Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL KEGIATAN

ROLE PLAY RONDE KEPERAWATAN


PRAKTEK KLINIK MANAJEMEN KEPERAWATAN
DI RUANG ISOLASI CENDANA RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA

OLEH:
ANA PUTRI SANJAYA P27820820005
ARIKHAH NAFSIYAH P27820820006
BELLA RARA WAHYUDI P27820820009
CINDY APRILIA PAMUJI P27820820011
DHIAN TIARA SARI P27820820013
DIANA SHINDY VANTIKA P27820820014
FEBRIYAN ARIYADI P27820820018
HASRINING TRI SUPRAPTI P27820820022
HERU NURMANSAH P27820820023
IS NANING TIYAS N S P27820820027
NUR ILMA AMALIA PUTRI P27820820042
RAHMA AMALIA SYAFITRI P27820820044
REVI ARDIYAN SYAH PUTRA P27820820045

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS PROGRAM PROFESI
2021
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pemberian asuhan keperawatan profesional secara komprehensif
merupakan tugas kita sebagai perawat. Meskipun pada pelaksanaannya sudah
berusaha diberikan asuhan keperawatan sebaik mungkin sesuai standar, namun
terkadang pasien memiliki masalah keperawatan yang kompleks, sehingga
memerlukan penatalaksanaan yang melibatkan banyak pihak dan perlu
ditinjau dari berbagai disiplin ilmu yang berbeda. Diharapkan dari kerjasama
multidisiplin yang dilakukan, akan memberikan solusi dalam mengatasi
masalah keperawatan klien. Salah satu komponen MAKP yang dilakukan
untuk pencarian solusi dari permasalahan pasien adalah ronde keperawatan.
Ronde keperawatan merupakan suatu kegiatan dalam mengatasi masalah
keperawatan yang dilaksanakan disamping klien dengan membahas dan
melaksanakan asuhan keperawatan pada kasus tertentu yang dilakukan oleh
perawat primer (PP), Kepala Ruangan, Perawat Asosiate (PA) serta
melibatkan seluruh anggota tim. Adapun kegiatan ini mempunyai karakteristik
yaitu: Klien dilibatkan langsung, klien merupakan fokus kegiatan, PP / PA dan
konselor melakukan diskusi. Konselor memfasilitasi kreatifitas dan membantu
mengembangkan kemampuan PP dan PA dalam meningkatkan kemampuan
mengatasi masalah keperawatan.
Adapun kriteria klien yang dilakukan ronde adalah sebagai berikut: Klien
dengan penyakit kronis, penyakit langka atau baru, klien dengan penyakit
komplikasi, klien dengan penyakit akut dan klien dengan permasalahan
keperawatan yang belum terselesaikan. Meskipun Ronde Keperawatan bukan
suatu hal yang baru, dan perawat Ruang Isolasi Cendana RSUD Dr. Soetomo
sudah pernah melakukan bersama dengan mahasiswa praktika senior
sebelumnya namun ronde keperawatan tidak pernah dilaksanakan secara
mandiri oleh perawat Ruang Isolasi Cendana karena keterbatasan pengetahuan
perawat tentang ronde, tingkat pendidikan perawat yang bervariasi dan
tingginya tingkat ketergantungan pasien.
1.2 Tujuan
1) Tujuan Umum :
Setelah diadakan ronde keperawatan perawat mampu mengatasi masalah
keperawatan klien.
2) Tujuan Khusus :
Setelah dilaksanakan ronde keperawatan, perawat mampu :
a. Menumbuhkan cara berfikir kritis dan sistematis dalam pemecahan
masalah keperawatan klien.
b. Memberikan tindakan yang berorientasi pada masalah keperawatan
klien.
c. Meningkatkan kemampuan validasi data klien.
d. Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosa keperawatan.
e. Meningkatkan kemampuan justifikasi.
f. Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja.
g. Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan keperawatan.
h. Melaksanakan asuhan keperawatan.
1.3 Manfaat
1. Bagi Klien
a. Membantu menyelesaikan masalah klien sehingga
mempercepat masa penyembuhan.
b. Memberikan perawatan secara profesional dan efektif kepada
pasien.
c. Memenuhi kebutuhan pasien.
2. Bagi Perawat
a. Dapat meningkatkan kemampuan kognitif, afektif dan
psikomotor perawat.
b. Menjalin kerjasama tim.
c. Menciptakan komunitas keperawatan profesional.
3. Bagi rumah sakit
Meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ronde Keperawatan


2.1.1 Pengertian
Ronde keperawatan adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi
masalah keperawatan klien yang dilaksanakan oleh perawat di samping
melibatkan pasien untuk membahas dan melaksanakan asuhan
keperawatan. Pada kasus tertentu, harus dilakukan oleh perawat primer
dan/atau konselor, kepala ruangan, dan perawat associate yang perlu juga
melibatkan seluruh anggota tim kesehatan (Nursalam, 2016).
2.1 2. Tujuan Ronde
1. Tujuan Umum
Menyelesaikan masalah klien yang belum teratasi melalui pendekatan
berfikir kritis dan diskusi.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilaksanakan ronde keperawatan, perawat mampu:
a. Menumbuhkan cara berfikir kritis dan sistematis dalam pemecahan
masalah keperawatan klien.
b. Meningkatkan kemampuan validasi data klien.
c. Meningkatkan kemampuan menentukan dan memodifikasi diagnosis
keperawatan.
d. Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang
berorientasi pada masalah pasien.
e. Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan
keperawatan.
f. Meningkatkan kemampuan justifikasi.
g. Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja.
2.1.3 Manfaat
1. Masalah klien dapat teratasi.
2. Kebutuhan klien dapat terpenuhi.
3. Terciptanya komunitas perawatan klien yang
profesional.
4. Terjalinnya kerjasama antar tim kesehatan.
5. Perawat dapat melaksanakan model
keperawatan dengan tepat dan benar.
2.1.4 Kriteria Klien
Klien yang dipilih untuk yang dilakukan ronde keperawatan adalah klien
yang memiliki kriteria sebagai berikut
1. Mempunyai masalah keperawatan yang belum teratasi meskipun sudah
dilakukan tindakan keperawatan.
2. Klien dengan kasus baru atau langka.
2.1.5 Peran Masing-Masing Anggota Tim
1. Peran perawat primer dan perawat associate
a. Menjelaskan data klien yang mendukung masalah klien.
b. Menjelaskan diagnosis keperawatan.
c. Menjelaskan intervensi yang dilakukan.
d. Menjelaskan hasil yang didapat.
e. Menjelaskan rasional (alasan ilmiah) tindakan yang diambil.
f. Menggali masalah-masalah klien yang belum terkaji.
2. Peran perawat konselor
a. Memberikan justifikasi.
b. Memberikan reinforcement.
c. Memvalidasi kebenaran dari masalah dan intervensi keperawatan
serta rasional tindakan.
d. Mengarahkan dan koreksi.
e. Mengintegrasikan konsep dan teori yang telah dipelajari.
2.1.6 Alur Ronde Keperawatan

TAHAP PRA
RONDE PP

PenetapanPasien

PersiapanPasien :
Informed Concent
Hasil Pengkajian/
Validasi data

Apa diagnosis keperawatan?


TAHAP
Data apa yang mendukung?
PELAKSANAAN Penyajian Bagaimana intervensi yang sudah
DI NURSE Masalah dilakukan?
STATION Apa hambatan yang ditemukan?

TAHAP RONDE DI
BED PASIEN Validasi data

TAHAP PASCA Diskusi PP-PP,


RONDE Konselor-,KARU, dokter,
ahli gizi
Lanjutandiskusi di
Nurse Station

Simpulan dan
rekomendasi solusi
masalah
2.1.7 Kriteria Evaluasi
1. Struktur
a. Persyaratan administratif (informed consent, alat, dll).
b. Tim ronde keperawatan hadir di tempat pelaksanaan ronde
keperawatan.
c. Persiapan dilakukan sebelumnya.
2. Proses
a. Seluruh anggota tim ronde keperawatan mengikuti kegiatan dari
awal hingga akhir.
b. Seluruh anggota tim ronde keperawatan berperan aktif dalam
kegiatan ronde sesuai peran yang telah ditentukan.
3. Hasil
a. Klien merasa puas dengan hasil pelayanan.
b. Masalah klien dapat teratasi.
c. Perawat dapat:
 Menumbuhkan cara berfikir yang kritis.
 Meningkatkan cara berfikir yang sistematis.
 Meningkatkan kemampuan validasi data klien.
 Meningkatkan kemampuan menentukan dan memodifikasi
diagnosis keperawatan.
 Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang
berorientasi pada masalah klien.
BAB 3
RENCANA KEGIATAN

3.1 Pelaksanaan Kegiatan


Hari / tanggal : Kamis, 03 Januari 2018
Pukul : 09.00 – 11.00 WIB
Pelaksanaan : Roleplay Ronde Keperawatan
Topik : Aplikasi peran, pelaksanaan ronde keperawatan
Tempat : Ruang Isolasi Cendana RSUD Dr Soetomo
Sasaran : Klien kelolaan.
3.2 Pengorganisasian
Kepala Ruangan : Heru Nurmansah
PP1 ( Pagi ) : Rahma Amalia Syafitri
PA (Pagi) : Ana Putri Sanjaya
: Febriyan Ariyadi
PJ (Sore) : Is Naning Tiyas N S
PA (Sore) : Dhian Tiara Sari
: Bella Rara Wahyudi
Konsumsi : Arikhah Nafsiyah
: Diana Shindy Vantika
Dokumentasi : Revi Arddiyan Syah Putra
: Nur Ilma Amalia Putri
Pembimbing Akademik : Dr. Dhiana Setyorini, M.Kep, Sp. Mat
Pembimbing Klinik : Misutarno., S.Kep.Ns., M.Kep

3.3 Metode dan Media


Metode :
- PP menyampaikan masalah pasien kepada Karu untuk dilakukan ronde
keperawatan
- PP melakukan inform consent kepada klien atau keluarga klien untuk
dilakukan ronde keperawatan.
- Karu memimpin jalannya ronde keperawatan
- PP menjelaskan masalah pasien dan memvalidasi data ke pasien bersama
PA
- Diskusi masalah pasien
- Penutupan ronde oleh Karu
Media :
- Materi disampaikan secara lisan.
- Dokumentasi klien (status).
- Buku catatan
3.4 Instrumen
1. Status klien
2. Nursing kit.
3. Buku catatan
3.5 Mekanisme Kegiatan Timbang Terima

TAHAP KEGIATAN WAKTU TEMPAT PELAKSANA

Persiapan 1. PP melaporkan keadaan 30 menit Ruang Karu


Ronde pasien kepada Karu dan Kepala PP
Keperawatan meminta diadakan ronde Ruangan
2. Karu menyetujui adanya
ronde
3. PP melakukan inform
consent kepada pasien dan
keluarga pasien
4. Kepala ruangan membuka Nurse Karu, PP, PA,
dan memimpin kegiatan Station Dokter,
ronde keperawatan Farmasi, Gizi,
Fisioterapi
Pelaksanaan 1. PP menyampaikan 60 menit Nurse PP, PA
Ronde keadaan pasien Station
Keperawatan 2. PP dan PA memvalidasi Karu, PP, PA,
Disamping
keadaan pasien dan Dokter,
tempat
melakukan pemeriksaan Farmasi, Gizi,
tidur klien
fisik Fisioterapi
3. Diskusi masalah klien
4. Penyelesaian masalah
klien
Post Ronde 1. Klarifikasi hasil validasi 30 menit Nurse Karu, PP, PA,
Keperawatan dan penyelesaian station Dokter,
Farmasi, Gizi,
2. Penutup oleh karu. Fisioterapi
BAB 4
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Ronde keperawatan dilakukan ketika pasien yang telah dilakukan
tindakan medis namun belum menunjukkan kondisi yang membaik. Ronde
keperawatan dilakukan untuk menyelesaikan masalah klien dengan
berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain. Dengan dilakukannya ronde
keperawatan diharapkan masalah klien dapat teratasi.
4.2 Saran
Kami selaku penulis berharap agar proposal ini dapat bermanfaat bagi
tenaga kesehatan lain khususnya untuk prosedur ronde keperawatan agar
nantinya dapat melakukan tindakan ronde keperawatan sesuai prosedur yang
benar. Namun, dalam proposal kami tentunya masih jauh dari kesempurnaan
jadi kami sangat memerlukan kritikan dan saran dari dosen pembimbing
maupun dari pihak yang terkait agar dapat membangun kualitas perawat yang
professional dalam proses keperawatan khususnya ronde keperawatan agar
kita dapat memberi pelayanan yang optimal kepada pasien.
Skenario Ronde Keperawatan

Pra Ronde
PP mendatangi kantor kepala ruangan untuk konsultasi masalah pasien .
PP : Assalamualaikum permisi Pak
Karu : Waalaikumsalam, silahkan masuk dan silahkan duduk.
PP : Terimakasih Pak, saya menghadap Bapak ingin mengkonsultasikan
masalah pasien Ny T dan meminta saran Bapak.
Karu : Ya silahkan. Apakah ada masalah dengan pasien tersebut?
PP : Iya Bapak, pasien Ny T datang dengan keadaan umum lemah, sesak
nafas, akral dingin pucat, tampak anemis, nyeri otot . Dari diagnosa medis
yang ditemukan adalah AIDS+Hipoalbumin+Efusi Pleura. Setelah dirawat
selama 7 hari dan sudah diberi tindakan keperawatan. 
Karu     : Lalu apakah kamu sudah menyiapkan Tim Ronde dan siapakah yang
akan kamu ajak untuk menjadi tim ronde keperawatan serta kapan
pelaksanaannya?
PP : Sudah Pak, rencananya besok akan dilakukan ronde keperawatan
kemudian saya mengajak Dokter, PP, Ahli Gizi, Fisioterapi, Konsultan,
dan PA.
Karu    : Baiklah kalau memang sudah siap, silahkan kamu lanjutkan dan
persiapkan yang perlu dipersiapkan.
PP : Terimakasih Pak, saya permisi dahulu.

Setelah masalah perijinan sudah selesai, kemudian PP mengunjungi ke kamar


pasien Ny T untuk melakukan inform consent dan meminta persetujuan untuk
dilakukan ronde keperawatan.
PP : Assalamualaikum permisi Bu, bagaimana kondisi Ibu hari ini?
Kel px : Waalaikumsalam, seperti biasa masih lemas, sesak nafas, dan nyeri
PP : Begini ya bu, untuk menindak lanjuti masalah yang masih dirasakan
Ny.T maka saya berencana untuk mengadakan ronde keperawatan. Ronde
keperawatan ini adalah suatu pemecahan masalah keperawatan yang belum
terselesaikan yang nantinya masalah ini akan diberikan solusi oleh dokter
ahli dan tim medis lainnya. Tujuan tindakan ronde keperawatan ini adalah
untuk menyelesaikan permasalahan yang masih dirasakan Ny T saat ini.
Untuk itu saya meminta ijin kepada Ibu untuk mengadakan ronde
keperawatan besok pagi dan mohon Ibu untuk mengisi formulir
persetujuan tindakan ronde keperawatan.
Kel px : Saya setuju asal penyakit Px bisa segera sembuh
PP : Baiklah terimakasih atas persetujuan anda dan saya permisi dahulu.

RONDE
Karu, PP dan tim ronde keperawatan di Nurse station
Karu : Assalamualaikum, terimakasih atas kehadirannya dan hari ini kita akan
mengadakan ronde keperawatan dan saya akan memperkenalkan tim ronde
kali ini.
PP : .................
PA : .................
Dokter : .................
Konsultan : .................
Ahli gizi : .................
Fisioterapi : ................ 
Baiklah masalah akan dijelaskan oleh PP
PP    : Permasalahannya adalah Ny. T sudah dirawat selama 7 hari dengan
Diagnose AIDS+Hipoalbumin+Efusi pleura dan keluhan yang masih
dirasakan kelemahan sesak nafas, akral dingin pucat, tampak anemis.
meskipun sudah dilakukan tindakan keperawatan dan tindakan medis. Maka
dari itu saya mengadakan ronde keperawatan yang bertujuan untuk meminta
saran kepada semuanya untuk menyelesaikan masalah Ny. T.  Baiklah saya
akan melihat pasien bernama Ny. T untuk menyamakan data yang sudah ada
bersama PA.

PP dan PA mendatangi pasien untuk memvalidasi data


PP : Assalamu’alaikum permisi bu, kami dari TIM ronde keperawatan
bermaksud untuk menanyakan perihal yang masih dirasakan Ny. T saat
ini.
Klg Px : Wa’alaikumsalam ya silahkan 
PP : Bagaimana kondisi Ny. T apakah ada kelauhan lain?
Klg Px : Ya begini ini pak, seperti yang bapak lihat.

PP melakukan pemeriksaan fisik dan menanyakan hal-hal lain yang diperlukan


untuk menunjang data.
Klg Px menjawab pertanyaan yang diajukan oleh perawat.

PP : Baiklah terima kasih kami permisi dulu.

Setelah validasi data dan dari pasien, tim ronde kembali ke nurse station untuk
menindaklanjuti dan membahas masalah yang ada.
Karu : Untuk mempersingkat waktu saya persilahkan PP, PA dan konselor
untuk memberikan solusi atau intervensi lanjutan yang akan di berikan
kepada Ny. T 
PP : Setelah saya validasi data kepada pasien langsung, saya mendapatkan
bahwa px belum ada perubahan. Menurut dokter bagaimana mengatasi
masalah px.
Konselor : Dilihat dari riwayat Ny. T  dengan keadaan umum lemah, sesak nafas,
akral dingin pucat, tampak anemis. Hipoalbumin distabilkan terlebih
dahulu, lalu nanti dilakukan operasi pemasangan WSD. Bagaimana
menurut Tim yang lain?
Dokter : Sebaiknya dilakukan pemeriksaan darah, lengkap,  dan pemberian
oksigen serta memposisikan Ny. T agar tetap nyaman 
Karu : Untuk dari Tim Gizi bagaimana?
Tim Gizi: Kami berikan diet yang tinggi protein seperti telur, susu, daging,
kacang-kacangan, ikan dan udang untuk meningkatkan albumin pada
Ny. T 
Fisioterapi : Kami berikan latihan ROM pasif untuk melatih kekuatan otot  agar
tidak mengalami kelemahan
Karu    : Baiklah saya rasa Ronde kali ini sudah cukup dan terima kasih atas
partisipasinya. Saya ucapkan terima kasih. Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Anda mungkin juga menyukai