Disusun Oleh :
S1 KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA
TAHUN 2022
SKENARIO ROLEPLAY TERAPI MUSIK
Di RS. A terdapat pasien atas nama Ny. N usia 32 tahun dengan diagnose post op ca mamae sinistra. Pasien
mengeluh nyeri pada luka bekas operasi, pasien juga mengeluh susah tidur . Perawat shift siang berencana
melakukan pengkajian sekaligus memberikan terapi music pada pasien tersebut.
Pemeran:
Perawat 1 : Delfia Netti 2220243133
Perawat 2 : Resika Andriad 2220243137
Pasien : Lola Gus Endang 2220243135
Adik Pasien : Ivoni Astria 2220243134
Ibu Pasien :Yenita Gusti 2220243139
1. Fase Orientasi.
a. Salam terapeutik :
Perawat 1 : “Perkenalkan nama saya suster Delfi dan di sebelah saya suster Resi. Hari
ini kami dinas siang dari jam 14:00 sampai jam 20:00 malam. Kami akan merawat ibu selama di
rumah sakit ini. Sebelumnya ibu bisa tolong sebutkan nama dan alamat ibu?.”.
Pasien : “Nama saya Lola Gus Endang, alamat di batusangkar sus”.
b. Eνaluasi/νalidasi :
Pasien : “masih suka sakit-sakit sus payudara saya jadi saya gabisa tidur”
Perawat 1 : “oohh begitu ya bu. Karena kemarin ibu baru saja menjalani operasi jadi masih
terasa sakit ya bu”.
Pasien : “ Iya sus”
Perawat 2 :“Kalau begitu bagaimana kalau sekarang kami ajarkan cara untuk mengalihkan
rasa sakit dan tidak nyaman ibu. Caranya adalah dengan terapi music bu. Tujuannya agar ibu dapat
lebih rileks dan nyaman bu, terapi ini juga dapat mengalihkan rasa sakit yang ibu rasakan. Waktunya
sekitar 5 menit. Tempatnya di sini saja. Apakah ibu lola bersedia?”
Pasien : “Bersedia sus”.
Adik Pasien : “ sebelumnya maaf sus, boleh saya bertanya mengenai terapi musik yg akan di
berikan kepada kakak saya?”
Perawat 1 dan 2 : “ boleh,, silakan dek”
Adik Pasien : “Berapa lama terapi music ini di berikan sus? Dan apakah ada efek samping yang
buruk pada pendengaran?”
Perawat 2 : “jadi untuk terapi musik ini kita mulai dari awal musik sampai musik tersebut
berakhir (1 musik), jika pasien masih rileks dan ingin menyambung musiknya bisa kita lanjutkan. Untuk
efek samping buruk pada pendengar sejauh ini belum ada karna terapi music ini kita berikan dengan
volume yang tidak terlalu besar”.
Ibu Pasien : “ Saya mau tanya juga sus, Boleh gak sus terapi musik ini kita lakukan sendiri di
rumah? Atau kita sendiri yang memberikan terapi nya kepada anak kami?
Perawat 1 : “ Boleh bu, boleh sekali, karna tujuan terapi musik ini agar pasien menjadi rileks,
bahkan dengan adanya andil dari keluarga dalam memberikan terapi musik ini rasa nyaman pasien akan
lebih tinggi”
2. Fase Kerja.
Perawat 2 : “ Sebelumnya saya ingin bertanya dulu music seperti apa yang ibu sukai? Apakah
music klasik? Pop?atau yang lain bu? Atau ada penyanyi kesukaan ibu?
Pasien : “Saya biasanya suka dengerin musik klasik sus, apakah ada saran musik apa
yang bagus saya dengar sekarang sus?
Perawat 2 : “Bagaimana dengan musik dari Yiruma, River Flows In You Buk?
Pasien : “ boleh Sus”
Perawat 2 : “Baiklah bu, karena kita akan melakukan terapi menggunakan music, apakah
ibu atau keluarga ibu mempunyai handphone atau alat untuk mendengarkan music sendiri?
Adik Pasien : “ pake hp aku aja sus “
Perawat 2 : “Baiklah dik. Nah bu sekarang ibu coba ambil posisi yang menurut ibu nyaman,
kalau sudah nyaman selanjutnya ibu rileks yaa jangan tegang. Tarik nafas dalam lewat hidung lalu
keluarkan lewat mulut dan ibu ulangi sampai ibu merasa rileks. Nah selanjutnya kita akan mulai
mendengarkan music ya bu. Ibu bisa pakai headset ataupun tidak
, lakukan saja senyamannya ya bu. Selama mendengarkan music ibu rileks saja yaa nikmati musiknya.
Pasien : “Iya sus”
(Pasien mendengarkan music dan perawat mengamati respon yang diberikan oleh pasien selama terapi)
Setelah 5 menit ….
3. Fase Terminasi
n. Eνaluasi subjektif dan objektif :
Perawat 1 : “ Nah, terapi ini bisa ibu lakukan sendiri bu saat ibu merasa cemas,
terasa nyeri maupun rasa tidak nyaman. Ibu bisa juga melakukan terapi ini dengan memilih lagu
kesukaan ibu, atau kalau ibu bisa memainkan alat music bisa juga bu ibu lakukan itu.
Perawat 1 : “ Baiklah ibu, karena terapinya sudah selesai, dan saya rasa kondisi ibu juga sudah
lebih rileks, saya mohon pamit ya bu. Kita akan bertemu lagi besok ya bu untuk mengkaji ulang
kondisi ibu tempatnya di sini lagi. Permisi ya bu”
Pasien & ibu Pasien : “Terimakasih sus”