Disusun Oleh :
Kelompok 12
1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Pasien
1.3.1.1 Membantu menyelesaikan masalah pasien sehingga
mempercepat masa penyembuhan.
1.3.1.2 Mendapat perawatan secara profesional dan efektif kepada
pasien.
1.3.1.3 Memenuhi kebutuhan pasien.
1.3.2 Bagi Perawat
1.3.2.1 Meningkatkan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor
perawat.
1.3.2.2 Meningkatkan kerjasama antar tim kesehatan.
1.3.2.3 Menciptakan komunitas keperawatan profesional.
1.3.3 Bagi rumah sakit
1.3.3.1 Meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit.
1.3.3.2 Menurunkan lama hari perawatan pasien.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.2 Tujuan
2.1.2.1 Tujuan Umum
Menyelesaikan masalah pasien melalui pendekatan berpikir
kritis dan diskusi
2.1.2.2 Tujuan Khusus
a. Menumbuhkan cara berpikir
kritis dan sistematis
b. Meningkatkan kemampuan
validasi data pasien
c. Meningkatkan kemampuan
menentukan diagnosis keperawatan
d. Menumbuhkan pemikiran
tentang tindakan keperawatan yang berorientasi pada
masalah pasien
e. Meningkatkan kemampuan
memodifikasi rencana asuhan keperawatan
f. Meningkatkan kemampuan
justifikasi
g. Meningkatkan kemampuan
menilai hasil kerja
2.1.3 Manfaat
2.1.3.1 Masalah pasien dapat teratasi
2.1.3.2 Kebutuhan pasien dapat terpenuhi
2.1.3.3 Terciptanya komunitas keperawatan yang profesional
2.1.3.4 Terjalinnya kerjasama antar tim kesehatan.
2.1.3.5 Perawat dapat melaksanakan model asuhan keperawatan
dengan tepat dan benar.
2.1.5 Metode
Diskusi : Status pasien, Alat buku dan alat tulis
PP
Tahap praronde
Penetapan Pasien
2. PersiapanPasien :
Informed Concent
HasilPengkajian/ Validasi data
Tahap Pelaksanaan
di Nurse Station 3. PenyajianMasalah
Apadiagnosis keperawatan?
Apa data yang mendukung?
Bagaimana intervensi yang sudah dilakukan?
Apahambatan yang ditemukan?
Paskaronde Simpulandanrekomendasisolu
simasalah
Gambar 2.1 Alur pelaksanaan ronde keperawatan
1. Pra-ronde
a. Menentukan kasus dan topik (masalah yang tidak teratasi dan
masalah yang langka
b. Menentukan tim ronde
c. Mencari sumber atau literature
d. Membuat proposal
e. Mempersiapkan pasien: informed consent dan pengkajian
f. Diskusi tentang diagnosis keperawatan, data yang mendukung,
asuhan keperawatan yang dilakukan dan hambatan selama
keperawatan
2. Pelaksanaan ronde
a. Penjelasan tentang pasien oleh perawat primer yang difokuskan
pada masalah keperawatan dan rencana tindakan yang akan
dilaksanakan dan atau telah dilaksanakan serta memilih prioritas
yang perlu didiskusikan.
b. Diskusi antar anggota tim tentang kasus tersebut
c. Pemberian justifikasi oleh perawat primer atau konselor atau
kepala ruangan tentang masalah pasien serta rencana tindakan
yang akan dilakukan.
3. Pasca ronde
a. Evaluasi, revisi dan perbaikan
b. Kesimpulan dan rekomendasi penegakan diagnosa, intervensi
keperawatan selanjutnya.
3.1 Tujuan
3.1.1 Tujuan Umum
Menyelesaikan masalah pasien yang belum teratasi, yaitu Gangguan
Rasa Nyaman Dan Resiko Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Ginjal.
3.2 Sasaran
Nama : Ny. S
Usia : 49 Tahun
No. RM : 25-14-xx
Hari Rawat : 25 Mei 2018 (11 Hari)
Diagnosa Medis : CKD, Diabetes Melitus, Mioma Uteri
3.3 Materi
3.3.1 Teori Asuhan Keperawatan dengan diagnosa Gangguan Rasa Nyaman
Dan Resiko Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Ginjal.
3.3.2 Masalah-masalah yang muncul pada pasien dengan GGK grade 5 + DM
tipe 2 + Dispepsia + HT + Mioma uteri
3.4 Metode
Diskusi
3.5 Media
3.5.1 Dokumen/status pasien
3.5.2 Sarana diskusi: kertas, pulpen
3.5.3 Materi yang disampaikan secara lisan
3.7.2 Proses
3.7.2.1 Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir
3.7.2.2 Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai
peran yang telah ditentukan
3.7.3 Hasil
3.7.3.1 Pasien puas dengan hasil kegiatan
3.7.3.2 Masalah pasien dapat teratasi
3.7.3.3 Perawat dapat :
a. Menumbuhkan cara berpikir yang kritis dan sistematis
b. Meningkatkan kemampuan validitas data pasien
c. Meningkatkan kemampuan menentukan diagnose
keperawatan. Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan
keperawatan yang berorientasi pada masalah pasien
d. Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan
keperawatan
e. Meningkatkan kemampuan justifikasi
f. Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja
3.8 Pengorganisasian
1. Kepala Ruangan : Siti Norhasanah, AMK
2. Preseptor Klinik : Lutfhia Harisa, S.Kep.,Ns
3. Preseptor Akademik : Sri Sundari, Ns.,M.Kep
4. Dokter :-
5. Ahli Gizi :-
6. Ahli Farmasi :-
7. Kepala Ruangan : Samsudin, S.Kep
8. Katim I : Indah Rahmawati, S.Kep
9. Katim II : Nur Istiqomah A, S.Kep
10. PP1 : Ahmad Safariansyah, S.Kep
11. PP2 : M. Haris Fadillah, S.Kep
12. PP3 : Reni Rahmawati, S.Kep
13. PP4 : Jumiati Akbariah, S.Kep
14. PP5 : Zahratunoor, S.Kep
15. PP6 : Maslianah, S.Kep
16. PP7 : Setiawan, S.Kep
Infomed Consent
......................................... ..................................