Anda di halaman 1dari 13

TUGAS KEPEMIMPINAN DAN

MANAJEMEN KEPERAWATAN

Oleh :

ARIANTI
DASWITI
DELFIA NETTI
IVONI ASTRIA
LOLA GUS ENDANG
SURYA NINGSIH
RESIKA ANDRIAD
NETRI NOFNITA

Dosen Pembimbing
Ns. Mera Delima, M.Kep

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA


2023/2024
1. ANALISIS SWOT DI RUANG RAWAT INSTALASI RAWAT INAP RSUD PROF. DR.
M. ALI HANAFIAH SM BATUSANGKAR

Strength/ Weakness/ Opportunity/ Threatened/


Kekuatan Kelemahan Kesempatan Ancaman
Perencanaan
 Visi, Misi & Tujuan:  Visi, Misi dan tujuan  Semua ruang rawat  Persaingan antar
semua perawat ruang RS terlalu panjang sulit instalasi Rawat Inap rumah sakit
instalasi Rawat Inap bagi semua perawat di pasang visi, misi semakin ketat
mengetehui visi, misi untuk menghafalnya & tujuan rumah sakit
& tujuan rumah sakit  Belum semua ruangan pada tempat yang
di pasang visi misi mudah dilihat oleh
petugas dan orang
lain
 Ketenagaan:
1. Adanya pembagian 1. Ketidakseimbangan 1. RS Hanafiah  Adanya tuntutan
jam kerja/shift dan antara jumlah perawat merupakan tipe C tinggi dari
penanggung jawab dan pasien 2. RS Hanafiah masyarakat untuk
shift 2. Ketenagaan belum memberikan pelayanan
2. Struktur organisasi berdasarkan beban kebijakan mengirim professional
yang ada sesuai kerja perawat untuk  Makin tingginya
dengan kemampuan 3. Belum dipahaminya pelatihan / kesadaran
perawat. tanggung jawab dan melanjutkan masyarakat akan
3. Pembagian tugas tanggung gugat secara pendidikan tinggi. pentingnya
sesuai dengan benar 4. Adanya kerjasama kesehatan
struktur organisasi 4. Sebahagian perawat yang baik antara  Persaingan antar
yang ada. belum memahami perawat dengan rumah sakit
4. Jenis tenaga di peran dan fungsinya mahasiswa yang semakin ketat
instalasi Rawat Inap praktek  Adanya
S1 Kep = 21.43% pertanggung
DIII Kep = 78.57% jawaban legalitas
5. Adanya perawat bagi pasien.
yang mengikuti
pelatihan dengan
berbagai jenis
6. Usia tenaga perawat
relatif masih
produktif.

 Alat –alat / sarana


1. Mempunyai sarana 1. Belum terpakainya 1. RS Hanafiah 1. Adanya RS
& prasarana untuk sarana dan prasarana merupakan rumah pesaing yang
pasien dan tenaga secara optimal. sakit rujukan yang memiliki fasilitas
kesehatan. 2. Administrasi belum ada memiliki fasilitas lengkap
2. Terdapatnya di dua ruangan (Ruang cukup lengkap 2. Tuntutan
administrasi neoro & jantung). 2. Adanya kesempatan masyarakat
penunjang di 3. Maintanance peralatan menambah terkait dengan
beberapa ruangan. belum tertata anggaran untuk peralatan lengkap,
3. Tersedianya Nurse 4. Alat – alat yang rusak pembelian alat mudah
station. belum diperbaiki – alat. terjangkau dan
4. Mempunyai 3. Adanya kesempatan nyaman
peralatan semua untuk penggantian 3. Adanya
perawat ruangan alat – alat yang kesenjangan
mampu tidak layak pakai antara jumlah
menggunakannya pasien dengan
5. Memiliki SOP peralatan yang
seperti askep diperlukan.
sepuluh penyakit
6. Memiliki pencatatan
dan pelaporan untuk
pendokumentasian

 Penggorganisasian
1. Sumber daya 1. Pengembangan 1. RS Hanafiah 1. Kepuasan
manusia bervariasi jenjang karier staf berpeluang utk perawat tidak
dengan Latar belum merata mengembangkan terpenuhi
belakang pendidikan 2. Kinerja perawat kurang pola jenjang sehingga
yang beragam mulai 3. Kompetensi karir perawat cendrung untuk
dari DIII sampai keterampilan professional terjadi Turn over
dengan SI perawat sesuai area 2. RS Hanafiah pusat perawat
keperawatan kekhususan belum rujukan didaerah 2. kompetensi
2. Metode penugasan optimal Tanah Datar perawat kurang
yang 4. Metode penugasan tim 3. RS Hanafiah sehingga
digunakan metode belum berpeluang untuk memungkinkan
tim dan fungsional optimal dilaksanakan menghasilkan masyarakat
3. Pengelompokan tenaga perawat mencari
pasien infeksi sudah yang kompeten pengobatan lain
ada dibidangnya
4. Adanya perawat sesuai dengan
yang mengikuti area
pelatihan dengan kekhususannya
berbagai jenis

 Pendokumentasian
1. Tersedianya sarana 1. Sistem 1. Adanya program 1. Adanya kesadaran
dan prasarana. pendokumentasian pelatihan tentang pasien dan
2. Dokumentasi masih secara manual pendokumentasian keluarga akan
keperawatan 2. 4 ruangan (66.67%) keperawatan tanggung jawab
dilakukan meliputi belum optimal 2. Adanya mahasiswa dan tanggung
pengkajian melaksanakan praktek manajemen guggat.
menggunakan head to pendokumentasian. keperawatan. 2. Akreditasi rumah
toe, serta diagnose 3. Dokumentasi belum 3. Adanya kerjasama sakit tentang
keperawatan sampai berkesinambungan pada yang baik antara system
evaluasi pencatatan dan evaluasi mahasiswa praktek dokumentasi
menggunakan pasien dengan perawat.
SOAP. 4. Dokumentasi tidak
3. Format pengkajian segera dilakukan tetapi
sudah ada dilengkapi pada saat
memudahkan perawat pasien akan pulang.
dalam pengkajian dan 5. Respon klien kurang
pengisiannya. terpantau dalam lembar
4. Format yang evaluasi.
digunakan sangat 6. Enam orang Perawat
membantu dalam (14.29%) kurang
melakukan memahami cara
pengkajian pada pencatatan, 35 orang
pasien perawat (83.33%)
5. 2 ruangan (33.33%) mengatakan tugas
sudah melaksanakan administrasi terlalu
pendokumentasian banyak
dengan baik

 Penggerakan
Supervisi 1. Belum ada uraian yang 1. Adanya 1. Tuntutan pasien
1. Merupakan RS tipe jelas di ruangan tentang jadwal supervisi sebagai konsumen
B pendidikan supervisi keperawatan untuk
2. Kepala ruangan 2. Belum oleh pengawas mendapatkan
pendidikan SI mempunyai format keperawatan pelayanan yang
keperawatan yang baku dalam setiap bulan.. professional dan
3. Kabid keperawatan pelaksanaan supervisi 2. Adanya mahasiswa bermutu.
dan Kepala ruang 3. Kurangnya program praktek manajemen
mendukung kegiatan pelatihan dan sosialisasi keperawatan.
supervise. tentang supervisi
4. Ruang instalasi 4. Belum
Rawat Inap adanya dokumentasi
merupakan Ruangan supervisi yang jelas
yang memerlukan 5. Belum adanya evaluasi
perhatian ekstra dari terhadap pelaksanaan
petugas kesehatan. fungsi supervisi kepala
ruangan
6. Kelengkapan alat untuk
supervise
belum memenuhi
standar.
 Pengawasan :
1. Sudah adanya 1. Tim pengendalian mutu 1. Evaluasi  Adanya tuntutan
dibentuk tim baru terbentuk secara peningkatan mutu tinggi dari
pengendalian mutu kinerja belum kelihatan asuhan keperawatan masyarakat untuk
2. Sudah adanya 2. Belum optimalnya dengan pelayanan
perencanaan dari tim perawat menggunakan menggunakan professional
pengendalian mutu format SAK/SOP instrument A,B,C  Persaingan antar
untuk turun satu kali 3. Belum semua perawat yang diterbitkan ruang interne
sebulan pelaksana tersosialisasi oleh Depkes. yang semakin
3. Sudah ada format dengan format 2. Adanya aturan kuat dalam
SAK/SOP disetiap SAK/SOP diruangan. rumah sakit pemberian
ruangan instalasi 4. Hasil wawancara menggunakan pelayanan
Rawat Inap beberapa perawat SAK/SOP
4. Tingkat pendidikan di pelaksana tidak tahu 3. Mensosialisasikan
instalasi Rawat Inap format SAK/SOP format SAK/SOP
S1 Kep = 21.43% diruangan ada. Kesemua petugas
DIII Kep = 78.57% 5. 16.07 % Perawat ruangan
pelaksana dalam
melakukan tindakan
asuhan keperawatan
mengikuti kebiasaan
lama tampa
mengikuti
SAK/SOP yang ada.
6. SOP belum
dievaluasi sehingga
tindak lanjut belum
ada
 Infeksi Nasokomial
(Flebitis)
1. Sudah adanya tim 1. Belum optimalnya 1. Adanya jadwal  Adanya tuntutan
pengendalian infeksi pengisian format turun tim PPI tinggi dari
nosokomial (pencatatan) rumah sakit setiap masyarakat
2. Sudah adanya format infeksi nosokomial bulan. untuk pelayanan
infeksi nosokomial 2. Dari 2 status 2. Adanya aturan professional
3. sudah adanya SOP pasien yang pasang rumah sakit  Bertambahnya
diruangan untuk infuse format melakukan tindakan hari rawat karena
tindakan asuhan masih kosong menggunakan SOP infeksi sehingga
keperawatan 2. Angka flebitis 3. Pelatihan tentang ada suatu
5. sudah ada wostapel diruangan > 1 % infeksi nosokomial kecendrungan
dan herbiscraf setiap perbulan. Kurang dari ( flebitis) masyarakat
ruang rawatan angka toleransi 1.5% beralih pada
(Depkes 2001) pengobatan
3. Belum optimalnya alternative
perawat karena biaya
melaksanakan perawatan RS
tindakan sesuai cukup tinggi.
SOP.
4. Banyaknya pasien
menggunakan obat
cairan infuse yang
osmolalitasnya
tinggi
5. Kondisi penyakit
pasien dan usia pasien
yang mempengaruhi
pembuluh vena

 Keuangan 1. Kepala ruangan 1. Bantuan/ jaminan 1. Masih adanya


1. Pembayaran jasa tidak mengetahui oleh PT.Bpjs untuk pembayaran
umum,BPJS, Askes jumlah jasa yg pasien BPJS yang menjadi
diatur bagian akan diberikan tanggung jawab
keuangan RS karena sudah pejabat yang
dikelola oleh pihak tidak jelas
keuangan pembayarannya
RS.keuangan yang
tidak sesuai
dengan jumlah
pasie
 Metode 1. Ruangan tidak 1. Adanya visi RS 1. adanya
1. kepala ruangan melakukan persaingan mutu
melakukan supervisi pemantauan Rs
terhadap pegawai terhadap kepuasan
dan harapan
harapan pasien
tentang pelayanan

A. Daftar Masalah Manajemen Yang Ditemukan


1. Masih kurangnya tenaga yang dirasakan dimasing–masing ruangan
(Ketenagaan belum berdasarkan beban kerja)
2. Belum optimalnya fasilitas dan sarana untuk mendukung pelaksanaan asuhan
keperawatan.
3. Belum meratanya pengembangan karier staf di ruang rawat inap
4. Belum optimalnya Pendokumentasian asuhan keperawatan berdasarkan SAK
di ruang rawat inap instalasi Rawat Inap.
5. Belum optimalnya kegiatan supervise dilaksanakan di ruang rawat inap
6. Belum optimalnya tindakan asuhan keperawatan berdasarkan SOP di ruang
rawat inap
7. Tingginya angka flebitis di instalasi rawat inap Rawat Inap dibandingkan
dengan stadar Depkes (2015) untuk flebitis angka toleransi 1%.
PRIORITAS MASALAH

NO MASALAH Importancy (I) T R JMH


P S RI PC DU POC IxTxR
1. Belum optimalnya kegiatan supervise dilaksanakan Di Ruang Rawat Inap 4 3 2 2 3 3 3 4
204
2. Belum optimalnya Pendokumentasian asuhan keperawatan sesuai SAK di 4 4 4 3 3 4 2 4
176
Ruang Rawat Inap
3. Belum optimalnya pengendalian infeksi : flebitis di Instalasi Rawat Inap 4 4 3 2 4 3 2 4
160

4. Belum optimalnya tindakan asuhan keperawatan berdasarkan SOP di Ruang 3 5 3 2 3 3 2 3


114
Rawat Inap
5. Belum optimalnya metode penugasan tim dilaksanakan di ruangan 3 2 2 2 3 3 2 3 90
6. Masih kurangnya tenaga yang dirasakan dimasing – masing ruangan(Baik
kualitas maupun kuantitas) 3 2 2 3 2 2 2 3 84
7. Belum optimalnya fasilitas dan sarana untuk mendukung pelaksanaan asuhan
keperawatan 3 4 3 2 4 3 2 2 76

Nilai 1 – 5
1 = sangat kurang penting
2 = kurang penting
3 = cukup penting
4 = penting
5 = sangat penting
Keterangan Prioritas Masalah
 I (Importancy) : Pentingnya masalah
 P (Prevalensi) : Masalah lebih banyak ditemukan
 S (Severity) : Akibat yang ditimbulkan lebih serius
 RI (Rate of Increase) : kenaikan jumlah masalah lebih cepat
 PoC (Political Climate) : iklim politik pendukung
 DU (Degree of Unmeet need): tingkat keinginan yang tidak terpenuhi untuk selesainya masalah
 PC (Public Concern) : keprihatinan masyarakat
 T (Technology) : tehnologi yang tersedia
 R (Resources) : sumber daya yang ada : man, money, material, method.
Keterangan Alternatif Pemecahan Masalah
• M (Magnitude) : besarnya masalah yang diselesaikan
• I (Importancy) : pentingnya cara penyelesaian masalah
• V (Vulnerability) : sensitivitas penyelesaian masalah
• C (Cost) : biaya.
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
Masalah Alternatif Penyelesaian Masalah Efektifitas Efisiensi Jumlah Prioritas
M I V C MxIxV/C
Belum optimalnya 1. Bersama Kepala Bidang, Kepala Instalasi Rawat Inap Rawat
kegiatan supervise Inap dan Komite Keperawatan mengkaji dan menyusun kembali 3 5 4 2 60 : 2 = 30 II
dilaksanakan di format supervisi keperawatan yang ada
ruang rawat inap
instalasi Rawat Inap. 2. Mengusulkan kebijakan pemberlakuan supervisi keperawatan
di Instalasi Rawat Inap Rawat Inap 3 4 3 1 36 : 1 = 36 I

3. Mengadakan pelatihan supervisi keperawatan


4 5 3 4 60 : 4 = 15 III
4. Melakukan ujicoba pelaksanaan supervisi keperawatan di
Instalasi Rawat Inap Rawat Inap 4 3 2 2 24 : 2 = 12 V

5. Melakukan penilaian pelaksanaan supervisi keperawatan


di Instalasi Rawat Inap Rawat Inap 4 4 2 2 32 : 2 = 16 IV
Masalah Alternatif Penyelesaian Masalah Efektifitas Efisiensi Jumlah Prioritas
M I V C MxIxV/C
Belum optimalnya 1. Bersama kepala bidang keperawatan dan komite keperawatan 3 3 2 1 18 : 1 = 18 III
Pendokumentasian mengidentifikasi bentuk dokumentasi di Instalasi Rawat Inap
asuhan keperawatan Rawat Inap
sesuai SAK di
Ruang Rawat Inap 2. Mengadakan pelatihan dokumentasi keperawatan bagi perawat 5 5 2 5 50 : 5= 10 IV
Instalasi Rawat Inap pelaksana dan kepala ruangan di Instalasi Rawat Inap Rawat Inap
.

3. Melakukan uji coba pelaksanaan dokumentasi asuhan keperawatan


di Instalasi Rawat Inap Rawat Inap 3 3 3 1 27 : 1 = 27 I

4. Melakukan penilaian dan evaluasi pelaksanaan dokumentasi askep


di Instalasi Rawat Inap Rawat Inap 5 4 3 3 60 : 3 = 20 II
PLAN OF ACTION (POA)

SUPERVISI DAN PENDOKUMENTASIAN


PENANGGUNG
NO KEGIATAN TUJUAN METODE SASARAN WAKTU / TEMPAT
JAWAB

1 Mengkaji dan menyusun Tersedianya format  Studi literatur  Bid. Keprawatan Minggu III Desember  Mahasiswa
format Supervisi supervisi keperawatan dan  Diskusi  Komite Kep
Keperawatan dan pendokumentasian asuhan  Konsultasi  Kepala Instalasi
pendokumentasian asuhan keperawatan yang baku di Rawat Inap.
keperawatan yang ada Instalasi Rawat Inap  Kepala ruang
Rawat Inap Rawat Inap

2 Merumuskan rencana Ditetapkan waktu  Diskusi  Bid keperawatan Minggu III Desember  Mahasiswa
pelatihan supervisi dan pelatihan Supervisi  Konsultasi  Bid Diklat
dokumentasi asuhan
Keperawatan dan  Komite Kep
keperawatan
pendokumentasian asuhan
keperawatan

3  Sosialisasi format  Kepala ruangan  Simulasi  Kepala ruangan dan Minggu IV Desember  Mahasiswa
supervisi dan mengetahui format  Dikusi perawat pelaksanan  Kabid
dokumentasi asuhan supervisi kepala  Ceramah di Instalasi Rawat Keperawatan
keperawatan di ruangan  Tanya jawab Inap Rawat Inap.
Instalasi
Rawat Inap Rawat Inap.
PENANGGUNG
NO KEGIATAN TUJUAN METODE SASARAN WAKTU / TEMPAT
JAWAB

 Perawat pelaksana
mengetahui cara
pendokumentasian
asuhan keperawatan di
di Instalasi Rawat
Inap
Rawat Inap.
4 Pelaksanaan Pelatihan memahami konsep  Ceramah  Bidang keperawatan Minggu IV Desember  Bidang Diklat
Supervisi Keperawatan dan supervisi dan  Diskusi  Kepala ruangan
dokumentasi asuhan
dokumentasi asuhan  Tanya Jawab  Ketua Tim Ruang
keperawatan
keperawatan  Role Play  Perawat pelaksana

5 Persiapan uji coba Terlaksananya uji coba  Diskusi  Bidang Keprawatan Minggu IV Desember  Mahasiswa
pelaksanaan supervisi pelaksanaan supervisi  Negosiasi  Komite Kep
keperawatan dan keperawatan dan  Konsultasi  Kepala Instalasi
dokumentasi asuhan dokumentasi asuhan Rawat Inap
keperawatan di Instalasi keperawatan di Instalasi Rawat Inap
Rawat Inap Rawat Inap Rawat Inap Rawat Inap  Karu Instalasi
Rawat Inap Non
Bedah
PENANGGUNG
NO KEGIATAN TUJUAN METODE SASARAN WAKTU / TEMPAT
JAWAB

6 Melakukan uji coba Terlaksananya supervisi  Format supervisi  Kepala ruangan Minggu IV Desember  Mahasiswa
pelaksanaan supervisi keperawatan dan keperawatan Instalasi Rawat
keperawatan dan dokumentasi asuhan  Format Inap Rawat Inap
dokumentasi asuhan keperawatan di Instalasi Dokumentasi  Perawat Pelaksana
keperawatan di Instalasi Rawat Inap Rawat Inap asuhan
Rawat Inap Rawat Inap keperawatan

7 Evaluasi hasil uji coba Diketahui hasil uji coba  Observasi  Supervisor Minggu IV Desember  Mahasiswa
pelaksanaan supervisi pelaksanaan supervisi  Dokumentasi
keperawatan dan keperawatan dan  Self evaluasi
dokumentasi asuhan dokumentasi asuhan
keperawatan di Instalasi keperawatan di Instalasi
Rawat Inap Rawat Inap Rawat Inap Rawat Inap

8 Membuat laporan akhir Tersusunannya laporan  Bimbingan dan  Laporan akhir Minggu II Januari  Mahasiswa
akhir konsultasi

Anda mungkin juga menyukai