Anda di halaman 1dari 5

SATUAN ACARA PENYULUHAN

MITIGASI BENCANA IBU HAMIL


DI DESA JENGALU RT 08 RW 03

Topik : Mitigasi bencana


Hari/tanggal : senin, 28 Maret 2022
Waktu : 10.00 wib s/d selesai
Tempat : masjid Nurul Jannah rt 08 rw 03
Penyuluh : Mahasiswa kebidanan STIKES Tri Mandiri Sakti Bengkulu

A. TUJUAN
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan sasaran (ibu hamil) sudah siap siaga jika
terjadi bencana

B. SASARAN
Seluruh Ibu hamil di desa Jengalu rt 08 rw 03 berjumlah 7 orang

C. METODE PENYULUHAN
Ceramah dan Tanya jawab

D. MEDIA PENYULUHAN
Leaflet
Power point

E. MATERI PENYULUHAN

1. Latar belakang
Provinsi Bengkulu yang terletak di bagian Barat Pulau Sumatera secara
geografis terletak pada 2o16’9’’ – 3o31’17’’ LS dan 101o1’0’’ – 103o41’5’’
BT. Wilayah bagian Barat Propinsi Bengkulu yang berbatasan dengan
Samudera Hindia memiliki pantai yang panjangnya ± 576 km yang rentan
terhadap abrasi, Bengkulu juga terdapat terdapat lempengan bumi Indo-
Australia sehingga rentan terhadap bencana tsunami.
Oleh sebab itu diperlukanya Manajemen bencana merupakan seluruh
kegiatan yang meliputi aspek perencanaan dan penanggulangan bencana, pada
sebelum, saat dan sesudah terjadi bencana. Manajemen bencana bertujuan
untuk mencegah kehilangan jiwa, mengurangi penderitaan manusia, memberi
informasi masyarakat dan pihak berwenang mengenai risiko, mengurangi
kerusakan infrastruktur utama, harta benda dan kehilangan sumber ekonomis.
Manajemen bencana meliputi tahap-tahap sebagai berikut:

 Sebelum bencana terjadi, meliputi langkah–langkah pencegahan,


mitigasi, kesiapsiagaan dan kewaspadaan
 Pada waktu bencana sedang atau masih terjadi, meliputi langkah–
langkah peringatan dini, penyelamatan, pengungsian dan pencarian
korban
 Sesudah terjadinya bencana, meliputi langkah penyantunan dan
pelayanan, konsolidasi, rehabilitasi, pelayanan lanjut,
penyembuhan, rekonstruksi dan pemukiman kembali penduduk

2. Pengertian mitigasi bencana

Bencana adalah rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu


kehidupan masyarakat baik yang disebabkan oleh faktor alam atau non alam
maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa,
kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis.
Mitigasi Bencana merupakan upaya yang dilakukan untuk mengurangi
risiko dan dampak yang diakibatkan oleh bencana terhadap masyarakat di
kawasan rawan bencana, baik itu bencana alam, bencana ulah manusia
maupun gabungan dari keduanya dalam suatu negara atau masyarakat.
Ada empat hal penting yang perlu diperhatikan dalam mitigasi bencana,
diantaranya tersedianya informasi dan peta kawasan rawan bencana untuk tiap
kategori bencana, sosialisasi dalam meningkatkan pemahaman serta kesadaran
masyarakat dalam menghadapi bencana, mengetahui apa yang perlu dilakukan
dan dihindari serta cara penyelamatan diri jika bencana terjadi sewaktu-waktu
dan pengaturan, penataan kawasan rawan bencana untuk mengurangi ancaman
bencana.

3. Peta wilayah rawan bencana Indonesia

Berdasarkan peta
disamping dapat
dilihat bahwa
Bengkulu rawan
bencana gempa
bumi karena letak
gografis yang dekat
dengan laut dan
lempeng bumi
memungkinkan
terjandinya tsunami.
4. Hal yang perlu disiapkan dalam upaya menangulangi bencana
 Memiliki sebuah rencana darurat untuk keluarga , rencana ini mencakup :
a. Analislsis ancaman disekitar
b. Identifikasi titik kumpul
c. Nomor kontak penting
d. Ketahui rute evakuasi
e. Identifikasi titik aman didalam bangunan atau rumah
f. Identifikasi anggota keluarga yang rentan seperti ibu hamil, anak-anak,
lansia, dan penyandang disabilitas.
 Memiliki tas siaga bencana (TSB)
Tas siaga bencana merupakan tas yang disiapkan untuk bejaga jaga apabila
terjadi bencana atau situasi darurat lain tujuan sebagai persiapan untuk
bertahan hidup saat bantuan belum dating dan memudahkan saat evakuasi
menuju tempat aman. Berikut adalah isi tas kebutuhan dasar siaga bencana
a. Surat-surat penting seperti surat tanah, surah kendaraan,ijazah,akte
kelahiran, dan lain-lain yang disimpan dalam tempat anti air agar tidak
basah
b. Pakaian seperti pakain dalam , baju, selimut, handuk, jas hujan dsb
sedangkan pakaian untuk ibu hamil harus disiapkan baju ibu dan baju
bayi jika suatu saat dalam bencana akan melahirkan. Pakain ibu
meliputi baju, pakaian dalam, kain panjang, gurita ibu, pembalut
maternity, dsb. Sedangkan pakaian bayi meliputi baju, popok, bedong,
topi, Kaos kaki, kaos tangan,
c. Kotak obat-obatan / P3K
d. Makanan ringan yang tahan lama misal biscuit dan air minum
e. Alat bantu penerangan seperti senter / headlamp/ korek api dan lilin.
f. Uang cash
g. Peluit untuk meminta bantuan pertolongan saat darurat
h. Masker untuk membantu menyaring udara kotor saat bernafas
i. Perlengkapan mandi seperti sabun, sikat gigi , pasta gigi, shampo dsb.
 Menyimak informasidari berbagai media untuk memperoleh informasi
resmi terhadap penanganan darurat

5. Siaga bencana
Berdasarkan letak geografis desa jengalu rt 08 rw 03 kota Bengkulu
provinsi Bengkulu berdekatan dengan samudra hindia kemungkinan besar
bencana yang terjadi adalah gempa bumi dan tsunami, berikut adalah kesiap
siagaan bencana gempa bumi dan tsunami.
 Gempa bumi
Gempa bumi adalah peristiwa guncangan bumi yang disebbkan oleh
lempeng bumi, aktivitas sesar(patahan), aktivitas gunung api, atau
runtuhan batuan..
Hal yang harus dilakukan jika terjadi bencana gempa bumi:
Prabencana :
a. Menyiapkan rencana untuk menyelamatkan diri apabila gempa bumi
terjadi
b. Melakukan latihan yang dapat bermanfaat dalam mengahadapi
reruntuhan saat gempa bumi seperti merunduk , perlindungan terhadap
kepala, berpegangan ataupun bersembunyi dibawah meja.
c. Menyiapkan alat keselamata standard dan obat-obatan.
d. Membangun rumah dengan kontruksi tahan terhadap guncangan
gempa seperti fondasi yang kuat
Saat bencana :
a. Saat didalam rumah, guncangaan akan terasa beberapa saat selama
jangka waktu upayakanmelindungi diri dengan berlindung dibawah
meja untuk menghindari benda yang mungkin jatuh dan jendela kaca
yang pecah. Jika sedang memasak segera matkan kompor dan matikan
semua peralatan listrik untuk mencegah kebakaran.
b. Saat keluar rumah, perhatikan pecahan kaca, genteng atau material lain
tetap lindungi kepala dan segera lari kelapangan terbuka. Jangan
berdiri didekat tiang , pohon, atau bangunan yang mungkin akan
roboh.
c. Saat didalam mobil, jauhi persimpangan, pinggirkan mobil dikiri bahu
jalandan berhenti.
Pacsa bencana :
a. Tetap waspada terhadap gempa bumi sususlan.
b. Jika terjebak dalam reruntuhan berikan sinyal kepada petugas evakuasi
untuk menyelamatkan diri.

 Tsunami
Tsunami terdiri dari rangkaian gelombag laut yang mampu menjalar
dengan kecepatan lebih dari 900 km/jam atau lebh dari tenggah laut
menuju daratan. Tsunami bisa disebabkan oleh gempa bumi didasar laut,
runtuhan didasar laut atau kaena letusan gunung berapi.
Hal yang perlu dilakukan saat bencana tsunami :
Pra bencana
a. Mengetahui tanda-tanda tsunami terutama setelah gempa bumi yaitu
intensitas gempa bumi lama dan terasa kuat, air laut surut, bunyi
gemuruh dari tengah laut, banyak ikan mengelepar di pantai dari air
yang surut.
b. Memantau informasi dari berbagai media resmi tentang tsunami
c. Berlari ketempat tinggi menjauhi pantai dan berdiam diri disana untuk
sementara waktu.
d. Mengetahui tingkat kerawanan tempat tinggal akan bahaya tsunami
dan jalur evakuasi tercepat ke dataran yan lebih tinggi.
Saat bencana :
a. Jika sedang berada dalam rumah tetap tenag dan segera membimbing
keluarrga menuju tempat tinggi
b. Jika telah sampai ditempat tinggi tetaplah berada disana karena
gelombang tsunami yang kedua atau ketiga biasanya lebih besar dari
gelombang pertama sertadebgarkan intruksi dari pihak wewenang
untuk proses evakuasi
c. Hindari melewati jembatan saat evakuasi disarankan jalan kaki.
d. Jika sedang dalam mobi, segera keluar dan kunci kendaraan kemudian
jalan kaki untuk evakuasi ketitik kumpul.
Pasca bencana :
a. Tetap utamakan keselamatan diri bukan barang barang pribadi,dan
waspada terhadap Instalasi listrk dan gas.
b. Jauhi area tergenang kemungkin terkontaminasi zat berbahaya sampai
ada infomasi aman dari petugas berwenang

6. Cara menghadapi bencana untuk ibu hamil

 Jika sudah ada tanda melahirkan, segera telepon nomor darurat atau pergi
ke rumah sakit jika keadaan aman
 Jika harus dievakuasi dari rumah, siapkan kebutuhan yang penting untuk
kehamilan dan proses persalinan jika memang Hari Perkiraan Lahir (HPL)
sudah dekat.
 Jika tinggal di pengungsian, cepat beri tahu pekerja atau relawan di sana
tentang kondisi Bunda termasuk keluhan yang dirasa.
 Jika memiliki vitamin dan obat-obatan yang diberikan oleh dokter saat
bencana, segera minum sesuai ketentuan.
 Sebagai bentuk perlindungan, sering cuci tangan dan hindari orang-orang
yang sakit.
 Ikuti dan patuhi petunjuk yang diberi petugas saat bencana terjadi
 Untuk menghindari stres fisik, sering-sering minum air dan istrirahat
cukup. Untuk mengurangi stres, bicaralah pada tenaga kesehatan terkait
atau keluarga terdekat

F. PENGKOORDINIRAN PENYULUHAN

Penanggung jawab : Yustri Utami


Leafleat dan ppt : Isma Triyana
Pemateri : Indriyanti
Operator : Yustri Utami
Persiapan alat : Weni Astuti, Vevi Valerianti, Nanda Desra purwanti.
Konsumsi : Tiara oktiani, Desi Haryati
Pembawa acara : Desi Haryati

Anda mungkin juga menyukai