Anda di halaman 1dari 11

Tahapan Dalam Siklus Penanggulangan

Bencana
 15 DESEMBER 2022

 2 MINUTE READ
 KELAS PINTAR

Indonesia adalah negara kepulauan tropis yang memiliki kekayaan alam berlimpah. Namun,
dibalik itu pula Indonesia berada di wilayah yang rawan terhadap bencana alam. Untuk
meminimalkan dampak negatif dari bencana alam ini maka perlu dipelajari tahapan siklus
penanggulangan bencana, sehingga masyarakat bisa lebih siap ketika bencana alam datang.

Siklus penanggulangan bencana adalah tahapan-tahapan yang dapat dipelajari oleh manusia
dan dilakukan sebelum terjadinya bencana, saat terjadinya bencana, dan ketika bencana alam
telah berhasil.
Adapun siklus penanggulangan bencana meliputi 4 tahapan, yaitu tahap pencegahan dan
mitigasi, tahap kesiapsiagaan, tahap tanggap darurat serta tahap rehabilitasi dan rekonstruksi.

Tahap Pencegahan dan Mitigasi Bencana

Pencegahan bencana merupakan suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengurangi
atau bahkan menghilangkan terjadinya bencana. Tujuan diadakan proses pencegahan adalah
untuk mengurangi dampak buruk yang diakibatkan ketika bencana alam datang, seperti
mengurangi kerugian rusaknya harta benda, mengurangi korban meninggal, mengurangi
jumlah penyakit menular, dan mengurangi dampak buruknya bencana terhadap kesehatan
lingkungan.

Mitigasi bencana adalah suatu rangkaian awal dilakukan untuk mengurangi resiko bencana.
Dalam kegiatan mitigasi ini dibagi dua konsep pembangunan yaitu pembangunan secara fisik
maupun penyadaran, serta peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.

Baca juga: Lembaga Penanggulangan Bencana Alam di Indonesia, Apa saja?

Pada tahapan pencegahan dan mitigasi bencana dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara
lain :

 Membuat pemetaan wilayah rawan bencana alam


 Memasang alarm bencana
 Membangun tempat tanggap bencana
 Memberikan sosialisasi pentingnya melakukan mitigasi bencana alam ke arah
akademisi dan masyarakat

Tahap Kesiapsiagaan

Tahap kesiapsiagaan dilakukan menjelang terjadinya suatu bencana. Pada tahap ini umumnya
pemerintah atau pihak terkait seperti BMKG sudah memberikan peringatan atau sinyal akan
terjadi suatu bencana. Tahapan kesiapsiagaan secara umum dapat dilakukan melalui beberapa
hal, yaitu :

 Melakukan penyusunan pengembangan sistem peringatan dan pemeliharaan


persediaan serta pelatihan personil
 Melakukan penyusunan langkah-langkah pencarian dan penyelamatan serta rencana
evakuasi dari tempat bencana atau daerah rawan bencana.

Tahap Tanggap Darurat


Tahap tanggap darurat di lakukan ketika bencana sedang atau sudah terjadi. Pada tahapan ini
diharapkan semua pihak tidak diserang kepanikan dan mampu menyelamatkan diri bersama
dengan orang terdekat. Tahapan ini dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti :

 Penyelamatan dan evakuasi korban maupun harta benda


 Perlindungan ke tempat yang lebih aman
 Pengurusan pengungsi dan pembuatan tenda untuk sarana istirahat, makan, serta
melakukan aktivitas lain
 Penyelamatan serta pemulihan sarana dan prasarana

Tahap Rehabilitasi dan Rekonstruksi

Rekonstruksi diartikan sebagai suatu rangkaian pembangunan kembali semua prasarana dan
sarana yang terindikasikan rusak akibat bencana alam yang telah terjadi. Pembangunan
tersebut mencakup semua jenis bangunan kelembagaan seperti pada tingkat pemerintahan
maupun masyarakat.

Sasaran utama yang dituju adalah perbaikan semua bangunan yang memiliki fungsi sebagai
tonggak utama aktivitas seperti puskesmas, perumahan warga, bangunan milik daerah yang
berisikan tentang suatu pelayanan. Hal itu akan lebih baik apabila cepat ditangani demi tetap
berkembangnya kegiatan perekonomian, sosial, segala aspek kehidupan masyarakat pada
wilayah pasca bencana.

Rehabilitasi diartikan sebagai suatu rangkaian kegiatan untuk perbaikan dan pemulihan
semua aspek pelayanan publik.

Berapa tahap siklus penanggulangan bencana?

Mulai dari prabencana, bencana, pascabencana, sampai kemudian bencana


lagi, begitu seterusnya. Lewat artikel ini, kita akan pelajari siklus-siklus tersebut
Tahap-Tahap Siklus Penanggulangan Bencana
Alam | Fisika Kelas 7
Fahri Abdillah Apr 7, 2022 • 8 min read

Konsep Pelajaran SMP Kelas 7 Fisika VII

Artikel ini membahas tentang apa yang dimaksud dengan siklus penanggulangan bencana
alam, apa itu siklus, dan tahap-tahapannya.

--

Potensi Bencana di Indonesia

Apakah kamu tahu kalau negara kita, Republik Indonesia, dikatakan berada di jalur gempa
teraktif di dunia? Enggak, ini nggak bermaksud nakut-nakutin kamu dan keluarga kamu. Tapi
memang faktanya, kita hidup di sebuah negara yang dikelilingi oleh Cincin Api Pasifik.
Kamu bisa lihat, gunung api tersebar dari penjuru Sumatra sampai Papua.
Susunan gunung api di Indonesia yang membentuk cincin api (Ring of fire) Sumber:
Smithsonian Instituion

Selain itu, Indonesia juga berada di atas 3 tumbukan lempeng benua. Bagian utara ada
Lempeng Eurasia, selatan ada Lempeng Indo-Australia, dan timur ada Lempeng Pasifik.
Maka dari itu, nggak heran kalau Indonesia menjadi negara yang rawan dengan gempa bumi,
tsunami, dan juga letusan gunung api.

Belum lama ini, beberapa gunung api mulai menunjukkan aktivitasnya, seperti Gunung
Merapi yang terletak di Jawa Tengah dan Gunung Anak Krakatau yang terletak di Selat
Sunda. Pada bulan Februari, Gunung Merapi dikabarkan sempat beberapa kali meletus di
tahun 2020 ini. Pertama di bulan Maret, kemudian disusul pada di awal bulan April.

Letusan Gunung Merapi ini sempat mengeluarkan suara gemuruh yang kemudian disusul
erupsi setinggi 6 km dari puncak gunung pada bulan Maret dan 3 km pada bulan April. Masih
di bulan April, tepatnya tanggal 10, Gunung Anak Krakatau menyemburkan abu vulkanik
sekitar 657 meter di atas permukaan laut dan juga sempat terlihat menyemburkan percikan
api.
Cukup intens ya aktivitas gunung api di tahun 2020 ini. Lalu apa yang harus kita lakukan?
Pertama, kita harus pahami bahwa bencana alam itu datang secara tiba-tiba, terkadang bisa
diprediksi, terkadang juga sulit diketahui jauh-jauh hari. Maka dari itu, untuk mengantisipasi
terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, ada yang namanya penanggulangan bencana alam.
Nah inilah yang harus kita pelajari dan pahami.

Untuk bencana alam sendiri, pastinya kamu sudah pada tahu dong ya pengertiannya.

Baca juga: Perbedaan Meteoroid, Meteorit, dan Meteor

Pengertian Bencana

Berdasarkan definisi dari BNPB, bencana adalah peristiwa yang bersifat mengancam dan
mengganggu aktivitas maupun kehidupan masyarakat, Bencana disebabkan oleh faktor alam,
faktor non alam, maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa
manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.

Nah, jadi sampai sini bisa kebayang bukan? Bencana tidak hanya terjadi karena fenomena
alam saja. Contoh bencana non alam dan faktor manusia misalkan terjadinya bencana
kecelakaan di fasilitas pembangkit listrik tenaga nuklir di Chernobyl, Ukraina pada tahun
1986.

Sementara itu, Bencana alam adalah bencana faktor penyebab utamanya terjadi oleh kondisi
alam. Antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin
topan, dan tanah longsor.

Untuk lebih memahami bencana alam, yuk pahami ciri-ciri bencana pada gambar dibawah
ini!
Oke, jadi begini, di setiap terjadinya bencana alam, ada sebuah tahapan yang biasa disebut
sebagai siklus penanggulangan bencana alam. Apa itu? Bagaimana cara kerjanya?

Pertama kita harus pahami terlebih dahulu, kenapa dinamakan siklus, bukan hanya
penanggulangan bencana. Jadi, seperti yang sudah kamu tahu, bencana alam ini terjadi tidak
hanya sekali, melainkan secara periodik atau berulang. Kita bisa memprediksinya, tapi karena
ini berhubungan dengan alam, prediksi bisa tepat bisa juga tidak.

Maka dari itu, penanggulangan bencana alam pun harus dibuat dengan cermat, juga bertahap.
Serangkaian itulah yang kemudian disebut sebagai siklus. Mulai dari prabencana, bencana,
pascabencana, sampai kemudian bencana lagi, begitu seterusnya. Lewat artikel ini, kita akan
pelajari siklus-siklus tersebut.

---

Eits, tapi sebelum masuk ke pembahasan selanjutnya, mau ngasih info dulu nih, kalau
Ruangguru punya fitur bernama Adapto yang bisa menyesuaikan dengan kecepatan
belajarmu. Nah, pembahasan tentang siklus penanggulangan bencana ini juga sudah
dilengkapi dengan fitur Adapto, lho! Jadi, jangan lupa cobain di aplikasi Ruangguru, ya!
3 Tahap Siklus Penanggulangan Bencana Alam

1. Prabencana

Untuk menghadapi bencana yang akan datang, tahap penanggulangan bencana pertama ialah
seluruh pihak, baik masyarakat maupun pemerintah perlahan belajar dari kejadian-kejadian
sebelumnya. Berbagai tindakan yang tujuannya untuk meminimalisir korban jiwa mulai
dilakukan.

Seperti membuat rumah anti gempa, atau bisa juga membuat rute atau jalur evakuasi, yang
biasanya akan kamu temui kalau lagi main-main ke daerah kaki gunung. Pemerintah dan tim
kebencanaan, juga bisa melakukan sosialisasi dan penyuluhan tentang penanggulangan
bencana kepada masyarakat, agar lebih siap dan siaga menghadapi bencana alam.

Memangnya, apa yang harus kita lakukan saat terjadi gempa bumi, tsunami, dan letusan
gunung api? Tentunya dengan melakukan beberapa hal yang sudah dianjurkan dalam siklus
penanggulangan bencana alam. Harapannya, dengan melakukan hal ini, kerugian ataupun
korban jiwa akibat bencana dapat berkurang. Maka dari itu, disebut dengan tahapan
prabencana.

2. Saat Terjadi Bencana (Tanggap Darurat)

Banyak hal yang dapat terjadi setelah adanya bencana. Orang-orang kehilangan yang mereka
cintai, seperti keluarga, juga kerabat. Kehilangan harta benda, di tengah bangunan-bangunan
yang porak-poranda.

Pada tahap setelah bencana terjadi, masyarakat akan mulai berfokus menyelamatkan korban-
korban yang bisa diselamatkan. Tim SAR (Search and Rescue) yang bertugas mengevakuasi
dan menyelamatkan korban, akan berusaha menelusuri wilayah-wilayah yang masih mungkin
terdapat korban selamat.

Mereka tidak bekerja sendiri loh, masyarakat yang selamat serta para relawan dari berbagai
wilayah pun turut membantu. Nggak cuma itu aja, korban yang sakit juga langsung
memperoleh pengobatan. Tenda-tenda darurat didirikan, dapur-dapur umum dibentuk, semua
masyarakat sibuk bahu-membahu membantu apa yang bisa dilakukan.

Tahap penanggulangan bencana inilah yang disebut tahap tanggap darurat, yang dilakukan
tepat setelah kejadian bencana. Namun, tahapan ini tak bisa terus-menerus dilakukan. Korban
yang hilang tak bisa selamanya dicari. Selain itu, masyarakat mau tidak mau harus belajar
meneruskan hidup, mengikhlaskan apa yang telah hilang. Ketika fokus pada penyelamatan
korban berakhir, maka kita akan memasuki tahapan berikutnya, yaitu tahapan rekonstruksi
dan rehabilitasi.

Baca juga: 5 Hal yang Harus Kita Lakukan Jika Terjadi Bencana Alam

3. Pascabencana (Rekonstruksi dan Rehabilitasi)

Ketika bencana terjadi, jalan-jalan akan rusak, rumah-rumah rusak, bahkan ada yang hancur.
Seringkali bencana juga menelan korban jiwa, orang-orang kehilangan tempat tinggal, pasar
tutup, aktivitas ekonomi terganggu, sekolah libur, dan kehilangan pekerjaan. Semua itu
sangat memungkinkan banyak korban yang mengalami gangguan psikologis, seperti trauma
yang berkepanjangan.

Semua tahapan memperbaiki itu semua disebut tahapan rekonstruksi dan rehabilitasi.
Tahapan ini merupakan tahapan yang muncul setelah tanggap darurat. Rumah-rumah mulai
dibangun, begitu pula jalan-jalan, serta berbagai bangunan lainnya. Pasar yang tutup perlahan
dibuka kembali. Begitupun sekolah-sekolah, siswa berangsur-angsur masuk kembali. Kondisi
masyarakat mulai berkembang normal seperti sebelum terjadi bencana.

Namun, seperti yang telah disebutkan di awal, kembali seperti awal aja nggak akan cukup,
mereka harus mempersiapkan diri untuk menghadapi bencana yang akan kembali datang.
Pada saat itulah, tahap pascabencana berakhir, dan kita memasuki tahap prabencana.

Gimana? Sekarang udah tahu kan, apa aja yang harus dilakukan untuk mempersiapkan diri
ketika bencana alam datang. Siklus penanggulangan bencana alam ini bener-bener penting
banget dipahami, supaya kita bisa melakukan pertolongan pertama ketika menunggu bantuan
datang. Selain itu, kita juga jadi bisa meminimalisir kerugian yang dialami.
Nah, banyak hal yang sebenarnya bisa kamu pelajari secara konsep dan juga contoh kasus.
Kamu bisa belajar dengan nyaman di ruangbelajar, dengan menonton video belajar yang
disampaikan secara baik oleh Master Teacher, dan topik-topik yang dibuat secara terstruktur.

Referensi:

Volcanoes In Indonesia, Global Volcanism Program · Department Of Mineral Sciences ·


National Museum Of Natural History Smithsonian Institution [Darig] Tautan:
https://volcano.si.edu/volcanolist_countries.cfm?country=Indonesia (Diakses 7 April 2022)

Bencana, Badan Nasional Penanggulanagan Bencana [Daring] Tautan:


https://bnpb.go.id/definisi-bencana (Diakses 7 April 2022)

Artikel ini diperbarui oleh Leo Bisma pada tanggal 7 April 2022

Fahri Abdillah

Tertarik dengan isu pendidikan, literasi media, dan budaya. Suka jalan-jalan ke tempat baru,
fotografi, dan menulis.

Bagikan artikel ini

Anda mungkin juga menyukai