Anda di halaman 1dari 37

MAKALAH

RONDE KEPERAWATAN

Dosen Pembimbing :Nian Afrian Nuari, S.Kep.,Ns.,M.Kep

Oleh :
Kelompok 6

1. Asrofah Dwisukma ( 201601001 ) 11. Laila Fatin Nur(


2. Atma Widha Hapsari( 201601014 ) 12. Muhammad Choirul (
3. Delarosa Dwi Agata( 201601020 ) 13. Muhammad Dycha ( 201601077 )
4. Dina Erma Dia( 201601026 ) 14. Oktavia Gery I. B. ( 201601089 )
5. Dise Fahdiana A( 201601027 ) 15. Paramita Putri P. ( 201601090 )
6. Ervin Sabrina Latin( 201601038 ) 16. Regita Intan Safitri( 201601101 )
7. Eva Khilofatul Ulul ( 201601039 ) 17. Revi Maria Vella D.( 201601102 )
8. Hayuning Rumanti( 201601050 ) 18. Sri Wulandari ( 201601114 )
9. Holifatul Rosida( 201601051 ) 19. Tina Puji Prastiti( 201601115 )
10. Kira Mastura ( 201601063 )

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

STIKES KARYA HUSADA KEDIRI

2017/2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat
dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Makalah Manajemen Keperawatan yang
berjudul “ Ronde keperawatan Pada Pasien ca Kolon”.

Kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Nian Afrian N, M.kep selaku dosen
pembimbing dan semua pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan makalah ini.
Kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca. Tentunya
makalah ini masih ada kekurangan dalam penyusunannya, karena itu kritik dan saran yang
bersifat membangun selalu diharapkan demi kesempurnaanya.

Kediri, 14 November 2018

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manajemen adalah suatu pendekatan yang dinamis dan proaktif dalam menjalankan
suatu kegiatan di organisasi ( Grant and Massey, 1999 ).

Manajemen juga didefinisikan sebagai proses untuk melaksanakan pekerjaan melalui


upaya orang lain. Manajemen berfungsi untuk melakukan semua kegiatan yang perlu
dilakukan dalam rangka pencapaian tujuan dalam batas yang telah ditentukan pada
tingkat administrasi ( P. Siagian )

Manajemen keperawatan adalah suatu proses bekerja melalui anggota staf


keperatawan untuk memberikan asuhan keperawatan secara profesional (Nursalam,
2007).

Manajemen keperawatan adalah suatu tugas khusus yang harus dilaksanakan oleh
pengelola keperawatan untuk merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan serta
mengawasi sumber – sumber yang ada baik SDM, alat, maupun daha sehingga dapat
memberikan pelayanan keperawatan yang efektif, baik kepada pasien, keluarga dan
masyarakat.

Manajer keperawatan dituntut untuk merencanakan, mengorganisasi, memimpin dan


mengevaluasi sarana dan prasarana yang tersedia untuk dapat memberikan asuhan
keperawatan yang seefektif dan seefisien mungkin bagi individu, keluarga dan
masyarakat. Peningkatan mutu asuhan keperawatan sesuai dengan tuntutan masyarakat
dan perkembangan IPTEK maka perlu mengembangkan dan pelaksanaan suatu model
asuhan keperawatan profesional yang efektif dan efisien.

Metode keperawatan primer merupakan salah satu metode pemberia pelayanan


keperawatan dimana salah satu kegiatannya adalah ronde keperawatan, yaitu suatu
metode untuk menggali dan membahasa secara mendalam masalah keperawatan yang
terjadi pada pasien dan kebutuhan pasien akan keperawatan yang dilakukan oleh perawat
primer ataupun perawat pelaksana, konselor, kepala ruangan, dan seluruh tim
keperawatan dengan melihat pasien secara langsung sebagai fokus kegiatan. Ronde
keperawatan akan memberikan media bagi perawat untuk membahas lebih dalam masalah
dan kebutuhan pasien serta merupakan suatu proses belajar bagi perawat dengan harapan
dapat meningkatkan kemampuan kognotif, afektif dan psikomotor. Kepekaan dan cara
berfikir kritis perawat akan tumbuh dan terlatih melalui suatu transfer pengetahuan dan
pengaplikasian konsep teori kedalam praktik keperawatan.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan dibahas, yaitu :

1. Apa definisi dari Ronde Keperawatan ?


2. Apa tujuan dari Ronde Keperawatan ?
3. Apa manfaat dari Ronde Keperawatan ?
4. Bagaimana kriteria pasien dari Ronde Keperawatan ?
5. Bagaimana langkah – langkah dari Ronde Keperawatan ?
6. Bagaimana Pelaksanaan kegiatan dari Ronde Keperawatan?
7. Bagaimana kriteria evaluasi dari Ronde Keperawatan ?

1.3 Tujuan Penulisan


1.3.1 Tujuan Umum
Agar mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang manajemen keperawatan
dalam ronde keperawatan
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Definisi dari Ronde Keperawatan.
2. Tujuan dari Ronde Keperawatan.
3. Manfaat dari Ronde Keperawatan.
4. Kriteria pasien dari Ronde Keperawatan.
5. Langkah – langkah dari Ronde Keperawatan.
6. Pelaksanaan kegiatan dari Ronde Keperawatan.
7. Kriteria evaluasi dari Ronde Keperawatan.
1.4 Manfaat
1. Mendapatkan pengetahuan tentang Ronde Keperawatan
2. Dapat mengaplikasikan ilmu tentang Ronde Keperawatan
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Ronde Keperawatan


Ronde keperawatan adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah
keperawatan pasien yang dilaksanakan oleh perawat selain melibatkan pasien untuk
membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan. Pada kasus tertentu harus
dilakukan oleh perawat primer dan atau konselor, kepla ruangan, perawat pelaksana
yang perlu juga melibatkan seluruh anggota tim kesehatan (Nursalam,2002)
Karakteristik :
1. Pasien dilibatkan secara langsung;
2. Pasien merupakan focus kegiatan;
3. PA, PP, dan konselor melakukan diskusi bersama;
4. Konselor memfasilitasi kreatifitas;
5. Konselor membantu mengembangkan kemampuan PA, PP dalam
meningkatkan kemampuan mengatasi masalah.

2.2 Tujuan Ronde Keperawatan


Tujuan Umum
Menyelesaikan masalah pasien melalui pendekatan berpikir kritis.

Tujuan Khusus
1. Menumbuhkan cara berpikir kritis dan sistematis.
2. Meningkatkan kemampuan validasi data pasien.
3. Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan.
4. Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berorientasi
pada masalah pasien.
5. Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan keperawatan.
6. Meningkatkan kemampuan justifikasi.
7. Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja.
2.3 Manfaat Ronde Keperawatan
1. Masalah pasien dapat teratasi.
2. Kebutuhan pasien terpenuhi.
3. Terciptanya komunitas keperawatan yang profesional.
4. Terjalinnya kerjasama antar tim kesehatan.
5. Perawat dapat melaksanakan model asuhan keperawatan dengan tepat dan
benar.

2.4 Kriteria Pasien


1. Mempunyai masalah keperawatan yang belum teratasi meskipun sudah
dilakukan tindakan keperawatan.
2. Pasien dengan kasus baru dan langka.
2.5 Langkah – langkah Kegiatan Ronde Keperawatan

Perawat Primer

TAHAP PRA RONDE


Penetapan Pasien

Persiapan Pasien :

 Inform Concernt
 Hasil Pengkajian/
Validasi data

1. Apa diagnosis keperawatan?


2. Apa data yang mendukung?
Penyajian
3. Bagaimana intervensi yang sudah
TAHAP PELAKSANAAN dilakukan?
RONDE Masalah
4. Apa hambatan yang ditemukan?

validasi data

Diskusi PP-PP, Konselor,KARU

Lanjutan-diskusi di Nurse Station


TAHAP PASCA
RONDE

Kesimpulan dan rekomendasi solusi


masalah

Keterangan :

1. Pra Ronde :
a. Menentukan kasus dan topic ( masalah yang tidak teratasi dan masalah yang
langka )
b. Menentukan tim ronde.
c. Mencari sumber atau literature.
d. Membuat proposal.
e. Mempersiapkan pasien informed consent dan pengkajian.
f. Diskusi tentang diagnosis keperawatan, data yang mendukung, asuhan
keperawatan yang dilakukan dan hambatan selama perawatan.

2. Pelaksanaan Ronde :
a. Penjelasan tentang psien oleh perawat primer yang difokuskan pada maslah
keperawatan dan rencana tindakan yang akan dilaksanakan dan atau telah
dilaksanakan serta memilih prioritas yang perlu di diskusikan.
b. Diskusikan antara anggota tim tentang kasus tersebut.
c. Pemberian justifikasi oleh perawat primer atau konselor atau kepala ruangan
tentang masalah pasien serta rencana tindakan yang akan dilakukan.

3. Pasca Ronde :
a. Evaluasi,revisi, dan perbaikan.
b. Kesimpulan dan rekomendasi penegakan diagnosa, intervensi perawatan
selanjutnya.

2.6 Pelaksanaan Kegiatan

TEMPA PELAKSAN
TAHAP KEGIATAN WAKTU
T A
Pra Ronde Pra Ronde
a) Menetapkan kasus dan topik 2 hari Dua hari Ruang PP 1
sebelum pelaksanaan ronde. sebelum Perawatan
b) Menentukan tim ronde. pelaksanaan
c) Menentukan literatur. ronde
d) Membuat proposal
e) Mempersiapkan klien
f) Informed consent kepada keluarga

Ronde Ronde
I. Pembukaan dan Penyajian Data 15 menit Nurse Kepala
a) Salam pembukaan Station Ruangan
b) Memperkenalkan klien dan tim ronde
dan menjelaskan tujuan kegiatan ronde
serta mempersilahkan PP1
menyampaikan kasusnya
c) Menyampaikan masalah keperawatan Nurse PP1
yang sulit teratasi Station
d) Menjelaskan riwayat penyakit
e) Menjelaskan masalah klien yang belum
terselesaikan dan tindakan yang telah
dilaksanakan
f) Menyampaikan evaluasi

g) Klarifikasi data yang telah disampaikan PP2

II. Validasi Data


a) Memberi salam dan memperkenalkan Bed Karu
tim ronde kepada klien dan keluarga. 15 menit Klien
b) Memvalidasi data yang telah PP2
disampaikan Konselor,
c) Menjawab pertanyaan dari keluarga Karu, PP1,
pasien. PA, Gizi,
Dokter
Pasca Pasca Ronde
Ronde a) Karu membuka dan memimpin diskusi. 15 Menit Nurse Karu
b) Diskusi antar anggota tim tentang masalah Station Konselor,
keperawatan tersebut Karu, PP,
c) Menyimpulkan hasil diskusi dan PA, Gizi,
merekomendasikan solusi yang dilakukan Dokter
dalam mengatasi masalah.
d) Reward dan Salam penutup

2.7 Kriteria Evaluasi

a. Evaluasi Struktur
1) Peserta ronde keperawatan hadir di tempat pelaksanaan ronde keperawatan
2) Persiapan dilakukan sebelumnya
b. Evaluasi Proses
1) Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir

2) Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran yang telah
ditentukan

c. Evaluasi Hasil
1) Pasien puas dengan hasil kegiatan

2) masalah pasien dapat teratasi

3) meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan keperawatan

4) Meningkatkan kemampuan justifikasi

5) Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja


BAB III

SKENARIO dan ASUHAN KEPERAWATAN CA COLON

3.1 Kasus
Ny. D masuk Rumah Sakit Soedono Madiun pada tanggal 15 November 2018
pukul 09.00 WIB, dengan keluhan nyeri pada abdomen kuadran IV, kram perut, sering
sembelit, 1 minggu terakhir sebelum dirawat di rumah sakit saat BAB kadang disertai
darah merah segar serta nyeri saat BAB, tidak nafsu makan, penurunan BB, dan cepat
letih. Klien pernah terkena penyakit thypoid dan mengalami kecelakaan motor namun
tidak berakibat fatal. Keluarga klien tidak ada yang menderita penyakit turunan seperti
DM dan hipertensi. Klien tidak memiliki pantangan apapun. Klien juga belum pernah
mengalami operasi gastrointestinal. Sebelum sakit, frekuensi makan klien tidak teratur
dan sering telat makan. Klien tiap hari mengkonsumsi daging dan suka mengkonsumsi
makanan siap saji seperti sate, gulai dll, klien tidak memiliki alergi dan tidak menyukai
sayuran. Klien mempunyai riwayat alkoholik. Saat pemeriksaan fisik didapatkan data :
a. Keadaan umum lemah, CRT >3s.
b. Ttv : TD : 110/60 mmHg, N : 72 x/menit, suhu : 38ºC, RR: 22 x/menit
c. TB : 162 cm, BB sebelum sakit : 60 kg , BB saat sakit : 51 kg dalam waktu 1 bulan.
d. Konjungtiva anemis, distensi abdomen, nyeri pada abdomen kuadran IV.
e. Pasien mengalami perdarahan sebanyak 400 cc dan HB pre-operasi 8,20 %.
Klien dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan colonscopy. Hasil colonoscopy :
berbentuk sirkuler dan anuler, lalu ada penyempitan lumen usus dan striktura menonjol
dan mengisi. Dari hasil pemeriksaan dokter mendiagnosa klien terkena penyakit Ca
Colon. Lalu dokter menganjurkan pasien melakukan operasi Colostomy pada tanggal 16
November 2018 pada pukul 05.00 WIB

3.2 Pengkajian
Tanggal Pengkajian : 16 November 2018
Jam Pengkajian : 10.00 WIB
Ruang : Bedah

3.3 Biodata
3.3.1 Identitas Pasien
Nama : Ny. D
Umur : 30 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku/Bangsa : Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pedagang
Alamat : Pujon Malang
Tanggal MRS : 15 November 2018
Jam MRS : 09.00 WIB
Diagnosa Medis : Ca Colon
No. Registrasi : 14587
3.3.2 Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. T
Umur : 33 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Suku/Bangsa : Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Pujon Malang
Hubungan dengan Pasien : Suami

3.4 Keluhan Utama


Pasien mengatakan nyeri abdomen pada kuadran IV.

3.5 Riwayat Keperawatan


3.5.1 Riwayat Keperawatan Sekarang
klien masuk RS Soedono Madiun pada tanggal 15 November 2018 pukul 09.00
WIB dengan keluhan nyeri abdomen pada kuadran IV. Pasien di diagnosa dokter
Ca Colon dan akan melakukan operasi Colostomy pada tanggal 16 November 2018
pukul 05.00 WIB. Pasien mengalami perdarahan sebanyak 400 cc dan HB pre-
operasi 8,20 %.
3.5.2 Riwayat Keperawatan Dahulu
Klien mengatakan nyeri kurang lebih 1 bulan yang lalu. Klien pernah terkena
penyakit thypoid. Dan klien mempunyai riwayat alkoholik.
3.5.3 Riwayat Penyakit Keluarga
Klien mengatakan keluarganya tidak mempunyai penyakit menular (HIV/AIDS
dll), dan penyakit menurun (DM, Jantung dll).

3.6 Pola Kesehatan Fungsional Gordon


3.6.1 Persepsi Terhadap Kesehatan-Management Kesehatan
Klien dan keluarga mengatakan apabila salah satu anggota keluarganya yang sakit
biasanya dibelikan obat di warung atau dibawa ke pelayanan kesehatan seperti
puskesmas atau dokter praktek.
3.6.2 Pola Aktivitas dan Latihan
Sebelum sakit klien mengatakan dapat melakukan aktivitas sehari0hari sebagai
pedagang dan ibu rumah tangga. Akan tetapi selama dirawat dirumah sakit pasien
mengatakan tidak dapat melakukan aktivitasnya secara mandiri dan segala
aktivitasnya dilakukan ditempat tidur.

Pola Aktivitas selama pasien sakit adalah :


aktivitas 0 1 2 3 4
mandi √
berpakaian √
eleminasi √
makan √
mobilisasi √

Keterangan:
0 : mandiri
1 : dibantu sebagian
2 : perlu bantuan otrang lain
3 : perlu bantuan orang lain dan alat
4 : tergantung dan tidak mampu
Pasien terlihat lemah karena efek dari anastesi

3.6.3 Pola istirahat dan tidur


Tidak terkaji

3.6.4 Pola Nutrisi dan Metabolik


Sebelum sakit pola makan klien teratur 3 kali sehari dengan menu nasi lauk pauk
sayur satu porsi habis dan pasien minum 6-8 gelas/hari.
Selama dirawat di Rumah sakit klien mengatakan makan 3 kali sehari dengan
menu lunak ( bubur, lauk, sayur ) dan hanya habis setengah porsi saja. Klien
minum kurang lebih 5-6 gelas / hari. Saat di kaji pasien mengatakan sedang puasa.

3.6.5 Pola Eleminasi


Sebelum sakit klien mengatakan BAB 3 kali sekali dan sebelum di rawat di rumah
sakit sejak satu bulan yang lalu pasien mengatakan saat disertai darah merah. Saat
BAB pasien merasakan sakit pada anusnya, dan konsistensi fesesnya berlendir,
lunak.
Klien mengatakan BAK tidak mengalami gangguan. klien mengtakan BAK
tidak mengalami gangguan. Pasein BAK 4-5 kali sehari dengan urine berwarna
kuning jernih, jumlah urin sekali BAK 500 CC. Setelah di rawat di rumah sakit
klien mengatakn belum BAB dari 5 Hari yang lalu dan BAK 4-5 kali sehari dengan
warna kuning jernih dengan pengeluaran urine 470 cc sekali BAK.

3.6.6 Pola Kognitif dan Perseptual


Sebelum dan selama sakit klien tidak mengalami gangguan pendengaran dan
penglihatan, perasaan dan penciuman . semua fungsi indra masih betrfungsi dengan
baik.

3.6.7 Pola Konsep Diri


Klien mengatakan ingin cepat sembuh.

3.6.8 Pola Koping


Tidak terkaji.

3.6.9 Pola Seksual-Reproduksi


Klien mengatakan pertama kali menstruasi pada saat SD. Klien sudah menikah dan
memiliki 2 orang anak. Sebelum sakit pola seksual klien baik. Klien mengatakan
saat mulai merasakan sakit pada anusnya klien tidak nyaman saat berhubungan
seksual dengan suaminya.

3.6.10 Pola Peran dan Hubungan


Hubungan klien dan keluarga baik dan harmonis.

3.6.11 Pola Nilai dan Kepercayaan


Pasien beragama islam.

3.7 Pemeriksaan Fisik


a. Keadaan Umum : Lemah
b. Tingkat Kesadaran : Composmentis
c. Tanda-Tanda Vital : TD : 110/60 mmHg, N : 72x/menit, Suhu : 38ºC,
RR : 22 x/menit
d. Anthropometri : TB : 160 cm, BB sebelum sakit : 60 kg, BB saat sakit ; 51
kg.
e. Kepala : Bentuk kepala simetris, kulit kepala bersih, tidak ada
ketombe, rambut hitam bergelombang
f. Mata : Konjungtiva anemis
g. Hidung : Bentuk hidung simetris, fungsi penciuman baik, tidak ada
epitaksis, tidak ada pernafasan cuping hidung
h. Mulut : Bentuk mulut simetris, tidak ada sianosis, mukosa mulut
pucat, tidak ada stomatitis, susunan gigi rapi lengkap dan bersih
i. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada pembesaran
vena juguylaris, takrea lurus, fungsi menelan baik.
j. Abdomen : Bentuk abdomen datar, terdapat nyeri tekan pada kuadran IV,
tidak terdapat peregeseran VU, tidak teraba pembesaran hepar
dan lien, bising usus 4x/menit .
k. ekstremitas atas : Tangan kiri terpasang infus RL 20tpm, CRT < 2 detik , tangan
kanan kiri tidak ditemukan odem dan sianosis.
L. Genetalia : Terpasang kateter ukuran 16, pada anus teraba benjolan.

3.8 Data Psikologis


Status emosi : pasien kooperatif

3.9 Data Spritual


Tidak terkaji

3.10 Pemeriksaan Penunjang


Tanggal pemeriksaan 15 november 2018
Hematology
parameter hasil satuan normal
hemoglobin 8,20 % 13-16
hematokrit 37,3 % 35-47
eritrosit 4,26 juta/mmk 3,5-5,6
MCH 28,6 PG 27-32
MCV 87,5 FI 75-90
MCHC 32,7 g/dl 29-36
leukosit 12,9 ribu/mmk 4-11
Laju endap darah
LED 1 jam 23 mm
LED 2 jam 49 mm
trombosit 372 ribu/mmk
albumin 3,3 gr/dl

3.11 Program Terapi


Instruksi post oprasi :
a) Diit lunak 1900 kalori ( lauk bubur sayur)
b) Infus RL 20 tpm
c) Injeksi cefotaksin 2x1gram
d) Tramadol 3x30 gram
e) Bising usung + : boleh makan
3.12 Analisa Data

Masalah
No Data Penyebab
keperawatan

1. DS : Proses Perdarahan
Pasien mengatakan sudah 1 bulan ini BAB penyakit
disertai darah dan terkadang nyeri saat kanker usus
BAB. besar

DO:
1. Keadaan umum pasien tampak lemah
2. Tingkat kesadaran composmentis
3. CRT>3s
4. TTV
TD: 110/60 mmHg, N : 72 x/menit,
suhu : 38ºC, RR: 22 x/menit
5. Konjungtiva anemis
6. Hb 8,20
7. Karakteristik feses berlendir disertai
dengan darah
8. Pasien mengalami perdarahan
sebanyak 400 cc
9. Hasil colonoscopy berbentuk sirkuler
dan anuler, lalu ada penyempitan
lumen usus dan striktura menonjol
dan mengisi.

2. DS: Obstruksi Nyeri akut


P: pasien mengatakan nyeri pada perut kiri tumor pada
bawah usus dengan
kemungkinan
Q: nyerinya seperti tertusuk-tusuk benda
menekan
tajam organ yang
lain
R: nyeri pada abdomen kuadran IV

S: Skla nyeri 7 (1-10)

T: nyeri hilang timbul

DO:
Pasien tampak meringis saat nyeri muncul,
bersikap menghindari posisi yang bisa
membuat nyeri timbul, gelisah, sulit tidur,
dan nafsu makan berubah.

3. DS : Peningkatan Defisit nutrisi


Pasien mengatakan kram perut dan nafsu kebutuhan kurang dari
makan menurun, serta hanya menyukai kalori dan kebutuhan
makanan cepat saji. kesulitan
dalam
DO :
mencerna
Keadaan umum lemah, membrane mukosa
nutrien yang
pucat, TB 162 cm, BB sebelum sakit 60
mencukupi
kg, BB saat sakit 51 kg (IMT 18,8).
akibat kanker

4. DS : Kelemahan Intoleransi
Pasien mengatakan badannya lemas dan fisik aktivitas
cepat lelah.
DO :
Aktivitas : 2
Berpakaian : 2
Eliminasi : 2
Makan : 2
Mobilisasi : 2
Pasien melakukan aktivitas sehari-hari
perlu bantuan dari orang lain.
5. DS : - Efek tindakan Resiko
DO : invasive, infeksi
Suhu meningkat diatas normal, gatal pada insisi pasca
area pembedahan. pembedahan

3.13 Diagnosa Keperawatan

1. Perdarahan berhubungan dengan proses penyakit.


2. Nyeri akut berhubungan dengan obstruksi tumor pada usus dengan kemungkinan
menekan organ yang lain.
3. Defisit nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan Peningkatan kebutuhan
kalori dan kesulitan dalam mencerna nutrien yang mencukupi akibat kanker.
4. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik.
5. Risiko infeksi berhubungan dengan efek tindakan invasive, insisi pasca pembedahan.

3.14 Intervensi Keperawatan

NO Diagnosa NOC NIC


1. Perdarahan 1. Pasien tidak tampak 1. Monitor tanda-tanda
berhubungan lemah perdarahan GI (secret yang
dengan proses 2. CRT<3s keluar, warna feses,
penyakit 3. TTV normal muntahan).
4. Tidak ada 2. Observasi adanya petekie,
perdarahan ekimosis, dan perdarahan dari
5. Tidak nyeri saat satu/lebih sumber dan bagian
BAB lain.
6. Tidak disertai darah 3. Monitor TTV
saat BAB 4. Monitor tingkat kesadaran
pasien dan CRT.
5. Hindari pengukuran suhu
rektal dan memasukkan selang
GI.
6. Anjurkan pasien untuk tidak
mengejan
7. Anjurkan pasien dan bersihkan
mulut pasien menggunakan
sikat gigi yang halus.
8. Gunakan jarum kecil untuk
injeksi, lalu tekan lebih lama
pada bagian bekas suntikan.
9. Hindari menggunakan produk
aspirin agar tidak
menyebabkan koagulasi
memanjang dan berisiko
timbul perdarahan.
10. Monitor Hb
11. Kolaborasi dengan dokter
untuk pemberian obat.

2. Nyeri akut 1. Kontrol nyeri 1. Monitor lokasi, lamanya


berhubungan 2. Tingkat nyeri intensitas (skala nyeri 7) dan
dengan Kriteria hasil: penyebaran.
obstruksi 1. Mampu mengontrol 2. Perhatikan tanda non verbal
tumor pada nyeri (tau penyebab (gelisah merintih,
usus dengan nyeri, mampu menggelepar).
kemungkinan menggunakan 3. Jelaskan penyebab nyeri dan
menekan teknik observasi terhadap perubahan
organ lain. nonfarmakologi karakteristik nyeri.
untuk mengurangi 4. Berikan lingkungan tenang,
nyeri). posisi nyaman.
2. Skala nyeri 5. Minimalkan gangguan
berkurang. lingkungan dan rangsangan
3. Pasien tidak lagi 6. Anjurkan dan ajari klien
menunjukkan untuk bernafas dalam,
ekspresi meringis bimbingan imajinasi dan
saat nyeri timbul. aktifitas terapeutik, berikan
4. Pasien dapat tidur kompres hangat pada area
dengan nyaman. nyeri.
5. Pasien tidak lagi 7. Kolaborasi pemberian obat
gelisah. analgetik dengan dokter.
6. Nafsu makan 8. Monitor TTV
meningkat
3. Defisit nutrisi Status Nutrisi 1. Manajemen Nutrisi.
kurang dari Kriteria Hasil : 2. Konseling Nutrisi.
kebutuhan 1. Asupan gizi 3. Monitor Tanda-Tanda
berhubungan terpenuhi. Vital.
dengan 2. Berat badan 4. Bantuan peningkatan berat
Peningkatan dalam kisaran badan.
kebutuhan normal. Aktivitas – aktivitas :
kalori dan 3. Nafsu makan 1. Anjurkan pasien makan
kesulitan meningkat. dengan porsi sedikit tapi
dalam sering.
mencerna 2. Tentukan status gizi pasien
nutrien yang dan kemampuan pasien
mencukupi untuk memenuhi
akibat kanker. kebutuhan gizi.
3. Tentukan apa yang menjadi
preferensi makanan bagi
pasien.
4. Intruksikan pasien
mengenai kebutuhan
nutrisi(yaitu: membahas
pedoman diet dan piramida
makanan).
5. Atur diet yang diperlukan
(menyediakan makanan
protein tinggi, menambah
atau mengurangi kalori,
menambah atau
mengurangi vitamin,
mineral atau suplemen).
6. Tawarkan makanan ringan
yang padat gizi.
7. Pastikan diet mencakup
makanan tinggi kandungan
serat untuk mencegah
konstipasi.
8. Anjurkan pasien untuk
makan makanan yang
mengandung protein dan
zat besi.
9. Monitor kalori dan asupan
makanan.
10. Timbang pasien pada jam
yang sama setiap hari.
11. Monitor asupan kalori
setiap hari.
12. Beri istirahat yang cukup.
4. Intoleransi Daya Tahan 1. Manajemen energi.
aktifitas Kriteria hasil : 2. Peningkatan tidur
berhubungan 1. Pasien tidak mudah Aktivitas-aktivitas :
dengan lelah. 1. Monitor intake/asupan
kelemahan 2. TTV normal nutrisi dan cairan untuk
fisik. mengetahui sumber energi
yang adekuat.
2. Monitor/catat waktu dan
lama istirahat/tidur pasien.
3. Ajarkan pasien mengenai
pengelolaan kegiatan dan
teknik manajemen waktu
untuk mencegah kelelahan.
5. Risiko infeksi 1. Keparahan luka 1. Monitor tanda-tanda infeksi.
berhubungan 2. Monitor TTV
Kriteria hasil:
dengan efek 3. Ganti balutan dengan balutan
tindakan 1. Luka dan balutan baru yang steril.
invasive, bersih, tidak ada 4. Lakukan perawatan luka post
insisi pasca kemerahan disekitar op.
pembedahan. luka. 5. Cuci tangan 6 langkah sebelum
tindakan.
2. Tidak ada tanda-tanda
6. Monitor luka dan balutan post
infeksi yang meliputi:
op (pus, bula, warna kulit
rubor (kemerahan),
sekitar luka).
kalor (panas), dolor
7. Monitor frekuensi dan warna
(nyeri), tumor
urin.
(pembengkakan), dan
8. Monitor hasil laboratorium.
fungsio leissa
(penurunan fungsi).

3. TTV dalam batas


normal.

4. Luka bekas operasi


mengering.

5. Leukosit normal (4-


11 ribu/mmk)

3.15 Evaluasi

Diagnosa
S O A P
Keperawatan
Perdarahan Pasien 1. Kondisi umum Masalah Intervensi
berhubungan mengatakan pasien baik belum dilanjutkan:
dengan BAB 2. CRT<3s teratasi 1. Monitor tanda-
proses kadang 3. TD: 110/80 tanda
penyakit masih mmHg, N: perdarahan GI
disertai 80x/menit, S: (secret yang
darah tetapi 38oC, RR: keluar, warna
bentuk tinja 20x/menit. feses,
sudah lunak. 4. Ada muntahan).
perdarahan 2. Observasi
pada mukosa adanya petekie,
pasien dan ekimosis, dan
perdarahan perdarahan dari
pada feses satu/lebih
yang keluar. sumber dan
5. Tidak nyeri bagian lain.
saat BAB 3. Monitor TTV.
6. BAB 4. Monitor
terkadang tingkat
masih disertai kesadaran
darah. pasien.
7. Hb 10 5. Anjurkan
pasien untuk
tidak mengejan
6. Anjurkan
pasien dan
bersihkan
mulut pasien
menggunakan
sikat gigi yang
halus.
7. Hindari
menggunakan
produk aspirin
agar tidak
menyebabkan
koagulasi
memanjang
dan berisiko
timbul
perdarahan.
8. Monitor Hb
9. Kolaborasi
dengan dokter
untuk
pemberian
obat.
Nyeri akut Pasien 1. Ekspresi wajah Masalah Intervensi
berhubungan mengatakan pasien tampak belum dilanjutkan:
dengan masih meringis saat teratasi 1. Monitor
obstruksi merasakan nyeri timbul. lokasi,
tumor pada nyeri 2. Pasien mampu lamanya
usus dengan dengan mengontrol intensitas
kemungkinan skala nyeri dengan (skala nyeri)
menekan nyerinya 6 terapi non dan
organ lain (1-10). farmakologi penyebaran.
(distraksi dan 2. Monitor tanda-
imajinasi tanda non
terbimbing). verbal
3. Pasien masih (meringis,
tampak merintih,
gelisah. menggelepar).
4. Pasien tidak 3. Berikan
bias tidur lingkungan
dengan tenang, posisi
nyaman. nyaman.
4. Anjurkan
untuk
menggunakan
kompres
hangat pada
area nyeri dan
menggunakan
terapi non
farmokologi
(distraksi,
imajinasi
terbimbing,
relaksasi)
sesuai dengan
yang
diajarkan.
5. Kolaborasi
dengan dokter
dan farmasi
untuk
pemberian
analgesic.
6. Kolaborasi
dengan dokter
untuk
pemberian
obat tidur
sesuai dengan
dosis.
Defisit Pasien 1. Asupan gizi Masalah Intervensi
nutrisi mengatakan terpenuhi. teratasi dilanjutkan:
kurang dari masih kram 2. Berat badan sebagian 1. Anjurkan
kebutuhan perut dan dalam kisaran pasien makan
berhubungan mau makan normal (TB dengan porsi
dengan serta 160 cm, BB 51 sedikit tapi
Peningkatan mampu kg, IMT 18,8). sering.
kebutuhan menghabisk 3. Nafsu makan 2. Pastikan diet
kalori dan an 1 porsi meningkat. mencakup
kesulitan makanan. 4. Hb 8, 20% makanan
dalam (normal 13-16). tinggi
mencerna kandungan
nutrien yang serat untuk
mencukupi mencegah
akibat kanker konstipasi.
3. Anjurkan
pasien untuk
makan
makanan yang
mengandung
protein dan zat
besi.
4. Monitor
asupan kalori
setiap hari.
5. Beri istirahat
yang cukup.
Intoleransi Pasien 1. Keadaan Masalah Intervensi
aktifitas mengatakan umum pasien teratasi dilanjutkan:
berhubungan badannya tampak lemah. sebagian 1. Monitor
dengan masih 2. TTV normal intake/asupan
kelemahan lemas. nutrisi dan
fisik. cairam untuk
mengetahui
sumber energi
yang adekuat.
2. Ajarkan
pasien
mengenai
pengelolaan
kegiatan dan
teknik
manajemen
waktu untuk
mencegah
kelelahan.
Risiko - 1. Luka bekas Masalah Intervensi
infeksi operasi belum teratasi dilanjutkan:
berhubungan mengering. sebagian 1. Monitor tanda-
dengan efek 2. Luka dan tanda infeksi.
tindakan balutan bersih, 2. Monitor TTV
invasive, ada 3. Ganti balutan
insisi pasca kemerahan dengan balutan
pembedahan. disekitar luka. baru yang
3. Tidak ada pus. steril.
4. TTV 4. Lakukan
TD: 110/60 perawatan luka
mmHg, N: post op.
72x/menit, S: 5. Cuci tangan 6
38oC, RR: langkah
20x/menit. sebelum
5. Leukosit 12,9 tindakan.
ribu/mmk. 6. Monitor luka
dan balutan
post op (pus,
bula, warna
kulit sekitar
luka).
7. Monitor hasil
laboratorium.
3.16 SKENARIO

Tahap Pra Ronde keperawatan

Perawat Primer menemui pasien untuk memberikan informed consen.

Di ruang pasien

PP 1 dan 2 : “ Assalamualaikum perkenalkan saya Ns. Layla dan Ns. Hollif yang
akan merawat nona hari ini. Nn. Dina bagaimana keadaan nya ?”

Nn. Dina : “iya bu. Saya merasakan nyeri hebat di bagian perut, saya tidak bisa
tidur semalam ( wajah tampak letih dan menahan nyeri ) “

PP 1 : ohh begitu ya mbk, kalau begitu saya ingin meminta persetujuan


orang tua anda

Nn. Dina : iya sus, sudah 3 malam ini saya tidak bisa tidur, saya sering mual
muntah dan tidak nafsu makan.

Keluarga : persetujuannya seperti apa sus ?

PP 2 : begini pak, bu untuk menindak lanjuti masalah penykit yang masih di


rasakan N n. Dina, saya berencana untuk merencanakan ronde keperawatan.
Ronde ini adalah suatu pemecahan masalah keperawatan yang belum terselesaikan yang
nantinya permasalahan ini akan diberikan solusi oleh dokter dan ahli tim medis lainnya.
Tujuan ini adalah untuk menyelesaikan permasalahan yang dirasakan Nn. Dina yang
dirasakan saat ini. Untuk itu saya meminta izin kepada bapak dan ibu untuk
mengadakan ronde keperawatan besuk pagi dan memohon bapak atau ibu untuk
mengisi formulir persetujuan ronde keperawatan.

Keluarga : ooh iya, terus saya harus bagaimana sus ?

PP 1 : Bapak atau ibu tidak tidak perlu melakukan apa-apa, hanya


memberikan persetujuan ronde keperawatan ini. Nanti masalah Nn. Dina akan berusaha
saya atasi

Keluarga : Baik kalau begitu sus.


PP 2 : Kalau begitu silahkan perwakilan dari bapak atau ibu tanda tangan
disini.

Setelah mendapatkan pesetujuan dari pasien dan keluarga kemudian PP1 dan PP 2
menuju ruang perawat

Di ruang perawat

KaTim : assalamualaikum Ns. Layla dan Ns. Hollif seperti yang sudah kita
sepakati sebelumnya hari ini kata akan melakukan taham pra ronde keperawatan,
dimana pasien yang kita pilih adalah Nn. Dina.

PP 1 : Baik bu. Saya rasa memang bagus kalau Nn. Dina menjadi pasien
yang di rondekan

KaTim : maka dari itu, nanti tolong sampaikan ke Ns. Revi dan Ns. Ervien
untuk mengkaji lebih lanjut masalah yang di hadapi Nn. Dina.

Pp 1 dan Pp 2 : Baik bu.

( PP 1 dan PP 2 menyampaikan kepada PA 1 dan Pa 2)

Kemudian PA 1 dan 2 melakukan pengkajian kepada pasien.

PA 1 : Assalamualaikum Nn.Dina. perkenalkan saya Ns. Revi dan Ns.


Ervien disini saya akan merawat ana hari ini, bagaimana kabarnya hari ini ?

Nn. Dina : tidak ada peubahan sus, saya tidak bisa tidur dan merasakan sakit makan
yang diberikan juga tidak saya makan

PA 2 : baik mbak, kami disini akan melakukan pengkajian untuk mengetahui masalah
apa yang ada pada mbak dina

Nn Dina : oh iya.. silahkan sus

PA 1 dan PA 2 melakukan pengkajian pada mbak Dina

Didapatkan hasil nyeri hebat pada sekitar daerah perut, mual muntah, gangguan sulit
tidur, kekurangan nutrisi, cemas memikirkan penyakitnya. Asites dan efusi pleura, Td :
90/60mmHg, RR: 30x/menit, Sekarang pasien terpasang cairan infus NaCl 0,9%, selain
itu juga dilakukan pemeriksaan penunjang yang akan diserahan ke laboratorium untuk
di analisis. setelah data yang telah diperiksa cukup kemudian PA 1 dan 2 melaporkan
hasil pengkajian kepada PP.

Di ruang perawat

PA 2 : Bu... pengkajian sudah kami lakukan

Pp : bagaimana hasilnya?

Pa 1 : ternyata masalah yang didapat pada Nn. Dina adalah mengalami nyeri hebat
disekitar perut, mual muntah, gangguan sulit tidur, kekurangan nutrisi, cemas, asites
dan efusi pleura.

Pp : baik kalau begitu mari kita lakukan validasi data langsung ke pasien

Pa 1 dan 2 : baik bu..

Pp dan pa 1 serta pa 2 melakukan validasi data. Setelah selesai melakukan validasi data
pp melakukan kontrak waktu esok hari untuk melakukan ronde keperawatan.

Di ruang pasien

Pp : baik terikamasih atas kerjasamanya kita bertemu lagi besok ya pak bu, untuk
melakukan ronde keperawatan

Keluarga : iya sus.. terimakasih

Pp 1 dan 2 : sama2 pak bu, saya permisi assalamualaikum..

Keesokan harinya jam 08.00 WIB di ruang melati

Karu : rekan-rekan ners sekalian sesuai kontrak kita hari ini, kita akan mengadakan
ronde keperawatan adalah ners laila dan ners holif, jam 10.00 wib dilakukan ronde
keperawatan diruang pasien atas nama Nn. Dina kegiatan ronde ini di ikuti oleh kepala
ruangan sebagai pemimpin ronde keperawatan, kemudian PP yang akan memberi materi
ronde keperawatan. PA 1 dan 2 sekaligus perawat konselor, dokter, ahli gizi dan
farmasi, dan tim laboratorium.

Tahap pelaksanaan ronde keperawatan

Diruang perawat
Karu : asalamualaikum.. selamat pagi, pagi ini kita akan melakukan ronde keperawatan,
sebagian yang sudah dijadwalkan sebelumnya saya perkenalkan dulu ners laila dan holif
sebagai Perawat primer, atma sebagai ketua tim di ruang ini, kemudian ners revi dan
ners ervien sebagai Pa 1 dan 2, silahkan membacakan data Nn. Dina

Pp 1 : baik terimakasih.. selamat pagi semuanya pasien dalam ronde keperawatan kita
kali ini adalah nn. Dina usia 21 tahun pasien di diagnosis Ca kolon stadium II telah
dilakukan reseksi usus dan adjuvant kemoterapi. Pasien mengeluhkan nyeri hebat dan
mual muntah. Ia juga mengalmi asites dan efusi pleura. Pasien membatasi makan dan
minum karena merasa tidak nyaman. Masalah keperawatan yang perlu dipertimbangkan
adalah kelebihan volume cairan dimana adanya tanda efusi pleura dan asites. Natrium
rendah, albumin rendah, nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.

Karu : lalu tindakan apa yang harus dilakukan?

Konselor 1: efusi pleura sendiri merupakan dampak dari ca colon yang sudah
bermetastase ke jaringan lain sehingga meskipun dilakukan tindakan medis (punksi)
berulangkali tetap akan timbul caira pada cavum pleura. Maka dari itu dilakukan
plurodesis dengan harapan cairan tidak akan kembali pada cavum pleura.

Konselor 2 : untuk asitesnya sendiri harus diberikan pengobatan yang komprehensif


dengan tirah baring dengan kedudukan kaki lebih tinggi serta diit rendah garam yang
dapat membantu diuresis dan untuk colostomynya jangan lupa untuk perawatannya.

Karu : sampai disini ada yang mau ditambahkan?

Pa 1 : dari hasil pengkajian TD : 90/60mmHg, RR :30x/menit, terpasang cairan infus


NaCl 0,9%.

Dokter : dari suhunya bagaimana?

Pp 2 : suhunya 38C, kami ingin memberikan intervensi dengan diuretik untuk


mengurangi asites namun kami khawatir jika pasien dehidrasi klien semakin parah.
Untuk masalah nutrisi ahli gizi sudah memberikan tinggi karbohidrat dan tinggi protein.

Karu : kira-kira apa yang ingin ditambahkan lagi

Petugas Lab. 1 : saya dari petugas lab. Ingin menambahkan hasil analisa lab dari Nn.
Dina hasilnya dibacakan oleh rekan saya
Petugas Lab. 2 : untuk hasil dari pmeriksaan hematologi didapatkan Hb : 11,6 d/dl, Ht :
34,7%, eritrosit : 4,11 juta/u;, VER : 84,5FL, KHER : 33,6 G/DL, leukosit : 12.200/ul,
LED : 40/jam, trombosit : 232.000/ul

Petugas Lab. 2 : iya ada sedikit tambahan, hasil natrium 100meq/dl dan albumin
2,8gr/dl

Karu : iya terimakasih.. apakah masih ada tambahan lagi?

Semua anggota : tidak ada

Karu : baiklah jika tidak ada tambahan kita langsung saja menuju ke ruang pasien untuk
memvalidasi data.

Kemudian tim ronde keperawatan melakukan validasi data

Karu : asaalamualaikum..selamat pagi, bagaimana keadaan Nn dina pagi ini?

Nn dina : pagi juga sus, saya masih merasakan nyeri dibagian perut dan masih
merasakan mual muntah

Dokter : baiklah saya periksa dulu ya ( sambil memeriksa.. dari pemeriksaan Nn. Dina
). Dari hasil pemeriksaan Nn. Dina mengalami efusi pleura dan asites

Karu : adakah keluhan lain yang nn dina rasakan

Keluarga : begini sus, nn dina sudah beberapa hari ii tidak mau makan dan minum

Karu : baik bu, laporan kami terima. Nanti kelanjutan informasi kami lanjutkan
kembali. Kami permisi dulu pak bu

Keluarga : iya sus..pagi

Post ronde keperawatan

Di ruang perawat

Setelah melakukan validasi data, tim ronde melakukan tahap ke diskusi, ekomendsi dan
kesimpulan di ruang perawat

Karu : baik.. tadi, kita sudah sama-sama mengetahu keadaan pasien tersebut bagaimana
sebaiknya ada yang mau usul? Selain yang di ungkapkan tadi?
Dokter : kalau untuk status gizinya bagaimana dari ahli gizi ?

Gizi 1 : menurut saya sebagai ahli gizi nn dina bisa diberikan asupan tinggi karbohidrat
dan tinggi protein serta makanan yang mengandung zat besi tujuannya agar Hb pasien
dalam keadaan normal. Selain itu, bisa diberi asupan sayur dan buah, apalagi makanan
tinggi serat untuk mencegah terjadinya konstipasi.. mungkin ada tambahan terapi dari
farmasi tentang nutrisi pasien

Farmasi : untuk nutrisi kami rekomendasikan megasterol asetat, untuk menigkatkan


nafsu makan

Karu : baiklah untuk masalah cairanya bagimana ?

Pa 2 : kira-kira apakah kelebihan volume cairan atau kekurangan volume cairan dulu
yang diatasi?

Dokter : mungkin kita lihat dari pemeriksaan lab dulu ya.. ada albumin yang rendah.
Sepertinya kita harus memberikan asupan albumin untuk mengurangi edama diperutnya
dan kita tetap memberikan NaCl 0,9%

Ahli gizi 2 : saya setuju dengan dokter mungkin jenis asupannya bisa diberikan kapsul
atau infus

Pp 1 : berati asupan albuminnya ini untuk menarik cairan dari ekstra vaskuler ke dalam
ya.. jadi kita tetap terapi IV NaCl tanpa mengkhawatirkan edema

Karu : baik.. mungkin tambahan dari saya setelah Na+ pasien telah normal bisa
diberikan diuretik untuk mengatasi efusi pleura jika masih ada. bagaimana dok?

Dokter : RR nya tadi meningkat ya ? berikan Oksigenasi

Karu : baiklah kira-kira ada tambahan lagi ?

Farmasi : untuk albuminnya berikan transfusi saja, agar peningkatnnya lebih cepat.. ada
yang ingin ditambhkan lagi?

Semua anggota : tidak ada..

Supervisor : baik karena tidak ada yang ingin menambahkan, saya akan mengevaluasi
dari rode keperawatan ini. Untuk masing masing tugas yang telah diberikan sudah
dilaksanakan dengan sangat baik, dan untuk tindakan lanjutannya akan diberikan
fasilitas yang sesuai dengan pasien. Serta kekompakan tim kalian sangat bagus dan
harus tetap dijaga kekompakannya. Mungkin sekian evaluasi dari saya. Untuk karu
dipersilahkan menyampaikan hasilnya.

Karu : baiklah sesuai hasil ronde kali ini saya akan menyimpulkan intervensi yang dapa
dilakukan Nn. Dina adalah pemberian tinggi karbohidrat dan tinggi protein lebih
banyak sayur dan buah segar dan megasterol asetat untuk nutrisi, untuk cairan transfusi
albumin dan terapi NaCl bersamaa, jika kadar natrium telah normal. Bisa diberikan
diuretik jika efusi pleura masih ada, kemudian berikan terapi oksigen pada pasien.
Apakah ada yang ingin menambahkan kesimpulan?

Semua anggota : tidak ada

Karu : baik kalau tida ada kita tutup ronde keperawatan kali ini. Terimakasih
assalamualaikum

Semua anggota : waalaikumsalam

Akhirnya ronde keperawatan telah selesai semua tim ronde keperawatan kembali
menjalani tuganya masing-masing.
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Ronde kepearwatan merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi


masalahh keperawatan yang berfokus pada pasien dan dilakukan oleh perawat. Dalam
hal ini pasien dilibatkan secara langsung dan pasien yang dipilih memeiliki kriteria
pasien dengan kasus baru atau langka, serta pasien yang mempunyai masalah
keperawatan yang belum teratasi meskipun sudah dilakuakan tindakan keperawatan.
Ronde keperawatan akan meningkatkan keterampilan dan pengetahuan pada perawat,
selain perawat dapat mengevaluasi kegiatan yang telah diberikan pada pasien berhasil
atau tidak. Melalui ronde keperawatan, evaluasi kegiatan, rintangan yang dihadapi
oleh perawat atau keberhasilan dalam asuhan keperawatan dapat dinilai.

Ada empat macam tipe ronde keperawatan yang dikenal yaitu


matrons’rounds, nurse management rounds, patient comfort rounds dan teaching
rounds. Sedangkan untuk langkah – langkah keperawatan dapat dibagi menjadi pra
ronde, pelaksanaan ronde, serta pasca ronde. Adapun strategi ronde keperawatan yang
efektif dapat dilakukan dengan melakukan persiapan yang seksama, membuat
perencanaan apa yg akan dilakukan, orientasikan pada perawat tujuan yang ingin
dicapai, memprekenalkan diri pada tim, meninggalkan waktu untuk pertanyaan, serta
melakukan evaluasi pelaksnaan yang telah dilakukan.

4.2 Saran

Mahasiswa keperawatan dan perawat harus mempunyai aspek kognitif, afektif


dan skill yang mempunyai nilai lebih untuk dapat melaksanakan ronde keperawatan
secara efektif dan benar sehingga tidak menimbulkan kerugian bagi pihak manapun.

DAFTAR PUSTAKA

Nursalam. 2012.Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional.


Jakarta : Salemba Medika
http://apriyanipujiastuti.wordpress.pHcom/2012/07/09/konsep-dasar-manajemen-
keperawatan/Diunduh pada 13-11-2018 pukul 19.00

Siahaan,J.V.,Siagian.A.,Bukit.E.K.(2017).Pengaruh Pelatihan Ronde Keperawatan Terhadap


Kinerja Perawat Dalam Asuhan Keperawatan Di RS Royal Prima Medan,3,1-15 (Diunduh
pada 14 -11-2018) http://www.academia.edu/download/50625800/digital_20304992-
T30701_pengaruh_ronde.pdf

Anda mungkin juga menyukai