Anda di halaman 1dari 11

KELOMPOK 4

Manajemen Keperawatan
Program Profesi Keperawatan (Ners)
Stikes Payung Negeri Pekanbaru
Afriani Komarudin, S.Kep
Asmira, S.Kep
Dewi Puspa Sari Indah, S.Kep
Fitri Yusnani Saragih, S.Kep
Januar, S.Kep
Lisa Syam, S.Kep
Wiwing, S.Kep
Z. Elmila, S.Kep
PENGERTIAN

 Ronde keperawatan adalah kegiatan yang bertujuan
untuk mengatasi masalah keperawatan pasien yang
dilaksanakan oleh perawat di samping melibatkan
pasien untuk membahas dan melaksanakan asuhan
keperawatan. Pada kasus tertentu harus dilakukan
oleh perawat primer dan/atau konselor, kepala
ruangan, dan perawat associate yang perlu juga
melibatkan seluruh anggota tim kesehatan
(Nursalam, 2002).
TUJUAN

 Umum:Menyelesaikan masalah pasien melalui pendekatan
berpikir kritis dan diskusi
 Khusus:
1. Menumbuhkan cara berpikir kritis dan sistematis.
2. Meningkatkan kemampuan validasi data pasien.
3. Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis
keperawatan.
4. Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang
berorientasi pada masalah pasien.
5. Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan
keperawatan.
6. Meningkatkan kemampuan justifikasi.
7. Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja.
MANFAAT

 Masalah pasien dapat teratasi.
 Kebutuhan pasien dapat terpenuhi.
 Terciptanya komunitas keperawatan yang
profesional.
 Terjalinnya kerja sama antartim kesehatan.
 Perawat dapat melaksanakan model asuhan
keperawatan dengan tepat dan benar.
KRITERIA PASIEN

 Mempunyai masalah keperawatan yang belum
teratasi meskipun sudah dilakukan tindakan
keperawatan.
 Pasien dengan kasus baru atau langka.
LANGKAH-LANGKAH
RONDE
1. Praronde

a. Menentukan kasus dan topik (masalah yang tidak
teratasi dan masalah yang langka).
b. Menentukan tim ronde.
c. Mencari sumber atau literatur.
d. Membuat proposal.
e. Mempersiapkan pasien: imformed consent dan
pengkajian.
f. Diskusi: Apa diagnosis keperawatan? Apa data yg
mendukung? Bagaimana intervensi yang sudah
dilakukan? Apa hambatan yang ditemukan selama
perawatan?
2. Pelaksanaan Ronde
a. Penjelasan tentang pasien oleh perawat primer yang
difokuskan pada masalah keperawatan dan rencana

tindakan yang akan dilaksanakan dan atau telah
dilaksanakan serta memilih prioritas yang perlu
didiskusikan.
b. Diskusi antaranggota tim tentang kasus tersebut.
c. Pemberian justifikasi oleh perawat primer atau
konselor atau kepala ruangan tentang masalah
pasien serta rencana tindakan yang akan dilakukan.
3. Pascaronde
a. Evaluasi, revisi, dan perbaikan.
b. Kesimpulan dan rekomendasi penegakkan
diagnosis; intervensi keperawatan selanjutnya.
PERAN MASING-MASING TIM
Peran Perawat Primer dan Perawat Associate

 1. Menjelaskan data pasien yang mendukung masalah pasien.
 2. Menjelaskan diagnosis keperawatan.
 3. Menjelaskan intervensi yang dilakukan.
 4. Menjelasakan hasil yang didapat.
 5. Menjelaskan rasional (alasan ilmiah) tindakan yang diambil.
 6. Menggali masalah-masalah pasien yang belum terkaji.

Peran Perawat Konselor dan Tenaga Kesehatan Lainnya


 1. Memberikan justifikasi.
 2. Memberikan reinforcement.
 3. Memvalidasi kebenaran dari masalah dan intervensi
keperawatan serta rasional tindakan.
 4. Mengarahkan dan koreksi.
 5. Mengintegrasikan konsep dan teori yang telah di pelajari.
KRITERIA EVALUASI
Struktur 
 1. Persyaratan administratif (informed consent, alat, dan
lainnya).
 2. Tim ronde keperawatan hadir di tempat pelaksanaan ronde
keperawatan.
 3. Persiapan dilakukan sebelumnya.
Proses
 1. Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir.
 2. Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai
peran yang telah ditentukan.
Hasil
 1. Pasien merasa puas dengan hasil pelayanan.
 2. Masalah pasien dapat teratasi.

Anda mungkin juga menyukai