bussines strategy that provides and services that completely satisfy both internal and external
costumers by meeting their explicit exspectation”.
"Kualitas; Strategi bisnis dasar yang menyediakan dan layanan yang benar-benar memuaskan
konsumen internal dan eksternal dengan memenuhi harapan eksplisit mereka ".
Implikasi dari penggunaan filosofi itu pada praktek manajemen adalah bahwa dalam
rangka memproduksi barang atau jasa, pertimbangan, aspirasi, dan keinginan konsumen
harus diperhitungkan. Selain itu semua faktor yang terkait dengan proses produksi harus
dikelola sedemikian rupa sehingga menjamin produk yang dihasilkan memenuhi bahkan
melebihi keinginan dan harapan konsumen. Penerapan pendekatan manajemen itu tidak lagi
memerlukan pengendalian mutu setelah produk dihasilkan, melainkan semua sumber daya
dan faktor yang terkait dengan proses produksi dikelola agar terjamin dihasilkannya produk
yang bermutu, yakni produk yang sesuai atau melebihi keinginan, harapan, dan kebutuhan
konsumen. Sistem manajemen mutu semacam ini dikenal dengan penjaminan mutu atau
quality assurance. Tujuan utama dari sistem manajemen mutu ini adalah untuk mencegah
terjadinya kesalahan dalam proses produksi dengan cara mengusahakan agar semua langkah
yang dilaksanakan, setiap langkah yang dilaksanakan selama proses produksi diawasi sejak
permulaan proses produksi itu. Apabila terjadi kesalahan dalam proses produsi itu segera
dilakukan perbaikan, sehingga terjadinya kerugian yang lebih besar bisa terhindari.
Arthur R. Tenner dan Irving J. De Toro dalam buku “Total Quality Management” (1992:32-
33), model TQM dibangun berdasarkan tiga prinsip mutu:
1. Fokus pada pelanggan Dalam filosofi TQM, konsumen memegang peranan
penting, sehingga segala sesuatunya dimulai dan didasari oleh harapan konsumen.
Mutu ditentukan oleh konsumen bukan oleh manajemen perusahaan.
2. Proses perbaikan Konsep perbaikan terus menerus dibentuk berdasarkan
urutan langkah kegiatan terkait dalam menghasilkan suatu produk. Langkah ini
sangat penting dilakukan untuk dapat menghasilkan produk yang minim kesalahan
serta agar kepuasan konsumen tercapai.
3. Keterlibatan menyeluruh; Keterlibatan semua bagian perusahaan sangat
penting untuk diperhatikan, mulai dari pimpinan perusahaan yang dalam tugasnya
untuk mencapai produk yang mempunyai keunggulan kompetitif di pasar yang
dimasuki, karyawan yang diberi wewenang untuk memperbaiki output dengan cara
kerjasama yang luwes.
TQM merupakan kombinasi dari berbagai gugus mutu yang dibangun berdasarkan
tiga prinsip utama yaitu :
(1). Fokus pada pelanggan,
(2). Perbaikan proses berkesinambungan, dan
(3). Keterlibatan terpadu.
Ketiga prinsip tersebut merupakan suatu sistem yaitu bahwa antara sub sistem satu
dengan sub sistem lainnya saling berkaitan dan membentuk satu kesatuan integral. Proses
perbaikan akan berjalan dengan baik bila didukung oleh prilaku produktif dari para pelaku
produktivitas (karyawan).
5. Rekomendasi
1. Secara kontinyu perlu adanya peningkatan kualitas usaha dari manajemen perusahaan
dalam mensosialisasikan program Manajemen Mutu Terpadu pada semua karyawan, terutama
dalam hal :
(b) kemampuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis masalah, pengembangan dan tes
ide-ide, mengukur kinerja, evaluasi dan implementasi masalah.
3. Untuk dapat meningkatkan peranan dari seluruh karyawan maka pihak menajemen
sebaiknya mengefektifkan fungsi-fungsi kepemimpinan, terutama yang menyangkut
pemberian pengarahan kepada seluruh karyawan tentang keberadaan dan atau rencana-
rencana perusahaan di masa yang akan datang.