Anda di halaman 1dari 4

Teori Kepemimpinan Awal

Kepemimpinan awal itu berfokus pada pemimpin (teori ciri) dan cara pemimpin itu berinteraksi
dengan anggota kelompoknya (teori perilaku).
1. Teori cirri
Riset kepemimpinan di tahun 1920-an dan 1930-an berfokus pada ciri pemimpin
karakteristik yang mungkin digunakan untuk membedakan pemimpin dari non pemimpin.
Maksudnya adalah mengisolasi saru ciri atau lebih yang dimiliki pemimpin, tetapi tidak
memiliki non pemimpin. Beberapa ciri yang dipelajari itu meliputi postur fisik, penampilan,
kelas social, stabilitas emosi, kecekatan berpidato, dan kemampuan bersosialisasi. Adapun
tujuh ciri yang terkait dengan kepemimpinan yang efektif meliputi hasrat, keinginan
memimpin, kejujuran dan integritas,kepercayaan diri, kecerdasan, dan pengetahuan yang
terkait dengan pekerjaan dan ekstraversi.
2. Teori perilaku
Teori-teori kepemimpinan yang mengenali perilaku dengan membedakan antara
pemimpin yang efektif dan yang tidak efektif. Para peneliti berharap bahwa pendekatan teori
perilaku akan memberikan jawaban yang lebih pasti tentang sifat kepemimpinan daripada
teori ciri perilaku. Ada 4 studi perilaku pemimpin utama yang perlu kita lihat :
1. Studi Universitas Iowa
Studi
universitas
iowa
mempelajari
tiga
gaya
kepemimpinan. Gaya
otokratismenggambarkan pemimpin yang cenderung memusatkan wewenang, mendiktekan
metode kerja, membuat keputusan unilateral, dan membatasi partisipasi karyawan. Gaya
demokratis menggambarkan pemimpin yang cenderung melibatkan karyawan dalam
mengambil

keputusan,

mendelegasikan

wewenang,

mendorong

partisipasi

dalam

memutuskan metode dan sasaran kerja, dan menggunakan umpan balik sebagai peluang
untuk melatih karyawan. Gaya laissez-faire menggambarkan pemimpin yang umumnya
memberi kelompok kebebasan penuh untuk membuat keputusan dan menyelesaikan
pekerjaan dengan cara apa saja yang dianggap sesuai .
2. Studi Ohio State
Studi ohio state mengenali dua dimensi penting perilaku pemimpin. Dimensi yang
pertama disebut pengusulan struktur, yaitu mengacu pada seperti apa pemimpin
mendefinisikan dan menyusun peranannya dan peran anggota kelompok untuk mencapai
sasaran. Dimensi itu meliputi perilaku yang mencakup usaha mengorganisasi pekerjaan,
hubungan kerja, dan sasaran. Dimensi yang kedua disebut pertimbangan, yang didefinisikan

sebagai seberapa jauh hubungan kerja pemimpin bercirikan saling percaya dan hormat
terhadap ide dan perasaan para anggota kelompok.
3. Studi Universitas Michigan
Kelompok Michigan menghasilkan dua dimensi perilaku kepemimpinan, yaitu
berorientasi

karyawan

dan

berorientasi

produksi.

Pemimpin

yang berorientasi

karyawan digambarkan menekankan hubungan antar pribadi; mereka memberikan perhatian


pribadi ke kebutuhan para pengikutnya dan menerima perbedaan individu antar anggota
kelompok. Pemimpin yang berorientasi produksi, sebaliknya, cenderung menekankan aspek
teknis atau tugas dari pekerjaan, sangat memerhatikan penyelesaian tugas kelompoknya, dan
menganggap anggota kelompok sebagai sarana untuk mencapai hasil.
4. Kisi manajerial
Dimensi perilaku dari studi kepemimpinan awal itu menjadi dasar untuk pengembangan
kisi-kisi dua dimensi untuk menilai gaya kepemimpinan. Kisi-kisi manajerial itu
menggunakan

dimensi

perilaku

memerhatikan

orangdan

memerhatikan

produksi. Memerhatikan orang yaitu dengan mengukur perhatian pemimpin terhadap


bawahan (rendah sampai tinggi). Memerhatikan produksi yaitu dengan mengukur perhatian
pemimpin untuk menyelesaikan pekerjaan pada skala 1 sampai 9 (rendah sampai tinggi).
Pentingnya Kepemimpinan Bagi Wirausaha
Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada
pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Seorang pemimpin harus menguasai teori
karakter kepemimpinan, yaitu teori-teori yang berkaitan dengan mencari karakter kepribadian,
sosial, fisik atau intelektual yang membedakan seorang pemimpin dan yang bukan pemimpin.
Kebanyakan orang masih cenderung mengatakan bahwa pemimpin yang efektif mempunyai sifat
atau ciri-ciri tertentu yang sangat penting, misalnya, kharisma, pandangan ke depan, daya
persuasi, dan intensitas.
Kewirausahaan atau wirausaha adalah proses mengidentifikasikan, mengembangkan, dan
membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang
lenih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha
baru yang dibentuk pada kondisi resiko atau ketidakpastian. Soorang wirausahawan mempunyai
cara berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi,

panggilan jiwa, persepsi, dan emosi yang sangat terkait dengan nilai-nilai, sikap dan perilaku
sebagai manusia unggul.
Karena kepimpinan merupakan proses mengarahkan perilaku orang lain ke arah
pencapaian suatu tujuan tertentu, maka pengarahan dalam hal ini berarti menyebabkan oarng lain
bertindak dengan cara tertentu atau mengikuti arah tertentu. Wirausahawan yang berhasil
merupakan pemimpin yang berhasil memimpin para karyawannya dengan baik. Seorang
pemimpin dikatakan berhasil jika percay pada pertumbuhan yang berkesinambungan, efisiensi
yang meningkat dan keberhasilan yang berkesinambungan dari usahanya.
Para wirausahawan memiliki gaya kepimpinan yang berbeda, mereka mengembangkan
gaya kepemimpinan mereka sendiri sesuai dengan karakter pribadi mereka dalam memajukan
usahanya. Memimpin tidaklah sama dengan mengelola (manage). Walaupun beberapa
wirausahawan adalan seorang pemimpin dan beberapa pemimpin adalah wirausahawan.
Memimpin dan mengelola bukanlah merupakan aktifitas yang identik. Kepemimpinan adalah
bagian dari manajemen. Sedangkan pengelolaan (manage) adalah bidang yang lebih luas
dibandingkan memimpin.
Sikap-sikap pemimpin yang sukses dalam berwirausaha:
1. Memiliki tujuan yang jelas untuk dicapai, artinya ia memiliki mempunyai pendirian, fokus
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

diri, keyakinan akan keputusannya, kemampuan dalam memutuskan, dan berdaya tahan.
Memiliki tanggung jawab.
Memiliki integritas (nilai yang sejati).
Memiliki kreatifitas.
Memiliki keberanian.
Memiliki kesabaran.
Mampu mendengar.
Memiliki antusiasme.
Pentingnya kepemimpinan dalam berwirausaha:
a. Agar dalam pelaksanaan berwirausaha dapat teroganisir dengan baik.
b. Dalam berwirausaha dibutuhkan sosok yang dapat memimpin dan bertanggung jawab
dalam mengurus atau mengelola suatu usaha.
c. Pemimpin adalah jabatan tertinggi yang memiliki tugas-tugas yang sangat penting dan
vital dalam kewirausahaan, seperti pengambilan keputusan, penanggung jawab tindakan
yang dilakukan bawahannya, dan memberikan wewenang.

d. Bila dalam mengelola suatu usaha tidak ada pemimpin, maka akan terjadui kekacauan
dan kerancuan dalam pembagian tugas yang akan mengakibatkan kebangkrutan.
e. Pemimpin merupakan syarat utama dalam berwirausaha.

Anda mungkin juga menyukai