SP 2 Keluarga :
MEMBUAT SP 2 UNTUK KELUARAGA
Strategi pelaksanaan II resiko bunuh diri perawat dengan
keluarga
Pasien tersebut bernama Nn. Yuki yang berusia 25th. Pasien
merasa sedih dan malu karena pacarnya mengalami kecelakaan
sehingga Nn. Yuki tidak jadi menikah. Klien mengatakan
bahwa ia selalu dicibir tetangga dan kerabat dekatnya terutama
calon mertuanya sebagai wanita pembawa sial dan tidak bisa
apa-apa. Klien merasa hidupnya tidak berguna lagi. Klien
tampak tidak berinisiatif untuk berinteraksi dengan orang lain
dan tampak malas- malasan. Klien mengatakan bahwa bahwa
ia tidak ingin hidup lagi karena lebih baik dia mati saja.
Tampak bekas sayatan silet di pergelangan tangan kirinya.
Implementasi SP 2 : Keluarga
TAHAP ORIENTASI :
Perawat : “Selamat pagi bapak/ibu, sesuai janji kita minggu
lalu kita sekarang ketemu lagi” Keluarga : “Iya suster”
Perawat : “Bagaimana pak,bu ? ada pertanyaan tentang cara
merawat yang kita bicarakan
minggu lalu ?” Keluarga : “Tidak ada sus”
Perawat : “Sekarang kita akan latihan cara cara merawat Nn
Yuki ya pak / bu ?”
Keluarga : “Baik suster”
Perawat : “Kita akan coba disini dulu, setelah itu baru kita coba
langsung ke Nn.Yuki ya ?” Keluarga : “Baik sus”
Perawat : “Berapa lama bapak dan ibu mau kita latihan ?”
Bagaimana kalau 15 menit”
Keluarga : “Baik sus 15 menit saja”
KERJA
Perawat : “Bapak / Ibu tahu benda – benda yang dapat
membahayakan diri Nn.Yuki ? coba bapak / ibu sebutkan apa
saja benda – benda tersebut”