MANAJEMEN KEPERAWATAN
Oleh :
ARIANTI
DASWITI
DELFIA NETTI
IVONI ASTRIA
LOLA GUS ENDANG
SURYA NINGSIH
RESIKA ANDRIAD
NETRI NOFNITA
Dosen Pembimbing
Ns. Mera Delima, M.Kep
Penggorganisasian
1. Sumber daya 1. Pengembangan 1. RS Hanafiah 1. Kepuasan
manusia bervariasi jenjang karier staf berpeluang utk perawat tidak
dengan Latar belum merata mengembangkan terpenuhi
belakang pendidikan 2. Kinerja perawat kurang pola jenjang sehingga
yang beragam mulai 3. Kompetensi karir perawat cendrung untuk
dari DIII sampai keterampilan professional terjadi Turn over
dengan SI perawat sesuai area 2. RS Hanafiah pusat perawat
keperawatan kekhususan belum rujukan didaerah 2. kompetensi
2. Metode penugasan optimal Tanah Datar perawat kurang
yang 4. Metode penugasan tim 3. RS Hanafiah sehingga
digunakan metode belum berpeluang untuk memungkinkan
tim dan fungsional optimal dilaksanakan menghasilkan masyarakat
3. Pengelompokan tenaga perawat mencari
pasien infeksi sudah yang kompeten pengobatan lain
ada dibidangnya
4. Adanya perawat sesuai dengan
yang mengikuti area
pelatihan dengan kekhususannya
berbagai jenis
Pendokumentasian
1. Tersedianya sarana 1. Sistem 1. Adanya program 1. Adanya kesadaran
dan prasarana. pendokumentasian pelatihan tentang pasien dan
2. Dokumentasi masih secara manual pendokumentasian keluarga akan
keperawatan 2. 4 ruangan (66.67%) keperawatan tanggung jawab
dilakukan meliputi belum optimal 2. Adanya mahasiswa dan tanggung
pengkajian melaksanakan praktek manajemen guggat.
menggunakan head to pendokumentasian. keperawatan. 2. Akreditasi rumah
toe, serta diagnose 3. Dokumentasi belum 3. Adanya kerjasama sakit tentang
keperawatan sampai berkesinambungan pada yang baik antara system
evaluasi pencatatan dan evaluasi mahasiswa praktek dokumentasi
menggunakan pasien dengan perawat.
SOAP. 4. Dokumentasi tidak
3. Format pengkajian segera dilakukan tetapi
sudah ada dilengkapi pada saat
memudahkan perawat pasien akan pulang.
dalam pengkajian dan 5. Respon klien kurang
pengisiannya. terpantau dalam lembar
4. Format yang evaluasi.
digunakan sangat 6. Enam orang Perawat
membantu dalam (14.29%) kurang
melakukan memahami cara
pengkajian pada pencatatan, 35 orang
pasien perawat (83.33%)
5. 2 ruangan (33.33%) mengatakan tugas
sudah melaksanakan administrasi terlalu
pendokumentasian banyak
dengan baik
Penggerakan
Supervisi 1. Belum ada uraian yang 1. Adanya 1. Tuntutan pasien
1. Merupakan RS tipe jelas di ruangan tentang jadwal supervisi sebagai konsumen
B pendidikan supervisi keperawatan untuk
2. Kepala ruangan 2. Belum oleh pengawas mendapatkan
pendidikan SI mempunyai format keperawatan pelayanan yang
keperawatan yang baku dalam setiap bulan.. professional dan
3. Kabid keperawatan pelaksanaan supervisi 2. Adanya mahasiswa bermutu.
dan Kepala ruang 3. Kurangnya program praktek manajemen
mendukung kegiatan pelatihan dan sosialisasi keperawatan.
supervise. tentang supervisi
4. Ruang instalasi 4. Belum
Rawat Inap adanya dokumentasi
merupakan Ruangan supervisi yang jelas
yang memerlukan 5. Belum adanya evaluasi
perhatian ekstra dari terhadap pelaksanaan
petugas kesehatan. fungsi supervisi kepala
ruangan
6. Kelengkapan alat untuk
supervise
belum memenuhi
standar.
Pengawasan :
1. Sudah adanya 1. Tim pengendalian mutu 1. Evaluasi Adanya tuntutan
dibentuk tim baru terbentuk secara peningkatan mutu tinggi dari
pengendalian mutu kinerja belum kelihatan asuhan keperawatan masyarakat untuk
2. Sudah adanya 2. Belum optimalnya dengan pelayanan
perencanaan dari tim perawat menggunakan menggunakan professional
pengendalian mutu format SAK/SOP instrument A,B,C Persaingan antar
untuk turun satu kali 3. Belum semua perawat yang diterbitkan ruang interne
sebulan pelaksana tersosialisasi oleh Depkes. yang semakin
3. Sudah ada format dengan format 2. Adanya aturan kuat dalam
SAK/SOP disetiap SAK/SOP diruangan. rumah sakit pemberian
ruangan instalasi 4. Hasil wawancara menggunakan pelayanan
Rawat Inap beberapa perawat SAK/SOP
4. Tingkat pendidikan di pelaksana tidak tahu 3. Mensosialisasikan
instalasi Rawat Inap format SAK/SOP format SAK/SOP
S1 Kep = 21.43% diruangan ada. Kesemua petugas
DIII Kep = 78.57% 5. 16.07 % Perawat ruangan
pelaksana dalam
melakukan tindakan
asuhan keperawatan
mengikuti kebiasaan
lama tampa
mengikuti
SAK/SOP yang ada.
6. SOP belum
dievaluasi sehingga
tindak lanjut belum
ada
Infeksi Nasokomial
(Flebitis)
1. Sudah adanya tim 1. Belum optimalnya 1. Adanya jadwal Adanya tuntutan
pengendalian infeksi pengisian format turun tim PPI tinggi dari
nosokomial (pencatatan) rumah sakit setiap masyarakat
2. Sudah adanya format infeksi nosokomial bulan. untuk pelayanan
infeksi nosokomial 2. Dari 2 status 2. Adanya aturan professional
3. sudah adanya SOP pasien yang pasang rumah sakit Bertambahnya
diruangan untuk infuse format melakukan tindakan hari rawat karena
tindakan asuhan masih kosong menggunakan SOP infeksi sehingga
keperawatan 2. Angka flebitis 3. Pelatihan tentang ada suatu
5. sudah ada wostapel diruangan > 1 % infeksi nosokomial kecendrungan
dan herbiscraf setiap perbulan. Kurang dari ( flebitis) masyarakat
ruang rawatan angka toleransi 1.5% beralih pada
(Depkes 2001) pengobatan
3. Belum optimalnya alternative
perawat karena biaya
melaksanakan perawatan RS
tindakan sesuai cukup tinggi.
SOP.
4. Banyaknya pasien
menggunakan obat
cairan infuse yang
osmolalitasnya
tinggi
5. Kondisi penyakit
pasien dan usia pasien
yang mempengaruhi
pembuluh vena
Nilai 1 – 5
1 = sangat kurang penting
2 = kurang penting
3 = cukup penting
4 = penting
5 = sangat penting
Keterangan Prioritas Masalah
I (Importancy) : Pentingnya masalah
P (Prevalensi) : Masalah lebih banyak ditemukan
S (Severity) : Akibat yang ditimbulkan lebih serius
RI (Rate of Increase) : kenaikan jumlah masalah lebih cepat
PoC (Political Climate) : iklim politik pendukung
DU (Degree of Unmeet need): tingkat keinginan yang tidak terpenuhi untuk selesainya masalah
PC (Public Concern) : keprihatinan masyarakat
T (Technology) : tehnologi yang tersedia
R (Resources) : sumber daya yang ada : man, money, material, method.
Keterangan Alternatif Pemecahan Masalah
• M (Magnitude) : besarnya masalah yang diselesaikan
• I (Importancy) : pentingnya cara penyelesaian masalah
• V (Vulnerability) : sensitivitas penyelesaian masalah
• C (Cost) : biaya.
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
Masalah Alternatif Penyelesaian Masalah Efektifitas Efisiensi Jumlah Prioritas
M I V C MxIxV/C
Belum optimalnya 1. Bersama Kepala Bidang, Kepala Instalasi Rawat Inap Rawat
kegiatan supervise Inap dan Komite Keperawatan mengkaji dan menyusun kembali 3 5 4 2 60 : 2 = 30 II
dilaksanakan di format supervisi keperawatan yang ada
ruang rawat inap
instalasi Rawat Inap. 2. Mengusulkan kebijakan pemberlakuan supervisi keperawatan
di Instalasi Rawat Inap Rawat Inap 3 4 3 1 36 : 1 = 36 I
1 Mengkaji dan menyusun Tersedianya format Studi literatur Bid. Keprawatan Minggu III Desember Mahasiswa
format Supervisi supervisi keperawatan dan Diskusi Komite Kep
Keperawatan dan pendokumentasian asuhan Konsultasi Kepala Instalasi
pendokumentasian asuhan keperawatan yang baku di Rawat Inap.
keperawatan yang ada Instalasi Rawat Inap Kepala ruang
Rawat Inap Rawat Inap
2 Merumuskan rencana Ditetapkan waktu Diskusi Bid keperawatan Minggu III Desember Mahasiswa
pelatihan supervisi dan pelatihan Supervisi Konsultasi Bid Diklat
dokumentasi asuhan
Keperawatan dan Komite Kep
keperawatan
pendokumentasian asuhan
keperawatan
3 Sosialisasi format Kepala ruangan Simulasi Kepala ruangan dan Minggu IV Desember Mahasiswa
supervisi dan mengetahui format Dikusi perawat pelaksanan Kabid
dokumentasi asuhan supervisi kepala Ceramah di Instalasi Rawat Keperawatan
keperawatan di ruangan Tanya jawab Inap Rawat Inap.
Instalasi
Rawat Inap Rawat Inap.
PENANGGUNG
NO KEGIATAN TUJUAN METODE SASARAN WAKTU / TEMPAT
JAWAB
Perawat pelaksana
mengetahui cara
pendokumentasian
asuhan keperawatan di
di Instalasi Rawat
Inap
Rawat Inap.
4 Pelaksanaan Pelatihan memahami konsep Ceramah Bidang keperawatan Minggu IV Desember Bidang Diklat
Supervisi Keperawatan dan supervisi dan Diskusi Kepala ruangan
dokumentasi asuhan
dokumentasi asuhan Tanya Jawab Ketua Tim Ruang
keperawatan
keperawatan Role Play Perawat pelaksana
5 Persiapan uji coba Terlaksananya uji coba Diskusi Bidang Keprawatan Minggu IV Desember Mahasiswa
pelaksanaan supervisi pelaksanaan supervisi Negosiasi Komite Kep
keperawatan dan keperawatan dan Konsultasi Kepala Instalasi
dokumentasi asuhan dokumentasi asuhan Rawat Inap
keperawatan di Instalasi keperawatan di Instalasi Rawat Inap
Rawat Inap Rawat Inap Rawat Inap Rawat Inap Karu Instalasi
Rawat Inap Non
Bedah
PENANGGUNG
NO KEGIATAN TUJUAN METODE SASARAN WAKTU / TEMPAT
JAWAB
6 Melakukan uji coba Terlaksananya supervisi Format supervisi Kepala ruangan Minggu IV Desember Mahasiswa
pelaksanaan supervisi keperawatan dan keperawatan Instalasi Rawat
keperawatan dan dokumentasi asuhan Format Inap Rawat Inap
dokumentasi asuhan keperawatan di Instalasi Dokumentasi Perawat Pelaksana
keperawatan di Instalasi Rawat Inap Rawat Inap asuhan
Rawat Inap Rawat Inap keperawatan
7 Evaluasi hasil uji coba Diketahui hasil uji coba Observasi Supervisor Minggu IV Desember Mahasiswa
pelaksanaan supervisi pelaksanaan supervisi Dokumentasi
keperawatan dan keperawatan dan Self evaluasi
dokumentasi asuhan dokumentasi asuhan
keperawatan di Instalasi keperawatan di Instalasi
Rawat Inap Rawat Inap Rawat Inap Rawat Inap
8 Membuat laporan akhir Tersusunannya laporan Bimbingan dan Laporan akhir Minggu II Januari Mahasiswa
akhir konsultasi