Laporan ke : 1
KONSEP DASAR
A. DEFINISI
Anemia adalah suatu kondisi dimana terjadi penurunan kadar hemoglobin (Hb)
atau sel darah merah (eritrosit) sehingga menyebabkan penurunan kapasitas sel darah
merah dalam membawa oksigen (Badan POM, 2011).
Anemia didefinisikan sebagai penurunan volume eritrosit atau kadar Hb sampai di
bawah rentang nilai yang berlaku untuk orang sehat. Anemia adalah gejala dari kondisi
yang mendasari, seperti kehilangan komponen darah, elemen tidak adekuat atau kurang
nutrisi yang dibutuhkan untuk pembentukan sel darah, yang mengakibatkan penurunan
kapasitas pengangkut oksigen darah dan ada banyak tipe anemia dengan beragam
penyebabnya. (Marilyn E, Doenges, Jakarta, 2002).
B. ETIOLOGI
1. Hemolisis (eritrosit mudah pecah)
2. Perdarahan
3.Penekanan sumsum tulang (misalnya oleh kanker)
4.Defisiensi nutrient (nutrisional anemia), meliputi defisiensi besi, folic acid, piridoksin,
vitamin C dan copper.
D. PATOFISIOLOGI
Anemia
↓
viskositas darah menurun
↓
resistensi aliran darah perifer
↓
penurunan transport O2 ke jaringan
↓
hipoksia, pucat, lemah
↓
beban jantung meningkat
↓
kerja jantung meningkat
↓
payah jantung
E. PATHWAY
F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Jumlah darah lengkap (JDL) : hemoglobin dan hematokrit menurun.
Jumlah eritrosit : menurun, menurun berat (aplastik);
MCV (molume korpuskular rerata) dan MCH (hemoglobin korpuskular rerata) menurun
dan mikrositik dengan eritrosit hipokronik, peningkatan. Pansitopenia (aplastik).
Jumlah retikulosit : bervariasi, misal; menurun, meningkat (respons sumsum tulang
terhadap kehilangan darah /hemolisis).Pewarna sel darah merah : mendeteksi
perubahan warna dan bentuk (dapat mengindikasikan tipe khusus anemia).
LED : Peningkatan menunjukkan adanya reaksi inflamasi, misal : peningkatan
kerusakan sel darah merah :atau penyakit malignasi. Masa hidup sel darah merah :
berguna dalam membedakan diagnosa anemia, misal : pada tipe anemia tertentu, sel
darah merah mempunyai waktu hidup lebih pendek.
Tes kerapuhan eritrosit : menurun. SDP : jumlah sel total sama dengan sel darah merah
(diferensial) mungkin meningkat (hemolitik) atau menurun (aplastik).
Jumlah trombosit : menurun caplastik; meningkat; normal atau tinggi (hemolitik)
Hemoglobin elektroforesis : mengidentifikasi tipe struktur hemoglobin.
Bilirubin serum (tak terkonjugasi): meningkat (hemolitik).
Folat serum dan vitamin B12 membantu mendiagnosa anemia sehubungan dengan
defisiensi masukan/absorpsi.
Besi serum : tak ada; tinggi (hemolitik)
BC serum : meningkat
Feritin serum : meningkat
Masa perdarahan : memanjang (aplastik)
LDH serum : menurun
Tes schilling : penurunan eksresi vitamin B12 urine
Guaiak : mungkin positif untuk darah pada urine, feses, dan isi gaster,
menunjukkan perdarahan akut/kronis.
Analisa gaster : penurunan sekresi dengan peningkatan pH dan tak adanya asam
hidroklorik bebas.
Aspirasi sumsum tulang/pemeriksaan/biopsi : sel mungkin tampak berubah dalam
jumlah, ukuran, dan bentuk, membentuk, membedakan tipe anemia, misal: peningkatan
megaloblas, lemak sumsum dengan penurunan sel darah (aplastik).
Pemeriksaan andoskopik dan radiografik : memeriksa sisi perdarahan : perdarahan GI
(Doenges, 1999).
G. PENATALAKSANAAN
Tindakan umum: Penatalaksanaan anemia ditunjukan untuk mencari penyebab dan
mengganti darah yang hilang.
1.Transpalasi sel darahmerah.
2. Antibiotik diberikan untuk mencegah infeksi
3. Suplemen asam folat dapat merangsang pembentukan sel darah merah.
4. Menghindari situasi kekurangan oksigen atau aktivitas yang membutuhkan oksigen
5. Obati penyebab perdarahan abnormal bila ada.
6. Diet kaya besi yang mengandung daging dan sayuran hijau.
C. INTERVENSI
DIANGOSA
N TUJUAN DAN KRITERIA
KEPERAWATAN INTERVENSI
O HASIL
DAN KOLABORASI
1 Perfusi jaringan tidak Setelah dilakukan tindakan Peripheral Sensation
efektif b/d penurunan keperawatan selama ……… jam Management (Manajemen
konsentrasi Hb dan perfusi jaringan klien adekuat sensasi perifer)
darah, suplai oksigen dengan kriteria : Monitor adanya daerah tertentu
berkurang - Membran mukosa merah yang hanya peka terhadap
- Konjungtiva tidak anemis panas/dingin/tajam/tumpul
- Akral hangat Monitor adanya paretese
- Tanda-tanda vital dalam rentang Instruksikan keluarga untuk
normal mengobservasi kulit jika ada
lesi atau laserasi
Gunakan sarun tangan untuk
proteksi
Batasi gerakan pada kepala, leher
dan punggung
Monitor kemampuan BAB
Kolaborasi pemberian analgetik
Monitor adanya tromboplebitis
Diskusikan menganai penyebab
perubahan sensasi
2 Ketidakseimbangan Setelah dilakukan tindakan NIC :
nutrisi kurang dari keperawatan selama ………. Nutrition Management
kebutuhan tubuh b/d status nutrisi klien adekuat Kaji adanya alergi makanan
intake yang kurang, dengan kriteria Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
anoreksia Adanya peningkatan berat badan menentukan jumlah kalori dan
sesuai dengan tujuan nutrisi yang dibutuhkan pasien.
Definisi : Intake nutrisi Beratbadan ideal sesuai dengan Anjurkan pasien untuk
tidak cukup untuk tinggi badan meningkatkan intake Fe
keperluan metabolisme Mampumengidentifikasi Anjurkan pasien untuk
tubuh. kebutuhan nutrisi meningkatkan protein dan
Tidk ada tanda tanda malnutrisi vitamin C
Batasan karakteristik : Menunjukkan peningkatan Berikan substansi gula
- Berat badan 20 % atau fungsi pengecapan dari menelan Yakinkan diet yang dimakan
lebih di bawah ideal Tidak terjadi penurunan berat mengandung tinggi serat untuk
- Dilaporkan adanya badan yang berarti mencegah konstipasi
intake makanan yang Pemasukan yang adekuat Berikan makanan yang terpilih
kurang dari RDA Tanda-tanda malnutri si ( sudah dikonsultasikan dengan
(Recomended Daily Membran konjungtiva dan ahli gizi)
Allowance) mukos tidk pucat Ajarkan pasien bagaimana
- Membran mukosa dan Nilai Lab.: membuat catatan makanan
konjungtiva pucat Protein total: 6-8 gr% harian.
- Kelemahan otot yang Albumin: 3.5-5,3 gr % Monitor jumlah nutrisi dan
digunakan untuk Globulin 1,8-3,6 gr % kandungan kalori
menelan/mengunyah HB tidak kurang dari 10 gr % Berikan informasi tentang
- Luka, inflamasi pada kebutuhan nutrisi
rongga mulut Kaji kemampuan pasien untuk
- Mudah merasa kenyang, mendapatkan nutrisi yang
sesaat setelah mengunyah dibutuhkan
makanan
- Dilaporkan atau fakta Nutrition Monitoring
adanya kekurangan BB pasien dalam batas normal
makanan Monitor adanya penurunan berat
- Dilaporkan adanya badan
perubahan sensasi rasa Monitor tipe dan jumlah aktivitas
- Perasaan yang biasa dilakukan
ketidakmampuan untuk Monitor interaksi anak atau
mengunyah makanan orangtua selama makan
- Miskonsepsi Monitor lingkungan selama
- Kehilangan BB dengan makan
makanan cukup Jadwalkan pengobatan dan
- Keengganan untuk tindakan tidak selama jam
makan makan
- Kram pada abdomen Monitor kulit kering dan
- Tonus otot jelek perubahan pigmentasi
- Nyeri abdominal dengan Monitor turgor kulit
atau tanpa patologi Monitor kekeringan, rambut
- Kurang berminat kusam, dan mudah patah
terhadap makanan Monitor mual dan muntah
- Pembuluh darah kapiler Monitor kadar albumin, total
mulai rapuh protein, Hb, dan kadar Ht
- Diare dan atau Monitor makanan kesukaan
steatorrhea Monitor pertumbuhan dan
- Kehilangan rambut yang perkembangan
cukup banyak (rontok) Monitor pucat, kemerahan, dan
- Suara usus hiperaktif kekeringan jaringan
- Kurangnya informasi, konjungtiva
misinformasi Monitor kalori dan intake nuntrisi
Catat adanya edema, hiperemik,
Faktor-faktor yang hipertonik papila lidah dan
berhubungan : cavitas oral.
Ketidakmampuan Catat jika lidah berwarna
pemasukan atau magenta, scarlet
mencerna makanan atau
mengabsorpsi zat-zat gizi
berhubungan dengan
faktor biologis,
psikologis atau ekonomi.
3 Defisit perawatan diri b/d Setelah dilakukan tindakan NIC :
kelemahan fisik keperawatan selama ………. Self Care assistane : ADLs
jam kebutuhan mandiri klien Monitor kemempuan klien untuk
Definisi : terpenuhi dengan kriteria perawatan diri yang mandiri.
Gangguan kemampuan Klien terbebas dari bau badan Monitor kebutuhan klien untuk
untuk melakukan ADL Menyatakan kenyamanan alat-alat bantu untuk kebersihan
pada diri terhadap kemampuan untuk diri, berpakaian, berhias,
melakukan ADLs toileting dan makan.
Batasan karakteristik : Dapat melakukan ADLS dengan Sediakan bantuan sampai klien
ketidakmampuan untuk bantuan mampu secara utuh untuk
mandi, ketidakmampuan melakukan self-care.
untuk berpakaian, Dorong klien untuk melakukan
ketidakmampuan untuk aktivitas sehari-hari yang
makan, ketidakmampuan normal sesuai kemampuan yang
untuk toileting dimiliki.
Dorong untuk melakukan secara
Faktor yang berhubungan mandiri, tapi beri bantuan
: kelemahan, kerusakan ketika klien tidak mampu
kognitif atau perceptual, melakukannya.
kerusakan Ajarkan klien/ keluarga untuk
neuromuskular/ otot-otot mendorong kemandirian, untuk
saraf memberikan bantuan hanya jika
pasien tidak mampu untuk
melakukannya.
Berikan aktivitas rutin sehari-
hari sesuai kemampuan.
Pertimbangkan usia klien jika
mendorong pelaksanaan
aktivitas sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar keperawtan medikal bedah, edisi 8 vol 3. Jakarta: EGC
Carpenito, L.J. 2000. Diagnosa Keperawatan, Aplikasi pada Praktik Klinis, edisi 6. Jakarta: EGC
Johnson, M., et all. 2000. Nursing Outcomes Classification (NOC) Second Edition. New Jersey:
Upper Saddle River
Marlyn E. Doenges, 2002. Rencana Asuhan Keperawatan, Jakarta, EGC