Membahas pemimpin sebagai pelatih dan mengamati persoalan gender dan lintas
budaya dalam kepemimpinan
Banyak organisasi berharap pemimpin menjalankan peran sebagai pelatih, memilih anggota
tim, memberikan arahan, melatih dan mengembangkan, tetapi selain itu juga membiarkan
kelompok berfungsi secara mandiri. Sebagian pemimpin bertindak sebagai mentor,
membantu karyawan yang kurang berpengalaman untuk beradaptasi dan mempersiapkan diri
dalam karir didalam organisasi.
Faktor lain yang mengubah kepemimpinan adalah jumlah perempuan yang mulai memegang
posisi tinggi. Meskipun hanya ada sedikit perbedaan laki-laki dan perempuan pemimpin,
makin tingginya jumlah perempuan pemimpin menyiratkan perlunya penelitian lanjutan.
Terdapat bukti bahwa perempuan lebih demokratis dalam mengambil keputusan dan
berpotensi menjadi pemimpin yang mumpuni, seperti yang telah ditunjukkan oleh berbagai
perempuan pemimpin terkemuka dan sukses.
Perubahan perspektif lain dalam memandang kepemimpinan terkait dengan persoalan lintas
budaya. Dalam konteks ini, budaya mencakup perbedaan internasional dan keragaman dalam
satu budaya. Sebagai contoh, tingkat kolektivisme atau individualisme bisa memengaruhi
gaya kepemimpinan seorang manajer.