Prasangka Sosial
I.
PENDAHULUAN
Dalam kehidupan bermasyarakat tentu tidak dapat dipisahka dari interaksi social yaitu ;
suatu hubungan timbale balik antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, dan
kelompok dengan kellompok. Dalam hubungan tersebut tekadang terdapat kekurangpahaman
antarasatu sama lain baik dari individu maupun kelompok. Sehingga muncul persepsi masingmasing yang ahirnya akan menimbulkan prasangka masing-masing.
Berbagai teori-teori tentang prasangka telah dikemukakan oleh para ahli. Adanya
prasangka antara satu sama lain pihak Sangatlah menghawatirkan, karena prasangka cenderung
mengarah pada tindakan yang negatif seperti tindakan-tidakan diskriminasi yang dilakukan oleh
pihak yang berprasangka kepada pihak yang diprasangkai tersebut. Adanya prasangka akan
cenderung membawa dampak negative terhadap perkembangan kehidupan dalam masyarakat,
untuk itu sangat dibutuhkan cara-cara yang efektif agar prasangka dapat diatasi. Sehingga
perkembangan kemajuan dalam segenap lapisan dalam masyarakat tidak terhambat adanya
prasangka-prasangka yang ada.
Karena pentingnya pemahaman tentang prasangka, maka dalam makalah ini penulis
berusaha menyajikan materi-materi penting tentang prasangka yang telah kami rangkum sebagai
berikut.
II.
RUMUSAN MASALAH
A.
B.
C.
D.
III.
PEMBAHASAN
A.
Pengertian prasangka
Prasangka merupakan evaluasi kelompok atau seseorang yang mendasarkan diri pada
keanggotaan dimana seorang tersebut menjadi anggotanya, prasangka merupakan evaluasi
Teori belajar social memandang prasangka sebagai sesuatu yang dipelajari dengan cara
yang sama, seperti bila orang mempelajari nilai-nilai social yang lain; prasangka disebarluaskan
dari orang yang satu ke orang yang lain sebagai bagian dari sejumlah norma. Prasangka
merupakan norma dalam budaya atau sub budaya seseorang. Prasangka diperoleh seorang anak
melalui sosialisasi. Anak mempelajari sikap berprasangka untuk dapat diterima oleh orang lain.
Terakhir, penyebar luasan dan pengungkapan prasangka yang terus-menerus akan memperkuat
peranannya sebagai norma budaya ( Ashmore & Delboca, 1980)[6]
2.
a.
Pendekatan psikodinamika
Teori ini menganalisis prasangka sebagai suatu usaha untuk mengatasi tekanan
motivasi yang ada dalam diri individu yang bersangkutan. Jadi teori ini menekankan pada
dinamika dari pribadi individu yang bersangkutan (specific individual personality).[7]
b.
c.
walaupun dalam kenyataanya tidak demikian. Persepsi ini dapat membawa permusuhan antara
kelompok yang satu dengan yang lain, dan sebagai akibatnya yaitu dapat menimbulkan
prasangka.
3.
Teori Kognitif
Dalam teori ini, proses kognitif dijadikan sebagai dasar timbulnya prasangka. Hal ini
berkaitan dengan;
a.
b.
suatu
kelompok
akan
merasa
dirinya
sebagaiingroup dan
orang
lain
sebagai outgroup. Dalam kategori ingroup memiliki dampak tertentu yang ditimbulkan, di
antaranya yaitu;
1.
anggota ingroupyang
Similarity
lain
lebih
kesamaan
apabila
dibandingkan
dengan
anggota outgroup.
2.
berdampak munculnya anggapan bahwa ingroup lebih favorit dari pada outgroup.
3.
Outgroup
homogenity
homogendaripada
effect, bahwa
ingroup,
baik
seseorang
dalam
hal
1.
Dengan cara mengadakan direct intergroup contact, seperti yang dikemukakan oleh Allport
yang dikenal dengan teori kontak (contact theory). Kontak atau hubungan secara langsung secara
berkesinambungan atau berkelanjutan akan mengurangi prasangka yang ada.
2.
Dengan cara mengadakan kerja sama atau cooperative interdependence, Anggota suatu
kelompok yang berprasangka terhadap kelompok lain, diadakan kerja untuk mencapai tujuan
bersama, mereka saling bergantung satu dengan yang lain untuk mencapai tujuan bersama
tersebut, dengan demikian mereka saling berinteraksi satu sama lain. Sehingga mereka tahu
dengan tepat keadaan sebenarnya satu sama lain kelompok. Sebenarnya prasangka timbulkarena
kurang adanya informasi yang jelas, deengan mengetahi keadaan yang sebenarnya maka
prasangka yang ada akan dapat berkurang atau bahkan sampai hilang. [12]
4.
a.
tidak toeransi
b.
c.
d.
e.
IV.
KESIMPULAN
Dari pembahasan materi di atas, maka dapat kami simpulkan bahwa prasangka mrupakan
hasil evaluasi seseorang atau keompok terhadap seseorang atau kelompok. Adanya prasangka
social lebih berdampak kearah negatif seperti tindakan-tindakan diskriminasi y ang jelas-jelas
merugikan salah satu pihak. Ada beberapa teori tentang prasangka yang telah dikemukakan,
diantaranya yaitu;
1.
2.
3.
Teori Kognitif
Untuk megatasi adanya prasangka maka usaha yang bias digunakan ada dua cara
sehingga prasangka bias berkurang bahkan menghilangkan prasangka sosial, caranya yaitu;
Dengan
cara
interdependence
mengadakan direct
intergroup
contact dan
mengadakan cooperative
V.
PENUTUP
Demikianlah makalah yang telah kami susun. Kami berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi para pembaca sekalian. Kami sadar bahwa masih banyak terdapat
kekurangan dalam makalah kami, baik dari penulisan maupun materi yang kami sampaikan.
Untuk itu, kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sekalian sangat kami harapkan
guna perbaikan makalah kami selanjutnya.