Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KB SPONS

DISUSUN OLEH
LANJUT
NPM. 1926030010

DOSEN
Puteri Andika, S.Tr, Keb, M.Kes

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
TRI MANDIRI SAKTI
BENGKULU
2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha


Penyayang, Alhamdulillahirobbilalamin berkat limpahan rahmat-Nya sehingga
makalah yang berjudul “KB Spons” dapat terwujud sesuai dengan waktu yang
telah direncanakan.
Dalam penelitian ini, penulis tidak hanya bekerja sendiri. Tanpa bantuan
dari semua pihak, tidak mungkin makalah ini dapat diselesaikan tepat waktu.
Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada Teman-teman yang
selalu memberikan motivasi dan semangat sehingga makalah ini dapat
terselesaikan sesuai dengan waktu yang diharapkan Atas segala bantuannya baik
secara moral, material, maupun spiritual penulis mengucapkan terima kasih.
Dalam pembuatan makalah ini, penulis menyadari kesalahan, kelemahan,
bahkan kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat diharapkan agar dapat dijadikan acuan dalam penulisan makalah
periode berikutnya.
Demikian yang dapat penulis sampaikan. Atas bantuan dari semua pihak
penulis mengucapkan terima kasih. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak.

Bengkulu, Juli 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... ii


DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar belakang ...................................................................................... 1
B. Rumusan masalah................................................................................. 1
C. Tujuan .................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Kontrasepsi spons ............................................................... 3
B. Cara Pakai Spons Pencegah Kehamilan ............................................... 3
C. Resiko Penggunaan KB Spons ............................................................ 4
D. Alasan gunakan alat kontrasepsi spons ................................................ 5
BAB III ASUHAN KEBIDANAN................................................................. 7
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................... 12
B. Saran ..................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Wanita telah menggunakan berbagai metode pengendalian kelahiran
untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan selama ribuan tahun.
Sementara beberapa metode yang awalnya digunakan cukup dipertanyakan
dalam hal keamanan, kemajuan medis telah menyediakan sejumlah metode
kontrasepsi yang aman dan sangat efektif untuk mencegah kehamilan melalui
hubungan seks .
Seperti namanya, spons kontrasepsi merupakan alat pencegah kehamilan
berupa busa kecil dan bulat. Alat KB ini terbuat dari sejenis plastik lembut dan
empuk. Spons tersebut mengandung spermisida dan digunakan dengan cara
dimasukkan ke dalam vagina sebelum berhubungan badan. Fungsinya adalah
menutupi leher rahim agar tak ada sperma yang bisa lewat sekaligus
membunuh sperma yang mendekat. Spons kontrasepsi memiliki tali yang
membuat alat kontrasepsi ini lebih mudah dikeluarkan dari vagina. Spons
tidak boleh digunakan saat menstruasi atau jika ada perdarahan apapun dari
vagina.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pengertian Kontrasepsi spons?
2. Bagaimana Cara Pakai Spons Pencegah Kehamilan?
3. Bagaimana Resiko Penggunaan KB Spons ?
4. Bagaimana Alasan gunakan alat kontrasepsi spons?

1
C. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui Pengertian Kontrasepsi spons
2. Untuk mengetahui Cara Pakai Spons Pencegah Kehamilan
3. Untuk mengetahui Resiko Penggunaan KB Spons
4. Untuk mengetahui Alasan gunakan alat kontrasepsi spons

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kontrasepsi spons


Kontrasepsi spons adalah metode kontrasepsi yang menggabungkan
unsur penghalang dan pembunuh sperma untuk mencegah pembuahan.
Terdapat tiga merk kontrasepsi spons: Pharmatex, Protectaid dan Today.
Pharmatex dipasarkan di Prancis dan provinsi Quebec; Protectaid dijual di
wilayah Kanada lainnya dan di Eropa; sementara itu, Today dipasarkan di
Amerika Serikat.
Spons ini bekerja dengan dua cara. Pertama-tama, spons dimasukkan ke
dalam vagina sehingga dapat menutupi leher rahim dan mencegah sperma
masuk ke rahim. Kedua, spons diproduksi dengan spermisida di dalamnya
agar sperma tidak dapat bergerak. Spons ini dimasukkan ke dalam vagina
sebelum penetrasi dan harus ditempatkan di atas leher rahim agar efektif.
Namun, spons ini tidak melindungi pasangan dari penyakit kelamin.

B. Cara Pakai Spons Pencegah Kehamilan


Kondom adalah cara KB yang sudah umum diketahui orang, bahkan
setelah adanya pembagian kondom oleh pemerintah Indonesia, sosialisasi
tentang kinerja kondom dalam mencegah kehamilan sudah tersebar luas,
termasuk cara pakainya. Namun, untuk cara KB jenis spons, belum semuanya
tahu, ada 5 tahapan dalam memakai spons pencegah kehamilan.
1. Tahap pertama, setelah mendapatkan spons tersebut dan sebelum
menyentuhnya, harus pastikan tangan steril. Caranya tentu saja dengan
mencuci tangan dengan sabun anti bakteri. Kesterilan tangan akan
mengurangi resiko muncul dan berkembangnya bakteri berbahaya di
dalam area kewanitaan.
2. Setelah siap, memasuki tahapan kedua, yakni membasahi permukaan
spons dengan dua sendok makan air bersih. membasahi permukaannya

3
adalah untuk mengaktifkan spermisida yang telah tersebar di permukaan
spons tersebut.
3. Tahapan ketiga adalah memeras spons yang sudah basah agar spermisida
secara sempurna melapisi seluruh permukaan sehingga akan dengan
efektif sperma yang terlepas membuahi telur. juga bisa menambahkan 1-2
tetes lagi jika belum yakin air tersebut tersebar rata.
4. Tahapan selanjutnya adalah memasukkannya ke dalam miss V. Caranya
adalah dengan melipatnya hingga bentuk bulatnya mengerucut lonjong
agar bisa dimasukkan dengan mudah. Jangan lupa untuk memosisikan
penariknya di bawah. Setelah masuk, dorong dengan jari telunjuk hingga
ke dalam, dengan penariknya tetap di bagian luar.

C. Resiko Penggunaan KB Spons


Dalam menentukan cara KB apa yang akan dipilih, hal yang harus
ketahui informasinya pertama adalah efektivitasnya dalam mencegah
kehamilan. Selain itu Ladies, juga perlu mengenali resiko atau efek samping
penggunaan alat kontrasepsi agar tidak merugikan di kemudian hari. Salah
satu cara KB yang cukup merugikan penggunanya adalah jenis spons.
Terlepas dari kegunaannya dalam mencegah kehamilan, beberapa wanita tidak
suka menggunakannya karena beberapa alasan yang bisa jadikan bahan
pertimbangkan.
Alasan pertama adalah bahwa cara memakai atau memasukkan dan
melepaskannya yang cukup ribet, sehingga terkesan menyebalkan bagi wanita
yang benci hal ribet. Selain itu Ladies, jika penggunanya tidak bisa
melepaskannya dengan benar hingga ada bagian yang rusak dan tertinggal di
dalam miss V, kondisi akan semakin memburuk. Selain proses pemakaian dan
pelepasannya, spons bisa menyebabkan iritas pada area kewanitaan. Hal ini
kemungkinan terjadi karena kurang bersihnya tangan atau jari ketika
memasukkan spons atau melepasnya dan secara langsung bersentuhan dengan
area kewanitaannya.

4
Hal tersebut juga bisa terjadi ketika pasangannya menderita penyakit
seksual yang menular karena spons memang tidak berkemampuan untuk
melindungi dari infeksi. Jika terjadi dua hal tersebut, sebaiknya segera
menemui dokter kelamin untuk diberikan tindakan langsung. Alasan terakhir
yang membuat penggunanya enggan menggunakan spons lagi adalah karena
bercinta terasa gersang karena tidak keluarnya pelumas atau cairan dari
wanita. Selain itu, karena bahan spons yang sangat fleksibel dan dengan
harusnya diberi air membuatnya licin dan akhirnya posisinya menjadi tidak
stabil.

D. Alasan gunakan alat kontrasepsi spons


Pasangan yang tidak sedang merencanakan untuk memiliki anak
umumnya menggunakan bantuan kontrasepsi. Kini, setiap pasangan bisa
memilih metode kontrasepsi yang sesuai dengan keinginan mereka. Namun,
jika belum menemukan alat kontrasepsi yang cocok, mungkin bisa mencoba
alat kontrasepsi spons. Ini pada dasarnya merupakan metode kontrasepsi yang
menggabungkan teknologi AKDR (alat kontrasepsi dalam rahim) dan tablet
vagina. Berikut adalah beberapa alasan mengapa harus mencoba
menggunakan alat kontrasepsi spons, seperti dilansir Boldsky.
1. Ini terbuat dari plastik busa
Kebanyakan wanita takut dengan metode kontrasepsi yang
memasukkan logam ke dalam rahim. Selain itu, metode tersebut juga dapat
menyebabkan infeksi atau dalam kasus-kasus terburuk bisa memicu
kanker. Namun, spons terbuat dari plastik bukan logam.
2. Memiliki spermisida
Alat kontrasepsi ini memiliki spermisida yang tidak berbahaya bagi
vagina dan dapat membunuh sperma.

5
3. Instan
Alat kontrasepsi lain harus dipasang di leher rahim, sehingga pasien
harus meminta bantuan dokter. Lain halnya dengan alat kontrasepsi spons
yang dapat digunakan langsung tanpa bantuan siapa pun.
4. Memberikan dua perlindungan sekaligus
Alat kontrasepsi spons memiliki dua jenis perlindungan. Pertama,
alat ini bertindak sebagai perisai pembatasan sperma agar tidak sampai ke
leher rahim. Kedua, alat ini juga dapat memancarkan spermisida yang
dapat membunuh sperma.
5. Bisa digunakan oleh wanita yang belum pernah melahirkan
Alat kontrasepsi ini dapat bekerja lebih baik pada wanita yang belum
pernah melahirkan bayi sebelumnya. Jika sudah pernah melahirkan,
sebaiknya gunakan perlindungan ekstra yakni spons ditambah dengan pil
kontrasepsi oral.
6. Langsung dibuang
Tidak seperti diafragma atau AKDR, spons tidak dapat digunakan
kembali. Jadi, kemungkinan terkena infeksi jauh lebih rendah.

6
BAB III
ASUHAN KEBIDANAN
PADA NY.A DENGAN AKSEPTOR KB SPONS

No Register :-
Tanggal Pengkajian : 13 Juni 2021 Jam : 10.00 WIB
Tempat Pengkajian :
Oleh :

A. Data Subjektif
1. Identitas
Nama Istri : Ny. “A” Nama Suami : Tn “P”
Umur : 25 Tahun Umur : 28 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Suku/Bangsa :Jawa/Indonesia
Pekerjaan : PNS Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Bengkulu
2. Alasan Datang
Ibu mengatakan ingin memakai alat konrasepsi yang lebih efektif dari KB
pil untuk menunda kehamilannya dan ingin memakai kb Spons
3. Riwayat Menstruasi
a. Menarche : 14 tahun
b. Siklus : 28 hari
c. Durasi : 7 hari
d. Banyak : 3 - 4x ganti pembalut/hari
e. Keluhan : TIdak ada
f. Amenorhea : tidak ada
4. Riwayat Perkawinan
a. Umur waktu menikah : 18 tahun
b. Kawin berapa kali : Ibu mengatakan 1 kali menikah

7
c. Lama perkawinan : Ibu mengatakan 20 tahun menikah
d. Jumlah anak : Ibu mengatakan mempunyai 1 anak
5. Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas Yang Lalu
Ha Kom Tempat UK Jenis Penol Penyulit Anak Ket
mil plika persalin persali ong kehml Persl Nifas JK BB PB
ke- si an nan
1 - BPS 39 normal bidan - - - L 3000 48 12
Ny. Ari mg thn

6. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang
1) Keluhan utama : Ibu mengatakan ingin melakukan KB
Implan.
2) Riwayat penyakit yang menderita : Ibu mengatakan tidak
menderita penyakit menurun ( ashma, DM ), menular ( TBC ),
menahun ( jantung ) seperti seperti dada berdebar – debar
(jantung),sering makan,minum, dan kencing (DM), sesak nafas
(Asma),tekanan darah >140/90 mmHg (Hipertensi). Sakit Kuning
(Hepatitis), Kejang sampai keluar busa (Epilepsi) dan keputihan
Gatal – Gatal (PMS).
3) Pengobatan yang telah didapat : Ibu mengatakan tidak
pernah mendapatkan pengobatan yang serius
4) Alergi terhadap obat : Ibu mengatakan tidak Alergi terhadap obat
b. Riwayat kesehatan yang lalu
1) Penyakit yang pernah diderita : Ibu mengatakan tidak menderita
penyakit menurun ( ashma, DM ), menular ( TBC ), menahun (
jantung ) seperti seperti dada berdebar – debar (jantung),sering
makan,minum, dan kencing (DM), sesak nafas (Asma),tekanan
darah >140/90 mmHg (Hipertensi). Sakit Kuning (Hepatitis),
Kejang sampai keluar busa (Epilepsi) dan keputihan Gatal – Gatal
(PMS).

8
2) Operasi yang pernah dialami : ibu mengatakan belum pernah
mengalami operasi.
c. Riwayat kesehatan keluarga
1) Riwayat Penyakit yang pernah diderita : Ibu mengatakan dalam
keluarganya tidak menderita penyakit menurun ( ashma, DM ),
menular ( TBC ), menahun ( jantung ) seperti seperti dada berdebar
– debar (jantung),sering makan,minum, dan kencing (DM), sesak
nafas (Asma),tekanan darah >140/90 mmHg (Hipertensi). Sakit
Kuning (Hepatitis), Kejang sampai keluar busa (Epilepsi) dan
keputihan Gatal – Gatal (PMS).
2) Operasi yang pernah dialami : ibu mengatakan dalam keluarganya
belum pernah mengalami operasi apapun.
3) Keturunan Kembar : ibu mengatakan dalam keluarganya
tidak ada keturunan kembar.
7. Data KB
a. Persalinan terakhir : 12 tahun yang lalu
b. Jenis persalinan : spontan
c. Apakah pernah memakai alat kontrasepsi : pernah
d. Kalau ya, metode apa yang digunakan : KB Spons
e. Berapa lama menggunakan : 12 tahun
f. Apakah pernah drop out : tidak
g. Metode apa yang diyakini sekarang : KB Spons
h. Pasien datang atas petunjuk : sendiri
i. Datang pertama mendapat pelayanan KB : Bidan
j. Perencanaan anak dalam keluarga : 2 anak
k. Tanggapan suami : suami mendukung ibu untuk KB Spons

B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : baik
Kesadaran : Compos mentis

9
BB/ TB : 42 kg/155 cm
TTV : TD : 110/80 mmHg
S : 37.2 0 C
N : 84 x/menit
RR : 22 x/menit
2. Pemeriksaan Fisik secara khusus
a. Inspeksi
Kepala : Bersih, tidak berketombe, rambut hitam , tidak rontok
Mata : Simetris, konjungtiva merah muda, sclera putih tidak
ikterus
Hidung : Simetris, tidak terlihat pernafasan cuping, tidak
terlihat secret
Telinga : Simetris, bersih, tidak terlihat lesi, tidak terlihat
serumen
Mulut : Simetris, bibir lembab, tidak terlihat stomatitis, tidak
caries
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan vena
jugularis
Dada : Simetris, tidak terlihat retraksi dinding dada saat
bernafas
Abdomen : Tidak terlihat bekas operasi, tidak terlihat lesi
Genetalia : Bersih, tidak terlihat PMS
Anus : Berlubang, tidak haemorhoid
Ektermitas
Atas : Simetris, tidak terlihat gangguan pergerakan
Bawah : Simetris, tidak terlihat gangguan pergerakan
b. Palpasi
Kepala : Tidak teraba benjolan, tidak teraba nyeri tekan
Leher : Tidak teraba pembesaran kelenjar tyroid dan vena
jugularis
Dada Tidak teraba benjolan, tidak teraba nyeri tekan

10
c. Auskultasi
Dada : Tidak terdengar suara whezing dan ronchi
Abdomen : Terdengar bising usus 18x/menit
d. Perkusi
Reflek patella : Kaki kanan dan kiri
C. Analisa
Ny.A Dengan Akseptor KB Spons

D. Penatalaksanaan
1. Beritahu ibu tentang hasil pemeriksaannya
2. Beritahu ibu tentang KB Spons dan efek sampingnya.
3. Sebagai alat kontrasepsi, spermisida harus diaplikasikan dengan benar
sebelum melakukan hubungan seksual.
4. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum mengisi aplikator
(busa atau krim) dan insersi spermisida.
5. Jarak tunggu 10-15 menit pasca insersi spermisida sebelum melakukan
hubungan seksual. Kecuali bentuk spermisida aerosol (busa), tidak
memerlukan waktu tunggu karena langsung larut dan bekerja aktif.
6. Perhatikan petunjuk pemakaian spermisida, baik cara pemakaian maupun
penyimpanan dari setiap produk (misal: kocok terlebih dahulu sebelum
diisi ke dalam aplikator).
7. Ulangi pemberian spermisida, bila dalam 1-2 jam pasca insersi belum
terjadi senggama atau perlu spermisida tambahan bila senggama
dilanjutkan berulang kali.
8. Menempatkan spermisida jauh ke dalam vagina agar kanalis servikalis
tertutup secara keseluruhan.
9. Anjurkan ibu untuk kontrol 1 minggu lagi atau bila ada keluhan ibu boleh
datang untuk konsultasi.

11
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kontrasepsi spons adalah metode kontrasepsi yang menggabungkan
unsur penghalang dan pembunuh sperma untuk mencegah pembuahan.
Terdapat tiga merk kontrasepsi spons: Pharmatex, Protectaid dan Today.
Pharmatex dipasarkan di Prancis dan provinsi Quebec; Protectaid dijual di
wilayah Kanada lainnya dan di Eropa; sementara itu, Today dipasarkan di
Amerika Serikat.
Spons ini bekerja dengan dua cara. Pertama-tama, spons dimasukkan ke
dalam vagina sehingga dapat menutupi leher rahim dan mencegah sperma
masuk ke rahim. Kedua, spons diproduksi dengan spermisida di dalamnya
agar sperma tidak dapat bergerak. Spons ini dimasukkan ke dalam vagina
sebelum penetrasi dan harus ditempatkan di atas leher rahim agar efektif.
Namun, spons ini tidak melindungi pasangan dari penyakit kelamin.

B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan
jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan
berpedoman pada banyak sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka
dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan
makalah dalam kesimpulan diatas.

12
DAFTAR PUSTAKA

Anna, Dkk. 2006. Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi. Jakarta :


Buku Kedokteran, EGC.

BKKBN. 2007. Kebijakan Keluarga Berencana Nasional. Jakarta

Hidayati, Ratna. 2009. Metode dan Teknik Penggunaan Alat Kontrasepsi.


Jakarta : Salemba Medika.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Rineka


Cipta.

Saroha, Dkk. 2009. Pelayanan Keluarga Berencana. Jakarta : Trans Info Media.

Suratun, Dkk. 2008. Pelayanan Keluarga Berencana dan Pelayanan Kontrasepsi.


Jakarta : Trans Info Media.

Prawirohardjo, Sarwono. 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi.


Jakarta : Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Winkjosastro, Hanifa. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Bina Pustaka Sarwono


Prawirohardjo.

13

Anda mungkin juga menyukai