Anda di halaman 1dari 4

Nama :yesminurfalah

Nim : 18059166
Matkul : Kepemimpinan

Reading Report Minggu ke-4


BEHAVIORAL APPROACH

Beberapa hal yang dapat saya pahami dari materi minggu ini adalah sebagai berikut:

A. Pendekatan perilaku (studi kepemimpinan lowa, oiho michigan, managerial grid ,


empat sistem manajemen 1. Studi Lowa
Studi ini meneliti kesukaan terhadap 3 macam gaya kepemimpinan, yaitu gaya
otoriter, gaya demokratis dan gaya laizes faire. Hasil penelitian mengatakan bahwa
kebanyakan suka gaya kepemimpinan demokratis.

2. The Ohio State Studies


Studi ini berusaha mengembangkan angket deskripsi perilaku kepemimpinan.
Peneliti merumuskan bahwa kepemimpinan itu sebagai suatu perilaku seseorang yang
mengarah pada pencapaian tujuan tertentu, yang terdiri dari dua dimensi, yaitu
struktur pembuatan inisiatif dan perhatian. Struktur pembuatan inisiatif menunjukkan
pada pencapaian tugas. Perhatian menunjukkan perilaku pemimpin pada hubungan
dengan bawahannya..Hasil penelitian Universitas Ohio diawali dengan lebih dari
1000 dimensi yang akhirnya dipersempit menjadi 2(d ua) kategori penelitian, yaitu: a.
Konsiderasi Dimensi ini berkonsentrasi pada hubungan interpersonal dengan
karakteristik pemimpin yang menunjukkan sikap bersahabat, selalu mendukung dan
berusaha untuk memenuhi apa yang menjadi kebutuhan bawahannya untuk mencapai
tujuan bersama.
b. Struktur Inisiasi
Dimensi ini menjelaskan para pemimpin yang berkonsentrasi pada tujuan dan
target penyelesaian tugas dengan membuat pola organisasi dengan membagi
tanggung jawab dan peran antara pemimpin dan bawahannya.

3. Penelitian Universitas Michigan


Penelitian ini mengidentifikasi dua konsep gaya kepemimpinan, yaitu
berorientasi pada bawahan dan berorientasi pada produksi. Pemimpin yang
berorientasi pada bawahan menekankan pentingnya hubungan dengan pekerja dan
menganggap setiap pekerja penting. Pemimpin yang berorientasi pada produksi
menekankan pentingnya produksi dan aspek teknik-teknik kerja. Fokus dari
penelitian Universitas Michigan adalah mengidentifikasi hubungan antara kebiasaan
pemimpin, kinerja kelompok dan hasil dari kinerja kelompok tersebut.Penelitian
Universitas Michigan ini menemukan 3 tipe kebiasaan kepemimpinan.
a. Berorientasi pada tugas
Pemimpin bekerja berdasarkan pengelompokan tugas antara atasan dan
bawahan.Pemimpin berkonsentrasi pada fungsi tugas seperti perencanaan,
penjadwalan, koordinasi aktifitas bawahan dan menyediakan kebutuhan
bawahan terkait hal teknis.
b. Berorientasi pada hubungan
Pemimpin memposisikan diri sebagai pihak yang dapat mendukung
bawahannya dengan menunjukkan kepercayaan dan bersikap bersahabat serta
selalu mencoba untuk mengerti permasalahan bawahan.
c. Berorientasi pada partisipasi
Pemimpin pada tipe ini selalu melibatkan bawahannya dalam pengambilan
keputusan. Peran pemimpin mengarahkan kelompok dalam diskusi
penyelesaian masalah dengan berpikir konstruktif dan berorientasi pada target
penyelesaian masalah.

4. Managerial Grid
Gaya kepemimpinan managerial grid dipelopori oleh Robert R Blake dan Jane
S Mouton.Dalam pendekatan Managerial Grid , manajer berhubungan dengan 2 hal
yakni produksi di satu pihak (concern for production /perhatian terhadap produksi)
dan orang-orang di pihak lain (concern for people/perhatian terhadap orang).
Perilaku kepemimpinan “concern for production”(perhatiam terhadap
produksi) memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
• Mengutamakan tercapainya tujuan
• Mementingkan produksi yang tinggi
• Mengutamakan penyelesaian tugas menurut jadwal yang telah ditetapkan
• Lebih banyak melakukan pengarahan
• Melaksanakan tugas dengan melakukan prosedur kerja ketat
• Melakukan pengawasan secara ketat
• Penilaian terhadap pejabat semata-mata berdasarkan hasil kerja Perilaku
kepemimpinan “concern for people” (perhatian terhadap orang) memiliki ciri-
ciri sebagai berikut :
• Memperhatikan kebutuhan bawahan
• Berusaha menciptakan suasana saling percaya
• Berusaha menciptakan suasana saling harga-menghargai
• Simpati terhadap perasaab bawahan
• Memiliki sikap bersahabat
• Menumbuhkan peran serta bawahan dalam pembuatan keputusan dan kegiatan
lain
• Lebih mengutamakan pengarahan diri, mendisiplin diri, mengontrol diri.
Antara perilaku perhatian terhadap produksi dan perilaku perhatian terhadap
orang dapat saling berpengaruh. Seorang pemimpin dapat sekaligus berperilaku
memperhatikan produksi dan memperhatikan orang dengan derajat sama tinggi atau
dengan derajat berbeda.

5. Empat Sistem Manajemen


Menurut Likert bentuk organisasi yang dapat memanfaatkan secara maksimal
sumber daya manusia adalah organisasi yang memiliki kerja efektif yang paling
berhubungan dalam suatu pola tumpang-tindih dengan kelompok efektif sejenis
lainnya. Maka, Likert merancang teori 4 sistem kepemimpinan, yaitu:
a. Sistem 1 Exploitative Authoritative
Pemimpin sangat otokratis, mempunyai sedikit kepercayaan kepada
bawahannya, suka mengeksploitasi bawahan, dan bersikap paternalistic.
Pemimpin dalam sistem ini membuat semua keputusan yang berhubungan
dengan kerja dan memerintah para bawahan untuk melaksanakannya.
Pemimpin ini hanya mau memperhatikan komunikasi yang turun ke bawah,
dan hanya membatasi proses pengambilan keputusan di tingkat atas saja. Ciri-
ciri:
• Pimpinan menentukan keputusan
• Pimpinan menentukan standar pekerjaan
• Pimpinan menerapkan ancaman dan hukuman
• Komunikasi top-down
b. Sistem 2 Benevolent authoritative
Pemimpin mempunyai kepercayaan yang terselubung, percaya pada bawahan,
memotivasi, dan memperbolehkan adanya komunikasi ke atas. Namun
bawahan merasa tidak bebas untuk membicarakan sesuatu yang bertalian
dengan tugas pekerjaannya dengan atasannya. Pemimpin tipe ini mengambil
keputusan terkait dengan kebijakan tertentu tapi mendelegasikan atau memberi
kewenangan kepada bawahan untuk mengambil jenis keputusan yang
diinginkan. Ciri-ciri dari sistem ini antara lain:
• Pimpinan percaya pada bawahan
• Motivasi dengan hadiah dan hukuman
• Adanya komunikasi ke atas
• Mendengarkan pendapat dan ide bawahan
• Adanya delegasi wewenang
c. Sistem 3 Pemimpin Konsultatif
Pada sistem ini pemimpin mempunyai sedikit kepercayaan pada bawahan,
biasanya kalau dia membutuhkan informasi, ide atau pendapat bawahan lewat
konsultasi. Bawahan di sini merasa sedikit bebas untuk membicarakan sesuatu
yang bertalian dengan tugas pekerjaan bersama atasannya karena mengalir
secara vertikal maupun horizontal. Bahan pun dapat membuat keputusan
sendiri tentang cara melaksanakan tugas. Reward lebih digunakan untuk
memotivasi bawahan daripada ancaman hukuman. Ciri-ciri Sistem konsultatif
antara lain:
• Komunikasi dua arah
• Pimpinan mempunyai kepercayaan pada bawahan
• Pembuatan keputusan dan kebijakan yang luas pada tingkat atas
d. Sistem 4 Partisipative Group
Pemimpin mempunyai kepercayaan yang sempurna terhadap bawahannya.
Dalam setiap persoalan selalu mengandalkan untuk mendapatkan ide-ide dan
pendapat dari bawahan dan mempunyai niatan untuk menggunakan pendapat
bawahan secara konstruktif. Bawahan merasa secara mutlak mendapat
kebebasan untuk membicarakan sesuatu yang bertalian dengan tugasnya
bersama atasannya. Bila pemimpi n secara formal membuat keputusan,
mereka melakukannya setelah mempertimbangkan saran dan pendapat dari
bawahan.
Untuk memotivasi bawahan, pemimpin tidak hanya mempergunakan
penghargaan-penghargaan ekonomis tetapi juga mencoba memberikan kepada
bawahan perasaan yang dibutuhkan dan penting. Pemimpin mempunyai
kepercayaan sepenuhnya terhadap bawahan, menggunakan insentif ekonomi
untuk memotivasi bawahan. Komunikasi dua arah dan menjadikan bawahan
sebagai kelompok kerja.
Ciri-ciri Sistem Grup Partisipatif antara lain:
• Team work
• Adanya keterbukaan dan kepercayaan pada bawahan
• Komunikasi dua arah (top down and bottom up)

Anda mungkin juga menyukai