RONDE KEPERAWATAN
Oleh :
Kelompok 6
2017/2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat
dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Makalah Manajemen Keperawatan yang
berjudul “ Ronde keperawatan Pada Pasien ca Kolon”.
Kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Nian Afrian N, M.kep selaku dosen
pembimbing dan semua pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan makalah ini.
Kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca. Tentunya
makalah ini masih ada kekurangan dalam penyusunannya, karena itu kritik dan saran yang
bersifat membangun selalu diharapkan demi kesempurnaanya.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Manajemen adalah suatu pendekatan yang dinamis dan proaktif dalam menjalankan
suatu kegiatan di organisasi ( Grant and Massey, 1999 ).
Manajemen keperawatan adalah suatu tugas khusus yang harus dilaksanakan oleh
pengelola keperawatan untuk merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan serta
mengawasi sumber – sumber yang ada baik SDM, alat, maupun daha sehingga dapat
memberikan pelayanan keperawatan yang efektif, baik kepada pasien, keluarga dan
masyarakat.
TINJAUAN PUSTAKA
Tujuan Khusus
1. Menumbuhkan cara berpikir kritis dan sistematis.
2. Meningkatkan kemampuan validasi data pasien.
3. Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan.
4. Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berorientasi
pada masalah pasien.
5. Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan keperawatan.
6. Meningkatkan kemampuan justifikasi.
7. Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja.
2.3 Manfaat Ronde Keperawatan
1. Masalah pasien dapat teratasi.
2. Kebutuhan pasien terpenuhi.
3. Terciptanya komunitas keperawatan yang profesional.
4. Terjalinnya kerjasama antar tim kesehatan.
5. Perawat dapat melaksanakan model asuhan keperawatan dengan tepat dan
benar.
Perawat Primer
Persiapan Pasien :
Inform Concernt
Hasil Pengkajian/
Validasi data
validasi data
Keterangan :
1. Pra Ronde :
a. Menentukan kasus dan topic ( masalah yang tidak teratasi dan masalah yang
langka )
b. Menentukan tim ronde.
c. Mencari sumber atau literature.
d. Membuat proposal.
e. Mempersiapkan pasien informed consent dan pengkajian.
f. Diskusi tentang diagnosis keperawatan, data yang mendukung, asuhan
keperawatan yang dilakukan dan hambatan selama perawatan.
2. Pelaksanaan Ronde :
a. Penjelasan tentang psien oleh perawat primer yang difokuskan pada maslah
keperawatan dan rencana tindakan yang akan dilaksanakan dan atau telah
dilaksanakan serta memilih prioritas yang perlu di diskusikan.
b. Diskusikan antara anggota tim tentang kasus tersebut.
c. Pemberian justifikasi oleh perawat primer atau konselor atau kepala ruangan
tentang masalah pasien serta rencana tindakan yang akan dilakukan.
3. Pasca Ronde :
a. Evaluasi,revisi, dan perbaikan.
b. Kesimpulan dan rekomendasi penegakan diagnosa, intervensi perawatan
selanjutnya.
TEMPA PELAKSAN
TAHAP KEGIATAN WAKTU
T A
Pra Ronde Pra Ronde
a) Menetapkan kasus dan topik 2 hari Dua hari Ruang PP 1
sebelum pelaksanaan ronde. sebelum Perawatan
b) Menentukan tim ronde. pelaksanaan
c) Menentukan literatur. ronde
d) Membuat proposal
e) Mempersiapkan klien
f) Informed consent kepada keluarga
Ronde Ronde
I. Pembukaan dan Penyajian Data 15 menit Nurse Kepala
a) Salam pembukaan Station Ruangan
b) Memperkenalkan klien dan tim ronde
dan menjelaskan tujuan kegiatan ronde
serta mempersilahkan PP1
menyampaikan kasusnya
c) Menyampaikan masalah keperawatan Nurse PP1
yang sulit teratasi Station
d) Menjelaskan riwayat penyakit
e) Menjelaskan masalah klien yang belum
terselesaikan dan tindakan yang telah
dilaksanakan
f) Menyampaikan evaluasi
a. Evaluasi Struktur
1) Peserta ronde keperawatan hadir di tempat pelaksanaan ronde keperawatan
2) Persiapan dilakukan sebelumnya
b. Evaluasi Proses
1) Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir
2) Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran yang telah
ditentukan
c. Evaluasi Hasil
1) Pasien puas dengan hasil kegiatan
3.1 Kasus
Ny. D masuk Rumah Sakit Soedono Madiun pada tanggal 15 November 2018
pukul 09.00 WIB, dengan keluhan nyeri pada abdomen kuadran IV, kram perut, sering
sembelit, 1 minggu terakhir sebelum dirawat di rumah sakit saat BAB kadang disertai
darah merah segar serta nyeri saat BAB, tidak nafsu makan, penurunan BB, dan cepat
letih. Klien pernah terkena penyakit thypoid dan mengalami kecelakaan motor namun
tidak berakibat fatal. Keluarga klien tidak ada yang menderita penyakit turunan seperti
DM dan hipertensi. Klien tidak memiliki pantangan apapun. Klien juga belum pernah
mengalami operasi gastrointestinal. Sebelum sakit, frekuensi makan klien tidak teratur
dan sering telat makan. Klien tiap hari mengkonsumsi daging dan suka mengkonsumsi
makanan siap saji seperti sate, gulai dll, klien tidak memiliki alergi dan tidak menyukai
sayuran. Klien mempunyai riwayat alkoholik. Saat pemeriksaan fisik didapatkan data :
a. Keadaan umum lemah, CRT >3s.
b. Ttv : TD : 110/60 mmHg, N : 72 x/menit, suhu : 38ºC, RR: 22 x/menit
c. TB : 162 cm, BB sebelum sakit : 60 kg , BB saat sakit : 51 kg dalam waktu 1 bulan.
d. Konjungtiva anemis, distensi abdomen, nyeri pada abdomen kuadran IV.
e. Pasien mengalami perdarahan sebanyak 400 cc dan HB pre-operasi 8,20 %.
Klien dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan colonscopy. Hasil colonoscopy :
berbentuk sirkuler dan anuler, lalu ada penyempitan lumen usus dan striktura menonjol
dan mengisi. Dari hasil pemeriksaan dokter mendiagnosa klien terkena penyakit Ca
Colon. Lalu dokter menganjurkan pasien melakukan operasi Colostomy pada tanggal 16
November 2018 pada pukul 05.00 WIB
3.2 Pengkajian
Tanggal Pengkajian : 16 November 2018
Jam Pengkajian : 10.00 WIB
Ruang : Bedah
3.3 Biodata
3.3.1 Identitas Pasien
Nama : Ny. D
Umur : 30 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku/Bangsa : Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pedagang
Alamat : Pujon Malang
Tanggal MRS : 15 November 2018
Jam MRS : 09.00 WIB
Diagnosa Medis : Ca Colon
No. Registrasi : 14587
3.3.2 Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. T
Umur : 33 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Suku/Bangsa : Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Pujon Malang
Hubungan dengan Pasien : Suami
Keterangan:
0 : mandiri
1 : dibantu sebagian
2 : perlu bantuan otrang lain
3 : perlu bantuan orang lain dan alat
4 : tergantung dan tidak mampu
Pasien terlihat lemah karena efek dari anastesi
Masalah
No Data Penyebab
keperawatan
1. DS : Proses Perdarahan
Pasien mengatakan sudah 1 bulan ini BAB penyakit
disertai darah dan terkadang nyeri saat kanker usus
BAB. besar
DO:
1. Keadaan umum pasien tampak lemah
2. Tingkat kesadaran composmentis
3. CRT>3s
4. TTV
TD: 110/60 mmHg, N : 72 x/menit,
suhu : 38ºC, RR: 22 x/menit
5. Konjungtiva anemis
6. Hb 8,20
7. Karakteristik feses berlendir disertai
dengan darah
8. Pasien mengalami perdarahan
sebanyak 400 cc
9. Hasil colonoscopy berbentuk sirkuler
dan anuler, lalu ada penyempitan
lumen usus dan striktura menonjol
dan mengisi.
DO:
Pasien tampak meringis saat nyeri muncul,
bersikap menghindari posisi yang bisa
membuat nyeri timbul, gelisah, sulit tidur,
dan nafsu makan berubah.
4. DS : Kelemahan Intoleransi
Pasien mengatakan badannya lemas dan fisik aktivitas
cepat lelah.
DO :
Aktivitas : 2
Berpakaian : 2
Eliminasi : 2
Makan : 2
Mobilisasi : 2
Pasien melakukan aktivitas sehari-hari
perlu bantuan dari orang lain.
5. DS : - Efek tindakan Resiko
DO : invasive, infeksi
Suhu meningkat diatas normal, gatal pada insisi pasca
area pembedahan. pembedahan
3.15 Evaluasi
Diagnosa
S O A P
Keperawatan
Perdarahan Pasien 1. Kondisi umum Masalah Intervensi
berhubungan mengatakan pasien baik belum dilanjutkan:
dengan BAB 2. CRT<3s teratasi 1. Monitor tanda-
proses kadang 3. TD: 110/80 tanda
penyakit masih mmHg, N: perdarahan GI
disertai 80x/menit, S: (secret yang
darah tetapi 38oC, RR: keluar, warna
bentuk tinja 20x/menit. feses,
sudah lunak. 4. Ada muntahan).
perdarahan 2. Observasi
pada mukosa adanya petekie,
pasien dan ekimosis, dan
perdarahan perdarahan dari
pada feses satu/lebih
yang keluar. sumber dan
5. Tidak nyeri bagian lain.
saat BAB 3. Monitor TTV.
6. BAB 4. Monitor
terkadang tingkat
masih disertai kesadaran
darah. pasien.
7. Hb 10 5. Anjurkan
pasien untuk
tidak mengejan
6. Anjurkan
pasien dan
bersihkan
mulut pasien
menggunakan
sikat gigi yang
halus.
7. Hindari
menggunakan
produk aspirin
agar tidak
menyebabkan
koagulasi
memanjang
dan berisiko
timbul
perdarahan.
8. Monitor Hb
9. Kolaborasi
dengan dokter
untuk
pemberian
obat.
Nyeri akut Pasien 1. Ekspresi wajah Masalah Intervensi
berhubungan mengatakan pasien tampak belum dilanjutkan:
dengan masih meringis saat teratasi 1. Monitor
obstruksi merasakan nyeri timbul. lokasi,
tumor pada nyeri 2. Pasien mampu lamanya
usus dengan dengan mengontrol intensitas
kemungkinan skala nyeri dengan (skala nyeri)
menekan nyerinya 6 terapi non dan
organ lain (1-10). farmakologi penyebaran.
(distraksi dan 2. Monitor tanda-
imajinasi tanda non
terbimbing). verbal
3. Pasien masih (meringis,
tampak merintih,
gelisah. menggelepar).
4. Pasien tidak 3. Berikan
bias tidur lingkungan
dengan tenang, posisi
nyaman. nyaman.
4. Anjurkan
untuk
menggunakan
kompres
hangat pada
area nyeri dan
menggunakan
terapi non
farmokologi
(distraksi,
imajinasi
terbimbing,
relaksasi)
sesuai dengan
yang
diajarkan.
5. Kolaborasi
dengan dokter
dan farmasi
untuk
pemberian
analgesic.
6. Kolaborasi
dengan dokter
untuk
pemberian
obat tidur
sesuai dengan
dosis.
Defisit Pasien 1. Asupan gizi Masalah Intervensi
nutrisi mengatakan terpenuhi. teratasi dilanjutkan:
kurang dari masih kram 2. Berat badan sebagian 1. Anjurkan
kebutuhan perut dan dalam kisaran pasien makan
berhubungan mau makan normal (TB dengan porsi
dengan serta 160 cm, BB 51 sedikit tapi
Peningkatan mampu kg, IMT 18,8). sering.
kebutuhan menghabisk 3. Nafsu makan 2. Pastikan diet
kalori dan an 1 porsi meningkat. mencakup
kesulitan makanan. 4. Hb 8, 20% makanan
dalam (normal 13-16). tinggi
mencerna kandungan
nutrien yang serat untuk
mencukupi mencegah
akibat kanker konstipasi.
3. Anjurkan
pasien untuk
makan
makanan yang
mengandung
protein dan zat
besi.
4. Monitor
asupan kalori
setiap hari.
5. Beri istirahat
yang cukup.
Intoleransi Pasien 1. Keadaan Masalah Intervensi
aktifitas mengatakan umum pasien teratasi dilanjutkan:
berhubungan badannya tampak lemah. sebagian 1. Monitor
dengan masih 2. TTV normal intake/asupan
kelemahan lemas. nutrisi dan
fisik. cairam untuk
mengetahui
sumber energi
yang adekuat.
2. Ajarkan
pasien
mengenai
pengelolaan
kegiatan dan
teknik
manajemen
waktu untuk
mencegah
kelelahan.
Risiko - 1. Luka bekas Masalah Intervensi
infeksi operasi belum teratasi dilanjutkan:
berhubungan mengering. sebagian 1. Monitor tanda-
dengan efek 2. Luka dan tanda infeksi.
tindakan balutan bersih, 2. Monitor TTV
invasive, ada 3. Ganti balutan
insisi pasca kemerahan dengan balutan
pembedahan. disekitar luka. baru yang
3. Tidak ada pus. steril.
4. TTV 4. Lakukan
TD: 110/60 perawatan luka
mmHg, N: post op.
72x/menit, S: 5. Cuci tangan 6
38oC, RR: langkah
20x/menit. sebelum
5. Leukosit 12,9 tindakan.
ribu/mmk. 6. Monitor luka
dan balutan
post op (pus,
bula, warna
kulit sekitar
luka).
7. Monitor hasil
laboratorium.
3.16 SKENARIO
Di ruang pasien
PP 1 dan 2 : “ Assalamualaikum perkenalkan saya Ns. Layla dan Ns. Hollif yang
akan merawat nona hari ini. Nn. Dina bagaimana keadaan nya ?”
Nn. Dina : “iya bu. Saya merasakan nyeri hebat di bagian perut, saya tidak bisa
tidur semalam ( wajah tampak letih dan menahan nyeri ) “
Nn. Dina : iya sus, sudah 3 malam ini saya tidak bisa tidur, saya sering mual
muntah dan tidak nafsu makan.
Setelah mendapatkan pesetujuan dari pasien dan keluarga kemudian PP1 dan PP 2
menuju ruang perawat
Di ruang perawat
KaTim : assalamualaikum Ns. Layla dan Ns. Hollif seperti yang sudah kita
sepakati sebelumnya hari ini kata akan melakukan taham pra ronde keperawatan,
dimana pasien yang kita pilih adalah Nn. Dina.
PP 1 : Baik bu. Saya rasa memang bagus kalau Nn. Dina menjadi pasien
yang di rondekan
KaTim : maka dari itu, nanti tolong sampaikan ke Ns. Revi dan Ns. Ervien
untuk mengkaji lebih lanjut masalah yang di hadapi Nn. Dina.
Nn. Dina : tidak ada peubahan sus, saya tidak bisa tidur dan merasakan sakit makan
yang diberikan juga tidak saya makan
PA 2 : baik mbak, kami disini akan melakukan pengkajian untuk mengetahui masalah
apa yang ada pada mbak dina
Didapatkan hasil nyeri hebat pada sekitar daerah perut, mual muntah, gangguan sulit
tidur, kekurangan nutrisi, cemas memikirkan penyakitnya. Asites dan efusi pleura, Td :
90/60mmHg, RR: 30x/menit, Sekarang pasien terpasang cairan infus NaCl 0,9%, selain
itu juga dilakukan pemeriksaan penunjang yang akan diserahan ke laboratorium untuk
di analisis. setelah data yang telah diperiksa cukup kemudian PA 1 dan 2 melaporkan
hasil pengkajian kepada PP.
Di ruang perawat
Pp : bagaimana hasilnya?
Pa 1 : ternyata masalah yang didapat pada Nn. Dina adalah mengalami nyeri hebat
disekitar perut, mual muntah, gangguan sulit tidur, kekurangan nutrisi, cemas, asites
dan efusi pleura.
Pp : baik kalau begitu mari kita lakukan validasi data langsung ke pasien
Pp dan pa 1 serta pa 2 melakukan validasi data. Setelah selesai melakukan validasi data
pp melakukan kontrak waktu esok hari untuk melakukan ronde keperawatan.
Di ruang pasien
Pp : baik terikamasih atas kerjasamanya kita bertemu lagi besok ya pak bu, untuk
melakukan ronde keperawatan
Karu : rekan-rekan ners sekalian sesuai kontrak kita hari ini, kita akan mengadakan
ronde keperawatan adalah ners laila dan ners holif, jam 10.00 wib dilakukan ronde
keperawatan diruang pasien atas nama Nn. Dina kegiatan ronde ini di ikuti oleh kepala
ruangan sebagai pemimpin ronde keperawatan, kemudian PP yang akan memberi materi
ronde keperawatan. PA 1 dan 2 sekaligus perawat konselor, dokter, ahli gizi dan
farmasi, dan tim laboratorium.
Diruang perawat
Karu : asalamualaikum.. selamat pagi, pagi ini kita akan melakukan ronde keperawatan,
sebagian yang sudah dijadwalkan sebelumnya saya perkenalkan dulu ners laila dan holif
sebagai Perawat primer, atma sebagai ketua tim di ruang ini, kemudian ners revi dan
ners ervien sebagai Pa 1 dan 2, silahkan membacakan data Nn. Dina
Pp 1 : baik terimakasih.. selamat pagi semuanya pasien dalam ronde keperawatan kita
kali ini adalah nn. Dina usia 21 tahun pasien di diagnosis Ca kolon stadium II telah
dilakukan reseksi usus dan adjuvant kemoterapi. Pasien mengeluhkan nyeri hebat dan
mual muntah. Ia juga mengalmi asites dan efusi pleura. Pasien membatasi makan dan
minum karena merasa tidak nyaman. Masalah keperawatan yang perlu dipertimbangkan
adalah kelebihan volume cairan dimana adanya tanda efusi pleura dan asites. Natrium
rendah, albumin rendah, nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.
Konselor 1: efusi pleura sendiri merupakan dampak dari ca colon yang sudah
bermetastase ke jaringan lain sehingga meskipun dilakukan tindakan medis (punksi)
berulangkali tetap akan timbul caira pada cavum pleura. Maka dari itu dilakukan
plurodesis dengan harapan cairan tidak akan kembali pada cavum pleura.
Petugas Lab. 1 : saya dari petugas lab. Ingin menambahkan hasil analisa lab dari Nn.
Dina hasilnya dibacakan oleh rekan saya
Petugas Lab. 2 : untuk hasil dari pmeriksaan hematologi didapatkan Hb : 11,6 d/dl, Ht :
34,7%, eritrosit : 4,11 juta/u;, VER : 84,5FL, KHER : 33,6 G/DL, leukosit : 12.200/ul,
LED : 40/jam, trombosit : 232.000/ul
Petugas Lab. 2 : iya ada sedikit tambahan, hasil natrium 100meq/dl dan albumin
2,8gr/dl
Karu : baiklah jika tidak ada tambahan kita langsung saja menuju ke ruang pasien untuk
memvalidasi data.
Nn dina : pagi juga sus, saya masih merasakan nyeri dibagian perut dan masih
merasakan mual muntah
Dokter : baiklah saya periksa dulu ya ( sambil memeriksa.. dari pemeriksaan Nn. Dina
). Dari hasil pemeriksaan Nn. Dina mengalami efusi pleura dan asites
Keluarga : begini sus, nn dina sudah beberapa hari ii tidak mau makan dan minum
Karu : baik bu, laporan kami terima. Nanti kelanjutan informasi kami lanjutkan
kembali. Kami permisi dulu pak bu
Di ruang perawat
Setelah melakukan validasi data, tim ronde melakukan tahap ke diskusi, ekomendsi dan
kesimpulan di ruang perawat
Karu : baik.. tadi, kita sudah sama-sama mengetahu keadaan pasien tersebut bagaimana
sebaiknya ada yang mau usul? Selain yang di ungkapkan tadi?
Dokter : kalau untuk status gizinya bagaimana dari ahli gizi ?
Gizi 1 : menurut saya sebagai ahli gizi nn dina bisa diberikan asupan tinggi karbohidrat
dan tinggi protein serta makanan yang mengandung zat besi tujuannya agar Hb pasien
dalam keadaan normal. Selain itu, bisa diberi asupan sayur dan buah, apalagi makanan
tinggi serat untuk mencegah terjadinya konstipasi.. mungkin ada tambahan terapi dari
farmasi tentang nutrisi pasien
Pa 2 : kira-kira apakah kelebihan volume cairan atau kekurangan volume cairan dulu
yang diatasi?
Dokter : mungkin kita lihat dari pemeriksaan lab dulu ya.. ada albumin yang rendah.
Sepertinya kita harus memberikan asupan albumin untuk mengurangi edama diperutnya
dan kita tetap memberikan NaCl 0,9%
Ahli gizi 2 : saya setuju dengan dokter mungkin jenis asupannya bisa diberikan kapsul
atau infus
Pp 1 : berati asupan albuminnya ini untuk menarik cairan dari ekstra vaskuler ke dalam
ya.. jadi kita tetap terapi IV NaCl tanpa mengkhawatirkan edema
Karu : baik.. mungkin tambahan dari saya setelah Na+ pasien telah normal bisa
diberikan diuretik untuk mengatasi efusi pleura jika masih ada. bagaimana dok?
Farmasi : untuk albuminnya berikan transfusi saja, agar peningkatnnya lebih cepat.. ada
yang ingin ditambhkan lagi?
Supervisor : baik karena tidak ada yang ingin menambahkan, saya akan mengevaluasi
dari rode keperawatan ini. Untuk masing masing tugas yang telah diberikan sudah
dilaksanakan dengan sangat baik, dan untuk tindakan lanjutannya akan diberikan
fasilitas yang sesuai dengan pasien. Serta kekompakan tim kalian sangat bagus dan
harus tetap dijaga kekompakannya. Mungkin sekian evaluasi dari saya. Untuk karu
dipersilahkan menyampaikan hasilnya.
Karu : baiklah sesuai hasil ronde kali ini saya akan menyimpulkan intervensi yang dapa
dilakukan Nn. Dina adalah pemberian tinggi karbohidrat dan tinggi protein lebih
banyak sayur dan buah segar dan megasterol asetat untuk nutrisi, untuk cairan transfusi
albumin dan terapi NaCl bersamaa, jika kadar natrium telah normal. Bisa diberikan
diuretik jika efusi pleura masih ada, kemudian berikan terapi oksigen pada pasien.
Apakah ada yang ingin menambahkan kesimpulan?
Karu : baik kalau tida ada kita tutup ronde keperawatan kali ini. Terimakasih
assalamualaikum
Akhirnya ronde keperawatan telah selesai semua tim ronde keperawatan kembali
menjalani tuganya masing-masing.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA