Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL

RONDE KEPERAWATAN

PRAKTIK KLINIK STASE MANAJEMEN KEPERAWATAN

DI RUANG SELINCAH 1.2 RSUP MOH. HOESIN PALEMBANG

Di Susun Oleh :

Kelompok 2

1. Sry Devy Maharani, S.Kep 22222070


2. Syafrizal, S.Kep 22222071
3. Syarifah Sahabiyah Shahab, S.Kep 22222072
4. Tiara Wulandari, S.Kep 22222073
5. Ummi Agustira, S.Kep 22222074
6. Wahyu Hariansyah, S.Kep 22222075
7. Wahyu Romadhan, S.Kep 22222076
8. Widya Lestari, S.Kep 22222077
9. Yolanda Dwi Nita, S.Kep 22222078
10. Yulita Purnama Sari, S.Kep 22222079
11. Yuti Sartika, S.Kep 22222080
12. Bima Sakti, S.Kep 22222081
13. Eri Lastri, S.Kep 22222082
Pembimbing Akademik :

1. Ayu Dekawaty, S.Kep., Ns., M.Kep


2. Sutrisno, S.Kep., Ns., M.Kep.,Sp.Kep.K

Pembimbing Lahan :

1. Rini Fitrianti , S.Kep.Ns


2. Dian Kusuma Putri, S.Kep., Ns

PENDIDIKAN PROFESI NERS FAKULTAS KESEHATAN

INSTITUT ILMU KESEHATAN DAN TEKNOLOGI

MUHAMMADIYAH PALEMBANG

TAHUN 2023

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Untuk mewujudkan pelayanan keperawatan yang berkualitas sesuai
dengan visi dan misi Rumah Sakit tidak terlepas dari proses manajemen,
yang merupakan suatu pendekatan dinamis dan proaktif dalam
menjalankan suatu kegiatan organisasi. Di dalam organisasi keperawatan,
pelaksanaan manajemen dikenal sebagai manajemen keperawatan.
Tingkatan terendah dari pelaksanaan manajemen keperawatan dalam
tatanan pelayanan yakni melaksanakan asuhan keperawatan. Ada beberapa
metode sistem pemberian asuhan keperawatan kepada pasien. Tetapi
model yang umum digunakan di rumah sakit adalah asuhan keperawatan
total, keperawatan tim, dan keperawatan primer (Nursalam, 2018).
Dalam pelaksanaan model keperawatan profesianal dikenal dengan
penggunaan metode keperawatan primer merupakan salah satu metode
pemberian pelayanan keperawatan dimana salah satu kegiatannya adalah
ronde keperawatan, yaitu suatu metode untuk menggali dan membahas
secara mendalam masalah keperawatan yang terjadi pada pasien dan
kebutuhan pasien akan keperawatan yang dilakukan oleh perawat primer/
associate, konselor, kepala ruangan, dan seluruh tim keperawatan dengan
melibatkan pasien secara langsung sebagai fokus kegiatan (Nursalam,
2018).
Menurut Hasibuan (2019) bahwa “Salah satu strategi yang
disarankan untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan adalah
dengan pelaksanaan program ronde keperawatan yang merupakan salah
satu implementasi dari Relationship Based Care. Salah satu konsep yang
mendasari Relationship Based Care adalah konsep Human Care yang
dikembangkan oleh Watson dengan berfokus kepada hubungan timbal
balik antara perawat dan pasien. Ronde keperawatan memungkinkan
perawat untuk melakukan hubungan timbal balik dengan pasien secara
teratur dan sistematis untuk menunjukkan keberadaan perawat dalam
membantu mengantisipasi kebutuhan dan memberikan kenyamanan serta
perlindungan bagi pasien”.
Laporan dari Studer Group (2017) menyatakan berdasarkan hasil
temuan pada tahun 2016 bahwa institusi yang melaksanakan ronde
keperawatan secara berkala dan sistematik meningkatkan kepuasan pasien
hingga mencapai 8.9% dan menurunkan angka pasien jatuh hingga
mencapai 60%. Selain itu terdapat 2 dari 12 rumah sakit yang menerapkan
ronde keperawatan secara berkala dan sistematis memperoleh peningkatan
rating pelayanan yang excellent mencapai 41,85% (Hasibuan, 2019).
Ronde keperawatan penting untuk dilakukan karena secara alamiah
dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap peningkatan mutu
pelayananan keperawatan dan apabila dilakukan secara reguler dan
berkesinambungan akan menjadi komponen kunci keunggulan program
layanan rimah sakit. Ronde keperawatan merupakan suatu metode dalam
pelayanan keperawatan yang berguna untuk meningkatkan pelayanan
kepada pasien dan memberikan masukan kepada perawat tentang asuhan
keperawatan yang dilakukan.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menyelesaikan masalah pasien melalui pendekatan
berpikir kritis.
2. Tujuan Khusus
Setelah akan dilaksanakan ronde keperawatan mahasiswa mampu :
a. Menumbuhkan cara berfikir kritis dan ilmiah
b. Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosa keperawatan
c. Menumbuhkan pemikiran tentang keperawatan yang berasal dari
masalah pasien
d. Meningkatkan kemampuan untuk memodifikasi rencana asuhan
keperawatan
e. Meningkatka kemampuan justifikasi
f. Meningkatkan kemamampuan dalam menilai hasil kerja
C. Manfaat
1. Bagi Pasien
a. Membantu meneylesaikan masalah pasien sehingga mempercepat
masa penyembuhan
b. Memberikan keperawatan secara profesional dan efektif kepada
pasien
c. Memenuhi kebutuhan pasien
2. Bagi Perawat
a. Meningkatkan kemampuan kognitif dan efektif dan psikomotor
perawat
b. Meningkatkan kerja sama tim
c. Menciptakan kemunitas keperawatan profesional
3. Bagi Rumah Sakit
a. Meningkatkan mutu pelayanan di Rumah Sakit
b. Menurunkan lama hari perawatan pasien
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Ronde Keperawatan
1. Definisi

Suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah


keperawatan pada pasien yang dilaksanakan oleh perawat,disamping
pasien dilibatakan untuk membahas dan melaksanakan asuhan
keperawatan akan tetapi pada kasus tertentu harus dilakukan oleh
perawat primer atau konsulen, kepala ruangan, perawat associate yang
perlu juga melibatkan seluruh anggota tim.
2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menyelesaikan masalah pasien melalui
pendekatan berpikir kritis.
b. Tujuan Khusus
Setelah akan dilaksanakan ronde keperawatan mahasiswa mampu :
1) Menumbuhkan cara berfikir kritis dan ilmiah
2) Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosa keperawatan
3) Menumbuhkan pemikiran tentang keperawatan yang berasal
dari masalah pasien
4) Meningkatkan kemampuan untuk memodifikasi rencana
asuhan keperawatan
5) Meningkatka kemampuan justifikasi
6) Meningkatkan kemamampuan dalam menilai hasil kerja
3. Manfaat
a. Masalah pasien dapat teratasi
b. Kebutuhan pasien dapat terpenuhi
c. Terciptanya komunikasi keperawatan yang profesional
d. Terjadinya kejasama antar tim
e. Perawat dapat melaksanakan model asuhan keperawatan dengan
tepat dan bener
4. Kriteria Pasien
Pasien yang dipilih untuk dijadikan ronde keperawatan adalah pasien
yang memiliki kriteria sebagai berikut :
a. Mempunyai masalah keperawatan yang belum teratasi meskipun
sudah dilakukan tindakan keperawatan
b. Pasien dilibatakan secara langsung
c. Pasien merupakan fokus kegiatan
d. Perawat associate,perawat primer dan konsulen melakukan diskusi
bersama
e. Konsulen memfasilitasi kreativitas
f. Konsulen membantu mengembangkan kemampuan perawat
associate, perawat primer untuk meningkatkan kemampuan dalam
mengatasi masalah

D. Peran
1. Perawat Primer Dan Perawat Associate
Dalam melaksanakan pekerjaanya perlu adanya sebuah peran yang
dapat memaksimalkan keberhasilan, antara lain :
a. Menjelaskan keadaan dan data demografi pasien
b. Menjelaskan diagnosa keperawatan
c. Menjelaskan intervensi yang belum akan dilakukan
d. Menjelaskan tindakan selanjutnya
e. Menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang akan di ambil

2. Peran Perawat Primer Lain Dan Konselor


a. Memberikan justifikasi
b. Memberikan reinforcement
c. Menilai kebenaran dari suatu masalah, intervensi keperawatan serta
tindakan yang rasional mengarah dan mengoreksi
d. Mengintegrasikan teori dan konsep yang telah dipelajari

E. Langkah-langkah
Langkah-langkah yang diperlukan dalam ronde keperawatan

adalah sebagai berikut:


TAHAP P

PRA RONDE P
Penetapan

Pasien
Persiapan Pasien :
Inform Concernt
Hasil Pengkajian/ Validasi data

Apa diagnosis keperawatan ?


TAHAP Penyaji
Apa data yang mendukung ?
PELAKSANAAN DI an
Bagaimana intervensi yang sudah
NURSE STATION Masala
dilakukan ?
h
Apa hambatan yang ditemukan ?
Validasi data
TAHAP RONDE

PADA BED KLIEN Diskusi PP-PP,

Konselor,KARU

TAHAP PASCA Lanjutan-

RONDE diskusi di Nurse

Station

Kesimpulan dan

rekomendasi solusi

masalah
F. Pelaksanaan
1. Persiapan
a. Penetapan kasus minimal sehari sebelum waktu pelaksanaan ronde
b. Pemberian informed consent kepada pasien dan keluarga
2. Pelaksanaan ronde
a. Penjelasan tentang pasien oleh ronde perawat primer dalam hal ini
penjelasan fokuskan pada masalah keperawatan dan rencana yang
akan atau dilaksanakan dan memiliki prioritas yang akan
didiskusikan
b. Diskusi antar anggota tim tentang kasus tersebut
c. Pemberi justifikasi oleh perawat primer atau perawat
konselor/manajer tentang masalah klien serta rencana tindakan
yang akan dilakukan
d. Tindakan keperawatan pada masalah prioritas yang telah ada yang
akan ditetapkan
3. Pasca Ronde
a. Mendiskusikan hasil temuan dan tindakan pada pasien tersebut
serta menetapkan tindakan yang perlu dilakukan
b. Bagaimana peran perawat primer dan peran perawat associate
dalam pelaksaan perogranisasian ronde
4. Perogranisasian
a. Kepala Ruangan : Wahyu Hariansyah, S.Kep
b. Penanggung Jawab : Bima Sakti, S.Kep
c. Katim : 1. Wahyu Ramadhan, S.Kep
2. Umi Agustira, S.Kep
3. Widya Lestari, S.Kep
d. Perawat Pelaksana :
Tim 1 : Sry Devy M, S.Kep
: Syafrizal, S.Kep
Eri Lastiani, S.Kep
Yulita Purnama S, S.Kep

Tim 2 : Syarifah S S, S.Kep


Tiara Wulandari, S.Kep
Ummi Agustira, S.Kep
Yuti Sartika, S.Kep

Tim 3 : Wahyu Hariansyah, S.Kep


Widya Lestari, S.Kep
Yolanda Dwi N, S.Kep
Bima Sakti, S.Kep

RENCANA PELAKSANAAN RONDE KEPERAWATAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN An.R


DENGAN KASUS “Bisitopenia” DI RUANG SELINCAH 1.2

RSUP DR. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG 2023

Topik :
Sasaran :
Waktu :
Hari/tanggal : Jumat / 17 Maret 2023

A. Tujuan
1. Tujuan Umum
a. Menyelesaikan masalah-masalah keperawatan pasien yang belum t
eratasi.

2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi masalah yang belum teratasi
b. Mendiskusikan penyelesaian masalah dengan perawat
c. Menemukan alasan ilmiah terhadap masalah pasien
d. Merumuskan intervensi keperawatan yang tepat sesuai masalah pas
ien

B. Sasaran
Pasien

C. Materi
1. Teori keperawatan pada pasien
2. Masalah-masalah yang muncul pada Pasien

D. Metode
1. Ronde keperawatan
2. Diskusi
E. Media
1. Dokumentasi / status pasien
2. Sarana diskusi kertas dan pulpen
3. Materi yang disampaikan secara lisan

F. Proses Ronde
Kegiatan ronde keperawatan

Waktu Tahap Kegiatan Pelaksana Kegiatan Tempat


Pasien
1 hari se Pra Pra ronde: PJ - R
belum r Ronde 1. Menentukan topik
onde 2. Menentukan tim ronde uang
3. Menentukan literature
4. Membuat proposal Selicah
5. Mempersiapkan pasien
dengan pemberian infor 1.2 Di RS
mad consent
UP Dr. M

oh. Hoesi

n Palemb

ang

5 menit Ronde (N Pembukaan: Karu - Nurse Sta


urse Stati 1. Salam pembuka tion
on) 2. Memperkenalkan tim ro
nde
3. Menjelaskan tujuan ron
de
4. Mengenalkan masalah p
asien secara singkat
30 Meni Pelaksan- Penyajian Masalah: Katim dan Mendeng- Kamar
t aan 1. Memberikan salam dan PJ arkan Pasien
memperkenalkan pasien
dan keluarga kepada tim
ronde
2. Menjelaskan riwayat pe
nyakit dan keperawatan
pasien
3. Menjelaskan masalah p
asien dan rencana tinda
kan yang telah dilaksan
akan dan serta menetap
kan prioritas yang perlu
didiskusikan Memberikan Kamar
respon dan m Pasien
enjawab pert
nnyaan

Validasi data (bed p

asien) :

1. Mencocokkan dan menjel


askan kembali data yang t
elah disampaikan dengan
wawancara, observasi dan
pemeriksaan keadaan pasi
en seacara langsung dan
melihat dokumentasi
2. Diskusi antar anggota tim
dan pasien tentang masal
ah keperawatan tersebut d
i bed pasien
3. Pemberian justifikasi ole
h perawat primer atau ko
nselor atau kepala ruanga
n tentang masalah pasien.
15 Pasca ron 1. Melanjutkan diskusi dan Karu / - Nurse Sta
Menit de (Nurse masukkan dari tim. Supervisor tion
Station) 2. Menyimpulkan untuk me / Konselor
nentukan tindakan kepera
watan pada masalah prior
itas yang telah ditetapka
n.
3. Merekomendasikan inter
vensi keperawatan penutu
p

G. Kriteria Evaluasi
1. Struktur
a. Ronde keperawatan dilaksanakan di Ruang Selincah 1.2 Di RSUP
Dr. Moh. Hoesin Palembang
b. Peserta ronde hadir di tempat pelaksanaan ronde keperawatan
c. Persiapan dilakukan sebelumnya

2. Proses
a. Peserat mengikuti kegiatan dari awal hingga.
b. Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai
perannya masing-masing.

3. Hasil
a. Pasien puas dengan hasil kegiatan
b. Masalah pasien dapat teratasi
c. Perawat dapat :
1) Menumbuhkan cara berfikir yang kritis dan sistematis
2) Menigkatkan kemampuan validitas data pasien
3) Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan
4) Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang
berorientasi pada masalah pasien
5) Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan
keperawatan
6) Meningkatkan kemampuan justifikasi
7) Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja
8) Kekurangan saat ronde :
LAMPIRAN TEORI

Anda mungkin juga menyukai