Anda di halaman 1dari 16

KEKUASAAN DAN

PEMBERDAYAAN DALAM
ORGANISASI
PENGANTAR
• Organisasi mempunyai sifat berusaha
memenuhi beberapa jenjang keteraturan
tertentu sehingga dapat bertahan dan
mencapai tujuan.
• Clegg : Organisasi pada dasarnya adalah
pengendalian. Dalam memperluas
kekuasaan yang mengesahkannya.
Konsep Kekuasaan dan Organisasi
• Definisi tradisional tentang kekuasaan di fokuskan
pada kemampuan perorangan untuk menentukan atau
membatasi hasil-hasil.
• Riker : kekuasaan adalah kemampuan untuk
menggunakan pengaruh, sedangkan alasannya adalah
penggunaan pengaruh yang sebenarnya.
• Clegg, menunjukkan tradisi kekuasaan yang
mendasar , menyatakan beberapa pertanyaan utama :
a) Apakah kekuasaan didistribusikan secara “plural” atau dipegang
oleh “kalangan atas”?
b) Apakah kekuasaan disengaja atau tidak disengaja?
c) Apakah kekuasaan terbatas pada pengambilan keputusan, atau
terbukti dalam hal-hal yang bukan pengambilan keputusan?
d) Apakah tidak mengambil keputusan merupakan suatu tindakan
atau bukan tindakan ?
e) Apakah kekuasaan suatu kemampuan untuk bertindak atau
pelaksanaan tindakan?
Mitzberg : dalam organisasi lebih baik
bila perhatian dipusatkan
kepada siapa yang memperoleh
kekuasaan, kapan diperoleh,
bagaimana dan mengapa
memperolehnya daripada
membahas kekuasaan itu.

Boulding : kekuasaan dalam arti luas


akan sampai tingkat mana dan
bagaimana memperoleh apa
yang diinginkannya
• Gagasan tradisional tentang
kekuasaan difokuskan pada
individu dan pelaksanaan
kekuasaannya.
• Konsep kekuasaan harus
mempertimbangkan apa yang
dikatakan dan apa yang tidak
dikatakan berdasarkan pada
struktur sosial yang
memungkinkan pelaksanaan
kekuasaan tersebut. ( Bachrach
dan Baratz )
• Komunikasi dipandang sebagai mekanisme kekuasaan :
a) Dalam konteks organisasi, komunikasi digunakan untuk
menentukan tujuan, norma dan perilaku organisasi.
b) Dalam konteks kekuasaan, manusia memiliki kekuasaan
dan melaksanakanya melalui kekuasaan dan
menciptakan tindakan yang terorganisir.
• Komunikasi dipandang sebagai kekuasaan dengan
berbagai alasan :
a) Kemampuan untuk menentukan hasil, pengetahuan,
keyakinan dan tindakan.
b) Manusia bertindak berdasarkan informasi yang ada dan
pilihan alternatif.
Contoh : memberikan kesempatan kepada anggota
membuat keputusan, berdasarkan kriteria/pedoman
tertentu.
Interaksi Organisasi/kekuasaan
1.Clegg : semua teori kekuasaan yang dapat
diterapkan secara umum, harus merupakan teori
organisasi juga. Kebanyakan teori kekuasaan
dalam organisasi diarahkan kepada penjelasan
tentang bagaimana kepatuhan organisasi
dihasilkan.
2.Kekuasaan tidak direduksi menjadi agen
manusia atau struktur semata-mata.
• Boulding menelusuri 3 jenis kekuasaan :
- Bersifat Destruktif
- Bersifat Produktif (menghasilkan)
- Bersifat menyatukan (integratif)
• Kekuasaan Destruktif, kekuasaan yang mengancam dan
kemampuan untuk menghancurkan.
• Kekuasaan Produktif, bersifat ekonomis dan meliputi
kekuasaan untuk menghasilkan dan menjual, dan
mampu membuat sesuatu merupakan kekuasaan
produktif.
• Kekuasaan Integratfi, mendorong kesetiaan,
menyatukan orang-orang bersama dan mampu
menggerakkan orang-orang ke arah tujuan bersama.
• Thesis utama Boulding adalah kekuasaan integratif
diberi bentuk kekuasaan yang paling dominan dan
nyata.
• French dan Raven, mendasarkan kekuasaan menjadi 5 (lima)
jenis, yaitu :
1. Kekuasaan memberikan ganjaran (reward power),
- Didasarkan pada kemampuan mengontrol sumber daya dan memberikan
penghargaan kepada orang lain.
- Atas memberikan dorongan positif dalam motivasi harapan
Contoh : peningkatan gaji, promosi, informasi berharga, umpan balik dan sebagainya.
2. Kekuasaan Koersif (coursive power),
- Sumbernya tergantung ketakutan
- Seseorang dengan kekuasaan ini, menimbulkan hukuman/ aversif
Contoh : memecat, memotong gaji, menurunkan orang yang bekerja pada mereka,
atau punnishment dalam bentuk lain.
3. Kekuasaan yang sah (legitimate power)
- Hampir sama dengan otoritas, dalam posisi memberiak reward atau punnishment.
- Tidak bergantung dengan hubungan orang lain, tapi pada posisi/ peranan yang
dimiliki seseorang
- tidak bergantung pada kepribadian seseorang/bagaimana seseorang itu
mempengaruhi orang lain.
Contoh : Gelar (kapten/wapres eksekutif), posisi tertua dalam keluarga/ pegawai dalam
perusahaan.
• Kekuasaan Legitimate berasal dari 3
sumber utama, yaitu :
1)Nilai budaya yang kuat di masyarakat,
organisasi atau kelompok.
2)Struktur sosial yang diterima
3)Tujuan sebagai agen, representatif atau
kelompok yang berkuasa
Contoh : Pimpinan dipilih dari Serikat
Pekerja/Komisi Manajemen
4. Kekuasaan Referen (referent power)
a. Berasal dari hasrat sebagian orang untuk dikenal agen
yang memegang kekuasaan
b. Ingin dikenal tanpa memperdulikan hasil.
c. Orang memberi kekuasaan karena mereka menarik dan
mempunyai daya tarik/karakteristik yang diinginkan
Contoh 1 : bagian periklanan, memakai selebritis Dn
bintang olahraga untuk memberikan kesaksian
mengenai produk.
Contoh 2 : manager menarik bagi karyawan, tanpa melihat
manajer punya legitimasi/ kemampuan dalam memberi
reward dan punnishment.
5. Kekuasaan keahlian (expert power) :
Didasarkan pada seseorang yang mempunyai keahlian dan
pengetahuan untuk memegang kekuasaan
Contoh : staff spesialis mempunyai kekuasaan keahlian
dalam area fungsional mereka, tetapi tidak di luar area.

6.Karakteristik yang penting untuk kemampuan target :


a.Depedensi
b.Ketidakpastian
c.Kepribadian
d.Intelegensi
e.Gender
f.Umur
g.Budaya
Jadi hubungan kekuasaan dapat dipahami dengan lebih baik
dengan memeriksa beberapa karakteristik target.
KOMUNIKASI SEBAGAI SUATU MEKANISME
KEKUASAAN
• Keefektifan kekuasaan yang sah, bergantung pada
bagaimana orang-orang mengemukakan jabatan dan
hak-hak mereka.
• Hal ini berlaku pula untuk kekuasaan referen. Orang
memihak kepada dan mengikuti orang lainnya
terutama melalui sesuatu yang telah dibicarakan.
• Dampak komunikasi pada kekuasan ahli di
dokumentasikan dengan baik
• Dalam konteks organisasi, komunikasi digunakan
untuk menentukan norma, tujuan dan perilaku
organisasi.
• Organisasi dipandang sebagai sarana kekuasaan
• Manusia memiliki kekuasaan, melaksanakannya
melalui komunikasi dan menciptakan tindakan yang
terorganisir.
KOMUNIKASI SEBAGAI KEKUASAAN
• Dalam pengertian objektif, apa yang diketahui manusia
tentang dunia “nyata” datang kepada mereka melalui
penyaringan (filter) dari realitas sosial.
• Mengendalikan komunikasi adalah memutuskan apakah
Dunia ini dan bagaimana seharusnya manusia
berperilaku.
• Organisasi dipertahankan bersama-sama oleh suatu
sistem lambang yang susunannya melahirkan lambang.
• Berger dan Luckman, menyatakan bahwa : struktur
sosial bergerak dari yang dilakukan sampai pada cara
yang dilakukan.
• Komunikasi adalah kekuasaan, karena kemampuannya
untuk menentukan hasil-hasil, pengetahuan, keyakinan
dan tindakan.
• Jenis aturan yang mengatur perilaku yang
terdapat dalam organisasi ?
• Topik-topik, percakapan atau pernyataan
tertentu mungkin tidak diakui sebagai
objek wacana yang sah.
• Aturan memutuskan siapa Yng diijinkan
berbicara dan menulis sesuai dengan
otoritas dan jenis wacana apa yang tepat.
Konger dan Kanungo, menyatakan pemberdayaan dapat ditinjau
dari:
•Aspek Relasional
-Menegaskan pada permasalahan pembagian kekuasaan antara
manajer dan bawahan
-Ada usaha untuk melonggarkan hirarki dan menekankan pada
pemecahan masalah bersama
•Aspek motivasional
-Merujuk pada kebutuhan hakiki pada suatu keyakinan dan
kemampuan pribadi
-Melalui teknik tertentu, pegawai merasa memiliki kekuasaan
-Jadi mempercayai kemampuan setiap orang yang mencakup
kebutuhan dan hak setiap pegawai untuk merasakan bahwa mampu
berprestasi dan bekerja efektif.
-Diberdayakan dalam organisasi, mengetahui argumen yang
diterima serta cara-cara yang diterima untuk menggunakannya
-Pemberdayaan juga terkait dengan masalah pengenalan kondisi
yang membangkitkan perasaan yang tidak berdaya
-Manusia merasa tidak berdaya, bila tidak memiliki akses terhadap
informasi yang mempengaruhi pekerjaan dan kesejahteraan.

Anda mungkin juga menyukai