OLEH
TIM PELAKSANA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO
JURUSAN GIZI
2016
KATA PENGANTAR
Puji Syukur atas segala rahmat dan hidayah-Nya bahwa pelaksanaan praktikum
PENILAIAN STATUS GIZI ini telah selesai dilaksanakan. Kegiatan praktikum ini dilaksanakan
dengan tujuan untuk memantapkan pengetahuan teori mahasiswa dalam memahami konsep dan
makna dari perkuliahan mata kuliah itu sendiri melalui suatu kegiatan praktikum. Materi
praktikum yang dilaksanakan adalah sebagian materi yang tercantum dalam silabus dan GBPP
dan diberikan kepada mahasiswa selama lebih kurang 1 semester. Sehubungan dengan hal ini
maka kami selaku Team Teaching Pelaksana praktikum mengucapkan terima kasih kepada :
1. Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes Gorontalo melalui dana DIPA yang telah
membantu membiayai pelaksanaan praktikum ini.
2. Ketua Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Gorontalo dan Pengelola Laboratorium Kimia
beserta staf yang telah memfasilitasi pelaksanaan praktikum Mata Kuliah Penilaian Status
Gizi untuk Semester Ganjil Tahun Akademik 2015/2016.
3. Semua pihak yang telah turut berpartisipasi dalam pelaksanaan kegiatan praktikum ini.
Semoga laporan kegiatan praktikum ini bisa bermanfaat bagi kita semua dan terutama
dalam pemahaman konsep pada perkuliahan mata kuliah Penilaian Status Gizi bagi mahasiswa.
Gorontalo,
Januari 2016
Pelaksana Praktikum
BAB I
PENDAHULUAN
A. Rasionalisasi
Mata kuliah Praktikum Penilaian Status Gizi merupakan salah satu mata kuliah yang
di ajarkan pada mahasiswa Jurusan Gizi dan tercantum dalam kurikulum. Sistem
perkuliahan mata kuliah ini di berikan dalam bentuk teori maupun praktek. Praktikum
Penilaian Status Gizi merupakan salah satu cara yang ditempuh untuk mendekatkan
pemahaman mahasiswa dalam memahami teori-teori yang disampaikan selama perkuliahan.
Unjuk kerja mahasiswa dapat dikembangkan dengan menguasai teori-teori sebelumnya
sehingga mereka dapat membuat prediksi dan mengaplikasikan teori yang diketahui melalui
percobaan.
Manfaat lain dari pelaksanaan praktikum ini adalah meningkatkan kemampuan dan
ketrampilan mahasiswa dalam menggunakan alat-alat antropometri dengan inovasi dan
kreativitas yang memberikan pengetahuan, pengalaman dan sumbangan berarti pada unjuk
kerja mahasiswa selama bekerja di laboratorium.
Materi percobaan yang disajikan umumnya mempunyai relevansi dengan mata kuliah
lain yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.
Memperhatikan substansi materi Penilaian Status Gizi yang begitu luas, khususnya
dalam hal kegiatan praktikum, membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Sedangkan waktu
yang telah terjadwal tidak mendukung penyelesaian tugas tersebut. Dengan demikian
ditempuh cara yakni dengan menambah jam diluar waktu yang telah dijadwalkan agar dapat
dicapai hasil yang memuaskan dalam rangka mewujudkan rencana program seperti yang
tertuang dalam silabus perkuliahan.
B. Tujuan Kegiatan
1. Tujuan Umum
a. Untuk meningkatkan kemampuan para mahasiswa dalam menerapkan dan
menggunakan alat-alat antropometri
b. Untuk mengembangkan ketrampilan mahasiswa dalam hal menggunakan peralatan
laboratorium yang menunjang berkembangnya daya nalar mahasiswa dalam
menyikapi berbagai hal yang menyangkut pengukuran dan penimbangan
2. Tujuan Khusus
Melalui kegiatan praktikum Penilaian Status Gizi ini diharapkan para mahasiswa dapat
mengamati secara langsung, menginterpretasi, menganalisa dan mampu memahami
bagian dari topik praktikum ini dalam kehidupan sehari-hari khususnya mengenal alatalat antropometri
D. Materi Praktikum
Materi praktikum mengacu pada materi perkuliahan Penilaian Status Gizi berdasarkan
Silabus dan GBPP tahun 2008.
E. Biaya Pelaksanaan
Biaya pelaksanaan kegiatan praktikum ini dibebankan pada anggaran DIPA Jurusan Gizi
Poltekkes Kemenkes Gorontalo Tahun 2015/2016 dengan rincian seperti terlampir pada
proposal.
F. Peserta Praktikum
Peserta Praktikum adalah seluruh mahasiswa tingkat II (Semester III) yang terdaftar di
Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Gorontalo yang mengikuti dan memprogramkan mata
kuliah Penilaian Status Gizi Semester Ganjil Tahun Akademik 2015/2016.
LAMPIRAN LAMPIRAN :
1. LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTIKUM
2. DAFTAR HADIR PESERTA PRAKTIKUM
3. DAFTAR NILAI PRAKTIKUM
4. DAFTAR PEMBAGIAN KELOMPOK
5. DOKUMENTASI KEGIATAN PRAKTIKUM
PERTEMUAN
:I
Hari/Tanggal
: Jumat/ 2015
Materi Praktek
: Pengukuran Antropometri
Tujuan Praktek
Metode
: Tingkat I
Jumlah Kelompok
: 8 Kelompok
Jumlah Mahasiswa
: Kontrak
Orang
Orang
* Izin
Orang
* Alpa
Hadir
Alat dan Bahan
Alat
:
:
Orang
Orang
- Bathroom scale
- Microtoise
- Pita LILA
- Stadiometer
- Infantometer
- Baby Scale
Langkah-langkah Pelaksanaan :
1.
Persiapan
Materi praktek Diberikan pada mahasiswa satu minggu sebelum praktek dilaksanakan.
Jadwal dan petugas praktek dibagi oleh Instruktur praktek meliputi petugas bagi bahan,
bagi alat dan kebersihan sebelum praktek dan sesudah praktek.
Instruktur membuat permintaan bahan dan dimasukkan kebagian keuangan tiga hari
sebelum praktek dimulai.
Sebelum praktek dimulai instruktur memeriksa kelengkapan praktek mahasiswa meliputi:
Baju Praktek Laboratorium, Papan Nama, Embling, Alas Kaki dan Buku Panduan
Praktek (Modul).
Pembagian bahan praktek untuk tiap kelompok dilakukan oleh petugas pembagi bahan
yang diawasi oleh instruktur praktek.
Kebersihan ruangan praktek dilaksanakan sebelum dan sesudah praktek yang dilakukan
oleh petugas kebersihan. Kebersihan meliputi kebersihan lantai dalam dan luar,
kebersihan alat-alat dan meja kerja.
2. Pelaksanaan Praktek
Langkah-langkah pelaksanaan sebagai berikut :
Dosen/instruktur mengambil masing-masing alat dan menjelaskan fungsinya
Dosen/instruktur
antropometri.
Mahasiswa mengambil alat-alat yang ditanyakan oleh dosen/instruktur
Mahasiswa menjelaskan fungsi alat yang diambil oleh dosen
Mahasiswa mengelompokkan alat antropometri berdasarkan fungsi dan spesifikasinya
3. Hasil Pengamatan dan Pembahasan
Gambar Alat
Nama Alat
Fungsi
Bathroom scale
Mikrotoise
PITA LILA
Alat
Lingkar
untuk
mengetahui
Lengan
Atas
Dacin
pada
bayi
dengan
ukuran 25 kg.
Kaki Tiga
Baby Scale
Cara kerja
a. Langkah-langkah pengukuran berat badan menggunakan Bathroom Scale.
1) Diletakkan bathroom Scale ditempat yang datar.
2) Diperiksa jarum penunjuk tepat diangka nol.
3) Dilepaskan alas kaki, jaket, topi, dan barang lainya yang dapat mempengaruhi hasil
penimbangan.
4) Dilakukan penimbangan, kemudian dicatat hasil penimbangan. Posisi pengamat/
yang melakukan penimbangan tepat ditengah/ didepan responden yang ditimbang.
b. Langkah-langkah mengukur tinggi badan menggunakan microtoise untuk dewasa.
1) Ditempelkan dengan paku microtoise yang telah tersedia pada dinding yang lurus
datar setinggi tepat 2 meter. Angka menunjukkan 0 (nol) pada gulungan dan lantai
yang datar rata.
2) Dilepaskan alas kaki.
3) Anak harus berdiri tegak seperti sikap siap sempurna dalam baris-berbaris, kaki
lurus, tumit, pantat, punggung, dan kepala bagian belakang harus menempel pada
dinding dan muka menghadap lurus dengan pandangan kedepan.
4) Diturunkan mikrotoise sampai rapat pada kepala bagian atas, siku-siku harus lurus
menempel pada dinding.
5) Baca angka pada skala yang tampak pada lubang dalam gulungan microtoise. Angka
tersebut menunjukkan tinggi anak yang diukur.
c. Langkah-langkah mengukur lingkar lengan atas menggunakan lila
1) Yang diukur adalah pertengahan lengan atas yang tidak aktif. Pertengahan ini
dihitung jarak dari siku sampai batas lengan dan baru kemudian dibagi dua.
2) Lengan dalam keadaan tergantung bebas, tidak tertutupi kain atau pakaian.
3) Pita dilingkarkan pada pertengahan lengan tersebut sampai cukup terukur keliling
lingkar lengan, tetapi pita jangan terlalu kuat, ditarik atau terlalu longgar.
d. Langkah mengukur panjang bayi dengan menggunakan lenghtboard
Untuk mengukur panjang bayi, microtoise. Alat ukur panjang bayi. Langkah-langkah
pengukuran sebagai berikut:
1) Alat pengukur diletakkan diatas meja atau tempat yang datar.
2) Bayi dibaringkan lurus didalam alat pengukur. Kepala diletakkan hati-hati sampai
menyinggung bagian atas alat pengukur.
3) Bagian alat pengukur sebelah bawah kaki, harus digeser sehingga dapat
menyinggung telapak kaki bayi, dan skla pada pengukur dapat dibaca.
e. Langkah-langkah pengukuran berat badan, mengunakan dacin
Periksalah dacin secara seksama, apakah masih kondisi baik atau tidak. Dacin yang
baik adalah apabila bandul dapat bergeser pada posisi skala 0 (0,0 kg), jarum penunjuk
berada dalam posisi seimbang. Setelah alat timbang lainnya (celana/sarung) dipasang
pada dacin, lakukan peneraan, yaitu dengan cara menambahkan beban pada dacin,
misalnya dengan plastik yang berisi pasir.
1) Langkah 1
geser.
8) Langkah 8
9) Langkah 9
2)
1.
Laporan Individu
2.
Laporan Kelompok
Laporan Individu disusun pada kertas quarto, ditulis tangan dan dimasukkan sebelum
Laporan Kelompok diketik pada kertas HVS ukuran quarto yang mencakup keseluruhan
materi yang di praktekkan dan dimasukkan setelah seluruh kegiatan praktikum selesai.
Alat dan ruangan praktek dibersihkan dan ditata kembali oleh mahasiswa petugas
sesudah praktek.
6. Anggaran
Anggaran yang digunakan bersumber dari dana DIPA 2015
7. Penugasan
Pembuatan laporan oleh masing-masing kelompok sesuai dengan format yang ada.
PERTEMUAN
: II
Hari/Tanggal
Materi Praktek
: Indeks Antropometri dan intervensi kasus gizi buruk dan bumil KEK
Tujuan Praktek
Metode
Jumlah Kelompok
: 8 Kelompok
Jumlah Mahasiswa
Kontrak
Orang
Orang
* Izin :
Orang
* Alpa :
Orang
Orang
Hadir
Alat dan Bahan
Alat
Bahan
:Intervensi penanganan kasus gizi buruk dan penanganan kasus bumil KEK : Ikan
segar, tepung Maizena, Tepung Terigu, Khong Guan Marie susu, daging ayam,
Jeruk manis, Wortel, Kentang, pepaya, labu siam, daging sapi, dancow 1+ madu
800gr, Minyak kelapa, buncis, telur ayam, seledri, lactogen32 750 gr, biskuit marie
regal, gula pasir, pepaya
Langkah-langkah Pelaksanaan :
1.
Persiapan
Materi praktek Diberikan pada mahasiswa satu minggu sebelum praktek dilaksanakan.
Jadwal dan petugas praktek dibagi oleh Instruktur praktek meliputi petugas bagi bahan,
bagi alat dan kebersihan sebelum praktek dan sesudah praktek.
Instruktur membuat permintaan bahan dan dimasukkan kebagian keuangan tiga hari
sebelum praktek dimulai.
Sebelum praktek dimulai instruktur memeriksa kelengkapan praktek mahasiswa meliputi:
Baju Praktek Laboratorium, Papan Nama, Embling, Alas Kaki dan Buku Panduan
Praktek (Modul).
Pembagian bahan praktek untuk tiap kelompok dilakukan oleh petugas pembagi bahan
yang diawasi oleh instruktur praktek.
Kebersihan ruangan praktek dilaksanakan sebelum dan sesudah praktek yang dilakukan
oleh petugas kebersihan. Kebersihan meliputi kebersihan lantai dalam dan luar,
kebersihan alat-alat dan meja kerja.
2. Pelaksanaan Praktek
Langkah-langkah pelaksanaan sebagai berikut :
-
Mahasiswa menentukan berat badan dan tinggi badan anak atau ibu hamil
Mahasiswa menentukan status gizi anak atau ibu hamil dengan menggunakan berbagai
indeks antropometri
Mahasiswa melakukan konseling tentang intervensi pada anak gizi buruk dan ibu hamil
KEK
Laporan Individu disusun pada kertas quarto, ditulis tangan dan dimasukkan sebelum
praktikum selanjutnya dimulai.
3)
Laporan Kelompok diketik pada kertas HVS ukuran quarto yang mencakup keseluruhan
materi yang di praktekkan dan dimasukkan setelah seluruh kegiatan praktikum selesai.
PERTEMUAN
: III
Hari/Tanggal
: Jumat/ 2015
Materi Praktek
Tujuan Praktek
Metode
Jumlah Kelompok
: 8 Kelompok
Jumlah Mahasiswa
Kontrak
Orang
Orang
* Izin
Orang
* Alpa
Orang
Orang
Hadir
Alat dan Bahan
Alat
Bahan
:Intervensi Penanganan Kasus Obesitas yaitu ikan segar, susu tropicana slim 180
gr, pisang goroho, Sawi hijau, kangkung, ubi jalar, beras, beras merah, kentang,
Wortel, mujair, tempe, Tahu, jeruk manis, apel, gula merah, nenas, jagung muda,
Telur ayam.
Langkah-langkah Pelaksanaan :
1.
Persiapan
Materi praktek Diberikan pada mahasiswa satu minggu sebelum praktek dilaksanakan.
Jadwal dan petugas praktek dibagi oleh Instruktur praktek meliputi petugas bagi bahan,
bagi alat dan kebersihan sebelum praktek dan sesudah praktek.
Instruktur membuat permintaan bahan dan dimasukkan kebagian keuangan tiga hari
sebelum praktek dimulai.
Sebelum praktek dimulai instruktur memeriksa kelengkapan praktek mahasiswa meliputi:
Baju Praktek Laboratorium, Papan Nama, Embling, Alas Kaki dan Buku Panduan
Praktek (Modul).
Pembagian bahan praktek untuk tiap kelompok dilakukan oleh petugas pembagi bahan
yang diawasi oleh instruktur praktek.
Kebersihan ruangan praktek dilaksanakan sebelum dan sesudah praktek yang dilakukan
oleh petugas kebersihan. Kebersihan meliputi kebersihan lantai dalam dan luar,
kebersihan alat-alat dan meja kerja.
2. Pelaksanaan Praktek
sesudah
PERTEMUAN
: IV
Hari/Tanggal
:Jumat/2015
Materi Praktek
Tujuan Praktek
Metode
Jumlah Kelompok
: 8 Kelompok
Jumlah Mahasiswa
: Kontrak
Tidak Hadir
Hadir
Alat dan Bahan
Alat
Bahan
Orang
* Sakit :
Orang
* Izin :
Orang
* Alpa :
Orang
Orang
royco, alpukat, mujair, Minyak kelapa, tahu, Beras, pepaya, pisang gapi, Ayam, selei coklat,
makaroni, gula pasir, agar-agar, ikan segar, tepung sagu, kelapa parut, kraff cheddar 180 gr, daun
singkong, roti tawar, telur ayam.
Langkah-langkah Pelaksanaan :
1.
Persiapan
Materi praktek Diberikan pada mahasiswa satu minggu sebelum praktek dilaksanakan.
Jadwal dan petugas praktek dibagi oleh Instruktur praktek meliputi petugas bagi bahan,
bagi alat dan kebersihan sebelum praktek dan sesudah praktek.
Instruktur membuat permintaan bahan dan dimasukkan kebagian keuangan tiga hari
sebelum praktek dimulai.
Sebelum praktek dimulai instruktur memeriksa kelengkapan praktek mahasiswa meliputi:
Baju Praktek Laboratorium, Papan Nama, Embling, Alas Kaki dan Buku Panduan
Praktek (Modul).
Pembagian bahan praktek untuk tiap kelompok dilakukan oleh petugas pembagi bahan
yang diawasi oleh instruktur praktek.
Kebersihan ruangan praktek dilaksanakan sebelum dan sesudah praktek yang dilakukan
oleh petugas kebersihan. Kebersihan meliputi kebersihan lantai dalam dan luar,
kebersihan alat-alat dan meja kerja.
2. Pelaksanaan Praktek
Laporan Praktikum
1) Setiap praktikan di tugaskan untuk membuat laporan :
a) Laporan Individu
b) Laporan Kelompok
2) Laporan Individu disusun pada kertas quarto, ditulis tangan dan dimasukkan sebelum
praktikum selanjutnya dimulai.
3) Laporan Kelompok diketik pada kertas HVS ukuran quarto yang mencakup keseluruhan
materi yang di praktekkan dan dimasukkan setelah seluruh kegiatan praktikum selesai.
4) Isi Laporan meliputi :
a. Judul Praktikum
b. Tujuan Praktikum
c. Dasar teori yang berkaitan dengan praktikum
d. Alat yang digunakan
e. Cara Kerja
f. Data Hasil Pengamatan
g. Kesimpulan
h. Saran
i. Daftar Pustaka
PERTEMUAN
:V
Hari/Tanggal
: Jumat, 2015
Materi Praktek
Tujuan Praktek
Metode
Jumlah Kelompok
: 8 Kelompok
Jumlah Mahasiswa
Kontrak
Tidak Hadir
Hadir
Alat dan Bahan
Orang
* Sakit :
Orang
* Izin :
Orang
* Alpa :
Orang
Orang
Alat
Bahan
: kacang hijau, tepung beras, keju, ayam (dada), pepaya, sawi putih, roti tawar, apel,
jeruk manis, kacang panjang, gula pasir, ikan segar, Daging ayam, Telur ayam, bayam, Tahu,
Tempe, Wortel, jagung manis, pisang gapi, labu siam, susu dancow 200 gr.
Langkah-langkah Pelaksanaan :
1.
Persiapan
Materi praktek Diberikan pada mahasiswa satu minggu sebelum praktek dilaksanakan.
Jadwal dan petugas praktek dibagi oleh Instruktur praktek meliputi petugas bagi bahan,
bagi alat dan kebersihan sebelum praktek dan sesudah praktek.
Instruktur membuat permintaan bahan dan dimasukkan kebagian keuangan tiga hari
sebelum praktek dimulai.
Sebelum praktek dimulai instruktur memeriksa kelengkapan praktek mahasiswa meliputi:
Baju Praktek Laboratorium, Papan Nama, Embling, Alas Kaki dan Buku Panduan
Praktek (Modul).
Pembagian bahan praktek untuk tiap kelompok dilakukan oleh petugas pembagi bahan
yang diawasi oleh instruktur praktek.
Kebersihan ruangan praktek dilaksanakan sebelum dan sesudah praktek yang dilakukan
oleh petugas kebersihan. Kebersihan meliputi kebersihan lantai dalam dan luar,
kebersihan alat-alat dan meja kerja.
2. Pelaksanaan Praktek
4. Laporan Praktikum
a. Setiap praktikan di tugaskan untuk membuat laporan :
1. Laporan Individu
2. Laporan Kelompok
b. Laporan Individu disusun pada kertas quarto, ditulis tangan dan dimasukkan sebelum
praktikum selanjutnya dimulai.
c. Laporan Kelompok diketik pada kertas HVS ukuran quarto yang mencakup keseluruhan
materi yang di praktekkan dan dimasukkan setelah seluruh kegiatan praktikum selesai.
d. Isi Laporan meliputi :
a. Judul Praktikum
b. Tujuan Praktikum
c. Dasar teori yang berkaitan dengan praktikum
d. Alat yang digunakan
e. Cara Kerja
f. Data Hasil Pengamatan
g. Kesimpulan
h. Saran
i. Daftar Pustaka
PERTEMUAN
: VI
Hari/Tanggal
: Jumat/2015
Materi Praktek
Tujuan Praktek
Metode
Jumlah Kelompok
: 8 Kelompok
Jumlah Mahasiswa
: Kontrak
Orang
Orang
* Izin
Orang
* Alpa
Orang
Orang
Hadir
Alat dan Bahan
Alat
Bahan
Buku KMS
Pulpen
Baby scale
Stadiometer
Bathroom scale
Microtoa
: hati sapi, kacang hijau, jagung manis, soun, gula merah, semangka merah, pepaya
california, telur ayam, ayam (dada), wortel, tahu, tempe, ikan segar, beras, pisang gapi,
lactogen3 750 gr
Langkah-langkah Pelaksanaan :
1.
Persiapan
Materi praktek Diberikan pada mahasiswa satu minggu sebelum praktek dilaksanakan.
Jadwal dan petugas praktek dibagi oleh Instruktur praktek meliputi petugas bagi bahan,
bagi alat dan kebersihan sebelum praktek dan sesudah praktek.
Instruktur membuat permintaan bahan dan dimasukkan kebagian keuangan tiga hari
sebelum praktek dimulai.
Sebelum praktek dimulai instruktur memeriksa kelengkapan praktek mahasiswa meliputi:
Baju Praktek Laboratorium, Papan Nama, Embling, Alas Kaki dan Buku Panduan
Praktek (Modul).
Pembagian bahan praktek untuk tiap kelompok dilakukan oleh petugas pembagi bahan
yang diawasi oleh instruktur praktek.
Kebersihan ruangan praktek dilaksanakan sebelum dan sesudah praktek yang dilakukan
oleh petugas kebersihan. Kebersihan meliputi kebersihan lantai dalam dan luar,
kebersihan alat-alat dan meja kerja.
2. Pelaksanaan Praktek
Langkah-langkah pelaksanaan sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
4. Laporan Praktikum
a. Setiap praktikan di tugaskan untuk membuat laporan :
1. Laporan Individu
2. Laporan Kelompok
b. Laporan Individu disusun pada kertas quarto, ditulis tangan dan dimasukkan sebelum
praktikum selanjutnya dimulai.
c. Laporan Kelompok diketik pada kertas HVS ukuran quarto yang mencakup keseluruhan
materi yang di praktekkan dan dimasukkan setelah seluruh kegiatan praktikum selesai.
d. Isi Laporan meliputi :
a) Judul Praktikum
b) Tujuan Praktikum
c) Dasar teori yang berkaitan dengan praktikum
d) Alat yang digunakan
e) Cara Kerja
f) Data Hasil Pengamatan
g) Kesimpulan
h) Saran
i) Daftar Pustaka
5. Kebersihan ruangan sesudah praktek
Alat dan ruangan praktek dibersihkan dan ditata kembali oleh mahasiswa petugas
sesudah praktek.
6. Anggaran
Anggaran yang digunakan bersumber dari dana DIPA 2015
7. Penugasan
Pembuatan laporan oleh masing-masing kelompok sesuai dengan format yang ada.
: VII
Hari/Tanggal
: Jumat / 2015
Materi Praktek
Tujuan Praktek
Metode
Jumlah Kelompok
: 8 Kelompok
Jumlah Mahasiswa
: Kontrak
Orang
Orang
* Izin
Orang
* Alpa
Orang
Orang
Hadir
Alat dan Bahan
Alat
Bahan
Beras, daun kemangi, tauge, sawi hijau, Labu Kuning, bayam, Tahu, Ketimun,
dancow nutrigold 4 (800 gr), daging sapi, tepung beras, Khong Guan Marie susu, ikan segar,
Minyak kelapa, Seledri, pisang mas, udang, tempe, labu siam, semangka merah, pepaya
Langkah-langkah Pelaksanaan :
1.
Persiapan
Materi praktek Diberikan pada mahasiswa satu minggu sebelum praktek dilaksanakan.
Jadwal dan petugas praktek dibagi oleh Instruktur praktek meliputi petugas bagi bahan,
bagi alat dan kebersihan sebelum praktek dan sesudah praktek.
Instruktur membuat permintaan bahan dan dimasukkan kebagian keuangan tiga hari
sebelum praktek dimulai.
Sebelum praktek dimulai instruktur memeriksa kelengkapan praktek mahasiswa meliputi:
Baju Praktek Laboratorium, Papan Nama, Embling, Alas Kaki dan Buku Panduan
Praktek (Modul).
Pembagian bahan praktek untuk tiap kelompok dilakukan oleh petugas pembagi bahan
yang diawasi oleh instruktur praktek.
Kebersihan ruangan praktek dilaksanakan sebelum dan sesudah praktek yang dilakukan
oleh petugas kebersihan. Kebersihan meliputi kebersihan lantai dalam dan luar,
kebersihan alat-alat dan meja kerja.
2. Pelaksanaan Praktek
Langkah-langkah pelaksanaan sebagai berikut :
Mahasiswa akan melakukan tes adaptasi pada ruangan gelap dengan cara memasuki
ruangan yang gelap satu per satu.
Dalam ruangan kita mengukur apakah mata orang yang diukur masih normal atau
mengalami kelainan yang diakibatkan oleh kekurangan Vitamin A
Kelainan dapat ditandai dengan tidak dapat melihat sama sekali dalam ruangan tersebut.
4. Laporan Praktikum
a. Setiap praktikan di tugaskan untuk membuat laporan :
1. Laporan Individu
2. Laporan Kelompok
b. Laporan Individu disusun pada kertas quarto, ditulis tangan dan dimasukkan sebelum
praktikum selanjutnya dimulai.
c. Laporan Kelompok diketik pada kertas HVS ukuran quarto yang mencakup keseluruhan
materi yang di praktekkan dan dimasukkan setelah seluruh kegiatan praktikum selesai.
d. Isi Laporan meliputi :
a. Judul Praktikum
b. Tujuan Praktikum
c. Dasar teori yang berkaitan dengan praktikum
d. Alat yang digunakan
e. Cara Kerja
f. Data Hasil Pengamatan
g. Kesimpulan
h. Saran
i. Daftar Pustaka
5. Kebersihan ruangan sesudah praktek
Alat dan ruangan praktek dibersihkan dan ditata kembali oleh mahasiswa petugas
sesudah praktek.
6. Anggaran
Anggaran yang digunakan bersumber dari dana DIPA 2012
7. Penugasan
Pembuatan laporan oleh masing-masing kelompok sesuai dengan format yang ada.
: VIII
Hari/Tanggal
: Jumat/ 2015
Materi Praktek
Tujuan Praktek
Metode
Jumlah Kelompok
: 8 Kelompok
Jumlah Mahasiswa
: Kontrak
Orang
Orang
* Izin :
Orang
* Alpa :
Orang
Orang
Hadir
Alat dan Bahan
Alat
Bahan
: Minyak kelapa, Seledri, tepung terigu, Beras, pepaya, pisang gapi, pisang mas, Ayam,
Telur ayam, makaroni, gula pasir, agar-agar, ikan segar, tepung sagu, kacang hijau, kraff cheddar
180 gr, jagung manis, roti tawar, daging sapi, tepung beras, Khong Guan Marie susu, ikan segar
Langkah-langkah Pelaksanaan :
1.
Persiapan
Materi praktek Diberikan, pada mahasiswa satu minggu sebelum praktek dilaksanakan.
Jadwal dan petugas praktek dibagi oleh Instruktur praktek meliputi petugas bagi bahan,
bagi alat dan kebersihan sebelum praktek dan sesudah praktek.
Instruktur membuat permintaan bahan dan dimasukkan kebagian keuangan tiga hari
sebelum praktek dimulai.
Sebelum praktek dimulai instruktur memeriksa kelengkapan praktek mahasiswa meliputi:
Baju Praktek Laboratorium, Papan Nama, Embling, Alas Kaki dan Buku Panduan
Praktek (Modul).
Pembagian bahan praktek untuk tiap kelompok dilakukan oleh petugas pembagi bahan
yang diawasi oleh instruktur praktek.
Kebersihan ruangan praktek dilaksanakan sebelum dan sesudah praktek yang dilakukan
oleh petugas kebersihan. Kebersihan meliputi kebersihan lantai dalam dan luar,
kebersihan alat-alat dan meja kerja.
2. Pelaksanaan Praktek
Langkah-langkah pelaksanaan sebagai berikut :
Untuk mendeteksi keadaan KEP pada anak dilakukan dengan cara:
Marasmus
Lihat apakah anak tersebut tampak sangat kurus tinggal tulang terbungkus kulit
Cubit jaringan subkutis lihat apakah sudah keriput, masih ada atau sudah tidak
tercubit
Lihat wajah apakah seperti orang tua
Tanyakan kepada orang tua apakah anak menderita penyakit kronik seperti diare
kronik, konstipasi serta tanyakan perubahan status mental : cengeng, rewel.
Periksa apakah tekanan darah, detak jantung, dan pernafasan berkurang
Lakukan penimbangan berat badan anak
Catat hasil observasi
Kwashiorkor
Periksa apakah terdapat oedema diseluruh tubuh terutama pada kaki, dan periksa
apakah mengalami gangguan kulit berupa bercak merah yang meluas dan berubah
menjadi hitam terkelupas
Lihat wajah apakah membulat dan sembab
Anak disuruh berdiri atau duduk jika berbaring secra terus menerus kemudian
periksa apakah otot-otot mengecil, perut buncit tanda pembesaran hati, pandangan
mata anak tanpa sayup
Belai rambut anak lihat apakah kusam seperti rambut jagung dan mudah tercabut
Tanyakan kepada orang tua apakah anak menderita penyakit infeksi, anemia dan
diare serta menolak segalan jenis makanan
Lakukan penimbangan anak
Catat hasil observasi
Marasmus- Kwashiorkor
Gabungan kedua-duanya.
4. Laporan Praktikum
a. Setiap praktikan di tugaskan untuk membuat laporan :
1. Laporan Individu
2. Laporan Kelompok
b. Laporan Individu disusun pada kertas quarto, ditulis tangan dan dimasukkan sebelum
praktikum selanjutnya dimulai.
c. Laporan Kelompok diketik pada kertas HVS ukuran quarto yang mencakup keseluruhan
materi yang di praktekkan dan dimasukkan setelah seluruh kegiatan praktikum selesai.
d. Isi Laporan meliputi :
a) Judul Praktikum
b) Tujuan Praktikum
c) Dasar teori yang berkaitan dengan praktikum
d) Alat yang digunakan
e) Cara Kerja
f) Data Hasil Pengamatan
g) Kesimpulan
h) Saran
i) Daftar Pustaka
Alat dan ruangan praktek dibersihkan dan ditata kembali oleh mahasiswa petugas
sesudah praktek.
6. Anggaran
Anggaran yang digunakan bersumber dari dana DIPA 2015
7. Penugasan
Pembuatan laporan oleh masing-masing kelompok sesuai dengan format yang ada.
: IX
Hari/Tanggal
: Jumat/ 2015
Materi Praktek
Tujuan Praktek
Metode
Jumlah Kelompok
: 8 Kelompok
Jumlah Mahasiswa
: Kontrak
Orang
Orang
* Izin
Orang
* Alpa
Orang
Orang
Hadir
Alat dan Bahan
Alat
Bahan
: Grafik pertumbuhan anak baik laki-laki maupun perempuan menurut WHO 2005
Langkah-langkah Pelaksanaan :
1.
Persiapan
Materi praktek Diberikan pada mahasiswa satu minggu sebelum praktek dilaksanakan.
Jadwal dan petugas praktek dibagi oleh Instruktur praktek meliputi petugas bagi bahan,
bagi alat dan kebersihan sebelum praktek dan sesudah praktek.
Instruktur membuat permintaan bahan dan dimasukkan kebagian keuangan tiga hari
sebelum praktek dimulai.
Sebelum praktek dimulai instruktur memeriksa kelengkapan praktek mahasiswa meliputi:
Baju Praktek Laboratorium, Papan Nama, Embling, Alas Kaki dan Buku Panduan
Praktek (Modul).
Pembagian bahan praktek untuk tiap kelompok dilakukan oleh petugas pembagi bahan
yang diawasi oleh instruktur praktek.
Kebersihan ruangan praktek dilaksanakan sebelum dan sesudah praktek yang dilakukan
oleh petugas kebersihan. Kebersihan meliputi kebersihan lantai dalam dan luar,
kebersihan alat-alat dan meja kerja.
2. Pelaksanaan Praktek
Langkah-langkah pelaksanaan sebagai berikut :
- Instruktur berkoordinasi dengan lintas sektor
- Mahasiswa melakukan pengukuran atropometri
- Mahasiswa menilai status gizi anak balita baik yang ada di puskesmas maupun yang ada di
sekolah
- Mahasiswa memploting hasil pengukuran berat badan ke dalam grafik WHO antropometri
4. Laporan Praktikum
a. Setiap praktikan di tugaskan untuk membuat laporan :
1. Laporan Individu
2. Laporan Kelompok
b. Laporan Individu disusun pada kertas quarto, ditulis tangan dan dimasukkan sebelum
praktikum selanjutnya dimulai.
c. Laporan Kelompok diketik pada kertas HVS ukuran quarto yang mencakup keseluruhan
materi yang di praktekkan dan dimasukkan setelah seluruh kegiatan praktikum selesai.
d. Isi Laporan meliputi :
a) Judul Praktikum
b) Tujuan Praktikum
c) Dasar teori yang berkaitan dengan praktikum
d) Alat yang digunakan
e) Cara Kerja
f) Data Hasil Pengamatan
g) Kesimpulan
h) Saran
i) Daftar Pustaka
5. Kebersihan ruangan sesudah praktek
Alat dan ruangan praktek dibersihkan dan ditata kembali oleh mahasiswa petugas
sesudah praktek.
6. Anggaran
Anggaran yang digunakan bersumber dari dana DIPA 2015
7. Penugasan
Pembuatan laporan oleh masing-masing kelompok sesuai dengan format yang ada.
:X
Hari/Tanggal
Materi Praktek
Tujuan Praktek
Metode
Jumlah Kelompok
: 8 Kelompok
Jumlah Mahasiswa
: Kontrak
: 44 Orang
: -
Orang
* Alpa
: 4
Orang
Hadir
Alat dan Bahan
Alat
Orang
: 40 Orang
- Buret
- Klem
- Statif
- Erlenmeyer
- Pembakar spritus
- Kaki tiga
- Alas kasa
- Pipet volum
- Gelas ukur
- Corong
Bahan
- KMnO4 0,1 N
- Aquadest
- H2SO4 4N
- Asam Oksalat (H2C2O4)
Langkah-langkah Pelaksanaan :
1.
Persiapan
Materi praktek Diberikan pada mahasiswa satu minggu sebelum praktek dilaksanakan.
Jadwal dan petugas praktek dibagi oleh Instruktur praktek meliputi petugas bagi bahan,
bagi alat dan kebersihan sebelum praktek dan sesudah praktek.
Instruktur membuat permintaan bahan dan dimasukkan kebagian keuangan tiga hari
sebelum praktek dimulai.
Sebelum praktek dimulai instruktur memeriksa kelengkapan praktek mahasiswa meliputi:
Baju Praktek Laboratorium, Papan Nama, Embling, Alas Kaki dan Buku Panduan
Praktek (Modul).
Pembagian bahan praktek untuk tiap kelompok dilakukan oleh petugas pembagi bahan
yang diawasi oleh instruktur praktek.
Kebersihan ruangan praktek dilaksanakan sebelum dan sesudah praktek yang dilakukan
oleh petugas kebersihan. Kebersihan meliputi kebersihan lantai dalam dan luar,
kebersihan alat-alat dan meja kerja.
2. Pelaksanaan Praktek
Dititrasi dengan KMnO4 dalam keadaan panas sampai terbentuk endapan merah muda
Titrasi blanko
Volume
KmnO4
(ml)
Blanko
(ml)
17,4
17,1
17,25
0,1
0,1
0,1
Perhitungan
Dari tabel data hasil pembakuan larutan KMnO 4 dan titrasi Blanko, bisa dihitung kadar
KMnO4
N KmnO4 =
Dari tabel data hasil titrasi sampel oleh larutan KMnO4 yang telah dibakukan,
diperoleh perhitungan sebagai berikut:
Vsampel x Nsampel = V KMnO4 x N KMnO4
Nsampel = (V KMnO4 x N KMnO4 ) / Vsampel
1. Nsampel = (4,7 x 0,046) / 10 = 0,02162 N
2. Nsampel = (4,5 x 0,046) / 10 = 0,0207 N
3. Nsampel = (4,0 x 0,046) / 10 = 0,0184 N
NRata-rata = (0,02162 + 0,0207 N +0,0184 N) / 3 = 0,02024 N
Pembahasan Hasil Praktikum
Pada percobaan titrasi reduksi oksidasi Permanganometri ini dilakukan sebanyak 7
kali titrasi, di antaranya 2 kali titrasi pembakuan larutan standar sekunder KMnO4, 2 kali
titrasi blanko pada pembakuan dan 3 kali titrasi penetapan kadar Asam Oksalat
(H2C2O4). Pada titrasi ini, Asam Oksalat ditirasi dalam keadaan panas oleh larutan
KMnO4 yang berwarna ungu pekat. Hal ini dilakukan agar proses untuk mencapai titik
akhir titrasi berlangsung cepat. Namun pada kenyataannya, pada percobaan yang
dilakukan, titik akhir yang normalnya dapat dicapai pada 8 mL 11 mLKMnO4, bisa
tercapai pada 17 mL KMnO4. Proses terbentuknya larutan berwarna merah muda dinilai
terlalu lama. Hal ini terjadi karena larutan dalam Erlenmeyer yang dititrasi KMnO4 tidak
terlalu panas, sehingga reaksi menjadi lambat. Sumber-sumber kesalahan pada titrasi
permanganometri, antara lain terletak pada larutan pentiter KMnO4 pada buret. Apabila
percobaan dilakukan dalam waktu yang lama, larutan KMnO4 pada buret yang terkena
sinar
akan
terurai
menjadi
MnO2,
sehingga
pada
titik
akhir
titrasi
akan
diperoleh pembentukan presipitat coklat yang seharusnya adalah larutan berwarna merah
rosa. Penambahan KMnO4 yang terlalu cepat pada larutan seperti H2C2O4 yang telah
ditambahkan H2SO4 dan telah dipanaskan cenderung menyebabkan reaksi antara MnO4dengan Mn2+
MnO4- + 3Mn2+ + 2H2O 5MnO2 + 4H+
Penambahan KMnO4 yang terlalu lambat pada larutan seperti H2C2O4 yang telah
ditambahkan H2SO4 dan telah dipanaskan mungkin akan terjadi kehilangan oksalat
karena membentuk peroksida yang kemudian terurai menjadi air.
H2C2O4+O2 H2O2+ 2CO2H2O2 H2O + O2
Hal ini dapat menyebabkan pengurangan jumlah KMnO4 yang diperlukan untuk
titrasi yang pada akhirnya akan timbul kesalahan titrasi permanganometri yang
dilaksanakan.
4. Laporan Praktikum
a. Setiap praktikan di tugaskan untuk membuat laporan :
1. Laporan Individu
2. Laporan Kelompok
b. Laporan Individu disusun pada kertas quarto, ditulis tangan dan dimasukkan sebelum
praktikum selanjutnya dimulai.
c. Laporan Kelompok diketik pada kertas HVS ukuran quarto yang mencakup keseluruhan
materi yang di praktekkan dan dimasukkan setelah seluruh kegiatan praktikum selesai.
d. Isi Laporan meliputi :
a.
Judul Percobaan
b.
Tujuan Percobaan
c.
d.
e.
f.
g.
h.
Kesimpulan
i.
j.
Daftar Pustaka
: XI
Hari/Tanggal
Materi Praktek
Tujuan Praktek
Metode
Jumlah Kelompok
: 8 Kelompok
Jumlah Mahasiswa
: Kontrak
: 44 Orang
Hadir
Alat dan Bahan
Alat
Orang
* Izin
: -
Orang
* Alpa
: 4
Orang
: 40 Orang
- Buret
- Klem
- Statif
- Erlenmeyer
- Pembakar spritus
- Kaki tiga
- Alas kasa
- Pipet volum
- Gelas ukur
- aquadest
- asam asetat
- Corong
Bahan
- aluminium foil
- asam sulfat 10 %
- kertas perkamen
- KI
Langkah-langkah Pelaksanaan :
- Vitamin C
- larutan baku I2 0,0960N
1.
Persiapan
Materi praktek Diberikan pada mahasiswa satu minggu sebelum praktek dilaksanakan.
Jadwal dan petugas praktek dibagi oleh Instruktur praktek meliputi petugas bagi bahan,
bagi alat dan kebersihan sebelum praktek dan sesudah praktek.
Instruktur membuat permintaan bahan dan dimasukkan kebagian keuangan tiga hari
sebelum praktek dimulai.
Sebelum praktek dimulai instruktur memeriksa kelengkapan praktek mahasiswa meliputi:
Baju Praktek Laboratorium, Papan Nama, Embling, Alas Kaki dan Buku Panduan
Praktek (Modul).
Pembagian bahan praktek untuk tiap kelompok dilakukan oleh petugas pembagi bahan
yang diawasi oleh instruktur praktek.
Kebersihan ruangan praktek dilaksanakan sebelum dan sesudah praktek yang dilakukan
oleh petugas kebersihan. Kebersihan meliputi kebersihan lantai dalam dan luar,
kebersihan alat-alat dan meja kerja.
2. Pelaksanaan Praktek
Langkah-langkah pelaksanaan sebagai berikut :
Pembuatan larutan baku Iodin 0,1 N
Ditambahkan ke dalam gelas piala yang berisi 12,7 g Iodin, diaduk hingga semua
iodine larut.
Dipindahkan ke dalam labu ukur, cukupkan volumenya hingga 1000 mL, lalu
dihomogenkan.
Simpan dalam botol tertutup dan berwarna coklat pada tempat yang gelap
Timbang seksama 150 mg As2O3 murni, pindahkan ke dalam gelas piala 400 mL.
Dilarutkan dalam 20 mL NaOH 0,1 N dengan sedikit pemanasan.
Diencerkan dengan 40 mL air suling
Ditambahkan 2 tetes jingga metil dan ditetesi dengan HCl hingga larutan berubah warna
dari kuning menjadi jingga.
Ditambahkan 2 g Natrium Karbonat dan ditambahkan 50 mL air suling.
Ditambahkan 3 mL larutan kanji dan dititrasi dengan larutan Iodin hingga warna biru
yang stabil.
Diulangi perlakuan 2 kali lagi.
Dihitung normalitas larutan Iodin tersebut.(Tiap mL Iodin 0,1 N setara dengan 49,96 mg
As2O3 )
Dilarutkan 25 g Kristal Natrium Tiosulfat pentahidrat ke dalam 1000 mL air yang baru
saja didihkan dan didinginkan.
Ditambahkan 0,2 g Natrium karbonat sebagai pengawet dan simpan dalam sebuah botol
yang bersih
3. Hasil Pengamatan
Data Pengamatan
Sampel
CuSO4.5H2O
+ KI
Berat sampel
0,1572
0,5031
Volume Titran
6
3
Perhitungan
Mg rek sampel = Mg rek larutan baku
Mg/BE = V.N
Mg = V. N. BE
= 6.0,1067.249,68
= 159,84 mg
= 0,1598 g
% kadar
Perubahan
Kuning pucat
Biru tepat hilang
Ketika I2 masih banyak, otomatis ketika penambahan langsung dengan indikator kanji
maka akan menyebabkan ikatan yang terbentuk menjadi sukar untuk terlepas.
2.
Dengan iod memberi sesuatu yang kompleks yang tak dapat larut dalam air, sehingga
kanji tidak boleh ditambahkan terlalu dini dalam titrasi.
4. Laporan Praktikum
a. Setiap praktikan di tugaskan untuk membuat laporan :
1. Laporan Individu
2. Laporan Kelompok
b. Laporan Individu disusun pada kertas quarto, ditulis tangan dan dimasukkan sebelum
praktikum selanjutnya dimulai.
c. Laporan Kelompok diketik pada kertas HVS ukuran quarto yang mencakup keseluruhan
materi yang di praktekkan dan dimasukkan setelah seluruh kegiatan praktikum selesai.
Judul Percobaan
b.
Tujuan Percobaan
c.
d.
e.
f.
g.
h.
Kesimpulan
i.
j.
Daftar Pustaka
: XII
Hari/Tanggal
Materi Praktek
Tujuan Praktek
Metode
Jumlah Kelompok
: 8 Kelompok
Jumlah Mahasiswa
: Kontrak
: 44 Orang
Orang
: -
Orang
* Alpa
Hadir
Alat dan Bahan
Alat
: 4
Orang
: 40 Orang
- Buret
- Klem
- Statif
- Erlenmeyer
- Pembakar spritus
- Kaki tiga
- Alas kasa
- Pipet volum
- Gelas ukur
- aquadest
- asam asetat
- Corong
Bahan
- aluminium foil
- asam sulfat 10 %
- kertas perkamen
- KI
- Vitamin C
- larutan baku I2 0,0960N
- tissue
Langkah-langkah Pelaksanaan :
1.
Persiapan
Materi praktek Diberikan pada mahasiswa satu minggu sebelum praktek dilaksanakan.
Jadwal dan petugas praktek dibagi oleh Instruktur praktek meliputi petugas bagi bahan,
bagi alat dan kebersihan sebelum praktek dan sesudah praktek.
Instruktur membuat permintaan bahan dan dimasukkan kebagian keuangan tiga hari
sebelum praktek dimulai.
Sebelum praktek dimulai instruktur memeriksa kelengkapan praktek mahasiswa meliputi:
Baju Praktek Laboratorium, Papan Nama, Embling, Alas Kaki dan Buku Panduan
Praktek (Modul).
Pembagian bahan praktek untuk tiap kelompok dilakukan oleh petugas pembagi bahan
yang diawasi oleh instruktur praktek.
Kebersihan ruangan praktek dilaksanakan sebelum dan sesudah praktek yang dilakukan
oleh petugas kebersihan. Kebersihan meliputi kebersihan lantai dalam dan luar,
kebersihan alat-alat dan meja kerja.
2. Pelaksanaan Praktek
Langkah-langkah pelaksanaan sebagai berikut :
Pembakuan I2
Vol I2
10 ml
10 ml
Rata rata
Volume Na2S2O3
11ml
10,2ml
10,6ml
Perhitungan
V1 . N
10. N1
= V2 . N2
= 10,6 . 0,4762.
N1
= 0,5048N (I2)
Pembakuan Na2S2O3
Vol K2Cr2O7
10 ml
10 ml
Rata rata
Volume Na2S2O3
2,2ml
2ml
2,1ml
Perhitungan
V1 . N1
= V2 .N2
10 .0,1
N2
= 2,1 . N2
= 0,4762 N (Na2S2O3)
Volume I2
11,2ml
11ml
11,1ml
Perhitungan
% kadar Vitamin C yaitu :
% Kadar = V (ml) x N x BE x 100 %
Bs
% Kadar = 11,1 ml x 0,5048 N x 0,008806
x 100%
0,4 g
% Kadar = 123,3 %
Pembahasan Hasil Praktikum
Iodimetri merupakan metoda titrasi atau volumetri yang pada penentuan atau
penetapan berdasar pada jumlah I2 (iodium) yang bereaksi dengan sampel atau terbentuk
dari hasil reaksi antara sampel dengan ion iodida (I-).
Dalam praktikum iodimetri, sampel yang ditentukan kadarnya adalah Vitamin C
dengan metode titrasi langsung. Langkah awal dalam percobaan ini yaitu ditimbang
sebanyak 0,4 g lalu dimasukkan ke dalam Erlenmeyer dan dilarutkan dengan 100 ml air
bebas karbon dioksida dan 25 ml asam sulfat encer. titrasi dengan larutan baku Iodium
0,5048 N menggunakan indikator kanji. Titrasi dihentikan ketika warna biru oleh
kompleks iodium-amilum(kanji) terlepas sehingga berubah warna dari warna biru tua
hingga bening.
Pada titrasi iodometri-iodimetri terdapat banyak sekali kesalahan yaitu pada saat
titik akhir tercapai dan kadar yang didapat.hal ini dikarenakan:
1. Sifat I2 yang mudah menguap,sehingga sangat tidak stabil
2. Larutan kanji mudah terurai oleh bakteri
3. Pada saat pengenceran sampel,sampel terlalu encer sehingga sulit menentukan titik
akhir
Jadi pada titrasi iodometri-iodimetri titrasi harus benar-benar tertutup dan perlu
diperhatikan perlakuan terhadap larutan pentiter maupun zat yang di titer.
4. Laporan Praktikum
a. Setiap praktikan di tugaskan untuk membuat laporan :
1. Laporan Individu
2. Laporan Kelompok
b. Laporan Individu disusun pada kertas quarto, ditulis tangan dan dimasukkan sebelum
praktikum selanjutnya dimulai.
c. Laporan Kelompok diketik pada kertas HVS ukuran quarto yang mencakup keseluruhan
materi yang di praktekkan dan dimasukkan setelah seluruh kegiatan praktikum selesai.
d. Isi Laporan meliputi :
a.
Judul Percobaan
b.
Tujuan Percobaan
c.
d.
e.
f.
g.
h.
Kesimpulan
i.
j.
Daftar Pustaka
PERTEMUAN
: XIII
Hari/Tanggal
Materi Praktek
Tujuan Praktek
Metode
Jumlah Kelompok
: 8 Kelompok
Jumlah Mahasiswa
: Kontrak
: 44 Orang
: -
Orang
* Alpa
: 4
Orang
Hadir
Alat dan Bahan
Alat
Orang
: 40 Orang
- Buret
- Klem
- Statif
- Erlenmeyer
- Pembakar spritus
- Kaki tiga
- Alas kasa
- Pipet volum
- Gelas ukur
- Corong
Bahan
- AgNO3
- indikator K2CrO4
- tissue
Langkah-langkah Pelaksanaan :
1.
Persiapan
Materi praktek Diberikan pada mahasiswa satu minggu sebelum praktek dilaksanakan.
Jadwal dan petugas praktek dibagi oleh Instruktur praktek meliputi petugas bagi bahan,
bagi alat dan kebersihan sebelum praktek dan sesudah praktek.
Instruktur membuat permintaan bahan dan dimasukkan kebagian keuangan tiga hari
sebelum praktek dimulai.
Sebelum praktek dimulai instruktur memeriksa kelengkapan praktek mahasiswa meliputi:
Baju Praktek Laboratorium, Papan Nama, Embling, Alas Kaki dan Buku Panduan
Praktek (Modul).
Pembagian bahan praktek untuk tiap kelompok dilakukan oleh petugas pembagi bahan
yang diawasi oleh instruktur praktek.
Kebersihan ruangan praktek dilaksanakan sebelum dan sesudah praktek yang dilakukan
oleh petugas kebersihan. Kebersihan meliputi kebersihan lantai dalam dan luar,
kebersihan alat-alat dan meja kerja.
2. Pelaksanaan Praktek
Langkah-langkah pelaksanaan sebagai berikut :
Dikocok kuat menjelang titik akhir sampai terbentuk endapan merah bata
Volume AgNO3
10 ml
13,5 ml
10 ml
13 ml
Rata- rata
13,25 ml
V1 x N1
10 x 0,03
= V2 x N2
= 13,5 x N2
0,0222 = N2
V1 x N1
= V2 x N2
10 x 0,03
= 13 x N2
0,0230 = N2
Kadar AgNO3 = 0,0222 + 0,0230 = 0,0226 N
2
Penentuan Kadar Sampel
Volume Sampel
10 ml
10 ml
10 ml
Rata-rata
V1 x N1
Volume AgNO3
20,8 ml
22,5 ml
23 ml
22,1 ml
= V2 x N2
10 x N1
= 20,8 x 0,0226
N1
= 0,047008
V1 x N1
= V2 x N2
10 x N1
= 22,5 x 0,0226
N1
= 0,05085
V1 x N1
= V2 x N2
10 x N1
= 23 x 0,0226
N1
= 0,05198
Kadar sampel
larutan. Penambahan garam ini dimaksudkan agar pH larutan tidak terlalu asam ataupun
terlalu basa, atau dapat dikatakan garam ini sebagai buffer. Larutan kemudian berubah
menjadi kuning mengikuti warna K2CrO4 yang merupakan indikator.
Setelah dititrasi dengan AgNO3, awalnya terbentuk endapan berwarna putih yang
merupakan AgCl. Ketika NaCl sudah habis bereaksi dengan AgNO 3, sementara jumlah
AgNO3 masih ada, maka AgNO3kemudian bereaksi dengan indikator K2CrO4 membentuk
endapan Ag2CrO4 yang berwarna krem.
Dalam titrasi ini, titrasi perlu dilakukan secara cepat dan pengocokan harus juga
dilakukan secara kuat agar Ag+ tidak teroksidasi menjadi AgO yang menyebabkan titik akhir
titrasi menjadi sulit tercapai.
4. Laporan Praktikum
a. Setiap praktikan di tugaskan untuk membuat laporan :
1. Laporan Individu
2. Laporan Kelompok
b. Laporan Individu disusun pada kertas quarto, ditulis tangan dan dimasukkan sebelum
praktikum selanjutnya dimulai.
c. Laporan Kelompok diketik pada kertas HVS ukuran quarto yang mencakup keseluruhan
materi yang di praktekkan dan dimasukkan setelah seluruh kegiatan praktikum selesai.
d. Isi Laporan meliputi :
a.
Judul Percobaan
b.
Tujuan Percobaan
c.
d.
e.
f.
g.
h.
Kesimpulan
i.
j.
Daftar Pustaka
PERTEMUAN
: XIV
Hari/Tanggal
Materi Praktek
Tujuan Praktek
Metode
Jumlah Kelompok
: 8 Kelompok
Jumlah Mahasiswa
: Kontrak
: 44 Orang
: -
Orang
* Alpa
: 4
Orang
Hadir
Alat dan Bahan
Alat
Orang
: 40 Orang
- Buret
- Klem
- Statif
- Erlenmeyer
- Pembakar spritus
- Kaki tiga
- Alas kasa
- Pipet volum
- Gelas ukur
- Corong
Bahan
- AgNO3
- indikator K2CrO4
- tissue.
Langkah-langkah Pelaksanaan :
1.
Persiapan
Materi praktek Diberikan pada mahasiswa satu minggu sebelum praktek dilaksanakan.
Jadwal dan petugas praktek dibagi oleh Instruktur praktek meliputi petugas bagi bahan,
bagi alat dan kebersihan sebelum praktek dan sesudah praktek.
Instruktur membuat permintaan bahan dan dimasukkan kebagian keuangan tiga hari
sebelum praktek dimulai.
Sebelum praktek dimulai instruktur memeriksa kelengkapan praktek mahasiswa meliputi:
Baju Praktek Laboratorium, Papan Nama, Embling, Alas Kaki dan Buku Panduan
Praktek (Modul).
Pembagian bahan praktek untuk tiap kelompok dilakukan oleh petugas pembagi bahan
yang diawasi oleh instruktur praktek.
Kebersihan ruangan praktek dilaksanakan sebelum dan sesudah praktek yang dilakukan
oleh petugas kebersihan. Kebersihan meliputi kebersihan lantai dalam dan luar,
kebersihan alat-alat dan meja kerja.
2. Pelaksanaan Praktek
Langkah-langkah pelaksanaan sebagai berikut :
= 0,1 N
V NaCl
= 25 ml
Percobaan 1
Hasil dari percobaan 1 didapatkan V AgNO = 3,2 ml
Percobaan 2
Hasil dari percobaan 2 didapatkan V AgNO = 3,2 ml
Maka V rata-rata
= (3,2+3,2) / 2
= 3,2 ml
Maka N NaCl adalah
V1.N1 = V2. N2
3,2 . 0,1 = 25 N2
N2 = (3,2 . 0,1) / 25
N2 = 0,0128
N2 = 1,28 X 10-2 N
ion
sejenis:
Kelarutan
enddapan
dalam
air
berkurang
jika
larutan
tersebut mengandung satu ion-ion penyusun endapan, sebab pembatasan Ksp. Baik kation
maupun anion yang ditambahkan, mengurangi konsentrasi ion penyusun endapan sehingga
endapan garam bertambah. Suatu endapan umumnya lebih dapat larut dalam air mumi
daripada dalam suatu larutan yang mengandung salah satu ionendapan. Pentingnya efek ion
sejenis dalam mengendapkan secara lengkap dalam analisis
dengan mudah.
Dalam mencuci endapan di mana susut karena melarut mungkin cukup berarti. Dapatlah
digunakan suatu ion sejenis dalam cairan pencuci untuk mengurangi kelarutan. Ion itu harus
juga ion dari zat pengendap, dan tentu saja bukan ion yang sedang diselidiki. 4. Efek ion-ion
lain: Beberapa endapan bertambah kelarutannya bila dalam larutan terdapat garam-garam
yang berbeda dengan endapan. Hal ini disebut sebagai efek garam netral atau efek aktivitas.
Semakin kecil koef sien aktivitas dari dua buah ion, semakin besar hasil kali konsentrasi
molar ion-ion yang dihasilkan.
4. Pengaruh hidrolisis: jika garam dari asam lemah dilarutkan dalam air, akan menghasilkan
perubahan (H+). Kation dari spesies gararn mengalami hidrolisis sehingga menambah
kelarutannya.
5. Pengaruh kompleks: Kelarutan garam yang sedikit larut merupakan fimgsi konsentrasi zat
lain yang membentuk kompleks dengan kation garam tersebut.
Reaksi yang menghasilkan endapan dapat dimanfaatkan untuk analisissecara titrasi jika
reaksinya berlangsung cepat, dan kuantitatif serta titik akhir dapat dideteksi. Beberapa reaksi
pengendapan berlangsung lambat dan mengalami keadaan lewat jenuh.
4. Laporan Praktikum
a. Setiap praktikan di tugaskan untuk membuat laporan :
1. Laporan Individu
2. Laporan Kelompok
b. Laporan Individu disusun pada kertas quarto, ditulis tangan dan dimasukkan sebelum
praktikum selanjutnya dimulai.
c. Laporan Kelompok diketik pada kertas HVS ukuran quarto yang mencakup keseluruhan
materi yang di praktekkan dan dimasukkan setelah seluruh kegiatan praktikum selesai.
d. Isi Laporan meliputi :
a.
Judul Percobaan
b.
Tujuan Percobaan
c.
d.
e.
f.
g.
h.
Kesimpulan
i.
j.
Daftar Pustaka
PERTEMUAN
:I
Hari/Tanggal
Materi Praktek
Tujuan Praktek
Metode
: Tingkat I B/ I (Satu)
Jumlah Kelompok
: 8 Kelompok
Jumlah Mahasiswa
: Kontrak
: 45 Orang
Hadir
Alat dan Bahan
Alat
Bahan
* Izin
: -
Orang
* Alpa
: 8
Orang
: 36 Orang
- Erlenmeyer
- Beker gelas
- Buret
Corong
- Labu ukur
- Gelas ukur
Pipet volume
- Pipet tetes
- Batang pengaduk
Tabung reaksi
- Spatula
- Kaki tiga
Kawat kassa
- Rak tabung
Pemanas spritus
- Neraca analitik
: - Aquadest
Langkah-langkah Pelaksanaan :
1.
Persiapan
Materi praktek Diberikan pada mahasiswa satu minggu sebelum praktek dilaksanakan.
Jadwal dan petugas praktek dibagi oleh Instruktur praktek meliputi petugas bagi bahan,
bagi alat dan kebersihan sebelum praktek dan sesudah praktek.
Instruktur membuat permintaan bahan dan dimasukkan kebagian keuangan tiga hari
sebelum praktek dimulai.
Sebelum praktek dimulai instruktur memeriksa kelengkapan praktek mahasiswa meliputi:
Baju Praktek Laboratorium, Papan Nama, Embling, Alas Kaki dan Buku Panduan
Praktek (Modul).
Pembagian bahan praktek untuk tiap kelompok dilakukan oleh petugas pembagi bahan
yang diawasi oleh instruktur praktek.
Kebersihan ruangan praktek dilaksanakan sebelum dan sesudah praktek yang dilakukan
oleh petugas kebersihan. Kebersihan meliputi kebersihan lantai dalam dan luar,
kebersihan alat-alat dan meja kerja.
2. Pelaksanaan Praktek
Langkah-langkah pelaksanaan sebagai berikut :
Dosen/instruktur mengambil masing-masing alat dan menjelaskan fungsinya
Dosen/instruktur menjelaskan dasar pengelompokkan dan spesifikasi alat-alat kimia.
Mahasiswa mengambil alat-alat yang ditanyakan oleh dosen/instruktur
Mahasiswa menjelaskan fungsi alat yang diambil oleh dosen
Mahasiswa menjelaskan spesifikasi alat yang ditentukan oleh dosen
Mahasiswa mengelompokkan alat kimia berdasarkan fungsi dan spesifikasinya
Nama Alat
Erlenmeyer
Fungsi
Tempat
membuat
larutan.
Dalam
membuat
larutan
erlenmeyer
yang
selalu
digunakan.
Beaker glass / gelas Tempat untuk menyimpan dan
kimia
membuat
larutan.
Beaker
bahkan
diperbolehkan
tidak
untuk
Corong
yakni
menggunakan
plastik
dan
corong
yang
karet
atau
corong
yang
setelah
diberi
digunakan
mengukur
untuk
volume
suatu
larutan.
Labu ukur
Gelas Ukur
Untuk
mengukur
volume
tidak
untuk
diperbolehkan
mengukur
volume
tinggi
dilakukan
dengan
volume
larutan
dengan
jumlah kecil.
Batang pengaduk
Untuk
mengocok
atau
mapun
ketika
Spatula
Untuk
mengambil
bahan-
misalnya
dalam
spatula
plastik
dengan
dapat
dengan
digunakan
spatula logam.
Kaki tiga sebagai penyangga
pembakar spirtus.
Kawat kasa
Sebagai
alas
atau
untuk
waktu
menggunakan
pemanasan
pemanas
Rak tabung
Tempat
tabung
reaksi.
Numun
mereaksikan
zat
dalam
yang
lain.
Sebagai penjepit, misalnya:
Untuk menjepit soklet pada
proses ekstraksi
Menjepit buret dalam proses
titrasi
Untuk menjepit kondensor
pada proses destilasi
Pemanas spiritus
Neraca analitik
Untuk
menimbang
massa
Fungsi dan spesifikasi alat-alat yang terdapat dalam laboratorium kimia seperti beaker
glass yang berfungsi sebagai Tempat untuk menyimpan dan membuat larutan. Beaker glass
memiliki takaran namun jarang bahkan tidak diperbolehkan untuk mengukur volume suatu zat
cair, gelas ukur untuk mengukur volume larutan. Pada saat praktikum dengan ketelitian tinggi
gelas ukur tidak diperbolehkan untuk mengukur volume larutan. Pengukuran dengan ketelitian
tinggi dilakukan menggunakan pipet volume, digunakan untuk mengambil larutan dengan
volume tertentu sesuai dengan label yang tertera pada bagian pada bagian yang menggembung
serta alat lainnya.
Kendala yang terjadi dalam praktikum ini yaitu keterbatasannya alat yang tersedia
dalam laboratorium serta ketidakmampuan mahasiswa untuk mengambil, menjelaskan fungsi
serta spesifikasi alat kimia tersebut dan belum tepat dalam mengelompokkan dan menggunakan
alat tersebut.
4. Laporan Praktikum
1) Setiap praktikan di tugaskan untuk membuat laporan :
a. Laporan Individu
b. Laporan Kelompok
2) Laporan Individu disusun pada kertas quarto, ditulis tangan dan dimasukkan sebelum
praktikum selanjutnya dimulai.
3) Laporan Kelompok diketik pada kertas HVS ukuran quarto yang mencakup keseluruhan
materi yang di praktekkan dan dimasukkan setelah seluruh kegiatan praktikum selesai.
4) Isi Laporan meliputi :
a. Judul Percobaan
b. Tujuan Percobaan
c. Dasar teori yang berkaitan dengan percobaan
d. Alat dan Bahan yang digunakan
e. Cara Kerja/ Prosedur Kerja
f. Data Hasil Pengamatan
g. Pembahasan/Perhitungan dan persamaan reaksi
h. Kesimpulan
i. Kemungkinan Kesalahan yang ada dalam percobaan
j. Daftar Pustaka
5. Kebersihan ruangan sesudah praktek
Alat dan ruangan praktek dibersihkan dan ditata kembali oleh mahasiswa petugas
sesudah praktek.
6. Anggaran
Anggaran yang digunakan bersumber dari dana DIPA 2012
7. Penugasan
Pembuatan laporan oleh masing-masing kelompok sesuai dengan format yang ada.
PERTEMUAN
: II
Hari/Tanggal
Materi Praktek
: Analisis Kualitatif
Tujuan Praktek
Metode
: Tingkat I B / I (Satu)
Jumlah Kelompok
: 8 Kelompok
Jumlah Mahasiswa
: Kontrak
: 45 Orang
: -
Orang
* Alpa
Hadir
Alat dan Bahan
Alat
Bahan
: 8
Orang
: 36 Orang
- Tabung reaksi
- Pipet tetes
- Kertas saring
- Larutan sampel
- HCl
- K2CrO4
- H2SO4
- Alkohol
- KI
- NaOH
- KSCN
- K4Fe(CN)6
- HgCl2
- Aluminium foil
- Gelas kimia
- Aquades
Langkah-langkah Pelaksanaan :
1.
Persiapan
Materi praktek Diberikan pada mahasiswa satu minggu sebelum praktek dilaksanakan.
Jadwal dan petugas praktek dibagi oleh Instruktur praktek meliputi petugas bagi bahan,
bagi alat dan kebersihan sebelum praktek dan sesudah praktek.
Instruktur membuat permintaan bahan dan dimasukkan kebagian keuangan tiga hari
sebelum praktek dimulai.
Sebelum praktek dimulai instruktur memeriksa kelengkapan praktek mahasiswa meliputi:
Baju Praktek Laboratorium, Papan Nama, Embling, Alas Kaki dan Buku Panduan
Praktek (Modul).
Pembagian bahan praktek untuk tiap kelompok dilakukan oleh petugas pembagi bahan
yang diawasi oleh instruktur praktek.
Kebersihan ruangan praktek dilaksanakan sebelum dan sesudah praktek yang dilakukan
oleh petugas kebersihan. Kebersihan meliputi kebersihan lantai dalam dan luar,
kebersihan alat-alat dan meja kerja.
2. Pelaksanaan Praktek
Langkah-langkah pelaksanaan sebagai berikut :
Uji Kation Ag+
-
Dicatat
Perlakuan
Air bor + HCl
Air sungai + HC
Air sumur + HCl
Hasil Pengamatan
Tidak terbentuk endapan
Tidak terbentuk endapan
Tidak terbentuk endapan
Perlakuan
Air bor + K2CrO4
Air sungai + K2CrO4
Air sumur + K2CrO4
Hasil Pengamatan
Tidak terbentuk endapan
Tidak terbentuk endapan
Tidak terbentuk endapan
No
Perlakuan
Hasil Pengamatan
1
2
3
Perlakuan
Hasil Pengamatan
1
2
3
No
Perlakuan
Hasil Pengamatan
1
2
3
No
Perlakuan
Hasil Pengamatan
1
2
3
No
Perlakuan
Hasil Pengamatan
1
2
3
No
Perlakuan
Hasil Pengamatan
1
2
3
Perlakuan
Hasil Pengamatan
1
2
3
HCl
Air sungai +
HCl
Air laut
HCl
Air laut
Air
Air laut
+ H2SO4 + alkohol
Air laut
Air
+ NaOH
Air laut
+ NaOH
KSCN
+
+
KSCN
K4Fe(CN)6
Air sungai +
Air laut
HgCl2
HgCl2
PEMBAHASAN
Kation merupakan ion bermuatan positif. Dalam analisa kation dikenal adanya analisa
pendahuluan yang meliputi analisa kering dan analisa basah. Analisa kering meliputi
pemeriksaan organoleptis (warna, bau, rasa) dan pemanasan. Analisa basah adalah analisa
dengan melarutkan zat-zat dalam larutan. Analisa basah meliputi pemeriksaan kelarutan dalam
air, reaksi pengendapan, filtrasi atau penyaringan, dan pencucian endapan.
Pada dasarnya metode analisis kimia dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu analisis kualitatif
yaitu analisis yang berhubungan dengan identifikasi suatu zat atau campuran zat yang belum
diketahui zatnya serta analisis kuantitatif yaitu analisis kimia yang menyangkut penentuan
jumlah zat tertentu yang ada di dalam suatu sampel. Analisis kualitatif ada dua aspek penting
yaitu pemisahan dan identifikasi dimana kedua aspek ini didasari oleh kelarutan, sifat
penguapan, dan ekstraksi. Analisis campuran kation-kation memerlukan pemisahan kation
secara sistematik dalam golongan dan selanjutnya diikuti masing-masing golongan ke dalam
sub golongan dan komponen-komponennya.
Percobaan yang dilakukan dalam praktikum kimia analitik kali adalah uji kation. Percobaan
ini bertujuan untuk mengidentifikasi kation yang terdapat dalam suatu sampel melalui uji
spesifik. Larutan sampel yang digunakan dalam percobaan adalah berupa air ledeng, air sungai
dan air laut. Ketiga larutan sampel tersebut selanjutnya diidentifikasi jenis kation apa yang
terkandung didalamnya melalui penambahan Reagen yang spesifik dari masing masing kation
tersebut. Reagen yang digunakan dalam mengidentifikasi keberadaan kation dalam larutan
sampel yang telah disediakan adalah HCl, H2SO4, KSCN, KI, NaOH, K4Fe(CN)6 dan HgCl2.
semua reagen tersebut merupakan pereaksi yang dibuat dalam konsentrasi dan komposisi
tertentu agar dapat berreaksi meninggalkan endapan ataupun perubahan warna yang
menunjukkan adanya kandungan kation-kation tersebut di dalam larutan sampel yang
digunakan.
Kation yang diidentifikasi keberadaannya dalam setiap sampel adalah kation Ag+, Fe3+,
Bi3+, Pb2+, dan Sn2+. Reaksi berlangsung setelah penambahan reagen (pereaksi) tertentu yang
akan memberikan larutan atau endapan berwarna yang merupakan karakteristik untuk ion-ion
yang diidentifikasi dalam setiap sampel. Adapun percobaan yang telah dilakukan dalam uji
kation ini adalah dengan penambahan larutan HCl 2 M untuk menguji kation Ag+, penambahan
larutan K2CrO4 dan H2SO4 untuk menguji kation Pb2+, reagen KI dan NaOH pada uji kation
Bi3+, uji kation Fe3+ menggunakan reagen KSCN dan K4Fe(CN)6 serta penambahan larutan
HgCl2 untuk menguji kation Sn2+. Dari kelima jenis kation yang diidentifikasi tersebut, tidak
semuanya berreaksi dengan reagennya masing masing membentuk endapan. Pada proses uji
kation Ag+, Pb2+, Fe3+ dan Sn2+ tidak menunjukkan perubahan baik secara fisik maupun
kimia setelah penambahan reagennya masing masing. Sebab larutan tidak mengalami
perubahan warna dan juga tidak membentuk endapan. Ini menunjukkan bahwa dalam sampel
tersebut memang tidak terdapat jenis kation kation yang dapat berreaksi dengan reagen.
Dengan kata lain, sampel yang dianalisis tersebut tidak mengandung ion Ag+, Pb2+, Fe3+
maupun Sn2+.
Satu satunya reaksi yang timbul dalam pengidenitifikasian kation kation ini adalah
ketika larutan sampel direaksikan dengan NaOH dalam identifikasi kation Bi3+. Pada
pengamatan yang telah dilakukan menunjukkan perubahan yang sangat mencolok dari larutan
yang berreaksi dimana larutan sampel yang semula bening, setelah penambahan NaOH larutan
berubah menjadi keruh dan terdapat endapan pada dasar tabung. Hal ini menunjukkan bahwa
larutan sampel tersebut dapat berreaksi sempurna dengan reagen yang ditambahkan sebab
dalam larutan sampel tersebut ada kandungan Bi3+ yang spesifik terhadap reagen NaOH.
Secara teoretis sebenarnya cukup besar kemungkinan terdapatnya kation kation dalam
setiap sampel yang diuji sebab sampel tersebut diambil dari daerah terbuka yang berinteraksi
langsung dengan berbagai aktivitas lain dialam secara natural. Jadi tidak mungkin larutan
sampel benar benar netral ataui tidak mengandung zat zat kontaminan lain didalamya
mengingat sifat air sebagai pelrut murni yang dapat menerima berbagai zat masuk kedalamnya
meskipun dengan toksitas yang tinggi. Tidak terbacanya kandungan kation-kation lain
didalamnya kemungkinan disebabkan kurangnya kadar kation Ag+, Pb2+, Fe3+ dan Sn2+
dalam larutan sampel sehingga tidak dapat dianalisis dengan metode sederhana yang digunakan
dalam percobaan analisis kuantitatif dan uji spesifik seperti ini.
4. Laporan Praktikum
1. Setiap praktikan di tugaskan untuk membuat laporan :
a. Laporan Individu
b. Laporan Kelompok
2. Laporan Individu disusun pada kertas quarto, ditulis tangan dan dimasukkan sebelum
praktikum selanjutnya dimulai.
3. Laporan Kelompok diketik pada kertas HVS ukuran quarto yang mencakup keseluruhan
materi yang di praktekkan dan dimasukkan setelah seluruh kegiatan praktikum selesai.
Judul Percobaan
b. Tujuan Percobaan
c.
f.
g.
h. Kesimpulan
i.
j.
Daftar Pustaka
PERTEMUAN
: III
Hari/Tanggal
Materi Praktek
Tujuan Praktek
Metode
: Tingkat I B / I (Satu)
Jumlah Kelompok
: 8 Kelompok
Jumlah Mahasiswa
: Kontrak
: 45 Orang
Orang
* Izin
: -
Orang
* Alpa
: 7
Orang
Hadir
Alat dan Bahan
Alat
: 38 Orang
- Erlenmeyer
- Gelas ukur
- Batang pengaduk
- Labu takar
- HCL
- NaOH
- CuSO4
- Aquades
- Gelas kimia
- Corong Buchner
- NaCl
Langkah-langkah Pelaksanaan :
1.
Persiapan
Materi praktek Diberikan pada mahasiswa satu minggu sebelum praktek dilaksanakan.
Jadwal dan petugas praktek dibagi oleh Instruktur praktek meliputi petugas bagi bahan,
bagi alat dan kebersihan sebelum praktek dan sesudah praktek.
Instruktur membuat permintaan bahan dan dimasukkan kebagian keuangan tiga hari
sebelum praktek dimulai.
Sebelum praktek dimulai instruktur memeriksa kelengkapan praktek mahasiswa meliputi:
Baju Praktek Laboratorium, Papan Nama, Embling, Alas Kaki dan Buku Panduan
Praktek (Modul).
Pembagian bahan praktek untuk tiap kelompok dilakukan oleh petugas pembagi bahan
yang diawasi oleh instruktur praktek.
Kebersihan ruangan praktek dilaksanakan sebelum dan sesudah praktek yang dilakukan
oleh petugas kebersihan. Kebersihan meliputi kebersihan lantai dalam dan luar,
kebersihan alat-alat dan meja kerja.
2. Pelaksanaan Praktek
Langkah-langkah pelaksanaan sebagai berikut :
Teknik Pembersihan adalah sebagai berikut :
1.
2.
Cuci Alat yang akan digunakan Dengan air Kran dingin sampai bersih.
Bilas Sekali lagi dengan Menggunakan air suling. Hal ini dimaksudkan untuk
3.
Perhitungan
Membuat larutan HCl 0,5M sebanyak 1 liter !
Penyelesaian :
Dik :
M HCl
: 0,5 M
V HCl
:1L
Jawab :
M
Mol
=MXL
= 0,5 M X 1 L
= 0,5 mol
Mol
= gr / Mr HCl
Dimana : H = 1
Cl = 35,5
1 + 35,5 = 36,5
Mol
= gram/ 36,5
Gr
= 0,5 x 36,5
= 18,25 gr
M NaOH
: 0,1 M
V NaOH
:1L
Jawab :
M
Mol
=MXL
= 0,1 M X 1 L
= 0,1 mol
Mol
= gr / Mr HCl
Dimana : Na = 23
O = 16
H=1
23 + 16 + 1 = 40
Mol
= gram/ 40
Gr
= 0,1 x 40
= 4 gr
M I2
: 0,1 M
V I2
:1L
Jawab :
M
Mol
=MXL
= 0,1 M X 1 L
= 0,1 mol
Mol
= gr / Mr I2
Dimana : I = 126,5
126,5 x 2= 253
Mol
= gram/ 253
Gr
= 0,1 x 253
= 25,3 gr
M AgNO3
: 0,1 M
V AgNO3
:1L
Jawab :
M
Mol
=MXL
= 0,1 M X 1 L
= 0,1 mol
Mol
= gr / Mr I2
Dimana : Ag = 108
N =14
= gram/ 170
O= 16
Gr
= 0,1 x 170
= 17 gr
a. Molar (M)
Larutan 1 M adalah larutan yang mengandung 1 mol zat terlarut dalam 1 liter larutan.
Satuan untuk konsentrasi adalah mol/liter.
b. Molal (m)
Larutan 1 molal adalah larutan yang mengandung 1 mol zat dalam 1000 gram pelarut.
c. Normal (N)
Larutan 1Normal(1N) adalah larutan yang mengandung massa 1 gram ekivalen zat dalam
satu liter larutan. Massa 1 gram ekivalen suatu zat adalah massa zat itu yang ekivalen
dengan satu mol H+ , atau satu mol. Satuan untuk konsentrasi ini adalah ekivalen/dm 3.
Sistem normalitas (N) sekarang sudah ditinggalkan dan diganti dengan sistem molar.
d. Persen (%) Massa
Persen larutan menyatakan jumlah gram zat terlarut dalam 100 gram larutan. Larutan 5%
adalah larutan yang mengandung 5 gram zat terlarut dalam 100 gram larutan.
e. Persen Volum
Persen larutan menyatkan jumlah (cm 3) volume zat terlarut dalam 100 cm 3 larutan.
Larutan 70% (volume) adalah yang mengandung 70 cm3 zat terlarut dalam 100 cm3.
f. Konsentrasi larutan asam dan basa encer dan konsentrasi larutan garam.
5) Isi Laporan meliputi :
a. Judul Percobaan
b. Tujuan Percobaan
c. Dasar teori yang berkaitan dengan percobaan
d. Alat dan Bahan yang digunakan
e. Cara Kerja/ Prosedur Kerja
f. Data Hasil Pengamatan
g. Pembahasan/Perhitungan dan persamaan reaksi
h. Kesimpulan
i. Kemungkinan Kesalahan yang ada dalam percobaan
j. Daftar Pustaka
5. Kebersihan ruangan sesudah praktek
Alat dan ruangan praktek dibersihkan dan ditata kembali oleh mahasiswa petugas
sesudah praktek.
6. Anggaran
Anggaran yang digunakan bersumber dari dana DIPA 2012
7. Penugasan
Pembuatan laporan oleh masing-masing kelompok sesuai dengan format yang ada.
PERTEMUAN
: IV
Hari/Tanggal
Materi Praktek
: Analisis Gravimetri
Tujuan Praktek
Metode
: Tingkat I B / I (Satu)
Jumlah Kelompok
: 8 Kelompok
Jumlah Mahasiswa
: Kontrak
Tidak Hadir * Sakit : -
: 45 Orang
Orang
* Izin
: -
Orang
* Alpa
: 7
Orang
Hadir
Alat dan Bahan
Alat
Bahan
- Oven pemijar
-
: 38 Orang
Eksikator
- Cawan porselem
- Gegep
- Neraca analitik
: BaCl2. X H2O
Langkah-langkah Pelaksanaan :
1.
Persiapan
Materi praktek Diberikan pada mahasiswa satu minggu sebelum praktek dilaksanakan.
Jadwal dan petugas praktek dibagi oleh Instruktur praktek meliputi petugas bagi bahan,
bagi alat dan kebersihan sebelum praktek dan sesudah praktek.
Instruktur membuat permintaan bahan dan dimasukkan kebagian keuangan tiga hari
sebelum praktek dimulai.
Sebelum praktek dimulai instruktur memeriksa kelengkapan praktek mahasiswa meliputi:
Baju Praktek Laboratorium, Papan Nama, Embling, Alas Kaki dan Buku Panduan
Praktek (Modul).
Pembagian bahan praktek untuk tiap kelompok dilakukan oleh petugas pembagi bahan
yang diawasi oleh instruktur praktek.
Kebersihan ruangan praktek dilaksanakan sebelum dan sesudah praktek yang dilakukan
oleh petugas kebersihan. Kebersihan meliputi kebersihan lantai dalam dan luar,
kebersihan alat-alat dan meja kerja.
2. Pelaksanaan Praktek
Langkah-langkah pelaksanaan sebagai berikut :
-
Dimasukkan BaCl2.XH2O yang telah ditimbang sebanyak 1,5 gram ke dalam cawan
porselin yang telah ditimbang
= 21.0 gr
= 22.5 gr
= 1.5 gr
= 1.25 gr
tinggi diperlukan untuk menghilangkan air secara sempurna. Senyawa BaCl 2 dan
kristal air berikatan secara kovalen sehingga diperlukan energi yang besar untuk
memisahkan ikatannya. Oleh karena itu, diperlukan suhu yang tinggi untuk
membebaskan molekul air agar dapat menguap dan bereaksi dengan oksigen
membentuk karbon dioksida (karbon dihasilkan dari pembakaran), sehingga pada
akhirnya kandungan air akan habis menguap dan yang tersisa adalah endapan murni
BaCl2. Senyawa ini sangat reaktif terhadap air, sehingga harus ditempatkan dalam
wadah tertutup agar tidak bereaksi dengan udara.
Percobaan yang dilakukan telah sesuai dengan prosedur. Berdasarkan hasil
timbang BaCl2 setelah pemijaran didapatkan hasil 1.25 g. Setelah dibandingkan dengan
berat awal sampel maka didapatkan X sebesar 2.3 molekul. Hasil yang didapatkan
tidak sesuai dengan jumlah mol air kristal secara teori, berat teori adalah 2 mol.
Diduga kesalahan terjadi karena pada saat pemanasan suhu yang diberikan kurang
maksimal sehingga tidak mampu melepas semua molekul H2O atau pada saat
pendinginan di eksikator, ada udara yang bereaksi dengan senyawa BaCl2.
4.
Laporan Praktikum
1) Setiap praktikan di tugaskan untuk membuat laporan :
a. Laporan Individu
b. Laporan Kelompok
2) Laporan Individu disusun pada kertas quarto, ditulis tangan dan dimasukkan sebelum
praktikum selanjutnya dimulai.
3) Laporan Kelompok diketik pada kertas HVS ukuran quarto yang mencakup keseluruhan
materi yang di praktekkan dan dimasukkan setelah seluruh kegiatan praktikum selesai.
4) Isi Laporan meliputi :
a) Judul Percobaan
b) Tujuan Percobaan
c) Dasar teori yang berkaitan dengan percobaan
d) Alat dan Bahan yang digunakan
e) Cara Kerja/ Prosedur Kerja
f) Data Hasil Pengamatan
g) Pembahasan/Perhitungan dan persamaan reaksi
h) Kesimpulan
i) Kemungkinan Kesalahan yang ada dalam percobaan
j) Daftar Pustaka
PERTEMUAN
:V
Hari/Tanggal
Materi Praktek
: Analisis Spektrofotometri
Tujuan Praktek
Metode
: Tingkat I B / I (Satu)
Jumlah Kelompok
: 8 Kelompok
Jumlah Mahasiswa
: Kontrak
: 45 Orang
Hadir
Alat dan Bahan
Alat
Bahan
* Izin
: -
* Alpa
: 7 Orang
: 38 Orang
Pipet tetes
- Pipet volum 10 ml
- Gelas piala
- Tabung reaksi
: - O-fenantrolin 0,025%
- Hidrosilamin klorida 10 %
ppm
Orang
- Spektronik 20D
-
Orang
-Natrium asetat
-Larutan baku Fe (II) 50 mg/L = 50
Langkah-langkah Pelaksanaan :
1.
Persiapan
Materi praktek Diberikan pada mahasiswa satu minggu sebelum praktek dilaksanakan.
Jadwal dan petugas praktek dibagi oleh Instruktur praktek meliputi petugas bagi bahan,
bagi alat dan kebersihan sebelum praktek dan sesudah praktek.
Instruktur membuat permintaan bahan dan dimasukkan kebagian keuangan tiga hari
sebelum praktek dimulai.
Sebelum praktek dimulai instruktur memeriksa kelengkapan praktek mahasiswa meliputi:
Baju Praktek Laboratorium, Papan Nama, Embling, Alas Kaki dan Buku Panduan
Praktek (Modul).
Pembagian bahan praktek untuk tiap kelompok dilakukan oleh petugas pembagi bahan
yang diawasi oleh instruktur praktek.
Kebersihan ruangan praktek dilaksanakan sebelum dan sesudah praktek yang dilakukan
oleh petugas kebersihan. Kebersihan meliputi kebersihan lantai dalam dan luar,
kebersihan alat-alat dan meja kerja.
2. Pelaksanaan Praktek
Langkah-langkah pelaksanaan sebagai berikut :
- Ditambahkan 5 ml fenantrolin
- Ditambahkan FeCL3 1 ml
- Dihitung nilai absorbansinya
c. Penentuan nilai absorbansi FeCL3
- Dimasukan 1 ml, 2 ml, 3 ml, 4 ml, dan 5 ml ke dalam 5 buah labu takar 25 ml
- Ditambahkan Na asetat 1 tetes
- Ditambahkan hidroksilamin klorida 1 ml
- Ditambahkan fenantrolin 1 ml
- Diencerkan hingga 25 ml
- Digojog hingga homogen
- Dihitung nilai absorbansinya
Tabel
Konsentrasi FeCl3
1 ppm
495
-0,022
2 ppm
495
0,047
3 ppm
495
0,162
4 ppm
495
0,247
5 ppm
495
0,348
Sampel
Air sungai
495
-0,026
Air PAM
495
-0,042
Air selokan
495
0,584
2.
Perhitungan
Dari kurva kalibrasi standar didapatkan persamaan linear (y = 0,094x + 0,125)
Dimana (y) menyatakan nilai pengukuran absorbansi (x) menyatakan kadar Fe dalam
sampel, jadi:
0,094x
0,094x
x
= -0,026 0,125
= -0,151
= -1,606
membuat kurva kalibrasi yang nantinya akan digunakan untuk menghitung kadar besi dalam
sampel air.
Pada percobaan, mula-mula diukur absoransi larutan standar (FeCl 3) dengan panjang
gelombang sebesar 495 nm. Larutan standar tersebut dimasukkan dalam lima tabung berbeda
dengan konsentrasi yang berbeda pula, yakni pada konsentrasi 1 ppm, 2 ppm, 3 ppm, 4 ppm,
dan 5 ppm. Setelah absorbansi pada kelima larutan standar tersebut, dapat dilihat bahwa
semakin besar konsentrasi larutan standar, maka semakin besar pula absorbansinya.
Selanjutnya, dilakukan pengukuran absorbansi sampel air dengan panjang gelombang
sebesar 495 nm. Pada percobaan yang telah dilakukan, diambil tiga sampel air berbeda
dengan masing-masing sampel sebanyak 25ml, yakni air sungai, air PAM, dan air selokan.
Setelah dilakukan pengukuran, diperoleh data bahwa air sungai memiliki nilai absorbansi
sebesar -0,026, air PAM memiliki nilai absorbansi sebesar -0,042, sedangkan air selokan
memiliki nilai absorbansi sebesar 0,584. Dari grafik diperoleh nilai persamaan garis y =
0,094x + 0,125. Persamaan garis tersebut digunakan untuk menghitung kadar besi dalam
sample air sumur. Dari persamaan agris tersebut y menyatakan absorbansi sampel, sedangkan
x menyatakan kadar Fe yang dikandungnya. Melalui perhitungan diperoleh data kandungan
besi pada ketiga sampel air yang telah diuji.
4. Laporan Praktikum
a. Setiap praktikan di tugaskan untuk membuat laporan :
1. Laporan Individu
2. Laporan Kelompok
b. Laporan Individu disusun pada kertas quarto, ditulis tangan dan dimasukkan sebelum
praktikum selanjutnya dimulai.
c. Laporan Kelompok diketik pada kertas HVS ukuran quarto yang mencakup keseluruhan
materi yang di praktekkan dan dimasukkan setelah seluruh kegiatan praktikum selesai.
d. Isi Laporan meliputi :
a.
Judul Percobaan
b.
Tujuan Percobaan
c.
d.
e.
f.
g.
h.
Kesimpulan
i.
j.
Daftar Pustaka
PERTEMUAN
: VI
Hari/Tanggal
Materi Praktek
: Analisis Volumetri
Tujuan Praktek
Metode
: Tingkat I B / I (Satu)
Jumlah Kelompok
: 8 Kelompok
Jumlah Mahasiswa
: Kontrak
: 45 Orang
: -
Orang
* Alpa
: 7
Orang
Hadir
Alat dan Bahan
Alat
Bahan
: 38 Orang
- Buret
-
- Pipet volume
- Erlenmeyer
Orang
- Corong
- Larutan NaOH
Indikator phenolphthalein
Langkah-langkah Pelaksanaan :
1.
Persiapan
Materi praktek Diberikan pada mahasiswa satu minggu sebelum praktek dilaksanakan.
Jadwal dan petugas praktek dibagi oleh Instruktur praktek meliputi petugas bagi bahan,
bagi alat dan kebersihan sebelum praktek dan sesudah praktek.
Instruktur membuat permintaan bahan dan dimasukkan kebagian keuangan tiga hari
sebelum praktek dimulai.
Sebelum praktek dimulai instruktur memeriksa kelengkapan praktek mahasiswa meliputi:
Baju Praktek Laboratorium, Papan Nama, Embling, Alas Kaki dan Buku Panduan
Praktek (Modul).
Pembagian bahan praktek untuk tiap kelompok dilakukan oleh petugas pembagi bahan
yang diawasi oleh instruktur praktek.
Kebersihan ruangan praktek dilaksanakan sebelum dan sesudah praktek yang dilakukan
oleh petugas kebersihan. Kebersihan meliputi kebersihan lantai dalam dan luar,
kebersihan alat-alat dan meja kerja.
2. Pelaksanaan Praktek
Langkah-langkah pelaksanaan sebagai berikut :
a. Percobaan I (Membuat larutan baku primer asam oksalat)
1. Asam Oksalat dihidrat (H2C2O4.2H2O) dikeringkan dalam oven pada suhu 105-100oC
selama 1-2 jam, kemudian didinginkan dalam
desikator
2. 6,4327 gram asam oksalat ditimbang dengan teliti, kemudian dimasukkan dalam labu
1000mL, selanjutnya air suling ditambahkan sampai tenda tera.
3. Normalitas larutan asam oksalat tersebut dihitung sampai empat angka dibelakang koma
b. Percobaan II (Pembakuan Larutan Baku sekunder NaOH)
1. Pipet 25,0 ml larutan asam oksalat dan dimasukkan ke dalam Erlenmeyer, lalu
ditambahkan 2 3 tetes indicator phenolphthalein.
2. Larutan tersebut dititrasi dengan NaOH sampai timbul warnamerah muda.
3. Volume NaOH yang digunakan dicatat dan percobaan inidiulangi sebanyak dua kali.
4. Normalitas rata rata dari larutan NaOH dihitung.
c. Percobaan III ( Penentuan kadar asam asetat )
1. Pipet 25 ml larutan cuka perdagangan (25%), kemudianmasukkan ke dalam
Erlenmeyer, lalu ditambahkan dengan 2 3 tetes indicator phenolphthalein.
2. Larutan tersebut dititrasi dengan NaOH sampai timbul warnamerah muda.
3. Volume NaOH yang digunakan dicatat dan percobaan tersebutdiulangi dua kali
lagi.
4. Kadar asam asetat dalam setiap percobaan dihitung dan kadar asam asetat rata
rata dalam larutan cuka perdagangan tersebut juga dihitung
3. Hasil Pengamatan dan Pembahasan
- Data Pengamatan
Percobaan 1 : Menentukan normalitas larutan baku primer asam oksalat
Berat asam oksalat
: 6,4327 gram
: 3 tetes Phenolphthalein
: merah muda
Volume H2C2O4.2H2O
Volume NaOH
10 mL
5,8 mL
II
10 mL
6,7 mL
: 3 tetes Phenolphthalein
: Merah muda
Volume NaOH
10 mL
2,1 mL
II
10 mL
2,0 mL
- Perhitungan
Penentuan normalitas larutan baku primer asam oksalat
Jadi normalitas H2C2O4 yang digunakan untuk titrasi adalah = 0,2505 N
Dalam titrasi asam basa ini, asam lemah yaitu asam oksalat bertindak sebagai titrat (larutan yang
dititrasi), sedangkan basa kuat yaitu NaOH sebagai titran(larutan penitrasi). Larutan asam oksalat
10,0
mL dimasukkan
kedalam
Erlenmeyer,kemudian
ditambahkan
dengan
indikator
phenolphthalein sebanyak 2-3 tetes, lalularutan tersebut dititrasi dengan NaOH. Reaksi yang
terjadi saat asam oksalat
Percobaan ini dilakukan sebanyak dua kali. Untuk pengamatan pertama, volume
NaOHyang diperlukan agar timbul warna merah muda yaitu 5,8 mL. Sedangkan
untuk pengamatan kedua volume NaOH yang diperlukan agar timbul warana merah mudayaitu
6,7 mL. Seperti pada percobaan 1, percobaan ke-2 ini juga menentukan normalitas dari NaOH.
4. Laporan Praktikum
a. Setiap praktikan di tugaskan untuk membuat laporan :
1. Laporan Individu
2. Laporan Kelompok
b. Laporan Individu disusun pada kertas quarto, ditulis tangan dan dimasukkan sebelum
praktikum selanjutnya dimulai.
c. Laporan Kelompok diketik pada kertas HVS ukuran quarto yang mencakup keseluruhan
materi yang di praktekkan dan dimasukkan setelah seluruh kegiatan praktikum selesai.
d. Isi Laporan meliputi :
a)
Judul Percobaan
b) Tujuan Percobaan
c)
f)
j)
Daftar Pustaka
6. Anggaran
Anggaran yang digunakan bersumber dari dana DIPA 2012
7. Penugasan
Pembuatan laporan oleh masing-masing kelompok sesuai dengan format yang ada.
: VII
Hari/Tanggal
Materi Praktek
Tujuan Praktek
Metode
: Tingkat I B / I (Satu)
Jumlah Kelompok
: 8 Kelompok
Jumlah Mahasiswa
: Kontrak
: 45 Orang
: -
Orang
* Alpa
: 7
Orang
Hadir
Alat dan Bahan
Alat
Bahan
: 38 Orang
- Buret
-
Orang
- Pipet volume
- NaOH
- Erlenmeyer
- Corong
Indikator MO
Aquadest
- HCl pekat
- H2SO4 pekat
- Asam oksalat
Langkah-langkah Pelaksanaan :
1.
Persiapan
Materi praktek Diberikan pada mahasiswa satu minggu sebelum praktek dilaksanakan.
Jadwal dan petugas praktek dibagi oleh Instruktur praktek meliputi petugas bagi bahan,
bagi alat dan kebersihan sebelum praktek dan sesudah praktek.
Instruktur membuat permintaan bahan dan dimasukkan kebagian keuangan tiga hari
sebelum praktek dimulai.
Sebelum praktek dimulai instruktur memeriksa kelengkapan praktek mahasiswa meliputi:
Baju Praktek Laboratorium, Papan Nama, Embling, Alas Kaki dan Buku Panduan
Praktek (Modul).
Pembagian bahan praktek untuk tiap kelompok dilakukan oleh petugas pembagi bahan
yang diawasi oleh instruktur praktek.
Kebersihan ruangan praktek dilaksanakan sebelum dan sesudah praktek yang dilakukan
oleh petugas kebersihan. Kebersihan meliputi kebersihan lantai dalam dan luar,
kebersihan alat-alat dan meja kerja.
2. Pelaksanaan Praktek
Langkah-langkah pelaksanaan sebagai berikut :
Standarisasi dengan Borax
1. Menimbang 0,2 gram Borax, kemudian dimasukan ke dalam Erlenmeyer dan dilarutkan
dengan 25 mL aquadest, lalu dikocok hingga larut.
2. Menambahkan 3 tetes indikator metil merah ke dalam larutan, kemudian menitrasi larutan
dengan HCl sampai berubah warna, mencatat volume titran.
3. Melakukan percobaan sebanyak 2 kali.
Standarisasi dengan Na2CO3 anhidrous
1. Menimbang Na2CO3 sebanyak 0,2 gram, kemudian melarutkannya dengan aquades
sebanyak 60 mL di dalam Erlenmeyer dan mengocoknya sampai larut.
2. Menambahkan larutan dengan indikator metil Jingga + 3 tetes, kemudian menitrasinya
sampai berubah warna. Mencatat volume titran.
3. Mengulangi percobaan sebanyak 2 kali.
Menentukan kadar NH3 dalam Amonium Klorida
1.
Menimbang 0,2 gram NH4Cl lalu dimasukan ke dalam erlenmeyer 250 mL kemudian
menambahkan 75 mL NaOH yang telah di standarisasi.
2.
3.
4.
3. Hasil Pengamatan
1. DATA PENGAMATAN
Tabel 1.1 Hasil Standarisasi HCl dengan Larutan Baku Primer Na2B4O7
V HCl
Kelas
N HCl
(ml)
V Na2B4O7
N Na2B4O7
(ml)
Perubahan
warna
bening ke kekuningan
0,3
3,5
0,1
10
menjadi pink
bening ke
0,062
16,25
0,1
10
merah muda
V HCl N
(ml)
9,5
9,5
36
39
HCl
0,5
0,5
0,1
0,1
kadar basa
perubahan warna
kuning-merah
kuning-merah
kuning-merah
kuning-merah
pH
0,4
0,4
2,2
2,2
(%)
20,14
20,14
15,26
16,54
soda
kue
3
4
6
5
boraks 5
6
caustic 7
soda 8
1
2
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
8,4
7,5
27,7
25,4
6,45
11,5
15,5
18
54
40,5
0,5
0,5
0,1
0,1
0,5
0,1
0,5
0,5
0,1
0,1
kuning-pink
kuning-pink
kuning-pink
jingga-merah
kuning-pink
kuning-orange
kuning-pink
kuning-pink
kuning-jingga
kuning-jingga
1,5
7,3
0,7
5,2
7,4
2,3
0,6
1,6
2,6
1,7
14,11
12,60
9,31
8,53
26,06
46,46
12,40
14,40
8,64
6,48
yang digunakan seharusnya sebesar 0,1 N atau 0,5 N. Hal itu dapat terjadi dikarenakan pada
pengukuran volume yang tidak tepat, penghentian pada perubahan warna yang kurang pada
kelas A dan berlebih pada kelas B serta pembacaan volume pada buret yang tidak tepat, selain
itu juga dapat dipengaruhi adanya udara luar (CO2) yang berlebih.
Pada titrasi penentuan kadar basa dilakukan dengan menggunakan sampel soda abu,
soda kue, borak dan caustic soda yang masing-masing seberat 2,5 gram tetapi dengan dua
nilai normalitas HCl yang berbeda, yaitu 0,1 N dan 0,5 N. Untuk soda abu terjadi perubahan
warna dari kuning menjadi merah pada penambahan HCl sebanyak 9,5 ml dan pH 7,4. Pada
HCl 0,5 N didapatkan kadar basa sebesar 20,14 % sedangkan pada HCl 0,1 N didapatkan
kadar basa rata-rata sebesar 15,9 %. Untuk soda kue terjadi perubahan warna dari kuning
menjadi merah muda pada penambahan HCl sebanyak 37,5 ml dan pH 2,2 pada HCl 0,5 N
dengan kadar basa rata-rata sebesar 13,36 % sedangkan pada HCl 0,1 N saat penambahan HCl
sebanyak 7,95 ml dengan pH 4,4 dan kadar basa rata-rata sebesar 8,92 %. Untuk borak terjadi
perubahan warna dari kuning menjadi merah muda saat penambahan HCl sebanyak 6,45 ml
dengan pH 7,4 pada HCl 0,5 N dengan kadar basa sebesar 26,06 % sedangkan pada HCl 0,1
N terjadi perubahan warna dari kuning menjadi orange saat penambahan HCl sebanyak 11,5
ml dengan pH 2,3 dan kadar basa sebesar 46,46 %. Untuk caustic soda HCl 0,5 N terjadi
perubahan warna dari kuning menjadi merah muda saat penambahan HCl sebanyak 11,75 ml
dengan pH 1,1 dan kadar basa rata-rata sebesar 13,4 % sedangkan pada HCl 0,1 N terjadi
perubahan warna dari kuning menjadi jingga saat penambahan HCl sebanyak 47,25 ml
dengan pH 2,15 dan kadar basa rata-rata sebesar 7,56 %.
Berdasarkan dari semua hasil praktikum, kadar basa tertinggi terjadi saat penggunaan
HCl 0,1 N dengan perubahan warna dari kuning ke orange dengan penambahan HCl sebanyak
11,5 ml pada pH 2,3 yang kadar basanya sebesar 46,46 % sedangkan kadar basa terendah
terjadi saat penggunaan HCl 0,1 N dengan perubahan warna dari kuning menjadi jingga
dengan penambahan HCl sebanyak 40,5 ml pada pH 1,7 yang kadar basanya sebesar 6,48 %.
Faktor yang mempengaruhi terhadap kadar basa adalah nilai normalitas (semakin tinggi nilai
normalitasnya maka semakin tinggi pula kadar basanya), jumlah penambahan titran (semakin
banyak volume yang ditambahkan maka semakin besar pula kadar basanya), nilai BM
(semakin banyak nilai BM-nya maka semakin besar pula kadar basanya) dan berat sampel
(semakin besar berat sampel maka akan semakin kecil kadar basanya).
4. Laporan Praktikum
a. Setiap praktikan di tugaskan untuk membuat laporan :
1. Laporan Individu
2. Laporan Kelompok
b. Laporan Individu disusun pada kertas quarto, ditulis tangan dan dimasukkan sebelum
praktikum selanjutnya dimulai.
c. Laporan Kelompok diketik pada kertas HVS ukuran quarto yang mencakup keseluruhan
materi yang di praktekkan dan dimasukkan setelah seluruh kegiatan praktikum selesai.
d. Isi Laporan meliputi :
j.
Judul Percobaan
k.
Tujuan Percobaan
l.
o.
p.
q.
Kesimpulan
r.
s.
Daftar Pustaka
6. Anggaran
Anggaran yang digunakan bersumber dari dana DIPA 2012
7. Penugasan
Pembuatan laporan oleh masing-masing kelompok sesuai dengan format yang ada.
: VIII
Hari/Tanggal
Materi Praktek
Tujuan Praktek
Metode
: Tingkat I B / I (Satu)
Jumlah Kelompok
: 8 Kelompok
Jumlah Mahasiswa
: Kontrak
: 45 Orang
: -
Orang
* Alpa
: 7
Orang
Hadir
Alat dan Bahan
Alat
Bahan
: 38 Orang
- Buret
-
- Pipet volume
- NaOH
- Erlenmeyer
- Corong
- Indikator MO
-
Orang
- HCl pekat
- H2SO4 pekat
- Asam oksalat
Aquadest
Langkah-langkah Pelaksanaan :
1.
Persiapan
Materi praktek Diberikan pada mahasiswa satu minggu sebelum praktek dilaksanakan.
Jadwal dan petugas praktek dibagi oleh Instruktur praktek meliputi petugas bagi bahan,
bagi alat dan kebersihan sebelum praktek dan sesudah praktek.
Instruktur membuat permintaan bahan dan dimasukkan kebagian keuangan tiga hari
sebelum praktek dimulai.
Sebelum praktek dimulai instruktur memeriksa kelengkapan praktek mahasiswa meliputi:
Baju Praktek Laboratorium, Papan Nama, Embling, Alas Kaki dan Buku Panduan
Praktek (Modul).
Pembagian bahan praktek untuk tiap kelompok dilakukan oleh petugas pembagi bahan
yang diawasi oleh instruktur praktek.
Kebersihan ruangan praktek dilaksanakan sebelum dan sesudah praktek yang dilakukan
oleh petugas kebersihan. Kebersihan meliputi kebersihan lantai dalam dan luar,
kebersihan alat-alat dan meja kerja.
2. Pelaksanaan Praktek
Langkah-langkah pelaksanaan sebagai berikut :
1. Membuat larutan NaOH 0,1 N
NaOH sebanyak 1,091 ditimbang dengan gelas arloji (sesuai dengan perhitungan).
NaOH tersebut dimasukkan ke dalam labu takar 250 ml, kemudian ditandabataskan.
Disimpan di dalam botol dan ditutup rapat-rapat.
C. Hasil Pengamatan
1. DATA PENGAMATAN
Pembuatan NaOH 0,1 N
BM NaOH : 40,0 g/mol
Berat NaOH : 1,091 gram
Volume NaOH : 250 ml
Standarisasi Normalitas lautan NaOH dengan asam oksalat ( H2C2O4 )
Massa oksalat : 0,632 gram
BM oksalat : 126,07 gram/mol
Volume pengenceran : 100 ml
NO. Volume Oksalat Indikator Volume NaOH Perubahan warna
1. 25 ml PP 3 tetes 24 ml Jernih merah muda
2. 25 ml PP 3 tetes 23,6 ml Jernih merah muda
3. 25 ml PP 3 tetes 24 ml Jernih merah muda
Pembuatan larutan HCl 0,1 N
Volume diambil HCl : 0,83 ml
BM HCl pekat : 36,5 g/mol
BD HCl pekat : 1,19 gr/ml
Prosen HCl pekat : 37 %
Volume pengenceran : 100 ml
Standarisasi larutan HCl dengan larutan Na2B4O7
Massa Borat : 1,903 gram
BM Borat : 381,37 g/mol
Volume pengenceran : 100 ml
NO. Volume HCl
Volume Na2B4O7
Indikator
Perubahan warna
1.
25 ml
30,4 ml
MO 3 tetes
Kuning Orange
2.
25 ml
30,3 ml
MO 3 tetes
Kuning Orange
3.
25 ml
30,9 ml
MO 3 tetes
Kuning Orange
Indikator
Volume NaOH
Perubahan warna
1.
25 ml
PP 3 tetes
18,4 ml
2.
25 ml
PP 3 tetes
18,6 ml
3.
25 ml
PP 3 tetes
18,8 ml
2. PERHITUNGAN
Pembuatan NaOH 0,1 N
Massa NaOH yang ditimbang = 1,047 gram
N NaOH=(Massa NaOH)/(BE NaOH) x 1000/(V (ml))
Massa NaOH = N NaOH x BE NaOH x V (ml) : 1000
=(0,1 N)x (40 gr/mol)/1 x (250 ml)/(1000 ml)
= 1 gram
Penentuan normalitas larutan NaOH 0,1 N dengan asam oksalat.
Normalitas asam oksalat
Massa asam oksalat = 0,632 gram
BM asam oksalat = 126,07 gr/mol
Volume asam oksalat = 100 ml
Maka,
N C2H2O4.H2O
N C2H2O4.H2O
* Volume NaOH
V rata NaOH=( 24 +23,6 + 24 )ml/3
= 23,87 ml
* Normalitas NaOH
V NaOH x N NaOH
= V Oksalat x N Oksalat
N NaOH
N NaOH
(N x V x M)/(10n x K x L)
x=
x=
= ((30,4+30,3+30,7 ))/3
= 30,467 ml
= V Na2B4O7 x N Na2B4O7
NHCl
= (V Na2B4O7 xN Na2B4O7)/VHCl
= (30,467 ml x 0,0998N)/(25 ml)
= 0,1216 N
(N x V x M)/(10n x K x L)
K =
(N x V x m)/(10n x L x X)
44,936 %
= 18,6 ml x 0,105 N
N sampel
basa. Pada percobaan ini HCl distandarisasi dengan Na-Borat. Sedangkan alkalimetri yaitu
analisis secara volumetric dengan larutan standar asam.
Pada
percobaan
ini,
NaOH
distandarisasi
menggunakan
asam
oksalat.
Tujuan dari standarisasi adalah menentukan konsentrasi larutan setepat mungkin, sebab belum
tentu dalam pembuatan HCl dan NaOH didapat normalitas 0,1 N,bisa kurang bisa lebih. Pada
pembuatan larutan asam oksalat 0,1 N diperoleh perhitungan 0,1003 N sebab pada saat
penimbangan padatannya tidak diperoleh tepat 0,63 gr, tetapi 0,632 gr. Begitu juga pada
pembuatan Na-Borat, penimbangannya 1,903 gr seharusnya 1,906 gr, sehingga diperoleh
normalitas sebesar 0,0998 N.
Percobaan pertama yaitu membuat larutan NaOH 0,1 N. NaOH adalah basa kuat yang
dapat larut dalam air, dan biasanya digunakan untuk pembuatan larutan alkali standar, selain
itu harganya juga murah. Tetapi NaOH harus di standarisasai terlebih dahulu karena tidak
satupun dari hidroksida padat ini dapat diperoleh murni, sehingga suatu larutan standar tidak
dapat dibuat dengan melarutkan suatu bobot yang diketahui dalam volume air tertentu. NaOH
sangat higroskopis dan selalu terdapat sejumlah tertentu alkali karbonat dan air.
Pada percobaan ini, NaOH distandarisasi dengan asam oksalat karena agar lebih stabil dengan
adanya 2 valensi pada asam oksalat. Dan untuk mengindikasi adanya perubahan pH maka
digunakan indicator PP. Dengan adanya indicator PP, maka dapat diketahui titik ekivalen
dengan berubahnya warna larutan dari bening menjadi merah muda. Dari hasil percobaan
diketahui bahwa volume NaOH untuk titrasi adalah 23,87 ml sehingga normalitas NaOH hasil
standarisasi yaitu 0,105 N.
Untuk pembuatan larutan HCL 0,1 N dari HCL 37% dalam 100 ml harus diambil
0,83 ml. Standarisasi HCl dengan Na-Borat menggunakan indicator MO (Metil Orange).
Titrasi dihentikan setelah terjadi perubahan warna dari kuning menjadi orange. Terjadinya
perubahan warna merupakan akibat reaksi yang menunjukkan perbedaan pH.
Reaksi yang terjadi sebagai berikut :
Na2B4O7 + 5 H2O + 2 HCl 2 NaCl + 4 H3BO3
Percobaan kedua yaitu menentukan normaitas larutan NaOH 0,1 N dengan asam
oksalat.Pertama,dilakukan terlebih dahulu pengenceran asam oksalat 0,63 gram ke dalam
erlenmeyer 100 ml.Setelah dilakukak pengenceran,selanjutnya dilakukan titrasi dengan
maksud mencari titik ekivalen atau titik akhir titrasi guna standarisasi normalitas larutan
NaOH dengan asam oksalat.titik ekivalen atau titik akhir titrasi selesai dilakukan saat terjadi
perubahan warna.Untuk mengetahui adanya perubahan warna,digunakan indicator PP yang
dicampur pada larutan oksalat.Saat dititrasi,larutan oksalat berwarna jernih dan setelah
dititrasi dengan NaOH,ternyata terjadi perubahan warna menjadi merah muda yang
menghabiskan volume NaOH sebanyak 24,7 ml. Setelah diperoleh beberapa data,didapat nilai
normalitas oksalat sebesar 0,0999 N.
Percobaan selanjutnya yaitu membuat larutan HCl 0,1 N.dimana akan dibuat larutan
HCl 0,1 N sebanyak 100 ml.Metode yang digunakan sama seperti yang sebelumnya yaitu
dengan pengenceran.Hanya saja pada percobaan yang ketiga ini harus menentukan seberapa
banyak volume HCl pekat yang diperlukan.Untuk melakukan perhitungan,terlebih dahulu
dicari data-data seperti volume HCl yang diambil,berat molekul HCl pekat,massa jenis HCl
pekat ,serta prosen HCl pekat nya.Setelah diperoleh data tersebut,didapat hasil bahwa
diperlukan HCl sebanyak 1,227 ml.
Kemudian dilanjutkan dengan percobaan yang ke empat yaitu Standarisasi larutan HCl
dengan larutan Na2B4O7.Dari percobaan diperoleh data massa Borat sebanyak 1,906 gram
dan berat jenis Borat sebesar 381,37 gr/mol.Setelah dititrasi,diperoleh perubahan warna dari
merah muda menjadi kuning.Percobaan yang terakhir yaitu penentuan larutan sampel 25%
yang diambil 5ml dan diencerkan menjadi 250 ml diambil 10 ml untuk sampelnya dan setelah
dilakukan titrasi ternyata dihabiskan volume NaOH rata sebanyak 12,05 ml.
4. Laporan Praktikum
a. Setiap praktikan di tugaskan untuk membuat laporan :
1. Laporan Individu
2. Laporan Kelompok
b. Laporan Individu disusun pada kertas quarto, ditulis tangan dan dimasukkan sebelum
praktikum selanjutnya dimulai.
c. Laporan Kelompok diketik pada kertas HVS ukuran quarto yang mencakup keseluruhan
materi yang di praktekkan dan dimasukkan setelah seluruh kegiatan praktikum selesai.
d. Isi Laporan meliputi :
a)
Judul Percobaan
b) Tujuan Percobaan
c)
f)
h) Kesimpulan
i)
j)
Daftar Pustaka
: IX
Hari/Tanggal
Materi Praktek
Tujuan Praktek
Metode
: Tingkat I B / I (Satu)
Jumlah Kelompok
: 8 Kelompok
Jumlah Mahasiswa
: Kontrak
: 45 Orang
: -
Orang
* Alpa
: 7
Orang
Hadir
Alat dan Bahan
Alat
Bahan
Orang
: 38 Orang
- Tabung Reaksi
-
Gelas kimia
Thermometer
- Logam Al
- Rak tabung
- Pipet tetes
- Gelas ukur
- Pemanas
- Logam Fe
- Pb(NO3)2
- H2O2 1 M
Zn(NO3)2
- PbNO3
MnO2 padat
FeCl3
- KI 0,1 M
NaOH 2 M
Larutan Kanji 1%
- Aquadest
- KMnO4
Langkah-langkah Pelaksanaan :
1.
Persiapan
Materi praktek Diberikan pada mahasiswa satu minggu sebelum praktek dilaksanakan.
Jadwal dan petugas praktek dibagi oleh Instruktur praktek meliputi petugas bagi bahan,
bagi alat dan kebersihan sebelum praktek dan sesudah praktek.
Instruktur membuat permintaan bahan dan dimasukkan kebagian keuangan tiga hari
sebelum praktek dimulai.
Sebelum praktek dimulai instruktur memeriksa kelengkapan praktek mahasiswa meliputi:
Baju Praktek Laboratorium, Papan Nama, Embling, Alas Kaki dan Buku Panduan
Praktek (Modul).
Pembagian bahan praktek untuk tiap kelompok dilakukan oleh petugas pembagi bahan
yang diawasi oleh instruktur praktek.
Kebersihan ruangan praktek dilaksanakan sebelum dan sesudah praktek yang dilakukan
oleh petugas kebersihan. Kebersihan meliputi kebersihan lantai dalam dan luar,
kebersihan alat-alat dan meja kerja.
2. Pelaksanaan Praktek
Langkah-langkah pelaksanaan sebagai berikut :
- Menentukan Beberapa reaksi redoks
Logam Aluminium (Al), Tembaga (Cu), dan Besi (Fe)
Logam Al
Logam Cu
Logam Fe
Al + Pb(NO3)2
bereaksi
Al + Zn(NO3)2
bereaksi
Al + NaNO3
tidak bereaksi
Cu + Pb(NO3)2
tidak bereaksi
Cu + Zn(NO3)2
tidak bereaksi
Cu + NaNO3
tidak bereaksi
Fe + Pb(NO3)2
bereaksi
Fe + Zn(NO3)2
tidak bereaksi
Fe + NaNO3
tidak bereaksi
Pereaksi
Hasil Pengamatan
Keterangan
1. Al + Pb(NO3)2
2. Al + Zn(NO3)2
Terjadi reaksi.
Terjadi reaksi
3. Al + NaNO3
Tetap
4. Cu + Pb(NO3)2
Tetap
5. Cu + Zn(NO3)2
Tetap
6. Cu + NaNO3
Tetap
7. Fe + Pb(NO3)2
Larutan keruh
Terjadi reaksi
8. Fe + Zn(NO3)2
Tetap
9. Fe + NaNO3
Tetap
Terjadi reaksi
Bening kuning
Terjadi reaksi
Terjadi reaksi
H2O2 + H2SO4 +
KI
H2O2 + H2SO4 +
Kuning pekatbiru
KI
lembayung
Terjadi reaksi
Terjadi reaksi
Terjadi reaksi
b. Laporan Individu disusun pada kertas quarto, ditulis tangan dan dimasukkan sebelum
praktikum selanjutnya dimulai.
c. Laporan Kelompok diketik pada kertas HVS ukuran quarto yang mencakup keseluruhan
materi yang di praktekkan dan dimasukkan setelah seluruh kegiatan praktikum selesai.
d. Isi Laporan meliputi :
a)
Judul Percobaan
b) Tujuan Percobaan
c)
f)
j)
Daftar Pustaka
:X
Hari/Tanggal
Materi Praktek
Tujuan Praktek
Metode
: Tingkat I B / I (Satu)
Jumlah Kelompok
: 8 Kelompok
Jumlah Mahasiswa
: Kontrak
: 45 Orang
Hadir
Alat dan Bahan
Orang
* Izin
: -
Orang
* Alpa
: 7
Orang
: 38 Orang
Alat
- Buret
- Klem
- Statif
- Erlenmeyer
- Pembakar spritus
- Kaki tiga
- Alas kasa
- Pipet volum
- Gelas ukur
- Corong
Bahan
- KMnO4 0,1 N
- H2SO4 4N
- Aquadest
Langkah-langkah Pelaksanaan :
1.
Persiapan
Materi praktek Diberikan pada mahasiswa satu minggu sebelum praktek dilaksanakan.
Jadwal dan petugas praktek dibagi oleh Instruktur praktek meliputi petugas bagi bahan,
bagi alat dan kebersihan sebelum praktek dan sesudah praktek.
Instruktur membuat permintaan bahan dan dimasukkan kebagian keuangan tiga hari
sebelum praktek dimulai.
Sebelum praktek dimulai instruktur memeriksa kelengkapan praktek mahasiswa meliputi:
Baju Praktek Laboratorium, Papan Nama, Embling, Alas Kaki dan Buku Panduan
Praktek (Modul).
Pembagian bahan praktek untuk tiap kelompok dilakukan oleh petugas pembagi bahan
yang diawasi oleh instruktur praktek.
Kebersihan ruangan praktek dilaksanakan sebelum dan sesudah praktek yang dilakukan
oleh petugas kebersihan. Kebersihan meliputi kebersihan lantai dalam dan luar,
kebersihan alat-alat dan meja kerja.
2. Pelaksanaan Praktek
Langkah-langkah pelaksanaan sebagai berikut :
Pembakuan larutan standar sekunder kaliumpermanganat (KMnO4)
-
Dititrasi dengan KMnO4 dalam keadaan panas sampai terbentuk endapan merah muda
Titrasi blanko
Volume
KmnO4
(ml)
Blanko
(ml)
17,4
17,1
17,25
0,1
0,1
0,1
Perhitungan
Dari tabel data hasil pembakuan larutan KMnO 4 dan titrasi Blanko, bisa dihitung kadar
KMnO4
N KmnO4 =
Dari tabel data hasil titrasi sampel oleh larutan KMnO4 yang telah dibakukan,
diperoleh perhitungan sebagai berikut:
Vsampel x Nsampel = V KMnO4 x N KMnO4
Nsampel = (V KMnO4 x N KMnO4 ) / Vsampel
4. Nsampel = (4,7 x 0,046) / 10 = 0,02162 N
5. Nsampel = (4,5 x 0,046) / 10 = 0,0207 N
6. Nsampel = (4,0 x 0,046) / 10 = 0,0184 N
NRata-rata = (0,02162 + 0,0207 N +0,0184 N) / 3 = 0,02024 N
Pembahasan Hasil Praktikum
Pada percobaan titrasi reduksi oksidasi Permanganometri ini dilakukan sebanyak 7
kali titrasi, di antaranya 2 kali titrasi pembakuan larutan standar sekunder KMnO4, 2 kali
titrasi blanko pada pembakuan dan 3 kali titrasi penetapan kadar Asam Oksalat
(H2C2O4). Pada titrasi ini, Asam Oksalat ditirasi dalam keadaan panas oleh larutan
KMnO4 yang berwarna ungu pekat. Hal ini dilakukan agar proses untuk mencapai titik
akhir titrasi berlangsung cepat. Namun pada kenyataannya, pada percobaan yang
dilakukan, titik akhir yang normalnya dapat dicapai pada 8 mL 11 mLKMnO4, bisa
tercapai pada 17 mL KMnO4. Proses terbentuknya larutan berwarna merah muda dinilai
terlalu lama. Hal ini terjadi karena larutan dalam Erlenmeyer yang dititrasi KMnO4 tidak
terlalu panas, sehingga reaksi menjadi lambat. Sumber-sumber kesalahan pada titrasi
permanganometri, antara lain terletak pada larutan pentiter KMnO4 pada buret. Apabila
percobaan dilakukan dalam waktu yang lama, larutan KMnO4 pada buret yang terkena
sinar
akan
terurai
menjadi
MnO2,
sehingga
pada
titik
akhir
titrasi
akan
diperoleh pembentukan presipitat coklat yang seharusnya adalah larutan berwarna merah
rosa. Penambahan KMnO4 yang terlalu cepat pada larutan seperti H2C2O4 yang telah
ditambahkan H2SO4 dan telah dipanaskan cenderung menyebabkan reaksi antara MnO4dengan Mn2+
MnO4- + 3Mn2+ + 2H2O 5MnO2 + 4H+
Penambahan KMnO4 yang terlalu lambat pada larutan seperti H2C2O4 yang telah
ditambahkan H2SO4 dan telah dipanaskan mungkin akan terjadi kehilangan oksalat
karena membentuk peroksida yang kemudian terurai menjadi air.
H2C2O4+O2 H2O2+ 2CO2H2O2 H2O + O2
Hal ini dapat menyebabkan pengurangan jumlah KMnO4 yang diperlukan untuk
titrasi yang pada akhirnya akan timbul kesalahan titrasi permanganometri yang
dilaksanakan.
4. Laporan Praktikum
a. Setiap praktikan di tugaskan untuk membuat laporan :
1. Laporan Individu
2. Laporan Kelompok
b. Laporan Individu disusun pada kertas quarto, ditulis tangan dan dimasukkan sebelum
praktikum selanjutnya dimulai.
c. Laporan Kelompok diketik pada kertas HVS ukuran quarto yang mencakup keseluruhan
materi yang di praktekkan dan dimasukkan setelah seluruh kegiatan praktikum selesai.
d. Isi Laporan meliputi :
a)
Judul Percobaan
b) Tujuan Percobaan
c)
f)
j)
Daftar Pustaka
7. Penugasan
Pembuatan laporan oleh masing-masing kelompok sesuai dengan format yang ada.
: XI
Hari/Tanggal
Materi Praktek
Tujuan Praktek
Metode
Tingkat/Semester
: Tingkat I B / I (Satu)
Jumlah Kelompok
: 8 Kelompok
Jumlah Mahasiswa
: Kontrak
: 45 Orang
: -
Orang
* Alpa
: 7
Orang
Hadir
Alat dan Bahan
Alat
Orang
: 38 Orang
- Buret
- Klem
- Statif
- Erlenmeyer
- Pembakar spritus
- Kaki tiga
- Alas kasa
- Pipet volum
- Gelas ukur
- aquadest
- asam asetat
- Corong
Bahan
- aluminium foil
- asam sulfat 10 %
- kertas perkamen
- KI
- Vitamin C
- larutan baku I2 0,0960N
- tissue
Langkah-langkah Pelaksanaan :
1.
Persiapan
Materi praktek Diberikan pada mahasiswa satu minggu sebelum praktek dilaksanakan.
Jadwal dan petugas praktek dibagi oleh Instruktur praktek meliputi petugas bagi bahan,
bagi alat dan kebersihan sebelum praktek dan sesudah praktek.
Instruktur membuat permintaan bahan dan dimasukkan kebagian keuangan tiga hari
sebelum praktek dimulai.
Sebelum praktek dimulai instruktur memeriksa kelengkapan praktek mahasiswa meliputi:
Baju Praktek Laboratorium, Papan Nama, Embling, Alas Kaki dan Buku Panduan
Praktek (Modul).
Pembagian bahan praktek untuk tiap kelompok dilakukan oleh petugas pembagi bahan
yang diawasi oleh instruktur praktek.
Kebersihan ruangan praktek dilaksanakan sebelum dan sesudah praktek yang dilakukan
oleh petugas kebersihan. Kebersihan meliputi kebersihan lantai dalam dan luar,
kebersihan alat-alat dan meja kerja.
2. Pelaksanaan Praktek
Langkah-langkah pelaksanaan sebagai berikut :
Pembuatan larutan baku Iodin 0,1 N
Ditambahkan ke dalam gelas piala yang berisi 12,7 g Iodin, diaduk hingga semua
iodine larut.
Dipindahkan ke dalam labu ukur, cukupkan volumenya hingga 1000 mL, lalu
dihomogenkan.
Simpan dalam botol tertutup dan berwarna coklat pada tempat yang gelap
Timbang seksama 150 mg As2O3 murni, pindahkan ke dalam gelas piala 400 mL.
Dilarutkan dalam 20 mL NaOH 0,1 N dengan sedikit pemanasan.
Diencerkan dengan 40 mL air suling
Ditambahkan 2 tetes jingga metil dan ditetesi dengan HCl hingga larutan berubah warna
dari kuning menjadi jingga.
Ditambahkan 2 g Natrium Karbonat dan ditambahkan 50 mL air suling.
Ditambahkan 3 mL larutan kanji dan dititrasi dengan larutan Iodin hingga warna biru
yang stabil.
Diulangi perlakuan 2 kali lagi.
Dihitung normalitas larutan Iodin tersebut.(Tiap mL Iodin 0,1 N setara dengan 49,96 mg
As2O3 )
Berat sampel
0,1572
0,5031
Volume Titran
6
3
Perubahan
Kuning pucat
Biru tepat hilang
Perhitungan
Mg rek sampel = Mg rek larutan baku
Mg/BE = V.N
Mg = V. N. BE
= 6.0,1067.249,68
= 159,84 mg
= 0,1598 g
% kadar
lenyap sehingga titik akhir tidak kelihatan tajam lagi. Setelah penambahan indikator kanji,
lalu dititrasi kembali dengan larutan baku NaS2O3 sampai larutan menjadi bening.
Adapun alasan dilakukan titrasi kembali, yakni :
1.
Ketika I2 masih banyak, otomatis ketika penambahan langsung dengan indikator kanji
maka akan menyebabkan ikatan yang terbentuk menjadi sukar untuk terlepas.
2.
Dengan iod memberi sesuatu yang kompleks yang tak dapat larut dalam air, sehingga
kanji tidak boleh ditambahkan terlalu dini dalam titrasi.
4. Laporan Praktikum
a. Setiap praktikan di tugaskan untuk membuat laporan :
1. Laporan Individu
2. Laporan Kelompok
b. Laporan Individu disusun pada kertas quarto, ditulis tangan dan dimasukkan sebelum
praktikum selanjutnya dimulai.
c. Laporan Kelompok diketik pada kertas HVS ukuran quarto yang mencakup keseluruhan
materi yang di praktekkan dan dimasukkan setelah seluruh kegiatan praktikum selesai.
Judul Percobaan
b) Tujuan Percobaan
c)
f)
j)
Daftar Pustaka
: XII
Hari/Tanggal
Materi Praktek
Tujuan Praktek
Metode
: Tingkat I B / I (Satu)
Jumlah Kelompok
: 8 Kelompok
Jumlah Mahasiswa
: Kontrak
: 45 Orang
Hadir
Alat dan Bahan
Alat
Orang
* Izin
: -
Orang
* Alpa
: 7
Orang
: 38 Orang
- Buret
- Klem
- Statif
- Erlenmeyer
- Pembakar spritus
- Kaki tiga
- Alas kasa
- Pipet volum
- Gelas ukur
- aquadest
- asam asetat
- Corong
Bahan
- aluminium foil
- asam sulfat 10 %
- kertas perkamen
- KI
- Vitamin C
- larutan baku I2 0,0960N
- tissue
Langkah-langkah Pelaksanaan :
1.
Persiapan
Materi praktek Diberikan pada mahasiswa satu minggu sebelum praktek dilaksanakan.
Jadwal dan petugas praktek dibagi oleh Instruktur praktek meliputi petugas bagi bahan,
bagi alat dan kebersihan sebelum praktek dan sesudah praktek.
Instruktur membuat permintaan bahan dan dimasukkan kebagian keuangan tiga hari
sebelum praktek dimulai.
Sebelum praktek dimulai instruktur memeriksa kelengkapan praktek mahasiswa meliputi:
Baju Praktek Laboratorium, Papan Nama, Embling, Alas Kaki dan Buku Panduan
Praktek (Modul).
Pembagian bahan praktek untuk tiap kelompok dilakukan oleh petugas pembagi bahan
yang diawasi oleh instruktur praktek.
Kebersihan ruangan praktek dilaksanakan sebelum dan sesudah praktek yang dilakukan
oleh petugas kebersihan. Kebersihan meliputi kebersihan lantai dalam dan luar,
kebersihan alat-alat dan meja kerja.
2. Pelaksanaan Praktek
Langkah-langkah pelaksanaan sebagai berikut :
Pembakuan I2
Vol I2
10 ml
10 ml
Rata rata
Volume Na2S2O3
11ml
10,2ml
10,6ml
Perhitungan
V1 . N
10. N1
= V2 . N2
= 10,6 . 0,4762.
N1
= 0,5048N (I2)
Pembakuan Na2S2O3
Vol K2Cr2O7
10 ml
10 ml
Rata rata
Volume Na2S2O3
2,2ml
2ml
2,1ml
Perhitungan
V1 . N1
10 .0,1
= V2 .N2
= 2,1 . N2
N2
= 0,4762 N (Na2S2O3)
Volume I2
11,2ml
11ml
11,1ml
Perhitungan
% kadar Vitamin C yaitu :
% Kadar = V (ml) x N x BE x 100 %
Bs
% Kadar = 11,1 ml x 0,5048 N x 0,008806
x 100%
0,4 g
% Kadar = 123,3 %
Pembahasan Hasil Praktikum
Iodimetri merupakan metoda titrasi atau volumetri yang pada penentuan atau
penetapan berdasar pada jumlah I2 (iodium) yang bereaksi dengan sampel atau terbentuk
dari hasil reaksi antara sampel dengan ion iodida (I-).
Dalam praktikum iodimetri, sampel yang ditentukan kadarnya adalah Vitamin C
dengan metode titrasi langsung. Langkah awal dalam percobaan ini yaitu ditimbang
sebanyak 0,4 g lalu dimasukkan ke dalam Erlenmeyer dan dilarutkan dengan 100 ml air
bebas karbon dioksida dan 25 ml asam sulfat encer. titrasi dengan larutan baku Iodium
0,5048 N menggunakan indikator kanji. Titrasi dihentikan ketika warna biru oleh
kompleks iodium-amilum(kanji) terlepas sehingga berubah warna dari warna biru tua
hingga bening.
Pada titrasi iodometri-iodimetri terdapat banyak sekali kesalahan yaitu pada saat
titik akhir tercapai dan kadar yang didapat.hal ini dikarenakan:
1.
2.
3.
Pada saat pengenceran sampel,sampel terlalu encer sehingga sulit menentukan titik
akhir
Jadi pada titrasi iodometri-iodimetri titrasi harus benar-benar tertutup dan perlu
b. Laporan Individu disusun pada kertas quarto, ditulis tangan dan dimasukkan sebelum
praktikum selanjutnya dimulai.
c. Laporan Kelompok diketik pada kertas HVS ukuran quarto yang mencakup keseluruhan
materi yang di praktekkan dan dimasukkan setelah seluruh kegiatan praktikum selesai.
d. Isi Laporan meliputi :
a)
Judul Percobaan
b) Tujuan Percobaan
c)
f)
j)
Daftar Pustaka
: XIII
Hari/Tanggal
Materi Praktek
Tujuan Praktek
Metode
: Tingkat I B / I (Satu)
Jumlah Kelompok
: 8 Kelompok
Jumlah Mahasiswa
: Kontrak
: 45 Orang
Hadir
Alat dan Bahan
Orang
* Izin
: -
Orang
* Alpa
: 7
Orang
: 38 Orang
Alat
- Buret
- Klem
- Statif
- Erlenmeyer
- Pembakar spritus
- Kaki tiga
- Alas kasa
- Pipet volum
- Gelas ukur
- Corong
Bahan
- AgNO3
- indikator K2CrO4
- tissue
Langkah-langkah Pelaksanaan :
1.
Persiapan
Materi praktek Diberikan pada mahasiswa satu minggu sebelum praktek dilaksanakan.
Jadwal dan petugas praktek dibagi oleh Instruktur praktek meliputi petugas bagi bahan,
bagi alat dan kebersihan sebelum praktek dan sesudah praktek.
Instruktur membuat permintaan bahan dan dimasukkan kebagian keuangan tiga hari
sebelum praktek dimulai.
Sebelum praktek dimulai instruktur memeriksa kelengkapan praktek mahasiswa meliputi:
Baju Praktek Laboratorium, Papan Nama, Embling, Alas Kaki dan Buku Panduan
Praktek (Modul).
Pembagian bahan praktek untuk tiap kelompok dilakukan oleh petugas pembagi bahan
yang diawasi oleh instruktur praktek.
Kebersihan ruangan praktek dilaksanakan sebelum dan sesudah praktek yang dilakukan
oleh petugas kebersihan. Kebersihan meliputi kebersihan lantai dalam dan luar,
kebersihan alat-alat dan meja kerja.
2. Pelaksanaan Praktek
Langkah-langkah pelaksanaan sebagai berikut :
Dikocok kuat menjelang titik akhir sampai terbentuk endapan merah bata
Volume AgNO3
10 ml
13,5 ml
10 ml
13 ml
Rata- rata
13,25 ml
V1 x N1
10 x 0,03
= V2 x N2
= 13,5 x N2
0,0222 = N2
V1 x N1
= V2 x N2
10 x 0,03
= 13 x N2
0,0230 = N2
Kadar AgNO3 = 0,0222 + 0,0230 = 0,0226 N
2
Penentuan Kadar Sampel
Volume Sampel
10 ml
10 ml
10 ml
Rata-rata
V1 x N1
= V2 x N2
10 x N1
= 20,8 x 0,0226
N1
= 0,047008
V1 x N1
= V2 x N2
10 x N1
= 22,5 x 0,0226
N1
= 0,05085
Volume AgNO3
20,8 ml
22,5 ml
23 ml
22,1 ml
V1 x N1
= V2 x N2
10 x N1
= 23 x 0,0226
N1
= 0,05198
Kadar sampel
b. Laporan Individu disusun pada kertas quarto, ditulis tangan dan dimasukkan sebelum
praktikum selanjutnya dimulai.
c. Laporan Kelompok diketik pada kertas HVS ukuran quarto yang mencakup keseluruhan
materi yang di praktekkan dan dimasukkan setelah seluruh kegiatan praktikum selesai.
d. Isi Laporan meliputi :
a) Judul Percobaan
b) Tujuan Percobaan
c) Dasar teori yang berkaitan dengan percobaan
d) Alat dan Bahan yang digunakan
e) Cara Kerja/ Prosedur Kerja
f)
j)
Daftar Pustaka
: XIV
Hari/Tanggal
Materi Praktek
Tujuan Praktek
Metode
: Tingkat I B / I (Satu)
Jumlah Kelompok
: 8 Kelompok
Jumlah Mahasiswa
: Kontrak
: 45 Orang
Hadir
Alat dan Bahan
Orang
* Izin
: -
Orang
* Alpa
: 7
Orang
: 38 Orang
Alat
- Buret
- Klem
- Statif
- Erlenmeyer
- Pembakar spritus
- Kaki tiga
- Alas kasa
- Pipet volum
- Gelas ukur
- Corong
Bahan
- AgNO3
- indikator K2CrO4
- tissue.
Langkah-langkah Pelaksanaan :
1.
Persiapan
Materi praktek Diberikan pada mahasiswa satu minggu sebelum praktek dilaksanakan.
Jadwal dan petugas praktek dibagi oleh Instruktur praktek meliputi petugas bagi bahan,
bagi alat dan kebersihan sebelum praktek dan sesudah praktek.
Instruktur membuat permintaan bahan dan dimasukkan kebagian keuangan tiga hari
sebelum praktek dimulai.
Sebelum praktek dimulai instruktur memeriksa kelengkapan praktek mahasiswa meliputi:
Baju Praktek Laboratorium, Papan Nama, Embling, Alas Kaki dan Buku Panduan
Praktek (Modul).
Pembagian bahan praktek untuk tiap kelompok dilakukan oleh petugas pembagi bahan
yang diawasi oleh instruktur praktek.
Kebersihan ruangan praktek dilaksanakan sebelum dan sesudah praktek yang dilakukan
oleh petugas kebersihan. Kebersihan meliputi kebersihan lantai dalam dan luar,
kebersihan alat-alat dan meja kerja.
2. Pelaksanaan Praktek
Langkah-langkah pelaksanaan sebagai berikut :
= 0,1 N
V NaCl
= 25 ml
Percobaan 1
Hasil dari percobaan 1 didapatkan V AgNO = 3,2 ml
Percobaan 2
Hasil dari percobaan 2 didapatkan V AgNO = 3,2 ml
Maka V rata-rata
= (3,2+3,2) / 2
= 3,2 ml
Maka N NaCl adalah
V1.N1 = V2. N2
3,2 . 0,1 = 25 N2
N2 = (3,2 . 0,1) / 25
N2 = 0,0128
N2 = 1,28 X 10-2 N
Jadi N NaCl = 1,28 X 10-2 N
Pembahasan Hasil Praktikum
Argentometri merupakan salah satu cara untuk menentukan kadar zat dalam suatu
larutan yang dilakukan dengan titrasi berdasar pembentukan endapan dengan ion Ag+.
Metode Volhard menggunakan NH4SCN atau KSCN sebagai titrant, dan larutan Fe3+ sebagai
indikator. Sampai dengan titik ekivalen harus terjadi reaksi antara titrant dan Ag, membentuk
endapan putih.
Argentometri merupakan analisis volumetri berdasarkan atas reaksi pengendapan
dengan menggunakan larutan standar argentum. Atau dapat juga diartikan sebagai cara
pengendapan atau pengendapan kadar ion halida atau kadar Ag+ itu sendiri dari reaksi
terbentuknya endapan dan zat uji dengan titran AgNO3.
Larutan AgNO3 dan larutan NaCl, pada awalnya masing-masing merupakan larutan
yang jernih dan tidak berwarna. Ketika NaCl ditambah dengan garam natrium bikarbonat
yang berwarna putih, larutan tetap jernih tidak berwarna, dan garam tersebut larut dalam
larutan. Penambahan garam ini dimaksudkan agar pH larutan tidak terlalu asam ataupun
terlalu basa, atau dapat dikatakan garam ini sebagai buffer. Larutan kemudian berubah
menjadi kuning mengikuti warna K2CrO4 yang merupakan indikator.
Setelah dititrasi dengan AgNO3, awalnya terbentuk endapan berwarna putih yang
merupakan AgCl. Ketika NaCl sudah habis bereaksi dengan AgNO 3, sementara jumlah
AgNO3 masih ada, maka AgNO3 kemudian bereaksi dengan indikator K2CrO4 membentuk
endapan Ag2CrO4 yang berwarna krem.
Dalam titrasi ini, titrasi perlu dilakukan secara cepat dan pengocokan harus juga
dilakukan secara kuat agar Ag+ tidak teroksidasi menjadi AgO yang menyebabkan titik akhir
titrasi menjadi sulit tercapai.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan. Parameter-parameter yang penting adalah:
1. Temperatur: Kelarutan bertambah dengan naiknya temperatur. Kadangkala endapan yang
baik terbentuk pada larutan panas, tetapi jangan dilakukan penyaringan terhadap larutan panas
karena pengendapan dipengaruhi oleh faktor temperatur.
2. Sifat pelarut: Garam-garam anorganik lebih larut dalam air. berkurangnya kelarutan di
dalam pelarut organik dapat digunakan sebagai dasr pemisahan dua zat.
3. Efek
ion
sejenis:
Kelarutan
enddapan
dalam
air
berkurang
jika
larutan
tersebut mengandung satu ion-ion penyusun endapan, sebab pembatasan Ksp. Baik kation
maupun anion yang ditambahkan, mengurangi konsentrasi ion penyusun endapan sehingga
endapan garam bertambah. Suatu endapan umumnya lebih dapat larut dalam air mumi
daripada dalam suatu larutan yang mengandung salah satu ionendapan. Pentingnya efek ion
sejenis dalam mengendapkan secara lengkap dalam analisis
dengan mudah.
Dalam mencuci endapan di mana susut karena melarut mungkin cukup berarti. Dapatlah
digunakan suatu ion sejenis dalam cairan pencuci untuk mengurangi kelarutan. Ion itu harus
juga ion dari zat pengendap, dan tentu saja bukan ion yang sedang diselidiki. 4. Efek ion-ion
lain: Beberapa endapan bertambah kelarutannya bila dalam larutan terdapat garam-garam
yang berbeda dengan endapan. Hal ini disebut sebagai efek garam netral atau efek aktivitas.
Semakin kecil koef sien aktivitas dari dua buah ion, semakin besar hasil kali konsentrasi
molar ion-ion yang dihasilkan.
4. Pengaruh hidrolisis: jika garam dari asam lemah dilarutkan dalam air, akan menghasilkan
perubahan (H+). Kation dari spesies gararn mengalami hidrolisis sehingga menambah
kelarutannya.
5. Pengaruh kompleks: Kelarutan garam yang sedikit larut merupakan fimgsi konsentrasi zat
lain yang membentuk kompleks dengan kation garam tersebut.
Reaksi yang menghasilkan endapan dapat dimanfaatkan untuk analisissecara titrasi jika
reaksinya berlangsung cepat, dan kuantitatif serta titik akhir dapat dideteksi. Beberapa reaksi
pengendapan berlangsung lambat dan mengalami keadaan lewat jenuh.
4. Laporan Praktikum
a. Setiap praktikan di tugaskan untuk membuat laporan :
1. Laporan Individu
2. Laporan Kelompok
b. Laporan Individu disusun pada kertas quarto, ditulis tangan dan dimasukkan sebelum
praktikum selanjutnya dimulai.
c. Laporan Kelompok diketik pada kertas HVS ukuran quarto yang mencakup keseluruhan
materi yang di praktekkan dan dimasukkan setelah seluruh kegiatan praktikum selesai.
d. Isi Laporan meliputi :
a)
Judul Percobaan
b) Tujuan Percobaan
c)
f)
j)
Daftar Pustaka