Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL RONDE KEPERAWATAN

PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN SENSORI PERSEPSI : HALUSINASI


PENDENGARAN DI RUANG DARMAWANGSA RSJ PROVINSI BALI

A. Latar Belakang
Ronde keperawatan merupakan suatu sarana bagi perawat baik perawat primer maupun
perawat associate untuk membahas masalah keperawatan dengan melibatkan klien dan
seluruh tim keperawatan termasuk konsultan keperawatan serta anggota tim kesehatan
lainnya. Ronde keperawatan juga merupakan suatu proses belajar bagi perawat dengan
harapan dapat meningkatkan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor. Kepekaan dan
cara berpikir kritis perawat akan tumbuh dan terlatih melalui suatu transfer pengetahuan dan
pengaplikasian konsep teori secara langsung pada kasus nyata.
Hal yang positif dari ronde keperawatan yang dapat diambil manfaatnya, yaitu adanya
pemahaman yang benar bagaimana ronde keperawatan dan prosesnya, berlangsungnya
proses pembelajaran klinik yang efektif dalam menemui dan menangani suatu kasus, dapat
mengetahui sesuatu yang baru atau memecahkan masalah-masalah yang ditemui mulai dari
pengkajian dan perencanaan, meningkatkan kinerja perawat sesuai dengan perannya,
mendorong perawat untuk melakukan kerja sama yang baik sesama profesi dan disiplin ilmu
lainnya sebagai tim kesehatan.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan ronde keperawatan diharapkan didapatkan solusi efektif terhadap
masalah pasien melalui pendekatan asuhan keperawatan.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan ronde keperawatan perawat mampu:
a. Menumbuhkan cara berpikir kritis dan sistematis dalam pemecahan
masalah keperawatan klien.
b. Meningkatkan kemampuan validasi data pasien
c. Menumbuhkan berpikir kritis pada perawat
d. Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosa keperawatan
e. Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berorientasi pada
masalah pasien.

1
f. Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan keperawatan
g. Meningkatkan kemampuan justifikasi dengan tim lainnya
h. Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja.

C. Manfaat
1. Bagi Klien :
a. Membantu menyelesaikan masalah klien sehingga mempercepat masa penyembuhan.
b. Memberikan perawatan secara profesional dan efektif kepada pasien.
c. Memenuhi kebutuhan pasien.
2. Bagi Perawat :
a. Dapat meningkatkan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor perawat. 
b. Menjalin kerjasama tim.
c. Menciptakan komunitas keperawatan profesional.
3. Bagi rumah sakit :
Meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit.

2
SOSIALISASI
MATERI RONDE KEPERAWATAN

A. Pengertian
Ronde Keperawatan adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah
keperawatan pasien yang dilaksanakan oleh perawat disamping melibatkan pasien untuk
membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan. Pada kasus tertentu harus dilakukan oleh
Perawat Primer dan atau Konselor, Kepala Ruangan, Perawat Associate yang perlu juga
melibatkan seluruh anggota tim kesehatan (Nursalam, 2002).

Karakteristik :
1) Pasien dilibatkan secara langsung.
2) Pasien merupakan fokus kegiatan.
3) PA, PP dan konselor melakukan diskusi bersama.
4) Konselor memfasilitasi kreativias.
5) Konselor membantu mengembangkan kemampuan PA dan PP dalam meningkatkan
kemampuan mengatasi masalah.

B. Karakteristik Pasien
Pasien yang dipilih untuk dilakukan ronde keperawatan adalah pasien yang memiliki
kriteria sebagai berikut :
1. Mempunyai masalah keperawatan yang belum teratasi meskipun sudah dilakukan tindakan
keperawatan.
2. Pasien dengan kasus baru atau langka.

C. Peran Masing-masing Anggota Tim


a. Peran perawat primer dan perawat associate
− Menjelaskan data pasien yang mendukung masalah pasien.
− Menjelaskan diagnosis keperawatan.
− Menjelaskan intervensi yang dilakukan.
− Menjelaskan hasil yang didapat
− Menjelaskan rasional (alasan ilmiah) tindakan yang diambil
− Menggali masalah-masalah pasien yang belum terkaji 

3
b. Peran perawat konselor 
− Memberikan justifikasi
− Memberikan reinforcement
− Memvalidasi kebenaran dari masalah dan intervensi keperawatan serta rasional
tindakan
− Mengarahkan dan koreksi
− Mengintegrasikan konsep dan teori yang telah dipelajari

D. Langkah- Langkah Kegiatan Ronde Keperawatan

TAHAP PRA PP
RONDE
Keterangan :
1. Pra-Ronde Penetapan Pasien
a. Menentukan kasus dan topik (masalah yang tidak teratasi dan masalah yang langka)
b. Menentukan tim ronde Persiapan Pasien :
c. Mencari sumber dan literaturInform Concernt
d. Membuat proposal Hasil Pengkajian/
Validasi data
e. Mempersiapkan pasien : informed consent dan pengkajian
f. Diskusi : Apa diagnosis keperawatan yang muncul, apa data yang mendukung,
Apa diagnosis keperawatan?
TAHAP
bagaimana Penyajian
intervensi yang sudah dilakukan, apaApahambatan
data yangyang ditemukan selama
mendukung?
PELAKSANAAN Bagaimana intervensi yang sudah
perawatan Masalah dilakukan?
DI NURSE STATION
2. Pelaksanaan Ronde Apa hambatan yang ditemukan?

a. Penjelasan tentang pasien oleh perawat yang difokuskan pada masalah keperawatan
dan rencana tindakan yang akan dilaksanakan dan atau telah dilaksanakan serta
memilih prioritas yang perlu didiskusikan validasi data
TAHAP RONDE
b. Diskusi antar anggota tim tentang kasus tersebut
PADA BED KLIEN
Diskusi
c. Pemberian justifikasi oleh perawat primer atau konselor atau PP-PA,
kepala ruangan tentang
Konselor,KARU
masalah pasien serta rencana tindakan yang akan dilakukan
3. Pasca-Ronde
TAHAP PASCA RONDE Lanjutan-diskusi di
a. Evaluasi, revisi, dan perbaikan
Nurse Station
b. Kesimpulan dan rekomendasi penegakan diagnosis, intervensi dan keperawatan
selanjutnya
4
Kesimpulan dan
rekomendasi solusi
masalah
E. Masalah Yang Ditemukan Dalam Pelaksanaan Ronde Keperawatan
Masalah-masalah yang ditemukan dalam pelaksanaan ronde keperawatan antara lain :
a. Persepsi yang berbeda tentang apa dan bagaimana ronde keperawatan.
b. Penentuan prioritas masalah yang masih perlu diklarifikasi melalui teman sejawat
atau rujukan referensi.
c. Kurangnya skill dalam mendapatkan fokus data penunjang untuk memvalidasi data
dan masalah keperawatan.
d. Kurangnya arahan pembimbing mengenai proses ronde keperawatan
e. Sudut pandang yang berbeda antara perwat yang satu dengan lainnya dalam
mengenal, menganalisa dan menginterpretasi data.

Peran masing-masing anggota tim :


a. Peran perawat primer dan perawat associate
1) Menjelaskan data pasien yang mendukung masalah pasien
2) Menjelaskan diagnosis keperawatan
3) Menjelaskan intervensi yang dilakukan
4) Menjelaskan hasil yang didapat
5) Menjelaskan rasional (alasan ilmiah) dari tindakan yang diambil
6) Menggali masalah-masalah pasien yang belum terkaji
b. Peran perawat konselor
1) Memberikan justifikasi
2) Memberikan reinfoscement
3) Memvalidasi kebenaran dari masalah dan intervensi keperawatan serta rasional
tinndakan
4) Mengarahkan dan koreksi
5) Mengintegrasikan konsep dan teori yang telah dipelajari.

F. Kriteria Evaluasi
1. Struktur
a. Persyaratan administratif (informed consent, alat, dll)
b. Tim ronde keperawatan hadir di tempat pelaksanaan ronde keperawatan
c. Persiapan dilakukan sebelumnya
2. Proses

5
a. Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir
b. Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran yang telah
ditentukan
3. Hasil
a. Pasien merasa puas dengan hasil pelayanan
b. Masalah pasien dapat teratasi
c. Perawat dapat :
1) Menumbuhkan cara berfikir yang kritis
2) Meningkatkan cara berfikir yang sistematis
3) Meningkatkan kemampuan validitas data pasien
4) Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan
5) Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berorientasi pada
masalah klien.
6) Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan keperawatan
7) Meningkatkan kemampuan justifikasi
8) Meningkatkan kemampuan hasil kerja

PELAKSANAAN DAN METODE

Topik : Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Gangguan Persepsi Sensori :


Halusinasi Pendengaran.
Hari/Tanggal : Sabtu, 30 November 2013
Waktu : Pukul 10.00 Wita
Tempat : Ruang Darmawangsa RSJ Provinsi Bali
Materi :
1. Asuhan Keperawatan pada pasien dengan Gangguan persepsi sensori : halusinasi
pendengaran.
2. Masalah-masalah keperawatan yang muncul pada Gangguan persepsi sensori :
halusinasi pendengaran.
3. Intervensi keperawatan pada pasien dengan Gangguan persepsi sensori : halusinasi
pendengaran.

6
Metode : Ronde Keperawatan
Media : - Materi disampaikan secara lisan
- Dokumentasi klien (status)
- Sarana diskusi : kertas, pulpen

Kegiatan Ronde Keperawatan


WAKTU TAHAP KEGIATAN PELAKSANA TMP
Pra Ronde Pra Ronde Pra ronde Penaggung Ruang
1. Menentukan kasus dan jawab Darmawa
topik ngsa
2. Menentukan tim ronde
3. Menentukan litertur
4. Membuat proposal
5. Mempersiapkan pasien
6. Diskusi pelaksanaan
5 Menit Ronde Pembukaan Karu Di
1. Salam pembuka Ruangan
2. Memperkenalkan tim ronde Pasien
3. Menjelaskan tujuan ronde
30 menit Penyajian masalah : PP Di
1. Memberi salam dan Ruangan
memperkenalkan pasien Pasien
dan keluarga pada tim
ronde
2. Menjelaskan riwayat
penyakit dan masalah
Pasien
3. Menjelaskan masalah
4. Pasien dan rencana
tindakan yang telah
dilakukan serta menetapkan
prioritas yang perlu
didiskusikan
Validasi Data :
1. Mencocokkkan dan
menjelaskan kembali data
yang telah disampaikan
2. Diskusi antaranggota tim
dan pasien tentang masalah
keperawatan tersebut
3. Pemberian justifikasi oleh
perawat primer atau
7
konselor atau kepala ruang
tentang masalah pasien
serta rencana tindakan
yang akan dilakukan
4. Menentukan tindakan
keperawatan pada masalah
prioritas yang telah
ditetapkan
10 menit Pasca 1. Evaluasi dan rekomendasi Karu, Nurse
Ronde intervensi keperawatan Supervisor, Station
2. Penutup Perawat
Konselor,
Pembimbing

Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Ronde keperawatan dilaksanakan di Ruang Darmawangsa RSJ Provinsi Bali.
b. Persiapan dilakukan satu hari sebelum pelaksanaan ronde keperawatan
c. Penyusunan proposal ronde keperawatan
d. Koordinasi dengan pembimbing klinik dan akademik
e. Konsultasi dengan pembimbing dilaksanakan sehari sebelum pelaksanaan ronde
keperawatan
f. Penentuan pasien dan kasus yang akan dilaksanakan ronde
g. Peserta ronde keperawatan hadir di tempat pelaksanaan ronde keperawatan
h. Membuat informed consent dengan pasien dan keluarga
2. Evaluasi Proses
a. Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir
b. Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran yang telah ditentukan
3. Evaluasi Hasil
a. Pasien merasa puas dengan hasil pelayanan
b. Masalah pasien dapat teratasi
c. Perawat dapat :
- Menumbuhkan cara berpikir yang kritis
- Meningkatkan cara berpikir yang sistematis
- Meningkatkan kemampuan validitas data pasien
- Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan

8
- Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berorientasi pada
masalah pasien
- Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan keperawatan
- Meningkatkan kemampuan justifikasi
- Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja

Pengorganisasian
Fasilitator (Karu) : Luh Made Ari Ruspriati
PP I : I Gusti Ayu Agung Putri Diantari
PA 1 : Komang Yenny Metasini
PA 2 : I Gede Suasnawa
PA 3 : I Nyoman Suardana
PA 4 : Lianti Diana Purnama Sari
PA 5 : I Gusti Agung Ayu Inten Meliana
Tim
a. Konselor : Ns. I Nengah Budiawan S.Kep, S.Pd

Anda mungkin juga menyukai