Anda di halaman 1dari 101

Pendahuluan

A. Latar Belakang
Status gizi adalah keadaan yang di akibatkan oleh keseimbangan antara
asupan zat gizi dari makanan dengan kebutuhan zat gizi yang diperlukan untuk
metabolisme tubuh. Penilaian status gizi dapat dilakukan dengan menggunakan
beberapa metode yaitu metode antropometri, biokimia, fisiologi dan klinik dan survei
konsumsi pangan.
Penilaian status gizi menggunakan metode antropometri dilakukan dengan
cara mengukur pertambahan linier dan massa pada tubuh. Pada kegiatan praktikum
mahasiswa akan mengukur pertumbuhan linier yaitu tinggi badan, tinggi lutut dan
rentang tangan serta pertambahan massa dengan metode pengukuran berat badan,
lingkar lengan atas, lingkar pinggang, lingkar panggil dan tebal lemak.
Modul praktikum ini disusun sebagai panduan pelaksanaan praktikum
penilaian status gizi. Modul ketiga ini merupakan bagian dari 4 jilid Modul pedoman
praktikum penilaian status gizi.
B. Jadwal Praktikum.
Pertemuan Materi

1. Penentuan status gizi dengan menggunakan IMT

2.
Penentuan tinggi badan dengan menggunakan tinggi lutut dan rentang tangan
3.
Penentuan status gizi dengan menggunakan LILA, lingkar pinggang dan panggul
4. Penentuan status gizi dengan menggunakan tebal lemak

C. Tata Tertib Praktikum


1. Mahasiswa peserta praktikum diwajibkan mempunyai buku pedoman praktikum
dan harus membawanya pada setiap kegiatan praktikum dan asistensi.
2. Mahasiswa harus sudah ada dalam ruangan (sesuai dengan pembagian
kelompok) paling lambat 5 menit sebelum praktikum dimulai. Bagi yang
terlambat harus melapor terlebih dahulu ke dosen atau instruktur laboratorium.
3. Mahasiswa peserta praktikum diwajibkan:
a. Mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap
b. Membawa alat praktikum lainnya yang telah ditentukan instruktur sesuai
dengan jenis praktikum.

1
4. Dalam ruangan laboratorium peserta tidak diperbolehkan merokok,
makan/minum, membuat keributan dan hal-hal yang mengganggu jalannya
praktikum.
5. Ketua kelompok mengisi bon peminjaman alat 1 hari sebelum pelaksanaan
kegiatan praktikum.
6. Memakai Alat Pelindung Diri (APD) lengkap selama kegiatan praktikum.
7. Setelah selesai kegiatan praktikum, mahasiswa diharuskan; membersihkan area
kerja dan alat praktikum yang digunakan.
8. Bagi peserta praktikum yang merusak alat laboratorium diharuskan mengganti
alat-alat tersebut dengan jenis dan merk yang sama paling lambat 3 (tiga) hari,
jika sampai waktu yang telah ditentukan mahasiswa tersebut belum
mengembalikan tidak diperkenankan ikut pada praktikum selanjutnya dan nilai
praktikum mahasiswa yang bersangkutan dinyatakan tidak lulus.
9. Mahasiswa peserta praktikum wajib tanda tangan jurnal kontrol praktek setiap
akhir kegiatan praktikum.
10. Bagi mahasiswa di lingkungan Poltekkes Kemenkes Ternate, maupun
mahasiswa di luar Poltekkes Ternate, dosen apabila menggunakan laboratorium
yang ada di Program Studi Diploma III Gizi untuk kegiatan di luar kegiatan
PBM, seperti penelitian, pelatihan, pengabdian masyarakat dikenakan biaya
sewa laboratorium (tidak termasuk sewa alat).
*Untuk sewa alat-alat laboratorium, akan dikenakan biaya dengan
besaran sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Khusus untuk Praktikum yang Berkaitan dengan Bahan Makanan

a. Ketua kelompok mengisi bon permintaan bahan praktikum 2 hari sebelum


pelaksanaan kegiatan praktikum.
b. Ketua kelompok peserta praktek 2 hari sebelum kegiatan praktek
mengajukan rekapan kebutuhan bahan makanan yang telah disetujui oleh
dosen dan sekretaris jurusan untuk mendapatkan biaya pembelian bahan
makanan.

2
3
Penentuan Status Gizi Menggunakan IMT

A. Kemampuan akhir yang dicapai


1) Kognitif
a. Peserta didik memahami cara pengukuran tinggi badan
b. Peserta didik memahami cara pengukuran berat badan
c. Peserta didik dapat memahami perhitungan indeks massa tubuh
2) Afektif
a. Peserta didik menunjukkan rasa empati kepada klien
b. Peserta didik mengikuti proses praktikum sesuai dengan tata tertib
c. Peserta didik mampu berkomunikasi dengan baik
d. Peserta didik berpenampilan rapi
3) Psikomotor
a. Peserta didik dapat melakukan pengukuran tinggi badan
b. Peserta didik dapat melakukan pengukuran berat badan
c. Peserta didik dapat melakukan perhitungan IMT
B. Waktu Pelaksanaan Praktikum
Kegiatan Lama Kegiatan (Menit)

Tutorial 30

Persiapan 20

Praktik 100

Responsi 30

Laporan 60

C. Responsi
Responsi dilakukan untuk menilai kemampuan peserta didik. Penilaian kognitif
dilakukan dengan cara mahasiswa menjawab pertanyaan pada link. Penilaian afektif
dan psikomotorik dilakukan dengan melakukan pengamatan berdasarkan form
penilaian yang tersedia.
1. Sebutkan alat yang dapat mengukur tinggi badan?
2. Sebutkan alat yang dapat mengukur berat badan?
3. Sebutkan data apa saja yang diperlukan untuk menghitung indeks massa
tubuh?

4
D. Alat dan Bahan Praktik
1) Alat Tulis
2) Form Praktik
3) Microtoise
4) Timbangan berat badan
5) Kalkulator
E. Prosedur Kerja
1) Mengucapkan salam

2) Memperkenalkan diri

3) Menanyakan identitas responden

5
4) Menjelaskan tujuan pengukuran tinggi badan

5) Mempersiapkan klien untuk pengukuran tinggi badan: melepaskan sepatu atau


alas kaki, melepaskan hiasan kepala seperti topi, bando atau perhiasan lain yang
dapat mengganggu hasil pengukuran.

6
6) Melakukan validasi alat (microtoise)

7) Meminta klien berdiri di bawah alat pengukuran menghadap ke arah pengukur


8) Memastikan posisi klien (punggung, bokong tumit menempel ke dinding; klien
berdiri tegak; posisi leher 900 dan berdiri di tengah).
9) Menurunkan papan ukur tepat di atas kepala dan meminta klien dan meminta
klien menarik nafas.
10) Membaca hasil pengukuran dengan posisi di depan klien dengan posisi mata
sejajar layar

7
11) Mencatat hasil pengukuran

12) Mempersilahkan klien untuk melakukan pengukuran berat badan


13) Menjelaskan tujuan pengukuran berat badan

14) Memvalidasi alat pengukuran berat badan

8
15) Mempersiapkan klien untuk penimbangan berat badan: mengeluarkan barang
yang berada dikantong, melepaskan jaket atau melepaskan benda yang dapat
mempengaruhi hasil penimbangan
16) Meminta klien naik ke timbangan : posisi klien tepat berada di tengah
timbangan, klien menghadap lurus ke depan dan tidak ada yang menutupi layar
timbangan

17) Membaca hasil penimbangan dari arah depan tegak lurus dari atas layar

9
18) Mencatat hasil pengukuran

19) Menyampaikan hasil pengukuran

20) Menghitung IMT klien

10
21) Menentukan kategori status gizi

22) Menyampaikan status gizi kepada klien

23) Mengucapkan terima kasih kepada klien


F. Evaluasi
Evaluasi mahasiswa lakukan melalui responsi, penilaian pelaksanaan proses praktik,
presentasi dan laporan praktikum

11
Pembobotan Evaluasi Praktikum

Evaluasi Bobot Penilaian

Responsi 10%

Proses Praktikum 70%

Laporan praktikum 20%

Total 100%

G. Daftar Lampiran
1. Format Laporan Praktikum
2. Form Penilaian Sikap
3. Form Penilaian Proses Praktikum
4. Form Penilaian Laporan Praktikum

H. Daftar Pustaka
Aarestrup, J., Bjerregaard, L. G., Gamborg, M., Ängquist, L., Tjønneland, A.,
Overvad, K., Linneberg, A., Osler, M., Mortensen, E. L., Gyntelberg, F.,
Lund, R., Sørensen, T. I. A., & Baker, J. L. (2016). Tracking of body mass
index from 7 to 69 years of age. International Journal of Obesity, 40(9),
1376–1383.
Bann, D., Fitzsimons, E., & Johnson, W. (2021). Determinants of the population
health distribution: An illustration examining body mass index. In
International Journal of Epidemiology (Vol. 49, Issue 3, pp. 731–737).
Oxford University Press.
Frankenfield, D. C., Rowe, W. A., Cooney, R. N., Smith, J. S., & Becker, D. (2001).
Limits of Body Mass Index to Detect Obesity and Predict Body Composition.
In Nutrition (Vol. 17).
Hannan, W. J., Wrate, R. M., Cowen, S. J., & Freeman, C. P. L. (1995). Body Mass
Index as an Estimate of Body Fat. International Journal of Eating Disorders,
18(1), 91–97.
Lim, J. U., Lee, J. H., Kim, J. S., Hwang, Y. il, Kim, T. H., Lim, S. Y., Yoo, K. H.,
Jung, K. S., Kim, Y. K., & Rhee, C. K. (2017). Comparison of World Health

12
Organization and Asia-Pacific body mass index classifications in COPD
patients. International Journal of COPD, 12, 2465–2475.
Nuttall, F. Q. (2015). Body mass index: Obesity, BMI, and health: A critical review.
In Nutrition Today (Vol. 50, Issue 3, pp. 117–128). Lippincott Williams and
Wilkins.
Prentice, A. M., & Jebb, S. A. (2001). Beyond body mass index. Obesity Reviews, 2,
141–147.
Rundle, A. G., Factor-Litvak, P., Suglia, S. F., Susser, E. S., Kezios, K. L., Lovasi, G.
S., Cirillo, P. M., Cohn, B. A., & Link, B. G. (2020). Tracking of Obesity in
Childhood into Adulthood: Effects on Body Mass Index and Fat Mass Index
at Age 50. Childhood Obesity, 16(3), 226–233.
Twig, G., Yaniv, G., Levine, H., Leiba, A., Goldberger, N., Derazne, E., Ben-Ami Shor,
D., Tzur, D., Afek, A., Shamiss, A., Haklai, Z., & Kark, J. D. (2016). Body-
Mass Index in 2.3 Million Adolescents and Cardiovascular Death in
Adulthood. New England Journal of Medicine, 374(25), 2430–2440.
Weisell, R. C. (2002). Body mass index as an indicator of obesity. In Asia Pacific J
Clin Nutr (Vol. 11).
I. Link website
https://youtu.be/dyhetdT8E18

https://youtu.be/9QbQmfGflE0

13
PENENTUAN STATUS GIZI MENGGUNAKAN INDEKS MASSA TUBUH

Mata Kuliah: Penilaian Status Gizi

Dosen Pengampu:

Nama :

NIM:

PROGRAM STUDI D III GIZI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN TERNATE

14
TAHUN 2020

DAFTAR ISI

Hal
KATA PENGANTAR................................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................
DAFTAR TABEL.....................................................................................
DAFTAR ISTILAH..................................................................................
BAB
I.PENDAHULUAN............................................................................
A. Latar
Belakang...........................................................................
B. Tujuan
Praktikum.......................................................................
C. Manfaat Praktikum.....................................................................
BAB II. TINJAUAN
PUSTAKA...................................................................
A. Pengukuran Berat Badan ………………...........................................
B. Pengukuran Tinggi
Badan……......................................................
C. Indeks Massa
Tubuh...................................................................
BAB III. METODE
KERJA........................................................................
A. Alat dan
Bahan ..........................................................................
B. Alur Kerja Pengukuran Berat
Badan..............................................
C. Alur Kerja Pengukuran Tinggi
Badan............................................
D. Alur Kerja Penentuan Status Gizi dengan
IMT................................
BAB IV. HASIL DAN
PEMBAHASAN..........................................................
A. Hasil Praktikum..........................................................................
B. Pembahasan..............................................................................
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN..........................................................
A. Kesimpulan...............................................................................
B. Saran........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................

15
LAMPIRAN...........................................................................................

DAFTAR TABEL

Hal
Tabel1. Nama tabel...............................................................................

16
DAFTAR SINGKATAN

BB Berat Badan

17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berisi penjelasan pentingnya pengukuran status gizi dan metode
pengukuran status gizi dengan IMT. Format tulisan tahoma 11 dengan spasi
baris 1.15
B. Tujuan Praktikum
1. Tujuan Umum
Mengetahui tinggi badan, berat badan dan status gizi
responden.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui berat badan responden.
b. Mengetahui tinggi badan responden.
c. Mengetahui IMT responden.
C. Manfaat Praktikum

18
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Berat Badan
Berisi telaah pustaka yang berasal dari artikel ilmiah, majalah ilmiah,
website resmi dan buku referensi, format penulisan Tahoma 11 dengan spasi
baris 1,15.
B. Tinggi Badan
C. Indeks Massa Tubuh

19
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Alat dan Bahan
B. Alur Kerja Pengukuran Berat Badan
C. Alur Kerja Pengukuran Tinggi Badan
D. Alur Kerja Penenetuan Status Gizi dengan IMT

20
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

D. Hasil
1. Pengukuran Tinggi Badan
Tabel 1. Hasil Pengukuran Tinggi Badan

No Nama Usia Tinggi Badan


1
2
3
4
5
Rata - rata

2. Pengukuran Berat Badan


3. Indeks Massa Tubuh
E. Pembahasan
Berisi pembahasan hasil praktikum berdasarkan referensi. Format
penulisan Tahoma 11 spasi baris 1.15.

21
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
B. Saran

22
DAFTAR PUSTAKA

Afridi, A. K. and Khan, A. (2004) ‘Prevalence and Etiology of Obesity An


Overview’, Pakistan Journal of Nutrition, 3(1), pp. 14–25.

Alipour, B. and Abbasalizad, M. (2015) ‘Body image perception and its association
with body mass index and nutrient intakes among female college students
aged 18 – 35 years from Tabriz , Iran’, Eat Weight Disord.

Althoff, T., Sosič, R., Hicks, J. L., King, A. C., Delp, S. L. and Leskovec, J. (2017)
‘Large-scale physical activity data reveal worldwide activity inequality’,
Nature. Nature Publishing Group, 547(7663), pp. 336–339.

Asil, E., Surucuoglu, M. S., Cakiroglu, F. P. and Ucar, A. (2014) ‘Factors That
Affect Body Mass Index of Adults’, Pakistan Journal of Nutrition, 13(5),
pp. 255–260.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan RI (2013) Riset


Kesehatan Dasar 2013. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Metode penulisan adalah Harvard

23
DOKUMENTASI

24
25
Form Pemantauan Praktikum
Penilaian Status Gizi
Nama Mahasiswa:
NIM :

Pengukuran Tinggi Badan Menggunakan Microtoise

No Kegiatan Skor Skor Max


1 Mengucapkan salam   2
2 Memperkenalkan diri   2
3 Menanyakan Identitas klien   2
4 Menyampaikan tujuan Pengukuran   2
5 Melakukan kalibrasi alat
  a. memeriksa posisi microtoise
4
  b. memeriksa angka nol
  c mengatur alat pada posisi 0  
6 Mengatur posisi klien
  a. meminta klien melepaskan alas kaki
b. memeriksa klien apakah menggunakan topi, konde, bando atau perhiasaan
  kepala yang dapat mempengaruhi hasil pengukuran
4
  c. memeriksa posisi punggung
  d. memeriksa posisi bokong
  e. memeriksa posisi tumit
  f. memeriksa posisi kepala  
7 Membaca hasil pengukuran
  a. posisi badan di depan klien   4
  b. posisi mata sejajar dengan alat ukur
8 Mencatat hasil pengukuran   2
Total Skor   22
Nilai : Skor/22

Ket :
No 1,2,3,4,8 :
Skor 0 = tidak melakukan
1 = melakukan tetapi salah
2 = melakukan benar

No 5,6,7
Skor 0 = tidak melakukan
1 = melakukan 25% dari prosedur secara benar
2 = melakukan 50% dari prosedur secara benar

26
3 = melakukan 75 % dari prosedur secara benar
4 = melaukan 100% prosedur secara benar

Pengukuran Berat Badan

No Kegiatan Skor Skor Max


1 Menyampaikan tujuan Pengukuran   2
Mengkalibrasi alat
a. memastikan timbangan diletakkan pada lantai yang datar dan rata
2   4
b. memeriksa layar pengukuran
c. memastikan timbangan dalam posisi 0
Mengatur posisi klien
a. meminta klien melepaskan perhiasaan yang melekat ditubuh
b. meminta klien melepaskan jam tangan
3 4
c. meminta klien mengeluarkan isi kantong
d. meminta klien berdiri tepat ditengah timbangan
e. meminta pandangan klien lurus ke depan  
Membaca hasil pengukuran
a. posisi badan di depan timbangan
4 4
b. posisi pandangan tepat diatas layar pengukuran
c. memastikan tidak ada yang menghalangi layar pengukuran  
5 Mencatat hasil pengukuran   2
6 Menyampaikan hasil pengukuran   2
Total Skor   18
Nilai: Skor/18

Ket :
No 1,5,6:
Skor 0 = tidak melakukan
1 = melakukan tetapi salah
2 = melakukan benar

No 2,3,4
Skor 0 = tidak melakukan
1 = melakukan 25% dari prosedur secara benar
2 = melakukan 50% dari prosedur secara benar
3 = melakukan 75 % dari prosedur secara benar
4 = melaukan 100% prosedur secara benar

Perhitungan IMT

27
No Kegiatan Skor Skor Max
1 Mempersiapkan data yang dibutuhkan   2
2 Menghitung IMT   4
3 Menentukan status gizi berdasarkan kategori yang telah ditetapkan   2
4 Mencatat hasil pengukuran   2
5 Menyampaikan hasil pengukuran   2
Total Skor   12
Nilai: Skor/12

Ket :
No 1,3,4,5:
Skor 0 = tidak melakukan
1 = melakukan tetapi salah
2 = melakukan benar

No 2
Skor 0 = tidak melakukan
1 = melakukan 25% dari prosedur secara benar
2 = melakukan 50% dari prosedur secara benar
3 = melakukan 75 % dari prosedur secara benar
4 = melaukan 100% prosedur secara benar

Nilai Praktikum:
(Nilai pengukuran tinggi badan + Nilai pengukuran berat badan + Nilai perhitungan IMT)/3

Pranata Laboratorium Pendidikan


Nilai:

28
29
30
Penentuan Tinggi Badan dengan Tinggi Lutut dan Rentang
Tangan

A. Kemampuan akhir yang dicapai


1) Kognitif
a. Peserta didik memahami cara pengukuran tinggi lutut
b. Peserta didik memahami cara pengukuran rentang tangan
c. Peserta didik dapat memahami perhitungan tinggi badan dengan
menggunakan tinggi lutut dan rentang tangan.
2) Afektif
a. Peserta didik menunjukkan rasa empati kepada klien
b. Peserta didik mengikuti proses praktikum sesuai dengan tata tertib
c. Peserta didik mampu berkomunikasi dengan baik
d. Peserta didik berpenampilan rapi
3) Psikomotor
a. Peserta didik dapat melakukan pengukuran tinggi lutut
b. Peserta didik dapat melakukan pengukuran rentang tangan
c. Peserta didik dapat melakukan estimasi tinggi badan menggunakan tinggi
lutut dan rentang tangan
B. Waktu Pelaksanaan Praktikum

Kegiatan Lama Kegiatan (Menit)

Tutorial 30

Persiapan 20

Praktik 100

Responsi 30

Laporan 60

C. Responsi dilakukan untuk menilai kemampuan peserta didik. Penilaian kognitif


dilakukan dengan cara mahasiswa menjawab pertanyaan pada link. Penilaian afektif
dan psikomotorik dilakukan dengan melakukan pengamatan berdasarkan form
penilaian yang tersedia.
1) Alat apakah yang digunakan untuk mengukur tinggi lutut?

31
2) Alat apa yang digunakan untuk mengukur rentang tangan?
D. Alat dan Bahan Praktik
1) Alat Tulis
2) Form Praktik
3) Alat pengukur tinggi lutut
4) Meteran
5) Kalkulator
E. Prosedur Kerja
1) Mengucapkan salam

2) Memperkenalkan diri

3) Menanyakan identitas responden

32
4) Menjelaskan tujuan pengukuran tinggi lutut

5) Mempersiapkan klien untuk pengukuran tinggi lutut: klien dalam posisi duduk
6) Melakukan validasi alat
7) Meminta klien untuk duduk dengan posisi tungkai dan paha membentuk sudut
900

33
8) Mengukur tinggi lutut klien

34
9) Membaca hasil pengukuran dengan posisi di depan klien dengan posisi mata
sejajar layar
10) Mencatat hasil pengukuran

11) Menyampaikan hasil pengukuran

12) Mempersilahkan klien untuk melakukan rentang tangan


13) Menjelaskan tujuan pengukuran rentang tangan

35
14) Memvalidasi alat pengukuran rentang tangan

15) Mempersiapkan klien untuk pengukuran rentang tangan: meminta klien untuk
berdiri dengan tegak
16) Meminta klien untuk merentangkan tangan dengan lurus
17) Mengukur rentang tangan
18) Membaca hasil pengukuran

19) Mencatat hasil pengukuran

36
20) Menyampaikan hasil pengukuran

21) Menghitung estimasi tinggi badan klien

37
22) Menyampaikan hasil pengukuran estimasi tinggi badan klien
23) Mengucapkan terima kasih kepada klien
F. Evaluasi
Evaluasi mahasiswa lakukan melalui responsi, penilaian pelaksanaan proses praktik,
presentasi dan laporan praktikum
Pembobotan Evaluasi Praktikum

Evaluasi Bobot Penilaian


Sikap 10%
Responsi 70%
Laporan praktikum 20%
Total 100%

G. Daftar Lampiran
1. Format Laporan
2. Form Penilaian Sikap
3. Form Penilaian Proses Praktikum
4. Form Penilaian Laporan Praktikum

38
H. Daftar Pustaka

Brown, J. K., Whittemore, K. T., & Knapp, T. R. (2000). Is Arm Span an Accurate
Measure of Height in Young and Middle-Age Adults? In CLINICAL NURSING
RESEARCH (Vol. 9, Issue 1).

Cirillo, D. M., Hart, S. K., Reich, R. R., & Mason, T. M. (2018). Height measures:
Evaluating alternatives to standing height in the ambulatory setting. Clinical
Journal of Oncology Nursing, 22(5), 529–533.

Goon, D. ter, Lamina Toriola, A., Musa, D. I., & Akusu, S. (2011). THE
RELATIONSHIP BETWEEN ARM SPAN AND STATURE IN NIGERIAN ADULTS.
Kinesiology, 1, 38–43.

Lahner, C., & Kassier, S. (2016). True height and variability in estimates  thereof
across race and gender. S Afr J Clin Nutr, 29(2), 64–67.

Maher Monier, M., Samir Sweed, H., Fawzi Abu-ElEzz, N., Abdelgaleel Anthropo-, A.
A., & Abdelgaleel, A. A. (2019). Anthropometric Parameters for Height
Estimation in Egyptian Elderly Males. In International Journal of Aging
Research (Vol. 2).

Pertiwi, J., Irene Kartasurya, M., Tri Hadi Lukmono, D., & Setyawan, H. (2018). A
Calculating Actual Stature of Elderly through Arm Span and Knee Height
Measurements. Health Notions, 2(2).

Popovic, S., Bjelica, D., Doina-Tanase, G., & Milasinovic, R. (2017). 57 15th
INTERNATIONAL SCIENTIFIC CONFERENCE OF MONTENEGRIN SPORTS
ACADEMY Poster Presentations Anthropology ESTIMATION OF STATURE
FROM ARM SPAN IN ALBANIAN POPULATION. In Monten. J. Sports Sci. Med
(Vol. 6, Issue 1).

Sari Nur Azkiyah, W., & Handayani, D. (2016). Indonesian Journal of Human
Nutrition Validitas Estimasi Tinggi Badan berdasarkan Tinggi Lutut pada
Lansia di Kota Malang (Validity of Height Estimation based on Knee Height in
the Elderly in Malang). Indonesian Journal of Human Nutrition , 3(2), 93–104.

Yabanci, N., Kiliç, S., & Şimşek, I. (2010). The relationship between height and arm
span, mid-upper arm and waist circumferences in children. Annals of Human
Biology, 37(1), 70–75.

Yunt, D.-J., Yun#, D.-K., Changt, Y.-Y., Limt, S.-W., Lees, M.-K., & Kim, S.-Y. (1995).
Correlations among height, leg length and arm span in growing Korean
children. In ANNALS OF HUMAN BIOLOGY (Vol. 22, Issue 5).

I. Link Website
https://youtu.be/nEkyBz6OZBY

39
ESTIMASI TINGGI BADAN MENGGUNAKAN TINGGI LUTUT DAN
RENTANG LENGAN

Mata Kuliah: Penilaian Status Gizi

Dosen Pengampu:

Nama :

NIM:

PROGRAM STUDI D III GIZI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN TERNATE

40
TAHUN 2020

DAFTAR ISI

Hal
KATA PENGANTAR................................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................
DAFTAR TABEL.....................................................................................
DAFTAR ISTILAH..................................................................................
BAB I.PENDAHULUAN...........................................................................
D. Latar Belakang..........................................................................
E. Tujuan Praktikum......................................................................
F. Manfaat Praktikum.....................................................................
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA..................................................................
D. Tinggi Lutut……………………………………………………………………………
E. Rentang Lengan …………………………………………………………………….
BAB III. METODE KERJA.......................................................................
E. Alat dan Bahan .........................................................................
F. Alur Kerja Pengukuran Tinggi Lutut.............................................
G. Alur Kerja Pengukuran Rentang ……............................................
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN.........................................................
C. Hasil Praktikum..........................................................................
D. Pembahasan..............................................................................
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN..........................................................
C. Kesimpulan...............................................................................
D. Saran........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................
LAMPIRAN...........................................................................................

41
DAFTAR TABEL

Hal
Tabel1. Nama tabel...............................................................................

42
DAFTAR SINGKATAN

BB Berat Badan

43
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berisi penjelasan penggunaan tinggi lutut dan rentang lengan untuk
estimasi tinggi badan. Format tulisan tahoma 11 dengan spasi baris 1.15
B. Tujuan Praktikum
1. Tujuan Umum
Mengetahui tinggi lutut, rentang lengan dan tinggi badan
estimasi responden.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui tinggi badan responden.
b. Mengetahui rentang tangan responden.
c. Mengetahui tinggi badan estimasi responden.
C. Manfaat Praktikum

44
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinggi Lutut
Berisi telaah pustaka yang berasal dari artikel ilmiah, majalah ilmiah,
website resmi dan buku referensi, format penulisan Tahoma 11 dengan spasi
baris 1,15.
B. Rentang Tangan

45
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Alat dan Bahan
B. Alur Kerja Pengukuran Tinggi Lutut
C. Alur Kerja Pengukuran Rentang Tangan

46
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil
1. Pengukuran Tinggi Lutut
Tabel 2. Hasil Pengukuran Tinggi Lutut

Nama Usia Tinggi Lutut

2. Pengukuran Rentang Tangan


3. Perhitungan Tinggi Badan estimasi
B. Pembahasan
Berisi pembahasan hasil praktikum berdasarkan referensi. Format
penulisan Tahoma 11 spasi baris 1.15.

47
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
B. Saran

48
DAFTAR PUSTAKA

Afridi, A. K. and Khan, A. (2004) ‘Prevalence and Etiology of Obesity An


Overview’, Pakistan Journal of Nutrition, 3(1), pp. 14–25.

Alipour, B. and Abbasalizad, M. (2015) ‘Body image perception and its association
with body mass index and nutrient intakes among female college students
aged 18 – 35 years from Tabriz , Iran’, Eat Weight Disord.

Althoff, T., Sosič, R., Hicks, J. L., King, A. C., Delp, S. L. and Leskovec, J. (2017)
‘Large-scale physical activity data reveal worldwide activity inequality’,
Nature. Nature Publishing Group, 547(7663), pp. 336–339.

Asil, E., Surucuoglu, M. S., Cakiroglu, F. P. and Ucar, A. (2014) ‘Factors That
Affect Body Mass Index of Adults’, Pakistan Journal of Nutrition, 13(5),
pp. 255–260.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan RI (2013) Riset


Kesehatan Dasar 2013. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Metode penulisan adalah Harvard

49
DOKUMENTASI

50
51
Form Pemantauan Praktikum
Estimasi Tinggi Badan Menggunakan Tinggi Lutut dan Rentang Tangan
Nama Mahasiswa :
NIM :

Pengukuran Tinggi Lutut

No Kegiatan Skor Skor Max


1 Mengucapkan salam   2
2 Memperkenalkan diri   2
3 Menanyakan Identitas klien   2
4 Menyampaikan tujuan Pengukuran   2
5 Melakukan kalibrasi alat   4
6 Mengatur posisi klien
  a. meminta klien duduk 4
  b. meminta klien duduk dengan tungkai dan paha membentuk sudut 900  
7 Membaca hasil pengukuran
  a. posisi badan di depan /samping klien   4
  b. posisi mata sejajar dengan alat ukur
8 Mencatat hasil pengukuran   2
9 menyampaikan hasil pengukuran   2
Total Skor   24
Nilai: Skor/24

Ket :
No 1,2,3,4,8,9 :
Skor 0 = tidak melakukan
1 = melakukan tetapi salah
2 = melakukan benar

No 5,6,7
Skor 0 = tidak melakukan
1 = melakukan 25% dari prosedur secara benar
2 = melakukan 50% dari prosedur secara benar
3 = melakukan 75 % dari prosedur secara benar
4 = melaukan 100% prosedur secara benar

52
Pengukuran Rentang Tangan

No Kegiatan Skor Skor Max


1 Menyampaikan tujuan Pengukuran   2
2 Mengkalibrasi alat   4
Mengatur posisi klien
3 a. meminta klien berdiri tegak lurus 4
b. meminta klien merentangkan tangan dengan lurus  
Membaca hasil pengukuran
4 a. posisi badan di depan klien 4
b. posisi pandangan tepat di atas pita ukur  
5 Mencatat hasil pengukuran   2
6 Menyampaikan hasil pengukuran   2
Total Skor   18
Nilai: Skor/18

Ket :
No 1,5,6:
Skor 0 = tidak melakukan
1 = melakukan tetapi salah
2 = melakukan benar

No 2,3,4
Skor 0 = tidak melakukan
1 = melakukan 25% dari prosedur secara benar
2 = melakukan 50% dari prosedur secara benar
3 = melakukan 75 % dari prosedur secara benar
4 = melaukan 100% prosedur secara benar

53
Perhitungan Estimasi Tinggi Badan

No Kegiatan Skor Skor Max


1 Mempersiapkan data yang dibutuhkan   2
2 Menghitung estimasi tinggi badan berdasarkan tinggi lutut   4
3 Menentukan status gizi berdasarkan rentang tangan   4
4 Mencatat hasil perhitungan   2
5 Menyampaikan hasil perhitungan   2
Total Skor   14
Nilai: Skor/14

Ket :
No 1,3,4,5:
Skor 0 = tidak melakukan
1 = melakukan tetapi salah
2 = melakukan benar

No 2
Skor 0 = tidak melakukan
1 = melakukan 25% dari prosedur secara benar
2 = melakukan 50% dari prosedur secara benar
3 = melakukan 75 % dari prosedur secara benar
4 = melaukan 100% prosedur secara benar

Nilai Praktikum:
(Nilai pengukuran tinggi lutut + Nilai pengukuran rentang tangan + Nilai perhitungan estimasi tinggi
badan)/3

54
Nilai: Pranata Laboratorium Pendidikan

55
56
Penentuan Status Gizi Menggunakan LILA, Lingkar Pingganng
dan Lingkar Panggul

57
A. Kemampuan akhir yang dicapai
1) Kognitif
a. Peserta didik memahami cara pengukuran LILA
b. Peserta didik memahami cara pengukuran lingkar pinggang
c. Peserta didik memahami cara pengukuran lingkar panggul
d. Peserta didik dapat menentukan status gizi dengan LILA
e. Peserta didik dapat menentukan status gizi dengan rasio lingkar pinggang
dan lingkar panggul
2) Afektif
a. Peserta didik menunjukkan rasa empati kepada klien
b. Peserta didik mengikuti proses praktikum sesuai dengan tata tertib
c. Peserta didik mampu berkomunikasi dengan baik
d. Peserta didik berpenampilan rapi
3) Psikomotor
a. Peserta didik dapat melakukan pengukuran LILA
b. Peserta didik dapat melakukan pengukuran lingkar pinggang
c. Peserta didik dapat melakukan perhitungan lingkar panggul
B. Waktu Pelaksanaan Praktikum

Kegiatan Lama Kegiatan (Menit)

Tutorial 30

Persiapan 20

Praktik 60

Responsi 30

Laporan 60

C. Responsi
Responsi dilakukan untuk menilai kemampuan peserta didik. Penilaian kognitif
dilakukan dengan cara mahasiswa menjawab pertanyaan pada link. Penilaian afektif
dan psikomotorik dilakukan dengan melakukan pengamatan berdasarkan form
penilaian yang tersedia.
1. Sebutkan alat yang dapat mengukur LILA ?
2. Sebutkan posisi pita ukur saat melakukan pengukuran lingkar pinggang?

58
3. Sebutkan posisi pita ukur saat melakukan pengukuran lingkar panggul?
D. Alat dan Bahan Praktik
1) Alat Tulis
2) Form Praktik
3) Pita Ukur
4) Kalkulator
E. Prosedur Kerja
 Penentuan status gizi dengan LILA
1) Mengucapkan salam

2) Memperkenalkan diri

3) Menanyakan identitas responden

59
4) Menjelaskan tujuan pengukuran LILA

5) Melakukan validasi alat (pita ukur


6) Melakukan pengukuran LILA

60
7) Membaca hasil pengukuran
8) Mencatat hasil pengukuran

61
9) Menghitung status gizi dengan menggunakan LILA

62
10) Menyampaikan hasil pengukuran dan status gizi klien Berdasarkan LILA

 Penentuan status gizi dengan lingkar pinggang dan lingkar panggul


1. Mengucapkan salam

2. Memperkenalkan diri

63
3. Menanyakan identitas responden

4. Menjelaskan tujuan pengukuran berat badan

64
5. Memvalidasi alat pengukuran (pita ukur)
6. Melakukan pengukuran lingkar pinggang

7. Membaca hasil pengukuran


8. Mencatat hasil pengukuran

9. Melakukan pengukuran lingkar panggul

65
10. Membaca hasil pengukuran
11. Mencatat hasil pengukuran

12. Menentukan status gizi berdasarkan lingkar pinggang

66
13. Menentukan status gizi berdasarkan rasio lingkar pinggang dan lingkar
panggul

14. Menyampaikan hasil pengukuran dan status gizi kepada klien

67
F. Evaluasi
Evaluasi mahasiswa lakukan melalui responsi, penilaian pelaksanaan proses praktik,
dan laporan praktikum
Pembobotan Evaluasi Praktikum

Evaluasi Bobot Penilaian


Responsi 10%
Proses Praktikum 70%
Laporan praktikum 20%
Total 100%

G. Daftar Lampiran
1. Format Laporan
2. Form Penilaian Sikap
3. Form Penilaian Proses Praktikum
4. Form Penilaian Laporan Praktikum

H. Daftar Pustaka
Cattermole, G. N., Graham, C. A., & Rainer, T. H. (2017). Mid-arm circumference
can be used to estimate weight of adult and adolescent patients. Emergency
Medicine Journal, 34(4), 231–236.

68
Cattermole, G. N., Leung, P. Y. M., Mak, P. S. K., Graham, C. A., & Rainer, T. H.
(2010). Mid-arm circumference can be used to estimate children’s weights.
Resuscitation, 81(9), 1105–1110.
de Hollander, E. L., Bemelmans, W. J. E., & de Groot, L. C. P. G. M. (2013).
Associations Between Changes in Anthropometric Measures and Mortality in
Old Age: A Role for Mid-Upper Arm Circumference? Journal of the American
Medical Directors Association, 14(3), 187–193.
Fakier, A., ChB, M., Petro, G., & Fawcus, S. (2017). Mid-upper arm circumference: A
surrogate for body mass index in pregnant women. SAMJ, 107(7).
Lear, S. A., James, P. T., Ko, G. T., & Kumanyika, S. (2010). Appropriateness of
waist circumference and waist-to-hip ratio cutoffs for different ethnic
groups. In European Journal of Clinical Nutrition (Vol. 64, Issue 1, pp. 42–
61). Nature Publishing Group.
Lemos-Santos, M. G. F., Valente, J. G., Gonçalves-Silva, R. M. V., & Sichieri, R.
(2004). Waist circumference and waist-to-hip ratio as predictors of serum
concentration of lipids in Brazilian men. Nutrition, 20(10), 857–862.
Sasanow, S. R., Georgieff, M. K., & Pereira, G. R. (1986). Mid-arm circumference
and mid-arm/head circumference ratios: Standard curves for anthropometric
assessment of neonatal nutritional status. The Journal of Pediatrics, 109(2).
Singh, D. (1994). Ideal Female Body Shape: Role of Body Weight and Waist-to-Hip
Ratio. International Journal of Eating Disorder, 16(3), 283–288.
Streng, K. W., Voors, A. A., Hillege, H. L., Anker, S. D., Cleland, J. G., Dickstein, K.,
Filippatos, G., Metra, M., Ng, L. L., Ponikowski, P., Samani, N. J., van
Veldhuisen, D. J., Zwinderman, A. H., Zannad, F., Damman, K., van der
Meer, P., & Lang, C. C. (2018). Waist-to-hip ratio and mortality in heart
failure. European Journal of Heart Failure, 20(9), 1269–1277.

I. Link website
https://youtu.be/cGWtRRNveLc
https://youtu.be/myaB4eZDBBc

69
PENENTUAN STATUS GIZI MENGGUNAKAN LILA,
LINGKAR PINGGANG DAN PANGGUL

Mata Kuliah: Penilaian Status Gizi

Dosen Pengampu:

Nama :

NIM:

PROGRAM STUDI D III GIZI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN TERNATE

TAHUN 2020

70
DAFTAR ISI

Hal
KATA PENGANTAR................................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................
DAFTAR TABEL.....................................................................................
DAFTAR ISTILAH..................................................................................
BAB I.PENDAHULUAN...........................................................................
G. Latar Belakang..........................................................................
H. Tujuan Praktikum......................................................................
I. Manfaat Praktikum.....................................................................
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA..................................................................
F. Lingkar Lengan Atas…………………………………….............................
G. Lingkar Pinggang……………….......................................................
H. Lingkar Panggul……...................................................................
BAB III. METODE KERJA.......................................................................
H. Alat dan Bahan .........................................................................
I. Alur Kerja Pengukuran LILA………….............................................
J. Alur Kerja Pengukuran Lingkar Pinggang dan Panggul..................
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN.........................................................
E. Hasil Praktikum..........................................................................
F. Pembahasan..............................................................................
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN..........................................................
E. Kesimpulan...............................................................................
F. Saran........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................
LAMPIRAN...........................................................................................

71
DAFTAR TABEL

Hal
Tabel1. Nama tabel...............................................................................

72
DAFTAR SINGKATAN

BB Berat Badan

73
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berisi penjelasan pentingnya pengukuran status gizi dan metode
pengukuran status gizi dengan LILA, lingkar pinggang dan panggul. Format
tulisan tahoma 11 dengan spasi baris 1.15
B. Tujuan Praktikum
1. Tujuan Umum
Mengetahui Lingkar Lengan Atas (LILA), Lingkar Pinggang,
Lingkar Panggul dan status gizi responden.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui LILA responden.
b. Mengetahui lingkar pinggang responden.
c. Mengetahui lingkar panggul responden.
d. Mengetahui status gizi responden.
C. Manfaat Praktikum

74
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. LILA
Berisi telaah pustaka yang berasal dari artikel ilmiah, majalah ilmiah,
website resmi dan buku referensi, format penulisan Tahoma 11 dengan spasi
baris 1,15.
B. Lingkar Pinggang
C. Lingkar Panggul

75
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Alat dan Bahan
B. Alur Kerja Pengukuran LILA
C. Alur Kerja Pengukuran Lingkar Pinggan dan Lingkar Panggul

76
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil
1. Pengukuran LILA
Tabel 3. Hasil Pengukuran LILA

Nama Usia LILA

Status Gizi Beradasrakan LILA:

2. Pengukuran Lingkar Pinggang dan Panggul


B. Pembahasan
Berisi pembahasan hasil praktikum berdasarkan referensi. Format
penulisan Tahoma 11 spasi baris 1.15.

77
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
B. Saran

78
DAFTAR PUSTAKA

Afridi, A. K. and Khan, A. (2004) ‘Prevalence and Etiology of Obesity An


Overview’, Pakistan Journal of Nutrition, 3(1), pp. 14–25.

Alipour, B. and Abbasalizad, M. (2015) ‘Body image perception and its association
with body mass index and nutrient intakes among female college students
aged 18 – 35 years from Tabriz , Iran’, Eat Weight Disord.

Althoff, T., Sosič, R., Hicks, J. L., King, A. C., Delp, S. L. and Leskovec, J. (2017)
‘Large-scale physical activity data reveal worldwide activity inequality’,
Nature. Nature Publishing Group, 547(7663), pp. 336–339.

Asil, E., Surucuoglu, M. S., Cakiroglu, F. P. and Ucar, A. (2014) ‘Factors That
Affect Body Mass Index of Adults’, Pakistan Journal of Nutrition, 13(5),
pp. 255–260.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan RI (2013) Riset


Kesehatan Dasar 2013. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Metode penulisan adalah Harvard

79
DOKUMENTASI

80
81
Form Pemantauan Praktikum
Penilaian Status Gizi
Nama Mahasiswa:
NIM :

Pengukuran LILA

Sko
No Kegiatan r Skor Max
1 Mengucapkan salam   2
2 Memperkenalkan diri   2
3 Menanyakan Identitas klien   2
4 Menyampaikan tujuan Pengukuran   2
5 Melakukan kalibrasi alat 2
6 Memeriksa posisi klien 2
Pengukuran LILA
a. meminta klien mengangkat lengan baju sampai keatas dekat dengan pundak
b. Menanyakan lengan mana yang digunakan beraktifitas
7 4
c. Meminta klien mengangkat lengan bagian bawah kearah depan sehingga siku
lengan membentuk sudut 90 derajat
d. Mencari titik tengah
e. Mengukur LILA tepat pada titik tengah  
8 Membaca hasil pengukuran   2
9 Mencatat hasil pengukuran   2
10 Menentukan status gizi berdasarkan LILA   4
11 Menyampaikan hasil pengukuran dan status gizi klien 2
Nilai: Skor/26   26

Ket
:
No 1,2,3,4,5,6,8,9,11 :
Sko
r 0 = tidak melakukan
1 = melakukan tetapi salah
2 = melakukan benar

No
7,10
Sko
r 0 = tidak melakukan
1 = melakukan 25% dari prosedur secara benar
2 = melakukan 50% dari prosedur secara benar
3 = melakukan 75 % dari prosedur secara benar

82
4 = melaukan 100% prosedur secara benar

Form Pemantauan Praktikum


Penilaian Status Gizi
Nama Mahasiswa:
NIM :

Pengukuran Lingkar Pinggang dan Panggul

No Kegiatan Skor Skor Max


1 Mengucapkan salam   2
2 Memperkenalkan diri   2
3 Menanyakan Identitas klien   2
4 Menyampaikan tujuan Pengukuran   2
5 Melakukan kalibrasi alat   2
6 Memeriksa posisi klien   2
Pengukuran lingkar perut
a. petugas berdiri didepan klien
7 b. posisi pita ukur tidak terhalangi pakaian 4
c. melingkarkan pita secara horisontal
d. posisi pita dibagian terkecil dibawah tulang rusuk diatas pusar  
8 Membaca hasil pengukuran   2
9 Mencatat hasil pengukuran   2
Pengukuran lingkar panggul
a. petugas berdiri disamping klien
10 b. posisi pita ukur tidak terhalangi pakaian 4
c. melingkarkan pita secara horisontal
d. posisi pita tepat berada pada tulang panggul
11 Membaca hasil pengukuran   2
12 Mencatat hasil pengukuran   2
13 Menentukan status gizi berdasarkan lingkar pinggang 2
14 Menghitung ratio lingkar pinggang dan lingkar panggul 2
15 Menentukan status gizi berdasarkan ratio lingkar pinggang dan panggul 2
16 Menyampaikan haisl pengukuran dan status gizi klien 2
Nilai: Skor/36 36

Ket
:
No 1,2,3,4,5,6,8,9,11,12,13,14,15,16 :
Sko
r 0 = tidak melakukan
1 = melakukan tetapi salah
2 = melakukan benar

83
No
7,10
Sko
r 0 = tidak melakukan
1 = melakukan 25% dari prosedur secara benar
2 = melakukan 50% dari prosedur secara benar
3 = melakukan 75 % dari prosedur secara benar
4 = melaukan 100% prosedur secara benar

Nilai Praktikum:
(Nilai pengukuran LILA + Nilai pengukuran lingkar pinggang dan panggul)/2

Nilai: Pranata Laboratorium Pendidikan

84
85
86
Penentuan Status Gizi Menggunakan Tebal Lemak

A. Kemampuan akhir yang dicapai


1) Kognitif
a. Peserta didik memahami cara pengukuran tebal lemak
b. Peserta didik dapat menghitung densitas tubuh
c. Peserta didik dapat menentukan status gizi berdasarkan tebal lemak
2) Afektif
a. Peserta didik menunjukkan rasa empati kepada klien
b. Peserta didik mengikuti proses praktikum sesuai dengan tata tertib
c. Peserta didik mampu berkomunikasi dengan baik
d. Peserta didik berpenampilan rapi
3) Psikomotor
a. Peserta didik dapat melakukan pengukuran tebal lemak pada daerah bisep
b. Peserta didik dapat melakukan pengukuran tebal lemak pada daerah trisep
c. Peserta didik dapat melakukan pengukuran tebal lemak pada daerah
subscapula
d. Peserta didik dapat melakukan pengukuran tebal lemak pada daerah
suprailiaca
B. Waktu Pelaksanaan Praktikum

Kegiatan Lama Kegiatan (Menit)

Tutorial 30

Persiapan 20

Praktik 100

Responsi 30

Laporan 60

C. Responsi
Responsi dilakukan untuk menilai kemampuan peserta didik. Penilaian kognitif
dilakukan dengan cara mahasiswa menjawab pertanyaan pada link. Penilaian afektif
dan psikomotorik dilakukan dengan melakukan pengamatan berdasarkan form
penilaian yang tersedia.

87
1. Sebutkan alat yang dapat mengukur tebal lemak?
2. Sebutkan rumus untuk mengukur densitas tubuh?
3. Jelaskan kategori status gizi menurut tebal lemak?
D. Alat dan Bahan Praktik
1) Alat Tulis
2) Form Praktik
3) Pita Ukur
4) Kalkulator
5) Skinfold Caliper
E. Prosedur Kerja
1) Mengucapkan salam

2) Memperkenalkan diri

3) Menanyakan identitas responden

88
4) Menjelaskan tujuan pengukuran tebal lemak

5) Melakukan validasi alat


6) Melakukan pengukuran tebal lemak area bisep
a. Lengan subyek yang akan diukur tergantung bebas dan dalam keadaan
rileks dengan telapak tangan menghadap ke depan
b. Tentukan bagian yang akan diukur dengan pita ukur, lalu tandai dengan
marker
c. Cubit bagian yang akan diukur dengan tangan kiri pengukur sekitar 1 cm
dari tanda, pastikan yang tercubit lemak
d. Pasang rahang kaliper di bagian yang sudah ditandai, baca skalanya
e. Untuk pengukuran yang kedua, dilakukan sekitar bagian yang sudah diukur
±0.2-0.5 mm tergantung kepada caliper yang digunakan.
f. Lakukan pengukuran lebih daru dua kali perbedaannya tidak boleh lebih dari
1 mm

89
7) Mencatat hasil pengukuran

8) Melakukan pengukuran tebal lemak area trisep


a. Lengan subyek yang akan diukur tergantung bebas dan dalam keadaan
rileks
b. Tandai titik tengah antara acromion dan olecranon
c. Tangan subyek ditekukan 90º dengan telapak tangan menghadap ke bawah
d. Cubit bagian yang akan diukur dengan tangan kiri dengan ibu jari dan
telunjuk, pastikan yang dicubit adalah lemak
e. Biarkan lengan subyek tergantung bebas sedikit menyamping, lalu perlahan
pasang rahang caliper pada bagian yang akan diukur
f. Untuk pengukuran yang kedua, dilakukan sekitar bagian yang sudah diukur
±0.2-0.5 mm tergantung kepada caliper yang digunakan
g. Lakukan pengukuran lebih dari dua kali perbedaannya tidak boleh lebih dari
1 mm

90
9) Mencatat hasil pengukuran

10) Melakukan pengukuran tebal lemak area subskapula


a. Subjek berdiri tegak dengan kaki dan tangan rileks, tangan ditaruh di
punggung subjek membentuk 90º. Posisi pengukur ada di belakang subjek
b. Pada bagian subscapula beri tanda dengan marker
c. Cubit bagian yang ditandai dengan kemiringan 45º, pastikan yang dicubit
adalah lemak
d. Pasang rahang caliper pada bagian yang akan diukur dan baca hasil
pengukuran
e. Untuk pengukuran yang kedua, dilakukan sekitar bagian yang sudah diukur
f. ±0.2-0.5 mm tergantung kepada caliper yang digunakan
g. Lakukan pengukuran lebih daru dua kali perbedaannya tidak boleh lebih dari
1 mm

11) Mencatat hasil pengukuran

91
12) Melakukan pengukuran tebal lemak area suprailiaka
a. Tidak boleh ada pakaian pada bagian suprailiaka atau pinggang.
b. Subjek berdiri tegak dengan tangan dan kaki rileks
c. Cari bagian yang akan diukur, tandai dengan marker
d. Cubit bagian yang akan diukur, pastikan yang dicubit adalah lemak lalu
pasang rahang caliper pada bagian yang akan diukur
g. Untuk pengukuran yang kedua, dilakukan sekitar bagian yang sudah diukur
h. ±0.2-0.5 mm tergantung kepada caliper yang digunakan
i. Lakukan pengukuran lebih daru dua kali perbedaannya tidak boleh lebih dari
1 mm

13) Mencatat hasil pengukuran


14) Menghitung densitas tubuh
Rumus menghitung tebal lemak bawah kulit (Supariasa, 2002) :
Laki-laki 18-27 tahun
D= 1,0913 – 0,00116 (trisep + scapula)
Wanita 18-27 tahun
D= 1,0897 – 0,00133 (trisep + scapula)
15) Menghitung persentase lemak tubuh
Laki-laki 18-27 tahun
% BF= [(4,97/D) – 4,52] x 100
Wanita 18-27tahun
%BF= [(4,76/D) – 4,28] X 100
16) Menentukan status gizi berdasarkan tebal lemak

92
Sumber : Lee dan Nieman, 1996; TANITA, 1996 diambil dari buku HANDBOOK
OF NUTRITIONAL ASSESSMENT 2nd Edition. 2011.

93
Sumber : TANITA, 2019
17) Menghitung berat lemak tubuh

18) Menyampaikan hasil pengukuran dan status gizi klien berdasarkan tebal lemak

F. Evaluasi
Evaluasi mahasiswa lakukan melalui responsi, penilaian pelaksanaan proses praktik,
dan laporan praktikum
Pembobotan Evaluasi Praktikum

Evaluasi Bobot Penilaian


Sikap 10%
Responsi 90%
Total 100%

G. Daftar Lampiran

94
1. Format Laporan
2. Form Penilaian Sikap
3. Form Penilaian Proses Praktikum
4. Form Penilaian Laporan Praktikum

H. Daftar Pustaka

Aslan, H. (2020). Relationships between body mass index and skinfold thickness of
exercised and sedentary young adults. African Educational Research Journal,
8(3), 422–431.

Henry, C. J., D/O Ponnalagu, S., Bi, X., & Tan, S. Y. (2018). New Equations to
Predict Body Fat in Asian-Chinese Adults Using Age, Height, Skinfold
Thickness, and Waist Circumference. Journal of the Academy of Nutrition
and Dietetics, 118(7), 1263–1269.

Hoeger, W. W. K., & Sharon A. Hoeger. (1999). Fitness & Wellness.

Lee, R. D., & Niemen, D. C. (2011). Nutritional Assessment (2nd ed.). Mosby.

Merrill, Z., Chambers, A., & Cham, R. (2020). Development and validation of body
fat prediction models in American adults. Obesity Science and Practice , 6(2),
189–195.

Ojo, G., & Adetola, O. (2017). The Relationship between Skinfold Thickness and
Body Mass Index in Estimating Body Fat Percentage on Bowen University
Students. Int. Biol. Biomed J, 3(3), 138–144.

Petri, C., Campa, F., Teixeira, V. H., Izzicupo, P., Galanti, G., Pizzi, A., Badicu, G., &
Mascherini, G. (2020). Body fat assessment in international elite soccer
referees. Journal of Functional Morphology and Kinesiology , 5(2).

Supariasa dkk. (2002). Penilaian Status Gizi. EGC.

Tanita. (2019, August 12). What is a healthy body fat percentage?


https://tanita.eu/blog/healthy-body-fat-percentage

Yeşil, E., Köse, B., & Özdemir, M. (2020). Is Body Adiposity Index a Better and Easily
Applicable Measure for Determination of Body Fat? Journal of the American
College of Nutrition, 39(8), 700–705.

I. Link website
https://youtu.be/hvC2TDs95xY
https://youtu.be/VBJuVfiKrbY

PENGUKURAN TEBAL LEMAK

95
Mata Kuliah: Penilaian Status Gizi

Dosen Pengampu:

Nama :

NIM:

PROGRAM STUDI D III GIZI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN TERNATE

TAHUN 2020

FORMULIR PENGUKURAN TEBAL LEMAK

96
Nama subjek :

Jenis Kelamin :

Tanggal Lahir :

Nama pengukur/observer :

Tanggal Pengukuran :

1. Tebal lemak dari 4 area tubuh :

AREA HASIL HASIL HASIL


RERATA (MM)
PENGUKURAN PENGUKURAN 1 PENGUKURAN 2 PENGUKURAN 3
TEBAL LEMAK (MM) (MM) (MM)
Tricep

Bicep

Suprailiaka

Skapula

Jumlah (∑)

2. Densitas tubuh (D):

D = …………… - (Σ tricep +subscapula)

= …………… - ………………. (…. + … )

= …………… - ………………. (……..)

= …………… - ……………….

= ………………

3. Persentase lemak tubuh (% BF)


a. menggunakan rumus :
% BF = [(.............../ ...................)..........100

= [................] x 100

= ..............%

b. menggunakan tabel sesuai dengan umur, jenis kelamin dan jumlah lipatan
lemak (mm) =…………..%

4. Status gizi berdasar tebal lemak adalah dalam kategori ....

97
Form Pemantauan Praktikum Penilaian Status Gizi

98
Nama Mahasiswa :

NIM :

Pengukuran Tebal Lemak

No Kegiatan Skor Skor


Max
1 Mengucapkan salam 2
2 Memperkenalkan diri 2
3 Menanyakan Identitas klien 2
4 Menyampaikan tujuan Pengukuran 2
5 Melakukan kalibrasi alat 2
6 Memeriksa posisi klien 2
Pengukuran tebal lemak bicep
a. Lengan subyek yang akan diukur tergantung bebas dan dalam keadaan rileks dengan telapak tangan
menghadap ke depan
7 b. Tentukan bagian yang akan diukur dengan pita ukur, lalu tandai dengan marker 4
c. Cubit bagian yang akan diukur dengan tangan kiri pengukur sekitar 1 cm dari tanda, pastikan yang
tercubit lemak
d. Pasang rahang kaliper di bagian yang sudah ditandai, baca skalanya
8 Mencatat hasil pengukuran 2
Pengukuran tebal lemak trisep
a. Lengan subyek yang akan diukur tergantung bebas dan dalam keadaan rileks
b. Tandai titik tengah antara acromion dan olecranon
9 c. Tangan subyek ditekukan 90º dengan telapak tangan menghadap ke bawah 4
d. Cubit bagian yang akan diukur dengan tangan kiri dengan ibu jari dan telunjuk, pastikan yang dicubit
adalah lemak
e. Biarkan lengan subyek tergantung bebas sedikit menyamping, lalu perlahan pasang rahang caliper
pada bagian yang akan diukur
10 Mencatat hasil pengukuran 2
Pengukuran tebal lemak subscapula
a. Subjek berdiri tegak dengan kaki dan tangan rileks, tangan ditaruh di punggung subjek membentuk 90º.
Posisi pengukur ada di belakang subjek
11 4
b. Pada bagian subscapula beri tanda dengan marker
c. Cubit bagian yang ditandai dengan kemiringan 45º, pastikan yang dicubit adalah lemak
d. Pasang rahang caliper pada bagian yang akan diukur dan baca hasil
pengukuran
12 Mencatat hasil pengukuran 2
Pengukuran tebal lemak suprailiaca
a. Tidak boleh ada pakaian pada bagian suprailiaka atau pinggang.
13 b. Subjek berdiri tegak dengan tangan dan kaki rileks
4
c. Cari bagian yang akan diukur, tandai dengan marker
d. Cubit bagian yang akan diukur, pastikan yang dicubit adalah lemak lalu pasang rahang caliper pada
bagian yang akan diukur
14 Mencatat hasil pengukuran 2

99
No Kegiatan Skor Skor
Max
15 Menghitung densitas tubuh 4
16 Menghitung persentasi lemak tubuh 4
17 Menentukan status gizi 2
18 Menghitung berat lemak tubuh 4
19 Menyampaikan hasil pengukuran dan status gizi klien 2
Total Skor 52

Ket :
No 1,2,3,4,5,6,8,10,12,14,17,19 :
Skor 0 = tidak melakukan
1 = melakukan tetapi salah
2 = melakukan benar

No 7,9,11,13,15,16,18
Skor 0 = tidak melakukan
1 = melakukan 25% dari prosedur secara benar
2 = melakukan 50% dari prosedur secara benar
3 = melakukan 75 % dari prosedur secara benar
4 = melaukan 100% prosedur secara benar

Nilai Praktikum: (Total Skor)/52

Nilai: Pranata Laboratorium Pendidikan

100
Penutup
Buku Modul Pengukuran Antropometri Dewasa ini disusun sebagai panduan bagi
dosen, pranata laboratorium Pendidikan dan mahasiswa dalam pelaksanaan praktikum.
Peserta didik yang telah mengikuti kegiatan praktikum yang terdapat dalam modul ini
diharapkan dapat melakukan berbagai macam pengukuran antropometri. Ketrampilan
melakukan berbagai macam pengukuran antropometri merupakan hal yang wajib dimiliki
oleh setiap ahli gizi berkaitan dengan perannya sebagai tenaga kesehatan maupun
peneliti. Pengukuran antropometri digunakan oleh seorang ahli gizi untuk menentukan
status gizi seorang klien atupun suatu kelompok sebagai dasar penentuan diagnosa gizi.

101

Anda mungkin juga menyukai