Anda di halaman 1dari 18

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

MENINGKATKAN KESADARAN MASYARAKAT TENTANG


KESEHATAN UNTUK MENGHINDARI DIABETES

BIDANG KEGIATAN:
PKM-GAGASAN TERTULIS

Diusulkan oleh:

Regina Valerie ; 2002541001; 2020


Cindy Amelia Putri ; 2002531009; 2020
Ni Kadek Wanda Pebriana ; 2002551002; 2020

UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2020
1

PENGESAHAN PROPOSAL PKM-GAGASAN TERTULIS

1. Judul Kegiatan : Meningkatkan Kesadaran


Masyarakat Tentang Kesehatan
Untuk Menghindari Diabetes
2. Bidang Kegiatan : PKM-GT
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Regina Valerie
b. NIM : 2002541001
c. Jurusan : Fisioterapi
d. Universitas/Insitute/Politeknik : Universitas Udayana
e. Alamat Rumah dan No Tlp/HP : 08113999498
f. Alamat Email : reginavalerie25@gmail.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 2 orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar :
b. NIDN :
c. Alamat Rumah dan No. Tlp/Hp :

Menyetujui
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Ketua Pelaksana Kegiatan
dan Informasi Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana,

(Dr. dr. I Made Sudarmaja, M. Kes) (Regina Valerie)


NIP. 19660824 199601 1 001 NIM 2002541001

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Dosen Pembimbing


Universitas Udayana,

(Prof. Dr. Ir. I Made Sudarma, M.S)


(Nama Lengkap)
NIP. 19590923 198601 1 001
NIDN/NIDK
1
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL
LEMBAR PENGESAHAN
DAFTAR ISI.............................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang...........................................................................................1
1.2 Tujuan........................................................................................................1
1.2.1 Tujuan Umum................................................................................1
1.2.2 Tujuan Khusus...............................................................................1
1.3 Manfaat......................................................................................................2
1.3.1 Manfaat Teoritis.............................................................................2
1.3.2 Manfaat Praktis..............................................................................2
BAB II GAGASAN.................................................................................................2
2.1 Kondisi Terkini Pencetus Gagasan............................................................2
2.2 Solusi yang Pernah Diterapkan untuk Memperbaiki Kondisi Pencetus
Gagasan......................................................................................................3
2.3 Seberapa Jauh Kondisi Terkini Pencetus Gagasan Dapat Diperbaharui
atau Dikembangkan....................................................................................4
2.4 Peran Pihak yang Dipertimbangkan Dapat Membantu
Mengimplementasikan Gagasan................................................................4
2.5 Langkah-Langkah Strategis.......................................................................5
BAB II KESIMPULAN...........................................................................................5
3.1 Gagasan yang Diajukan.............................................................................5
3.2 Teknik Implementasi..................................................................................6
3.3 Prediksi Hasil.............................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................7
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota.................................................................8
Lampiran 2. Biodata Dosen Pendamping...............................................................11
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Penyusun dan Pembagian Tugas...............13
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Tim..............................................................14

i
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Pada tahun 2010 lalu, World Health Organization (WHO) lewat
Global Status Report melaporkan bahwa 60 persen penyebab kematian semua
umur di dunia adalah karena penyakit tidak menular, dan salah satu penyakit tidak
menular yang menyita banyak perhatian adalah diabetes melitus. Berbagai
penelitian epidemiologi menunjukkan adanya kecenderungan peningkatan angka
insidensi dan prevalensi DM tipe 2 di berbagai penjuru dunia. WHO memprediksi
adanya peningkatan jumlah penyandang diabetes yang cukup besar pada tahun-
tahun mendatang. WHO memprediksi kenaikan jumlah penyandang DM di
Indonesia dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun 2030.
Senada dengan WHO, International Diabetes Federation (IDF) pada tahun 2009,
memprediksi kenaikan jumlah penyandang DM dari 7,0 juta pada tahun 2009
menjadi 12,0 juta pada tahun 2030. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik
Indonesia tahun 2003, diperkirakan penduduk Indonesia yang berusia di atas 20
tahun sebanyak 133 juta jiwa. Selanjutnya, berdasarkan pola pertambahan
penduduk, diperkirakan pada tahun 2030 nanti akan ada 194 juta penduduk yang
berusia di atas 20 tahun dan dengan asumsi prevalensi DM pada urban (14,7%)
dan rural (7,2%) maka diperkirakan terdapat 12 juta penyandang diabetes di
daerah urban dan 8,1 juta di daerah rural. Laporan hasil Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas) tahun 2007 oleh Departemen Kesehatan, menunjukkan bahwa
prevalensi DM di daerah urban Indonesia untuk usia di atas 15 tahun sebesar
5,7%. Prevalensi terkecil terdapat di Propinsi Papua sebesar 1,7%, dan terbesar di
Propinsi Maluku Utara dan Kalimanatan Barat yang mencapai 11,1%. Sedangkan
prevalensi toleransi glukosa terganggu (TGT), berkisar antara 4,0% di Propinsi
Jambi sampai 21,8% di Propinsi Papua Barat. Data-data di atas menunjukkan
bahwa jumlah penyandang diabetes di Indonesia sangat besar dan merupakan
beban yang sangat berat untuk dapat ditangani sendiri oleh dokter
spesialis/subspesialis atau bahkan oleh semua tenaga kesehatan yang ada.

1.2. Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Tujuannya diharapkan gagasan ini bisa dijadikan pengetahuan mengenai
penanganan diabetes.
1.2.2 Tujuan Khusus
Tujuannya diharapkan gagasan ini bisa mengetahui bagaimana penanganan
penyakit diabetes di Indonesia. Serta diharapkan kedepannya gagasan ini
bisa menyadarkan betapa pentingnya mengetahui tentang penyakit diabetes
ini.
2

1.3 Manfaat
1.3.1 Manfaat teoritis
Memberikan landasan bagi para tenaga medis dalam upaya penanganan
penyakit diabetes di indinesia
1.3.2 Manfaat praktis
Memberikan sumbangan pemikiran bagi dunia Kesehatan dalam
penanganan penyakit diabetes. Dan diharapkan bisa menambah wawasan
penulis mengenai penyakit

BAB II
GAGASAN

2.1 Kondisi Terkini Pencetus Gagasan


Diabetes mellitus adalah penyakit multifaktorial, yang ditandai dengan
sindroma hiperglikemia kronis dan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak
serta protein yang disebabkan insufisiensi sekresi insulin ataupun aktivitas
endogen insulin atau keduanya. Prevalensi DM menurut WHO, bahwa lebih dari
382 juta jiwa orang di dunia telah mengidap penyakit diabetes mellitus. Prevalensi
DM di dunia dan Indonesia akan mengalami peningkatan, secara epidemiologi,
diperkirakan bahwa pada tahun 2030 prevalensi Diabetes Melitus (DM) di
Indonesia mencapai 21,3 juta orang. Selain itu diabetes melitus menduduki
peringkat ke enam penyebab kematian terbesar di indonesia. Jika selama ini
banyak yang mengira bahwa diabetes hanya terjadi pada kelompok usia dewasa,
nyatanya siapapun bisa mengalami kadar gula tinggi, bahkan pada anak-
anak. Anak penderita diabetes memiliki gejala klinis seperti berat badan turun
drastis, gata-gatal, sering buang air kecil bahkan sampai mengompol, sering haus
bawaannya ingin minum terus, serta merasa kesemutan/
Diabetes dapat dibedakan menjadi 2, yaitu diabetes melitus tipe 1 dan
diabetes melitus tipe 2. DM tipe 1 terjadi karena pankreas tidak bisa memproduksi
insulin. Pada DM tipe 1 ini terdapat sedikit atau tidak sama sekali
sekresi,sedangkan pasien yang menderita diabetes tipe 2 adalah jika tubuhnya
masih dapat memproduksi insulin, namun insulin yang dihasilkan tidak cukup
atau sel lemak dan otot tubuh menjadi kebal terhadap insulin. yaitu diabetes
melitus tipe 1 dan diabetes melitus tipe 2. DM tipe 1 terjadi karena pankreas tidak
bisa memproduksi insulin. Pada DM tipe 1 ini terdapat sedikit atau tidak sama
sekali sekresi,sedangkan pasien yang menderita diabetes tipe 2 adalah jika
tubuhnya masih dapat memproduksi insulin, namun insulin yang dihasilkan tidak
cukup atau sel lemak dan otot tubuh menjadi kebal terhadal insulin.
Anak penderita diabetes memiliki gejala klinis seperti berat badan
turun drastis, gata-gatal, sering buang air kecil bahkan sampai mengompol, sering
haus bawaannya ingin minum terus, kesemutan dl. Apabila ada gejala-gejala
2

tersebut, Jose menyarankan agar segera memeriksakan diri ke dokter agar segera
mendapatkan penanganan. Pasalnya, karena sering dianggap tidak ada diabetes
pada anak, orang tua sering tidak sadar. Padahal penanganan diabetes harus
dilakukan sesegera mungkin supaya bisa ditangani dengan cepat.
Namun, tidak disangka bahwa penyakit diabetes juga menimbulkan
kompliakasi pada organ muskuloskeletal (tulang, sendi, dan jaringan
pendukungnya). Hal ini terjadi jika kontrol gula darah tidak dilakukan dengan
efektif. Diabetes dan nyeri sendi dianggap sebagai kondisi independen. Diabetes
dapat merusak persendian, suatu kondisi yang disebut artropati diabetik. Tidak
seperti nyeri yang disebabkan oleh trauma langsung, nyeri artropati terjadi seiring
waktu. Maka dari itu, suatu pengetahuan yang komprehensif terkait penyakit
diabetes perlu untuk diketahui. Mengingat komplikasi dari penyakit dibetes dapat
mempengaruhi sistem muskuloskeletal, sehingga diperlukan juga edukasi dari ahli
fisioterapis dalam menangani keruskan sendi yang diakibatkan oleh komplikasi
dari diabetes.

2.2 Solusi yang Pernah Diterapkan untuk Memperbaiki Kondisi Pencetus


Gagasan
Yang dilakukan sebelumnya oleh pemerintah untuk menangani
masalah diabetes adalah dengan melakukan pemberdayaan masyarakat,
menghadirkan posbindu (Pos Pembinaan Terpadu). Salah satu kegiatan
pengendalian DM yang dilakukan Kemenkes yaitu monitoring dan deteksi dini
faktor risiko DM di Posbindu (Pos Pembinaan Terpadu) PTM dan implementasi
perilaku CERDIK. Posbindu PTM merupakan kegiatan peran serta masyarakat
dalam pengendalian faktor risiko DM secara mandiri dan berkelanjutan. Saat ini
sudah terdapat 7.225 Posbindu di seluruh Indonesia.
Tetapi menurut kami, solusi yang dilakukan pemerintah kurang
berjalan dengan maksimal, seperti yang kita lihat di Indonesia tingkat kualitas
kesehatan masih sangat kurang dan kebersihan di Indonesia masih kurang, ini
semua dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Pemerintah yang masih kurang
tegas dalam menggencarkan aksi pencegahan terhadap kondisi diabetes di
Indonesia. Tak hanya dari pemerintah, tinggiya angka diabetes juga disebabkan
oleh kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan serta masih
minimnya pengatuahn masyarakat akan pola hidup sehat sehingga mereka kurang
mengetahui langkah-langkah preventif untuk menekan kasus diabetes. Selain itu
masalah ekonomi juga kerap menjadi pemicu tingginya kasus diabetes. Tingkat
ekonomi yang kurang mengakibatkan masyarakat tidak terlalu meperhatikan
kesehatan makanan yang dikonsumsinya, sehinga sulit untuk mengontrol pola
makannnya.
2

2.3 Seberapa Jauh Kondisi Terkini Pencetus Gagasan Dapat Diperbaharui


atau Dikembangkan.
1. Pelayanan ke desa-desa terpencil
Melakukan kegiatan pelayanan kesehatan ke desa-desa terpencil
sangatlah membantu dalam mengurangi tingkat diabetes. Dengan
melakukan pengecekan kesehatan secara gratis akan membuat
masyarakat turut berpartisipasi. Selain melakukan pengecekan, perlu
untuk mengedukasi para masyarakat tentang gejala-gejala diabetes agar
masyarakat dapat sadar dan peduli. Memberitahu tentang pola hidup
sehat mulai dari menjaga kebersihan lingkungan dan yang paling penting
adalah pola makan yang dijaga. Pelayanan ke desa terpencil juga penting
untuk melibatkan ahli fisioterapis, hal ini dikarenakan mengingat
komplikasi dari diabetes juga mempengaruhi sistem muskuloskeletal.
Melalui pelayana ini, masyarakat akan mengetahui apa yang harus
dilakukan jika diabetes tiba-tiba menimbulkan masalah kesehatan pada
sistem muskuloskeletal.
2. Edukasi tentang dunia kesehatan
Di Indonesia sangat penting untuk memberikan edukasi mengenai
kesehatan khususnya terkait dengan penanganan medis dan obat-obatan
medis, karena warga Indonesia masih kurang percaya terhadap dunia
medis terkadang masih banyak masyarakat yang lebih memilih
pengobatan herbal yang belum diketahui kebenaran tentang khasiat dan
dampak konsumsi obat herbal tersebut mengenai pengobatan herbal.
Selain itu ketika msayarakat mengalami masalah kesehatan pada organ
muskuloskeletal, mereka lebih memilih untuk melakukan pemijatan
daripada membawanya untuk berobat. Disinilah peran seorang
fisioterapis diperlukan. Melalui kolaborasi antara dokter, perawat,
apoteker dan juga fisioterapis dalam memberikan edukasi kesehatan pada
masyarakat, diharapkan dapat menjadi langkah nyata untuk mengurangi
angka diabetes di Indonesia.

2.4 Peran Pihak yang Dipertimbangkan Dapat Membantu


Mengimplementasikan Gagasan
1. Masyarakat/diri sendiri
Pentingnya peran masyarakat/diri sendiri untuk sadar akan kesehatan
tubuhnya, mengatur pola makan dan pola hidup. Rajin melakukan
pengecekan.
2. Pemerintah
Pemerintah juga harus aktif membantu masyarakat terpencil agar semua
masyarakat merasa adil, selain itu pemerintah harus berani untuk
memberikan pengobatan gratis bagi warga terpencil yang masih kurang
pengetahuan mengenai kesehatan dalam aspek medis.
2

3. Mahasiswa
Sebagai mahasiswa yang mempelajari tentang kesehatan perlu aktif
berperan di masyarakat karena kita bisa memulai dan mengingatkan
orang-orang sekitar untuk menjaga dirinya. Selain itu, karena para
mahasiswa berjiwa muda harus berani untuk terjun langsung dan
berpartisipasi ke desa-desa terpencil, aktif melakukan kegaiatan untuk
mengedukasi masyarakat
4. Media massa
Di era global seperti ini, media massa sudah tidak terlepas lagi dari setiap
diri manusia khususnya di kota. Seringnya melakukan edukasi melalui
internet dapat membantu untuk menyadarkan tentang hidup sehat di
tengah masyarakat
5. Tenaga Kesehatan
Tenaga kesehatan, yakni dokter, perawat, apoteker dam fioterapi juga
sangat berperan dalam mencegah tingginya kasus diabetes di Indonesia,
Kolaborasi tenaga kesehatan ini dimaksudkan agar masyarakat
memperoleh edukasi yang kompleks terkait penyakit diabetes, gejala,
pencegahan, komplikasi bahkan penanganan yang dapat dilakukan secara
mandiri.

2.5 Langkah-langkah strategis :


1. Melakukan sosialisasi tentang diabetes seperti mengadakan seminar yang
dibawakan oleh dokter yang berpengalaman
2. Terjun langsung ke desa-desa untuk mengadakan pengecekan kesehatan
dan mengedukasi
3. Aktif dalam media massa untuk mempublikasi dan mengingatkan
masyarakat untuk hidup sehat
4. Melakukan kampanye pola hidup sehat dengan mengajak tokoh-tokoh
masyarakat yang sudah menjalankan hidup sehat.

BAB III
KESIMPULAN

3.1 Gagasan yang Diajukan


Pendidikan kesehatan merupakan suatu cara penunjang program-
program kesehatan yang dapat menghasilkan perubahan dan peningkatan
pengetahuan dalam waktu yang pendek. Pendidikan kesehatan dapat berperan
untuk merubah perilaku individu, kelompok dan masyarakat sesuai dengan nilai-
nilai kesehatan. Perubahan perilaku yang diharapakan adalah dapat memelihara
dan meningkatkan kesehatan, mencegah risiko terjadinya sakit, melindungi diri
dari ancaman penyakit, serta berpartisipasi aktif dalam gerakan kesehatan
2

masyarakat sehingga perubahan perilaku merupakan hasil dari pendidikan


kesehatan.

3.2 Teknik Implementasi


Pemberian edukasi sebagai peran aktif mahasiswa kedokteran untuk
bergerak dalam aksi preventif pencegahan penyakit diabetes dilakukan dengan
memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait pentingnya menerapkan pola
hidup sehat untuk menghindari penyakit ini. Edukasi ini diberikan melalui
pemaparan materi secara langsung, disertai dengan penayangan komplikasi-
komplikasi yang diakibatkan oleh penyakit diabetes. Edukasi ini disajikan
semenarik mungkin, semisalnya dengan menggunakan tayangan pada layar
proyektor dan pemaparan edukasi menggunakan poster.

3.3 Prediksi Hasil


Menurut Menteri Kesehatan RI, upaya efektif untuk mencegah dan
mengendalikan diabetes harus difokuskan pada faktor-faktor risiko disertai
dengan pemantauan yang teratur dan berkelanjutan dari perkembangannya karena
faktor risiko umum PTM di Indonesia relatif masih tinggi, yaitu 33,5% tidak
melakukan aktivitas fisik, 95% tidak mengonsumsi buah dan sayuran, dan 33,8%
populasi usia di atas 15 tahun merupakan perokok berat. 'Oleh karena itu, perilaku
hidup sehat hrarus gencar dilakukan. Pemberian edukasi penerapan perilaku hidup
sehat sangat penting untuk dilakukan. Diharapkan melalui pemberian edukasi ini,
dapat menumbuhkan kesadran masyarakat untuk aktif berperan dalam pencegahan
penyakit diabetes demi meningkatkan taraf hidup masyarakat.
2

DAFTAR PUSTAKA

Silalahi. 2019. Hubungan Pengetahuan dan Tindakan Pencegahan Diabetes.


URL: https://e-journal.unair.ac.id/PROMKES/article/download/8428/8968.
Diakses tanggal 16 September 2020.
Kemenkes. 2019. Tak Hanya Orang Dewasa, Diabetes Juga Bisa Terjadi Pada
Anak-anak. URL: https://www.kemkes.go.id/article/view/19111800003/-
tak-hanya-orang-dewasa-diabetes-juga-bisa-terjadi-pada-anak-anak.html.
Diakses tanggal 16 September 2020.
Kevin. 2020. Diabetes pada Anak: Penyebab, Risiko, dan Gejala. URL:
https://www.alodokter.com/diabetes-pada-anak-penyebab-risiko-dan-gejala.
Diakses tanggal 16 September 2020.
Pranita. 2019. Kurang Kesadaran, Penderita Diabetes di Indonesia Terus
Meningka. URL:
https://sains.kompas.com/read/2019/11/08/083241623/kurang-kesadaran-
penderita-diabetes-di-indonesia-terus-meningkatt. Diakses tanggal 16
September 2020.
Ayu. 2020. Fakta Seputar Penyakit Diabetes Melitus di indonesia. URL:
https://hellosehat.com/pusat-kesehatan/diabetes-kencing-manis/fakta-
seputar-penyakit-diabetes-di-indonesia/. Diakses tanggal 16 September.
Sulaiman, M. dan Varwati, L. 2020. Kasus Diabetes di Indonesia Semakin
Meningkat, Ini Dia Biang Keladinya. Url:
https://www.suara.com/health/2020/02/27/214356/kasus-diabetes-di-
indonesia semakin-meningkat-ini-dia-biang-keladinya. Diakses tanggal 16
September 2020.
2

Lampiran 1. BIO DATA KETUA DAN ANGGOTA


BIODATA KETUA

A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Regina Valerie
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Program Studi Fisioterapi
4. NIM 2002541001
5. Tempat dan tanggal lahir Jakarta, 25 Februari 2002
6. Alamat E-mail reginavalerie25@gmail.com
7. Nomor Telepon/HP 08113999498

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti


No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu danTempat
1. Kompetesi Cerdas Peserta 2018 – IIKMP Bali
Cermat Bidang
Kesehatan
2. - - -
3. - - -

C. Penghargaan Yang Pernah Diterima


No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
1. - - -
2. - - -

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan PKM-GT.

Denpasar, 17 September 2020


Ketua Tim

(Regina Valerie)
2

BIODATA ANGGOTA TIM


A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Cindy Amelia Putri
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Program Studi Psikologi
4. NIM 2002531009
5. Tempat dan tanggal lahir Pekuatan, 22 Mei 2002
6. Alamat E-mail Cndyaml25@gmail.com
7. Nomor Telepon/HP 081917944066

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti


No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1.
2.
3.

C. Penghargaan Yang Pernah Diterima


No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Tahun
Penghargaan
1.
2.

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini
adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di
kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya
sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk
memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan PKM-GT.

Denpasar, 17 September 2020


Anggota Tim

(Cindy Amelia Putri)


2

BIODATA ANGGOTA TIM


A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Ni Kadek Wanda Pebriana
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Program Studi Kedokteran Gigi
4. NIM 2002551002
5. Tempat dan tanggal lahir Denpasar, 11 Pebruari 2002
6. Alamat E-mail Wandapebriana1102@gmail.com
7. Nomor Telepon/HP 081339367854

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti


No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1.
2.
3.

C. Penghargaan Yang Pernah Diterima


No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Tahun
Penghargaan
1.
2.

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini
adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di
kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya
sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk
memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan PKM-GT.

Denpasar, 17 September 2020


Anggota Tim

(NiKadek Wanda Pebriana)


2

Lampiran 2
BIODATA DOSEN PENDAMPING
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap (dengan gelar)
2. Jenis Kelamin
3. Program Studi
4. NIP/NIDN
5. Tempat dan Tanggal Lahir
6. Alamat E-mail
7. Nomor Telepon/HP

B. Riwayat Pendidikan
Gelar Akademik S1 S 2/Magister S 3/Doktor

C. Rekam Jejak Tri Dharma PT


Pendidikan/Pengajaran
No Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS
1.
2.

Penelitian
No Judul Penelitian Penyandang Tahun
Dana
1.
2.

Pengabdian Kepada Masyarakat


No Judul Penelitian Penyandang Tahun
. Dana
1.
2.

Semua data yang saya isikan da tercantum dalam biodata ini adalah
benar dan dapat dipertanggungjawaban secara hukym. Apabila di
kemudian hari ternyata dijumpai kedtidaksesuaian dengan kenyataan, saya
sanggup menerima sanksi.
2

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk


memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan PKM-GT.

Denpasar, 10 September 2002


Dosen Pendamping

Nama Lengkap
2

Lampiran 3
SUSUNAN ORGANISASI TIM KEGIATAN DAN PEMBAGIAN TUGAS
No. Nama/NIM Progr Bidang Alokasi Uraian Tugas
am Ilmu Waktu
Studi (Jam/
Minggu)
1. Regina Valerie/ PSSF Kesehatan 6 jam/ Bertanggung
2002541001 PF minggu jawab dalam
perencanaan dan
penuangan tugas

2. Cindy Amelia PSSP Kesehatan 6 jam/ Bertanggung


Putri/ minggu jawab dalam
2002531009 pencarian materi.

3. Ni Kadek Wanda PSSK Kesehatan 6 jam/ Bertanggung


Pebriana/ GPD minggu jawab dalam
2002551002 G penyusunan
materi
2

Lampiran 4
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS UDAYANA
FAKULTAS KEDOKTERAN
Jalan PB. Sudirman, Denpasar 80232 Bali
Telp: (0361) 222510, Fax: (0361) 246656, E-mail: info@fk.unud.ac.id
Web: www.fk.unud.ac.id

SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI/PELAKSANA

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Regina Valerie


NIM : 2002541001
Program Studi : Fisioterapi
Fakultas : Kedokteran

Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM –GT saya dengan judul
Meningkatkan Kesadaran Masyarakat Tentang Kesehatan Untuk Menghindari
Diabetes untuk tahun anggaran 2020 adalah asli karya kami dan belum pernah
dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.

Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,


maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan mengembalikan seluruh biaya yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar –
benarnya.

Denpasar, 17 September 2020


Dosen Pendamping, Yang menyatakan

Nama Lengkap Regina Valerie


NIDN/NIDK 2002541001
Mengetahui,
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Informasi
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Dr. dr. I Made Sudarmaja, M.Kes


NIP. 196608241996011001

Anda mungkin juga menyukai