Anda di halaman 1dari 9

DESIMINASI ILMU PRE CONFERENCE DAN POST CONFERENCE

MANAJEMEN KEPERAWATAN

Disusun Oleh :

KELOMPOK CAPLAN

1. Amor Rakasiwi, S. Kep


2. Ana Mariana Ulfah, S. Kep
3. Dian Triyani, S. Kep
4. Dora Hasibuan, S. Kep
5. Julian Suhendra, S. Kep
6. May Daryeti, S. Kep
7. Melisa Pusfita Sari, S. Kep
8. Rita Dewi Lestari, S. Kep
9. Saka Dwi Zatmoko, S. Kep
10. Satrio Kusumo Nugroho, S. Kep
11. Riskie Hikmah, S. Kep
12. Riyan Kurniawan, S. Kep
13. Tien Sumarna, S.Kep
14. Winda Siska Sari, S. Kep

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

HARAPAN IBU JAMBI

TAHUN 2020

Page | 1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Proses keperawatan adalah serangkaian tindakan yang sistematis
dan bersinambung meliputi tindakan untuk mengidentifikasi masalah
kesehatan individu atau kelompok baik yang aktual maupun
potensial,kemudian merencanakan tindakan untuk menyelesaikan,
mengurangi, atau mencegah terjadinya masalah baru dan melaksanakan
tindakan atau menugaskan orang lain untuk melaksanakan tindakan yang
dikerjakan.( Rohmah N,2010).
Menurut Nursalam (2002), keperawatan sebagai pelayanan yang
professional bersifat humanistik, menggunakan pendekatan holistik,
dilakukan berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan, berorientasi kepada
kebutuhan obyektif klien, mengacu pada standard professional
keperawatan dan menggunakan etika keperawatan sebagai tuntunan
utama. Keperawatan profesional secara umum merupakan tanggung
jawab seorang perawat yang selalu mengabdi kepada manusia dan
kemanusiaan, sehingga dituntut untuk selalu melaksanakan asuhan
keperawatan dengan benar (rasional) dan baik (etikal).

Dalam melaksanakan tugasnya perawat memberi asuhan


keperawatan yang terbaik sesuai kemampuannya, dalam keperawatan ada
beberapa metode salah satu nya metode tim. Metode tim diterapkan
dengan menggunakan kerja sama tim perawat yang heterogen, terdiri dari
perawat propesional, dan pembantu perawat untuk memberikan asuhan
keperawatan kepada sekelompok pasien. Metode tim disebut pre dan post
conference atau pembahasan dalam penugasan, pembahasan dalam
merencanakan dan menuliskan asuhan keperawatan dan mengevaluasi
hasil yang telah dicapai. (Kuntoro, agus, 2010).

Page | 2
Keperawatan di Indonesia di masa depan sampai saat ini masih
berada dalam proses mewujudkan keperawatan sebagai profesi, maka akan
terjadi beberapa perubahaan dalam aspek keperawatan yaitu : penataan
pendidikan tinggi keperawatan, pelayanan dan asuhan keperawatan,
pembinaan dan kehidupan keprofesian, dan penataan lingkungan untuk
perkembangan keperawatan.pelayanan keperawatan melalui pelaksana
fungsi perncanaan, pengorganisasian, pengaturan ketenagaan, pengarahan,
evaluasi dan pengendalian mutu keperawatan.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa fungsi pre conference dan post conference?
2. Bagaimana tata cara pre conference dan post conference?
3. Bagaimana tata cara koordinasi dengan profesi lain?
4. Bagaiman tata cara memberikan pengarahan dan yang
bertanggung jawab dalam pengarahan di manajemen
keperawatan?
1.3. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui pelaksanaan pre conference dan post conference
2. Tujuan Khusus
a.) Perawat mengetahui pengertian tentang pre conference dan post
conference keperawatan.
b) Perawat mengetahui tujuan dilakukannya pre conference dan post
conference
c) Perawat mengetahui pedoman pre conference dan post conference
d) Pemberian contoh melalui video tenteng pre conference dan
post conference

Page | 3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN

Pre-conference adalah komunikasi ketua tim/penanggung jawab shift


dengan perawat pelaksana setelah selesai operan. Kegiatan ini dilakukan pada
masing-masing tim. Kegiatan pre- conference dipimpin oleh ketua
tim/penanggung jawab shift memberikan arahan (pembagian penanggung jawab
masing-masing pasien, menanyakan rencana harian, dan lain-lain) kepada perawat
pelaksana sebelum terjun ke pasien( Nursalam, 20110)

Post-conference adalah komunikasi ketua tim atau penanggung jawab shift


dengan perawat pelaksana sebelum timbang terima atau operan atau mengakhiri
dinas dilakukan, kegiatan ini juga dilakukan pada masing- masing tim. Isi
komunikasi dalam kegiatan ini membahas segala hal yang telah dilaksanakan
dalam asuhan keperawatan kepada pasien, apa saja yang belum dilaksanakan dan
perlu disampaikan kepada shift berikutnya, apa saja yang perlu dilaporkan terkait
dengan kondisi pasien, kendala-kendala yang dialami selama memberikan asuhan
keperawatan, dan lain-lain( Rohmah N,2010).

Pre conference adalah komunikasi katim dan perawat pelaksana setelah


selesai operan untuk rencana kegiatan pada shift tersebut yang dipimpin oleh
ketua tim atau penanggung jawab tim. Jika yang dinas pada tim tersebut hanya
satu orang, maka pre conference ditiadakan. Isi pre conference adalah rencana tiap
perawat (rencana harian), dan tambahan rencana dari katim dan PJ tim, sedangkan
Post conference adalah komunikasi katim dan perawat pelaksana tentang hasil
kegiatan sepanjang shift dan sebelum operan kepada shift berikut. Isi post
conference adalah hasil askep tiap perawatan dan hal penting untuk operan (tindak
lanjut). Post conference dipimpin olehkatim atau Pj tim (Modul MPKP, 2006)

Page | 4
2.2 Fungsi pre conference dan post conference
2.6.1. Fungsi pre conference
1. Membantu untuk mengidentifikasi masalah-masalah klien,
merencanakan asuhan dan merencanakan evaluasi hasil
2. Mempersiapkan hal-hal yang akan ditemui di lapangan
3. Memberikan kesempatan untuk berdiskusi tentang keadaan
klien
2.6.2. Fungsi post conference
1. Untuk memberikan kesempatan mendiskusikan penyelesaian
masalah dan membandingkan masalah yang dijumpai
2.3 Tata cara pre conference & post conference
2.7.1. Tata cara pre conference
1. Kepala ruangan/ketua tim member salam (selamat
pagi/assalamualaikum)
2. Jelaskan tujuan konferensi awal
3. Berikan pengarahan kepada anggota tim tentang rencana
kegiatan/asuhan keperawatan pada shift pagi
4. Lakukan pembagian tugas kepada tim
5. Berikan kesempatan pada masing-masing ketua tim untuk
menjelaskan pasien kelolaan (kondisi dan tingkat
ketergantunggan)serta membagi tugas kepada anggota tim
6. Memberikan kesempatan kepada tim untuk mempresentasikan
kasus ‘spesial’/pasien yang menjadi prioritas (Ex: kasus
sulit/kompleks) meliputi:
a. Identitas klien: nama,alamat,no registrasi
b. Diagnosis medis
c. Diagnosis keperawatan dan data fokus yang menunjang
diagnosa
d. Tindakan keperawatan yang dilakukan
e. Tindakan keperawatan yang sudah dilakukan dan hasilnya
f. Rencana tindak lanjut

Page | 5
g. Masalah yang diadapi
7. Berikan kesempatan kepada tim yang lain untuk
mendiskusikan/bertanya/menanggapi/memberikan masukan
8. Karu/katim mencatat hasil diskusi/masukan anggota tim
9. Karu memberikan kesimpulan dari diskusi yang telah
dilakukan
10. Karu memberikan penekanan pada hal-hal yang perlu
diperhatikan (missal: proteksi diri,SOP) atau membacakan
SOP-SOP untuk pelaksanaan tindakan
11. Tanyakan kesiapan semua anggota untuk melakukan kegiatan
pelayanan keperawatan
12. Sampaikan kontrak waktu untuk pelaksanaan middle
conference
13. Mengucapkan salam
14. Mengucapkan selamat bekerja
2.7.2. Tata cara post conference
1. Kepala ruangan/ketua tim member salam (selamat
pagi/assalamualaikum)
2. Jelaskan tujuan konferensi akhir
3. Berikan kesempatan pada masing-masing ketua tim(mewakili
anggota) untuk melaporkan perkembangan pasien kelolaan
(kondisi dan tingkat ketergantungan) atau masing-masing
anggota untuk melaporkan perkembangan masing-masing
pasien kelolaan(sampaikan semua pasien dilaporkan) meliputi:
a. Identitas klin: nama,alamat,no registrasi
b. Diagnosis medis
c. Diagnosis keperawatan dan data focus yang menunjang
diagnose
d. Tindakan keperawatan yang sudah dilakukan dan hasilnya
e. Rencana tindak lanjut
f. Masalah yang dihadapi

Page | 6
4. Berikan kesempatan kepada tim yang lain untuk
mennggapi/memberikan masukan
5. Karu/katim mencatat hasil diskusi/masukan anggota tim
6. Karu/katim memberikan kesimpulan
7. Jelaskan kegiatan selanjutnya adalah operan dengan shift
berikutnya
8. Mengucapkan selamat dan terima kasih atas kerjasama dalam
melaksanakan pelayanan keperawatan
9. Mengcapkan salam

Page | 7
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Dalam melaksanakan tugasnya perawat memberi asuhan
keperawatan yang terbaik sesuai kemampuannya, dalam keperawatan ada
beberapa metode salah satu nya metode tim. Metode tim diterapkan
dengan menggunakan kerja sama tim perawat yang heterogen, terdiri dari
perawat propesional, dan pembantu perawat untuk memberikan asuhan
keperawatan kepada sekelompok pasien. Metode tim disebut pre dan post
conference atau pembahasan dalam penugasan, pembahasan dalam
merencanakan dan menuliskan asuhan keperawatan dan mengevaluasi
hasil yang telah dicapai. (Kuntoro, agus, 2010)
Metode tim disebut pre dan post conference atau pembahasan
dalam penugasan, pembahasan dalam merencanakan dan menuliskan
asuhan keperawatan dan mengevaluasi hasil yang telah dicapai.

3.2. Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Desiminasi ilmu ini
terdapat kekurangan.Maka besar harapan kami kepada para pembaca untuk
bisa memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun agar
Desiminasi ilmu ini menjadi lebih sempurna.

Page | 8
DAFTAR PUSTAKA

Bahtiar,yanyan. 2010. Manajemen keperawatan dengan pendekatan praktis.


Jakarta : Erlangga
Hidayat, Aziz A. 2008. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Salemba Medika.
Jakarta
Kuntoro,Agus.2010.Buku Ajar Manajemen Keperawatan.Yogyakarta: Nuha
Medika
Nursalam, 2011. Manajemen Keperawatan ‘Aplikasi dalam Praktik Keperawatan
Profesional’. Salemba Medika. Jakarta
Potter & Perry.2005.Fundamental Keperawatan.Jakarta:ECG
Suarli & Bahtiar,Yanyan.2002.Manajemen Keperawatan.Jakarta: Erlanga

Page | 9

Anda mungkin juga menyukai