Kep
DISUSUN OLEH
KELOMPOK VI
1. DM Tipe I (IDDM): disebabkan oleh destruksi sel beta pulau langerhans akibat
proses autoimun.
2. DM Tipe II (NIDDM) : disebabkan oleh kegagalan relatif sel beta dan
resistensi insulin. Resistensi insulin adalah turunnya kemampuan insulin untuk
merangsang pengambilan glukosa dalam jaringan perifer dan untuk
menghambat produksi glukosa oleh hati
D. Patofisiologi
Pada keadaan normal kurang lebih 50% glukosa yang dimakan mengalami
metabolisme sempurna menjadi CO2 dan air, 10% menjadi glikogen dan 20%-40%
diubah menjadi lemak. Pada Diabetes Melitus semua proses tersebut terganggu
karena terdapat defisiensi insulin. Penyerapan glukosa dalam sel macet dan
metabolismenya terganggu. Keadaan ini menyebabkan sebagian besar glukosa tetap
berada dalam sirkulasi darah sehingga terjadi hiperglikemia.
Penyakit diabetes melitus disebabkan oleh karena gagalnya hormon insulin,
akibat kekurangan insulin maka glukosa tidak dapat diubah menjadi glikogen
sehingga kadar gula darah meningkat dan terjadi hiperglikemi. Ginjal tidak dapat
menahan hiperglikemi ini, karena ambang batas untuk gula darah adalah 180mg%
sehingga apabila terjadi hiperglikemi maka ginjal tidak bisa menyaring dan
mengabsorbsi sejumlah glukosa dalam darah.
E. PHATWAY
F. Manifestasi Klinis
G. Komplikasi
1. Komplikasi Akut
Komplikasi akut terjadi sebagai akibat dari ketidakseimbangan jangka pendek
dari glukosa darah.
a. Diabetik Ketoasedosis ( DKA )
Ketoasedosis diabatik merupakan defisiensi insulin berat dan akut dari suatu
perjalananpenyakit diabetes mellitus. Diabetik ketoasedosis disebabkan oleh tidak
adanya insulin atau tidak cukupnya jumlah insulin yang nyata.
b. Koma Hiperosmolar Nonketotik (KHHN)
Koma Hiperosmolar Nonketotik merupakan keadaan yang didominasi oleh
hiperosmolaritas dan hiperglikemia dan disertai perubahan tingkat
kesadaran. Salah satu perbedaan utama KHHN dengan DKA adalah tidak
terdapatnya ketosis dan asidosis pada KHHN.
c. Hypoglikemia
Hypoglikemia ( Kadar gula darah yang abnormal yang rendah) terjadi aklau kadar
glukoda dalam darah turun dibawah 50 hingga 60 mg/dl. Keadaan ini dapat terjadi
akibat pemberian preparat insulin atau preparat oral yang berlebihan, konsumsi
makanan yang terlalu sedikit.
2. Komplikasi kronik
a. Mikrovaskuler
1) Penyakit Ginjal
Salah satu akibat utama dari perubahan – perubahan mikrovaskuler adalah
perubahan pada struktural dan fungsi ginjal. Bila kadar glukosa darah
meningkat, maka mekanisme filtrasi ginjal akan mengalami stress yang
menyebabkan kebocoran protein darah dalam urin.
3) Neuropati
Diabetes dapat mempengaruhi saraf - saraf perifer, sistem saraf otonom,
Medsulla spinalis, atau sistem saraf pusat. Akumulasi sorbital dan perubahan –
perubahan metabolik lain dalam sintesa atau funsi myelin yang dikaitkan
dengan hiperglikemia dapat menimbulkan perubahan kondisi saraf.
b. Makrovaskuler
1. Diet
a) Obesitas ringan
b) Obesitas sedang
c) Obesitas berat
2. Latihan
Beberapa kegunaan latihan teratur setiap hari bagi penderita DM, adalah:
e. Kadar glukosa otot dan hati menjadi berkurang, maka latihan akan dirangsang
pembentukan glikogen baru
4. Obat
b. Insulin
a) DM tipe I
b) DM tipe II yang pada saat tertentu tidak dapat dirawat dengan OAD
c) DM kehamilan
h) DM operasi
i) DM patah tulang
j) DM dan underweight
5. Cangkok pancreas
Pendekatan terbaru untuk cangkok pancreas adalah segmental dari donor hidup
saudara kembar identik (Tjokroprawiro, 2005).
BAB II
KONSEP KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
Gangguan pola tidur Setelah dilakukan asuhan 1. Identifikasi pola aktivitas dan tidur
b/d hambatan keperawatan selama 2. Identifikasi faktor pengganggu tidur
lingkungan 3x24 jam, maka masalah 3. Identifikasi makanan dan minuman
keperawatan teratasi pengganggu tidur
dengan kriteria hasil : 4. Batasi waktu tidur siang
Pola tidur membaik 5. Jelaskan pentingnya tidur yang
cukup
Resiko infeksi b/d Setelah dilakukan asuhan 1. Monitor tanda dan gejala infeksi
keridakadekuatan keperawatan selama lokal
pertahanan tubuh 3x24 jam, maka masalah 2. Batasi jumlah pengunjung
primer keperawatan teratasi 3. Cuci tangan sebelum dan sesudah
dengan kriteria hasil : kontak dengan pasien dan
Tingkat infeksi menurun lingkungan
4. Pertahankan tehnik aseptik
5. Jelaskan tanda dan gejala infeksi
6. Ajarkan cara mencuci tangan dengan
benar
L. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Penatalaksanaan adalah tahap pelaksananan terhadap rencana
tindakan keperawatan yang telah ditetapkan untuk perawat bersama
pasien. Implementasi dilaksanakan sesuai dengan rencana setelah
dilakukan validasi, disamping itu juga dibutuhkan ketrampilan
interpersonal, intelektual, teknikal yang dilakukan dengan cermat dan
efisien pada situasi yang tepat dengan selalu memperhatikan keamanan
fisik dan psikologis. Setelah selesai implementasi, dilakukan
dokumentasi yang meliputi intervensi yang sudah dilakukan dan
bagaimana respon pasien (Wilkinson & Ahern, 2015).
M. EVALUASI KEPERAWATAN
Evaluasi merupakan tahap terakhir dari proses keperawatan.
Kegiatan evaluasi ini adalah membandingkan hasil yang telah dicapai
setelah implementasi keperawatan dengan tujuan yang diharapkan dalam
perencanaan. Bentuk evaluasinya antara lain menilai kemampuan dalam
merespon rangsangan nyeri, Koping klien efektif, Klien mampu
melakukan aktivitas sehari-hari (Wilkinson & Ahern, 2015)
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK DENGAN
DIABETES MELITUS
A. PENGKAJIAN
1. Identitas Umum
Identitas Klien
Nama : Ny. T
Umur : 53 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : RT 03 RW 02 Makassar
Hub dengan klien : Anak kandung
2. Keluhan Utama
Klien mengeluh kedua kakinya terasa kesemutan namun tidak mati rasa.
7. Riwayat Rekreasi
Klien mengatakan tidak pernah berpergian jauh. Sehari-hari klien
menghabiskan waktu di dalam rumah, klien mengisi waktu luang dengan
membaca majalah.
b Nadi : 82 x/menit
c RR : 23 x/menit
d Suhu : 36,5 C
f Pupil : Isokor
5 Telinga
Inspeksi
Perkusi : Timpani
13 Perkemihan
e Rasa terbakar saat BAK : Tidak ada rasa terbakar saat BAKPerasaan
tidak lampias (anyang-anyangan) : Tidak ada
14 Muskuloskeletal
Palpasi
15 SSP (N I – XII)
a Olfaktori : Fungsi penciuman baik. Klien masih dapat
membedakan bau
f Abdusen : Baik
c Kebersihan : Bersih
d Haemoroid : Tidak ada haemoroid
e Kesan (bau) : Tidak ada bau pesing atau bau tidak enak
2. Sosial Ekonomi
Pekerjaan : Klien Tn. S sudah tidak bekerja lagi, dulu
Tn. S bekerja sebagai pedagang.
Penghasilan : Saat ini biaya kehidupan Tn. S dipenuhi
oleh anak-anak Tn.S
Asuransi kesehatan : Klien Tn. S memiliki jaminan kesehatan
(BPJS).
Jumlah keluarga : Klien memiliki 5 orang anak,5 orang
menantu, 12 cucu dan 3 cicit 3
Barthel Indeks
No Kriteria Sk Keterangan
or
1 Makan 10 Frekuensi 3 x sehari Jumlah
. 5 : bantuan 10 : mandiri 1 piring/sekali makan
Jenis nasi, sayur, lauk
9. Mengenakan pakaian 10
5 : bantuan
10 : mandiri
1 Kontrol Bowel (BAB) 10 Frekuensi 2 hari sekali
0 5 : bantuan 10 : Konsistensi lunak
. mandiri
1 Kontrol Bladder (BAK) 10 Frekuensi 5-7 x/hari Warna
1 5 : bantuan 10 : mandiri kuning
.
1 Olahraga/latihan 10 Klien berolahraga jalan kaki
2 5 : bantuan 10 : mandiri setiap pagi hari.
.
1 Rekreasi/pemanfaat 10 Frekuensi setiap hari
3 an waktu luang dengan membaca majalah.
. 5 : bantuan
10 : mandiri
Keterangan :
130 : Mandiri
60 : Ketergantungan total
Interpretasi/kesimpulan :
Interpretasi Hasil :
Interpretasi/kesimpulan :
Nil Nil
N Aspek Kriteria
ai ai
o kognitif
ma kli
ks en
1 Orientasi 5 5 Menyebutkan dengan
benar Tahun : 2017
(benar)
Musim : Hujan
(benar)
Tanggal : 23
(benar) Hari:
Senin (benar)
Bulan : Januari(benar)
Obyek 2 : Kantor
(benar) Obyek 3 :
Puskesmas (benar)
3 Perhati 5 1 Minta klien untuk memulai
an dan dari angka 100 kemudian
kalkula dikurangi 7
si sampai 5 kali
100 - 7 = 93
93 - 7 = 87
Atau
(salah)
Tetapi
(salah)
Minta klien untuk mengikuti
perintah berikut yang terdiri
dari 3 langkah : “Ambil kertas
di tangan anda. Lipat dua dan
taruh di lantai” Ambil kertas
(benar)
Lipat dua
(benar) Taruh di
lantai (benar)
Interpretasi hasil :
3. Skala depresi
Jawaban
No Pertanyaan
yang sesuai
Apakah anda sebenarnya puas dengan
1 TIDA ya
kehidupan anda
K
Score 5 -9 :
Kemungkinan depresi Score 10
atau lebih :
Depresi
Interpretasi/kesimpulan :
1 Kebutuhan nutrisi
Frekuensi makan : 3 x sehari, teratur
Snack : Kadang-kadang
2 Pemenuhan cairan
Frekuensi minum : 6 gelas
Konsistensi : Lembek
Gangguan BAB : Tidak ada gangguan dalam BAB
6 Pola aktifitas
Kegiatan produktif yg dilakukan : Tidak ada. Tn. S hanya
menghabiskan waktu dirumah
Hygiene
Memakai sabun : Ya
ANALISA DATA
mengatakan sudah
lamamengalami
keluhankesemutan Mikro vaskuler
sepe rti yang
dirasakan saat ini
yaitu sejak 3 Neuropati
bulan yang lalu.
DO :
CRT 4 detik.
Turgor
Parestesia
kulitkering, akral
dingin
Senin DS : Hiperglikemi Keletiha
18/03/ Klien mengatakan (DM) n
21 sejak 3 bulan yang (00090)
13.05 lalu mempunyai
keluhan cepat merasa
lelah saat beraktivitas.
DO :
Glukosa intrasel
Indeks KATZKlien
menurun
Tn. Stermasuk
dalam kategori
mandiri dalam Proses
makan, kontinensia pembentukan
(BAB dan BAK), ATP/energi
menggunakan terganggu
pakaian, mandi,pergi
ke toilet dan
berpindah.
TD :
130/80 Kelesuan
mmHg fisiologis
Nadi : 82 Keletihan
x/menit RR
: 23 x/menit
dengan
bebas. Ada
tremor.
Barthel Indeks Tn.S
memperoleh total
skor 130 yang berarti
Tn. S dalam kategori
mandiri.
Senin DS : Ketidak-
18/03/ Klien mengatakan Kurangnya efektifan
21 masih suka informasi tentang manajem
13.10 makangorengan dan Penyakit en
makanan bersantan kesehata
dan minum yang Kurang n
manis. pengetahuan (00078)
Klien mengatakan tentang program
mengetahui menderita terapeutik
penyakit DM dan
kolesterol tinggi sejak
5 tahun yang lalu.
Selama 5 tahun klien
tidak rutin minum
obat untuk DM dan
kolesterol, klien juga
tidak mengatur pola
makannya, klien
masih mengkonsumsi
banyak gula dan
makanan berminyak.
DO :
GDS = 251
mg/dl,
kolesterol = 386
mg/dl. Terdapat
parestesia dan
retinopati diabetik.
SPMSQ : Tn. S
termasuk
dalam kategori
kerusakan intelektual
ringan.
MMSE : Tn. S
termasuk
dalam kategori
kerusakan aspek
fungsi
mental ringan.
Skala Depresi : Tn. S
dapat
dikategorikan
dalam
kategorikemungkinan
depresi.
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
N Hari/Tgl/Ja Diagnosa Tujuan/Kri Rencana Ttd
o. m Keperawa teria Hasil Keperawata
tan n
1. Senin Ketidakefe Domain II : Domain As
18/03/21 ktifan Kesehatan II : ha
13.15 perfusi Fisiologi Fisiologi r
jaringan Kelas : s
berhubung Jantung Komplek
an dengan Paru s Kelas :
diabetes Outcomes : Manaje
melitus Perfusi men
(00204). Jaringan Perfusi
Perifer (0407) Jaringan
Indikator : Interven
Pengisian si :
kapiler jari (4 - Pencega
5) han
Suhu kulit Sirkulasi
ujung kaki dan (4070)
tangan (3 - 4) Lakukan
Parestesia (3 - penilaian
4) sirkulasi
perifer (nadi
perifer)
secara
komprehens
if. Monitor
panas,
kemerahan,
nyeri,
parestesia
pada
ekstremitas.
Ajarkan
klien cara
perawatan
kaki dan
kuku.
Ajarkan
senam kaki
diabetik.
Anjurkan
klien
menggunak
an
pelembab
pada kulit
kaki yang
kering.
2. Se Keletihan Domain I : Domain A
ni berhubung Fungsi I: sh
n an dengan Kesehatan Fisiolog ar
18 kelesuan Kelas : is Dasar
/0 fisiologis Pemelihara Kelas :
3/ (00090). an Energi Manaje
21 Outcomes : men
13.20 Tingkat Aktivitas
Kelelahan dan
(0007) Latihan
Indikator : Outcomes
Kelelahan :
(3 - 4) Manajeme
Kelesuan (3 - n Energi
4) (0180)
Tingkat stres Diskusikan
(3 -4) dengan
klien jenis
dan
banyaknya
aktivitas
yang bisa
dilakukan.
Anjurkan
klien
menjaga
asupan
nutrisi
adekuat.
Monitor
sistem
kardiorespir
asi klien
(TD, nadi,
RR).
Lakukan
ROM
aktif/pasif
untuk
mengurangi
ketegangan
otot.
Anjurkan
tidur siang.
3. Senin Resiko Domai Domain A
18/03/21 cedera n IV : IV : sh
13.2 berhubung Penget Keama ar
5 an dengan ahuan nan
gangguan tentang Kelas :
sensasi Keseha Manaje
(00035). tan & men
Perilak Risiko
u Kelas Outcom
: es :
Penget Penceg
ahuan ahan
tentang Jatuh
Keseha (6490)
tan Anjurka
Outco n
mes : keluarga
Penget klien
ahuan menyedi
Penceg akan
ahan pencaha
Jatuh yaan
(1828) yang
Indikat cukup
or : terang.
Alas kaki Anjurkan
yang tepat klien
(2 - 4) menggun
Penggunaan akan alas
pencahayaan kaki yang
lingkungan aman.
yang benar Anjurkan
(2 - 4) klien
Strategi menghind
untuk ari
menjaga permukaa
permukaan n lantai
lantai tetap yang
aman (2 - 4) licin.
Kondisi Ajarkan
kronis yang klien
meningkatka untuk
n risiko memodif
jatuh (2 - 4) ikasi
gaya
berjalan
(terutam
a
kecepata
n dan
pergerak
an).
4 Senin Ketidakefe Domain Domain A
. 18/03/2 ktifan III : IV : sh
1 manajemen Perilaku Keama ar
13.25 kesehatan Kelas : nan
berhubung Pendidika Kelas :
an dengan n Pasien Manaje
kurang Outcomes men
pengetahua : Risiko
n tentang Pengajara Outcom
program n : Proses es :
terapeutik Penyakit Penceg
(00078). (5602) ahan
Kaji Jatuh
tingkat (6490)
pengetahu Anjurka
an klien n
tentang keluarga
proses klien
penyakit. menyedi
Berikan akan
penyuluhan pencaha
tentang yaan
penyakit yang
klien cukup
(Diabetes terang.
Mellitus). Anjurkan
Jelaskan klien
tentang menggun
program akan alas
terapi. kaki yang
Diskusikan aman.
tentang Anjurkan
perubahan klien
gaya hidup. menghind
Ajarkan ari
teknik permukaa
relaksas n lantai
i otot yang
progres licin.
if. Ajarkan
klien
untuk
memodi
fikasi
gaya
berjalan
(terutam
a
kecepat
an dan
pergera
kan).
D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
N Tanggal Implementasi Respo TTD
o n
.
D
X
1. Selas Mengajar : Tn. S Ashar
a kan mengatakan
17/03 senam sudah
/21 kaki memahami
09.30 diabetik. langkah-langkah
senam kaki
diabetik dan
akan rutin
mempraktekkan
senam.
: Tn. S mampu
mempraktekka
n senam kaki
diabetik.
1. Selas Mengajarkan mempraktekkann Ashar
a klien cara ya.
17/03 perawatan : Tn. S mampu
/21 kaki dan menyebutkan
10.00 kuku. kembali cara
merawat kaki dan
kuku.
DAFTAR PUSTAKA
Angelina, B, dkk. (2016). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 5 Vol.2.
Jakarta: Perpustakaan RI Data Katalog dalam Terbitan (KDT)
Hardiyanti, A. (2019) ‘Faktor-faktor yang berhubungan dengan pengetahuan pola
makan dan aktivitas fisik dengan kestabilan gulah darah pada penderita diabetes
melitus di puskesmas binamu kota kabupaten jeneponto’, pp. 0–4
Nh cho (2018) ‘IDF Diabetes Atlas : perkiraan Global prevalensi diabetes selama 2017
dan proyeksi untuk 2045’, 8. doi: 10.1016/j.diabres.2018.02.023.
Nurarif, A.H. & Kusuma, Hardhi. (2014). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan
Diagnosa Medis dan Nanda Nic-Noc Edisi Revisi Jilid 3. Jogjakarta: Media
Action.
Rendi, M.C. dan Margareth T.H. (2012). Asuhan Keperawatan Medikal Bedah Dan
Penyakit Dalam. Yogjakarta: Nuha Medika
Rukmini dkk,. (2015). Potret Penderita Diabetes Melitus di Indonesia. Surabaya:
Airlangga University Press