Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENDAHULAN

Laporan ke : 1

Inisial pasien : Ny.I

Alamat : Jl.Desa Durian Medang deras batu bara

Tanggal praktik : 1Desember s/d 18 Desember 2020

KONSEP DASAR

A. DEFINISI
Anemia adalah suatu kondisi dimana terjadi penurunan kadar hemoglobin (Hb)
atau sel darah merah (eritrosit) sehingga menyebabkan penurunan kapasitas sel darah
merah dalam membawa oksigen (Badan POM, 2011).
Anemia didefinisikan sebagai penurunan volume eritrosit atau kadar Hb sampai di
bawah rentang nilai yang berlaku untuk orang sehat.  Anemia adalah gejala dari kondisi
yang mendasari, seperti kehilangan komponen darah, elemen tidak adekuat atau kurang
nutrisi yang dibutuhkan untuk pembentukan sel darah, yang mengakibatkan penurunan
kapasitas pengangkut oksigen darah dan ada banyak tipe anemia dengan beragam
penyebabnya. (Marilyn E, Doenges, Jakarta, 2002).

B. ETIOLOGI
1. Hemolisis (eritrosit mudah pecah)
2. Perdarahan
3.Penekanan sumsum tulang (misalnya oleh kanker)
4.Defisiensi nutrient (nutrisional anemia), meliputi  defisiensi besi, folic acid, piridoksin,
vitamin C dan copper.

Menurut Badan POM (2011), Penyebab anemia yaitu:


1.Kurang mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi, vitamin B12, asam folat,
vitamin C, dan unsur-unsur yang diperlukan untuk pembentukan sel darah merah.
2.Darah menstruasi yang berlebihan. Wanita yang sedang menstruasi rawan terkena
anemia karena kekurangan zat besi bila darah menstruasinya banyak dan dia tidak
memiliki cukup persediaan zat besi.
3.Kehamilan. Wanita yang hamil rawan terkena anemia karena janin menyerap zat besi
dan vitamin untuk pertumbuhannya.
4.Penyakit tertentu. Penyakit yang menyebabkan perdarahan terus-menerus di saluran
pencernaan seperti gastritis dan radang usus buntu dapat menyebabkan anemia.
5.Obat-obatan tertentu. Beberapa jenis obat dapat menyebabkan perdarahan lambung
(aspirin, anti infl amasi, dll). Obat lainnya dapat menyebabkan masalah dalam
penyerapan zat besi dan vitamin (antasid, pil KB, antiarthritis, dll).
6.Oprasi pengambilan sebagian atau seluruh lambung (gastrektomi). Ini dapat
menyebabkan anemia karena tubuh kurang menyerap zat besi dan vitamin B12.
7.Penyakit radang kronis seperti lupus, arthritis rematik, penyakit ginjal, masalah pada
kelenjar tiroid, beberapa jenis kanker dan penyakit lainnya dapat menyebabkan anemia
karena mempengaruhi proses pembentukan sel darah merah.
8.Pada anak-anak, anemia dapat terjadi karena infeksi cacing tambang, malaria, atau
disentri yang menyebabkan kekurangan darah yang parah.

C. TANDA DAN GEJALA


1.Lemah, letih, lesu dan lelah
2. Sering mengeluh pusing dan mata berkunang-kunang
3.Gejala lanjut berupa kelopak mata, bibir, lidah, kulit dan telapak tangan menjadi pucat.
Pucat oleh karena kekurangan volume darah dan Hb, vasokontriksi
4.Takikardi dan bising jantung (peningkatan kecepatan aliran darah) Angina (sakit dada)
5.Dispnea, nafas pendek, cepat capek saat aktifitas (pengiriman O2 berkurang)
6.Sakit kepala, kelemahan, tinitus (telinga berdengung) menggambarkan berkurangnya
oksigenasi pada SSP
7.Anemia berat gangguan GI dan CHF (anoreksia, nausea, konstipasi atau diare)

D. PATOFISIOLOGI
Anemia

viskositas darah menurun

resistensi aliran darah perifer

penurunan transport O2 ke jaringan

hipoksia, pucat, lemah

beban jantung meningkat

kerja jantung meningkat

payah jantung
E. PATHWAY

F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Jumlah darah lengkap (JDL) : hemoglobin dan hematokrit menurun.
Jumlah eritrosit : menurun, menurun berat (aplastik);
 MCV (molume korpuskular rerata) dan MCH (hemoglobin korpuskular rerata) menurun
dan mikrositik dengan eritrosit hipokronik, peningkatan. Pansitopenia (aplastik).
 Jumlah retikulosit : bervariasi, misal; menurun, meningkat (respons sumsum  tulang
terhadap kehilangan    darah /hemolisis).Pewarna sel darah merah : mendeteksi
perubahan warna dan bentuk (dapat mengindikasikan  tipe     khusus anemia).
 LED : Peningkatan menunjukkan adanya reaksi inflamasi, misal : peningkatan
kerusakan sel darah merah :atau penyakit malignasi. Masa hidup sel darah merah :
berguna dalam membedakan diagnosa anemia, misal : pada tipe anemia tertentu, sel
darah merah mempunyai waktu hidup lebih pendek.
 Tes kerapuhan eritrosit : menurun. SDP : jumlah sel total sama dengan sel darah merah
(diferensial) mungkin meningkat  (hemolitik) atau menurun (aplastik).
Jumlah trombosit : menurun caplastik; meningkat; normal atau tinggi (hemolitik)
 Hemoglobin elektroforesis : mengidentifikasi tipe struktur hemoglobin.
Bilirubin serum (tak terkonjugasi): meningkat (hemolitik).
 Folat serum dan vitamin B12 membantu mendiagnosa anemia sehubungan dengan
defisiensi    masukan/absorpsi.
Besi serum            : tak ada; tinggi (hemolitik)
BC serum             : meningkat
Feritin serum        : meningkat
Masa perdarahan  : memanjang (aplastik)
LDH serum          : menurun
Tes schilling         : penurunan eksresi vitamin B12 urine
Guaiak                 : mungkin positif untuk darah pada urine, feses, dan isi gaster,
menunjukkan perdarahan akut/kronis.
Analisa gaster : penurunan sekresi dengan peningkatan pH dan tak adanya asam
hidroklorik bebas.
 Aspirasi sumsum tulang/pemeriksaan/biopsi : sel mungkin tampak berubah dalam
jumlah, ukuran, dan bentuk, membentuk, membedakan tipe anemia, misal: peningkatan
megaloblas, lemak sumsum dengan penurunan sel darah (aplastik).
 Pemeriksaan andoskopik dan radiografik : memeriksa sisi perdarahan : perdarahan GI
(Doenges, 1999).

G. PENATALAKSANAAN
Tindakan umum: Penatalaksanaan anemia ditunjukan untuk mencari penyebab dan
mengganti darah yang  hilang.
1.Transpalasi   sel darahmerah.
2. Antibiotik diberikan untuk  mencegah infeksi
3. Suplemen asam folat dapat merangsang pembentukan sel darah merah.
4. Menghindari situasi kekurangan oksigen atau aktivitas yang membutuhkan oksigen
5. Obati penyebab perdarahan abnormal bila ada.
6. Diet kaya besi yang mengandung daging dan sayuran hijau.

Pengobatan (untuk pengobatan tergantung dari penyebabnya)    :


1. Anemia defisiensi besi
Mengatur makanan yang mengandung zat besi, usahakan makanan yang diberikan
seperti ikan, daging, telur dan sayur.
Pemberian  preparat fe
Perrosulfat             3x200mg/hari/per oral sehabis makan
Peroglukonat         3x200mg/hari/oral sehabis  makan.
2. Anemia  pernisiosa:  pemberian vitamin B12
3.Anemia asam folat: asam folat 5 mg/hari/oral
4. Anemia karena perdarahan : mengatasi perdarahan dan syok dengan pemberian
cairan  dan  transfuse darah.

II. ASUHAN KEPERAWATAN


A. PENGKAJIAN
Pengkajian adalah langkah awal dan dasar dalam proses keperawatan secara
menyeluru(Boedihartono,1994).
Pengkajian pasien dengan anemia (Doenges, 1999) meliputi :
1) Aktivitas / stirahat
Gejala : keletihan, kelemahan, malaise umum. Kehilangan produktivitas ; penurunan
semangat untuk bekerja. Toleransi terhadap latihan rendah. Kebutuhan untuk tidur
dan istirahat lebih banyak.
Tanda : takikardia/ takipnae ; dispnea pada waktu bekerja atau istirahat. Letargi,
menarik diri, apatis, lesu, dan kurang tertarik pada sekitarnya. Kelemahan otot, dan
penurunan kekuatan. Ataksia, tubuh tidak tegak. Bahu  menurun, postur  lunglai,
berjalan lambat, dan tanda-tanda lain yang menunujukkan keletihan.
2) Sirkulasi
Gejala : riwayat kehilangan darah kronik, misalnya perdarahan GI kronis, menstruasi
berat , angina, CHF (akibat kerja jantung berlebihan). Riwayat endokarditis infektif
kronis. Palpitasi (takikardia kompensasi).
Tanda : TD : peningkatan sistolik dengan diastolik stabil dan tekanan nadi melebar,
hipotensi postural. Ekstremitas (warna) : Pucat pada kulit dan membrane mukosa
(konjuntiva, mulut, faring, bibir) dan dasar kuku. (catatan: pada pasien kulit hitam,
pucat dapat tampak sebagai keabu-abuan).
pucat (aplastik) atau kuning lemon terang. Sklera : biru atau putih seperti mutiara.
Pengisian kapiler melambat (penurunan aliran darah ke kapiler dan vasokontriksi
kompensasi) kuku : mudah patah, berbentuk seperti sendok (koilonikia). Rambut :
kering, mudah putus, menipis,tumbuh uban secara premature.
3) Integritas  ego
Gejala : keyakinanan agama/budaya mempengaruhi pilihan pengobatan, misalnya
penolakan transfuse darah.
Tanda :depresi.
4)      Eliminasi
Gejala : riwayat pielonefritis, gagal ginjal. Flatulen, sindrom malabsorpsi (DB).
Hematemesis, feses dengan darah segar, melena. Diare ataukonstipasi. Penurunan
haluara nurine.
Tanda :distensi abdomen.
5)      Makanan/cairan
Gejala : penurunan masukan diet, masukan diet protein hewani rendah/masukan
produk sereal tinggi. Nyeri mulut atau lidah, kesulitan menelan (ulkus pada faring).
Mual/muntah, dyspepsia, anoreksia. Adanya penurunan berat badan. Tidak pernah
puas mengunyah atau peka terhadap es, kotoran ,tepung jagung,dan sebagainya.
Tanda : lidah tampak merah daging/halus (defisiensi asam folat dan vitamin B12).
Membrane mukosa kering, pucat. Turgor kulit : buruk, kering, tampak kisut/hilang
elastisitas. Stomatitis dan glositis (status defisiensi). Bibir : selitis, misalnya inflamasi
bibir dengan sudut mulut pecah.
6)Neurosensori
Gejala : sakit kepala, berdenyut, pusing, vertigo, tinnitus, ketidak mampuan
berkonsentrasi. Insomnia, penurunan penglihatan, dan bayangan pada mata.
Kelemahan, keseimbangan buruk, kaki goyah ; parestesia tangan/kaki (AP) ;
klaudikasi.Sensasi manjadi dingin.
Tanda : peka rangsang, gelisah, depresi cenderung tidur, apatis. Mental : tak mampu
berespons, lambat dan dangkal. Oftalmik : hemoragis retina (aplastik). Epitaksis :
perdarahan dari lubang-lubang (aplastik). Gangguan koordinasi, ataksia, penurunan
rasa getar, dan posisi, tanda Romberg positif, paralysis.
7)      Nyeri/kenyamanan
Gejala : nyeri kepala
8)      Pernapasanan
Gejala : riwayat TB, abses paru. Napas : pendek pada istirahat dan aktivitas
Tanda : takipnea , ortopnea dan dispnea.
9)      keamanan
gejala : riwayat pekerjaan terpajan terhadap bahan kimia, riwayat terpajan pada
radiasi ; baik terhadap pengobatan atau kecelakaan. Riwayat kanker, terapi kanker.
Tidak toleran terhadap dingin dan panas . transfusi darah sebelumnya . gangguan
pengelihatan, penyembuhan luka buruk, sering infeksi
tanda : demam rendah, menggigil, berkeringat malam, limfadenopati umum, ptekie
dan ekimosis (aplastik).
10)  Seksualitas
Gejala : perubahan aliran menstruasi, misalnya menoragia atau amenore . hilang
libidp (priadan wanita ). Imppoten.
Tanda : serviks dan dinding vagina pucat.
B. DIAOGNOSA KEPERAWATAN
a.       Perfusi jaringan tidak efektif b.d  perubahan ikatan O2 dengan Hb, penurunan
konsentrasi Hb dalam darah.
b.       Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d inadekuat intake
makanan.
c.        Defisit perawatan diri b.d kelemahan

C. INTERVENSI

DIANGOSA
N TUJUAN DAN KRITERIA
KEPERAWATAN INTERVENSI
O HASIL
DAN KOLABORASI
1 Perfusi jaringan tidak Setelah dilakukan tindakan Peripheral Sensation
efektif b/d penurunan keperawatan selama ……… jam Management (Manajemen
konsentrasi Hb dan perfusi jaringan klien adekuat sensasi perifer)
darah, suplai oksigen dengan kriteria : Monitor adanya daerah tertentu
berkurang -     Membran mukosa merah yang hanya peka terhadap
-     Konjungtiva tidak anemis panas/dingin/tajam/tumpul
-     Akral hangat Monitor adanya paretese
-     Tanda-tanda vital dalam rentang Instruksikan keluarga untuk
normal mengobservasi kulit jika ada
lesi atau laserasi
Gunakan sarun tangan untuk
proteksi
Batasi gerakan pada kepala, leher
dan punggung
Monitor kemampuan BAB
Kolaborasi pemberian analgetik
Monitor adanya tromboplebitis
Diskusikan menganai penyebab
perubahan sensasi
2 Ketidakseimbangan Setelah dilakukan tindakan NIC :
nutrisi kurang dari keperawatan selama ………. Nutrition Management
kebutuhan tubuh b/d status nutrisi  klien adekuat Kaji adanya alergi makanan
intake yang kurang, dengan kriteria Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
anoreksia   Adanya peningkatan berat badan menentukan jumlah kalori dan
sesuai dengan tujuan nutrisi yang dibutuhkan pasien.
Definisi : Intake nutrisi   Beratbadan ideal sesuai dengan Anjurkan pasien untuk
tidak cukup untuk tinggi badan meningkatkan intake Fe
keperluan metabolisme   Mampumengidentifikasi Anjurkan pasien untuk
tubuh. kebutuhan nutrisi meningkatkan protein dan
  Tidk ada tanda tanda malnutrisi vitamin C
Batasan karakteristik :   Menunjukkan peningkatan Berikan substansi gula
-    Berat badan 20 % atau fungsi pengecapan dari menelan Yakinkan diet yang dimakan
lebih di bawah ideal   Tidak terjadi penurunan berat mengandung tinggi serat untuk
-    Dilaporkan adanya badan yang berarti mencegah konstipasi
intake makanan yang   Pemasukan yang adekuat Berikan makanan yang terpilih
kurang dari RDA   Tanda-tanda malnutri si ( sudah dikonsultasikan dengan
(Recomended Daily   Membran konjungtiva dan ahli gizi)
Allowance) mukos tidk pucat Ajarkan pasien bagaimana
-    Membran mukosa dan   Nilai Lab.: membuat catatan makanan
konjungtiva pucat Protein total: 6-8 gr% harian.
-    Kelemahan otot yang Albumin: 3.5-5,3 gr % Monitor jumlah nutrisi dan
digunakan untuk Globulin 1,8-3,6 gr % kandungan kalori
menelan/mengunyah HB tidak kurang dari 10 gr % Berikan informasi tentang
-    Luka, inflamasi pada kebutuhan nutrisi
rongga mulut Kaji kemampuan pasien untuk
-    Mudah merasa kenyang, mendapatkan nutrisi yang
sesaat setelah mengunyah dibutuhkan
makanan
-    Dilaporkan atau fakta Nutrition Monitoring
adanya kekurangan BB pasien dalam batas normal
makanan Monitor adanya penurunan berat
-    Dilaporkan adanya badan
perubahan sensasi rasa Monitor tipe dan jumlah aktivitas
-    Perasaan yang biasa dilakukan
ketidakmampuan untuk Monitor interaksi anak atau
mengunyah makanan orangtua selama makan
-    Miskonsepsi Monitor lingkungan selama
-    Kehilangan BB dengan makan
makanan cukup Jadwalkan pengobatan  dan
-    Keengganan untuk tindakan tidak selama jam
makan makan
-    Kram pada abdomen Monitor kulit kering dan
-    Tonus otot jelek perubahan pigmentasi
-    Nyeri abdominal dengan Monitor turgor kulit
atau tanpa patologi Monitor kekeringan, rambut
-    Kurang berminat kusam, dan mudah patah
terhadap makanan Monitor mual dan muntah
-    Pembuluh darah kapiler Monitor kadar albumin, total
mulai rapuh protein, Hb, dan kadar Ht
-    Diare dan atau Monitor makanan kesukaan
steatorrhea Monitor pertumbuhan dan
-    Kehilangan rambut yang perkembangan
cukup banyak (rontok) Monitor pucat, kemerahan, dan
-    Suara usus hiperaktif kekeringan jaringan
-    Kurangnya informasi, konjungtiva
misinformasi Monitor kalori dan intake nuntrisi
Catat adanya edema, hiperemik,
Faktor-faktor yang hipertonik papila lidah dan
berhubungan : cavitas oral.
Ketidakmampuan Catat jika lidah berwarna
pemasukan atau magenta, scarlet
mencerna makanan atau
mengabsorpsi zat-zat gizi
berhubungan dengan
faktor biologis,
psikologis atau ekonomi.
3 Defisit perawatan diri b/d Setelah dilakukan tindakan NIC :
kelemahan fisik keperawatan selama ………. Self Care assistane : ADLs
jam kebutuhan mandiri klien Monitor kemempuan klien untuk
Definisi : terpenuhi dengan kriteria perawatan diri yang mandiri.
Gangguan kemampuan   Klien terbebas dari bau badan Monitor kebutuhan klien untuk
untuk melakukan ADL   Menyatakan kenyamanan alat-alat bantu untuk kebersihan
pada diri terhadap kemampuan untuk diri, berpakaian, berhias,
melakukan ADLs toileting dan makan.
Batasan karakteristik :   Dapat melakukan ADLS dengan Sediakan bantuan sampai klien
ketidakmampuan untuk bantuan mampu secara utuh untuk
mandi, ketidakmampuan melakukan self-care.
untuk berpakaian, Dorong klien untuk melakukan
ketidakmampuan untuk aktivitas sehari-hari yang
makan, ketidakmampuan normal sesuai kemampuan yang
untuk toileting dimiliki.
Dorong untuk melakukan secara
Faktor yang berhubungan mandiri, tapi beri bantuan
: kelemahan, kerusakan ketika klien tidak mampu
kognitif atau perceptual, melakukannya.
kerusakan Ajarkan klien/ keluarga untuk
neuromuskular/ otot-otot mendorong kemandirian, untuk
saraf memberikan bantuan hanya jika
pasien tidak mampu untuk
melakukannya.
Berikan aktivitas rutin sehari-
hari sesuai kemampuan.
Pertimbangkan usia klien jika
mendorong pelaksanaan
aktivitas sehari-hari. 
DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar keperawtan medikal bedah, edisi 8 vol 3. Jakarta: EGC
Carpenito, L.J. 2000. Diagnosa Keperawatan, Aplikasi pada Praktik Klinis, edisi 6. Jakarta: EGC
Johnson, M., et all. 2000. Nursing Outcomes Classification (NOC) Second Edition. New Jersey:
Upper Saddle River
Marlyn E. Doenges, 2002. Rencana Asuhan Keperawatan, Jakarta, EGC

Anda mungkin juga menyukai