RONDE KEPERAWATAN
Di Susun Oleh :
Kelompok 2
Pembimbing Lahan :
MUHAMMADIYAH PALEMBANG
TAHUN 2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Untuk mewujudkan pelayanan keperawatan yang berkualitas sesuai
dengan visi dan misi Rumah Sakit tidak terlepas dari proses manajemen,
yang merupakan suatu pendekatan dinamis dan proaktif dalam
menjalankan suatu kegiatan organisasi. Di dalam organisasi keperawatan,
pelaksanaan manajemen dikenal sebagai manajemen keperawatan.
Tingkatan terendah dari pelaksanaan manajemen keperawatan dalam
tatanan pelayanan yakni melaksanakan asuhan keperawatan. Ada beberapa
metode sistem pemberian asuhan keperawatan kepada pasien. Tetapi
model yang umum digunakan di rumah sakit adalah asuhan keperawatan
total, keperawatan tim, dan keperawatan primer (Nursalam, 2018).
Dalam pelaksanaan model keperawatan profesianal dikenal dengan
penggunaan metode keperawatan primer merupakan salah satu metode
pemberian pelayanan keperawatan dimana salah satu kegiatannya adalah
ronde keperawatan, yaitu suatu metode untuk menggali dan membahas
secara mendalam masalah keperawatan yang terjadi pada pasien dan
kebutuhan pasien akan keperawatan yang dilakukan oleh perawat primer/
associate, konselor, kepala ruangan, dan seluruh tim keperawatan dengan
melibatkan pasien secara langsung sebagai fokus kegiatan (Nursalam,
2018).
Menurut Hasibuan (2019) bahwa “Salah satu strategi yang
disarankan untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan adalah
dengan pelaksanaan program ronde keperawatan yang merupakan salah
satu implementasi dari Relationship Based Care. Salah satu konsep yang
mendasari Relationship Based Care adalah konsep Human Care yang
dikembangkan oleh Watson dengan berfokus kepada hubungan timbal
balik antara perawat dan pasien. Ronde keperawatan memungkinkan
perawat untuk melakukan hubungan timbal balik dengan pasien secara
teratur dan sistematis untuk menunjukkan keberadaan perawat dalam
membantu mengantisipasi kebutuhan dan memberikan kenyamanan serta
perlindungan bagi pasien”.
Laporan dari Studer Group (2017) menyatakan berdasarkan hasil
temuan pada tahun 2016 bahwa institusi yang melaksanakan ronde
keperawatan secara berkala dan sistematik meningkatkan kepuasan pasien
hingga mencapai 8.9% dan menurunkan angka pasien jatuh hingga
mencapai 60%. Selain itu terdapat 2 dari 12 rumah sakit yang menerapkan
ronde keperawatan secara berkala dan sistematis memperoleh peningkatan
rating pelayanan yang excellent mencapai 41,85% (Hasibuan, 2019).
Ronde keperawatan penting untuk dilakukan karena secara alamiah
dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap peningkatan mutu
pelayananan keperawatan dan apabila dilakukan secara reguler dan
berkesinambungan akan menjadi komponen kunci keunggulan program
layanan rimah sakit. Ronde keperawatan merupakan suatu metode dalam
pelayanan keperawatan yang berguna untuk meningkatkan pelayanan
kepada pasien dan memberikan masukan kepada perawat tentang asuhan
keperawatan yang dilakukan.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menyelesaikan masalah pasien melalui pendekatan
berpikir kritis.
2. Tujuan Khusus
Setelah akan dilaksanakan ronde keperawatan mahasiswa mampu :
a. Menumbuhkan cara berfikir kritis dan ilmiah
b. Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosa keperawatan
c. Menumbuhkan pemikiran tentang keperawatan yang berasal dari
masalah pasien
d. Meningkatkan kemampuan untuk memodifikasi rencana asuhan
keperawatan
e. Meningkatka kemampuan justifikasi
f. Meningkatkan kemamampuan dalam menilai hasil kerja
C. Manfaat
1. Bagi Pasien
a. Membantu meneylesaikan masalah pasien sehingga mempercepat
masa penyembuhan
b. Memberikan keperawatan secara profesional dan efektif kepada
pasien
c. Memenuhi kebutuhan pasien
2. Bagi Perawat
a. Meningkatkan kemampuan kognitif dan efektif dan psikomotor
perawat
b. Meningkatkan kerja sama tim
c. Menciptakan kemunitas keperawatan profesional
3. Bagi Rumah Sakit
a. Meningkatkan mutu pelayanan di Rumah Sakit
b. Menurunkan lama hari perawatan pasien
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Ronde Keperawatan
1. Definisi
D. Peran
1. Perawat Primer Dan Perawat Associate
Dalam melaksanakan pekerjaanya perlu adanya sebuah peran yang
dapat memaksimalkan keberhasilan, antara lain :
a. Menjelaskan keadaan dan data demografi pasien
b. Menjelaskan diagnosa keperawatan
c. Menjelaskan intervensi yang belum akan dilakukan
d. Menjelaskan tindakan selanjutnya
e. Menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang akan di ambil
E. Langkah-langkah
Langkah-langkah yang diperlukan dalam ronde keperawatan
PRA RONDE P
Penetapan
Pasien
Persiapan Pasien :
Inform Concernt
Hasil Pengkajian/ Validasi data
Konselor,KARU
Station
Kesimpulan dan
rekomendasi solusi
masalah
F. Pelaksanaan
1. Persiapan
a. Penetapan kasus minimal sehari sebelum waktu pelaksanaan ronde
b. Pemberian informed consent kepada pasien dan keluarga
2. Pelaksanaan ronde
a. Penjelasan tentang pasien oleh ronde perawat primer dalam hal ini
penjelasan fokuskan pada masalah keperawatan dan rencana yang
akan atau dilaksanakan dan memiliki prioritas yang akan
didiskusikan
b. Diskusi antar anggota tim tentang kasus tersebut
c. Pemberi justifikasi oleh perawat primer atau perawat
konselor/manajer tentang masalah klien serta rencana tindakan
yang akan dilakukan
d. Tindakan keperawatan pada masalah prioritas yang telah ada yang
akan ditetapkan
3. Pasca Ronde
a. Mendiskusikan hasil temuan dan tindakan pada pasien tersebut
serta menetapkan tindakan yang perlu dilakukan
b. Bagaimana peran perawat primer dan peran perawat associate
dalam pelaksaan perogranisasian ronde
4. Perogranisasian
a. Kepala Ruangan : Wahyu Hariansyah, S.Kep
b. Penanggung Jawab : Bima Sakti, S.Kep
c. Katim : 1. Wahyu Ramadhan, S.Kep
2. Umi Agustira, S.Kep
3. Widya Lestari, S.Kep
d. Perawat Pelaksana :
Tim 1 : Sry Devy M, S.Kep
: Syafrizal, S.Kep
Eri Lastiani, S.Kep
Yulita Purnama S, S.Kep
Topik :
Sasaran :
Waktu :
Hari/tanggal : Jumat / 17 Maret 2023
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
a. Menyelesaikan masalah-masalah keperawatan pasien yang belum t
eratasi.
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi masalah yang belum teratasi
b. Mendiskusikan penyelesaian masalah dengan perawat
c. Menemukan alasan ilmiah terhadap masalah pasien
d. Merumuskan intervensi keperawatan yang tepat sesuai masalah pas
ien
B. Sasaran
Pasien
C. Materi
1. Teori keperawatan pada pasien
2. Masalah-masalah yang muncul pada Pasien
D. Metode
1. Ronde keperawatan
2. Diskusi
E. Media
1. Dokumentasi / status pasien
2. Sarana diskusi kertas dan pulpen
3. Materi yang disampaikan secara lisan
F. Proses Ronde
Kegiatan ronde keperawatan
oh. Hoesi
n Palemb
ang
asien) :
G. Kriteria Evaluasi
1. Struktur
a. Ronde keperawatan dilaksanakan di Ruang Selincah 1.2 Di RSUP
Dr. Moh. Hoesin Palembang
b. Peserta ronde hadir di tempat pelaksanaan ronde keperawatan
c. Persiapan dilakukan sebelumnya
2. Proses
a. Peserat mengikuti kegiatan dari awal hingga.
b. Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai
perannya masing-masing.
3. Hasil
a. Pasien puas dengan hasil kegiatan
b. Masalah pasien dapat teratasi
c. Perawat dapat :
1) Menumbuhkan cara berfikir yang kritis dan sistematis
2) Menigkatkan kemampuan validitas data pasien
3) Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan
4) Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang
berorientasi pada masalah pasien
5) Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan
keperawatan
6) Meningkatkan kemampuan justifikasi
7) Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja
8) Kekurangan saat ronde :
LAMPIRAN TEORI