DISUSUN OLEH
KELOMOK 6 :
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan berkat dan rahmat-Nya sehingga kami diberikan kesempatan
untuk dapat menyelesaikan Laporan Kelompok kami yang berjudul Konsep Dasar
Keperawatan 1 Diabetes Mellitus (KDK 1 DM) pada Logbook Modul 1.1
Epidemiologi.
Penyusun
Aktifitas 1.1.1
Untuk memahami prevalensi Diabetes Mellitus dari data estimasi.
Tujuan : Aktifitas ini membantu peserta didik untuk mengerti prevalensi
Diabetes Mellitus pada populasi.
Jumlah Jumlah Orang Prevalensi
Wilayah
Populasi dengan DM DM
Asia Tenggara 664.021.000 5,5%
Mediterania dan
219.781.000 17.007.600 7,7%
Timur Tengah
Amerika
273.794.000 7,8%
Utara
Amerika
Serikat dan 233.013.000 8.553.300 3,7%
Selatan
Soal 1
Pada tabel di atas terdapat kolom untuk ”Jumlah orang dengan DM”.
Isilah tebel yang kosong pada kolom tersebut!
Jawab :
Asia
664.021.000 36.521.155 5,5%
Tenggara
Mediterania
dan Timur 219.781.000 17.007.600 7,7%
Tengah
Amerika
273.794.000 21.355.932 7,8%
Utara
Amerika
Serikat dan 233.013.000 8.553.300 3,7%
Selatan
Prevalensi DM :
Soal 3
Dari tabel di atas, negara Indonesia masuk wilayah mana dan berapa
prevalensi Diabetes Mellitus pada tahun 2000?
Jawab :
Nama wilayah : Asia Tenggara
Prevalensi DM :
Soal 4
Pada tahun 2008 jumlah penduduk Indonesia adalah 228.523.342 orang.
Apabila prevalensi Diabetes Mellitus mencapai 5,7%, berapa orang
Indonesia pada tahun 2008 yang menderita Diabetes Mellitus?
Jawab :
x 100% = Prevalensi DM
x 100% = 5,7%
Tujuan : Aktifitas ini membantu peserta didik untuk mengerti faktor resiko
yang berhubungan dengan peningkatan prevalensi Diabetes Mellitus di
Indonesia.
Soal 1
Jawab :
Faktor resiko genetika dan faktor resiko lingkungan mempunyai
pengaruh yang sama pada bervariasinya prevalensi dari toleransi glukosa di
Indonesia. Meskipun terdapat faktor genetik keluarga dengan riwayat DM,
namun apabila faktor lingkungan mendukung, resiko menderita DM dapat
menurun. Misalnya mereka mampu memodifikasi lingkungannya dengan
berolahraga teratur, menghindari mengkonsumsi glukosa yang berlebihan
(melakukan diet yang baik), maka DM bisa saja tidak terjadi, dan begitu
pula sebaliknya. Meskipun tidak terdapat faktor genetika, tetapi faktor
lingkungan juga mendukung terciptanya gaya hidup yang tidak sehat,
seperti kurang beraktivitas, pola makan yang tidak sehat, resiko menderita
DM dapat meningkat.
Studi Kasus :
Dalam suatu kota terdapat 1016 orang yang menderita Diabetes Mellitus.
Dimana penderita dengan durasi > 15 tahun sebanyak 816 orang. Sedangkan
penderita DM dengan durasi 6- 10 tahun sebanyak 200 orang. Dari 816
orang yang menderita DM dengan durasi > 15 tahun, terdapat 315 orang
dengan komplikasi retinopati diabetik, 220 orang dengan komplikasi
nefropati diabetik, terdapat 120 orang dengan komplikasi stroke, dan
terdapat 161 orang dengan komplikasi neuropati diabetik. Sedangkan dari
200 orang yang menderita DM dengan durasi 6- 10 tahun, terdapat 50 orang
dengan komplikasi retinopati diabetik, 35 orang dengan komplikasi
nefropati diabetik, 25 orang dengan komplikasi stroke, dan 90 orang dengan
komplikasi neuropati diabetik.
Berdasarkan studi kasus diatas jumlahkan peningkatan prevalensi untuk
retinopati, nefropati, dan stroke pada DM dengan durasi > 15 tahun
dibandingkan dengan 6- 10 tahun.
Hitunglah prevalensi meningkat untuk :
a. Retinopati ….%
b. Nefropati …..%
c. Stroke ….%
Diketahui :
Populasi Diabetes Mellitus = 1016 orang
Durasi > 15 tahun = 816 orang
Retinopati = 315 orang
Nefropati = 220 orang
Stroke = 120 orang
Durasi 6- 10 tahun = 200 orang
Retinopati = 50 orang
Nefropati = 35 orang
Stroke = 25 orang
Penyelesaian :
Dari 816 orang yang menderita DM dengan durasi > 15 tahun
prevalensinya adalah :
Di bawah ini adalah hasil survei di kota D pada tahun 2008. Ada 1247
orang dalam 135 keluarga; 231 dari mereka berumur di bawah 20 tahun.
Dari 1016 kasus, rata-rata usia berada pada 37,5 tahun, 503 (49,5%) adalah
laki-laki dan 158 (15,6%) adalah obesitas, 201 (19,8%) mempunyai
aktivitas yang teratur, 306 (30,1%) menderita hipertensi, 71 (6,9%)
menderita DM dan 219 (21,6%) orang diketahui mempunyai riwayat
keluarga menderita DM. Total populasi studi untuk DM (1016) yang dibagi
menjadi 2 kelompok, yaitu DM (71) dan non DM (945) untuk
membandingkan parameter pada 2 kelompok. Hasil ringkasan ditunjukkan
pada tabel di bawah ini.
Total
Parameter Diabetes Non-diabetes
Populasi
Jenis kelamin
503 : 513 37:34 466:479
(L:P)
Riwayat
keluarga 219 (21,6%) 44 (61,9%) 175 (18,5%)
DM
Benar, karena
Prevalensi DM di
kota D adalah
6,9%
= = 6,9 %
Usia lanjut menderita
Benar, karena dari 71 orang penderita DM ada
DM yang lebih
51 orang dengan usia lanjut.
banyak
Salah, karena pada table hasil survey kota D jelas
Perbedaan jenis
dituliskan perbandingan jumlah penderita DM
kelamin antara DM
laki- laki dan perempuan yaitu L: 37 P: 34.
dan non DM tidak
Sedangkan penderita non- DM yaitu L: 466 P:
dapat ditentukan
479.
Obesitas tidak dapat Salah, karena dari hasil penelitian di kota D
ditemukan pada kota ditemukan 158 orang (15,6%) obesitas.
D, tetapi diabetes Sedangkan penderita DM dengan obesitas
dengan obesitas sebanyak 41 orang ( 57,7%).
Hanya 20% orang Salah, karena dari jumlah populasi aktivitas
dengan aktivitas fisik 201 (20%) terlihat lebih banyak non DM
yang teratur; diabetes dari pada DM dengan aktivitas fisik yang teratur
terlihat lebih banyak yaitu :
daripada non Penderita DM : 23 orang (11,4%)
diabetes Penderita non-DM : 178 orang (89%)
Riwayat keluarga Benar, karena berdasarkan hasil survey dari 71
dengan DM secara orang penderita DM didapatkan 44 (61,9%) orang
umum pada dengan riwayat keluarga DM, selebihnya 27
kelompok diabetes (39,1%) bukan dari riwayat keluarga DM.
Salah, karena berdasarkan hasil survey dari 71
Hipertensi lebih
orang penderita DM terdapat 34 ( 47,9% ) orang
banyak pada
dengan hipertensi, selebihnya 37 (53,1%) orang
kelompok diabetes
non-hipertensi.
3.1 Kesimpulan
Dapat disimpulkan pada tugas logbook mata ajar KDK I DM bahwa
durasi seorang individu mederita DM merupakan faktor resiko yang dapat
meningkatkan prevalensi dari berbagai komplikadi Diabetes Mellitus.
Prevelensi DM dapat mengalami peningkatan dengan melihat berbagai
faktor resiko yg terdapat pada lingkungan. Faktor resiko tersebut yaitu
perubahan pola asupan nutrisi, yang dapat membuat metabolisme dalam
tubuh tidak bekerja sebagaimana mestinya. Faktor resiko lainnya adalah
aktivitas fisik, dimana aktivitas fisik yg tidak teratur menyebabkan tubuh
tidak bekerja sehingga produk glukosa dalam darah tidak dapat diubah
menjadi energi karena tidak adanya faktor pembakar yang dapat
merubahnya.
Anonim. 2018. Self Effacacy dan Self Care Pada Penderita DM Tipe 2.
(www.scholar.unand.ac.id diakses tanggal 9 September 2020)