Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN RONDE KEPERAWATAN

PRAKTIK PROFESI MANAJEMEN KEPERAWATAN


PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
DI RUANG AL BIRUNI RUMAH SAKIT ISLAM BANJARMASIN

Disusun Oleh :
Kelompok 12

1. Ahmad Safariansyah 171490111001


2. Muhammad Haris F 171490111019
3. Setiawan 171490111129
4. Samsuddin 171490111127
5. Indah Rahmawati 171490111013
6. Maslianah 171490111017
7. Nur Istiqomah A 171490111059
8. Zahratunnor 171490111067
9. Jumiati Akbariah 171490111014
10. Reni Rahmawati 171490111029

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
PROGRAM STUDI PROFESI NERS A
BANJARMASIN, 2018
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Semakin meningkatnya pengetahuan masyarakat menyebabkan semakin
tingginya tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan kesehatan termasuk
pelayanan keperawatan. Hal tersebut mendorong perawat untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan dalam memberikan asuhan keperawatan dengan
lebih mengerti dan memahami tentang konsep pengelolaan keperawatan dan
langkah-langkah konkrit dalam pelaksanaannya. Langkah-langkah tersebut
dapat berupa penataan sistem model asuhan keperawatan professional (MAKP)
mulai dari ketenagaan/pasien, penetapan MAKP dan perbaikan dokumentasi
keperawatan. Pemenuhan tingkat kepuasan pasien ini dapat dimulai dengan
upaya menggali kebutuhan pasien demi tercapainya keberhasilan asuhan
keperawatan. Metode yang dipilih untuk menggali secara mendalam tentang
kebutuhan pasien adalah dengan melaksanakan ronde keperawatan. Dengan
melaksanakan ronde keperawatan diharapkan dapat memecahkan masalah
keperawatan pasien melalui cara berpikir kritis berdasarkan konsep asuhan
keperawatan.

Metode keperawatan primer merupakan salah satu metode pemberian pelayanan


keperawatan, yang salah satu kegiatannya adalah ronde keperawatan, yaitu
suatu metode untuk menggali dan membahas secara mendalam masalah
keperawatan yang terjadi pada pasien dan kebuituhan pasien akan keperawatan
yang dilakukan oleh perawat primer ataupun perawat pelaksana, konselor,
kepala ruangan dan seluruh tim keperawatan dengan melibatkan pasien secara
langsung sebagai fokus kegiatan.

Ronde keperawatan akan memberikan ruang bagi perawat untuk membahas


lebih dalam masalah dan kebutuhan pesien serta merupakan untuk proses
belajar bagi perawat dengan harapan dapat meningkatkan kemampuan kognitif,
afektif dan psikomotor. Kepekaan dan cara berpikir kritis perawat akan tumbuh
dan terlatih melalui suatu transfer pengetahuan dan pengaplikasikan konsep
teori dalam praktik keperawatan (Nursalam, 2015).
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan umum
Mahasiswa mampu menyelesaikan masalah pasien melalui pendekatan
berpikir kritis.
1.2.2 Tujuan khusus
Setelah dilaksanakan ronde keperawatan, mahasiswa mampu:
1.2.2.1 Menumbuhkan cara berpikir kritis dan sistematis
1.2.2.2 Meningkatkan kemampuan validasi data pasien
1.2.2.3 Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis
keperawatan.
1.2.2.4 Meningkatkan kemampuan untuk memodifikasi rencana
keperawatan
1.2.2.5 Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang
berorientasi pada masalah pasien.
1.2.2.6 Meningkatkan kemampuan justifikasi.
1.2.2.7 Meningkatkan kemampuan dalam menilai hasil kerja

1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Pasien
1.3.1.1 Membantu menyelesaikan masalah pasien sehingga
mempercepat masa penyembuhan.
1.3.1.2 Mendapat perawatan secara profesional dan efektif kepada
pasien.
1.3.1.3 Memenuhi kebutuhan pasien.
1.3.2 Bagi Perawat
1.3.2.1 Meningkatkan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor
perawat.
1.3.2.2 Meningkatkan kerjasama antar tim kesehatan.
1.3.2.3 Menciptakan komunitas keperawatan profesional.
1.3.3 Bagi rumah sakit
1.3.3.1 Meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit.
1.3.3.2 Menurunkan lama hari perawatan pasien.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ronde Keperawatan


2.1.1 Definisi ronde keperawatan
Ronde keperawatan adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi
masalah keperawatan pasien yang dilaksanakan oleh perawat disamping
melibatkan pasien untuk membahas dan melaksanakan asuhan
keperawatan. Pada kasus tertentu harus dilakukan oleh perawat primer
dan/atau konselor, kepala ruangan, dan perawat associate yang perlu
juga melibatkan seluruh anggota tim kesehatan (Nursalam, 2014).
Karakteristik antara lain sebagai berikut :
2.1.1.1 Pasien dilibatkan secara langsung
2.1.1.2 Pasien merupakan fokus kegiatan
2.1.1.3 PA, PP, dan konselor melakukan diskusi bersama
2.1.1.4 Konselor memfasilitasi kreatifitas
2.1.1.5 Konselor membantu mengembangkan kemampuan PA, PP
dalam meningkatkan kemampuan mengatasi maasalah.

2.1.2 Tujuan
2.1.2.1 Tujuan Umum
Menyelesaikan masalah pasien melalui pendekatan berpikir
kritis dan diskusi
2.1.2.2 Tujuan Khusus
a. Menumbuhkan cara berpikir
kritis dan sistematis
b. Meningkatkan kemampuan
validasi data pasien
c. Meningkatkan kemampuan
menentukan diagnosis keperawatan
d. Menumbuhkan pemikiran
tentang tindakan keperawatan yang berorientasi pada
masalah pasien
e. Meningkatkan kemampuan
memodifikasi rencana asuhan keperawatan
f. Meningkatkan kemampuan
justifikasi
g. Meningkatkan kemampuan
menilai hasil kerja

2.1.3 Manfaat
2.1.3.1 Masalah pasien dapat teratasi
2.1.3.2 Kebutuhan pasien dapat terpenuhi
2.1.3.3 Terciptanya komunitas keperawatan yang profesional
2.1.3.4 Terjalinnya kerjasama antar tim kesehatan.
2.1.3.5 Perawat dapat melaksanakan model asuhan keperawatan
dengan tepat dan benar.

2.1.4 Kriteria Pasien


Pasien yang dipilih untuk dilakukan ronde keperawatan adalah klien
yang memiliki kriteria sebagai berikut:
2.1.4.1 Mempunyai masalah keperawatan yang belum teratasi
meskipun sudah dilakukan tindakan keperawatan
2.1.4.2 Pasien dengan kasus baru atau langka

2.1.5 Metode
Diskusi : Status pasien, Alat buku dan alat tulis

2.1.6 Alat Bantu


2.1.6.1 Sarana diskusi: buku, pulpen
2.1.6.2 Status/dokumentasi keperawatan pasien
2.1.6.3 Materi yang disampaikan secara lisan
2.1.7 Alur Pelaksanaan Ronde Keperawatan

PP
Tahap praronde

Penetapan Pasien

2. PersiapanPasien :
Informed Concent
HasilPengkajian/ Validasi data

Tahap Pelaksanaan
di Nurse Station 3. PenyajianMasalah
Apadiagnosis keperawatan?
Apa data yang mendukung?
Bagaimana intervensi yang sudah dilakukan?
Apahambatan yang ditemukan?

Tahap Pelaksanaan di 4. Validasi data di bed pasien


kamar pasien

PP, Konselor, KARU

5. Lanjutan-Diskusi di Nurse Station

Paskaronde Simpulandanrekomendasisolu
simasalah
Gambar 2.1 Alur pelaksanaan ronde keperawatan

1. Pra-ronde
a. Menentukan kasus dan topik (masalah yang tidak teratasi dan
masalah yang langka
b. Menentukan tim ronde
c. Mencari sumber atau literature
d. Membuat proposal
e. Mempersiapkan pasien: informed consent dan pengkajian
f. Diskusi tentang diagnosis keperawatan, data yang mendukung,
asuhan keperawatan yang dilakukan dan hambatan selama
keperawatan

2. Pelaksanaan ronde
a. Penjelasan tentang pasien oleh perawat primer yang difokuskan
pada masalah keperawatan dan rencana tindakan yang akan
dilaksanakan dan atau telah dilaksanakan serta memilih prioritas
yang perlu didiskusikan.
b. Diskusi antar anggota tim tentang kasus tersebut
c. Pemberian justifikasi oleh perawat primer atau konselor atau
kepala ruangan tentang masalah pasien serta rencana tindakan
yang akan dilakukan.

3. Pasca ronde
a. Evaluasi, revisi dan perbaikan
b. Kesimpulan dan rekomendasi penegakan diagnosa, intervensi
keperawatan selanjutnya.

2.1.8 Peran Masing-Masing Anggota Tim


2.1.8.1 Perawat Primer (PP) dan Perawat Associate (PA)
a. Menjelaskan data klien yang mendukung masalah klien
b. Menjelaskan diagnosis keperawatan
c. Menjelaskan intervensi yang dilakukan
d. Menjelaskan hasil evaluasi yang didapat
e. Menjelaskan rasional (alasan ilmiah) tindakan yang diambil
f. Menggali masalah-masalah pasien yang belum terkaji

2.1.8.2 Perawat Konselor dan Tenaga Kesehatan Lainnya


a. Memberikan justifikasi
b. Memberikan reinforcement
c. Memvalidasi kebenaran dari masalah dan intervensi
keperawatan serta rasional tindakan
d. Mengarahkan dan koreksi
e. Mengintegrasikan konsep dan teori yang telah dipelajari

2.1.9 Kriteri Evaluasi


2.1.9.1 Evaluasi Struktur:
a. Ronde keperawatan dilaksanakan di Ruang Al Biruni
Rumah Sakit Islam Banjarmasin, persyaratan administrasi
(informed consent), alat, dan lainnya.
b. Tim ronde keperawatan hadir ditempat pelaksanaan ronde
keperawatan.
c. Persiapan dilakukan sebelumnya.
2.1.9.2 Evaluasi Proses:
a. Peserta mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.
b. Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai
peran yang telah ditentukan.
2.1.9.3 Evaluasi Hasil:
a. Pasien puas dengan hasil kegiatan
b. Masalah pasien dapat teratasi
c. Perawat dapat:
 Menumbuhkan cara berpikir yang kritis
 Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan
keperawatan yang berorientasi pada masalah pasien
 Meningkatkan cara berpikir kritis yang sistematis
 Meningkatkan kemampuan validitas data pasien
 Meningkatkan kemampuan menentuan diagnosa
keperawatan.
 Meningkatkan kemampuan justifikasi
 Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja
 Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana
asuhan keperawatan
DAFTAR PUSTAKA

Nursalam. (2014). Manajemen Keperawatan : Aplikasi Dalam Praktek Keperawatan


Profesional Edisi.4. Jakarta: Salemba Medika

Nursalam. (2015). Manajemen Keperawatan : Aplikasi Dalam Praktek Keperawatan


Profesional Edisi.5.Jakarta: Salemba Medika
BAB 3
RENCANA KEGIATAN RONDE KEPERAWATAN

Topik : Ronde Keperawatan pada Ny. S


Sasaran : Ny. S / 49 Tahun
Hari/tanggal : Selasa, 05 Juni 2018
Waktu : 10.00 WITA - Selesai

3.1 Tujuan
3.1.1 Tujuan Umum
Menyelesaikan masalah pasien yang belum teratasi, yaitu Gangguan
Rasa Nyaman Dan Resiko Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Ginjal.

3.1.2 Tujuan Khusus


3.1.2.1 Menjustifikasi masalah yang belum teratasi
3.1.2.2 Mendiskusikan penyelesaian masalah dengan perawat primer,
tim kesehatan lain
3.1.2.3 Menemukan alasan ilmiah terhadap masalah pasien
3.1.2.4 Merumuskan intervensi keperawatan yang tepat sesuai masalah
pasien

3.2 Sasaran
Nama : Ny. S
Usia : 49 Tahun
No. RM : 25-14-xx
Hari Rawat : 25 Mei 2018 (11 Hari)
Diagnosa Medis : CKD, Diabetes Melitus, Mioma Uteri

3.3 Materi
3.3.1 Teori Asuhan Keperawatan dengan diagnosa Gangguan Rasa Nyaman
Dan Resiko Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Ginjal.
3.3.2 Masalah-masalah yang muncul pada pasien dengan GGK grade 5 + DM
tipe 2 + Dispepsia + HT + Mioma uteri

3.4 Metode
Diskusi

3.5 Media
3.5.1 Dokumen/status pasien
3.5.2 Sarana diskusi: kertas, pulpen
3.5.3 Materi yang disampaikan secara lisan

3.6 Kegiatan Ronde Keperawatan


Waktu Tahap Kegiatan Pelaksana Keg. Tempat
Keluarga
Pasien
1 hari Prarond Praronde Penanggung - Ruang Al
sebelu e 1. Menentukan kasus dan jawab Biruni
m ronde topik Ketua
2. Menentukan tim ronde Kelompok
3. Menentukan literatur
4. Mengundang profesi
terkait
5. Mempersiapkan pasien
dengan pemberian
informed consent
5 menit Ronde Pembukaan Kepala - Ruang
(Nurse 1. Salam pembuka ruangan Pertemuan
Station) 2. Memperkenalkan tim
ronde
3. Menjelaskan tujuan
ronde
4. Mengenalkan masalah
pasien secara spintas
30 Penyajian masalah Perawat Mendengar- Ruang
menit 1. Memberi salam dan Primer (PP) kan Pertemuan
memperkenalkan
pasien dan keluarga
kepada tim ronde
2. Menjelaskan riwayat
penyakit dan
keperawatan pasien
3. Menjelaskan masalah
pasien dan rencana
tindakan yang telah
dilaksanakan dan serta
menetapkan prioritas
yang perlu
didiskusikan

Validasi data (bed pasien)


4. Mencocokkan dan Karu, PP, Ruang
menjelaskan kembali Perawat Perawatan
data yang telah konselor
disampaikan dengan
wawancara, observasi
dan pemeriksaan
keadaan pasien secara
langsung, dan melihat
dokumentasi.
5. Diskusi antar anggota
tim dan pasien tentang
masalah keperawatan Karu, PP, Memberikan
tersebut di bed pasien Perawat respon dan
6. Pemberian justifikasi konselor menjawab
oleh perawat primer pertanyaan
atau konselor atau
kepala ruangan tentang
masalah pasien
10 Pasca 1. Melanjutkan diskusi Karu, - Nurse
menit ronde dan masukan dari tim supervisor, station
(Nurse 2. Menyimpulkan untuk Perawat
Station) menentukan tindakan Konselor,
keperawatan pada Pembimbing
masalah prioritas yang
telah ditetapkan
3. Merekomendasikan
intervensi keperawatan
4. Penutup

3.7 Kriteria Evaluasi


3.7.1 Struktur
3.7.1.1 Ronde keperawatan dilaksanakan di Ruang Al Biruni Rumah
Sakit Islam Banjarmasin
3.7.1.2 Peserta ronde keperawatan hadir ditempat pelaksanaan ronde
keperawatan
3.7.1.3 Persiapan dilakukan sebelumnya

3.7.2 Proses
3.7.2.1 Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir
3.7.2.2 Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai
peran yang telah ditentukan
3.7.3 Hasil
3.7.3.1 Pasien puas dengan hasil kegiatan
3.7.3.2 Masalah pasien dapat teratasi
3.7.3.3 Perawat dapat :
a. Menumbuhkan cara berpikir yang kritis dan sistematis
b. Meningkatkan kemampuan validitas data pasien
c. Meningkatkan kemampuan menentukan diagnose
keperawatan. Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan
keperawatan yang berorientasi pada masalah pasien
d. Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan
keperawatan
e. Meningkatkan kemampuan justifikasi
f. Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja

3.8 Pengorganisasian
1. Kepala Ruangan : Siti Norhasanah, AMK
2. Preseptor Klinik : Lutfhia Harisa, S.Kep.,Ns
3. Preseptor Akademik : Sri Sundari, Ns.,M.Kep
4. Dokter :-
5. Ahli Gizi :-
6. Ahli Farmasi :-
7. Kepala Ruangan : Samsudin, S.Kep
8. Katim I : Indah Rahmawati, S.Kep
9. Katim II : Nur Istiqomah A, S.Kep
10. PP1 : Ahmad Safariansyah, S.Kep
11. PP2 : M. Haris Fadillah, S.Kep
12. PP3 : Reni Rahmawati, S.Kep
13. PP4 : Jumiati Akbariah, S.Kep
14. PP5 : Zahratunoor, S.Kep
15. PP6 : Maslianah, S.Kep
16. PP7 : Setiawan, S.Kep
Infomed Consent

SURAT PERSETUJUAN DILAKUKAN


RONDE KEPERAWATAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama :
Umur :
Alamat :

Adalah suami/istri/orang tua/anak dari pasien:


Nama :
Umur :
Alamat :
Ruang :
No. RM ;

Dengan ini menyatakan setuju untuk dilakukan ronde keperawatan.

Banjarmasin, Juni 2018


Perawat yang menerangkan Penanggung Jawab

......................................... ..................................

Saksi-Saksi: Tanda Tangan:


1.
2.

Anda mungkin juga menyukai