Anda di halaman 1dari 8

Tugas Mata Kuliah:

PENGETAHUAN KEBENCANAAAN DAN LINGKUNGAN (PKL)

Jenis Mitigasi Bencana dan Kesiapsiagaan


Masyarakat Menghadapi Bencana

Kelompok II

1. Fasya Najwa (NIM : 2306102020007)


2. Dedeq Najwa (NIM : 2306102020096)
3. Mendey Mastura (NIM : 2306102020009)
4. Shaini Fitri (NIM : 2306102020092)
5. Yolanda Dwi Putri A. (NIM : 2306102020003)

Universitas Syiah Kuala


2023
Diskusi Makalah MK Pengetahuan Kebencanana dan Lingkungan (PKL)

Kelompok : 2
Topik : Jenis Mitigasi Bencana dan Kesiapsiagaan Masyarakat
Menghadapi Bencana
Notulen :

Hasil Diskusi:

Berdasarkan hasil diskusi kami, mitigasi ialah usaha terhadap kerusakan


lingkungan untuk mengurangi dampak akibat bencana. Untuk penanganan terhadap
bencana itu ada tiga hal yang bisa dilakukan, yaitu :
1. Mitigasi
Yaitu Langkah yang dilakukan untuk mencegah sebelum bencana terjadi.
Contohnya yaitu memperkuat bangunan seperti bangunan tahan gempa, membuat peta
untuk wilayah-wilayah yang rawan bencana, menanam pohon bakau untuk
memperkuat jaringan tanah sehingga mencegah erosi, reboisasi, serta memberikan
pengetahuan atau penyuluhan bagi masyarakat.

2. Kesiapsiagaan
Program ini telah lama dijalankan pemerintah melalui iklan dan penyuluhan
kepada masyarakat, yang tujuannya mempersiapkan masyarakat untuk menghadapi
bencana secara mandiri. Contohnya adalah progSram Siaga Bencana Aceh yang
mengedukasi masyarakat untuk mempersiapkan peralatan serta kebutuhan darurat
pokok dan disarankan untuk diletakkan di tempat yang mudah di jangkau saat terjadi
bencana seperti pintu keluar.

3. Tanggapan
Maksud dari tanggapan yaitu berbagai jenis kegiatan yang dilatih untuk segera
dilakukan pada saat bencana terjadi. Hal ini dilakukan untuk menangani dampak
buruk yang ditimbulkan, biasanya terdiri dari kegiatan penyelamatan serta evakuasi
korban, harta benda penting seperti surat-surat, menyediakan kebutuhan dasar bagi
para korban bencana, memenuhi perlindungan, mengurus para pengungsi, serta
membantu pemulihan atas luka fisik maupun trauma para korban.
A. MITIGASI BENCANA GUNUNG BERAPI
Indonesia adalah wilayah yang sepanjang riwayatnya rawan bencana geologis
seperti gempa bumi, tanah longsor, erupsi gunung api, dan tsunami. Merupakan
kewajiban bagi negara untuk melindungi rakyatnya maka dari itu pemerintah
mengambil langkah-langkah untuk mengurangi resiko dan dampak bencana. Saat ini
telah tersedia undang-undang tentang penanggulangan bencana nasional yaitu UU No.
24 Tahun 2007. Berfungsi sebagai pedoman dasar yang mengatur wewenang, hak,
kewajiban dan sanksi bagi segenap penyelenggara dan pemangku kepentingan di
bidang penanggulangan bencana. Menurut UU tersebut penyelanggaraan
penanggulangan bencana dalam situasi terdapat potensi terjadi bencana meliputi :
1. Kesiapsiagaan
2. Peringatan dini
3. Mitigasi bencana

Kesiapsiagaan dilakukan untuk memastikan upaya yang cepat dan tepat dalam
menghadapi kejadian bencana yang dapat dilakukan melalui :
1. penyusunan dan uji coba rencana penanggulangan kedaruratan bencana
2. mengorganisasikan pemasangan dan pengujian sistem peringatan dini bencana
3. penyediaan dan penyiapan barang pasokan pemenuhan kebutuhan wdasar
4. penyuluhan dan pelatihan tentang mekanisme tanggap darurat
5. penyiapan lokasi evakuasi
6. penyusunan data akurat, informasi, dan pemutakhiran prosedur tetap tanggap
darurat bencana
7. penyediaan dan penyiapan bahan, barang dan alat alat pemulihan prasarana dan
sarana

Peringatan dini sebagai mana dimaksud dalam Pasal 44 B untuk pengambilan


tindakan cepat dan tepat dalam rangka mengurangi resiko terkena bencana serta
mempersiapkan Tindakan tanggap darurat. Dilakukan melalui :
1. pengamatan gejala bencana
2. Analisis hasil pengamatan gejala bencana
3. Pengambilan keputusan oleh pihak yang berwenang
4. Penyebarluasan informasi tentang peringatan bencana
5. Pengambilan Tindakan oleh masyarakat

Mitigasi yang dimaksud dalam pasal 44 C dilakukan untuk mengurangi resiko


bencana bagi masyarakat yang berada pada kawasan rawan bencana yang dapat
dilakukan melalui berbagai cara, beberapa diantaranya yaitu :
1. Pelaksaan penataan ruang
2. Pengaturan Pembangunan
3. Pembangunan infrastruktur
4. Tata bangunan
5. Penyelenggaraan penyuluhan
6. Pelatihan baik secara konvensional maupun modern

Upaya mitigasi bencana gunung berapi meliputi pemantauan aktivitas gunung


api. Data hasil pemantauan dikirim ke Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana
Geologi (DVMBG) di Bandung dengan radio komunikasi SSB.
Selain pemantauan, mitigasi bencana gunung berapi melibatkan pemetaan
untuk mengetahui kawasan rawan bencana gunung berapi. Ini juga memungkinkan
untuk menjelaskan jenis dan sifat bahaya, daerah rawan bencana, arah penyelamatan
diri, pengungsian, dan pos penanggulangan bencana gunung berapi.
Bagian yang tidak kalah penting dari mitigasi bencana gunung berapi adalah
sosialisasi. Tujuannya langkah mitigasi adalah untuk menyadarkan masyarakat terkait
risiko bencana di lereng gunung berapi.
B. Mitigasi Bencana Tsunami
Indonesia berada di pertemuan tiga lempeng aktif yang membuat Indonesia
berpotensi tinggi untuk mengalami bencana alam, salah satunya itu Tsunami. Seperti
18 tahun silam, bencana Tsunami yang terjadi di Aceh tepatnya tahun 2004 telah
menimbulkan 200.000 lebih korban jiwa. Sedangkan Mitigasi bencana tsunami adalah
sistem untuk mendeteksi tsunami dan memberi peringatan untuk mencegah jatuhnya
korban.
Ada dua jenis sistem peringatan dini tsunami, yaitu sistem peringatan tsunami
internasional dan sistem peringatan tsunami internasional. Secara garis besar, makna
dan tujuan keduanya sama yaitu sebuah alat/fasilitas yang memberikan tanda atau
peringatan bahwa akan terjadinya bencana alam. Internasional berlaku di seluruh
dunia, sedangkan regional di zona wilayah-wilayah tertentu.
Mitigasi bencana tsunami ini dilakukan setelah mengetahui adanya tanda-
tanda bahwa akan terjadi tsunami atau untuk membuat masyarakat sekitar lebih
waspada tentang bencana serta sebagai peringatan dan mencegah timbulnya korban
jiwa.
C. Mitigasi Bencana Gempa Bumi
Bencana gempa bumi itu adalah momen ketika berguncangnya bumi
dikarenakan bergeseknya lempeng-lempeng bumi. Ada beberapa langkah mitigasi
yang sepatutnya dipatuhi oleh masyarakat sebelum gempa terjadi, saat gempa
berlangsung, dan saat pasca gempa bumi.
1. Pra Bencana
Saat sebelum terjadi gempa, ada baiknya kita menyiapkan berbagai macam
keperluan saat bencana terjadi seperti alat memadamkan api, obat-obatan, dan
lainnya. Ikuti latihan yang bermanfaat akan cara menghadapi gempa bumi seperti
merunduk atau bersembunyi. Serta selalu memantau informasi terbaru tentang
bencana gempa bumi.
2. Saat Bencana
Saat gempa bumi terjadi, lindungilah kepala dengan apapun yang kokoh dan
tahan banting, gunakan jalur tangga darurat daripada lift/eskalator, dan jauhi tiang
listrik atau pohon yang berkemungkinan roboh.
3. Pasca Bencana
Setelah bencana gempa bumi terjadi, tetaplah fokus dan waspada akan
terjadinya gempa susulan,jauhi bangunan-bangunan yang berpotensi untuk roboh
serta aliran listrik atau air, dan hindari daerah yang rawan.
D. Mitigasi Bencana Tanah Longsor
Bencana longsor sering kita dengar terjadi di Indonesia, salah satu faktor
terjadinya longsor karena curah hujan yang tinggi dan terjadinya pengikisan pada
tanah yang kurang padat. Longsor biasanya terjadi ketika awal musim hujan tiba.
Namun, jika di sekitarnya terdapat pepohonan maka bisa mencegah terjadinya
longsor, karena akar tumbuhan dari pepohonan bisa mengikat tanah sehingga bisa
mencegah terjadinya longsor karena air telah diserap oleh tumbuhan.
Untuk mitigasi bencana longsor yaitu :
1. Pra Bencana
Untuk menghindari terjadinya tanah longsor, ada beberapa hal yang bisa
dilakukan oleh masyarakat. Mulai dari melakukan penanaman kembali
(Reboisasi) dengan memperbanyak tumbuhan di lingkungan sekitar serta
melarang penebangan pohon secara ilegal. Dan dengan membuat selokan agar air
hujan mengalir pada tempatnya.
2. Saat Bencana
Saat terjadinya bencana longsor, hindari daerah yang rawan dan segeralah
mengevakuasikan diri ke zona aman di daerah sekitarmu. Ikuti arahan dari pihak
berwenang.
3. Pasca Bencana
Setelah bencana terjadi, sebisa mungkin hindarilah daerah bekas longsor khawatir
akan terjadi susulan karena labilnya tanah. Dan segera bersihkan serpihan-
serpihan atau material yang berantakan akibat longsor.

Anda mungkin juga menyukai