Disusun oleh:
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2017
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2. Identifikasi Masalah :
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Ada beberapa pengertian yang dikemukakan oleh beberapa para ahli dalam
mendefinisikan pengertian dari kepemimpinan. Berikut beberapa pengertian yang
dikemukakan oleh para ahli:
1. Robbins
Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi kelompok
menuju pencapaian sasaran.
2. Maxwell
Kepemimpinan adalah kemampuan memperoleh pengikut.
3. Stoner
Kepemimpinan adalah proses untuk mengarahkan dan mempengaruhi
aktivitas yang berkaitan dengan dengan pekerjaan dari anggota kelompok.
3
3. Tipe kepemimpinan otoriter (autoritotian leadership). Pemimpin otoriter
biasanya bekerja keras, sungguh-sungguh, teliti dan tertib. Ia bekerja menurut
peraturan- peraturan yang berlaku secara ketat dan instruksi-instruksinya
harus ditaati.
4. Tipe kepemimpinan demokratis (democratis leadership). Pemimpin yang
demokratis menganggap dirinya sebagai bagian dari kelompoknya dan
bersama-sama dengan kelompoknya berusaha bertanggung jawab tentang
terlaksananya tujuan bersama. Agar setiap anggota turut bertanggung jawab,
maka seluruh anggota ikut serta dalam segala kegiatan, perencanaan,
penyelenggaraan, pengawasan, dan penilaian. Setiap anggota dianggap
sebagai potensi yang berharga dalam usahan pencapaian tujuan.
5. Tipe kepemimpinan paternalistis (paternalistis leadership). Kepemimpinan ini
dicirikan oleh suatu pengaruh yang bersifat kebapakan dalam hubungan
pemimpin dan kelompok. Tujuannya adalah untuk melindungi dan untuk
memberikan arah seperti halnya seorang bapak kepada anaknya.
6. Tipe kepemimpinan menurut bakat (indogenious leadership). Biasanya timbul
dari kelompok orang-orang yang informal di mana mungkin mereka berlatih
dengan adanya system kompetisi, sehingga bisa menimbulkan klik-klik dari
kelompok yang bersangkutan dan biasanya akan muncul pemimpin yang
mempunyai kelemahan di antara yang ada dalam kelempok tersebut menurut
bidang keahliannya di mana ia ikut berkecimpung.
4
kerendahan hati, perlindungan, integritas, diri yang mudah diserang dan
akuntabilitas.
5
6. Fokus pada pekerjaan: Mengarahkan pegawai untuk fokus pada
penyelesaian tugas dan pekerjaan, sehingga mereka tidak memiliki
kesempatan untuk mengembangkan diri.
7. Kewenangan atasan mutlak: Tidak ada pemberdayaan pegawai karena
kewenangan untuk mengambil keputusan pada pimpinan.
8. Pemasungan kreatifitas pegawai. Pegawai diatur dalam pelaksanaan tugas
dan pekerjaan, sehingga mereka tidak dapat mengembangkan kreatifitas
dan inovasi.
9. Individualitas kerja: Kerja sama antar pegawai tidak dianjurkan, sehingga
muncul persaingan tak-sehat dan saling curiga-mencurigai di antara
mereka.
10. Disharmoni organisasi: Hierarki kekuasaan, formalitas hubungan,
komunikasi bottom-up, dan absennya kerjasama antara pegawai
mengakibatkan ketidak-kondusifan organisasi.
1. Traif Approach
Pendekatan ini berasumsi bahwa beberapa orang merupakan pimpinan
alamiah yang dianugrahi dengan beberapa ciri yang tidak dipunyai
orang lain.
2. Behavior Approach
Pendekatan ini berasumsi bahwa seorang pemimpin harus memilki
sifat dari pekerjaan manajerial yang disebut sebagai peran, fungsi, dan
6
tanggung jawab serta memiliki tingkat keefektifan pekerjaan
manajerial
3. Power Influench Approach
Pendekatan ini berasumsi bahwa pemimpin mempunyai perspektif
yang terpusat pada pimpinan dengan asumsi yang implicit bahwa
hubungan causality mempunyai arah tunggal.
4. Situational Approach
Pendekatan ini berasumsi bahwa pola perilaku yang berbeda akan
menjadi efektif dalam situasi yang berbeda dan juga pola perilaku
tidak optimal dalam semua situasi.
1. Genetik
Teori ini mengatakan bahwa seorang pemimpin itu lahir secara
alamiah dalam artian bahwa seorang pemimpin telah memiliki talenta
dalam memimpin.
2. Sosial
Teori ini mengatakan bahwa seorang pemimpin itu adalah sebuah
pimpinan yang dibuat dan juga terorganisir dengan baik.
3. Ekologis
Teori ini mengatakan bahwa seorang bias muncul sebagai pemimpin
jika ia mempunyai bakat kepemimpinan dan biasanya dapat
dikembangkannya dengan baik.
7
BAB III
PEMBAHASAN
Glenn D Paige , menyatakan suatu pendekatan ilmiah yang memuat enam variabel
pokok yang harus diteliti dalam studi kepemimpinan politik/pemerintahan:
kepemimpinannya.
organisasi.
8
6. Lingkungan, yang menyangkut ciri-ciri lingkungan fisik, teknologi,
kepemimpinan seseorang.
9
BAB IV
PENUTUP
3.1. Simpulan
10
DAFTAR PUSTAKA
11