Bp. : 1910023810156
UAS : ETIKA ADMINISTRASI PUBLIK (MWA 116)
Dosen : BERIAN HARIADI, SH, M.Si
2. Perbuatan yang bernilai belum tentu bernilai. Max Scheler dan Emmanuel Kant
memandang masalah nilai ini berbeda
a. Coba jelaskan perbedaan pandangan dari kedua ahli tersebut!
b. Berikan contoh kasus dan analisis terkait dengan pendapat para ahli tersebut
Jawaban :
a. Menurut Max Scheler, sebuah tindakan bernilai secara moral bukan karena
merupakan kewajiban, melainkan merupakan kewajiban karena bernilai secara moral.
sedangkan Kant berpendapat bahwa tindakan baik manusia didasarkan pada
kewajiban, Manusia bukanlah roh murni, ia juga mahluk alami yang memiliki
dorongan dan terikan hawa nafsu, emosi, kecendrungan dan dorongan-dorongan
batin. karena itu manusia tidak hanya tertarik untuk melakukan perbuatan baik,
namun ia juga tertarik melakukan perbuatan jahat. Itulah sebabnya akal budi praktis
menyatakan diri dalam bentuk kewajiban. Seseorang dikatakan berkehandak baik
apabila ia berkehendak untuk melakukan kewajiban.
b. Contoh kasusnya di kenagarian Abai, adanya tradisi batombe, batombe yang berguna
bagi kehidupan masyarakat nagari abai didalam acara alek atau resepsi sebuah
pernikahan. Kualitas batombe terdapat pada syair-syair sebagai media utamanya.
Nilai-nilai pada batombe ada tiga pendekatan yaitu subjektivitas, objektivitas logis
dan objektivisme metafisik. Melalui tiga pendekatan ini menggambarkan keterkaitan
antara pengalaman seorang atau pelaku yang melakukan nyanyian batombe ini.
Sesuai dengan pandangan max scheler nyanyian batombe ini bukanlah serta merta
suatu kewajiban biasa melainkan sebuah kewajiban karena menyadari manfaat
nyanyian batombe sebagai khas budaya di Kenagarian Abai.
Kualitas pada nyanyian batombe adalah nilai. Batombe disebut sebagai hal bernilai
yang membawa kualitas nilai. Penangkapan nilai yang terdapat pada nyanyian
batombe tergantung dari pengapresiasi batombe. Harus diketahui bahwa nilai
merupakan hal yang berbeda dan tidak tergantung pada batombe Nilai pada nyanyian
batombe bersifat mutlak dan tidak akan pernah berubah. Perubahan dari cara
mengalunkan merupakan suatu hal yang wajar dan sama sekali tidak mempengaruhi
nilai nyanyian batombe. Dalam hal perbedaan pandangan mengenai subjektivitas dan
objektivitas nilai. Max Scheler berpendapat bahwa nilai itu berada secara objektif dan
tersusun secara hierarkis (bersifat objektif), namun penangkapan dan perwujudan nilai
tergantung pada subjek (bersifat subjek). Dalam pengertian sehari-hari, nilai sering
dikacaukan dengan hal yang bernilai. Antara nilai dan hal yang bernilai telah
dibedakan secara jelas oleh Max Scheler. Nilai adalah kualitas yang membuat suatu
hal menjadi hal yang bernilai, sedangkan hal yang bernilai merupakan suatu hal yang
membawa kualitas nilai. Dengan demikian, nilai dapat kita pahami sebagai yang
berbeda dan tidak tergantung pada hal yang bernilai. Meskipun dapat terwujud dalam
dunia indrawi yang bersifat empiris, namun nilai memiliki dunianya sendiri yang
keberadaannya tidak tergantung pada keberadaan dan perubahan dunia empiris.
3. Etika moral ini terwujud dalam bentuk kehendak manusia berdasarkan kesadaran, dan
kesadaran adalah suara hati nurani, jelaskan maksud dari kalimat diatas berikut contoh.
Jawaban :
Hati nurani berarti kesadaran moral yang tumbuh dan berkembang dalam hati
manusia. suara hati menilai suatu tindakan manusia benar atau salah,baik atau buruk. Hati
nurani tampil sebagai hakim yang baik dan jujur, walaupun dapat keliru.
Contohnya, seseorang dalam keadaan sangat lapar dan melihat di depannya ada
sebuah roti yang bukan miliknya, dalam hal ini hati nurani memberikan sinyal dan sebuah
pertimbangan yaitu memberikan saran dan menganjurkan untuk tidak mengambil roti
tersebut. Tapi, semua itu kembali kepada subjek (pengetahuan) karena subjeklah yang
memutuskan untuk mengambil roti tersebut atau tidak.
Setelah tindakan dilakukan maka hati nurani bekerja untuk mempengaruhi
subjektif, jika subjek tetap mengambil roti tersebut maka hati nuraninya akan
menghukum (misalnya berupa penyesalan). Jika dia tidak mengambil roti tersebut maka
hati nuraninya akan memberikan penghargaan, misalnya rasa damai.
4. Kebebasan dan tanggung jawab adalah dua kata yang bermakna tautologis, jelaskan
Apa maksudnya tautologis itu dan berikan contoh minimal 3 buah
Jawaban :
Menurut KBBI dapat diartikan sebagai suatu pengulangan pernyataan, gagasan,
atau kata yang berlebih dan sebenarnya tidak diperlukan karena memiliki makna yang
sama. Jadi, tautologi adalah suatu gaya bahasa yang menggunakan pengulangan atau
menggunakan kata dimana memiliki makna serupa atau sama agar memberikan kesan
penegasan yang lebih.
Contohnya :
a. Dengan menggunakan krim ini kulit wajahmu akan terlihat lebih sehat, lebih
cerah dan lebih merona
b. Mari kita ciptakan negara yang damai. Negara yang tidak mengenal pertikaian.
Negara yang mencintai perbedaan.
c. Bukan berarti aku tidak peduli pada perasaanya. Bukan, sungguh bukan demikian!