DISUSUN OLEH :
TIM DOSEN KEBIDANAN
Alhamdulillah, segala puji syukur kehadirat Nya atas begitu banyak nikmat dan rahmat
yang dilimpahkan kepada tim penyusun, sehingga Modul Praktikum Pengantar Asuhan
Kebidanan ini dapat diselesaikan dengan baik dan lancar.
Buku ini merupakan acuan praktikum mata kuliah Pengantar Asuhan Kebidanan yang dapat
digunakan oleh dosen maupun mahasiswa. Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada
berbagai pihak yang turut membantu terselesaikannya Modul Praktikum Pengantar Asuhan
Kebidanan ini, diantaranya:
1. Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
2. Kaprodi D III Kebidanan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
3. Dosen Prodi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
4. Staff dan pihak lain yang tidak dapat kami sebut satu per satu.
Dalam penyusunan modul ini tidak menutup kemungkinan masih ada kekurangan. Saran
dan kritik yang membangun sangat kami harapkan untuk penyempurnaan buku ini. Semoga
buku ini dapat memberi banyak manfaat bagi para pembaca.
Tim penyusun
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................... 1
DAFTAR ISI......................................................................................................... 2
VISI MISI PRODI................................................................................................ 3
BAB I Pendahuluan.......................................................................................... 4
BAB II Kegiatan Belajar............................................................................................. 7
2
VISI MISI PRODI D III KEBIDANAN
D. Tujuan
1. Memahami Konsep Umum Kehamilan
2. Memahami Konsep Umum Persalinan
3. Memahami Konsep Umum Pasca Persalinan
4. Memahami Konsep Umum Bayi Baru Lahir
5. Memahami Perubahan dan Adaptasi Fisiologi pada kehamilan
6. Memahami Perubahan dan Adaptasi Fisiologi pada persalinan
7. Memahami Perubahan dan Adaptasi Fisiologi pada Bayi Baru Lahir
8. Memahami Perubahan dan Adaptasi Psikologis pada Kehamilan
9. Memahami Perubahan dan Adaptasi Psikologis pada persalinan
10. Memahami Perubahan dan Adaptasi Psikologis pada Pasca Persalinan
11. Memahami Perubahan dan Adaptasi Psikologis pada Pasca Persalinan
E. Prosedur Pencapaian
1. Kegiatan diikuti oleh seluruh mahasiswa yang dibagi dalam kelompok kecil
2. Setiap materi diberikan oleh tiap pembimbing yang berbeda dengan menggunakan
metode demonstrasi di laboratorium keterampilan
3. Setelah mendapatkan seluruh materi praktikum, ketrampilan mahasiswa dievaluasi di
akhir pertemuan.
F. Beban SKS
1 SKS Praktikum
Evaluasi
1. Jenis Penilaian
a. Teori : 40% , UTS : 20% dan UAS : 20%
b. Praktikum : 40%
c. Penugasan : 20%
2. Nilai Akhir
= (40% x Teori) + (40% x Praktikum) + (20% x Tugas)
BAB II KEGIATAN BELAJAR
PEMERIKSAAN ANC
DAFTAR TILIK
ANTENATAL CARE (ANC)
NO KOMPONEN PENILAIAN
0 1 2 3 4
A. PERSIAPAN ALAT
1. Troli berisi :
Bak instrumen berisi sepasang sarung tangan
Com tertutup berisi kapas DTT (6 buah)
Penlight (senter)
Metlin / pita meter
Laenec / Doppler
Refleks Hammer
Jam tangan
Perlak dan pengalas
Bengkok
2. Baki beralas berisi :
Tensimeter
Stetoskop
Thermometer axilla
Lila
Com terbuka berisi tissue
Botol / gelas berisi air klorin, dan air bersih
Baju bumil untuk ganti pasien
3. Baskom berisi air klorin untuk rendam sarung tangan
4. 1 Tempat sampah medis (kuning), 1 Tempat sampah non medis/kering (hitam)
5. Timbangan BB dan pengukuran tinggi badan
B. PERSIAPAN PASIEN
Pasien datang disambut dengan ramah
C. LANGKAH-LANGKAH
1. Pasien datang disambut dengan ramah
2. Ucapan salam
NO KOMPONEN PENILAIAN
0 1 2 3 4
3. Persilahkan pasien duduk
4. Perkenalkan (Bidan-Pasien)
5. Informasikan kepada pasien tentang prosedur pemeriksaan yang akan di jalaninya
serta tujuan dilakukan pemeriksaan tersebut yaitu :
Untuk mengkaji pertumbuhan, ukuran dan kesejahteraan janin
Mendeteksi posisi dan presentasi janin
Mendeteksi adanya penyimpangan dari keadaan normal
6. Minta persetujuan dari pasien disertai dengan penandatanganan informed consent
7. Lakukan anamnesa (pengkajian data subyektif)
a. Riwayat Kehamilan
Riwayat menstruasi
Tanda-tanda kehamilan
Pergerakan janin
Keluhan yang dirasakan selama kehamilan
Pola makan
Pola eliminasi
Pola aktifitas sehari-hari
Imunisasi
Kontrasepsi yang pernah digunakan
b. Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan Nifas yang lalu
Riwayat jumlah kehamilan
Jumlah anak hidup
Jumlah kelahiran premature
Jumlah keguguran
Jenis persalinan dan penolong persalinan
Komplikasi kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
c. Riwayat Kesehatan
Riwayat kesehatan keluarga
Prilaku kesehatan
d. Riwayat Social
Status perkawinan
Respon ibu dan keluarga terhadap kehamilan
Dukungan keluarga
Keluarga yang tinggal serumah
Kebudayaan dan adat istiadat yang mempengaruhi kehamilan
8. Pasien / Klien dianjurkan ganti baju untuk dilakukan pemeriksaan dan pemeriksa
meminta ibu untuk BAK (jika ibu ingin)
9. Sementara pasien / Klien ganti baju, pemeriksa menyiapkan alat untuk
pemeriksaan kehamilan dan dekatkan alat ke tempat pemeriksaan
10. Lakukan pemeriksaan TTV ( TD , N,S ,P ) , TB, BB, LILA
11. Siapkan ruangan (jendela, sampiran, dll) dirapikan
12. Cuci tangan
13. Pasien kembali dari ganti pakaian lalu pasien dianjurkan untuk naik ke tempat
tidur untuk dilakukan pemeriksaan
14. Lakukan pemeriksaan (head to toe)
a. Kepala
NO KOMPONEN PENILAIAN
0 1 2 3 4
Keadaan rambut (Rambut hitam, coklat, pirang, , mudah rontok)
Higiene kepala (kulit kepala kotor, berbau, bisa ditemui lesi seperti vesicula,
pustula, crusta karena varicella, dermatitis, dan jamur
b. Muka
Dilihat oedema atau tidak dan terdapat hiperpigmentasi atau tidak seperti
cloashma gravidarum.
c. Mata
Sclera, icterus atau tidak
Konjungtiva , anemis atau tidak
dengan cara 2 jari menarik palpebrae, pasien disuruh melihat ke atas
d. Hidung (pakai senter)
Diperiksa septum hidung, ditengah atau tidak, ada benda asing, sekret hidung,
jernih, purulent, perdarahan, peradangan mukosa, polip.
e. Telinga
Simetris atau tidak, canalis bersih atau tidak, pengeluaran cairan bercerumen atau
bernanah. Membran tympani utuh dengan posisi baik akan memantulkan refleks
cahaya politzer pada penyinaran lampu senter.
f. Mulut
Rongga mulut diperiksa bau mulut, radang mukosa (stomatitis), dan adanya apthae,
ada atau tidak labio/palato/gnato schizis.
Gigi-geligi diperiksa adanya, caries, perdarahan, abses, benda asing (gigi palsu),
keadaan gusi, meradang/ginggivitis.
Lidah kotor atau tidak.
Tonsil/pharynk diperiksa apakah ada peradangan dan pembengkakan
g. Leher
Lakukan palpasi
Kelenjar thyiroid inspeksi atas, bentuk dan besarnya. Palpasi dengan cara satu
tangan dari samping atau dua tangan dari arah belakang, jari-jari meraba
permukaan kelenjar dan pasien diminta menelan, normalnya tidak dirasakan
perbedaan dengan jaringan sekitarnya/
Kelenjar getah bening ada pembesaran atau tidak dengan cara lakukan palpasi
menggunakan jari telunjuk dan jari tengah pada daerah di belakang telinga bagian
bawah.
h. Dada
Payudara dan fungsi pernapasan
Periksa payudara dan ketiak
1. Lihat dan palpasi payudara : bentuk, kesimetrisan, benjolan bentuk putting
2. Inspeksi dan palpasi daerah ketiak : adanya benjolan / pembesaran kelenjar getah
bening
3. Ibu diminta berbaring dengan lengan kiri di atas kepala, kemudian lakukan palpasi
payudara kiri. secara sistematis sampai axilla, catat adanya massa, benjolan yang
membesar, atau retraksi/dimpling. Ulangi prosedur tersebut untuk payudara
kanan.
4. Perhatikan bagian areola dan papilla untuk dilihat kondisinya (kering, pecah,
pendek, rata).
5. Apakah ada bagian yang nyeri tekan..Pijat daerah areola,lihat ada /
NO KOMPONEN PENILAIAN
0 1 2 3 4
tidak pengeluaran colostrums
Auskultasi
Mendengarkan dengan menggunakan stetoskop, caranya pasien diminta bernapas
cukup dalam dengan mulut terbuka dan letakkan stetoskop secara sistematik dari
atas ke bawah dengan membandingkan kiri-kanan. Normalnya suara napas
vesiculer (bersifat halus, nada rendah, inspirasi lebih panjang dari ekspirasi).
i. Abdomen
Inspeksi bentuk abdomen, membesar sesuai usia kehamilan /tidak, ada/tidaknya luka
operasi bekas SC, linea alba/linea nigra, striae gravidarum.
Palpasi
Tentukan TFU dengan cara :
- Pasien tidur terlentang dengan kaki di tekuk
- Pemeriksa menghadap ke arah muka pasien
- Uterus di ketengahkan dengan 2 tangan, setelah fundus uteri di dapat di fiksasi
- Ukur fundus dengan tangan jika UK: < 24 mggu sedangkan UK : > 24 mggu ukur
dengan menggunakan pita ukur
LEOPOLD I
Tentukan bagian janin yang terdapat di fundus, dengan
cara tangan kanan kiri meraba bagian fundus.
LEOPOLD II
Untuk menentukan bagian apa yang terdapat di samping kanan dan kiri perut ibu.
Dengan tekhnik :
- Pemeriksa menghadap ke arah muka pasien
- Untuk memeriksa bagian kanan janin, tangan kiri
memfiksasi dan tangan kanan meraba bagian janin.
- Untuk memeriksa bagian kiri janin, tangan kanan
memfiksasi dan tangan kiri meraba bagian janin.
LEOPOLD III
Untuk menentukan bagian apa yang terdapat pada bagian bawah perut dan apakah
bagian terbawah janin sudah masuk PAP
Dengan tekhnik :
- Satu tangan pemeriksa di fundus uteri dan satu tangan lagi di pinggir atas
sympisis dengan ibu jari pada bagian kanan dan 4 jari yang lainnya di sebelah kiri
kemudian di goyangkan dan bagian apa yang teraba di bagian bawah. Jika masih
dapat digoyangkan berarti belum masuk PAP, jika tidak dapat digoyangkan berarti
sudah masuk PAP.
LEOPOLD IV
Untuk menentukan sampai seberapa bagian terbawah janin masuk PAP.
Dengan tehnik :
Kaki di luruskan , Posisi pemeriksa menghadap ke kaki pasien
(Dilakukan jika perlu yaitu pada pemeriksaan ini dilakukan bila kepala sudah
masuk PAP)
- jika 5/5 yang teraba berarti kepala belum masuk PAP
NO KOMPONEN PENILAIAN
0 1 2 3 4
4/5 yang teraba berarti kepala sudah masuk PAP 1/5
3/5 yang teraba berarti kepala sudah masuk PAP 2/5
2/5 yang teraba berarti kepala sudah masuk PAP 3/5
1/5 yang teraba berarti kepala sudah masuk PAP 4/5
Ket :
Ciri Kepala : Bulat, keras, melenting (syarat belum masuk PAP)
Bulat, keras (sudah masuk PAP)
Ciri Bokong : Agak bulat, lunak, tidak melenting
Ciri Punggung : memanjang, keras, seperti papan
Ciri ekstremitas : Bagian – bagian kecil janin, jari - jari.
Auskultasi
Menghitung Djj 1 menit penuh, di punktum maksimum kuadaran kanan/kiri,
atas/bawah.
Dengan tekhnik :
- Pemeriksa menghadap kearah kaki pasien
- Letakkan lenek di bagian kuadran, kemudian kita meraba nadi ibu kemudian
mendengarkan Djj setelah kita dapatkan maka hasilnya DJJ lebih cepat dari nadi
Ibu (berarti DJJ tepat).
j. Extremitas
Lakukan pemeriksaan dengan cara inspeksi dan palpasi kaki pada daerah pretibia
dan punggung kaki / metatarsalia untuk mengetahui oedem / tidak., varises
k. Anogenital, pemeriksaan dengan cara :
Atur posisi pasien dorsal recumbent
Pasangkan perlak dan alas di bawah bokong pasien
Siapkan dan dekatkan alat ke dekat pasien
Cuci tangan dan pasang hand scound
Lakukan pemeriksaan genetalia eksterna dan anus
a. Inspeksi vulva : adakah cairan pervaginaan ( secret ), amati warna dan bau
b. Palpasi adakah pembengkakan, benjolan mulai dari klitoris, uretra, kelenjar skene,
kelenjar bartholini
c. Lakukan pemeriksaan anus bersamaan pemeriksaan
genetalia, lihat adakah kelainan, misalnya hemorrhoid
( pelebaran vena) di anus dan perineum, lihat kebersihannya
Di Lakukan Vulva Hygiene jika di perlukan
Alat-alat dirapikan (alat yang sudah dipakai dimasukkan ke klorin)
Pemeriksa mencuci hand scoun yang dikenakan langsung ke dalam larutan klorin
Pasien dirapikan kembali
Cuci tangan (pemeriksa mencuci tangannya memakai sabun dengan air yang
mengalir)
d. Pasien di suruh duduk bersila
e. Lakukan pemeriksaan perkusi pada daerah pinggang sejajar dengan lumbal III
kiri dan kanan,kaji apakah klien merasa nyeri atau tidak
f. Pasien di anjurkan duduk di pinggir tempat tidur dengan kaki terjuntai kemudian
dilakukan pemeriksaan refleks patella kanan dan kiri. Normalnya +/+
g. Pasien di suruh ganti baju dan pemeriksa membereskan tempat tidur
NO KOMPONEN PENILAIAN
0 1 2 3 4
15 Pemberian Konseling :
1. Informasikan hasil pemeriksaan
2. Berikan kebutuhan / Pendidikan Kesehatan sesuai dengan masalah pasien
3. Berikan Informasi tentang gizi ( bila perlu )
4. Anjuran untuk senam hamil ( bila perlu )
5. Informasikan persiapan persalinan ( bila Umur Kehamilan ± 36 minggu – 40
minggu )
6. Jelaskan tentang ASI Eksklusif
7. Jelaskan tentang Perawatan Payudara
8. Jelaskan tentang KB ( Jenis, Metode, Cara Penggunaan Kegunaan , Efek samping
)
9. Jelaskan tentang tanda bahaya pada kehamilan
10. Berikan Informasi mengenai Tanda – tanda Persalinan
11. Berikan Vitamin atau obat yang di butuhkan
12. Anjuran kunjungan ulang berikutnya
STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
PEMERIKSAAN DALAM (VAGINAL TOUCHER)
Nilailah kinerja setiap langkah yang diamati menggunakan skala sebagai berikut:
1. Perlu perbaikan: langkah tidak dikerjakan atau tidak sesuai dengan yang
seharusnya atau urutannya tidak sesuai (jika harus berurutan)
2. Mampu: langkah dikerjakan sesuai dengan yang seharusnya dan urutannya
(jika harus berurutan).
Pelatih hanya membimbing untuk sedikit perbaikan atau membantu untuk
kondisi diluar normal
3. Mahir: langkah dikerjakan dengan benar, sesuai urutannya dan waktu
kerja yang sangat efisien.
0. T/D: langkah tidak diamati (penilai menganggap langkah tertentu tidak perlu
diperagakan)
Mengetahui,
Penguji
(… ..................................... )
STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
PEMECAHAN KETUBAN (AMNIOTOMI)
Nilailah kinerja setiap langkah yang diamati menggunakan skala sebagai berikut:
1. Perlu perbaikan: langkah tidak dikerjakan atau tidak sesuai dengan yang
seharusnya atau urutannya tidak sesuai (jika harus berurutan)
2. Mampu: langkah dikerjakan sesuai dengan yang seharusnya dan urutannya
(jika harus berurutan).
Pelatih hanya membimbing untuk sedikit perbaikan atau membantu untuk
kondisi diluar normal
3. Mahir: langkah dikerjakan dengan benar, sesuai urutannya dan waktu
kerja yang sangat efisien.
0. T/D: langkah tidak diamati (penilai menganggap langkah tertentu tidak perlu
diperagakan)
Mengetahui,
Penguji
(… ..................................... )
STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
EPISIOTOMI
Nilailah kinerja setiap langkah yang diamati menggunakan skala sebagai berikut:
1. Perlu perbaikan: langkah tidak dikerjakan atau tidak sesuai dengan yang
seharusnya atau urutannya tidak sesuai (jika harus berurutan)
2. Mampu: langkah dikerjakan sesuai dengan yang seharusnya dan urutannya
(jika harus berurutan).
Pelatih hanya membimbing untuk sedikit perbaikan atau membantu untuk
kondisi diluar normal
3. Mahir: langkah dikerjakan dengan benar, sesuai urutannya dan waktu
kerja yang sangat efisien.
0. T/D: langkah tidak diamati (penilai menganggap langkah tertentu tidak perlu
diperagakan)
Mengetahui,
Penguji
(… ..................................... )
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
ASUHAN PERSALINAN NORMAL & INISIASI MENYUSUI DINI
DALAM ASUHAN BAYI BARU LAHIR
Nilailah kinerja setiap langkah yang diamati menggunakan skala sebagai berikut:
1. Perlu perbaikan: langkah tidak dikerjakan atau tidak sesuai dengan yang
seharusnya atau urutannya tidak sesuai (jika harus berurutan)
2. Mampu: langkah dikerjakan sesuai dengan yang seharusnya dan urutannya
(jika harus berurutan).
Pelatih hanya membimbing untuk sedikit perbaikan atau membantu untuk kondisi
di luar normal
3. Mahir: langkah dikerjakan dengan benar, sesuai urutannya dan waktu kerja
yang sangat efisien.
0. T/D: langkah tidak diamati (penilai menganggap langkah tertentu
tidak perlu diperagakan)
Evaluasi
46. Lanjutkan pemantauan kontraksi dan mencegah perdarahan
pervaginam
* 2-3 kali dalam 15 menit pertama pasca persalinan.
* Setiap 15 menit pada 1 jam pertama pasca persalinan.
* 20-30 menit pada jam kedua pasca persalinan.
* Jika uterus tidak berkontraksi dengan baik, lakukan
asuhan yang sesuai untuk menatalaksana atonia uteri.
47. Ajarkan ibu/keluarga cara melakukan masase uterus dan
menilai kontraksi.
48. Evaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah
49. Memeriksa nadi ibu dan keadaan kandung kemih setiap 15
menit selama 1 jam pertama pasca persalinan dan setiap 30
menit selama jam kedua pasca persalinan.
* Memeriksa temperatur tubuh ibu sekali setiap jam
selama 2 jam pertama pasca persalinan.
* Melakukan tindakan yang sesuai untuk temuan yang
tidak normal.
50. Periksa kembali bayi untuk pastikan bahwa bayi bernapas
dengan baik (40-60 kali/menit) serta suhu tubuh normal (36,5-
37,5oC).
Kebersihan dan Keamanan
51. Tempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin
0,5% untuk dekontaminasi (10 menit). Cuci dan bilas peralatan
setelah didekontaminasi.
52. Buang bahan-bahan yang terkontaminasi ke tempat sampah
yang sesuai.
53. Bersihkan ibu dengan menggunakan air DTT. Bersihkan sisa
cairan ketuban, lendir dan darah. Bantu ibu memakai pakaian
yang bersih dan kering.
54. Pastikan ibu merasa nyaman. Bantu ibu memberikan ASI.
Anjurkan keluarga untuk memberi ibu minuman dan makanan
yang diinginkannya.
55. Dekontaminasi tempat bersalin dengan larutan klorin 0,5%
56. Celupkan serung tangan kotor ke dalam larutan klorin 0,5%,
balikkan bagian dalam ke luar dan rendam dalam larutan klorin
0,5% selama 10 menit.
57. Cuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir.
Dokumentasi
58. Lengkapi partograf (halaman depan dan belakang), periksa
tanda vital dan asuhan kala IV.
TOTAL
Mengetahui,
Penguji
(… ..................................... )
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
PENJAHITAN ROBEKAN PERINEUM
Nilailah kinerja setiap langkah yang diamati menggunakan skala sebagai berikut:
1. Perlu perbaikan: langkah tidak dikerjakan atau tidak sesuai dengan yang
seharusnya atau urutannya tidak sesuai (jika harus berurutan)
2. Mampu: langkah dikerjakan sesuai dengan yang seharusnya dan
urutannya (jika harus berurutan).
Pelatih hanya membimbing untuk sedikit perbaikan atau membantu untuk
kondisi diluar normal
3. Mahir: langkah dikerjakan dengan benar, sesuai urutannya dan waktu
kerja yang sangat efisien.
0. T/D: langkah tidak diamati (penilai menganggap langkah tertentu tidak
perlu diperagakan)
Mengetahui,
Penguji
(… ..................................... )
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
PEMERIKSAAN FISIK NIFAS
Nilailah kinerja setiap langkah yang diamati menggunakan skala sebagai berikut:
1. Perlu perbaikan: langkah tidak dikerjakan atau tidak sesuai dengan yang
seharusnya atau urutannya tidak sesuai (jika harus berurutan)
2. Mampu: langkah dikerjakan sesuai dengan yang seharusnya dan
urutannya (jika harus berurutan).
Pelatih hanya membimbing untuk sedikit perbaikan atau membantu untuk
kondisi diluar normal
3. Mahir: langkah dikerjakan dengan benar, sesuai urutannya dan waktu
kerja yang sangat efisien.
0. T/D: langkah tidak diamati (penilai menganggap langkah tertentu tidak
perlu diperagakan)
f.Telinga
(Aurikula terbentuk/tidak,warna
membrane timpani,
perforasi,membrane timpani/tidak,
benjolan abnormal/tidak,serumen)
Pemeriksaan leher
1. Perhatikan adanya kaku kuduk
2. Meminta klien menengadah kepala
dan menelan ludah, jari tangan
meraba permukaan kelenjar
perhatikan adakah pembesaran
kelenjar Tiroid
3. Kepala klien miring bendunglah
daerah supraklavikula agar vena
jugularis tampak jelas kemudian
tekan ujung prosimal vena
jugularis sambil melepas
bendungan supraklavikula
Pemeriksaan dada/payudara
1. Perhatikan bentuk dada (flanel
chest, pigeon chest, barrel chest),
ronkhi, wheezing
2. Perhatikan kebersihan payudara,
kerak susu, massa pada payudara,
warna kulit, oedema, inflamasi, lesi,
benjolan abnormal
3. Klien berbaring dengan tangan kiri
di atas, lakukan palpasi secara
sistematis pada payudara dengan
menggunakan 3 jari, tekan dengan
lembut jaringan payudara
sesuai/searah jarum jam membentuk
lingkaran, perhatikan adanya
massa/nyeri. Bila ada massa atau
klien mengeluh nyeri, mulailah
dengan payudara yang berlawanan
untuk membandingkan
4. Pencet/pijit areola untuk melihat
adanya kolostrum/ASI
Pemeriksaan abdomen
1. Perhatikan adanya luka bekas
operasi, inflamasi pada umbilicus,
oedema, kandung kemih
2. Lakukan pemeriksaan diastasis,
reatus abdominalis
3. Lakukan pemeriksaan FU
(kontraksi,TFU)
4. Pemeriksaan lien dan limpa
Pemeriksaan genetalia
1. Perhatikan adakah oedema, varises,
kondiloma akuminata, luka jalan
lahir, bekas episiotomi,
secret/lochea(warna,bau)
2. Pembesaran kelenjar bartolin
3. Pemeriksaan PMS
Pemeriksaan ekstremitas atas dan
bawah
1. Perhatikan warna,bentuk,dan
keadaan kuku
2. Perhatikan adanya oedema/varises
3. Tekan permukaan kulit di daerah
pretibia, sekitar mallcolus, dorsum
pedis dengan menggunakan jari,
perhatikan adanya oedema
4. Periksa turgor kulit dengan
mencubit lengan atas dan
melepaskannya secara cepat
5. Periksa tanda hofman
6. Periksa reflek patella
Health Education
Mengetahui,
Penguji
(… ..................................... )
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
PEMERIKSAAN KADAR HB (METODE SAHLI)
Nilailah kinerja setiap langkah yang diamati menggunakan skala sebagai berikut:
1. Perlu perbaikan: langkah tidak dikerjakan atau tidak sesuai dengan yang
seharusnya atau urutannya tidak sesuai (jika harus berurutan)
2. Mampu: langkah dikerjakan sesuai dengan yang seharusnya dan
urutannya (jika harus berurutan).
Pelatih hanya membimbing untuk sedikit perbaikan atau membantu untuk
kondisi diluar normal
3. Mahir: langkah dikerjakan dengan benar, sesuai urutannya dan waktu
kerja yang sangat efisien.
0. T/D: langkah tidak diamati (penilai menganggap langkah tertentu tidak
perlu diperagakan)
NO ASPEK YANG DINILAI PENCAPAIAN
0 1 2 3
I PERSIAPAN ALAT
10. Set Hb Sahli (tabung Sahli, tabung
penghisap & pengaduk, tabung standart)
11. Blood lancet
12. Kom berisi Kapas
13. Alkohol
14. Aquadest
15. HCL 1%
16. pipet
17. Sarung tangan disposible
18. Bengkok
II PERSIAPAN PASIEN
3. Beritahu klien tentang tujuan dan prosedur
tindakan
4. Jaga Privasi Pasien
III PELAKSANAAN
16. Cuci tangan & keringkan
17. Pasang sarung tangan
18. Isi tabung sahli dengan HCl 1% sampai
angka 2
19. Usap daerah yang akan ditusuk dengan
kapas alkohol, kemudian tusuk ujung
jari dengan jarum steril (blood lancet)
20. Bersihkan darah yang pertama dengan
kapas kering, tekan jari supaya darah
lebih banyak keluar
21. Hisap darah dengan menggunakan
tabung enghisap sampai darah mencapai
20 mm
22. Masukkan darah kedalam tabung sahli
sampai semua darah keluar dari tabung
penghisap
23. Aduk HCl dengan darah sampai benar-
benar tercampur
24. Tunggu selama 3-5 menit agar
terbentuk asam hematin
25. Masukkan aquades tetes demi tetes ke
dalam tabung sahli, aduk setelah ditetesi
sampai warnanya sama dengan warna
standart
26. Baca hasilnya
27. Beritahu klien bahwa tindakan telah
selesai dan informasikan hasil
pemeriksaan
28. Bersihkan & bereskan alat
29. Cuci bagian luar sarung tangan dalam
larutan klorin 0,5% kemudian lepas dan
rendam dalam keadaan terbalik selama
10 menit
30. Cuci tangan dan keringkan Beritahu
klien bahwa tindakan telah selesai dan
informasikan hasil pemeriksaa
IV EVALUASI
Dokumentasikan hasil pemeriksaan
TOTAL
Mengetahui,
Penguji
(… ..................................... )
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
PEMERIKSAAN KADAR GLUKOSA URINE
Nilailah kinerja setiap langkah yang diamati menggunakan skala sebagai berikut:
1. Perlu perbaikan: langkah tidak dikerjakan atau tidak sesuai dengan yang
seharusnya atau urutannya tidak sesuai (jika harus berurutan)
2. Mampu: langkah dikerjakan sesuai dengan yang seharusnya dan
urutannya (jika harus berurutan).
Pelatih hanya membimbing untuk sedikit perbaikan atau membantu untuk
kondisi diluar normal
3. Mahir: langkah dikerjakan dengan benar, sesuai urutannya dan waktu
kerja yang sangat efisien.
0. T/D: langkah tidak diamati (penilai menganggap langkah tertentu tidak
perlu diperagakan)
NO ASPEK YANG DINILAI PENCAPAIAN
0 1 2 3
I PERSIAPAN ALAT:
Tabung reaksi beserta rak tabung
Penjepit tabung
Wadah / botol spesimen
Kertas saring
Reagent: Fehling A & B
Lampu spiritus (Bunser Burner)
Korek api
Spuit 3 – 5 cc 3 buah
Sarung tangan disposible
Bengkok
Larutan klorin 0,5%
Tempat sampah
Mengetahui,
Penguji
(… ..................................... )
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
PEMERIKSAAN KADAR PROTEIN URINE
(DENGAN ASAM ACETAT)
Nilailah kinerja setiap langkah yang diamati menggunakan skala sebagai berikut:
1. Perlu perbaikan: langkah tidak dikerjakan atau tidak sesuai dengan yang
seharusnya atau urutannya tidak sesuai (jika harus berurutan)
2. Mampu: langkah dikerjakan sesuai dengan yang seharusnya dan
urutannya (jika harus berurutan).
Pelatih hanya membimbing untuk sedikit perbaikan atau membantu untuk
kondisi diluar normal
3. Mahir: langkah dikerjakan dengan benar, sesuai urutannya dan waktu
kerja yang sangat efisien.
0. T/D: langkah tidak diamati (penilai menganggap langkah tertentu tidak
perlu diperagakan)
NO ASPEK YANG DINILAI PENCAPAIAN
0 1 2 3
I PERSIAPAN ALAT:
Tabung reaksi beserta rak tabung
Penjepit tabung
Wadah / botol spesimen
Kertas saring
Reagent: Aasam acetat 5%
Lampu spiritus (Bunser Burner)
Korek api
Spuit 3 – 5 cc 1 buah
pipet
Sarung tangan disposible
Bengkok
Larutan klorin 0,5%
Tempat sampah
Mengetahui,
Penguji
(… ..................................... )
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
VULVA HIGIENE
Nilailah kinerja setiap langkah yang diamati menggunakan skala sebagai berikut:
1. Perlu perbaikan: langkah tidak dikerjakan atau tidak sesuai dengan yang
seharusnya atau urutannya tidak sesuai (jika harus berurutan)
2. Mampu: langkah dikerjakan sesuai dengan yang seharusnya dan urutannya
(jika harus berurutan).
Pelatih hanya membimbing untuk sedikit perbaikan atau membantu untuk
kondisi diluar normal
3. Mahir: langkah dikerjakan dengan benar, sesuai urutannya dan waktu
kerja yang sangat efisien.
0. T/D: langkah tidak diamati (penilai menganggap langkah tertentu tidak perlu
diperagakan)
Mengetahui, Penguji,
(……………………………)
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
PEMERIKSAAN FISIK BBL
Nilailah kinerja setiap langkah yang diamati menggunakan skala sebagai berikut:
1. Perlu perbaikan: langkah tidak dikerjakan atau tidak sesuai dengan yang
seharusnya atau urutannya tidak sesuai (jika harus berurutan)
2. Mampu: langkah dikerjakan sesuai dengan yang seharusnya dan urutannya (jika
harus berurutan).
Pelatih hanya membimbing untuk sedikit perbaikan atau membantu untuk kondisi di
luar normal
3. Mahir: langkah dikerjakan dengan benar, sesuai urutannya dan waktu kerja yang
sangat efisien.
0. T/D: langkah tidak diamati (penilai menganggap langkah tertentu tidak perlu
diperagakan)
12. Mata:
- kelopak mata bisa menutup/ tidak
- warna sklera
- bola mata terbentuk/ tidak, ukuran
- reflek pupil dan reflek kornea
- tanda-tanda infeksi, misalnya keluar
sekret seperti pus
13. Hidung dan mulut:
- hidung: sekret, septum nasi
- bibir dan langit-langit: periksa adanya
sumbing
- kelembaban dan warna mukosa
- rooting reflek dan sucking refleks: dapat
dinilai pada saat bayi menyusu. Amati
pula refleks menelannya
- periksa adanya moniliasis
14. Telinga:
- aurikula terbentuk/ tidak, kartilago
telinga
- periksa hubungan letak dengan mata dan
kepala
- kanal auditori
15. Leher:
- adakah pembengkakan
- benjolan
- tortikolis, kaku kuduk
16. Dada:
- bentuk
- puting susu
- bunyi nafas dan bunyi jantung, pastikan
pula tidak terdengar bising usus
- lingkar dada
17. Perut:
- bentuk
- penonjolan sekitar tali pusat,amati pula
saat bayi menangis
- jumlah pembuluh darah tali
pusat,perdarahan tali pusat, jika berusia
beberapa hari perhatikan tanda infeksi
- konsistensi (normal:lembek pada saat
tidak menangis)
- benjolan
- bising usus
18. Bahu, lengan dan tangan:
- gerakan
- jumlah jari, termasuk sindaktili
19. Genitalia laki-laki:
- skrotum: rugae, testis sudah turun/ belum
- penis: lubang uretra pada ujung/ tidak
- reflek : ereksi dan kremater
Genitalia perempuan:
- terdapat labia mayor dan minor
- lubang vagina dan uretra
- rabas vagina
20. Tungkai dan kaki:
- pergerakan
- kesimetrisan
- jumlah jari, termasuk sindaktili
21. Punggung dan anus:
- pembengkakan, atau ada cekungan
- anus: berlubang atau telah mengeluarkan
mekoneum, refleks berkedut
22. Kulit:
- verniks (tidak perlu dibersihkan karena
menjaga kehangatan tubuh bayi)
- lanugo
- warna dan distribusi warna kulit
- Kelembaban, teraba hangat/ dingin,
keutuhan
- pembengkakan atau bercak-bercak hitam
- tanda lahir
23. Refleks:
- morro
- babibski
- menggenggam
- tonik neck
24. Bedong kembali bayi dan letakkan di tempat
Pengantar Asuhan Kebidanan
Modul Praktikum
yang hangat, atau didekat ibunya
25. Bereskan peralatan
26. Cuci tangan dan kerinngkan
27. Dokumentasikan
TOTAL
Nilai = Skor
perolehan x
100Skor
maksimal
Mengetahui,
Penguji
(… ..................................... )
49
Pengantar Asuhan Kebidanan
Modul Praktikum
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Kompetensi bidan sebagai Care Provider (Pemberi Asuhan pada ibu hamil) : artinyaa
kemampuan memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dalam kondisi normal maupun
kemampuan mendeteksi kehamilan sesuai dengan kewenangan secara profesional (efektif,
aman dan holistik serta bermutu tinggi) berdasarkan kode etik, standar praktek profesi, standar
asuhan kebidanan, mampu berdaptasi dengan berbagai situasi dan mendokumentasikannya
secara tepat .
Setiap perempuan berkepribadian unik, di mana terdiri atas biopsikososial yang
berbeda, sehingga dalam memperlakukan klien satu dengan yang lainnya juga berbeda dan
tidak boleh disamakan. Mengupayakan kesejahteraan perempuan dan bayi baru lahir. Ini dapat
dilakukan dengan berbagai upaya baik promosi kesehatan melalui penyuluhan atau konseling,
maupun dengan upaya preventif misalnya pemberian imunisasi TT ibu hamil dan tablet
tambah darah.
Perempuan mempunyai hak memilih dan memutuskan tentang kesehatan, siapa dan di
mana mendapatkan pelayanan kesehatan. Fokus asuhan kebidanan adalah untuk memberikan
upaya preventif (pencegahan) dan promotif (peningkatan kesehatan). Mendukung dan
menghargai proses fisiologi, intervensi dan penggunaan teknologi dilakukan hanya atas
indikasi.Membangun kemitraan dengan profesi lain untuk memberdayakan perempuan.
B. Saran
Diharapkan dapat menjadikan bahan pustaka dan meningkatkan kualitas pendidikan bagi
mahasiswa dengan penerapan secara langsung pada mahasiswa sehingga dapat menghasilkan
bidan yang berkualitas.
50
Pengantar Asuhan Kebidanan
Modul Praktikum
DAFTAR PUSTAKA
1. Sulistyawati, 2012. Asuhan kebidanan pada masa kehamilan, Jakarta : Salemba medika.
2. Chamberlain, Margery. 2002. Asuhan Antenatal, Jakarta : EGC
3. Sondakh, 2013, Asuhan kebidanan, persalinan dan bayi baru lahir, Jakarta :erlangga
4. Prawirohardjo, Sarwono: 2009, Ilmu Kebidanan, Jakarta, PT. Bina Pustaka.
5. Prawirohardjo, Sarwono: 2009, Buku Acuan Pelayanan Kesehatan Maternal Dan
Neonatal, Jakarta, PT. Bina Pustaka
51