Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM XI

MENGELOMPOKKAN JENIS MASALAH KESEHATAN YANG DIALAMI


PADA LANSIA (DIABETES MELLITUS)

Mata kuliah : Gizi Dalam Daur Kehidupan

Dosen : Juhartini, S.Gz, M.Kes

DISUSUN OLEH : kelompok I (SATU)

Nurkhalifah septiyani albaar (21134110028)

Sumayya azzahra (21134110047)

Faisal fardhany (21134110008)

Nurhaliza seran (21134110027)

Juniar yakub (21134110015)

POLITEKNIK KESEHATAN

KEMENTRIAN KESEHATAN TERNATE

PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA GIZI

2022/2023

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan
rahmat dan nikmat sehat sehingga penyusun laporan ini guna memenuhi
tugas mata kuliah Gizi Dalam Daur Kehidupan“MENGELOMPOKKAN JENIS
MASALAH KESEHATAN YANG DIALAMI PADA LANSIA (DIABETES
MELLITUS).” pada kasus usia dewasa. ini dapat selesai sesuai yang di
harapkan.

Shalawat serta salam salalu tercurahkan kepada baginda Nabi


Muhammad SAW. Dan semoga kita selalu berpegang teguh pada sunnahnya
Aamiin.

Dalam penyusun laporan ini tentunya ada hambatan yang selalu


mengiringi namun atas bantuan, dorongan dan bimbingan teman-teman yang
tidak bisa saya sebutkan satu per satu akhirnya semua hambatan dalam
penyusunan laporan ini dapat selesai.

Akhir kata saya ucapkanbanyak terimah kasih. Dan semoga laporan ini
dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua untuk selanjutnya bahan
tambahan pengetahuan untuk lebih memperluas wawasan kita.

Ternate, 1 April 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………..I

KATA PENGANTAR…………………………………………………II

DAFTAR ISI………………………………………………………….III

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………….1

A. Latar belakang……………………………………………………..…...1
B. Tujuan ………………………………………………………………….….2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA……………………………….…….3

A. Daur Kehidupan Pada Usia Dewasa……………………………...3


B. Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT).…………………...…...4

BAB III HASIL PRAKTIKUM………..…………………………… 5

A. Hasil …………………………………………………………………………5
B. Pembahasan……………………………………………………………..9

BAB IV PENUTUP………………………………………………….11

A. Kesimpulan………………………………………………………………..11
B. Saran………………………………………………………………………..12

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………13

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Prevalensi penyakit Diabetes Melitus (DM) di Indonesia


berdasarkan diagnosis dokter pada penduduk umur ≥ 15 tahun
meningkat dari 1,5% pada tahun 2013 menjadi 2,0% pada tahun
2018. (RISKESDAS, 2018).
Diabetes Melitus (DM) merupakan salah satu penyakit
berbahaya yang dikenal oleh masyarakat Indonesia dengan
penyakit kencing manis. DM adalah penyakit gangguan metabolik
yang terjadi secara kronis atau menahun karena tubuh tidak
mempunyai hormon insulin yang cukup akibat gangguan pada
sekresi insulin, hormon insulin yang tidak bekerja sebagaimana
mestinya atau keduanya (Kemenkes RI, 2014).
WHO (2016) menyebutkan bahwa penyakit ini ditandai dengan
munculnya gejala khas yaitu polophagia, polidipsia, dan poliuria
serta sebagian mengalami kehilangan berat badan. DM merupakan
penyakit kronis yang sangat perlu diperhatikan dengan serius. DM
yang tidak terkontrol dapat menyebabkan beberapa komplikasi
seperti kerusakan mata, ginjal, pembuluh darah, saraf dan jantung.
(WHO,2016).
DM dikenal sebagai silent killer karena penyakit ini kadang tidak
menimbulkan suatu gejala dan sering tidak disadari dari oleh
penderita sehingga sering terdiagnosa adanya komplikasi.
(KEMENKES RI, 2014).

1
B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Mahasiswa mampu memahami dan terampil melakukan
penerapan asuhan gizi pada kasus Diabetes Melitus (DM) usia
Lansia.
Tujuan khusus
a) Mahasiswa mampu memahami dan terampil skrinning
gizi pada studi kasus Diabetes Melitus (DM).
b) Mahasiswa memahami tentang pengelompokkan jenis
masalah kesehatan yang dialami oleh lansia
c) Mahasiswa mampu melakukan pengelompokkan jenis
masalah yang dialami oleh lansia.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Gambaran umum usia lansia


Lansia adalah mereka yang telah berusia 65 tahun keatas.
Status kesehatan lansia tidak boleh dilupakan karena berpengaruh
dalam penilaian kebutuhan akan zat gizi. Ada lansia tergolong sehat
dan adapula yang mengidap penyakit kronis. Di samping itu, sebagian
lansia masih mampu mengurus diri senidiri , sementara sebagian lain
sangat bergantung pada “belas kasihan” orang lain. Kebutuhan zat gizi
mereka yang tergolong aktif biasanya tidak berbeda dengan orang
dewasa. Penuaan tidak begitu berpengaruh terhadap kesehatan
mereka. (Dr. Arisman, MB, 2014).
B. Gambaran umum Diabetes Melitus
Diabetes Melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik
dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena sekresi insulin,
kerja insulin atau dua-duanya. (IDAI,2015).
Jika insulin dalam tubuh tidak cukup banyak atau tidak dapat bekerja
dengan baik, glukosa tidak dapat diubah menjadi energi, lama-
kelamaan glukosa akan menumpuk dalam darah tidak masuk kedalam
sel, kadar glukosa darah menjadi tinggi dan kemudian dikeluarkan
menjadi urin. Komplikasi gangguan seperti pada mata, ginjal, saraf,
jantung, pembuluh darah DLL. (IDAI,2015).
C. Patofisiologi Diabetes Melitus (DM)
Diabetes Melitus yang merupakan penyakit dengan gangguan
pada metabolisme karbohidrat, protein dan lemak karena insulin tidak
dapat bekerja secara optimal, jumlah insulin yang tidak memenuhi

3
kebutuhan atau keduanya. Gangguan metabolisme tersebut dapat
terjadi karena 3 hal yaitu pertama karena kerusakan pada sel-sel beta
pankreas karena pengaruh dari luar seperti zat kimia, virus dan
bakteri. Penyebab yang kedua adalah penurunan reseptor glukosa
pada kelenjar pankreas dan yang ketiga karena kerusakan reseptor
insulin dijaringan perifer. (Fatimah, 2015).
D. Gejala Diabetes Melitus (DM)
Penyakit DM dapat menimbulkan berbagai gejala-gejala pada
penderita. Gejala-gejala yang muncul pada penderita DM sangat
bervariasi antara satu penderita dengan satu penderita lainnya, ada
penderita DM yang tidak menunjukkan gejala yang khas penyakit DM
sampai saat tertentu. gejala-gejala DM tersebut telah dikategorikan
menjadi gejala akut dan gejala kronis. (Fitriani, 2015).
Gejala akut DM pada permulaan perkembangan yang muncul
adalah banyak makan (poliphagia), banyak minum (polipdisia), dan
banyak kencing (poliuria). Keadaan DM pada permulaan yang tidak
segera diobati akan menimbulkan gejala akut yaitu banyak minum,
banyak kencing dan mudah lelah. Gejala kronik DM adalah kulit terasa
panas, kebas, seperti tertusuk-tusuk jarum, rasa tebal pada kulit,
keram, kelelahan, mudah mengantuk, penglihatan memburuk (buram)
yang ditandai dengan sering berganti lensa kacamata, gigi mudah
goyah dan mudah lepas, keguguran pada ibu hamil dan ibu melahirkan
dengan berat bayi yang lebih dari 4kg.
E. Diagnosis Diabetes Melitus (DM)
Diagnosis dini penyakit DM sangat menentukan perkembangan
penyakit DM pada penderita. Seseorang yang menderita DM tetapi

4
tidak terdiagnosis dengan cepat mempunyai risiko yang lebih besar
menderita komplikasi dan kesehatan yang memburuk (WHO, 2016).
Diagnosis DM dapat ditegakkan berdasarkan pemeriksaan
glukosa darah yang dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai
macam pemeriksaan laboratorium seperti pemeriksaan glukosa darah.
DM tidak dapat didiagnosis berdasarkan glukosa dalam urin
(glukosuria). Keluhan dan gejala DM yang muncul pada seseorang
dapat membantu dalam mendiagnosis DM. seseorang dengan keluhan
klasik DM (poliuria, polidipsia, poliphagia) dan keluhan lain seperti
lemas, kesemutan, gatal, pandangan kabur dan disfungsi ereksi dapat
dicurigai menderita DM (perkeni,2015)
1. Skrinning nutrisi terhadap faktor risiko malnutrisi pada lansia
Klasifikasi kurang gizi pada lansia dikaitkan dengan penetapan risiko.
Konsekuensi dari kegagalan untuk mengidentifikasi dan menangani
kurang gizi tergolong serius sehingga harus diterapkan ketika
menginterpretasikan hasil. Lansia rentan yang tinggal di komunitas
memerlukan pengkajian gizi yang teratur oleh anggota PHCT
menggunakan alat skrinning gizi yang rutin. (joan webster-gandy
angela madden michelle holdsworth, 2016 dalam gizi & dietetika).
a. Makanan yang dianjurkan
1. Sumber karbohidrat kompleks
Nasi, roti, mie, kentang, singkong, ubi, sagu, dll. diutamakan yang
berserat tinggi.
2. Sumber protein
Daging rendah lemak, ikan, ayam tanpa kulit, susu rendah lemak,
keju rendah lemak, kacang-kacangan, tahu, tempe.

5
3. Sumber lemak
Dalam jumlah terbatas. Makanan dianjurkan diolah dengan cara
dipanggang, dikukus, ditumis, disetup, direbus, dibakar.
4. Sayur dan buah
Dianjurkan mengonsumsi cukup banyak sayuran dan buah.
b. Makanan yang tidak dianjurkan
1. Sumber karbohidrat sederhana
Gula, madu, sirup, jamu, jelly, tarcis, dodol, kue-kue manis, buah
yang diawet deng gula, susu kental manis, minuman botol ringan,
es krim.
2. Sumber protein
Sumber protein yang tinggi dikandungan kolestrol, seperti jeroan,
otak.
3. Sumber lemak
Daging berlemak dan susu fullcream. Makanan siap saji, cake,
gorengan
4. Mineral
Garam dapur, vetsin, soda dan bahan pengawet, seperti natrium
benzoat dan natrium nitrit. Hindari bahan makanan yang
mengandung bahan tsb antara lain : ikan asin, telur asin, makanan
yang diawetkan.

6
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL

Nama : Nurkhalifah s. albaar

NIM : 21134110028

Kasus :

Seorang ibu M usia 75tahun BB 48kg TB 150cm, masih suka memasak sekali-
sekali dan memberi les matematika anak SD. Mengeluh suka susah buang air
besar (BAB), menderita Diabetes Mellitus tapi terkontrol. Kebiasaan makan
pagi : nasi ½ piring, oseng tempe kacang panjang 1 prg kecil, susu 1 gelas;
makan siang: nasi ½ piring, sayur bayam 1 mangkuk, goreng ayam 1 ptg,
buah psang ½ ptg; makan malam: nasi ½ prg, sayur sop kacang merah ½
mgk, ayam goreng 1 ptg. Ibu M suka snack manis seperti cake.

Formulir Asuhan Gizi ( Asesmen gizi )

Asesmen gizi kesimpulan


ANTROPOMETRI BBI = TB (m2) × 21 IMT normal
= 1,50×1,50= 2,25 × 21
= 47,25 kg
IMT = BB (Kg) / TB (m 2)
= 48 (Kg) / 1,50 × 1,50
= 48 / 2,25 = 21,33 kg/
2
m
TEE = EB+EB (FA+FS-KU)
= 1,018,3+1,018,3 (30%
+10%-
20%)
=1,164,935 kkal/hr

7
BIOKIMIA
FISIK/KLINIS
RIWAYAT GIZI IBU M mengeluh suka susah Energi ↓
Karbohidrat ↑
buang air besar, Ibu M suka
Lemak ↓
snack manis seperti cake
Kebutuhan zat gizi :
Energi : 1,415,3 kkal
KH : 212,32 gr/hr
Protein : 53,08 gr/hr
Lemak : 39,31 gr/hr
RIWAYAT Suka susah buang air besar, Susah BAB, dan suka makan
PERSONAL manis seperti cake tetapi
dan suka snack manis seperti
diabetesnya terkontrol.
cake.
DIAGNOSA GIZI NB. 1.2 NB. 1.2
Keyakinan/perhatian/
Keyakinan/perhatian/
kebiasaan yang salah
kebiasaan yang salah mengenai makanan, zat gizi
dan hal-hal yang
mengenai makanan, zat gizi
berhubungan dengan
dan hal-hal yang makanan/zat gizi yang tidak
sesuai dengan prinsip-prinsip
berhubungan dengan
ilmu gizi, asuhan gizi, atau
makanan/zat gizi yang tidak keadaan/penyakit (pola
makan salah dan kesehatan
sesuai dengan prinsip-prinsip
makan).
ilmu gizi, asuhan gizi, atau
keadaan/penyakit (pola
makan salah dan kesehatan
makan).

8
RENCANA INTERVENSI GIZI

Tujuan : memberikan asupan makanan sesuai dengan kebutuhan sehari


Jenis diet : diet diabetes mellitus
Frekuensi makanan : 3× makanan utama 2× makanan selingan
Makanan yang di anjurkan dan tidak di anjurkan :
Makanan yang di anjurkan :
 Karbohidrat kompleks : roti, mie, kentang, singkong, ubi, sagu. Di
utamakan yang berserat tinggi
 Protein : yang tidak mengandung tinggi lemak seperti daging rendah
lemak, ikan, ayam tanpa kulit, susu rendah lemak, keju rendah
lemak, kacang-kacangan, tahu, tempe.
 Lemak : dalam jumlah terbatas. Makanan yang di anjurkan di olah
dengan cara di panggang, di kukus, di tumis, di setup, di rebus, di
bakar.
Makanan yang tidak di anjurkan :
 Sumber karbohidrat sederhana : gula, madu, sirup, jamu, jelly,
tarcis, dodol, kue-kue manis, buah yang di awet dengan gula, susu
kental manis, minuman botol ringan, es krim.
 Protein : sumber protein yang tinggi kandungan kolestrol seperti
jeroa, otak.
 Lemak : sumber protein yang banyak mengandung lemak jenuh,
dan lemak trans antara lain daging berlemak dan susu full cream.
Makanan siap saji, cake, goreng-gorengan.
Rute makanan : oral
Bentuk makanan : biasa
INTERVENSI GIZI : RENCANA MONITORING DAN
Pemberian makanan (ND) :

9
pemberian makanan terkait diet DM EVALUASI :
1700 kkal dan tatalaksana 1. Asupan/hari
Edukasi (edukasi ) : 2. Kebiasaan makanan
 Memberikan konsultasi gizi /menanyakan edukasi gizi
sesuai dengan pemberian yang telah di berikan.
makanan
 Pembatasan makanan sesuai
syarat diet.
Tujuan :
 Meningkatkan asupan
makanan sesuai kebutuhan
 Mampu memonitoring terkait
pola makan yang baik,
setelah itu di lakukan edukasi
 Mengembangkan ketrampilan
dalam memilih makanan.
Konseling (C) :
 Motivasi untuk mencapai diet
DM
 Pemecahan masalah dalam
mengatur pola makan yang
baik
Kordinasi Asuhan Gizi (RC) :
kolaborasi dengan prodiver (catring
diet)
PERUBAHAN DIET :

10
B. Pembahasan :

Berdasarkan kasus yang di alami oleh pasien Ibu M tersebut pada


table formulir asuhan gizi dan rencana intervensi gizi yang pada formulir
asuhan gizi mencakup skor IMT dan skor BBI pada kasus tersebut mendapat
skor IMT : 21,33 kg/m2 dan BBI : 47,25 kg.

Pada table formulir asuhan gizi terdapat pemeriksaan


asesmen/pengkajian gizi yang mengcakup data antropometri, riwayat gizi,
riwayat personal. Pada data antropometri terdapat kesimpulan IMT pasien
berat badan normal, riwayat gizi ibu M mengeluh susah buang air besar
(BAB) , dan menyukai snack manis seperti cake.

Pada intervensi gizi, terdapat tujuan, jenis diet, frekuensi makanan,


rekomendasi makanan yang di anjurkan dan tidak di anjurkan, rute makanan,
bentuk makanan, bentuk makanan, edukasi dan konseling. Dan untuk
monitoring dan evaluasi, ahli gizi di minta untuk merencanakan perencanaan
asupan makanan perhari serta kolaborasi dengan prodiver (catring diet)
untuk mengurangi makan makanan manis.

11
BERAT PROTEIN
WAKTU MENU BAHAN ENERGI LEMAK KARBOHIDRAT
URT GRAM HEWANI NABATI
Beras giling 3/4 gelas 50 gr 178,5 - 4,2 0,85 38,5
Telur ayam 1 Butir 40 gram 69,13 6,52 - 7,76 0,56
Bubur ayam
PAGI Daging ayam 1 potong 45 gram 77,7 4,75 - 6,52 -
Kacang tanah kering 1 sdm 5 gram 17,85 - 0,86 0,7 3,42
Pisang mas Pisang mas segar 2 buah 20 gram 25,4 - 0,28 0,34 5,71
Tepung terigu 3 sdm 15 gram 52,05 - 0,45 0,15 12,84
SNACK Croissant keju Keju 1 ptg kcil 20 gram 65,2 - 4,56 4,06 2,62
Beras giling 1 sdt 5 gram 36 - 0,3 4,05 0,2
SUB .TOTAL 200 522,28 21,92 24,43 63,05
Nasi putih Beras giling 3/4 gelas 50 gram 178,5 - 4,2 0,85 38,5
telur rebus telur ayam 1 butir 20 gram 14,24 29,9 - 0,16 -
Kacang panjang kering 1 buah 15 gram 53,55 - 2,59 0,22 10,29
SIANG Tahu 1 balok 75 gram 60 - 8,17 3,52 0,6
Sayur asem
Jagung manis 2 buah 80 gram 117,6 - 4,08 0,56 25,2
Wortel 1 buah 70 gram 20,16 - 0,56 0,33 4,42
Pisang mas Pisang mas segar 2 buah 20 gram 21,59 - 0,23 0,34 5,71
SNACK Singkong rebus Ubi jalar putih 2 buah 90 gram 68,11 - 0,3 0,3 15,94
SUB .TOTAL 420 533,75 50,3 6,28 100,66
Nasi putih Beras giling 3/4gls 50 gram 178,5 - 4,2 0,85 38,5
Ayam bakar Daging ayam 1 ptg kcil 30 gram 51,85 3,16 - 4,35 -
Jagung manis 1 buah 40 gram 58,8 - 2,4 0,28 12,6
Wortel 1 buah 70 gram 20,16 - 0,56 0,33 4,42
MALAM
Sup jagung wortel Telur ayam 1 Butir 40 gram 69,13 6,52 - 7,76 0,56
Bawang merah 1 siung 8 gram 33 - 0,1 0,2 0,66
Daun seledri 3 lmbr 15 gram 21,7 - 0,94 0,94 0,43
Anggur Anggur 10 buah 65 gram 19,5 - 0,32 0,13 4,2
Buah alpukat 1/2 bh bsr 30 gram 15,5 - 0,16 1,18 1,4
SNACK Jus alpukat
Susu kental manis 4 sdm 30 gram 102,9 - 2,46 3 16,5
SUB .TOTAL 378 571,04 20,82 19,2 79,27

TOTAL 998 1,627,07 92,77 1,627,08 93,77


STANDAR KEBUTUHAN 1,785,98 66,93 49,58 276,75
% TERHADAP ASUPAN 91,1 94,7 100,6 92,3

12
13
14

Anda mungkin juga menyukai