NIM :
NO PRESENSI :
MK TAP KELAS C :
HARI/TANGGAL :
PEMBAHASAN
Secara etimologi, kepemimpinan berasal dari kata dasar pemimpin. Dalam bahasa inggris,
leadership yang berarti kepemimpinan, dari kata dasar leader berarti pemimpin dan akart katanya
to lead yng terkandung berarti arti yang sling erat berhubungan adalah bergerak lebih awal,
berjalan di awal, mengambil langkah awal, berbuat paling dulu, memelopori, mengasahkan
mengarahkan pikiran pendapat orang lain, membimbing, menuntut dan menggerakkan orang lain
melalui pengaruhnya.
Kepemimpinan telah dipelajari melalui berbagai cara yang berbeda-beda, tergantung pada
konsepsi kepemimpinan dan pilihan metodologi para penelitiannya. Sehingga studi
kepemimpinan hanya memperlakukan atau dihadapkan pada satu aspek yang sempit, seperti
pengaruh bawahan atau sifat pribadi atau perilaku. Makalah ini membahas terkait analisis
kepemimpinan berdasarkan teori perilaku dan teori penerimaan yang akan di uraikan sebagai
berikut:
Dalam penelitian mengenai perilaku pemimpin telah didominasi oleh suatu fokus pada
sejumlah kecil aspek dari perilaku. Kebanyakan studi mengenai perilaku kepemimpinan selama
periode tersebut menggunakan kuesioner untuk mengukur perilaku yang berorientasi pada tugas
dan yang berorientasi pada hubungan. Beberapa studi telah dilakukan untuk melihat bagaimana
perilaku tersebut dihubungkan dengan kriteria tentang efektivitas kepemimpinan seperti
kepuasan dan kinerja bawahan. Peneliti-peneliti lainnya menggunakan eksperimen laboratorium
atau lapangan untuk menyelidiki bagaimana perilaku pemimpin mempengaruhi kepuasan dan
kinerja bawahan.
Dalam pendekatan perilaku ini memandang bahwa kepemimpinan dapat dipelajari dari pola
tingkah laku, dan bukan dari sifat-sifat (traits) pemimpin. Alasannya sifat seseorang sukar untuk
diidentifikasi. Beberapa ahli berkeyakinan bahwa perilaku dapat dipelajari, hal ini berarti orang
yang dilatih dalam perilaku kepemimpinan yang tepat akan dapat memimpin secara efektif.
Namun demikian, keefektifan perilaku kepemimpinan ini dipengaruhi oleh beberapa variabel.
Jadi perilaku tidak mutlak menentukan keberhasilan suatu kepemimpinan.
Konsep perilaku kepemimpinan ini muncul karena menganggap bahwa konsep sifat
kepemimpinan tidak mampu menghasilkan kepemimpinan yang efektif, karena sifat sulit untuk
diidentifikasi. Yulk sebagaimana yang dikutip Marno dkk, menjelaskan bahwa perilaku
pemimpin terhadap bawahan ada 4 bentuk perilaku, yaitu:
1. High-high berarti pemimpin tersebut memiliki hubungan tinggi dan orientasi tugas yang
tinggi juga.
2. High task-low relation, pemimpin tersebut memiliki orientasi tugas yang tinggi, tetapi
rendah hubungan terhadap bawahan.
3. Low task-high relation, pemimpin tersebut lebih mementingkan hubungan dengan
bawahan, dengan sedikit mengabaikan tugas. Teori ini disebut dengan Konsiderasi yaitu
kecenderungan seorang pemimpin yang menggambarkan hubungan akrab dengan
bawahan. Contoh gejala yang ada dalam hal ini seperti: membela bawahan, memberi
masukan kepada bawahan dan bersedia berkonsultasi dengan bawahan
4. Low task-low relation, orientasi tugas lemah, hubungan dengan bawahan juga lemah.
Manajer disebut sebagai pemimpin ketika menduduki jabatan dalam struktur organisasi.
Relasi antara pemimpin dengan yang dipimpin disebut sebagai peta jabatan. Manajer adalah
orang yang bertanggung jawab atas tercapainya tujuan organisasi.
Kepemimpinan dalam administrasi berperan sebagai berikut:
KESIMPULAN