Anda di halaman 1dari 11

Power, Influence and

Leadership

14.1. The nature of leadership

 leadership merupakan suatu kemampuan yang dapat menginfluens karyawannya untuk dapat
mencapai tujuan organisasi Bersama

 Ini dapat menggambarkan posisi formal dalam sebuah organisasi, yang biasanya menyandang
gelar seperti CEO atau CFO, atau peran informal, seperti seorang ahli yang pendapatnya di
beberapa bidang dihargai

Leadership  "tentang meningkatkan seseorang kemampuan dan keterampilan untuk memimpin dan
membantu organisasi memenuhi tujuan operasionalnya.

Perbedaan antara leading dengan managing

 Manajer biasanya melakukan Fungsi yang terkait dengan merencanakan, menyelidiki,


pengorganisasian, dan pengendalian
 Pemimpin fokus pada mempengaruhi Lain, menginspirasi orang lain, memberikan dukungan
emosional, dan mencoba untuk mendapatkan karyawan untuk mmencapai tujuan Bersama
 Kepemimpinan yang efektif membutuhkan keterampilan manajerial yang efektif di beberapa
level.
 Misalnya Mantan CEO United Airlines, Jeff Smisek, mengundurkan diri karena kekurangan
manajerial yang mmenyebabkan masalah tenaga kerja, layanan pelanggan yang buruk, dan hasil
keuangan yang buruk
Apakah bisa menjadi managerial dan leader secara bersamaan?

 Bisa  terjadi jika seorang individu mampu menunjukkan beragam perilaku yang kontras

Being a manager: coping with complexity  meruapakan karakteristik manager yang mengelola
company besar dengan kompleksitas organisasi yang besar tersebut  sehingga perlu adanya
management yang bagus untuk mengatasi kompleksitas yang ada

Being a leader: coping with change  di dalam dunia bisnis, yang makin kompetitif dan berkembang 
sehingga, bila menggunakan cara yang sama dengan kemarin, maka tidak lagi menjadi formula sukses 
oleh karena itu,, sedikit perubahan dibutuhkan untuk dapat survive di dalam leadership

 Kekuasaan adalah kemampuan untuk mengatur manusia, informasi, dan sumber daya lainnya
untuk menyelesaikan sesuatu  kekuasaan adalah sejauh mana seseorang dapat
mempengaruhi yang lain sehingga mereka menanggapi permintaan.
 kekuatan adalah segala sesuatu tentang mempengaruhi orang lain. Semakin banyak pengaruh
yang Anda miliki, semakin powerful yang dimiliki.
 Otoritas adalah hak untuk melakukan atau memerintahkan
Five sources of power 

1. Legitimate  berdasarkan posisi dan perannya  contohnya adalah posisi sebagai guru dan
perannya berkuasa untuk mengajar
2. Reward  berdasarkan kemampuan untuk memberikan rewards  contohnya seperti pujian
secara verbal
3. Koersif  kemampuan untuk memberikan hukuman  contohnya berkuasa untuk memberikan
jatuhan penahanan
4. Expert  memiliki pemahaman dan pengetahuan yang superior  contohnya seperti telah
mengetahui apa yang ingin diajarkan
5. Referent  memiliki kekuasaan karena rasa peduli yang tinggi  contohnya disukai oleh banyak
siswa

Common influence tactics

Taktik pengaruh  adalah upaya sadar untuk Mempengaruhi dan mengubah perilaku pada orang lain
An integrated model odf leadership 

Leader behaviors 

a. Task oriented  lebih ke arah struktur dan transaksional


b. Relationship oriented  mengarah ke hubungan terhadap orang banyak  consideration,
empowering, ethical, and servant
c. Passive leadership
d. Tranfromational  umumnya ketika pemimpin dapat bertransformasi dari sistem
kepemimpinan yang satu ke tipe yang lain

Pendekatan yang mencoba mengidentifikasi karakteristik khas yang memperhitungkan efektivitas


pemimpin  berdasarkan positive task oriented (good or not good seperti perilaku narsis, psikopat)
dan berdasarkan studies of gender

Komponen perilaku "Saya bermaksud." , juga dikenal sebagai komponen yang disengaja , adalah
bagaimana seseorang bermaksud atau mengharapkan untuk berperilaku Menuju situasi tertentu
Berdasarkan:

1. Task oriented  inteligen, kesadaran, terbuka untuk eksperiens yang baru, emosi yang stabil,
memiliki affection yang positif

1. Narcissism  self centered perspective  merasa paling superior dan akan mendorong
kepribadian menjadi merasa memiliki kekuatan besar dan kemenangan yang besar
2. Machiavellianism  mengenai manipulating people dengan cara yang tidak beretika,
meletakkan hasil yang harus dicapai di atas prinsip-prinsip-prinsip yang harus ditegakkan
3. Psychopathy  karakteristik di mana kurangnya rasa perhatian dan peduli kepada orang lain,
impulsive behavior, dan lebih parah lagi jika psychopath’s actionnya telah membahayakan orang
lain

Berdasarkan studi gender  kepemimpinan perempuan

Studi menunjukkan bahwa eksekutif wanita mendapat skor lebih tinggi daripada pria mereka rekan-
rekan pada berbagai langkah - dari menghasilkan karya berkualitas tinggi hingga penetapan tujuan untuk
membimbing karyawan

1. Pria telah diamati untuk menampilkan lebih banyak kepemimpinan tugas dan perempuan lebih
banyak kepemimpinan hubungan.
2. Perempuan menggunakan gaya yang lebih demokratis atau partisipatif daripada laki-laki, dan

3. Kepemimpinan perempuan dikaitkan dengan lebih banyak komunikasi, keterbukaan, dan kemampuan
bersosialisasi.

Beberapa macam pendekatan behavioral leadership

 Task oriented leader behaviors  untuk memastikan bahwa orang, peralatan, dan sumber daya
lainnya digunakan dalam cara yang efisien untuk mencapai tujuan kelompok atau organisasi
a. Initiating structure leadership  lebih menekankan kepada struktur denganapa yang
karyawan harus lakukan untuk memaksimalkan output
b. Transactional leadership  menekankan dan focus kepada peran dan tugas dari masing-
masing karyawan serta menyediakan rewards dan hukuman yang berbeda-beda

 Relationship-oriented leadership  berfokus pada interaksi leadership dengan karyawannya 


pada peningkatan keterampilan karyawan dan Menciptakan karya positif Hubungan di antara
rekan kerja dan antara pemimpin dan yang dipimpin.
Ada 4 jenis relationship oriented:
a. Consideration leadership  concern terhadap kebutuhan dari anggotanya dan keinginan
karyawannya yang menciptakan adanya mutual trust
b. Empowering (memberdayakan) menekankan kepada leader yang menciptakan persepsi
kepada psikologi karyawannya bahwa mereka harus memiliki control over dalam
pekerjaannya
c. Ethical leadership  focus kepada menjadi role model leadership  dengan cara
mengkomunikasikan kepada karyawannya agar memiliki nilai etika kepada yang lain,
memberikan hadiah kepada karyawan yang memiliki behavior baik, serta memberikan kasih
sayang dan perhatian kepada karyawannya
d. Servant leadership  focus kepada menyediakan dan meningkatkan jasa dan servis kepada
karyawannya  contohnya dengan menyatukan tujuan karyawan dengan leadernya

 Passive leadership  ditandai dengan kurangnya keterampilan kepemimpinan  ditandai


dengan kegagalan umum untuk mengambil Tanggung jawab untuk memimpin  Misalnya,
dalam jenis pasif kepemimpinan yang disebut manajemen-byexception gaya, manajer tidak
campur tangan sampai masalah dibawa ke perhatian mereka atau sampai masalah menjadi
cukup serius untuk menuntut perbuatan

Kesimpulannya

1. Perilaku seorang pemimpin lebih penting daripada dirinya. Penting untuk melatih manajer di
berbagai bentuk tugas dan kepemimpinan hubungan, dan untuk menghindari kepemimpinan
pasif.
2. Tidak ada jenis perilaku pemimpin yang paling cocok untuk semua situasi. Pemimpin yang efektif
belajar bagaimana mencocokkan mereka perilaku terhadap situasi yang dihadapi.

14.4 leadership sangat bergantung pada kondisi tertentu dan tidak ada tipe leadership yang paling baik

1. Tipe contingency leadership model  menekankan kepada apakah task oriented atau
relationship oriented

Dua tipe leadership berdasarkan orientasinya 


 Task oriented: apakah bekerja di control yang tinggi atau control yang lemah
 Rekationship oriented

Tiga dimensi dari situastional control 

a. Leader-member-relations: dapat merefleksikan apakah leader disupport dengan loyal oleh


karyawan atau tidak
b. Task structure: membuat task yang dikerjakan menjadi mudah dimengerti
c. Position power  menreferensikan seberapa besar power dari leader dalam membuat work
assigments dan hukuman serta reward
2. The path goal leadership model  menjelaskan bagaimana leader mendapatkan karyawan yang
loyal dilihat dari tingkat leadership effectivenessnya

Yang menentukan keefektifan leadership:

a. Employee characteristics  karakteristik karyawan (locus of control)  kemampuan tugas,


kebutuhan untuk pencapaian, pengalaman, dan kebutuhan akan kejelasan -tujuan.
b. Environmental factors  Dua faktor lingkungan adalah tugas struktur (tugas independen versus
saling bergantung) dan dinamika kelompok
c. Leader behaviors  kebiasaan dari leader atau jenis leadership yang digunakan  directive
(menyuruh secara langsung, karyawan harus menuruti), supportives (keadilan), participaties
(semua karyawan diikutdertakan), achievement oriented

Traformational leadership  menunjukkan bahwa perilaku kepemimpinan bervariasi sepanjang penuh


rentang gaya kepemimpinan, dari pasif (laissez-faire) "kepemimpinan" sekaligus ekstrim, melalui
transaksional kepemimpinan, hingga transformasional kepemimpinan  membuat karyawan dapat
meraih goal organization dengan self interestnya masing-masing

Transformational leader  dipengaruhi duan faktor 

a. Individual characteristic: pemimpin cenderung lebih ekstrovert, menyenangkan, proaktif, dan


terbuka untuk perubahan dari nontransformasional pemimpin.
b. Organizational culture  Budaya organisasi. Adaptif, fleksibel

4 elemen transformational leaders 

1. Inspirational motivation  transformational leader memiliki kemampuan untuk menginspirasi


dan memotivasi pengikutnya  memiliki charisma
2. Idealized influence  leader menjadi role model bagi karyawannya
3. Individualized consideration  kepedulian tulus terhadap kebutuhan dan perasaan
karyawannya  memberikan perhatian ke karyawannya
4. Intellectual stimulation  selalu menantang karyawan agar dapat inovatif dan kreatif agar
memiliki tingkat kinerja yang tinggi
Trasformatiional leadership memiliki 3 efek 

1. Dapat meningkatkan hasil dari individu ataupun grup


2. Dapat digunakan untuk melatih karyawan dari berbagai level
3. Dapat digunakan oleh ethical leader ataupun unethical leader

Untuk memastikan hasil yang didapat maksimal, pemimpin harus:

1. Mengedukasi tentang etika kepada karyawannya


2. Memilih orang yang tepat
3. Membuat refleksi performa karyawan
4. Mendemonstrasikan komitmen di dalam perbedaan
5. Memberikan reward pada karyawan yang berkinerja baik

Three additional perspective 

Ada 2 jenis leadership berdasarkan hubungan antara pemimpin dengan karyawannya

1. The leader member exchange: menekankan bahwa pemimpin memiliki jenis yang berbeda
Hubungan dengan bawahan yang berbeda
2. Leading with humility: rendah hati cenderung menampilkan lima kualitas utama yang dihargai
oleh karyawan: kesadaran diri yang tinggi, keterbukaan terhadap umpan balik, apresiasi
terhadap orang lain, fokus diri, dan apresiasi terhadap kebaikan

Apa yang diinginkan karyawan terhadap pemimpinnya?

1. Significance  Pemimpin seperti itu membuat pengikut merasa bahwa apa yang mereka
lakukan di tempat kerja itu penting dan bermakna.
2. Community (Komunitas)  Para pemimpin ini menciptakan rasa persatuan yang mendorong
pengikut untuk memperlakukan orang lain dengan hormat dan bekerja bersama-sama dalam
mengejar tujuan organisasi.
3. Excitement  Kegembiraan  Para pemimpin membuat orang merasa energik dan terlibat di
tempat kerja.

Apa yang diinginkan leader terhadap karyawannya?

Pengikut bervariasi di tingkat kepatuhan menunjukkan penghormatan kepada para pemimpin mereka,
independent dan menjaga jarak diri mereka sendiri, dan pemberontak (paling sedikit compliant)
menunjukkan perbedaan.
14.7 Career corner

Anda bisa menjadi lebih sadar diri dengan mengambil empat tindakan berikut:

(1) Luangkan waktu untuk berefleksi.

(2) Tuliskan prioritas Anda.

(3) Pelajari kekuatan Anda dan Kelemahan.

(4) Hindari efek Dunning Kruger.

Anda mungkin juga menyukai