Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS VARIABEL KEPEMIMPINAN SECARA TEORITIS

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Individu Mata Kuliah Kepemimpinan


Pemerintahan

Disusun oleh:

M. Riko Rasuanto 170410140047

UNIVERSITAS PADJADJARAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

JATINANGOR

2017
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemimpin merupakan seseorang yang diberikan kepercayaan untuk


memberikan komando atau arahan kepada orang-orang yang telah memberikan
kepercayaan untuk mencapai tujuan tertentu, dengan harapan pemberi
kepercayaan tersebut akan lebih baik nasibnya dibandingkan dari kepemimpinan
sebelumnya. Peran pemimpin dalam suatu organisasi secara mikro dapat
mempengaruhi moral, kepuasan kerja dan kualitas kehidupan kerja para
bawahan, yang pada akhirnya keberhasilan bawahan ini secara makro akan
mempengaruhi tingkat prestasi organisasi. Sebab perilaku organisasi sangat
dipengaruhi oleh perilaku setiap individu yang ada dalam organisasi tersebut.

Bicara mengenai kepemimpinan, Indonesia saat ini berada dalam status


dimana negara ini memiliki masalah mengenai kepemimpinan yang ada saat ini.
Indonesia adalah negara majemuk dan besar yang sedang berkembang dan negara
ini harus memiliki seorang pemimpin yang benar-benar mengerti akan apa yang
harus ia lakukan sebagai seorang pemimipn suatu bangsa besar yang majemuk
seperti Indonesia.

Dari uraian tersebut jelaslah bahwa Indonesia saat ini memerlukan


pemimpin yang dapat membawa masyarakatnya ketahap kemakmuran dan juga
tahap kesejahteraan. Harus kita ketahui bagaimana selayaknya variabel pemimpin
secara teoritis. Menurut Glen D Paige terdapat enam variabel pokok yang
mempengaruhi Kepemimpinan. Maka dari itu kita sebagai insan akademis
memiliki kewajiban untuk mengetahui dan memahami hal tersebut. Maka dari itu
bahasan makalah kali ini mengambil judul Analisis Variabel Kepemimpinan
Secara Teoritis.

1
1.2. Identifikasi Masalah :

1. Bagaimana definisi Kepemimpinan Pemerintahan?


2. Variabel apasaja yang dikatakan oleh Glen D Paige?

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Kepemimpinan

Pemimpin adalah seorang yang mau, mampu dan dapat menggerakkan


oaring lain untuk mencapai tujuan bersama. Sedangkan kepemimpinan adalah
suatu seni (skill) untuk mempengaruhi orang lain, tingkah laku manusia dan
kemampuan untuk membimbing orang.

Ada beberapa pengertian yang dikemukakan oleh beberapa para ahli dalam
mendefinisikan pengertian dari kepemimpinan. Berikut beberapa pengertian yang
dikemukakan oleh para ahli:

1. Robbins
Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi kelompok
menuju pencapaian sasaran.
2. Maxwell
Kepemimpinan adalah kemampuan memperoleh pengikut.
3. Stoner
Kepemimpinan adalah proses untuk mengarahkan dan mempengaruhi
aktivitas yang berkaitan dengan dengan pekerjaan dari anggota kelompok.

Dalam setiap realitasnya bahwa seorang pemimpin dalam melaksanakan proses


kepemimpinannya adanya suatu permbedaan antara pemimpin yang satu dengan
yang lainnya, hal ini sebagaimana menurut G. R. Terry yang dikutip Maman
Ukas, bahwa pendapatnya membagi tipe-tipe kepemimpinan menjadi 6, yaitu :

1. Tipe kepemimpinan pribadi (personal leadership). Dalam system


kepemimpinan ini, segala sesuatu tindakan itu dilakukan dengan mengadakan
kontak pribadi. Petunjuk itu dilakukan secara lisan atau langsung dilakukan
secara pribadi oleh pemimpin yang bersangkutan.
2. Tipe kepemimpinan non pribadi (non personal leadership). Segala sesuatu
kebijaksanaan yang dilaksanakan melalui bawahan-bawahan atau media non
pribadi baik rencana atau perintah juga pengawasan.

3
3. Tipe kepemimpinan otoriter (autoritotian leadership). Pemimpin otoriter
biasanya bekerja keras, sungguh-sungguh, teliti dan tertib. Ia bekerja menurut
peraturan- peraturan yang berlaku secara ketat dan instruksi-instruksinya
harus ditaati.
4. Tipe kepemimpinan demokratis (democratis leadership). Pemimpin yang
demokratis menganggap dirinya sebagai bagian dari kelompoknya dan
bersama-sama dengan kelompoknya berusaha bertanggung jawab tentang
terlaksananya tujuan bersama. Agar setiap anggota turut bertanggung jawab,
maka seluruh anggota ikut serta dalam segala kegiatan, perencanaan,
penyelenggaraan, pengawasan, dan penilaian. Setiap anggota dianggap
sebagai potensi yang berharga dalam usahan pencapaian tujuan.
5. Tipe kepemimpinan paternalistis (paternalistis leadership). Kepemimpinan ini
dicirikan oleh suatu pengaruh yang bersifat kebapakan dalam hubungan
pemimpin dan kelompok. Tujuannya adalah untuk melindungi dan untuk
memberikan arah seperti halnya seorang bapak kepada anaknya.
6. Tipe kepemimpinan menurut bakat (indogenious leadership). Biasanya timbul
dari kelompok orang-orang yang informal di mana mungkin mereka berlatih
dengan adanya system kompetisi, sehingga bisa menimbulkan klik-klik dari
kelompok yang bersangkutan dan biasanya akan muncul pemimpin yang
mempunyai kelemahan di antara yang ada dalam kelempok tersebut menurut
bidang keahliannya di mana ia ikut berkecimpung.

Kepemimpinan yang melayani (Servant Leadership) memiliki 5 aspek utama:

 Aspek pertama: Merendahkan diri dengan sadar


Sejumlah perilaku yang secara sadar dilakukan seorang pemimpin
menunjukkan konsep dirinya (menjadi seorang pelayan) dan juga sikap
dan intensinya (melakukan tindakan pelayanan) dalam menempatkan
orang lain lebih dahulu sebelum dirinya.

 Aspek kedua : Diri Yang Otentik


Perilaku pemimpin yang mengindikasikan posisi dirinya yang otentik
dalam hubungannya dengan orang lain, yang dikarakteristikan melalui

4
kerendahan hati, perlindungan, integritas, diri yang mudah diserang dan
akuntabilitas.

 Aspek ketiga: Spiritualitas Transenden


Perilaku para pemimpin yang memanifestasikan suatu keyakinan yang
mendasar bahwa sesuatu atau seseorang yang mengatasi diri dan dunia
materi itu eksis dan membuat kehidupan ini penuh makna

 Aspek keempat: Moralitas


Perilaku para pemimpin yang mengangkat perilaku moral dan etis para
pemimpin dan pekerja

 Aspek kelima: Hubungan Persekutuan


Perilaku pemimpin yang memupuk keiklasan, kedalaman dan hubungan
yang langgeng dengan karyawan melalui penerimaan yang tanpa syarat,
peneriman, keseimbangan, kebergunaan, kolaborasi.

Sepuluh karakteristik kepemimpinan birokrasi dalam lingkup organisasi


pemerintahan sebagai berikut:

1. Berdasarkan transaksi: Kepemimpinan birokrasi bertindak atas dasar


transaksi atau pertukaran antara jabatan dan kinerja, gaji dan pekerjaan,
kerja keras dan bonus,dsb.
2. Kejelasan aturan: Pedoman dan aturan pelaksanaan tugas dan pekerjaan
disusun secara jelas dan ditetapkan untuk ditaati oleh setiap pegawai.
3. Orientasi pada pengawasan: Mengawasi dan memantau tugas dan
pekerjaan secara ketat dalam rangka mencapai tujuan jangka pendek.
4. Anti perubahan: Menolak setiap perubahan yang berasal dari luar sistem
organisasi karena khawatir akan merusak tatanan kelembagaan yang telah
ditetapkan.
5. Orientasi pada jabatan dan kekuasaan: Mengembangkan budaya
kekuasaan, loyalitas pada atasan, hierarki hubungan atasan-bawahan, dan
komunikasi bottom-up

5
6. Fokus pada pekerjaan: Mengarahkan pegawai untuk fokus pada
penyelesaian tugas dan pekerjaan, sehingga mereka tidak memiliki
kesempatan untuk mengembangkan diri.
7. Kewenangan atasan mutlak: Tidak ada pemberdayaan pegawai karena
kewenangan untuk mengambil keputusan pada pimpinan.
8. Pemasungan kreatifitas pegawai. Pegawai diatur dalam pelaksanaan tugas
dan pekerjaan, sehingga mereka tidak dapat mengembangkan kreatifitas
dan inovasi.
9. Individualitas kerja: Kerja sama antar pegawai tidak dianjurkan, sehingga
muncul persaingan tak-sehat dan saling curiga-mencurigai di antara
mereka.
10. Disharmoni organisasi: Hierarki kekuasaan, formalitas hubungan,
komunikasi bottom-up, dan absennya kerjasama antara pegawai
mengakibatkan ketidak-kondusifan organisasi.

2.2 Teori Kepemimpinan Pemerintahan

Kepemimpinan dianalisis sebagai sebuah kajian ilmu memerlukan pendekatan dan


juga teori dalam menganalisis masalah kepemimpinan yang terjadi. Tidak ada satu
ilmu pun yang dianalisis tanpa adanya pendekatan dan juga teori yang digunakan
guna memudahkan proses analisis ilmu tersebut.

Sama halnya dengan ilmu lain, kepemimpinan juga dianalisis


menggunakan pendekatan dan juga teori. Dalam menganalisis kepemimpinan
digunakan empat pendekatan yaitu:

1. Traif Approach
Pendekatan ini berasumsi bahwa beberapa orang merupakan pimpinan
alamiah yang dianugrahi dengan beberapa ciri yang tidak dipunyai
orang lain.
2. Behavior Approach
Pendekatan ini berasumsi bahwa seorang pemimpin harus memilki
sifat dari pekerjaan manajerial yang disebut sebagai peran, fungsi, dan

6
tanggung jawab serta memiliki tingkat keefektifan pekerjaan
manajerial
3. Power Influench Approach
Pendekatan ini berasumsi bahwa pemimpin mempunyai perspektif
yang terpusat pada pimpinan dengan asumsi yang implicit bahwa
hubungan causality mempunyai arah tunggal.
4. Situational Approach
Pendekatan ini berasumsi bahwa pola perilaku yang berbeda akan
menjadi efektif dalam situasi yang berbeda dan juga pola perilaku
tidak optimal dalam semua situasi.

Berbicara mengenai pemimpin dan juga kepemimpinan, maka akan


muncul pertanyaan yaitu darimana seorang pemimpin itu ada. Dari pertanyaan
diatas, lahirlah teori mengenai lahirnya seorang pemimpin. Berikut, pemaparan
mengenai teori lahirnya seorang pemimpin:

1. Genetik
Teori ini mengatakan bahwa seorang pemimpin itu lahir secara
alamiah dalam artian bahwa seorang pemimpin telah memiliki talenta
dalam memimpin.
2. Sosial
Teori ini mengatakan bahwa seorang pemimpin itu adalah sebuah
pimpinan yang dibuat dan juga terorganisir dengan baik.
3. Ekologis
Teori ini mengatakan bahwa seorang bias muncul sebagai pemimpin
jika ia mempunyai bakat kepemimpinan dan biasanya dapat
dikembangkannya dengan baik.

7
BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Analisis Variabel Kepemimpinan menurut Glen D Paige

Glenn D Paige , menyatakan suatu pendekatan ilmiah yang memuat enam variabel
pokok yang harus diteliti dalam studi kepemimpinan politik/pemerintahan:

1. Kepribadian, karena pemimpin adalah sebuah sosok pribadi.

Kepribadian harus dipahami sebagai keseluruhan karakteristik yang

menggambarkan jati diri seseorang. Selanjutnya dikaji kontribusi yang

diberikan oleh faktor kepribadian terhadap penampilan dan perilaku

kepemimpinannya.

2. Peran, yang berkenaan dengan serangkaian harapan drai para pengikut

atas perilaku pemimpinnya terlepas dari faktor kepribadian. Seseorang

dapat diakui sebagai pemimpin karena kemampuannya membawakan

peran-peran tertentu yang diharapkan pihak lain.

3. Organisasi, yang menyangkut sistem interaksi yang bersifat

interpersonal baik secara langsung maupun tidak langsung. Pemimpin

diteliti sebagai objek studi yang harus ditempatkan dalam konteks

organisasi.

4. Tugas, berkaitan dengan penghayatan seorang pemimpin tentang

tugasnya. Penghayatan ini akan terlihat melalui keputusan dan

tindakan yang dilakukan.

5. Nilai-nilai, sebagai landasan berpijak drai perilaku pemimpin. Di

dalamnya memuat cita-cita yang ingin dibangunnya.

8
6. Lingkungan, yang menyangkut ciri-ciri lingkungan fisik, teknologi,

ekonomi dan sosial budaya yang berpengaruh terhadap perilaku

kepemimpinan seseorang.

9
BAB IV

PENUTUP

3.1. Simpulan

Pemimpin pada hakikatnya adalah seorang yang mempunyai kemampuan


untuk memepengaruhi perilaku orang lain di dalam kerjanya dengan
menggunakan kekuasaan. Dalam kegiatannya bahwa pemimpin memiliki
kekuasaan untuk mengerahkan dan mempengaruhi bawahannya sehubungan
dengan tugas-tugas yang harus dilaksanakan. Tipe-tipe kepemimpinan pada
umumnya adalah tipe kepemimpinan pribadi, Tipe kepemimpinan non pribadi,
tipe kepemimpinan otoriter, tipe kepemimpinan demokratis, tipe kepemimpinan
paternalistis, tipe kepemimpinan menurut bakat.

Kepemimpinan merupakan bakat yang dimiliki seseorang sejak lahir,


namun kepemimpinan tersebut juga dapat diperoleh melalui pendidikan dan
pengalaman yang telah dilaluinya. Sedangkan pemimpin adalah orang yang
mendapat kepercayaan untuk melaksanakan tugas dan tanggungjawab tertentu
dalam suatu organisasi atau kelompok. Menurut Glen D Paige terdapat enam poin
penting variebl pemerintahan keenam poin penting tersebut anatara lain:
Kepribadian, Peran, Organisasi, Tugas, Nilai-nilai dan Lingkungan.

10
DAFTAR PUSTAKA

Rivai, Veithzal dan Deddy Mulyadi, Kepemimpinan dan Perilaki Organisasi,

2003, Jakarta, PT.Raja Grafindo Persada.

Pasulong, Harbani, Kepemimpinan Birokrasi, 2010, Bandung, Alfabeta.

11

Anda mungkin juga menyukai