebutuhan akan rasa aman serta ketentraman, kebutuhan untuk dicintai, mencintai dan
dibutuhkan orang lain serta kebutuhan akan penghargaan dari orang lain dan dari diri sendiri
(self-respect). Hal berikut di bawah ini akan dapat menjawab pertanyaan kita tentang mengapa
seseorang melakukan aktualisasi diri : seseorang akan mulai memasuki tahap aktualisasi diri jika
dia dapat memenuhi jenis jenis kebutuhan dibawahnya secara seimbang dan baik. kebutuhan
kebutuhan awal yang harus di penuhi tersebut adalah kebutuhan kebutuhan yang dirasa dalam
keadaan kekurangan (misalnya ketika seseorang kesepian ia merasa kurang ada teman yang
memperhatikan, akhirnya ia rendah diri kemudian kurang terampil dan kurang mendapat
apresiasi, dan seterusnya). Oleh karenanya kebutuhan-kebutuhan ini disebut D-needs, dari kata
deficit needs, kebutuhan yang harus terpenuhi agar seseorang dapat termotifasi lebih tinggi lagi.
Dan jenis kebutuhan deficit lain adalah Kebutuhan sandang pangan papan, kebutuhan mencintai
dan di cintai, kebutuhan di hargai orang lain. Semua kebutuhan ini harus di lewati dengan baik.
Setelah itu proses aktualisasi diri tersebut akan terus tumbuh. Kebutuhan-kebutuhan tersebut,
sekali dia dipenuhi akan lahir kebutuhan yang lebih tinggi lagi dan disebut B-needs, dari being
needs, yang bisa disebut juga pertumbuhan motivasi. Hal ini sangat terkait dengan keinginan
sinambung untuk mewujudkan segala potensi “menjadi segala yang kita bisa”, menjadi
“sekomplit mungkin diri kita”. Dan kita akan menjadi tau siapa sebenarnya didiri kita, apa
sebenarnya yang kita mampu dan bisa, serta dapat benar benar mengenal potensi diri kita dengan
baik. Dari sinilah istilah aktualisasi diri (self-actualization) muncul.

3. Arah Aktualisasi diri

Menurut Broadley, aktualisasi diri memiliki arah yang bersifat membangun. Artinya,
manusia memiliki kecenderungan untuk terus memperbaiki diri. Broadley menjelaskan bahwa
arah aktualisasi diri terdiri dari dua aspek, yaitu aktualisasi diri yang mengarahkan pada usaha
untuk mempertahankan integritas individu serta aktualisasi diri yang mengarah pada realization,
fulfillment, dan perfection.
Aktualisasi diri yang mengarah pada usaha untuk mempertahankan integritas pada
akhirnya akan berdampak terhadap pemeliharaan identitas diri dan keutuhan sebagai seorang
manusia. Sedangkan pada aspek yang kedua, aktualisasi diri merupakan suatu proses yang tidak
terpisahkan dari upaya untuk pemenuhan potensi-potensi yang dimiliki oleh manusia. Oleh
karena itu, Broadley menyimpulkan bahwa aktualisasi diri merupakan proses yang selektif dalam
upaya me

Anda mungkin juga menyukai