Anda di halaman 1dari 4

NAMA: YESMINURFALAH

NIM:18059166

1.KONSEP BENCANA
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh
faktor alam dan/atau non-alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan
timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan
dampak psikologis” UU Nomor. 24 tahun 2007 Konsep Bencana di Indonesia

Konsep Bencana di Indonesia


1. Pandangan Konvensional Pandangan ini menganggap bahwa bencana merupakan
‘perbuatan Tuhan’ atau kekuatan alam yang sama sekali di luar kendali manusia.
Manusia bersikap pasrah dan menerima bencana sebagai bagian dari kehidupan.
Akibatnya, bencana datang berulang-ulang tanpa tindakan yang berarti untuk
mencegah atau mengurangi kerusakannya.
2.Pandangan Ilmu Pengetahuan Alam Pandangan ini menilai bahwa bencana dapat
merupakan gejala alam yang menyebabkan kerusakan. Faktor manusia tidak
diperhitungkan sebagai penyebab bencana. Karena bisa diamati, maka bencana dapat
diprediksi. Manusia melakukan upaya-upaya kesiagaan, dan tingkat kerusakan
bencana dapat dikurangi.
3. Pandangan Ilmu Terapan Berlandaskan pada ilmu-ilmu teknik pandangan ini
menekankan kurangnya infrastruktur dan prasarana yang memadai sebagai penyebab
bencana. Berarti, faktor manusia sudah diperhitungkan namun lebih pada aspek
perangkat keras. Manusia membangun infrastruktur dan bangunan yang mengurangi
dampak kerusakan dari bencana. Konsep Bencana di Indonesia
4. Pandangan Ilmu Sosial Pandangan ini menganggap bahwa bencana disebabkan
oleh ketidakmampuan manusia dalam melakukan kesiapsiagaan dan merespon
terhadap ancaman alam. Kerentanan masyarakat, baik sosial, ekonomi, dan politik,
menjadi kunci bagi besar kecilnya bencana. Penguatan masyarakat dilakukan,
sehingga dampak bencana bisa dikurangi. Konsep Bencana di Indonesia
5. Pandangan Holistik Pandangan ini melihat bencana sebagai fenomena kompleks
antara fenomena alam dan perilaku manusia. Ancaman alam dipandang memiliki
karakteristik yang berbeda-beda, begitu juga perilaku manusia yang meningkatkan
kerentanan berbeda-beda, tergantung dari ancamannya. Manusia melakukan analisis
terhadap ancaman alam dan upaya-upaya untuk mencegah dan memitigasi ancaman,
mengurangi kerentanan, dan meningkatkan kapasitas masyarakat.

Pandangan holistik merupakan pandangan yang paling mampu menjawab tantangan


pengelolaan bencana yang efektif. “ Konsep Bencana di Indonesia
1. Bencana sebagai fenomena yang kompleks.
2.Manusia – siapapun mereka – dapat berperan aktif baik dalam “menciptakan
bencana” maupun mencegah bencana/mengurangi dampak bencana.
3.Kegiatan penanggulangan bencana dilakukan sebelum, saat, dan setelah bencana.
Ketiga komponen di atas mensyaratkan keterlibatan berbagai pemangku kepentingan
dalam penanggulangan bencana (baik ahli ilmu alam, terapan, sosial, politik,
ekonomi).
Pembahasan tentang bencana selalu dikaitkan dengan risiko terhadap bencana. Risiko
bencana bisa tinggi, sedang, atau rendah. Besarnya risiko bencana dipengaruhi oleh 3
hal yaitu ancaman, kerentanan, dan kemampuan/kapasitas
Ancaman menimbulkan bencana apabila manusia berada dalam kondisi rentan dan
tidak memiliki kemampuan untuk mengatasi akibat-akibat yang ditimbulkan ancaman
tersebut. Sebaliknya, ancaman tidak menjadi bencana apabila manusia tidak dalam
kondisi rentan dan mampu mengatasi akibat yang ditimbulkannya. jadi kerentanan
sangat berkaitan langsung dengan ancaman. Konsep Bencana di Indonesia

Rumus ini menunjukkan bahwa tingkat risiko bencana tinggi apabila ancaman dan
kerentanannya juga tinggi padahal kapasitas yang dimiliki rendah/kecil. Misalnya,
besarnya ancaman adalah 10, besarnya kerentanan adalah 10, dan besarnya
kapasitasadalah 2, maka tingkat risiko bencana sebesar (10 x 10) / 2 = 50. Apabila
kapasitasnya meningkat menjadi 10, maka risiko bencana menjadi (10 x 10) / 10= 50.
Sebaliknya jika besarnya ancaman sama dengan 0 maka besarnya risiko bencana juga
0.

Contoh :
1. Ancaman gunung berapi menghasilkan unsur awan panas, lahar, dan batu- batuan
di mana orang-orang yang berada dalam jangkauan atau wilayahnya dilalui oleh
unsur-unsur tersebut disebut dalam kondisi rentan.

2. Kapasitas berenang dapat mengurangi kerentanan terhadap ancaman banjir.


Kebiasaan masyarakat yang tak menghambat perempuan naik pohon atau berenang
akan mengurangi kerentanan perempuan terhadap ancaman tsunami.
3. 3. Kebudayaan yang egaliter dan membiasakan lelaki ikut mengurus anak- anak
akan mengurangi kerentanan anak-anak dari ancaman bencanaa
4. Kapasitas untuk mencegah terjadinya ancaman atau mengurangi kekuatan/volume
ancaman. Contoh: • Kapasitas membuat sistem pengelolaan air dan daerah resapan
mampu mencegah banjir (pencegahan). • Kapasitas membuat kanal air membuat
volume air yang membanjiri sebuah daerah berkurang (mitigasi)

2. Jenis jenis dan karakteristik bencana

Jenis karakteristik bencana alam itu berbeda-beda yang mana karakteristik bencana
alam akan menyesuaikan dengan jenis bencana yang di hadapi contohnya  

 Banjir

Karakteristik bencana pada banjir yaitu biasanya banjir sering terjadi pada musim
hujan dan banjir dapat berlangsung lambat maupun cepat yaitu seperti banjir bandang.

 Tsunami  

Karakteristiknya yaitu terjadi akibat gempa bumi yang terletak di dasar laut, memiliki
panjang, tinggi dan arah gelombang  tertentu, dan gelombang tsunami dapat
menghantam daerah pantai dan pesisir.

 Tanah longsor  

Karakteristiknya yaitu gerakan tanah dan batuan yang terseret kebawah pada bagian
yang miring, dapat terjadi secara tiba- tiba ( tidak bisa di prediksi), dapat
menghancurkan bangunan, jalan, dan peralatan umum lainnya. Selain itu disebabkan
karena gempa dan lereng yang sudah gundul.

 Gempa bumi  

Karakteristiknya yaitu berguncangnya lapisan kulit bumi, gempa bumi juga tidak bisa kita
prediksi, dan terdapat gempa bumi tektonik dan vulkanik. Dampak yang disebabkan oleh gempa
bumi adalah kerusakan bangunan dan korban jiwa.
 Kebakaran hutan  

Karakteristik dari kebakaran hutan yaitu kondisi api yang membakar hutan tidak bisa
terkontrol. Dampak yang di peroleh dari kebakaran hutan yaitu terjadinya penyakit
pada saluran pernafasan, jarak pandang dan hilangnya keragaman hayati.

Pembahasan

Bencana alam merupakan suatu peristiwa baik itu disebabkan oleh faktor alam
maupun faktor non alam  yang dapat mengancam  dan mengganggu kehidupan
manusia.

Bencana alam dapat disebabkan karena beberapa faktor diantaranya yaitu

 Bencana alam akibat perbuatan manusia

Bencana alam yang di sebabkan oleh perbuatan manusia itu sendiri yaitu membuang
sampah sembarangan yang mengakibatkan banjir, membakar pohon untuk membuat
lahan baru yang mengakibatkan kebakaran hutan, penebangan hutan yang dilakukan
secara liar yang dapat berakibat terjadinya longsor, dan pengambilan dan penggunaan
air yang dilakukan secara berlebihan dapat berakibat terjadinya kekeringan.

 Bencana alam akibat alam itu sendiri

Bencana alam yang di sebabkan oleh alam itu sendiri yaitu gempa bumi, tsunami,
letusan gunung berapi dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai