Anda di halaman 1dari 2

Faktor Resiko Neuropati Diabetik:

1. Hiperglikemia
Pada proses terjadinya komplikasi neuropati diabetik ini melibatkan kelainan vaskular
atau pembuluh darah. Dimana hal ini terjadinya akibat hiperglikemi yang terjadi dalam
waktu lama atau berkepanjangan. Hal ini merangsang pembnetukan radikal bebas
oksidatif (reactive oxygen species). Radikal bebas ini akan merusak endotel vaskular
dan akan menetralisir Nitric Oxide yang nantinya akan mengakibatkan vasodilatasi
vaskular menghambat.
2. Durasi Menderita DM
Mengalami Diabetes Mellitus dalam waktu yang lama atau berkepanjangan akibat dari
peningkatan kadar glukosa darah yang tidak terkontrol akan memicu terjadinya beragai
macam komplikasi vaskular salah satunya adalah neuropati diabetik yang menyerang
sistem persarafan manusia.
Mayoritas pada penderita dengan DM > 5 tahun mengalami neuropati perifer akibat
kontrol glikeik yang buruk, jika hal tersebut semakin berlarut tanpa adanya penangan
untuk menstabilkan kembali nilai normal kadar glikemik maka akan semakin
memperbesar resiko keparahan dan kasus komplikasi neuropati diabetik
3. Usia lanjut
Berdasarkan hasil penelitian Amour et al (2019) menyatakan adanya hubungan yang
saling mempengaruhi antara usia dan kondisi komplikasi neuropati diabetik pada pasien
DM. Mayoritas pasien DM dengan neuropati diabetik berada disekitaran umur > 60
tahun, dimana hal tersebut relevan dengan hasil penelitian Saghier dan Raheem (2018)
yang menyebutkan bahwa berdasarkan hasil analisis regresi, faktor resiko usia
merupakan faktor paling signifikan atas perkembangan neuropati diabetik.
4. Merokok
Perubahan dalam gaya hidup atau life style berhubungan dengan peningkatan frekuensi
kasus DM tipe 2. Meskipun kebanyakan peingkatan tersebut lebih dihubungkan dengan
peningkatan index massa tubuh dan penurunan aktvitas fisik pada individu. Faktor lain
yang berhubungan dengan peningkatan DM tipe 2 yaitu merokok. Asap rokok
mengandung Karbon Monoksida (CO) yang memiliki kemampuan menarik atau
menyerap oksigen lebih kuat daripada sel darah merah, sehingga akan menurunkan
kapasitas sel darah merah untuk membawa oksigen ke jaringan. Bila hal tersebut terus
terjadi alan mengakibatkan kerusakan pada pembuluh darah perifer yang juga akan
mempengaruhi sistem saraf pada kondisi komplikasi neuropati diabetik hal ini
berakibat pada terhambatnya proses penyembuhan bila terjadi luka dan beresiko terjadi
infeksi dan amputasi.
5. Kebiasaan konsumsi alkohol
Alkohol akan menyebabkan gangguan metabolisme dimana glukosa darah seseorang
mengalami kesulitan dalam regulasi yang menyebabkan peningkatan tekanan darah.
Hal ini akan memicu terus terjadinya hiperglikemia kronik yang dapat beresiko
menimbulkan komplikasi DM.
6. Kolesterol tinggi
Kadar kolestrol yang tinggi merupakan indikasi pada tubuh bahwa terdapat banyak
kolesterol jahat atau Kolesterol LDL. Manifestasi klinis dari tingginya kadar kolesterol
dalam tubuh yaitu kesemutan pada ekstremitas, dimana hal ini disebabkan akibat
kolesterol HDL yang melekat dan mengeras menjadi flek pada dinding pembuluh darah
yang menghambat aliran peredaran darah. Akibat terjadinya hal tersebut proses
perdarahan sistem saraf akan terhambat yang akan mempengaruhi fungsi sistem saraf
hingga mengakibatkan kerusakan sistem saraf yang lebih buruk.
7. Hipertensi
Peningkatan tekanan darah atau hipertensi berhubungan dengan tidak tepatnya
peyimpanan garam dan air, atau akibat dari peningkatan tekanan dari dalam tubuh pada
pembuluh darah perifer. Hal ini akan menyebabkan perlambatan sirkulasi pembuluh
darah dalam memperdarahi jaringan dan organ tubuh.

Anda mungkin juga menyukai