Disusun Oleh :
Kelompok 9A
1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Pasien
1.3.1.1 Membantu menyelesaikan masalah pasien sehingga
mempercepat masa penyembuhan.
1.3.1.2 Mendapat perawatan secara profesional dan efektif kepada
pasien.
1.3.1.3 Memenuhi kebutuhan pasien.
1.3.2 Bagi Perawat
1.3.2.1 Meningkatkan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor
perawat.
1.3.2.2 Meningkatkan kerjasama antar tim kesehatan.
1.3.2.3 Menciptakan komunitas keperawatan profesional.
1.3.3 Bagi rumah sakit
1.3.3.1 Meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit.
1.3.3.2 Menurunkan lama hari perawatan pasien.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.2 Tujuan
2.1.2.1 Tujuan Umum
Menyelesaikan masalah pasien melalui pendekatan berpikir
kritis dan diskusi
2.1.2.2 Tujuan Khusus
a. Menumbuhkan cara berpikir
kritis dan sistematis
b. Meningkatkan kemampuan
validasi data pasien
c. Meningkatkan kemampuan
menentukan diagnosis keperawatan
d. Menumbuhkan pemikiran
tentang tindakan keperawatan yang berorientasi pada
masalah pasien
e. Meningkatkan kemampuan
memodifikasi rencana asuhan keperawatan
f. Meningkatkan kemampuan
justifikasi
g. Meningkatkan kemampuan
menilai hasil kerja
2.1.3 Manfaat
2.1.3.1 Masalah pasien dapat teratasi
2.1.3.2 Kebutuhan pasien dapat terpenuhi
2.1.3.3 Terciptanya komunitas keperawatan yang profesional
2.1.3.4 Terjalinnya kerjasama antar tim kesehatan.
2.1.3.5 Perawat dapat melaksanakan model asuhan keperawatan
dengan tepat dan benar.
2.1.5 Metode
Diskusi : Status pasien, Alat buku dan alat tulis
PP
Tahap praronde
Penetapan Pasien
2. PersiapanPasien :
Informed Concent
HasilPengkajian/ Validasi data
Tahap Pelaksanaan
di Nurse Station 3. PenyajianMasalah
Apadiagnosis keperawatan?
Apa data yang mendukung?
Bagaimana intervensi yang sudah dilakukan?
Apahambatan yang ditemukan?
Paskaronde Simpulandanrekomendasisolu
simasalah
Gambar 2.1 Alur pelaksanaan ronde keperawatan
1. Pra-ronde
a. Menentukan kasus dan topik (masalah yang tidak teratasi dan
masalah yang langka
b. Menentukan tim ronde
c. Mencari sumber atau literature
d. Membuat proposal
e. Mempersiapkan pasien: informed consent dan pengkajian
f. Diskusi tentang diagnosis keperawatan, data yang mendukung,
asuhan keperawatan yang dilakukan dan hambatan selama
keperawatan
2. Pelaksanaan ronde
a. Penjelasan tentang pasien oleh perawat primer yang difokuskan
pada masalah keperawatan dan rencana tindakan yang akan
dilaksanakan dan atau telah dilaksanakan serta memilih prioritas
yang perlu didiskusikan.
b. Diskusi antar anggota tim tentang kasus tersebut
c. Pemberian justifikasi oleh perawat primer atau konselor atau
kepala ruangan tentang masalah pasien serta rencana tindakan
yang akan dilakukan.
3. Pasca ronde
a. Evaluasi, revisi dan perbaikan
b. Kesimpulan dan rekomendasi penegakan diagnosa, intervensi
keperawatan selanjutnya.
3.1 Tujuan
3.1.1 Tujuan Umum
Menyelesaikan masalah pasien yang belum teratasi, yaitu Gangguan
Rasa Nyaman Dan Resiko Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Ginjal.
3.2 Sasaran
Nama : Ny. S
Usia : 49 Tahun
No. RM : 25-14-xx
Hari Rawat : 25 Mei 2018 (11 Hari)
Diagnosa Medis : CKD, Diabetes Melitus, Mioma Uteri
3.3 Materi
3.3.1 Teori Asuhan Keperawatan dengan diagnosa Gangguan Rasa Nyaman
Dan Resiko Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Ginjal.
3.3.2 Masalah-masalah yang muncul pada pasien dengan GGK grade 5 + DM
tipe 2 + Dispepsia + HT + Mioma uteri
3.4 Metode
Diskusi
3.5 Media
3.5.1 Dokumen/status pasien
3.5.2 Sarana diskusi: kertas, pulpen
3.5.3 Materi yang disampaikan secara lisan
3.8 Pengorganisasian
1. Kepala Ruangan : Hj. Harni Rusida, Amd.Keb
2. Preseptor Klinik : Siti Raudaniah, S.Kep.,Ns
3. Preseptor Akademik : Yustan Adzidin, Ns.,M.Kep
4. Dokter :-
5. Ahli Gizi :-
6. Ahli Farmasi :-
7. Kepala Ruangan : Cici Eka Pertiwi Sumarna, S.Kep
8. Katim I : Siska Rani Sapitri, S.Kep
9. Katim II : Elta Nur Afifah, S.Kep
10. PP1 : Rahmat Taufik, S.Kep
11. PP2 : Ferdy Pratama, S.Kep
12. PP3 : Nadi, S.Kep
13. PP4 : Khairunnisa, S.Kep
14. PP5 : Fitriani, S.Kep
15. PP6 : Nor Indiriani, S.Kep
16. PP7 : Wahyu Ariadi, S.Kep
Infomed Consent
......................................... ..................................