Anda di halaman 1dari 12

TUGAS MAKALAH

MANAJEMEN BENCANA

(Makalah Penanggulangan Bencana Alam)

Nama : Nanda Ulfiyanti


NIM : 2111102415017
Kelas : ManBen B
Dosen Pengampu : Apt Deasy Nur Chairin Hanifa, M.Clin.Pharm

PRODI S1 FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR
2022
Abstrak
Model penanggulangan bencana memperoleh dimensi baru dengan
diundangkannya Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 terkait penanggulangan
bencana. Ini diikuti oleh sejumlah aturan operasi yang relevan. Untuk membantu
pengembangan sistem penanggulangan bencana yang mencakup pemerintah pusat
dan daerah, perlu dimulai dengan mengetahui sejauh mana perlunya penegakan
peraturan yang berkaitan dengan penanggulangan bencana di berbagai daerah
Sistem Penanggulangan Bencana di Indonesia dengan memberikan pedoman
kebijakan strategis di kegiatan penanggulangan bencana. Secara keseluruhan dapat
disimpulkan bahwa penanggulangan bencana sedang dikembangkan baik di tingkat
nasional maupun daerah sebagai transisi antar sistem. Sekarang, dengan sistem baru
sebagaimana diatur dalam UU No. 24 tahun 2007, undang-undang ini telah menjadi
" langkah besar” karena kewenangan dalam undang-undang tersebut berkompeten
pada kementerian dan departemen tertentu yang tidak berada di bawah
kewenangan/tugas dan tugas pokok BNPB secara langsung dan dalam hal terjadi
bencana. Koordinasi akan sulit. Hal ini menyebabkan penundaan eksekusi dan
inefisiensi. mengakibatkan penanggulangan bencana Oleh karena itu, aktivitas alam
yang berbahaya tidak menjadi bencana alam di daerah yang tidak berawak, seperti
gempa bumi di daerah yang tidak berpenghuni.Oleh karena itu, penggunaan istilah
“alam” juga tidak tepat. Karena peristiwa ini bukan sekedar bencana atau bencana
tanpa keterlibatan manusia. Tingkat potensi kerugian juga tergantung pada sifat
bahaya. Dari kebakaran hingga mengancam bangunan individu.

.
BAB I

PENDAHULUAN
Makalah Penanggulangan Bencana Alam
Bencana alam merupakan hasil kombinasi dari aktivitas alam dan manusia seperti
letusan gunung berapi, gempa bumi dan tanah longsor karena kerentanan manusia.
karena manajemen darurat yang buruk Sehingga menyebabkan kerusakan finansial
dan struktural. bahkan kematian Kerusakan tergantung pada kemampuan untuk
mencegah atau menghindari bencana dan ketahanan. Pemahaman ini berkaitan
dengan pernyataan bahwa “Bencana terjadi ketika ancaman bahaya bertemu dengan
kerentanan.” Ada tiga jenis bencana alam: bencana geologi; bencana cuaca dan
bahaya alien
Namun, di daerah dengan tingkat bahaya dan kerentanan yang tinggi Tidak akan
berdampak serius jika masyarakat kebal terhadap bencana. Konsep tanggap
bencana adalah untuk menilai kemampuan sistem dan infrastruktur untuk
mendeteksi, mencegah, dan menanggapi tantangan berat. Oleh karena itu, bahkan
jika area tersebut berisiko Tapi penduduknya sangat ramai. Namun jika diimbangi
dengan kemampuan tanggap bencana yang memadai, cara ini dapat menarik
perhatian kita saat melakukan penelitian ini. serta menganalisis penyebab terjadinya
bencana dan cara mengatasi bencana alam yang terjadi di Indonesia.

Tujuan menulis
Meningkatkan pemahaman tentang bencana alam Mengetahui penyebab terjadinya
bencana alam Mengetahui cara menghadapi bencana

Ruang lingkup
Ruang lingkup artikel ini mencakup bencana alam yang terjadi di berbagai wilayah
Indonesia saat ini, termasuk bencana gempa bumi. Banjir bandang, tanah longsor,
tsunami dan bencana gunung berapi

Sumber data
Beberapa contoh bencana yang terjadi di wilayah tertentu di Indonesia, seperti
gempa Bantul dan Sumatera. Tanah longsor di Jawa Barat banjir di jakarta Banjir
bandang di Vasier Tsunami Mentawai dan bencana vulkanik di Sleman, Jogjakarta.

Metode
Cara kami menulis artikel ini adalah tinjauan literatur. Kami menggunakan metode
ini karena bencana alam di Indonesia tersebar di banyak wilayah yang luas dan jarak
yang relatif jauh.
BAB II
PEMBAHASAN
Makalah Penanggulangan Bencana Alam
Dalam geologi Posisi teritorial Indonesia melintasi dua gunung terkecil di dunia,
Mediterania di barat dan Pegunungan Pasifik di timur, memberikan Indonesia
sejumlah gunung berapi aktif dan rentan. Bencana alam yang paling sering terjadi
di Indonesia adalah banjir, kekeringan, tsunami, gempa bumi, gunung berapi, dan
tanah longsor.
1. Bencana Alam Geologis
Bencana ini disebabkan oleh kekuatan yang datang dari dalam dunia. (Kekuatan
eksternal) Bencana alam geologi termasuk dalam gempa bumi. Letusan gunung
berapi dan tsunami

2. Bencana Alam Klimatologis


Bencana cuaca adalah bencana alam yang disebabkan oleh faktor angin dan hujan.
Contoh bencana cuaca termasuk banjir, badai, banjir bandang, angin topan,
kekeringan dan kebakaran hutan alam. (bukan manusia)
Tanah longsor juga merupakan bencana alam. Meski faktor utamanya adalah faktor
cuaca (hujan), namun gejala awalnya dimulai dari kondisi geologis. (jenis dan sifat
tanah, batuan, dll.)

3. Bencana Alam ekstra-terestrial


Bencana luar angkasa adalah bencana alam yang terjadi di luar angkasa, seperti
jatuhnya meteorit, jika benturan benda-benda langit di permukaan bumi akan
menyebabkan bencana alam yang menakutkan bagi penghuni planet.
Kita masih bisa mengingat dengan jelas rentetan bencana alam yang memakan
banyak korban jiwa, seperti tsunami di Aceh dan Nies. Gempa bumi besar di Tasik,
Malaya dan Padang, tanah longsor di Cianjur, bahkan banjir di berbagai daerah,
daerah tersebut biasanya datang setiap kali ada musim hujan.

Banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan pemerintah dan masyarakat untuk
mencegah terjadinya bencana. Mulai dari menyiapkan peralatan untuk mendeteksi
bencana seperti tsunami dan letusan gunung berapi. Konstruksi bangunan tahan
gempa manajemen perencanaan kota dan membangun kesadaran masyarakat dalam
menanggapi bencana.

Bencana banjir ataupun pemeliharaan daerah hulu sungai dan pegunungan serta
hutan untuk mencegah terjadinya tanah longsor. Untuk masalah yang berkaitan
dengan keadaan lingkungan, tentu hal ini juga membutuhkan peran serta aktif dari
masyarakat dalam menjaga dan melestarikan lingkungan yang dapat dimulai dari
lingkungan disekitar tempat tinggalnya.

Seringkali karena bencana yang tiba-tiba Kami panik dan tidak tahu harus berbuat
apa. Yang bisa kita pikirkan hanyalah bergegas untuk bertahan hidup. Hal-hal lain
seperti perumahan dan properti tidak akan diperhitungkan. Namun, tidak salah
untuk bersiap menghadapi bencana dengan mengumpulkan dokumen-dokumen
penting di dalam organisasi. Artinya, ketika bencana usai Korban bencana harus
tetap hidup, dan dokumen dapat digunakan sebagai syarat untuk melanjutkan hidup.
Simpan dokumen penting dalam tas yang berguna untuk bertahan hidup.
saat terjadi bencana Kepanikan, kebingungan, dan ketakutan langsung muncul.
Tidak jarang orang meninggal karena ketakutan dan kepanikan lebih dari biasanya.
yang tidak secara langsung diakibatkan oleh bencana Berikut beberapa hal yang
dapat dijadikan pedoman dalam menghadapi bencana agar tidak menimbulkan
korban jiwa.
1. Bencana Gempa Bumi

Jika gempa bumi tiba-tiba terjadi Berikut adalah 10 tips yang harus Anda perhatikan
di mana pun Anda berada.

di dalam rumah
Getaran akan terasa sesaat. Selama waktu itu Anda harus bekerja untuk keselamatan
diri sendiri dan keluarga Anda. Tetap di bawah meja untuk melindungi tubuh Anda
dari benda jatuh. Jika Anda tidak memiliki meja, letakkan bantal di atas kepala
Anda. Jika Anda berada di atas kompor Matikan kompor segera untuk menghindari
luka bakar.

di sekolah
Bersembunyi di bawah meja, gunakan tas atau buku untuk melindungi kepala Anda.
Jangan panik jika gempa mereda. Untuk keluar secara berurutan dari jarak terjauh
ke pintu. Cari tempat dengan ventilasi yang baik. Jangan berdiri di dekat tiang listrik
bangunan dan pohon

di luar rumah
Lindungi diri Anda dan hindari benda-benda berbahaya. di kantor atau kawasan
industri Bahaya mungkin timbul dari jatuhnya kaca dan papan reklame. Lindungi
kepala Anda dengan tangan, tas, atau apa pun. yang kamu bawa

Di gedung, mall, bioskop, dan lantai dasar mall


Jangan panik atau menjadi korban kepanikan. Ikuti semua instruksi dari staf atau
personel keamanan.
di dalam lift
Jangan menggunakan lift saat terjadi gempa bumi atau kebakaran. Jika Anda
merasakan getaran dari gempa saat berada di lift tekan semua tombol Ketika lift
berhenti, keluarlah, lihat apakah situasinya aman dan evakuasi jika Anda terjebak
di dalam lift. Silakan hubungi pengelola gedung melalui telepon jika tersedia.

di kereta api
Pegang tiang agar tidak jatuh jika kereta tiba-tiba berhenti. Harap dengarkan baik-
baik penjelasan dari staf layanan kereta api. Salah tafsir operator kereta atau stasiun
akan menimbulkan kepanikan.

di dalam mobil
Saat gempa besar Anda akan merasa seolah-olah roda Anda botak. Anda akan
kehilangan kendali atas mobil dan akan sulit dikendalikan. jauh dari persimpangan
Parkir di sisi kiri jalan dan berhenti. Ikuti petunjuk dari radio mobil. Jika Anda harus
mengungsi dari mobil biarkan mobil tidak terkunci

di gunung/pantai
Ada kemungkinan tanah longsor dari puncak gunung bergerak langsung ke tempat
yang aman. Di pantai bahaya datang dari tsunami. Jika Anda merasakan getaran
dan muncul sinyal tsunami. untuk mengungsi dengan cepat ke tempat yang lebih
tinggi

Setelah terjadi gempa


1. Tetap menggunakan alas kaki untuk menghindari pecahan-pecahan kaca
atau bahan-bahan yang merusak kaki.
2. Periksalah apakah kamu mendapat luka yang memerlukan perawatan
segera.
3. Periksalah aliran/pipa gas yang ada apakah terjadi kebocoran. Jika tercium
bau gas usahakan segera menutup sumbernya dan jangan sekali-kali
menyalakan api dan merokok.
4. Periksalah kerusakan yang mungkin terjadi pada bangunan kamu.
5. Dengarkan informasi melalui televisi, radio, telepon yang biasanya
disiarkan oleh pemerintah, bila hal ini memungkinkan.
6. Bersiaplah menghadapi kemungkinan terjadinya gempa-gempa susulan.
Dan berdoa agar terhindar dari bencana yang lebih parah.
2. Bencana Banjir Bandang
Banjir bandang adalah banjir bandang yang terjadi akibat tersumbatnya sungai atau
penggundulan hutan di sepanjang sungai. rumah rusak dan menyebabkan orang
mati

Yang harus dilakukan saat banjir


1. Matikan aliran listrik di dalam rumah atau hubungi PLN untuk mematikan
aliran listrik ke area terdampak.
2. Evakuasi ke tempat yang aman sesegera mungkin selagi air masih bisa
lewat.
3. Hindari berjalan di dekat arus agar tidak terbawa arus. Simpan barang
berharga di tempat yang tinggi segera.
4. Jika ketinggian air terus naik Silakan hubungi lembaga penanggulangan
bencana seperti Lurah Lurah atau Camat.

Yang harus dilakukan setelah banjir


1. Segera bersihkan rumah Anda. Tanahnya sering tertutup lumpur. dan
gunakan disinfektan untuk membunuh kuman
2. Cari dan siapkan air bersih untuk menghindari diare yang sering terjadi
setelah banjir.
3. Waspada terhadap keberadaan hewan berbisa seperti ular, kelabang atau
hewan pembawa penyakit seperti tikus, kecoa, lalat dan nyamuk.
4. Waspadai kemungkinan gempa susulan.

3. Bencana Tanah Longsor


Tanah longsor adalah pergerakan massa tanah atau batuan. atau campuran keduanya
menuruni atau meninggalkan suatu lereng karena terganggunya kestabilan tanah
atau batuan yang membentuk lereng tersebut Tanah longsor disebabkan oleh
terganggunya kestabilan tanah/batuan penyusun lereng.

Strategi dan Upaya Penanggulangan Bencana Longsor:


1. Hindari area berisiko untuk membangun pemukiman dan fasilitas penting
lainnya.
2. Kurangi kemiringan lereng.
3. Tingkatkan/tingkatkan dan pemeliharaan drainase baik untuk air permukaan
maupun air tanah. Drainase bertanggung jawab untuk mencegah air
mengalir ke bawah. Mencegah air mengalir ke bawah atau mengalirkan air
dari jalan ke luar jalan Oleh karena itu, harus ada drainase agar tidak
menyumbat atau meresap ke dalam tanah.
4. Konstruksi struktur penahan, penahan dan tiang pancang
5. Balkon memiliki sistem drainase yang baik. (Sistem drainase di balkon tidak
boleh membiarkan air meresap ke dalam tanah)
6. Tanam hutan dengan pohon-pohon dengan akar yang dalam dan jarak tanam
yang tepat. (terutama di lereng curam Kemiringan lebih dari 40 derajat atau
sekitar 80% tidak boleh ditanam terlalu dekat satu sama lain dan bergantian
dengan pohon, lebih pendek, lebih ringan, di bagian bawah.
7. Membangun gedung dengan pondasi yang kokoh.
8. Padatkan tanah di sekitar rumah.
9. Pengenalan daerah rawan longsor
10. Membangun bendungan untuk mencegah tanah longsor.
11. Menutup retakan pada lereng agar air tidak cepat meresap ke dalam tanah.
12. Disarankan untuk menggunakan pondasi tiang pancang untuk menghindari
resiko likuifaksi.
13. Utilitas di dalam tanah harus fleksibel.
14. Dalam beberapa kasus, dianjurkan untuk pindah
.
4. Bencana Tsunami
Tsunami dapat didefinisikan sebagai gelombang laut jangka panjang yang
disebabkan oleh gelombang dari dasar laut. Gangguan tersebut dapat berupa
gempa tektonik. Letusan gunung berapi, atau longsoran, kecepatan tsunami
daratan berkurang menjadi sekitar 25-100 km/jam dan ketinggian air
tsunami yang tercatat di Indonesia adalah 36 meter, yang terjadi selama
letusan gunung Kraka pada tahun 1883.
di Indonesia Tsunami biasanya terjadi kurang dari 40 menit setelah gempa
bumi besar di bawah laut. Keberadaan tsunami tidak dapat diprediksi secara
pasti kapan akan terjadi. Tapi kita bisa menerima peringatan tsunami
sehingga kita punya waktu untuk menyembuhkan diri kita sendiri.

Penyelamatan diri saat terjadi tsunami


Jika Anda berada di dekat pantai merasakan getaran gempa Air laut di
sekitar pantai secara bertahap diturunkan sampai dasar laut terlihat segera
berlari ke tempat yang lebih tinggi (di bukit atau gedung tinggi) dan
laporkan ke teman lain.

Jika Anda berada di atas kapal atau di tengah laut dan mendengar dari pantai
bahwa telah terjadi tsunami. Jangan dekat pantai bawa perahu ke laut Jika
gelombang pertama datang dan menghilang, jangan langsung surut.
biasanya putaran berikutnya akan memukul Jika gelombang benar-benar
berkurang memberikan pertolongan pertama kepada korban.

a. Jika Anda berada di pantai atau di dekat sungai Segera lari ke


puncak, kalau bisa lari ke bukit terdekat.
b. Jika keadaan memungkinkan Pergi ke tempat evakuasi yang
ditentukan.
c. Jika situasi tidak memungkinkan Tindakan 2, carilah bangunan yang
diperkuat dengan banyak lantai. (Bangunan beton bertulang)
Gunakan tangga darurat untuk naik ke lantai paling atas (minimal)
ke lantai 3.
d. Jika keadaan memungkinkan Kenakan jas hujan dan pastikan Anda
keluar dari tangan dan tidak memegang apa pun.
Cara Mengantisipasi Tsunami :
Beberapa langkah dalam antisipasi dari bencana tsunami:
1. Jika kamu sedang berada di pinggir laut atau dekat sungai, segera berlari
sekuat-kuatnya ke tempat yang lebih tinggi. Jika memungkinkan,
berlarilah menuju bukit yang terdekat.
2. Jika situasi memungkinkan, pergilah ke tempat evakuasi yang sudah
ditentukan.
3. Jika situasi tidak memungkinkan untuk melakukan tindakan No.2,
carilah bangunan bertingkat yang bertulang baja (ferroconcrete
building), gunakan tangga darurat untuk sampai ke lantai yang paling
atas (sedikitnya sampai ke lantai 3).
4. Jika situasi memungkinkan, pakai jaket hujan dan pastikan tangan kamu
bebas dan tidak membawa apa-apa.

5. Bencana Gunung Berapi


Letusan gunung berapi adalah bagian dari letusan gunung berapi yang dikenal
sebagai "letusan." Hampir semua aktivitas gunung berapi terkait dengan zona
seismik aktif. Karena berkaitan dengan batas lempeng. Di tepi lempeng inilah
perubahan tekanan dan suhu begitu ekstrem sehingga dapat melelehkan lingkungan.
Yaitu, cairan berpendar (magma).Magma menembus batuan di sekitarnya melalui
retakan yang mendekati permukaan bumi.

Jika gunung berapi meletus


1. Hindari daerah berisiko seperti perbukitan, lembah dan daerah aliran
lahar.
2. Di luar ruangan, lindungi diri Anda dari abu dan awan panas yang
meletus. Bersiaplah untuk kemungkinan gempa susulan.
3. Kenakan pakaian pelindung seperti jaket lengan panjang, celana
panjang, topi, dll.
4. Jangan memakai lensa kontak.
5. Kenakan masker atau kain penutup mulut dan hidung.
6. Saat awan panas turun Cobalah untuk menutupi wajah Anda dengan
kedua tangan.
setelah letusan gunung berapi
1. Jauhi sungai yang mungkin mengandung lahar dingin dan bebatuan
besar.
2. Jauhkan dari area yang terkena abu hujan.
3. Bersihkan atap dari abu. karena beratnya Dapat menghancurkan atau
meruntuhkan atap sebuah bangunan.
4. Hindari mengemudi di daerah hujan abu. karena dapat merusak
mesin.

6. Kebakaran Hutan
Kebakaran hutan adalah kebakaran yang disebabkan oleh faktor alam seperti petir,
kekeringan berkepanjangan, banjir, dll. Kebakaran hutan memiliki dampak yang
sangat besar karena asapnya menyebar ke berbagai daerah di sekitarnya. Hutan
yang terbakar juga memiliki akses ke area pemukiman di mana struktur yang ada
dapat dibakar.

Penyebab kebakaran hutan, dll.:


1. Petir menyambar hutan yang tandus karena musim kemarau yang
panjang.
2. Kelalaian manusia termasuk membuang puntung rokok secara
sembrono dan lupa mematikan lampu perkemahan.
3. Aktivitas vulkanik, seperti paparan aliran lava atau awan panas dari
letusan gunung berapi.
4. Dengan sengaja melakukan reklamasi lahan pertanian Buka lahan
pertanian baru dan kehancuran.
5. Kebakaran di atas tanah di lahan gambut dapat memicu kebakaran
di atas tanah selama musim kemarau.

Cara memprediksi kebakaran hutan:


Pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan di tingkat Komite Pengelolaan
Hutan Konservasi Panitia Pengelolaan Hutan Produksi dan Komite Pertahanan
Pengelolaan Hutan meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
6. inventarisasi lokasi rawan kebakaran hutan
7. inventarisasi faktor-faktor pemicu;
8. Siapkan tim pemadam kebakaran.
9. menetapkan prosedur tetap;
10. penyediaan sarana dan prasarana; dan
11. membuat es terbakar
BAB III
PENUTUP
Makalah Penanggulangan Bencana Alam

Kesimpulan
Bencana adalah hasil kombinasi dari aktivitas alam. (peristiwa fisik seperti letusan
gunung berapi, gempa bumi, tanah longsor) dan aktivitas manusia. karena
kelemahan manusia karena manajemen darurat yang buruk Sehingga menyebabkan
kerusakan finansial dan struktural. bahkan kematian Kerusakan tergantung pada
kemampuan untuk mencegah atau menghindari bencana dan ketahanan.

Dari realitas bencana yang berbeda Jelas bahwa bencana besar itu tidak terjadi
begitu saja. tetapi juga didahului oleh eksploitasi lingkungan yang berlebihan.
Kebijakan pemerintah tidak mempedulikan buruknya AMDAL (Sekolah Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan) dan tata ruang yang buruk oleh pemerintah.
Manajemen untuk prakiraan dan pengelolaan bencana
Klasifikasi bencana alam menurut penyebabnya dapat dibagi menjadi 3 jenis:
1. Bencana alam geologi
2. Bencana klimatologi
3. Bencana alam ekstra-terestrial

Saran
Bencana alam bisa terjadi kapan saja, di mana saja. Tapi kita harus tahu jenis
bencananya. sebab dan akibat
Saran saya sampaikan kepada semua pihak dalam peramalan dan penanggulangan
bencana agar tidak terjadi kerusakan. korban dan kerugian besar
 Mengirimkannya kepada pemerintah untuk meningkatkan peramalan dan
manajemen bencana.
 Pemerintah harus memiliki organisasi atau badan khusus yang mungkin
lebih tinggi, yaitu tingkat menteri dalam prakiraan dan manajemen bencana.
 Pemerintah harus memberikan sosialisasi dan simulasi kepada masyarakat
yang tinggal di daerah bencana. Bagaimana menyikapi bencana
 Partisipasi masyarakat sangat penting untuk konservasi dan konservasi
lingkungan. Karena beberapa bencana terjadi karena kerusakan lingkungan.
 Jangan tinggal di daerah yang terkena dampak atau daerah sejauh mungkin.
agar tidak memakan banyak korban
 Masyarakat umum harus mengetahui melalui media elektronik (radio, TV
dan Internet) dan media cetak (buku, majalah) tentang bencana yang terjadi
dan cara mengatasi atau bertahan hidup.
DAFTAR PUSTAKA

Rahman, Dhohir Taufik dan Tarsisius, 2000, Indonesia : Negara Bencana, Jakarta
: Yudhistira

http://www.google.com//sejuta_bencana_terencana_di_Indonesia.

http://id.wikipedia.org/wiki/Bencana_alam

http://nasional.kompas.com/read/2011/01/03/09540611/Berbagai.Bencana.Alam.
Masih.Menanti

http://www.indonesia.go.id/id/index.php?option=com_content&task=view&id=6
071&Itemid=1798

http://aggilnet.blogspot.com/2011/01/penanggulangan-bencana-alam_07.html

Buku pendidikan konservasi oleh Dr.Puji Hardati,M.Si.,dkk

Pendidikan lingkungan hidup oleh Unniversitas Negeri Semarang

Buku Irwan Suhanda 2011

Pemikiran ilmiah

Buku kita.com Mitigasi dan kesiapsiagaan bencana alam

BukuErlangga.com Bencana alam

Anda mungkin juga menyukai